ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG CONJONCTION PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS UPI SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2012/2013.

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG CONJONCTION PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS UPI SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

oleh SETIA RINI

0900695

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

ANALISIS KESALAHAN

PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG

CONJONCTION

PADA MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

PERANCIS UPI SEMESTER VI TAHUN

AKADEMIK 2012/2013

Oleh Setia Rini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Setia Rini 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Rini, Setia. 2013. Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung Conjonction pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester VI Tahun Akademik 2012/2013. Bandung : UPI

Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) memperoleh gambaran tentang tingkat kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, (2) mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, serta (3) mengetahui kesulitan-kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, angket, dan studi pustaka. Sampel dari penelitian ini yakni karakteristik keterampilan 30 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan kata penghubung subordinatif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif adalah “cukup”, dengan nilai rata-rata 5,3. Jenis kesalahan yang banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan taksonomi siasat permukaan kategori salah formasi dan taksonomi efek komunikatif kategori kesalahan global. Sedangkan kesulitan yang banyak ditemui oleh mahasiswa adalah dalam menentukan dan menempatkan jenis kata penghubung subordinatif yang benar dan tepat dalam kalimat. Oleh karena itu, dengan hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa lebih banyak lagi mengerjakan soal-soal latihan, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, serta bertanya kepada dosen atau mencari dari sumber lain yang relevan jika mengalami kesulitan.


(5)

ABSTRACT

Rini, Setia. 2013. Error Analysis in Using Conjunction of the Student French Language Teaching of UPI VIth Semester 2012/2013 Cohort. Bandung : UPI This qualitative research is purposing for (1) getting overview of the student competency in using subordinative conjunction, (2) knowing the mistakes of the student in using subordinative conjunction, and (3) knowing the difficulties of the student which meet in using subordinative conjunction. The method used is descriptive method, and the data is collected by conducting test, questionaires, and literature review. The sample is caracteristic’s competency of 30 students of French Language Teaching of UPI VIth semester 2012/2013 cohort. The result concludes that the student's competency in using subordinative conjunction is 'average', with the average score 5,3. The mistakes type which are commonly done by students is the mistake of Surface Strategy Taxonomy “misformation category” and also Communicative Effect Taxonomy “global errors category”. While the difficulties which are often met by students is in choosing the conjunction word type and in implementing rightly in the sentences, because there are many conjunction types and the differentiation of the rules, thus students often forget or confuse when using it. The result of this research is aimed to the students do more excercises, do the given assignments, asking to the lecturers and searching for other relevant sources when they meet the difficulties.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah...4

1.2.1 Rumusan Masalah...4

1.2.2 Batasan Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

1.5 Anggapan Dasar...6

BAB II ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DAN KATA PENGHUBUNG (CONJONCTION) 2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa...7

2.1.1 Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan...8

2.1.2 Tujuan dan Metodologi Analisis Kesalahan...12

2.1.2.1 Tujuan Analisis Kesalahan...12

2.1.2.2 Metodologi Analisis Kesalahan...13

2.1.3 Klasifikasi Kesalahan Berbahasa...15

2.1.3.1 Taksonomi Kategori Linguistik (Linguistic Category Taxonomy)...15


(7)

2.1.3.2 Taksonomi Siasat Permukaan (Surface Strategy

Taxonomy)...15

2.1.3.3 Taksonomi Komparatif (Comparative Taxonomy)...19

2.1.3.4 Taksonomi Efek Komunikatif (Communicative Effect Taxonomy)... 22

2.2 Tata Bahasa Perancis...25

2.3 Kata Penghubung (Conjonction)...26

2.3.1 Definisi Kata Penghubung...26

2.3.2 Klasifikasi Kata Penghubung...27

2.3.2.1 Kata Penghubung Koordinatif (Conjonction de Coordination)...27

2.3.2.1.1 Klasifikasi Kata Penghubung Koordinatif (Conjonction de Coordination)...28

2.3.2.2 Kata Penghubung Subordinatif (Conjonction de Subordination)...28

2.3.2.2.1 Klasifikasi Kata Penghubung Subordinatif (Conjonction de Subordination)...29

2.4 Tes Bahasa...40

2.4.1 Pengertian Tes...40

2.4.2 Tujuan Tes Bahasa...41

2.4.3 Jenis dan Bentuk Tes...41

2.4.5 Tes Tata Bahasa...43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...47

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...47

3.2.1 Populasi Penelitian...48

3.2.2 Sampel Penelitian...48

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian...48

3.4 Definisi Operasional...49


(8)

3.5.1 Tes...50

3.5.2 Rekapitulasi Bahan Tes...50

3.5.2.1 Menyusun Tabel Pokok Uji...51

3.5.2.2 Menyusun Tabel Perimbangan...51

3.5.2.3 Menyusun Tabel Kisi-Kisi...53

3.5.2.4 Teknik Pengolahan Data Tes...53

3.5.2.5 Penilaian...54

3.5.2.6 Rentang Nilai...54

3.5.3 Angket...54

3.5.3.1 Kisi-Kisi Angket...55

3.5.3.2 Teknik Pengolahan Data Angket...55

3.6 Validitas...56

3.7 Teknik Pengumpulan Data...56

3.7.1 Studi Pustaka...57

3.7.2 Tes...57

3.7.3 Angket ...57

3.8 Prosedur Penelitian ...58

3.8.1 Memilih dan Merumuskan Masalah...58

3.8.2 Menentukan Jenis Data dan Prosedur Pengumpulannya...58

3.8.3 Mengalisis Data...58

3.8.4 Membuat Kesimpulan...59

3.8.5 Membuat Laporan...59

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian...60

4.1.1 Deskripsi Analisis Tes dan Pengolahan Nilai Tes...60

4.1.1.1 Tipe Soal Pilihan Ganda (Question à Choix Multiples)...61

4.1.1.2 Tipe Soal Menggabungkan (Associer)... 66

4.1.1.3 Tipe Soal Isian Singkat (Compléter)...69

4.1.1.4 Tipe Soal Esai Terbatas (Faire des Phrase)...73


(9)

