EFEKTIVITAS PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ARTIKEL DALAM BAHASA JERMAN.

(1)

EFEKTIVITAS PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ARTIKEL

DALAM BAHASA JERMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

Ginan Muhammad Fabroyir NIM 0906551

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Efektivitas Permainan Sprachbaukasten

untuk Meningkatkan Pemahaman

Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman

Oleh

Ginan Muhammad Fabroyir

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ginan Muhammad Fabroyir 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ARTIKEL DALAM

BAHASA JERMAN

Disetujui dan disahkan oleh:

PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,

Drs. Setiawan, M.Pd. Dra. Hafdarani, M.Pd. NIP. 195906231987031003 NIP. 196604251993022001

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd


(4)

ABSTRAKSI

Fabroyir, Ginan Muhammad. 2013. Efektivitas Permainan Sprachbaukasten untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman. Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. FPBS.UPI Pembelajaran yang menarik lebih disukai siswa dibandingkan pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Hal ini juga berlaku pada pembelajaran Grammatik, yang di dalamnya ditemukan materi pembelajaran Artikel (kata sandang nomina). Dibandingkan dengan penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman, penggunaan Artikel dalam bahasa Indonesia tidak begitu produktif. Kondisi ini mengakibatkan kebingungan siswa akan penggunaan Artikel, contohnya pada Kasus Nominativ dan Kasus Akkusativ. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang efektif dan menarik perhatian siswa sehingga materi pembelajaran Artikel dapat tersampaikan dengan baik, dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Permainan Sprachbaukasten untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman”. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menggambarkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten-Spiel, 2) mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten, 3) mengetahui efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experiment dengan mengambil populasi penelitian seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMKN 3 Bandung dan sampel penelitian sebanyak 30 siswa dari kelas XI Akuntansi 1. Setelah data dianalisis diperoleh nilai rata-rata pretest 59 dan posttest 81,93. Berdasarkan uji t diperoleh hasil dan

, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata siswa pada saat pretest sebelum diberikannya perlakuan/treatment dan pada saat posttest yaitu setelah pemberian perlakuan/treatment. Hal ini menunjukkan bahwa permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman. Berdasarkan penelitian ini permainan Sprachbaukasten dapat dijadikan media alternatif oleh pengajar bahasa Jerman dalam pembelajaran Artikel.


(5)

SYNOPSE

Fabroyir, Ginan Muhammad. 2013. Die Effektivität des Sprachbaukasten-Spiels zur Steigerung des Verstehens des Gebrauchs von Artikeln im Deutschen. Bandung. Abschlussarbeit. Deutschabteilung. FPBS.UPI

Ein interessanter Lernvorgang gefällt den Schülern natürlich viel besser als ein uninteressanter Lernvorgang oder ein langweiliger. Dies gilt für Grammatikunterricht, in dem man Artikel lernt. Im Vergleich zu der deutschen Sprache, hat das Indonesische keine produktiven Artikel. Das könnte sich die Schüler verwirren, wenn sie Artikel in Sätzen gebrauchen, zum Beispiel im Nominativ und im Akkusativ. Deshalb brauchen Deutschlehrende eine effektive und interessante Methode, wie sie den Schülern Artikel im Deutschen beibringen, um das Lernziel zu erreichen. Bassierend auf diesen Gründen macht der Verfasser eine Untersuchung. Der Titel lautet “Die Effektivität des Sprachbaukasten-Spiels zur Steigerung des Verstehens des Gebrauchs von Artikeln im Deutschen”. Diese Untersuchung hat die Ziele: 1) um die Fähigkeit der Schüler beim Verstehen des Gebrauchs von Artikeln bevor der Anwendung des Sprachbaukasten-Spiels zu beschreiben, 2) um die Fähigkeit der Schüler beim Verstehen des Gebrauchs von Artikeln nach der Anwendung des Sprachbaukasten-Spiels zu erfahren, 3) um die Effektivität der Anwendung des Sprachbaukasten-Spiels im Rahmen der Steigerung des Verstehens des Gebrauchs von Artikeln im Deutschen zu erfahren. Der Verfasser hat für diese Studie Quasi-Experiment genommen und die Population dieser Studie waren alle Schüler vom Buchfürungsprogramm der 11. Klasse der SMKN 3 Bandung. Und als Probanden galten 30 Schüler der 11. Klasse vom Buchführungsprogramm 1. Nach der Datenanalyse wurde es beschrieben, dass die Note vom Vortest im Durchschnitt 59 war während die durchscnittliche Note vom Nachtest 81,93 war. Nach der T-Probe stellt heraus, dass das Resultat und ist. Das heiβt, diese Studie hat einen signifikanten Unterschied zwischen der durchschnittlichen Note beim Vortest und der durchschnittlichen Note beim Nachtest. Dies zeigt uns, dass das Sprachbaukasten-Spiel zur Steigerung des Verstehens des Gebrauchs von Artikeln im Deutschen effektiv ist. Nach dieser Studie schlägt der Verfasser vor, dass Deutschlehrende das Sprachbaukasten-Spiel im Deutschnunterricht besonders im Unterricht mit dem Thema Artikel verwenden könnten.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAKSI ... i

