SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DENGAN MENGG

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA KATALOG PERPUSTAKAAN
ONLINE (OPAC)
Rijal Khoirudin Muslim – 1605924
Abstrak
Sistem temu balik informasi dengan perpustakaan adalah hal yang tak bisa
dipisahkan. Karena dua hal tersebut saling berketergantungan satu sama lain. Untuk
memudahkan pemustaka dalam melakukan sistem temu balik informasi terdapatlah
salah satu cara yaitu dengan katalog perpustakaan. Katalog OPAC adalah salah satu
dari bentuk katalog perpustakaan. Katalog OPAC adalah salah satu alat atau media
temu balik informasi yang populer. Katalog OPAC ini lebih memiliki keunggulan
dibanding dengan katalog manual lainnya.
A. Latar Belakang
Perpustakaan sebagai wadah atau tempat berkumpulnya informasi yang
digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada para pemustaka. Terdapat salah
satu cara dalam menyebarluaskan informasi tersebut yakni dengan temu balik
informasi atau penelusuran yang dilakukan oleh pemustaka. Sistem temu balik
informasi adalah salah satu bagian yang berguna yang tidak dapat dijauhkan dengan
perpustakaan karena jika tidak ada sistem temu balik informasi, pemustaka akan
kesulitan mencari informasi yang mereka butuhkan dan mereka cari ketika berada di
perpustakaan. Pun sebaliknya dengan perpustakaan, perpustakaan pun akan kesulitan

dalam menyebarluaskan informasi yang mereka punya kepada pemustaka. Jadi,
sistem temu balik informasi merupakan suatu bagian penting yang harus terdapat di
dalam perpustakaan. Menurut (Hasugian:2003) Sistem temu kembali informasi
adalah suatu rangkaian untuk menelusuri, lalu mencari suatu informasi dari kumpulan
data, sebagai hasil atas pemintaan pengguna. . Menurut (Sulisyo Basuki, 1992): temu

kembali informasi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyajikan
informasi untuk pemustaka sebagai balasan dari permohonan pemustaka. Bisa saja
pemustaka tidak mendapatkan informasi yang mereka cari atau mereka butuhkan
maka dengan bantuan alat penelusuran informasi dapat mempermudah pemustaka
ketika mereka mencari buku atau informasi yang mereka butuhkan baik dari segi
keberadaannya maupun dari segi jenis informasi apa yang mereka cari.
Salah satu alat bantu penelusuran yang sudah dikenal di perpustakaan adalah
katalog perpustakaan. Dengan adanya katalog perpustakaan ini, dapat mempermudah
pemustaka ketika mencari buku atau informasi yang dibutuhkan oleh mereka dengan
cepat dan lebih jelas. Kalaupun tidak menemukan, dengan adanya katalog
perpustakaan dapat memberi tahu jenis yang berbeda dari informasi apa yang
pemustaka cari. Dengan sistem temu kembali informasi yang cepat akan
memungkinkan untuk menghemat waktu pemustaka untuk melakukan pekerjaan
lainnya. Artikel ini akan menjelaskan sistem temu kembali informasi dengan media

katalog perpustakaan.
B. Metode
Metode yang dipakai dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur yang berarti
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan lain-lain yang
berkaitan dengan topik yang sesuai dengan artikel ini.
C. Hasil
Katalog yaitu list benda yang disusun untuk kegunaan tertentu. Sedangkan,
(Sulistyo Basuki, 1991:315) mendefinisikan katalog adalah daftar bahan pustaka atau
koleksi yang dirangkai atas gagasan tertentu. Kemudian (Gates, 1989: 62)
mendefinisikan katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang tersusun

secara

berurut dari bahan pustaka dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan, dengan
data-data dari sebuah bahan pustaka seperti pengarang, judul, penerbit, tahun terbit,
bentuk fisik, subjek, dan tempat bahan pustaka tersebut. Dari dua pengertian menurut

para ahli diatas dapat didefinisikan katalog perpustakaan adalah daftar dari koleksi
sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis yang dapat digunakan oleh
pemustaka ketika dalam proses pencarian informasi apa yang dimiliki oleh

perpustakaan tersebut.
Seperti apa yang telah dijelaskan bahwa katalog perpustakaan adalah daftar dari
koleksi sebuah perpustakaan yang disusun secara berurut yang bertujuan untuk
memudahkan pemustaka ketika mencari informasi yang mereka butuhkan di
perpustakaan. Adapun tujuan katalog yang pertama kali dikemukakan pada tahun
1867 oleh Cutter, dalam Sulistyo-Basuki, (1991 : 316) adalah:
1). memudahkan seseorang menemukan sebuah bahan pustaka yang diketahui
berdasarkan data deskriptif dari sebuah bahan pustaka;
2). menunjukkan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan oleh pengarang tertentu,
dalam subyek tertentu, atau dalam bentuk literatur tertentu; dan
3). membantu memilih bahan pustaka lain yang sama jika bahan pustaka yang dicari
tidak ditemukan.
Tujuan pertama sesuai dengan uraian diatas adalah membantu seseorang
menemukan bahan pustaka berdasarkan pengarang, judul dan subyek yang diketahui
oleh pemustaka tersebut. Tujuan kedua adalah memberi tahu kepada pemustaka apa
yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut yang dilihat dari pengarang, subyek dan
literatur lain. Dan tujuan ketiga adalah membantu pemustaka memilih bahan pustaka
berdasarkan edisi atau karakternya. Dari tujuan diatas dapat diketahui fungsi katalog
perpustakaan, yaitu:
1). Sebagai alat pengumpul dimana seluruh bahan pustaka disusun berdasarkan entrientrinya,

