PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI.

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY

DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

JHON RENOLD SIREGAR

NIM. 8126132056

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY

DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

JHON RENOLD SIREGAR

NIM. 8126132056

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRACT

Jhon Renold Siregar, Improved Teachers’ Skills Uses Learning Media Through Lesson Study in SMAN 04 Merlung Residence of Tanjung Jabung Barat Province of Jambi. Thesis, Graduate Program Education Administration, State University of Medan, 2014.

This study aims to improve teachers' skills in using powerpoint learning media clumps social studies through lesson study in SMAN 04 Merlung. The hypothesis of this action is the use of lesson study to improve the skills of clump social studies teachers use powerpoint instructional media in SMAN 04 Merlung, Tanjung Jabung Barat Jambi. This research was conducted at SMAN 04 Merlung, Tanjung Jabung Barat. This time of study was carried out for 4 months ie from November 2013 to February 2014. Subjects in this study were 5 (five) persons with a high school clumps social studies teacher subjects of History, Geography, Sociology, Economics, Civics, and one supervisor Department of Education Tanjung Jabung Barat. The design used in this study is Action Research School (PTS), which is a study which is a collaboration between researchers, supervisor and teachers, to improve the teachers’ skills to become better at using the powerpoint media through techniques lesson study. Researchers used a research model designed Slamet Mulyana cycle process. This procedure includes the steps of: (1) planning, (2) implementation, (3) reflection, and (4) follow-up. Application of research findings through lesson study shows at first cycle, was obtained by 40 % (2 teachers) who use powerpoint media good enough skilled category and 60 % (3 teachers) who uses powerpoint media poorly skilled category. Aspect of teacher preparation 52.50 %; aspects of student preparation and classroom management 62.50 %; aspects of the media presentation of 47.50 %; and further measures and application aspects of 60.00 %. The average value of teachers' skills using powerpoint media is 55.63 % (good enough skilled category). Meanwhile, based on the results of the second cycle, obtained by 80 % (4 teachers) who use the powerpoint media with well-skilled category and 20 % (1 teacher) who are very well- skilled using powerpoint media. Aspect of teacher preparation 80.00 %; aspects of student preparation and classroom management 92.50 %; aspects of the media presentation of 75.00 %; and further measures aspects and applications of 82.50 %. The average value of teachers' skills using powerpoint media is 82.50 % (well-skilled). Thus the implementation of lesson study to improve the skills of clumps social studies teachers are using powerpoint media in SMAN 04 Merlung Tanjung Jabung Barat Jambi evidenced by the improvement from the first cycle to the second cycle, which is equal to 80 %.


(7)

ABSTRAK

Jhon Renold Siregar, Peningkatan Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Lesson Study Di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Tesis, Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru rumpun IPS dalam menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui lesson study di SMAN 04 Merlung. Hipotesis tindakan ini adalah penggunaan lesson study dapat meningkatkan keterampilan guru rumpun IPS menggunakan media pembelajaran powerpoint di SMAN 04 Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 04 Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Nopember 2013 sampai dengan Pebruari 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 (lima) orang guru rumpun IPS SMA dengan mata pelajaran Sejarah, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, PKn, dan satu orang pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara peneliti, pengawas dan guru, dalam meningkatkan keterampilan guru agar menjadi lebih baik dalam menggunakan media powerpoint melalui teknik lesson study. Peneliti menggunakan model penelitian Slamet Mulyana yang dirancang dengan proses siklus. Prosedur ini mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan (plan), (2) pelaksanaan (do), (3) refleksi (check), dan (4) tindak lanjut (act). Temuan penelitian melalui penerapan lesson study menunjukkan pada siklus ke-1, diperoleh sebesar 40% (2 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori cukup terampil dan 60% (3 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori kurang terampil. Aspek persiapan guru 52,50%; aspek persiapan siswa dan pengelolaan kelas 62,50%; aspek penyajian media 47,50%; dan aspek langkah lanjutan dan aplikasi 60,00%. Nilai rata-rata keterampilan guru menggunakan media powerpoint adalah 55,63% (cukup baik). Sedangkan berdasarkan hasil pada siklus ke-2, diperoleh sebesar 80% (4 orang guru) yang menggunakan media powerpoint dengan kategori baik dan 20% (1 orang guru) yang amat terampil menggunakan media powerpoint. Aspek persiapan guru 80,00%; aspek persiapan siswa dan pengelolaan kelas 92,50%; aspek penyajian media 75,00%; dan aspek langkah lanjutan dan aplikasi 82,50%. Nilai rata-rata keterampilan guru menggunakan media powerpoint adalah 82,50% (baik). Dengan demikian penerapan lesson study dapat meningkatkan keterampilan guru rumpun IPS menggunakan media powerpoint di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi yang dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 80%.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa. Berkat kasih dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

Sebagai salah satu unsur dari pendidikan, pengawas pendidikan atau supervisor adalah persona yang ikut mempengaruhi bagaimana proses belajar mengajar di sekolah dapat terlaksana dengan baik dan selaras dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri, maka sudah saatnya supervisor diberi porsi yang lebih lagi yaitu sebagai penjamin mutu dari proses pembelajaran yang ada di sekolah.