4.1.2 Deskripsi Analisis Angket...89

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...99

4.2.1 Tes...99

4.2.1.1 Tipe Soal Pilihan Ganda (Question à Choix Multiples)...99

4.2.1.2 Tipe Soal Menggabungkan (Associer)... 104

4.2.1.3 Tipe Soal Isian Singkat (Compléter)...106

4.2.1.4 Tipe Soal Esai Terbatas (Faire des Phrase)...112

4.2.2 Angket...124

4.2.2.1 Materi dalam Mata Kuliah Grammaire...125

4..2.2.2 Media yang Digunakan dalam Pembelajaran Mata Kuliah Grammaire...125

4.2.2.3 Tingkat Kesulitan Jenis-jenis Kata Penghubung Subordinatif...126

4.2.2.4 Penguasaan Mahasiswa dalam Penggunaan Kata Penghubung Subordinatif...126

4.2.2.5 Kesalahan-kesalahan dalam Penggunakan Kata Penghubung Subordinatif...127

4.2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesalahan dalam Menggunakan Kata Penghubung Subordinatif...127

4.2.2.7 Upaya Mahasiswa untuk Mengatasi Kesalahan dalam Penggunaan Kata Penghubung Subordinatif...127

4.2.2.8 Strategi Mahasiswa dalam Belajar Materi Kata Penghubung Subordinatif ...128

4.2.2.9 Pembelajaran Materi Kata Penghubung Subordinatif di Kelas...128

4.2.2.10 Masukan Mahasiswa untuk Pembelajaran Materi Kata Penghubung Subordinatif di Kelas...129

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan...130


(10)

DAFTAR PUSTAKA...134 LAMPIRAN-LAMPIRAN...137


(11)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan proses penyusunan kegiatan penelitian yang dilakukan, diantaranya: latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta anggapan dasar penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa sebuah pesan akan tersampaikan kepada orang lain, dan dengan bahasa pula manusia dapat bertahan hidup, karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain. Berkaitan dengan bahasa ini, dalam linguistik dikenal bahasa pertama atau bahasa ibu (B1) dan bahasa kedua atau bahasa asing (B2), yang mana pada umumnya seseorang menguasai B1 dari lingkungan keluarga yang terjadi secara informal. Sebaliknya, B2 diperoleh secara formal setelah seseorang memperoleh atau menguasai B1, misalnya di sekolah atau perguruan tinggi. Oleh karena itu, muncullah orang-orang yang mampu berbicara baik dengan menggunakan B1 maupun B2 sekaligus, yang dikenal dengan dwibahasawan. “Dwibahasawan yaitu orang yang dapat berbicara dalam dua bahasa secara sempurna” (Harding & Riley, 1986 : 22, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 7) atau “Seseorang yang biasa menggunakan dua bahasa” (Loveday, 1986 : 8, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 7). Bahkan banyak juga orang yang mampu berbicara dengan menggunakan B1 sekaligus B2 yang bermacam-macam, misalnya bahasa Inggris, bahasa Perancis, dan bahasa Jepang, sehingga disebut dwibahasawan karena mampu menggunakan lebih dari satu bahasa.

Beranjak dari penguasaan-penguasaan bahasa tersebut, terkadang terjadi kekacauan dalam berbahasa karena pengaruh B1 terhadap B2 atau juga sebaliknya, pengaruh B2 terhadap B1. Artinya, kaidah atau sistem B1 mempengaruhi kaidah atau sistem B2, sehingga terjadilah kekacauan bahasa atau oleh para ahli disebut interferensi bahasa. “Penyimpangan norma bahasa yang


(12)

terjadi di dalam ujaran dwibahasawan karena keakrabannya terhadap lebih dari satu bahasa yang menyebabkan terjadinya kontak bahasa disebut interferensi bahasa”, (Weinreich, 1935, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 15). Dari interferensi bahasa ini pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kesalahan berbahasa baik pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan leksikon. “Kesalahan adalah bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa”, (Dulay et al. 1982 : 277, dalam Tarigan & Tarigan, 2011 : 126). Kesalahan berbahasa ini wajar dan biasa terjadi pada pembelajar B2, seperti telah disinggung di atas bahwa B1 dan B2 memiliki kaidah yang berbeda. Kaidah yang berbeda itu misalnya tata bahasa.

Tata bahasa ibarat rumus dalam matematika yang akan menentukan bisa tidaknya seseorang menghitung angka-angka. Tata bahasa atau yang dalam bahasa Perancis disebut grammaire memiliki pengaruh yang besar terhadap sebuah bahasa, karena tata bahasa yang satu dengan tata bahasa yang lain memiliki perbedaan-perbedaan. “Tata bahasa menggarap masalah-masalah morfem serta penggabungan-penggabungannya, mencakup morfologi dan sintaksis”, (Gleason, 1970 : 11, dalam Tarigan, 2009 : 4). Definisi tersebut menjelaskan bahwa tata bahasa merupakan bagian penting dari sebuah bahasa yang mencakup morfologi dan sintaksis. “La morphologie est une étude de la formation des mots”, (Rey, 2011 : 470), yang berarti morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pembentukan kata-kata, sedangkan “Sintaksis merupakan bagian dari tata bahasa yang menelaah struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase”, (Ramlan, 1976 : 57, dalam Tarigan, 2009 : 4). Oleh karena itu, tata bahasa merupakan bagian yang utama dan penting dari sebuah bahasa.

Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tentang analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh mahasiswa bahasa Perancis, sehingga hasil analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan mahasiswa bahasa Perancis tersebut dapat dijadikan umpan balik untuk pengajaran bahasa Perancis yang lebih baik lagi, dan yang terpenting adalah diperolehnya data berkaitan dengan kesulitan-kesulitan serta kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Tentu saja dalam hal ini,


(13)

peneliti akan menyoroti kesalahan berbahasa mahasiswa dari segi tata bahasanya, yang lebih dikerucutkan lagi yaitu pada penggunaan kata penghubung atau konjungsi subordinatif, yang dalam bahasa Perancis disebut la conjonction de subordination. Peneliti akan menganalisis kesalahan tersebut pada pembentukan kata menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan kata penghubung subordinatif bahasa Perancis.