2). Sebagai alat penelusur dimana katalog perpustakaan memberi tahu kesediaan
bahan pustaka yang mereka cari dan letak bahan pustaka yang mereka cari.
3). Memberikan alternatif lain jika bahan pustaka yang mereka cari tidak ditemukan.

Jika dilihat dari tujuan dan fungsi katalog diatas bisa dilihat bahwa katalog
perpustakaan memang penting keberadaannya di perpustakaan. Katalog perpustakaan
sendiri terdapat beberapa bentuk katalog yang berbeda diantaranya:
1). Katalog bentuk buku
2). Katalog bentuk kertas
3.) Katalog bentuk kartu
4.) Katalog bentuk micro
5). Katalog online (OPAC)
Dalam artikel ini akan lebih menjelaskan katalog perpustakaan online yang
sekarang sudah sering dikenal di beberapa perpustakaan. Katalog online sering
disebut OPAC yang berasal dari singkatan Online Public Access Catalog. OPAC ini
merupakan hasil dari adanya kerjasama dalam hal otomasi perpustakaan dan temu
balik informasi. Katalog online atau OPAC ini memuat tentang informasi penting dari
sebuah bahan pustaka seperti judul, pengarang, penerbit dan lain-lain. Selain itu
OPAC juga memperlihatkan bahan pustalka yang dimiliki, jumlah koleksi yang
terdapat di sebuah perpustakaan, jumlah bahan pustaka yang sedang dipinjam dan

waktu pengembalian bahan pustaka yang dipinjam tersebut. Katalog online ini
cenderung lebih praktis dan efisien dalam penggunaannya kepada pemustaka. Selain
itu katalog online ini memudahkan pemustaka ketika melakukan pencarian bahan
pustaka di dalam rak-rak perpustakaan. OPAC menjadi pilihan katalog yang sering
digunakan ketimbang jenis katalog lainnya karena disebabkan oleh faktor yang lebih
menguntungkan dibanding katalog lainnya.
Pada intinya katalog manual dan katalog online mempunyai tujuan yang sama
yaitu memudahkan pemustaka dalam pencarian bahan pustaka di perpustakaan.
Namun OPAC memiliki keunggulan dibandingkan dengan katalog manual yaitu:

Tabel 1. Kelebihan OPAC dibanding katalog manual
N

OPAC

Katalog Manual

O
1.
2.


Lebih fleksibel dalam penggunaanya. Terkesan lebih sulit dan ribet.
Pencarian bisa dilakukan dengan Pencarian hanya bisa dilakukan
menggunakan kata kunci atau pun dengan mencari judul, subyek atau
dengan mengetikan judul, subyek, pengarang saja.

3.

pengarang dan penerbit.
Terdapat cantuman bibliografi yang Hanya bisa dilakukan dengan satu
dapat dicari dengan beberapa cara cara dan format nya itu saja.

4.

dan dalam format yang berbeda.
Terdapat informasi jumlah koleksi Tidak terdapat fitur tersebut.
atau

bahan


perpustakaan,

pustaka

di

sebuah

terdapat

juga

informasi ketersediaan bahan pustaka
5.

yang sedang dicari.
Layanan OPAC ini bisa di akses di Pemustaka harus terlebih dahulu antri
dalam dan diluar perpustakaan dalam untuk menggunakan katalog manual.

6.


waktu yang bersamaan.
Memberikan rujukan subyek yang Tidak terdapat fitur tersebut.
sama jika sebuah bahan pustaka tidak
terdapat di perpustakaan tersebut.
D. Kesimpulan
Sistem temu balik informasi merupakan bagian vital yang tidak bisa dijauhkan

dengan perpustakaan. Oleh karena itu keberadaan OPAC yang merupakan media dari
sistem temu balik informasi tersebut juga merupakan bagian vital yang harus tersedia
di perpustakaan. Karena jika tidak terdapat katalog di sebuah perpustakaan,
pemustaka akan kebingungan ketika mereka mencari bahan pustaka yang mereka

butuhkan,

pun

dengan

perpustakaan


yang

kebingungan

untuk

bagaimana

menyebarluaskan bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.

Daftar Pustaka
Sulistyo-Basuki.(1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Gates, Jean Key. (1989). Guide to the Use of Libraries and Inf ormation Sources,
Sixth Edition. New York: McGraw-Hill Book Company,
Jonner, Hasugian. (2003). PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA
TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS
(artikel). Bisa di akses pada http://library.usu.ac.id/download/lib/perpus-jonner7.pdf
diakses pada 1 April 2018