Sebagai rasa syukur kami atas tersusunnya proposal penelitian ini, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung diantaranya adalah:

1. Direktorat P2TK Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (Unimed).

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Ir. Darwin, M.Pd. selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan dan Dr. Paningkat Siburian, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan.


(9)

5. Bapak Pembimbing I Dr.Irsan Rangkuti, M.Si. dan Bapak Pembimbing II Dr. Drs. Sukarman Purba, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan dorongan moril kepada peneliti agar terus dapat melakukan penelitian.

6. Kepada penguji narasumber Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. yang telah memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan tesis ini.

7. Teman-teman Prodi Administrasi Pendidikan (AP) Konsentrasi Kepengawasan Angkatan 2012 yang telah dengan sabar dan ikhlas mau berbagi dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

8. Istri saya tercinta Jemi Carter Simanjuntak, anak kami terkasih Recardo Saputra Siregar dan Karina Putri Delima Siregar, kedua orangtua saya DM Siregar dan SH Simanjuntak, serta kedua mertua saya MH Simanjuntak dan T Sinaga yang selalu menjadi pemicu semangat utama saya dalam menjalani tugas dan beban kerja selama kuliah.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata “Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna”, saya selalu membutuhkan kritik dan saran atas kekurangan tesis ini.

Medan, 30 Mei 2014


(10)

DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Batasan Masalah ... 12

D. Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN RELEVAN, KE - RANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka ... 14

1. Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembe- lajaran ... 14

2. Keterampilan Guru Menggunakan Media Powerpoint 25 3. Lesson Study ... 29

B. Penelitian Relevan ... 41

C. Kerangka Berpikir ... 47


(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

B. Subjek Penelitian ... 51

C. Jenis Penelitian ... 52

D. Prosedur Tindakan ... 52

E. Skenario Pelaksanaan Tindakan ... 55

F. Defenisi Operasional ... 62

G. Teknik Pengumpulan Data ... 63

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 66

I. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

Siklus ke-1 ... 73

Siklus ke-2 ... 85

B. Pembahasan ... 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 100

B. Implikasi ... 101

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN ... 108


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kriteria pemilihan media pembelajaran... ... 25

Tabel 2.2. Kegiatan operasional Lesson Study ... ... 37

Tabel 3.1. Daftar nama subjek ... ... 51

Tabel 3.2. Skenario pelaksanaan tindakan ... ... 55

Tabel 3.3. Kisi-kisi angket observasi awal analisis ... ... 63

Tabel 3.4. Kisi-kisi lembar observasi keterampilan ... 64

Tabel 3.5. Kisi-kisi instrumen penilaian media ... ... 65

Tabel 3.6. Perhitungan nilai angket observasi ... 67

Tabel 3.7. Perhitungan nilai keterampilan guru ... 67

Tabel 3.8. Perhitungan nilai instrumen media ... 68

Tabel 4.1. Hasil angket observasi awal analisis penerapan media pembelajaran ... 71

Tabel 4.2. Hasil observasi keterampilan guru menggunakan media powerpoint pada siklus ke-1 ... ... 78

Tabel 4.3. Hasil observasi penilaian media powerpoint guru pada siklus ke-1 ... ... 79

Tabel 4.4. Hasil observasi pelaksanaan lesson study oleh pengawas terhadap peneliti pada siklus ke-1... 80

Tabel 4.5. Hasil angket observasi akhir analisis penerapan media pembelajaran ... ... 87

Tabel 4.6. Hasil observasi keterampilan guru menggunakan media powerpoint pada siklus ke-2 ... 89

Tabel 4.7. Hasil observasi penilaian media powerpoint guru di siklus ke-2 ... ... 90

Tabel 4.8. Hasil observasi pelaksanaan lesson study oleh pengawas terhadap peneliti pada siklus ke-2... 91


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi media dalam sistem pembelajaran 20 Gambar 2.2. Siklus Lesson Study ... ... 38 Gambar 4.1. Grafik hasil observasi terhadap keterampilan

guru menggunakan media pada siklus ke-1... 78 Gambar 4.2. Grafik hasil penilaian terhadap media

powerpoint guru pada siklus ke-1 ... 79 Gambar 4.3. Grafik penilaian observasi terhadap

pelaksanaan lesson study pada siklus ke-1 ... 80 Gambar 4.4. Grafik hasil observasi terhadap keterampilan

guru menggunakan media siklus ke-2 ... 89 Gambar 4.5. Grafik hasil penilaian terhadap media

powerpoint guru pada siklus ke-2 ... 90 Gambar 4.6. Grafik penilaian observasi terhadap

pelaksanaan lesson study pada siklus ke-2 ... ... 92 Gambar 4.7. Skema Pelaksanaan Kegiatan Lesson Study

dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Rum-


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data awal penelitian ... 109