Di dalam tata bahasa Perancis, kata penghubung subordinatif memiliki kurang lebih delapan jenis ungkapan yaitu ungkapan sebab (expression de la cause), ungkapan akibat (expression de la conséquence), ungkapan tujuan (expression du but), ungkapan waktu (expression du temps), ungkapan perlawanan (expression de l’opposition), ungkapan syarat dan pengandaian (expression de la condition et de l’hypothèse), ungkapan perbandingan (expression de la comparaison) serta ungkapan cara (expression de la manière).

Selain beberapa alasan yang telah peneliti jelaskan di atas, berkaitan dengan analisis kesalahan berbahasa khususnya penggunaan konjungsi atau kata penghubung, telah banyak dilakukan penelitian yang serupa bahkan bukan hanya dalam tataran tata bahasa Perancis saja. Diantaranya, Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros oleh Rusnia pada tahun 2010, Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Penunjuk Keadaan (Conjonction) Bahasa Perancis (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Semester VII Program Pendidikan Bahasa Perancis JPBA FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008) oleh Rosdiana pada tahun 2008, Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik 2012/2013 dalam Penggunaan Kata Penghubung Setsuzokushi, demo, keredemo, ga dan shikasi oleh Wijayatiningrum pada tahun 2013, dan Analisis Kesalahan Penggunaan konjunktionen da, weil, dan denn dalam Kemampuan Mahasiswa Membentuk Kalimat Kausal Bahasa Jerman oleh Saputro pada tahun 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa memang penggunaan kata penghubung dalam kalimat, khususnya dalam kalimat berbahasa asing sering menimbulkan kesalahan bagi


(14)

para pembelajarnya. Oleh karena itulah, peneliti sangat berkeinginan besar untuk melakukan penelitian tersebut.

Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas, peneliti melakukan analisis kesalahan berbahasa yaitu bahasa Perancis dan menuangkannya ke dalam sebuah penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung Conjonction pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester VI Tahun Akademik 2012/2013”.

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Setelah masalah penelitian ditentukan dan diketahui dengan jelas, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan dan membatasi masalah agar masalah penelitian lebih mudah untuk diteliti. Berikut ini perumusan dan pembatasan masalah penelitian secara terperinci.

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, peneliti melakukan penelitian terhadap kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013, dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1) Seberapa tinggi kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination?

2) Kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination?

3) Kesulitan apa yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination?


(15)

1.2.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti adalah kesalahan 30 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan conjonction de subordination.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Memperoleh informasi tentang tingkat kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination.

2) Memperoleh gambaran tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination.

3) Memperoleh gambaran mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diperolehnya data dari hasil analisis kesalahan berbahasa ini, maka diharapkan hasil penelitian ini akan dapat bermanfaat, diantaranya yaitu:

1) Bagi peneliti

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti dapat lebih memahami tentang penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dalam kalimat dan selanjutnya dapat mengaplikasikannya dengan baik dalam bahasa tulis maupun lisan. 2) Bagi pengajar

Data hasil analisis ini bisa menjadi tolak ukur atau timbal balik bagi pengajar atau dosen agar dapat memberikan pengajaran tentang penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dengan lebih baik, menyempurnakan bagian-bagian


(16)

yang dirasa kurang, serta bisa menjadi bahan pertimbangan untuk proses belajar mengajar selanjutnya.

3) Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa yang ingin menambah wawasan tentang penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) atau ingin melakukan kegiatan penelitian yang sejenis dapat menggunakan data hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan referensi atau rujukan. 4) Bagi calon peneliti lain

Data hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi atau rujukan bagi calon peneliti lain yang juga ingin melakukan kegiatan penelitian yang sejenis yaitu tentang penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination).

1.5 Anggapan Dasar

Menurut Arikunto (2002 : 58) “Asumsi atau anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”, sehingga anggapan dasar ini penting keberadaannya dalam sebuah penelitian agar muncul persepsi yang sama atas apa yang diteliti dan dapat menjadi landasan dalam kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

Oleh karena itu, peneliti mengemukakan beberapa anggapan dasar yang menjadi landasan penelitian ini, yaitu :

1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 telah mempelajari penggunaan kata penghubung, baik kata penghubung koordinatif (conjonction de coordination) maupun kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dalam kalimat bahasa Perancis.

2) Posisi kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dalam bahasa Perancis mutlak dibutuhkan untuk menghubungkan dua kalimat, dimana yang satu sebagai klausa atasan dan yang lain sebagai klausa bawahan.


(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal penting yang dibahas adalah metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validitas, teknik pengumpulan data, dan prosedur penelitian. Berikut ini peneliti memaparkan hal-hal tersebut secara rinci.

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan sebuah metode atau strategi agar tujuan penelitian tercapai. “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 2010: 203), sehingga dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan objek penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu „... suatu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, kemudian menginterpretasikan data‟ (Surakhmad 1990 : 47, dalam Rosdiana, 2008: 50). Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Sebuah penelitian dapat dilakukan jika ada objek yang diteliti. Oleh karena itulah, objek penelitian wajib ada dalam sebuah penelitian sehingga tujuan penelitian tercapai. Objek penelitian yang dimaksud disebut dengan populasi dan sampel. Kedua hal tersebut, peneliti kemukakan berikut ini.


(18)

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan objek penelitian yang mencakup keseluruhan dari objek tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010: 173) bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sugiyono (2006: 55), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti juga telah menentukan objek sebagai populasi penelitian, yaitu karakteristik keterampilan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan kata penghubung subordinatif.

3.2.2 Sampel Penelitian

Jika pada penjelasan di atas populasi adalah keseluruhan objek penelitian, maka sampel adalah bagian dari populasi penelitian. Artinya, bahwa sampel hanya mencakup beberapa bagian objek yang ada pada populasi penelitian. Seperti pernyataan Arikunto (2010: 174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan ditentukannya sampel dalam sebuah penelitian, maka seorang peneliti dapat lebih mudah melakukan kegiatan penelitian karena objek penelitian menjadi lebih terfokus.

Adapun sampel yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan 30 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 dalam menggunakan kata penghubung subordinatif.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bandung, kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No.229, Gedung FPBS Lt.4 R 34, pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2013.