SYNOPSE ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Artikel ... 8

1. Artikel dalam bahasa Jerman ... 8

a. Ciri-ciri Artikel ... 12

b. Bestimmter Artikel ... 14

1). Penggunaan bestimmter Artikel ... 15

c. Unbestimmter Artikel ... 20

1). Penggunaan unbestimmter Artikel ... 22

2. Pembelajaran Artikel ... 24

B. Permainan dalam Pembelajaran Bahasa ... 25

1. Kriteria Permainan dalam Pembelajaran ... 27

2.Permainan Sprachbaukasten ... 29

a. Kelebihan Permainan Sprachbaukasten ... 30

b. Langkah-langkah Permainan Sprachbaukasten ... 31

c. Model Pembelajaran Sprachbaukasten ... 32

d. Permainan Sprachbaukasten dalam Pembelajaran Artikel ... 32

C. Hasil Temuan Peneliti Sebelumnya ... 33


(7)

E. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 36

B. Tempat dan Waktu penelitian ... 37

C. Populasi dan Sampel ... 37

D. Variabel Penelitian ... 38

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Teknik Pengolahan Data ... 39

H. Prosedur Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

B. Uji Persyaratan Analisis ... 42

1. Uji Normalitas Data ... 42

2. Uji Homogenitas Variansi Data Pretest dan Posttest ... 43

3. Uji t Dependen ... 44

C. Pengujian Hipotesis ... 44

D. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 45

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 51 RIWAYAT HIDUP PENULIS ...


(8)

DAFTAR TABEL

1 Tabel Nilai Data Pretest dan Posttest ... 79

2 Tabel Uji Normalitas Data Pretest ... 82

3 Tabel Hasil Uji Normalitas Tes ... 79

4 Tabel Uji Normalitas Data Posttest ... 85

5 Tabel Hasil Uji Normalitas Tes ... 87

6 Tabel Besar Varians Data Pretest dan Posttest ... 88

7 Tabel Distribusi Nilai Pretest, Posttest dan Gain Siswa ... 89


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 51

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61

Lampiran 3 Nilai Data Pretest dan Posttest ... 79

Lampiran 4 Uji Normalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 81

Lampiran 5 Uji Homogenitas Varians Data X dan Y ... 88

Lampiran 6 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest ... 89


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa asing yang diajarkan pada beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan pelajaran bahasa asing lainnya dalam proses pembelajaran dan isi di dalamnya, namun secara umum dapat ditemukan beberapa kesamaan yakni di antaranya, kebutuhan akan media pembelajaran yang menarik dan mutakhir, perlunya metode, strategi dan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran yang menarik lebih disukai siswa daripada proses pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Proses pembelajaran yang menarik tentu saja menggugah rasa ingin tahu dan menambah ketertarikan siswa terhadap hal yang dipelajari, sedangkan pembelajaran yang tidak menarik dan cenderung membosankan menyebabkan sulitnya mencapai tujuan pembelajaran.

Pada pembelajaran bahasa Jerman terdapat pembelajaran menulis (schreiben), membaca (lesen), menyimak (hören), dan berbicara (sprechen) yang diajarkan untuk memenuhi kebutuhan siswa, akan tetapi sering kali ditemukan kegagalan dalam proses pembelajaran bahasa yang mungkin disebabkan oleh kemampuan siswa yang beragam, minat siswa yang kurang terhadap bahasa maupun media dan sarana pendukung lainnya yang dinilai kurang memadai dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).