Lampiran 2 Angket Analisis Penerapan Media ... ... 110

Lampiran 3 Daftar Nama Subjek ... 112

Lampiran 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 113

Lampiran 5 Jadwal open class di SMAN 04 Merlung ... 114

Lampiran 6 Rencana Kegiatan Penelitian ... 115

Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta Lesson Study ... 125

Lampiran 8 Panduan Pengamatan Pembelajaran ... 126

Lampiran 9 Lembar Observasi Keterampilan Guru ... 128

Lampiran 10 Instrumen Penilaian Media Pembelajaran ... 131

Lampiran 11 Lembar Observasi Proses Pelaksanaan LS ... 136

Lampiran 12 Lembar Observasi Pengamat Guru Model ... 140

Lampiran 13 Lembar Observasi Pengamat Peserta Didik ... 142

Lampiran 14 Lembar Observasi Pengawas ... 144

Lampiran 15 SK Komisi Pembimbing Tesis ... 145

Lampiran 16 Surat Undangan Seminar Proposal Tesis ... 146

Lampiran 18 Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan ... 147

Lampiran 19 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan ... 148

Lampiran 20 SK Telah Melakukan Penelitian ... 149

Lampiran 17 Surat Undangan Sidang Tesis ... 150

Lampiran 21 SK Telah Lulus TOEFL ... 151


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru, indikator kompetensi pedagogik untuk guru mata pelajaran meliputi: (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (b) menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik; (c) mengembangkan kurikulum; (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (e) memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa; (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk pembelajaran; (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Dari poin (e) di atas, maka tidak bisa dibantah lagi bahwa keterampilan seorang guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (selanjutnya disingkat TIK) dalam pembelajaran adalah suatu hal yang penting, apalagi di era teknologi dan globalisasi saat ini. Guru harus senantiasa mampu menyerap dan selalu memperbarui diri untuk mampu membuat skenario


(16)

pembelajaran yang interaktif, menarik, efektif, dan efisien bagi peserta didik agar terwujud proses pembelajaran yang berkualitas.

Dalam komponen sistem pembelajaran terdapat tujuh unsur yang saling melengkapi sebagai satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya (Glendomi.com/2012/10). Beberapa pakar menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam perkembangannya, pembelajaran bukan hanya bentuk interaksi pendidik dan peserta didik saja, namun juga dengan sumber-sumber belajar. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan sebuah sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Pembelajaran sebagai sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi, dan berinterdependensi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Komponen tersebut antara lain tujuan, guru, siswa, kurikulum, strategi, media, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan integral, artinya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi komponen pembelajaran itu sendiri secara keseluruhan. Jelas bahwa pembelajaran merupakan bentuk integritas yang membentuk suatu proses timbal balik antara komponen-komponennya. Komponen pembelajaran tersebut membentuk suatu pola saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dan tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran dalam semua program dan jenjang, sehingga keterampilan untuk mengembangkan dan memanfaatkan media


(17)

pembelajaran amat dibutuhkan oleh seorang guru yang profesional. Seorang guru profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya, akan tetapi juga harus mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran agar pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai. Menurut Yudhi Munadi (2008), fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Adapun tujuan media pembelajaran adalah mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan /adanya perubahan tingkah laku.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi berbagai kriteria. Beberapa kriteria diantaranya adalah menarik dan benar-benar mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam media pembelajaran berbasis multimedia, visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa merupakan bagian yang sangat penting. Penataan elemen-elemen visual harus dapat menampilkan visual yang dapat dimengerti, terang/dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

Hubbard (1983) mengatakan ada sembilan kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Kriteria pertamanya adalah biaya, biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah


(18)

kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu. Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn (1995) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif. Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Azhar (2007) mengatakan pemakaian media dalam pembelajaran banyak memberikan manfaat pada proses pembelajaran. Dilihat dari manfaat, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan


(19)

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sudjana dkk. (1989) memandang peran media sangat penting dalam proses pembelajaran. Media berperan sebagai alat dan sumber belajar bagi siswa. Sebagai alat, media berperan untuk memperjelas bahan pengajaran, jadi media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai materi pembelajaran; sedang sebagai sumber belajar bagi siswa, media berisi bahan-bahan yang harus dipelajari siswa baik secara individu maupun sebagai kelompok. Namun hendaknya dicatat bahwa sebagai alat dan sumber belajar, media tidak bisa menggantikan keberadaan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru tidak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena media bukan tujuan pembelajaran. Disamping itu idealnya, pembelajaran tersebut memanfaatkan teknologi komputer.

Perkembangan dan kemajuan teknologi komputer terutama dalam bidang perangkat lunak mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran. Dengan komputer dapat disajikan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran secara tekstual, audio maupun visual. Salah satu perangkat lunak yang mendukung dalam penggunaan media pembelajaran adalah powerpoint. Powerpoint adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide powerpoint. Pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan kita melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide. Tujuan dari presentasi adalah untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan sehingga pihak lain memahaminya. Program-program komputer lain seperti microsoft word, excel atau yang lainnya dapat digunakan pula dalam


(20)

penyampaian gagasan, namun dalam program powerpoint pengguna dapat menggunakan kata, gambar, warna, suara, video, dan special effect untuk lebih memaksimalkan pesan/gagasan yang ingin disampaikan.