(19)

3.4 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, peneliti memberikan definisi operasional yang berhubungan dengan judul penelitian. Beberapa definisi yang berhubungan dengan judul penelitian ini, yaitu :

1) Analisis

Kegiatan analisis perlu dilakukan untuk memperoleh data atau hasil dari sebuah masalah atau penelitian. “Analisis merupakan penyelidikan atau penguraian suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya” (Yasyin, 1997: 34). Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan analisis yaitu analisis kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.

2) Kesalahan

Kesalahan merupakan sesuatu yang salah atau tidak tepat, menyimpang dari aturan atau norma. Seperti pernyataan ahli yang mendefinisikan „Kesalahan sebagai bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa‟ (Dulay et al. 1982: 277, dalam Tarigan & Tarigan, 2011: 125). Oleh karena itu, peneliti meneliti kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.

3) Kata Penghubung

Kata penghubung mutlak dibutuhkan untuk menggabungkan dua kalimat sehingga menjadi sebuah kalimat utuh yang padu padan. Menurut Rey (2011: 146) definisi kata penghubung adalah “... est un mot qui sert à deux mots ou groupes de mots”. Definisi tersebut berarti kata penghubung adalah kata yang menghubungkan dua kata atau kelompok kata. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menegaskan bahwa dalam penelitian ini, jenis kata penghubung yang diujikan adalah jenis kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination), yang berfungsi menghubungkan klausa atasan dan klausa bawahan. Oleh karena itu, peneliti melakukan kegiatan penelitian tentang


(20)

kesalahan penggunaan kata penghubung subordinatif pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang diperlukan. Arikunto (2010: 203) juga menyatakan hal yang senada bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Oleh karena itu, instrumen sangat diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan beberapa instrumen untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan. Di bawah ini peneliti memaparkan instrumen-instrumen yang dimaksud.

3.5.1 Tes

Dalam penelitian ini tentunya peneliti membuat tes yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu kata penghubung subordinatif. Oleh karena itu, tes yang diberikan kepada mahasiswa selaku responden atau sampel penelitian berupa tes tertulis tentang penggunaan kata penghubung subordinatif yang mencakup kata penghubung subordinatif keterangan sebab, akibat, tujuan, waktu, perlawanan, syarat dan kemungkinan, perbandingan, serta cara. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran akurat tingkat keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif. Sebelum tes ini diujikan kepada responden, tentunya peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada dosen ahli untuk dinilai validitasnya, sehingga tes dapat diujikan kepada mahasiswa.

3.5.2 Rekapitulasi Bahan Tes

Tahap pertama yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tes adalah menyusun rekapitulasi bahan tes yang berisi semua bahan tes yang akan diujikan serta persentase dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari masing-masing


(21)

bahan yang telah dibuat. Rekapitulasi bahan tes penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Rekapitulasi Bahan Tes

Keterangan :

K2 = Aspek kognitif yang mengukur pemahaman K3 = Aspek kognitif yang mengukur aplikasi

3.5.2.1 Menyusun Tabel Pokok Uji

Penyusunan tabel pokok uji ini bertujuan untuk menentukan jenis-jenis soal yang digunakan dalam tes. Dibawah ini tabel pokok uji yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Tabel Pokok Uji

TIK Pokok Uji Bentuk Soal %

K2

Memilih kata penghubung subordinatif

yang tepat dalam kalimat Pilihan Ganda 33,3 Menggabungkan kalimat dengan kata

penghubung subordinatif yang tepat Menggabungkan 16,7

K3

Melengkapi kalimat dengan kata

penghubung subordinatif yang tepat Isian Singkat 16,7 Membuat kalimat dengan menggunakan

kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan

Esai Terbatas 33,3

Total 100

3.5.2.2 Menyusun Tabel Perimbangan

Tujuan penyusunan tabel perimbangan ini adalah : 1) menentukan jenis soal yang akan diujikan;

2) menentukan bentuk soal;

No Bahan Tes % TIK

1 Kata Penghubung Subordinatif 50 K2


(22)

3) menentukan waktu yang diperlukan responden untuk dapat mengerjakan tes tersebut;

4) menentukan bobot soal yang diperoleh pada masing-masing bentuk soal serta nomor soal.

Oleh karena itu, di bawah ini peneliti menampilkan tabel perimbangan soal tes yang dimaksud.

Tabel 3.3 Tabel Perimbangan Tes

No Bentuk Tes Jumlah

Soal

Waktu/ Soal

Jumlah Waktu

Bobot

Nilai Skor

1 Pilihan Ganda* 10 2‟ 20‟ 1 10

2 Meggabungkan* 5 2‟ 10‟ 1 5

3 Isian Singkat* 5 2‟ 10‟ 1 5

4 Esai Terbatas ** 10 3‟ 30‟ 2 20

Total 30 70’ 40

Keterangan :

[*] Bentuk tes pilihan ganda, menggabungkan dan isian singkat memiliki skor 1 untuk setiap nomornya, karena responden hanya diminta untuk mengisi pertanyaan dengan jenis kata penghubung subordinatif yang tepat.

[**] Bentuk tes esai terbatas (membuat kalimat) memiliki skor 2 untuk setiap nomornya, karena responden harus membuat kalimat dengan menggunakan kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan, sehingga skornya lebih besar dibandingkan jenis tes yang lain. Sedangkan spesifikasi penilaiannya adalah sebagai berikut :

1) skor 1 jika rumus yang digunakan tepat, artinya bentuk kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan harus diikuti modus yang tepat, misalnya :

untuk membuat kalimat dengan kata penghubung subordinatif à condition que harus diikuti anak kalimat dengan modus subjonctif sedangkan même si diikuti modus indikatif;

2) skor 0,5 jika struktur gramatikal yang digunakan tepat, seperti konjugasi, penyesuaian, dan penulisannya tepat;


(23)

3) skor 0,5 jika kalimat yang dibuat tepat konteksnya sesuai dengan bentuk kata penghubung subordinatif yang telah ditentukan.