(11)

2

Implikasi akan ketidaksempurnaan sarana dan prasarana pembelajaran adalah tidak tercapainya tujuan yang sebelumnya telah dicanangkan. Salah satu contohnya dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMK adalah kurangnya minat siswa di SMK terhadap bahasa terutama bahasa Jerman menjadikan pelajaran bahasa tidak lebih hanya sekedar pelajaran “tambahan” yang tidak lebih penting dari pelajaran kejuruan ataupun pelajaran lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan dorongan yang kuat dari pengajar bahasa Jerman untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menarik siswa terhadap bahasa Jerman adalah dengan disediakannya permainan yang terintegrasi dengan pembelajaran, sehingga siswa tanpa disadari ikut serta dalam pembelajaran dan dapat mengambil pelajaran dari permainan tersebut.

Permainan dalam pembelajaran ditujukan untuk lebih menjaring dan menarik minat siswa terhadap proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa secara aktif dalam proses belajar akan mempermudah tugas pengajar. Keaktifan siswa menggambarkan bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik, karena terjadi interaksi baik antara guru dan siswa, maupun antara siswa dan siswa secara langsung.

Salah satu materi pembelajaran yang diajarkan di kelas XI SMK adalah Grammatik yang diantaranya siswa mempelajari perubahan bentuk Artikel (kata sandang nomina) berdasarkan penggunaanya dalam kalimat. Bentuk perubahan tersebut yaitu dari bentuk Artikel dalam Kasus Nominativ seperti kalimat “das ist das Brot”, dan “das ist eine Tafel Schokolade” ke dalam bentuk Artikel dalam


(12)

3

Kasus Akkusativ seperti kalimat Ich esse das Brot”, dan “du isst eine Tafel Schokolade”. Berdasarkan pengalaman penulis selama Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Bandung dari bulan Januari hingga bulan Juni 2013, ditemukan kesulitan siswa pada kelas XII untuk memahami penggunaan Artikel baik dalam Kasus Nominativ maupun dalam Kasus Akkusativ, padahal materi tersebut telah dipelajari pada kelas XI.

Pengalaman penulis dalam penggunaan permainan dalam pembelajaran memberikan kesan yang mengubah pemikiran penulis yang tadinya kurang begitu memperhatikan akan guna dan manfaat permainan dalam pembelajaran menjadi lebih memperhatikannya, karena ternyata permainan memberikan manfaat banyak dalam proses pembelajaran. Salah satu permainan yang pernah digunakan penulis dalam proses pembelajaran yaitu Sprachbaukasten. Dalam permainan ini siswa dilatih untuk menemukan susunan kata ataupun huruf dengan memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam pembentukan kata, frasa maupun kalimat.

Penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran susunan kalimat sehari hari dengan tema Tagesablauf pada masa PPL mendapatkan atensi yang besar dari siswa dan menghasilkan pemahaman siswa yang lebih baik dibandingan sebelum menggunakan permainan ini. Berdasarkan alasan ini, penulis memiliki keyakinan bahwa permainan ini juga dapat digunakan pada pembelajaran lainnya terutama yang berhubungan dengan struktur dan tata bahasa. Berangkat dari pemaparan tersebut, penulis bermaksud untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel bahasa Jerman.


(13)

4

Penelitian tentang penggunan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran bahasa Jerman pernah dilakukan oleh Pratiwi (2010) melalui skripsinya yang berjudul Penerapan Sprachbaukasten pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa penerapan Sprachbaukasten dapat mengundang dan menambah semangat siswa dalam proses pembelajaran. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui, bahwa permainan Sprachbaukasten dapat mempermudah siswa untuk memahami isi pembelajaran terutama gramatika bahasa Jerman dalam proses pembentukan kalimat untuk pembelajaran menulis.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah disebutkan, penulis bermaksud mencari tahu bagaimana dampak pengunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel dan menggali sejauh mana permainan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam menggunakan Artikel.

B. Identifikasi Masalah

Setelah menyebutkan apa yang menjadi latar belakang masalah diatas, penulis menocba mengidentifikasi penyebab dari masalah siswa dalam memahami penggunaan Artikel, seperti berikut:

1. Apakah banyaknya Artikel kata benda dalam bahasa Jerman mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami penggunaan Artikel?

2. Apakah kesulitan siswa memahami Artikel dipengaruhi oleh adanya perbedaan Kasus pada penggunaan Artikel?


(14)

5

3. Apakah minat siswa yang kurang terhadap bahasa Jerman berpengaruh kepada kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran Artikel?

