IMPLMUKMIN Implementasi Pendidikan Tauhid Usia Dini Di Tkit Al Mukmin Ngruki Waringinrejo Cemani Grogol Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

IMPL
LEMENTA
ASI PENDIIDIKAN TA
AUHID US
SIA DINI D
DI TKIT AL
L
MUKMIN
N NGRUK
KI WARING
GINREJO GROGOL
L CEMANII SUKOHA
ARJO
TAHUN PELAJAR
RAN 2011/22012

NA
ASKAH PUB
BLIKASI
Diajukann untuk Meemenuhi Sebbagian dari Tugas dan Syarat Gunna Mempero
oleh

Gelar Sarrjana Pendiddikan Islam
m (S.Pd.I) Prrogram Studdi Agama Isslam (Tarbiyah)

O
Disusun Oleh:
LU
UKLUK SIISMIATI
G 000 080
0 041

FAKUL
LTAS AGA
AMA ISLA
AM
UNIVER
RSITAS MUHAMMA
M
ADIYAH SURAKAR
S
RTA

2012
2

0

1

ABSTRAK
Pendidikan tauhid adalah pondasi awal bagi kaum muslimin dalam
menjalani hidupnya didunia secara baik dan benar agar mengatarkan kepada
kehidupan akhirat yang baik pula. Untuk itu Pendidikan tauhid haruslah
ditanamkan kepada kaum muslimin sejak awal/ sejak dini. Meski seringkali hal ini
terlalaikan oleh orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak dalam
menanamkan pendidikan keagamaan anak. Hal ini terjadi salah satunya karena
kesibukan orang tua, ketidak siapan orang tua dalam mendidik maupun
ketidakpahaman orang tua akan pentingnya pendidikan tauhid bagi anak.
Sehingga banyaknya TKIT- TKIT yang ada sedikit banyak telah membantu para
orang tua dalam mendidik anaknya, salah satunya TKIT Al mukmin Ngruki
Sukoharjo.
Berangkat dari latar belakang tersebut , kita dihadapkan beberapa

permasalahan antara lain: bagaimana implementasi pendidikan tauhid usia dini di
TKIT Al Mukmin Ngruki Sukoharjo serta adakah faktor penghambat dan faktor
pendukungnya. Untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di
Lembaga ini dengan tujuan untuk mengetahui bentuk implementasi pendidikan
tauhidnya sudahkah sesuai dengan standar yang ditetapkan serta mengetahui apa
saja faktor penghambat serta faktor pendukung yang mempengaruhi proses
implementasi pendidikan tauhid di TKIT tersebut. Jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara serta dokumentasi. Adapun metode analisis datanya penulis
menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni menggambarkan realitas
dilapangan dalam bentuk data-data deskriptif untuk digeneralisasikan dengan
konsep ilmiah yang ada sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya pendidikan tauhid usia dini
di TKIT Al Mukmin Ngruki Sukoharjo sudah cukup baik, meski masih ada
beberapa hal yang menjadi penghambat dalam proses penerapan pendidikan
tauhid di TKIT tersebut. Keberhasilan ini dapat dirasakan pihak sekolah maupun
wali murid . Hal ini dapat dilihat dari, materi ketauhidan yang disampaikan,
metode pengajaran yang digunakan, adanya evalusi pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, sarana prasarana serta perubahan sikap dan tingkah laku anak yang
lebih baik.

Kata kunci: Pendidikan Tauhid dan Anak Usia Dini

2

anakku,

PENDAHULUAN

janganlah

kamu

mempersekutukan
Tauhid

sebagai

poros

atau


Allah,

Sesungguhnya

mempersekutukan

sumber keimanan bagi umat islam

(Allah)

dalam beragama dan merupakan

kezaliman yang besar". (Qs.Luqman

pondasi awal bagi seorang muslim

13). (Thalbah Hisham dkk, 2010:

dalam menapaki hidupnya didunia


116).