Pemilihan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus memiliki pertimbangan tertentu. Keputusan penulis menggunakan media powerpoint dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pertimbangan bahwa media powerpoint merupakan media yang menarik karena bisa diolah sendiri sesuai dengan kreativitas dan kebutuhan, seperti bisa membuat teks, warna, gambar, video, serta animasi-animasi yang menarik sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Sejalan dengan pendapat Nurseto (2011)

bahwa ”Kelebihan media powerpoint antara lain: dapat menyajikan teks, gambar, film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian dan

ingatan yang kuat”. Menurut Sanaky (2009), Microsoft powerpoint 2007 memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut: (1) praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas; (2) memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respon siswa; (3) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan; (4) dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik; dan (5) dapat dipergunakan berulang-ulang. Media powerpoint ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru disibukkan oleh sisi-sisi pemenuhan administrasi persiapan mengajar tanpa mempertimbangkan dan


(21)

mempersiapkan aspek-aspek lain dalam menunjang kualitas pengajaran di dalam kelas, sehingga tidak terpikirkan oleh guru untuk membekali dirinya dengan keterampilan menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Sagala (2011) mengatakan bahwa selama ini pembelajaran yang berlangsung di sekolah cenderung menunjukkan (1) guru lebih banyak ceramah; (2) media belum dimanfaatkan; (3) pengelolaan belajar cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasi; (4) tuntutan guru terhadap hasil belajar dan produktivitas rendah; (5) tidak ada pajangan hasil karya peserta didik; (6) guru dan buku sebagai sumber belajar; (7) semua peserta didik dianggap sama; (8) penilaian hanya berupa tes; (9) latihan dan tugas-tugas kurang dan tidak menantang; dan (10) interaksi pembelajaran searah.

Hasil observasi yang dilakukan pada 5 (lima) guru rumpun IPS di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat menunjukkan bahwa 80% dari guru-guru rumpun IPS membutuhkan media pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 20% guru terlihat cukup baik dalam menerapkan media pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan guru-guru rumpun IPS secara khusus menunjukkan bahwa pembelajaran selama ini dilakukan dengan cara ceramah dan menunjukkan gambar-gambar yang ada dalam buku teks sebagai media pembelajaran. Guru-guru rumpun IPS mengaku kesulitan memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif dan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang mereka sampaikan. Dari wawancara yang dilakukan kepada kelima orang guru yang diambil seluruhnya sebagai subjek, menyatakan membutuhkan media pembelajaran yang berbasis komputer yang dapat mereka jadikan sebagai alternatif sarana pembelajaran di kelas.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan, maka diperlukan perbaikan-perbaikan proses pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih aktif


(22)

dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat lebih mudah memahaminya dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media pembelajaran powerpoint. Dengan adanya media pembelajaran powerpoint diharapkan akan membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga pembelajaran bisa lebih menarik dan efektif sehingga dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pembelajaran.

Adanya permasalahan tersebut, terutama masalah ketidakefektifan penggunaan powerpoint sebagai media pembelajaran disebabkan antara lain karena masih kurangnya pelatihan para guru rumpun IPS tentang bagaimana meningkatkan keterampilan mereka untuk mengembangkan media pembelajaran powerpoint.

Terdapat berbagai macam model pelatihan, namun dalam penelitian tindakan ini dibatasi hanya kepada peningkatan keterampilan guru dalam mengembangkan media pembelajaran powerpoint melalui lesson study. Karena: (a) Pertama, lesson study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa; dan (b) lesson study yang didesain dengan baik akan menghasilkan guru yang profesional dan inovatif. Lesson study (LS) adalah sebuah proses pengembangan kompetensi keprofesionalan guru secara sistematis yang bertujuan untuk menjadikan proses pembelajaran lebih baik dan efektif. Tahapan LS yaitu Plan, Do, See. LS mensyaratkan stabilitas kebijakan pendidikan, kurikulum fleksibel, budaya refleksi diri dan kerjasama. Kelebihan LS adalah berorientasi pada siswa, bekerja sebagai tim, mengembangkan teknik mengajar. Pengembangan LS dalam


(23)

profesionalime guru yaitu merencanakan tujuan pembelajaran dan materi pokok; mengkaji dan mengembangkan pembelajaran; memperdalam pengetahuan yang diajarkan; memikirkan tujuan jangka panjang siswa; merancang pembelajaran kolaboratif; mengkaji proses belajar, perilaku dan hasil belajar siswa; dan, mengembangkan pedagogis. LS dilaksanakan dengan membentuk kelompok LS, memfokuskan LS, Merencanakan Research Lesson (RL), membelajarkan dan mengamati RL, mendiskusikan dan menganalisis RL, serta merefleksikan dan merencanakan kembali LS. Manfaat LS diantaranya memicu munculnya motivasi untuk mengembangkan diri, melatih pendidik “melihat” peserta didik, menjadikan penelitian sebagai bagian integral pendidikan, penyebaran inovasi dan pendekatan baru, menempatkan para pendidik pada posisi terhormat.