3.5.2.3 Menyusun Tabel Kisi-kisi

Untuk soal-soal tes yang digunakan sebagai instrumen, peneliti mengacu pada kisi-kisi penggunaan jenis kata penghubung subordinatif yang mencakup kata penghubung subordinatif keterangan sebab, akibat, tujuan, waktu, perlawanan, syarat dan kemungkinan, perbandingan, serta cara. Adapun tabel kisi-kisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes

Bahan Tes TIK Jumlah Soal %

Konjungsi Subordinatif

Ungkapan sebab

30

5 16,7

Ungkapan akibat 3 10

Ungkapan tujuan 5 16,7

Ungkapan waktu 6 20

Ungkapan perlawanan 4 13,3

Ungkapan syarat dan kemungkinan 3 10

Ungkapan perbandingan 2 6,7

Ungkapan cara 2 6,7

Jumlah Soal 30 30 100

3.5.2.4 Teknik Pengolahan Data Tes

Peneliti menggunakan rumus-rumus di bawah ini untuk memperoleh hasil pengolahan data tes (nilai), yaitu :

1) menyusun distribusi frekuensi hasil tes mahasiswa;

2) menentukan jumlah kelompok nilai dengan menggunakan rumus : Batas kelas = 1 + 3,3 log n

3) menentukan kelas interval dengan menggunakan rumus : Intervalk =

4) menentukan median dengan menggunakan rumus : Md = Bb +

( ⁄ N.fk.b)

5) mencari nilai pokok mahasiswa dengan menggunakan rumus :


(24)

3.5.2.5 Penilaian

= = 10

3.5.2.6 Rentang Nilai

Tabel 3.5 Rentang Nilai

Rentang Nilai Skala Keterangan

A 33 Baik Sekali

B 27 – 32 Baik

C 20 – 26 Cukup

D 14 – 19 Kurang

(Sudjana, 2005)

3.5.3 Angket

Untuk melengkapi data penelitian yang diperoleh melalui hasil data tes peneliti juga menggunakan angket sebagai cara untuk mengetahui gambaran tingkat keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, kesalahan-kesalahan yang dilakukan serta upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kesalahan tersebut. Angket ini berjumlah 20 pertanyaan yang terdiri dari beberapa jenis pertanyaan berkaitan dengan kata penghubung subordinatif. Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam penyusunan angket ini adalah sebagai berikut :

1) membuat kisi-kisi angket;

2) mengembangkan kisi-kisi tersebut ke dalam bentuk pertanyaan; 3) mengkonsultasikan angket tersebut kepada dosen penimbang; dan

4) untuk menjamin validitasnya, angket tersebut diperiksa oleh dua orang dosen ahli.


(25)

3.5.3.1 Kisi-kisi Angket

Tabel kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Angket

No Aspek yang Diteliti Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Angket %

1 Materi dalam mata kuliah grammaire 2 1, 2 10 2 Media yang digunakan dalam

pembelajaran mata kuliah grammaire 3 3, 4, 5 15 3 Tingkat kesulitan jenis-jenis kata

penghubung subordinatif 3 6, 7, 8 15

4 Penguasaan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif

1 9 5

5 Kesalahan-kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif

2 10,11 10

6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif

1 12 5

7 Upaya mahasiswa untuk mengatasi kesalahan dalam menggunakan kata penghubung subordinatif

3 13, 14, 15 15

8 Strategi mahasiswa dalam mempelajari

materi kata penghubung subordinatif 1 16 5

9 Pembelajaran materi kata penghubung

subordinatif di kelas 3 17, 18, 19 15

10 Masukan mahasiswa untuk pembelajaran materi kata penghubung subordinatif di kelas

1 20 5

Jumlah 20 20 100

3.5.3.2 Teknik Pengolahan Data Angket

Untuk menganalisis data hasil angket ini, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :


(26)

Keterangan :

F = Frekuensi jawaban dari responden N = Jumlah responden

% = Persentase tiap jawaban responden

3.6 Validitas

Penggunaan instrumen dalam sebuah penelitian harus memiliki tingkat validitas yang tinggi, karena dengan validitas instrumen yang tinggi maka akan dapat diperoleh data penelitian yang diinginkan. Seperti yang dinyatakan oleh Arikunto (2010: 211) bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Berdasarkan definisi tersebut, maka sebuah instrumen yang digunakan dalam penelitian harus dapat mengukur apa yang akan diukur dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes untuk mengukur prestasi belajar dan angket untuk mengukur sikap. Sebelum memberikan tes dan angket kepada mahasiswa, terlebih dahulu peneliti mengkonsultasikan instrumen tes dan angket tersebut kepada dosen pembimbing skripsi. Kemudian, peneliti menggunakan expert judgement untuk mengukur validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. Peneliti mengajukan instrumen kepada dosen tenaga ahli penimbang untuk memberikan penilaian, sehingga instrumen memiliki tingkat validitas yang tinggi dan dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian yang diinginkan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai yaitu studi pustaka, tes, dan angket. Di bawah ini, peneliti memaparkan ketiga teknik penelitian tersebut.


(27)

3.7.1 Studi Pustaka

Studi pustaka memiliki tujuan untuk memperkuat pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh peneliti. Peneliti melakukan kegiatan studi pustaka melalui beberapa rujukan teori yang dianggap sesuai dan mendukung pernyataan-pernyataan peneliti dalam penelitian ini.

3.7.2 Tes

“Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar setelah selesai satuan program tertentu,” (Setiadi, 2010). Tes ini merupakan instrumen yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Melalui tes, peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Tes yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tes tertulis untuk menguji keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis, sehingga dari tes tersebut diperoleh data berupa kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa serta tipe tes seperti apa yang sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan.

3.7.3 Angket

Selain studi pustaka dan tes, dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan angket agar data yang diperoleh semakin kuat dan membantu tercapainya tujuan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto (2010: 194), “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” Melalui angket inilah data yang tidak diperoleh melalui tes, akan diperoleh melalui angket. Terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan pribadi masing-masing mahasiswa sehubungan dengan tes yang diujikan, yaitu materi penggunaan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis, sehingga dengan demikian, data yang terkumpul dari angket dapat mendukung data dari hasil tes.