adalah

benar-benar

dan di akhirat. Sudah barang tentu
hal ini harus ditanamkan pada diri

Inilah tugas pertama bagi setiap

setiap muslim sejak ia dilahirkan

pendidik muslim. Aqidah adalah

kedunia. Allah sudah memerintahkan

tujuan Allah menciptakan mahluk,


hal ini secara jelas di dalam Al

sebagaimana firmanya:

Qur’an

ωÎ)

melalui

dengan

kisah

anaknya,

Luqman
Luqman

}§ΡM}$#uρ


£Ågø:$#

àMø)n=yz

memberikan nasehat kepada anaknya
Sebelum

Luqman

∩∈∉∪ Èβρ߉ç7÷èu‹Ï9

menyampaikan

nasehat yang lain yakni, “ janganlah
menyekutukan
menandakan

Allah”
bahwa


$tΒuρ

Dan aku tidak menciptakan jin

Ini

dan

ketauhidan

manusia

mereka

adalah bekal awal dan merupakan

melainkan

supaya


mengabdi kepada-Ku. (Qs.

Adz Dzariyat 56).

dasar dalam agama.
¢o_ç6≈tƒ …çµÝàÏètƒ uθèδuρ ϵÏΖö/eω ß≈yϑø)ä9 tΑ$s% øŒÎ)uρ

Pendidikan

anak

merupakan

tugas orang tua adalah jelas. Hanya
karena

ÒΟŠÏàtã íΟù=Ýàs9 x8÷Åe³9$# χÎ) ( «!$$Î/ õ8Îô³è@ Ÿω

keterbatasan


kemampuan

orang tua, maka perlu bantuan orang
lain

∩⊇⊂∪

yang

mampu

dan

mau

membantu orang tua seperti sekolah,
TPA,

Dan (ingatlah) ketika Luqman

madrasah,

pesantren

dan

sebagainya. Menurut hemat penulis

berkata kepada anaknya, di waktu ia

tugas orang tua secara garis besar

memberi pelajaran kepadanya: "Hai

ada dua yaitu : memberikan bekal

3

untuk kehidupan diidunia dan bekal

kepada Allah Swt. Dalam bukunya

untuk kehidupan kelak di akhirat.

kitab tauhid Syaikh Shalih fauzan

(Hidayati, 2002: Vii)

membagi

ruang

lingkup

tauhid

Dari uraian di atas penelitian ini

menjadi 3 macam, yaitu: tauhid

dilaksanakan dengan tujuan untuk

Rububiyah, tauhid uluhiyah dan

dapat mendeskripsikan implementasi

asma’ wa sifat. .( Fauzan, 2011: 17-

pendidikan tauhid usia dini di TKIT

95).

Al

Mukmin

Ngruki

serta

Pada

penerapan

pendidikan

mendeskripsikan faktor penghambat

tauhid usia dini pendidik perlu

dan faktor pendukung implementasi

mengetahui kondisi anak-anak pada

pendidikan tauhid usia dini di TKIT

usia ini, tidak hanya dari segi

Al Mukmin Ngruki.

perkembangan

keagamaanya

saja

namun pendidik juga perlu tahu
perkembangan fisik, emosi, sosial,

LANDASAN TEORI

serta kognitifnya sehingga pendidik
Tauhid

berasal

dari

kata

dapat memberikan porsi yang tepat

wahhada-yuwahhidu-tawhidan yang
arti

harfiyahnya

kepada

menyatukan,

sebagai mahluk Allah Swt adalah ia

dengan makna harfiyah di atas

diberi anugerah fitrah (perasaan dan

adalah mengesakan atau mengakui

kemampuan) untuk mengenal Allah

dan meyakini akan keesaan Allah

dan melakukan ajaran Nya (Insting

SWT. ( Mahasri dkk, 2006: 13)

Religius).
Perkembangan

Tauhid menpunyai kedudukan

faktor pembawaan dan lingkungan.

muslim. Tujuan pendidikan tauhid

Yang menjadi masalah dalam

senada dengan tujuan pendidikan
yakni

beragama

seseorang dipengaruhi oleh faktor-

dan fungsi sentral dalam kehidupan

sendiri

dalam

Salah satu kelebihan manusia

sesuatu itu satu. Yang dimaksud

itu

didiknya

mentransfer ilmunya.