4. Apakah kesulitan siswa memahami penggunaan Artikel dipengaruhi oleh teknik pengajaran bahasa Jerman yang tidak sesuai dengan kondisi psikologis siswa?

5. Apakah suasana dalam pembelajaran bahasa Jerman mempengaruhi siswa dalam memahami penggunaan Artikel?

6. Apakah permainan Sprachbaukasten dapat meningkatkan minat siswa untuk memahami penggunan Artikel?

7. Apakah permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel?

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah penulis jelaskan sebelumnya, dapat kita lihat bahwa banyak kemungkinan penyebab kesulitan siswa yang dapat diteliti. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membatasi masalah hanya pada Efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman.

D. Rumusan Masalah

Berangkat dari pembatasan masalah, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:


(15)

6

1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam menggunakan Artikel sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten?

2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel setelah penggunan permainan Sprachbaukasten?

3. Apakah permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Menggambarkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten.

2. Mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten.

3. Mengetahu apakah penggunaan permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel.

F. Manfaat Penelitian

Pengajar bahasa Jerman harus selalu memperbaiki kemampuannya dalam mengajar melalui proses pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran bahasa Jerman. Oleh karena itu penulis mengharapkan beberapa manfaat sebagai berikut:


(16)

7

1. Melalui penelitian ini siswa dapat memperbaiki pemahamannya dalam penggunaan Artikel.

2. Dengan penelitian ini pengajar bahasa Jerman dapat memiliki alternatif lain yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran Artikel yang lebih bervariasi. 3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat lebih memperluas cakrawala


(17)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan diterapkan penulis untuk penelitian ini adalah metode quasi experiment yaitu, metode eksperimen semu dengan satu kelas penelitian tanpa kelas kontrol. Dalam penelitian ini digunakan permainan Sprachbaukasten. Langkah awal adalah siswa diberi pretest untuk melihat sejauh mana tingkat pemahaman penggunaan Artikel bahasa Jerman. Setelah itu dilakukan treatment sebanyak tiga kali yang bermaterikan penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel. Lalu dilakukan posttest untuk melihat sejauh mana pencapaian siswa setelah menggunakan permainan Sprachbaukasten. Setelah memperoleh data, hasil pretest dan posttest akan dibandingkan dan dianalisis secara statistik. Penelitian ini berisikan penggunaan permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel bahasa Jerman.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen X


(18)

37

Keterangan:

: Pemberian Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa memahami penggunaan Artikel bahasa Jerman sebelum dilakukan perlakuan dengan menggunakan permainan Sprachbaukasten.

X : Perlakuan (treatment), berupa permainan Sprachbaukasten.

: Pemberian tes akhir yang bertujuan untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan ( Posttest).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman dilaksanakan di SMKN 3 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014

C. Populasi dan Sampel

Dalam metode eksperimen semu yang akan digunakan dalam penelitian ini, tidak dilakukan pengacakan pada subjek kelompok berdasarkan kelas yang sudah ada. Subjek penelitan ini adalah siswa.

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas XI Akuntansi SMK Negeri 3 Bandung

2. Sampel

Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan berdasarkan teknik purposive sampling.


(19)

38

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu:

1. Variabel independen/bebas (x) yaitu permainan Sprachbaukasten.

2. Variabel dependen/terikat (y) adalah pemahaman penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman.

E. Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan dalam perencanaan suatu penelitian adalah menyusun instrumen penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis gramatika Artikel bentuk Nominativ dan Akkusativ dalam bentuk soal isian. Soal yang diberikan kepada siswa saat pretest dan posttest merupakan soal yang sama. Hal ini bertujuan agar hasil kedua tes tersebut dapat dibandingkan. Bahan soal tersebut diambil dari bahan ajar yang digunakan di SMK Negeri 3 Bandung yaitu Studio D A1, Schritte international dan Grüβ Dich!!!, sehingga tidak dilaksanakan uji validitas dan realibilitas karena instrumen dianggap telah valid dan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Kajian pustaka berupa pengumpulan teori yang relevan sesuai dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.


(20)

39

2. Tes awal (Pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa memahami penggunaan Artikel.

3. Pemberian perlakuan yang bertujuan untuk mengujicobakan penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel bahasa Jerman.

4. Tes akhir (Posttest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel setelah menggunakan permainan Sprachbaukasten.