Catherine Lewis (2004) mengatakan Lesson study sangat efektif bagi guru karena telah memberikan keuntungan dan kesempatan kepada para guru untuk dapat: (1) memikirkan secara lebih teliti lagi tentang tujuan, materi tertentu yang akan dibelajarkan kepada siswa; (2) memikirkan secara mendalam tentang tujuan-tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa, misalnya tentang arti penting sebuah persahabatan, pengembangan perspektif dan cara berpikir siswa, serta kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan; (3) mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari para guru lain (peserta atau partisipan lesson study); (4) belajar tentang isi atau materi pelajaran dari guru lain sehingga dapat menambah pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada siswa; (5) mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada saat merencanakan pembelajaran maupun selama berlangsungnya kegiatan


(24)

pembelajaran; (6) membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial, dalam arti para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan maupun keterampilannya dalam membelajarkan siswa;

dan (7) mengembangkan “The Eyes to See Students” (kodomo wo miru me), dalam arti dengan dihadirkannya para pengamat (observer), pengamatan tentang perilaku belajar siswa bisa semakin detail dan jelas.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifani (Universitas

Lambung Mangkurat) tahun 2012 yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru IPS Melalui Lesson Study di SMA Negeri 1 Paminggir Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Temuan penelitian tindakan (action reseach) adalah untuk memperbaiki rendahnya kinerja guru IPS dalam hal merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil belajar dan tindak lanjut hasil penilaian. Hasil penelitian pada kompetensi merencanakan pembelajaran siklus I persentase keberhasilan 67% menunjukkan peningkatan pada siklus II sebesar 97%, kompetensi melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebesar 66 % dan siklus II sebesar 91%, kompetensi menilai hasil belajar siklus I sebesar 81% pada siklus II sebesar 100%, dan komponen tindak lanjut hasil penilaian siklus I sebesar 50% sedangkan pada siklus II sebesar 90%. Respon guru dengan dilaksanakannya lesson study menyatakan bahwa kegiatan ini telah mampu meningkatkan kompetensi pedagogik mereka dari sebelumnya. Kehadiran rekan-rekan sejawatnya sesama guru di dalam kelas malah menambah semangat mereka untuk mempersiapkan diri untuk tampil di depan kelas dengan baik. Guru juga tidak merasa grogi dan malu untuk tampil sebagai guru model (75%), walaupun


(25)

pada saat refleksi diberi masukan-masukan sewaktu mereka jadi guru model. Tanggapan siswa terhadap kegiatan lesson study juga menunjukkan 97% siswa menyukai kegiatan lesson study. 91% siswa tidak merasa terganggu dengan kehadiran beberapa guru di dalam kelas. Bahkan dengan kehadiran beberapa guru di kelas, membuat kelas jadi tertib dan suasana belajar jadi tenang. 97% siswa berpendapat, bahwa guru IPS dalam mengajar pada kegiatan ini jauh lebih baik dari sebelumnya. 91% siswa menyatakan perlunya kegiatan lesson study ini diteruskan pada semester berikutnya.

Oleh karena itu, dari pemaparan di atas maka perlu dilakukan penelitian yang berkenaan dengan program penggunaan media pembelajaran powerpoint melalui lesson study. Dengan judul “Peningkatan Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Lesson Study di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi“

B. Identifikasi Masalah

Adanya permasalahan tersebut, maka diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut: penggunaan media pembelajaran powerpoint tidak efektif disebabkan antara lain karena masih kurangnya pelatihan yang diikuti para guru rumpun IPS tentang bagaimana meningkatkan keterampilan mereka menggunakan media pembelajaran powerpoint.


(26)

C. Batasan Masalah

Terdapat berbagai macam model pembinaan atau pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru menggunakan media pembelajaran powerpoint, namun pada penelitian ini hanya difokuskan dengan melakukan kegiatan lesson study.

Pada dasarnya, penelitian ini dapat dilakukan di instansi-instansi lainnya, akan tetapi berhubung studi awal yang dilakukan pada SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah mengindikasikan bahwa guru rumpun IPS di sekolah tersebut masih kurang terampil menggunakan media pembelajaran powerpoint, maka lokasi penelitian yang dipilih adalah SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah melalui penerapan lesson study dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran powerpoint pada SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru rumpun IPS menggunakan media pembelajaran powerpoint melalui penerapan


(27)

lesson study di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tindakan sekolah ini dilakukan, dengan harapan memberikan manfaat bagi guru, kepala sekolah, pengawas, siswa, maupun peneliti.

1. Manfaat teoritis

Untuk pengembangan dan teori tentang keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran powerpoint dan teori tentang lesson study. 2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme dan gairah belajar siswa sehingga prestasi meningkat.

b. Bagi pengawas, menambah pengetahuan tentang penggunaan media pembelajaran para guru binaannya.

c. Bagi kepala sekolah, menjadi bahan evaluasi penilaian bagi guru dalam menggunakan media pembelajaran.

d. Bagi siswa meningkatkan gairah dan prestasi belajar.

e. Bagi peneliti, dapat menggunakan penelitian ini sebagai rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan yang relevan di kemudian hari.