mengesakan atau mengakui bahwa

islam

anak

kesadaran

untuk

beragama

ini

adalah

problem keimanan, yaitu masalah

menjadikan manusia sebagai hamba

proses perkembangan keimanan dan

Allah/ mengabdikan dirinya hanya
4

konflik keyakinan dengan situasi
kehidupan

sosial

budaya

Lebih jelasnya lagi Syamsu

yang

Yusuf menjelaskan bahwasanya ciri-

dihadapi (seperti ekonomi, politik

ciri

dan hubungan sosial).

beragama anak-anak usia prasekolah

Pada bukunya Syamsu Yusuf

anak

dan

a) Sikap

konflik

diciptakan

b) Pandangan ketuhananya bersifat

dengan

antrhropormorph

mebawa dua potensi atau disposisi
sama-sama

(dipersonifikasikan).

berkembang.

c) Pengahayatan

Dua potensi ini adalak Fujur dan

masih

Taqwa

mendalam)

sebagaiman

bersifat

banyak bertanya.

1. Proses Perkembangan Keimanan

yang

keagamaanya

reseptif ( menerima) meskipun

keyakinan sebagai berikut:

Manusia

kesadaran

adalah sebagai berikut:

menjelaskan proses perkembangan
keimanan

perkembangan

dijelaskan

dalam Qs Asy Syamsu 6.

telah

2. Konflik Keyakinan dengan Situasi

secara

superficial
meskipun

(belum
mereka

melakukan

berpartisipasi

Kehidupan Sosial

rohaniah

dalam

atau
berbagai

kegiatan ritual.

Masalah

besar

terjadi

d) Hal ketuhanan dipahamkan secara

dalam

kehidupan

adalah

ideosyncritic (menurut khayalan

kondisi

pribadinya) sesuai dengan taraf

yang bertentangan dengan nilai-

berpikirnya yang masih bersifat

nilai keimanan atau agama yang

egosentrik ( memandang segala

di anut. Bagi mereka yang

sesuatu

kehidupan beragamanya masih

(Syamsu, 2002: 176-177)

munculnya

labil.

yang

berbagai

Kondisi

dari

sudut

dirinya).

ini

akan

Pada bukunya Pendidikan Anak

konflik

dalam

Dalam Islam, Abdullah Nasih Ulwan

dirinya. Yang apabila kurang

menjelaskan bahasan pokok tentang

mendapatkan bimbingan akan

pendidikan iman ini berdasarkan

cenderung terjerumus ke dalam

kepada

kondisi tersebut.

rasulullah, yaitu sebagai berikut:

menimbulkan

5

wasiat

dan

petunjuk

Sedangkan dalam bukunya

a) Cinta Rasul, keluarga dan

Metode

membaca Al Qur’an.

Kanak-kanak

b) Mengenalkan hukum halal

meminta

serta

kepada

anak-anak usia dini.

dan

Pada

Allah

yakin

bukunya

Metode

Pengajaran di Taman Kanak-

akan

kanak,

kekuatanNya.

Moeslichatoen

menjelaskan

d) Membuka kehidupan anak

beberapa

pengajaran

Illallah.

dengan tumbuh kembang anak

(Abdullah,

1995:

disesuaikan

adalah sebagai berikut:
1) Metode Bermain

Metode yang tepat dan mampu

Ada 3 langkah dalam pelaksanaan

menjadi penghantar informasi dari

metode bermain yaitu kegiatan

pendidik kepada anak didik.

pra bermain, kegiatan bermain

Pada bukunya Pendidikan Anak
Islam

yang

metode

dengan kalimat Laa Ilaha

151-154)

Dalam

Moeslichatoen

yang tepat diterapkan kepada

kecintaan,

pertolongan,

pengawasan

Taman

Menjelaskan ada beberapa metode

dan haram kepada anak
c) Menanamkan

Pengajaran

Abdullah:

dan penutup.