5. Membandingkan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji t.

6. Membuat kesimpulan

7. Membuat laporan penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data diperlukan untuk memproses data yang telah didapat untuk dianalisis hasilnya, adapun tahapannya adalah:

1. Memeriksa hasil pretest dan posttest kemudian ditabulasikan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel. 2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan, maka dilakukan uji persyaratan analisis diantaranya: uji normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan perbadaan rata-rata denan menggunakan uji t.

3. Perumusan hipotesis statistik


(21)

40

: µ SsP = µ SbP : µ SsP > µ SbP Keterangan:

µ SsP: Merupakan hasil belajar setelah treatment diberikan atau nilai tes akhir (posttest).

µ SbP: Merupakan hasil belajar sebelum treatment diberikan atau nilai tes awal (pretest).

: Tidak terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten.

: Terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten..

4. Pembahasan hasil penelitian. 5. Penarikan kesimpulan.

H. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, diantaranya:

1. Membuat proposal penelitan

2. Mengadakan observasi awal ke sekolah yang akan diteliti untuk mengetahui dasar-dasar masalah yang ada dalam proses pembelajaran Artikel.

3. Membuat surat ijin penelitian ke SMKN 3 Bandung.

4. Menyusun RPP dan merancang rencana persiapan pembelajaran untuk kelas eksperimen.


(22)

41

5. Menyusun instrumen penelitian.

6. Melakukan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa. 7. Memberikan treatment kepada siswa

8. Melakukan posttest guna mengetahui peningkatan pemahaman siswa

9. Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t.


(23)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan dan pembahasan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Bandung, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pretest, yaitu sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten diketahui nilai rata-rata siswa adalah 59 dengan nilai terrendah adalah 20 dan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 78.

2. Pada posttest, yaitu setelah penggunaan permainan Sprachabaukasten diketahui nilai terrendah yang diperoleh siswa adalah 56 dan nilai tertinggi adalah 100 dengan nilai rata-rata 81,93.

3. Berdasarkan uji t diperoleh hasil , sehingga terlihat adanya perbedaan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata siswa pada saat pretest sebelum diberikannya perlakuan/treatment dan pada saat posttest yaitu setelah pemberian perlakuan/treatment. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan Sprachbaukasten pada pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel.


(24)

48

B.Saran

Setelah memaparkan hasil dari penelitian ini dan dengan harapan pembelajaran bahasa Jerman terutama pembelajaran Artikel dapat lebih baik lagi, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Permainan Sprachbaukasten dapat menjadi pilihan dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami penggunaan Artikel.

2. Untuk peneliti yang tertarik pada Permainan Sprachbaukasten dan pemahaman penggunaan Artikel, disarankan untuk lebih maksimal dalam memasukkan isi materi pembelajaran ke dalam permainan Sprachbaukasten untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.


(25)

49

DAFTAR PUSTAKA

Dauvillier, Christa dan Hillreich, Dorothea Lévy. (2004). Spiele im Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2009) Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Hueber Verlag.

Fleer, Sarah. (2008). Kurzgrammatik für den schnellen Überblick. Berlin dan München: Langenscheidt.

Fuhroh, Liana Shobariyatul. (2012). Hubungan Daya Ingat dengan Penguasaan Artikel. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung, tidak diterbitkan.

Funk, Hermann. Kuhn, Christina dan Demme, Silke. (2008). Studio d A1 Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.

Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin/München: Langenscheidt.

Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co, KG.

Hering, Axel. Mattusek, Magdalena dan Perlmann-Balme, Michaela. (2002). Em Übungsgrammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Luscher, Renate. (2007). Übungsgrammatik für Anfänger. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Niebisch, Daniela. (2009). Schritte International. Ismaning: Hueber.

Pratiwi, Dewi. (2010). Penerapan Sprachbaukasten-Spiel pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA


(26)

50

Negeri 8 Malang. Skripsi S1 pada Universitas Negeri Malang, tidak diterbitkan.

Reimann, Monika. (2010). Kurzgrammatik zum Nachschlagen und Üben. Ismaning: Hueber Verlag.

Surkamp, Carola. (2010). Metzler-Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart: Metzler.

Voit, Heike. (2013). PONS Grammatik kurz und bündig Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: PONS.

Wahrig-Burfeind, Renate. (2011). Wahrig Deutsches Wörterbuch. München: Wissenmedia.