(28)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu berdasarkan hasil pada siklus ke-1, diperoleh sebesar 60% (3 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori kurang terampil dan 40% (2 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori cukup terampil. Aspek persiapan guru = 52,50% (kurang baik); aspek persiapan siswa dan pengelolaan kelas = 62,50% (cukup baik); aspek penyajian media = 47,50% (kurang baik); dan aspek langkah lanjutan dan aplikasi = 60,00% (cukup baik). Nilai rata-rata keterampilan guru menggunakan media powerpoint adalah 55,63% (cukup baik). Sedangkan berdasarkan hasil pada siklus ke-2, diperoleh sebesar 80% (4 orang guru) yang menggunakan media powerpoint dengan kategori baik dan 20% (1 orang guru) yang amat baik menggunakan media powerpoint. Aspek persiapan guru = 80,00% (baik); aspek persiapan siswa dan pengelolaan kelas = 92,50% (amat baik); aspek penyajian media = 75,00% (baik); dan aspek langkah lanjutan dan aplikasi = 82,50% (baik). Nilai rata-rata keterampilan guru menggunakan media powerpoint adalah 82,50% (baik). Penerapan lesson study dapat meningkatkan keterampilan guru rumpun IPS menggunakan media powerpoint di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi, hal ini dilihat dari hasil pada siklus I diperoleh sebesar 60% (3 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori kurang terampil dan 40% (2 orang guru) yang menggunakan media powerpoint berkategori cukup terampil,


(29)

menjadi diperoleh hasil pada siklus II sebesar 80% (4 orang guru) yang menggunakan media powerpoint dengan kategori baik terampil dan 20% (1 orang guru) yang amat terampil menggunakan media powerpoint adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 80%.

B. IMPLIKASI

Adapun implikasi yang dapat diuraikan mengenai penggunaan media powerpoint melalui lesson study adalah sebagai berikut :

1. Jika guru menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran maka pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih menarik dan bervariasi, guru perlu membiasakan diri menggunakan media powerpoint sebagai salah satu alternatif media pembelajaran.

2. Jika lesson study digunakan sebagai pengembangan profesi pendidik maka akan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, kepala sekolah perlu membina dan membudayakan lesson study di sekolah.

3. Jika lesson study digunakan sebagai kegiatan rutin program pengawasan pendidikan maka akan terjadi peningkatan kualitas guru binaannya, pengawas perlu menggunakan lesson study khususnya terhadap guru rumpun IPS sebagai program pengawasan guru di sekolah binaannya.


(30)

C. SARAN

Beberapa saran yang bisa disampaikan adalah:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran di kelas.

2. Kepala Sekolah disarankan bisa memfasilitasi media pembelajaran khusunya media powerpoint yang dibutuhkan oleh guru di sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan lesson study dalam membina para guru terutama dalam menggunakan media powerpoint di sekolah.

4. Perlunya sosialiasi pembinaan profesi lesson study yang ekstensif tidak hanya oleh sekolah maupun para pendidik atau guru, mendapatkan sosialisasi akan efektifitas penggunaan lesson study yang akan berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas belajar.

5. Bagi peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis lesson study dan media yang berbeda sehingga diperoleh berbagai alternatif jenis lesson study yang lebih efektif dan efisien.


(31)

103

DAFTAR PUSTAKA

AH.Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aristo, Rahadi. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Umar, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Press.

Bill Cerbin, & Bryan Kopp. 2002. A Brief Introduction to College Lesson Study: Lesson Study Project. Wisconsin: University of Wisconsin-La Crosse www.tc.edu/lessonstudy. online:http://www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.html Criticos. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International

Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.

Daryanto. 2006. Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: Yrama Widya. ______, 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Fernandez, C., and Yoshida, M. 2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Gravemeijer dan Cobb. 2006. Design Research from A Learning Design Perspective. Dalam Akker, Gravemeijer, McKenney dan Nieveen. Educational Design Research. London: Routledge.

Handoyo, B. dan Suharto.Y. 2003. Aplikasi Media Untuk Pembelajaran Geografi. Malang: Geo Spektrum.

Ibrahim, H. 2001. Media Pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, tv, dan penulisan naskah slide. (Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV). Malang: FIP-IKIP Malang.


(32)

104

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Heinich, R., et. al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Hendayana, Sumar dkk. 2007. Lesson study suatu strategi untuk meningkatkan keprofesionalan pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.

______, 2009. Lesson Study: Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Rizqi Press. Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TOEFL. Oxford: Oxford

University Press.

Kemp & Dayton. (1985). Planning & Producing Instructional Media. New York: Harper & Row Publishers.

Koyan, I Wayan. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Penalaran Verbal Terhadap Hasil Belajar PPKn. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja Nomor 1 Th.XXXVI. Lewis, Catherine C. 2002. Lesson study: A Handbook of Teacher-Led

Instructional Change. Philadelphia: Research for Better Schools. www.lessonresearch.net

______, 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States? United States: Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm Lutfi, Ahmad dkk. 2008. “Pelatihan Lesson Study Berbasis Sekolah di SMA Darul Islam Gresik”. Jakarta: Jurnal Aksi, Vol.9 No.1, Mei 2008, Hlm.22-30.