(28)

3.8 Prosedur Penelitian

Dalam melakukan kegiatan penelitian, terdapat tahapan atau prosedur yang dilakukan agar apa yang menjadi tujuan penelitian tercapai. Setelah semua syarat penelitian dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan penelitian tersebut. Berikut ini, peneliti mengemukakan beberapa tahapan atau prosedur penelitian yang telah dilakukan, yang mengacu pada teori Setiadi (2010).

3.8.1 Memilih dan Merumuskan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat sebuah objek penelitian yaitu penggunaan kata penghubung subordinatif dalam bahasa Perancis, sedangkan masalah yang menjadi bahan penelitian adalah kesalahan penggunaan kata penghubung tersebut oleh mahasiswa selaku responden penelitian. Dalam hal ini, peneliti telah meneliti seberapa tinggi kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, kesalahan apa saja yang dilakukan dan kesulitan-kesulitan apa yang ditemui dalam menggunakan conjonction de subordination.

3.8.2 Menentukan Jenis Data dan Prosedur Pengumpulannya

Setelah memilih dan menentukan rumusan penelitian di atas, selanjutnya peneliti menentukan jenis data dan prosedur penelitian yang dilakukan. Adapun jenis data yang diambil adalah hasil tes tertulis tentang penggunaan kata penghubung subordinatif oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013. Selain itu juga digunakan instrumen angket untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dari tes tertulis tersebut, sehingga dari instrumen tes dan angket diperoleh data penelitian yang diperlukan.

3.8.3 Menganalisis Data

Setelah dua tahapan sebelumnya dilaksanakan, tahapan penelitian selanjutnya adalah melakukan kegiatan analisis. Data yang telah diperoleh dari hasil tes dan angket di atas, dianalisis dengan menggunakan metode analisis


(29)

kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari hasil penelitian baik dari tes maupun angket berupa deksripsi-deskripsi yang berkaitan dengan objek penelitian, dan juga berupa angka-angka (nilai) yang menunjukkan tingkat keterampilan mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif, serta menggunakan teknik statistik deskriptif atau inferensial, yaitu “Statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dari sampel diambil,” (Sugiyono, 2006: 14). Oleh karena itu, setelah selesai melakukan kegiatan analisis kesalahan, peneliti menggunakan hasil data tersebut untuk membuat kesimpulan berkaitan dengan populasi yang diteliti.

3.8.4 Membuat Kesimpulan

Setelah hasil data penelitian diolah, langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan, yang mana kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan kegiatan analisis kesalahan terhadap hasil tes tertulis mahasiswa dalam menggunakan kata penghubung subordinatif serta angket. Artinya, peneliti menarik kesimpulan atas hasil data yang telah diolah yang merujuk pada rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, sehingga kesimpulan penelitian pun sejalan dengan rumusan penelitian maupun hasil data penelitian.

3.8.5 Membuat Laporan

Setelah keempat tahapan di atas selesai dilakukan, maka tahap kelima sekaligus terakhir dalam tahapan penelitian adalah membuat laporan. Laporan ini dimaksudkan untuk membuat data tertulis atas kegiatan penelitian yang telah dilakukan, baik dari kegiatan awal menentukan rumusan masalah, sampai pada kegiatan analisis data dan penarikan kesimpulan penelitian. Adapun bentuk laporan untuk kegiatan penelitian ini adalah berupa skripsi.


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti menguraikan beberapa kesimpulan mengenai analisis kesalahan penggunaan kata penghubung conjonction pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013 berdasarkan hasil tes dan angket yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Peneliti juga mengemukakan beberapa saran baik untuk pengajar, mahasiswa maupun calon peneliti lain yang berkaitan dengan pembelajaran materi conjonction de subordination yang tentu saja disesuaikan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini, peneliti menjelaskan kesimpulan dan saran yang dimaksud.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil tes dan angket yang telah dilakukan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI Tahun Akademik 2012/2013, peneliti dapat menyimpulkan secara terperinci yang mengacu pada rumusan masalah yang telah dibahas pada bab I, diantaranya :

1) Kemampuan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination secara keseluruhan “cukup”.

Peneliti dapat memperjelas kesimpulan tersebut dengan diperolehnya nilai rata-rata hasil tes yaitu 5,3 (dari nilai sempurna 10) atau skor 24,1 (dari skor sempurna 40). Secara rinci peneliti dapat menjelaskan bahwa terdapat 2 mahasiswa (6,7%) yang berhasil memperoleh nilai A, 6 mahasiswa (20%) memperoleh nilai B, 14 mahasiswa (46,7%) memperoleh nilai C, dan sisanya 8 mahasiswa (26,7%) memperoleh nilai D. Hasil tes tersebut juga berbanding lurus dengan hasil angket yang mana hampir 50% mahasiswa menyatakan penguasaannya cukup dalam menggunakan conjonction de subordination dan sisanya menyatakan kurang.


(31)

2) Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination, sebagian besar termasuk dalam kesalahan taksonomi siasat permukaan kategori salah formasi dan taksonomi efek komunikatif kategori kesalahan global.

Pernyataan tersebut dapat peneliti jelaskan dari beberapa bentuk tes yang diujikan, sebagian besar mahasiswa lebih banyak melakukan kesalahan dengan bentuk tes menggabungkan dan isian singkat yang mana mahasiswa harus menggabungkan dua kalimat pada soal dengan menggunakan conjonction de subordination (soal tipe 2) yang telah disediakan, dan mahasiswa harus mengisi bagian yang rumpang dari soal dengan menggunakan jenis conjonction de subordination (soal tipe 3) yang benar dan tepat dalam kalimat. Hal ini disebabkan karena banyak mahasiswa yang kurang teliti dalam mengubah modus yang digunakan dan salah dalam menentukan jenis conjonction de subordination yang tepat dalam kalimat sehingga makna kalimat menjadi berubah.

3) Kesulitan yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination sebagian besar adalah dalam menentukan dan menempatkan jenis conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat.

Hal tersebut disebabkan karena pemahaman yang kurang tentang materi terkait dan juga karena kurang latihan, sehingga menyebabkan cukup banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tes dan terjadilah kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat. Meskipun demikian, banyak upaya yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi kesulitan tersebut sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination. Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan bertanya kepada dosen selaku pengajar, berdiskusi dengan teman, atau juga menggunakan lebih banyak sumber lain seperti dari buku atau internet.