Daftar Pustaka dari Internet:

Anonim. (…..). _________________________________________ [Online]. http://www.cafe-lingua.de/deutsche-grammatik/Artikel.php.Tersedia: [17 Agustus 2013]

Anonim. (…..). _________________________________________ [Online]. www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=59.Tersedia: [17 Agustus 2013]


(1)

Ginan Muhammad Fabroyir, 2013 : µ SsP = µ SbP

: µ SsP > µ SbP Keterangan:

µ SsP: Merupakan hasil belajar setelah treatment diberikan atau nilai tes akhir (posttest).

µ SbP: Merupakan hasil belajar sebelum treatment diberikan atau nilai tes awal (pretest).

: Tidak terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten.

: Terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten..

4. Pembahasan hasil penelitian. 5. Penarikan kesimpulan.

H. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, diantaranya:

1. Membuat proposal penelitan

2. Mengadakan observasi awal ke sekolah yang akan diteliti untuk mengetahui dasar-dasar masalah yang ada dalam proses pembelajaran Artikel.

3. Membuat surat ijin penelitian ke SMKN 3 Bandung.

4. Menyusun RPP dan merancang rencana persiapan pembelajaran untuk kelas eksperimen.


(2)

5. Menyusun instrumen penelitian.

6. Melakukan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa. 7. Memberikan treatment kepada siswa

8. Melakukan posttest guna mengetahui peningkatan pemahaman siswa

9. Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji t.


(3)

Ginan Muhammad Fabroyir, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan dan pembahasan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Bandung, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pretest, yaitu sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten diketahui nilai rata-rata siswa adalah 59 dengan nilai terrendah adalah 20 dan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 78.

2. Pada posttest, yaitu setelah penggunaan permainan Sprachabaukasten diketahui nilai terrendah yang diperoleh siswa adalah 56 dan nilai tertinggi adalah 100 dengan nilai rata-rata 81,93.

3. Berdasarkan uji t diperoleh hasil , sehingga terlihat adanya perbedaan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata siswa pada saat pretest sebelum diberikannya perlakuan/treatment dan pada saat posttest yaitu setelah pemberian perlakuan/treatment. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan Sprachbaukasten pada pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel.


(4)

B.Saran

Setelah memaparkan hasil dari penelitian ini dan dengan harapan pembelajaran bahasa Jerman terutama pembelajaran Artikel dapat lebih baik lagi, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Permainan Sprachbaukasten dapat menjadi pilihan dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami penggunaan Artikel.

2. Untuk peneliti yang tertarik pada Permainan Sprachbaukasten dan pemahaman penggunaan Artikel, disarankan untuk lebih maksimal dalam memasukkan isi materi pembelajaran ke dalam permainan Sprachbaukasten untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.


(5)

Ginan Muhammad Fabroyir, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Dauvillier, Christa dan Hillreich, Dorothea Lévy. (2004). Spiele im Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2009) Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Hueber Verlag.

Fleer, Sarah. (2008). Kurzgrammatik für den schnellen Überblick. Berlin dan München: Langenscheidt.

Fuhroh, Liana Shobariyatul. (2012). Hubungan Daya Ingat dengan Penguasaan Artikel. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung, tidak diterbitkan.

Funk, Hermann. Kuhn, Christina dan Demme, Silke. (2008). Studio d A1 Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.

Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin/München: Langenscheidt.

Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co, KG.

Hering, Axel. Mattusek, Magdalena dan Perlmann-Balme, Michaela. (2002). Em Übungsgrammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Luscher, Renate. (2007). Übungsgrammatik für Anfänger. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Niebisch, Daniela. (2009). Schritte International. Ismaning: Hueber.

Pratiwi, Dewi. (2010). Penerapan Sprachbaukasten-Spiel pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA


(6)

Negeri 8 Malang. Skripsi S1 pada Universitas Negeri Malang, tidak diterbitkan.

Reimann, Monika. (2010). Kurzgrammatik zum Nachschlagen und Üben. Ismaning: Hueber Verlag.

Surkamp, Carola. (2010). Metzler-Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart: Metzler.

Voit, Heike. (2013). PONS Grammatik kurz und bündig Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: PONS.

Wahrig-Burfeind, Renate. (2011). Wahrig Deutsches Wörterbuch. München: Wissenmedia.

Daftar Pustaka dari Internet:

Anonim. (…..). _________________________________________ [Online]. http://www.cafe-lingua.de/deutsche-grammatik/Artikel.php. Tersedia: [17 Agustus 2013]

Anonim. (…..). _________________________________________ [Online]. www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=59. Tersedia: [17 Agustus 2013]