Marsigit. 2010. Pengembangan Kompetensi Guru Matematika SMP RSBI Melalui Lesson Study. (Laporan Penelitian) Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyana, Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat. Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Newby, T. J., Stepich, D. A., Lehman, J. D., & Russel J. D. 2006. Educational

Technology for Teaching and Learning. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.


(33)

105

Nugroho, LP Ario dan Hendayana, Sumar. 2010. Penerapan Lesson Study Berbasis Sekolah Untuk Melaksanakan Supervisi Akademik Pembelajaran Fisika di SMA. Bandung: Jurnal JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011. Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Yogyakarta:

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, April 2011.

Pelita. 2009. Panduan untuk Lesson Study Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbasis Sekolah. Jakarta: International Development Center of Japan. Rifani, Ahmad. 2012. “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru IPS Melalui

Lesson Study di SMA Negeri 1 Paminggir Tahun Pelajaran 2011/2012” (Tesis). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Riyana, Ilyasih. 2008. Pemanfaatan OHP dan Presentasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Cipta Agung.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:

UIN-Malang Press.

Rozani, M Faza. 2010. “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multimedia” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. ______, 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.

Saito, E., Harun, I.,dan Ibrohim. 2005. “Penerapan Studi Pembelajaran di Indonesia: Studi Kasus dari IMSTEP”. Bandung: Jurnal Mimbar Pendidikan, 3 (24): 24-32.

Santyasa, I Wayan. 2009. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran (Makalah). Nusa Penida: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sardiman A. M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.


(34)

106

Saragih, Abdul Hasan. 2008. “Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar” (Artikel). Medan: Jurnal Tabularasa PPs Unimed.

Sari, Yulia Mardila. 2013. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Media Powerpoint dan yang Menggunakan Media Grafis Pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 5 Sawahlunto” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNP.

Siagian, Sondang P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara, 1999

Spark, Dennis. 1999. Using Lesson Study to Improve Teaching. (online). http://www.learningpt.org/msc/products/tot.htm diakses 16 Mei 2013. Subadi, Tjipto. 2012. Peningkatan Profesional Dosen Melalui Program Perluasan

Lesson Study Pada Jurusan P MIPA Program Studi P Matematika dan P Biologi FKIP UMS. Surakarta: FKIP UMS.

Sudjana, dkk. 1989. Pedoman Praktik Mengajar. Bandung: Depdikbud.

Sudrajat, A. 2008. Sudrajat, A. 2008. Lesson study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran. http://www.lessonstudy.Blogwordpress.com. diakses pada tanggal 10 Nopember 2013.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Turney C, dkk. 1973. Sidney Micro Skills. Handbook series 1 – 5. Sydney: Sydney University Press.

Wahyuningsih, Sri. 2006. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika SMP Untuk Materi Perbandingan yang Berbasis Edutainment” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Matematika FMIPA UNY.

Widodo, Ari. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru-Guru SD Melalui Lesson Study. Bandung: UPI.

Wikipedia. 2007. Lesson Study. en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study

Anggie Anggraini. 2011. Pengertian dan Sejarah Powerpoint. Bandung:

http://anggi.multiply.com/journal/item/11/Pengertian-dan-sejarah-Microsoft-PowerPoint?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada tanggal 10 September 2013.


(35)

107

http://tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-power-point.html, diakses pada tanggal 12 September 2013.

Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan Blogspot, (online), (http://novel-afnan.blogspot.com/2009/05/penerapan-pemilihan-media-pembelajaran.html, diakses 11 April 2013.

Glendomi.com. 2012. Komponen-komponen Pembelajaran. Jakarta: http://www.glendomi.com/2012/10/komponen-komponen-pembelajaran_3.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2013.


(1)

C. SARAN

Beberapa saran yang bisa disampaikan adalah:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran di kelas.

2. Kepala Sekolah disarankan bisa memfasilitasi media pembelajaran khusunya media powerpoint yang dibutuhkan oleh guru di sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan lesson study dalam membina para guru terutama dalam menggunakan media powerpoint di sekolah.

4. Perlunya sosialiasi pembinaan profesi lesson study yang ekstensif tidak hanya oleh sekolah maupun para pendidik atau guru, mendapatkan sosialisasi akan efektifitas penggunaan lesson study yang akan berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas belajar.

5. Bagi peneliti lain di bidang pendidikan disarankan melakukan penelitian serupa dengan jenis lesson study dan media yang berbeda sehingga diperoleh berbagai alternatif jenis lesson study yang lebih efektif dan efisien.


(2)

Press.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aristo, Rahadi. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Umar, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Press.

Bill Cerbin, & Bryan Kopp. 2002. A Brief Introduction to College Lesson Study: Lesson Study Project. Wisconsin: University of Wisconsin-La Crosse www.tc.edu/lessonstudy. online:http://www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.html Criticos. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International

Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.

Daryanto. 2006. Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: Yrama Widya. ______, 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Fernandez, C., and Yoshida, M. 2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Gravemeijer dan Cobb. 2006. Design Research from A Learning Design Perspective. Dalam Akker, Gravemeijer, McKenney dan Nieveen. Educational Design Research. London: Routledge.