(32)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis ke depannya, khususnya dalam pembelajaran materi conjonction de subordination, sehingga dapat mengurangi kesalahan mahasiswa dalam menggunakan conjonction tersebut. Berikut ini, peneliti memaparkan beberapa saran berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, baik bagi pengajar, mahasiswa maupun calon peneliti lain.

1) Pengajar

(1) Hendaknya menyampaikan materi conjonction de subordination di kelas dengan lebih jelas dan tidak terlalu cepat.

(2) Dapat menggunakan strategi pengajaran yang lebih bervariasi sehingga tidak monoton, dan akan lebih baik lagi jika pengajar dapat menggunakan media ketika proses pembelajaran berlangsung.

(3) Lebih banyak memberikan latihan-latihan soal serta contoh-contoh dalam bentuk kalimat dan ditulis di papan tulis agar mahasiswa lebih paham dan mengerti terhadap materi yang disampaikan.

2) Mahasiswa

(1) Lebih memperhatikan penjelasan dosen di kelas dan berusaha semaksimal mungkin untuk fokus agar dapat memahami penjelasan dosen dengan baik.

(2) Mengerjakan lebih banyak soal-soal latihan tentang penggunaan conjonction de subordination agar lebih peka untuk menentukan jenis conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat maupun dalam penulisan dan penempatannya.

(3) Menggunakan referensi yang lebih banyak, misalnya dari sumber internet atau buku sumber lain, agar pemahaman tentang penggunaan conjonction de subordination menjadi lebih terasah.


(33)

(4) Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dan sering melakukan kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination, hendaknya tidak malu untuk bertanya pada pengajar atau berdiskusi dengan teman maupun mencari sumber lain untuk mengatasi hal tersebut.

(5) Hendaknya rajin untuk mencatat penjelasan dosen di kelas dan mengulang kembali materi yang telah dijelaskan oleh pengajar ketika di rumah, agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan menguasai dengan baik materi yang telah diajarkan (conjonction de subordination).

3) Peneliti lain

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang menurut peneliti dirasa kurang sehingga kekurangan tersebut diharapkan dapat disempurnakan oleh calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, diantaranya sebagai berikut.

(1) Membuat soal dengan komposisi jenis kata penghubung subordinatif yang lebih seimbang.

(2) Memberikan strategi-strategi kepada mahasiswa agar dapat mempelajari penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dengan lebih mudah dan menyenangkan.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. et al. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Tes Prestasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (1991). Grammaire du Français, Cours de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (2004). Nouvelle Grammaire du Français, Cours de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Demirtas, L. dan Gumus, H. (2009). De la faute une pédagogie alternative pour améliorer la production écrite en FLE. [Online]. Tersedia : http://master2cml.ustrasbg.fr/realisations/0304/projet01/html/erreurex.htm

[16 April 2013]

Djiwandono, M.S. (1996). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung : ITB Bandung

Dubois, J. dan Lagane, R. (1973). La Nouvelle Grammaire du Français. Paris : Larousse.

Grammont, E. dan Hamon, A. (1951). Analyse Grammaticale et Logique. Paris : Hachette.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris : Duculot.

Hasyim, S. (2002). Error Analysis in The Teaching of English. [Online]. Tersedia: http://www.journaldatabase.org/articles/error_analysis_teaching_english.ht ml [16 April 2013]

Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta : Depdikbud.

Kosasih. (2011). Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : CV. Yrama Widya.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik, Edisi Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


(35)

Purwanto, M.N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rabadi, N. dan Odeh, A. (2010). L’analyse des erreurs en FLE chez des apprenants jordaniens et bahreїniens. Dalam Jordan Journal of Modern Languages an Literature [Online], Vol 2. Tersedia : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &ved=0CD4QFjAB&url=http%3A%2F%2Fjournals.yu.edu.jo%2Fjjmll% 2FIssues%2FVo2No2_2010PDF%2F4.pdf&ei=6FBtUergMIXnrAfZ9YC

ACw&usg=AFQjCNEnfwa8-bZ5CKeiqqwuAQpv82T_oA&sig2=2xiHC7Je3oYpSlCIiWiYMQ&bvm= bv.45175338,d.bmk. [16 April 2013]

Rey, A. (2011). Le Robert de Poches Plus 2012. Paris : Maury-Imprimeur.

Rosdiana, K. (2008). Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Keterangan Waktu (Conjonction) Bahasa Prancis (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Semester VII Program Pendidikan Bahasa Prancis JPBA FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sanal, F. -. Error-Analysis Based Second Language Teaching Strategies. [Online]. Tersedia : www.sosyalbil.selcuk.edu.tr/sos.../FSANAL.PDF. [16 April

2013]

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data melalui Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bahan Ajar Matakuliah : Tidak Diterbitkan.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Suryadi dan Junaida. (2011). Complete English Grammar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tarigan, H. G. dan Tarigan, D. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Sintaksis. Bandung : Angkasa Bandung. Yasyin, S. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Amanah.


(36)

[16April 2013]

http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_coordination. [16April 2013] http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_subordination_en_fran%C3%A7ais


(1)

2) Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination, sebagian besar termasuk dalam kesalahan taksonomi siasat permukaan kategori salah formasi dan taksonomi efek komunikatif kategori kesalahan global.

Pernyataan tersebut dapat peneliti jelaskan dari beberapa bentuk tes yang diujikan, sebagian besar mahasiswa lebih banyak melakukan kesalahan dengan bentuk tes menggabungkan dan isian singkat yang mana mahasiswa harus menggabungkan dua kalimat pada soal dengan menggunakan conjonction de

subordination (soal tipe 2) yang telah disediakan, dan mahasiswa harus

mengisi bagian yang rumpang dari soal dengan menggunakan jenis conjonction

de subordination (soal tipe 3) yang benar dan tepat dalam kalimat. Hal ini

disebabkan karena banyak mahasiswa yang kurang teliti dalam mengubah modus yang digunakan dan salah dalam menentukan jenis conjonction de

subordination yang tepat dalam kalimat sehingga makna kalimat menjadi

berubah.