Handoyo, B. dan Suharto.Y. 2003. Aplikasi Media Untuk Pembelajaran Geografi. Malang: Geo Spektrum.

Ibrahim, H. 2001. Media Pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, tv, dan penulisan naskah slide. (Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV). Malang: FIP-IKIP Malang.


(3)

104

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Heinich, R., et. al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Hendayana, Sumar dkk. 2007. Lesson study suatu strategi untuk meningkatkan keprofesionalan pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.

______, 2009. Lesson Study: Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Rizqi Press. Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TOEFL. Oxford: Oxford

University Press.

Kemp & Dayton. (1985). Planning & Producing Instructional Media. New York: Harper & Row Publishers.

Koyan, I Wayan. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Penalaran Verbal Terhadap Hasil Belajar PPKn. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja Nomor 1 Th.XXXVI. Lewis, Catherine C. 2002. Lesson study: A Handbook of Teacher-Led

Instructional Change. Philadelphia: Research for Better Schools. www.lessonresearch.net

______, 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States? United States: Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm Lutfi, Ahmad dkk. 2008. “Pelatihan Lesson Study Berbasis Sekolah di SMA

Darul Islam Gresik”. Jakarta: Jurnal Aksi, Vol.9 No.1, Mei 2008, Hlm.22-30.

Marsigit. 2010. Pengembangan Kompetensi Guru Matematika SMP RSBI Melalui Lesson Study. (Laporan Penelitian) Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyana, Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat. Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Newby, T. J., Stepich, D. A., Lehman, J. D., & Russel J. D. 2006. Educational

Technology for Teaching and Learning. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.


(4)

Nugroho, LP Ario dan Hendayana, Sumar. 2010. Penerapan Lesson Study Berbasis Sekolah Untuk Melaksanakan Supervisi Akademik Pembelajaran Fisika di SMA. Bandung: Jurnal JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011. Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Yogyakarta:

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, April 2011.

Pelita. 2009. Panduan untuk Lesson Study Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbasis Sekolah. Jakarta: International Development Center of Japan. Rifani, Ahmad. 2012. “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru IPS Melalui

Lesson Study di SMA Negeri 1 Paminggir Tahun Pelajaran 2011/2012” (Tesis). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Riyana, Ilyasih. 2008. Pemanfaatan OHP dan Presentasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Cipta Agung.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:

UIN-Malang Press.

Rozani, M Faza. 2010. “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multimedia” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. ______, 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.

Saito, E., Harun, I.,dan Ibrohim. 2005. “Penerapan Studi Pembelajaran di Indonesia: Studi Kasus dari IMSTEP”. Bandung: Jurnal Mimbar Pendidikan, 3 (24): 24-32.

Santyasa, I Wayan. 2009. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran (Makalah). Nusa Penida: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sardiman A. M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.


(5)

106

Saragih, Abdul Hasan. 2008. “Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar” (Artikel). Medan: Jurnal Tabularasa PPs Unimed.

Sari, Yulia Mardila. 2013. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Media Powerpoint dan yang Menggunakan Media Grafis Pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 5 Sawahlunto” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNP.

Siagian, Sondang P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara, 1999

Spark, Dennis. 1999. Using Lesson Study to Improve Teaching. (online). http://www.learningpt.org/msc/products/tot.htm diakses 16 Mei 2013. Subadi, Tjipto. 2012. Peningkatan Profesional Dosen Melalui Program Perluasan

Lesson Study Pada Jurusan P MIPA Program Studi P Matematika dan P Biologi FKIP UMS. Surakarta: FKIP UMS.

Sudjana, dkk. 1989. Pedoman Praktik Mengajar. Bandung: Depdikbud.

Sudrajat, A. 2008. Sudrajat, A. 2008. Lesson study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran. http://www.lessonstudy.Blogwordpress.com. diakses pada tanggal 10 Nopember 2013.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Turney C, dkk. 1973. Sidney Micro Skills. Handbook series 1 – 5. Sydney: Sydney University Press.

Wahyuningsih, Sri. 2006. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika SMP Untuk Materi Perbandingan yang Berbasis Edutainment” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Matematika FMIPA UNY.

Widodo, Ari. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru-Guru SD Melalui Lesson Study. Bandung: UPI.

Wikipedia. 2007. Lesson Study. en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study

Anggie Anggraini. 2011. Pengertian dan Sejarah Powerpoint. Bandung:

http://anggi.multiply.com/journal/item/11/Pengertian-dan-sejarah-Microsoft-PowerPoint?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada tanggal 10 September 2013.


(6)

http://tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-power-point.html, diakses pada tanggal 12 September 2013.

Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan Blogspot, (online), (http://novel-afnan.blogspot.com/2009/05/penerapan-pemilihan-media-pembelajaran.html, diakses 11 April 2013.

Glendomi.com. 2012. Komponen-komponen Pembelajaran. Jakarta: http://www.glendomi.com/2012/10/komponen-komponen-pembelajaran_3.html, diakses pada tanggal 3 Oktober 2013.