3) Kesulitan yang ditemui mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI semester VI dalam menggunakan conjonction de subordination sebagian besar adalah dalam menentukan dan menempatkan jenis conjonction de

subordination yang benar dan tepat dalam kalimat.

Hal tersebut disebabkan karena pemahaman yang kurang tentang materi terkait dan juga karena kurang latihan, sehingga menyebabkan cukup banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tes dan terjadilah kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat. Meskipun demikian, banyak upaya yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengatasi kesulitan tersebut sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination. Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan bertanya kepada dosen selaku pengajar, berdiskusi dengan teman, atau juga menggunakan lebih banyak sumber lain seperti dari buku atau internet.


(2)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis ke depannya, khususnya dalam pembelajaran materi conjonction de

subordination, sehingga dapat mengurangi kesalahan mahasiswa dalam

menggunakan conjonction tersebut. Berikut ini, peneliti memaparkan beberapa saran berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, baik bagi pengajar, mahasiswa maupun calon peneliti lain.

1) Pengajar

(1) Hendaknya menyampaikan materi conjonction de subordination di kelas dengan lebih jelas dan tidak terlalu cepat.

(2) Dapat menggunakan strategi pengajaran yang lebih bervariasi sehingga tidak monoton, dan akan lebih baik lagi jika pengajar dapat menggunakan media ketika proses pembelajaran berlangsung.

(3) Lebih banyak memberikan latihan-latihan soal serta contoh-contoh dalam bentuk kalimat dan ditulis di papan tulis agar mahasiswa lebih paham dan mengerti terhadap materi yang disampaikan.

2) Mahasiswa

(1) Lebih memperhatikan penjelasan dosen di kelas dan berusaha semaksimal mungkin untuk fokus agar dapat memahami penjelasan dosen dengan baik.

(2) Mengerjakan lebih banyak soal-soal latihan tentang penggunaan

conjonction de subordination agar lebih peka untuk menentukan jenis conjonction de subordination yang benar dan tepat dalam kalimat

maupun dalam penulisan dan penempatannya.

(3) Menggunakan referensi yang lebih banyak, misalnya dari sumber internet atau buku sumber lain, agar pemahaman tentang penggunaan conjonction


(3)

(4) Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dan sering melakukan kesalahan dalam menggunakan conjonction de subordination, hendaknya tidak malu untuk bertanya pada pengajar atau berdiskusi dengan teman maupun mencari sumber lain untuk mengatasi hal tersebut.

(5) Hendaknya rajin untuk mencatat penjelasan dosen di kelas dan mengulang kembali materi yang telah dijelaskan oleh pengajar ketika di rumah, agar mahasiswa dapat lebih mengerti dan menguasai dengan baik materi yang telah diajarkan (conjonction de subordination).

3) Peneliti lain

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang menurut peneliti dirasa kurang sehingga kekurangan tersebut diharapkan dapat disempurnakan oleh calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, diantaranya sebagai berikut.

(1) Membuat soal dengan komposisi jenis kata penghubung subordinatif yang lebih seimbang.

(2) Memberikan strategi-strategi kepada mahasiswa agar dapat mempelajari penggunaan kata penghubung subordinatif (conjonction de subordination) dengan lebih mudah dan menyenangkan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. et al. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Tes Prestasi, Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (1991). Grammaire du Français, Cours de

Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (2004). Nouvelle Grammaire du Français, Cours

de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Demirtas, L. dan Gumus, H. (2009). De la faute une pédagogie alternative pour

améliorer la production écrite en FLE. [Online]. Tersedia : http://master2cml.ustrasbg.fr/realisations/0304/projet01/html/erreurex.htm

[16 April 2013]

Djiwandono, M.S. (1996). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung : ITB Bandung

Dubois, J. dan Lagane, R. (1973). La Nouvelle Grammaire du Français. Paris : Larousse.

Grammont, E. dan Hamon, A. (1951). Analyse Grammaticale et Logique. Paris : Hachette.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris : Duculot.

Hasyim, S. (2002). Error Analysis in The Teaching of English. [Online]. Tersedia:

http://www.journaldatabase.org/articles/error_analysis_teaching_english.ht ml [16 April 2013]

Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta : Depdikbud.

Kosasih. (2011). Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa

Indonesia. Bandung : CV. Yrama Widya.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik, Edisi Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


(5)

Purwanto, M.N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rabadi, N. dan Odeh, A. (2010). L’analyse des erreurs en FLE chez des

apprenants jordaniens et bahreїniens. Dalam Jordan Journal of Modern Languages an Literature [Online], Vol 2. Tersedia :

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &ved=0CD4QFjAB&url=http%3A%2F%2Fjournals.yu.edu.jo%2Fjjmll% 2FIssues%2FVo2No2_2010PDF%2F4.pdf&ei=6FBtUergMIXnrAfZ9YC

ACw&usg=AFQjCNEnfwa8-bZ5CKeiqqwuAQpv82T_oA&sig2=2xiHC7Je3oYpSlCIiWiYMQ&bvm= bv.45175338,d.bmk. [16 April 2013]

Rey, A. (2011). Le Robert de Poches Plus 2012. Paris : Maury-Imprimeur.

Rosdiana, K. (2008). Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Keterangan

Waktu (Conjonction) Bahasa Prancis (Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Semester VII Program Pendidikan Bahasa Prancis JPBA FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008). Skripsi pada FPBS UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Sanal, F. -. Error-Analysis Based Second Language Teaching Strategies. [Online]. Tersedia : www.sosyalbil.selcuk.edu.tr/sos.../FSANAL.PDF. [16 April

2013]

Setiadi, R. (2010). Analisis dan Interpretasi Data melalui Pendekatan Kuantitatif

dan Kualitatif. Bahan Ajar Matakuliah : Tidak Diterbitkan.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Suryadi dan Junaida. (2011). Complete English Grammar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tarigan, H. G. dan Tarigan, D. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Sintaksis. Bandung : Angkasa Bandung. Yasyin, S. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Amanah.


(6)

[16April 2013]

http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_coordination. [16April 2013]

http://fr.wikipedia.org/wiki/Conjonction_de_subordination_en_fran%C3%A7ais