1995,

Kegiatan pra bermain, ada dua

menjelaskan bahwa setidaknya ada 5

macam persiapan yakni kegiatan

metode

penyiapan

pendidikan

yang

siswa

dalam

berpengaruh terhadap anak. Adapun

melaksanakan kegiatan bermain

penjelasanya sebagai berikut:

serta

a) Pendidikan Dengan Keteladanan

peralatan

b) Pendidikan

digunakan.

Dengan

Adat

Kebiasaan

penyiapan
yang

bahan
siap

dan
untuk

Kegiatan bermain, pada sesi ini

c) Pendidikan Dengan Nasihat

pengajar

d) Pendidikan Dengan Memberikan

sesuai dengan permainan yang

Perhatian.

mengarahkan

siswa

telah dipilih.

e) Pendidikan Dengan Memberikan

Kegiatan

Hukuman

Penutup, kegiatan ini

bisa di isi kegiatan-kegiatan untuk

6

menarik

perhatian

membangkitkan

dan

minat

menghubungkan

yang

anak,

diketahui,

keinginanya dan seterusnya.

pengalaman

Kegiatan

Penutup,

guru

anak

untuk

anak dengan permainan tersebut,

membimbing

menunjukan aspek-aspek pnting

merangkum

dalam

yang dilaksanakan.

permainan

memahami

tersebut,

seberpa

sikapnya,

hasil

percakapan

dalam

Terbukti dari kegiatan bercakap-

penghayatan anak dalam kegiatan

cakap anak dapat meningkatkan

bermain.

pembendaharaan

2) Metode Bercakap-cakap

kata

dengan

bertambahnya kosa kata baru

Ada 3 langkah dalam pelaksanaan

yang diperoleh dalam bercakap-

metode bermain yaitu kegiatan

cakap,

pra

mengungkapkan

pengembangan,

kegiatan

bermainpengembangan

dan

keberanian

untuk
pendapat,

keinginan, perasaan senang dan

penutup.

tidak senang, sikap suka atau

Kegiatan pra pengembangan, ada

tidak suka.

dua

macam

persiapan

yakni

3) Metode Bercerita

kegiatan penyiapan siswa dalam

Adapun langkah-langkah kegiatan

melaksanakan kegiatan bermain

bercerita adalah sebagai berikut:

serta

Langkah

penyiapan

peralatan

yang

bahan
siap

dan

pertama,

mengkomunikasikan tujuan dan

untuk

digunakan.

tema dalam kegiatan bercerita

Kegiatan pengembangan, pada

kepada anak.

sesi ini pengajar mngajak anak

Langkah kedua, mengatur

untuk berdialog dengan membuka

tempat duduk anak dan mnegatur

percakapan dengan nyanyian atau

bahan dan alat yang dipergunakan

sedikit

cerita.

Guru

sebagai alat bantu bercerita sesuai

anak-anak

untuk

dengan bentuk cerita yang dipilih.

ciri-

Langkah ketiga, pembukaan

ciri, makanan yang disediakan,

kegiatan bercerita. Guru menggali

bahaya, menyampaikan hal-hal

pengalaman-pengalaman

berbagi

membimbing

mengungkapkan

keadaan,

7

anak

dalam kaitanya dengan crita yang

langsung memberikan data kepada

akan disampaikan.

pengumpul data (bersumber dari

Langkah

wawancara kepada Kepala Sekolah

keempat,

mengembangkan

cerita

yang

TKIT, Bagian Kesiswaan serta Wali

dituturkan serta menyajikan fakta-

Kelas)

fakta disekitar kehidupan anak.

sekunder merupakan sumber tidak

Langkah kelima, langkah penutup

langsung memberikan data kepada

kegiatan

dengan

pengumpul data (bersumber dari

pertanyaan-

arsip atau dokumen sekolah) (

bercerita

mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan

sedangkan

sumber

data

Sugiyono, 2010: 308-309).

cerita.(Moeslachatoen, 2004: 31-

. Dalam penelitian kualitatif,

175)

teknik

pengumpulan

data

lebih

banyak pada observasi untuk melihat
METODE PENELITIAN

secara langsung kondisi lapangan,

Jenis

wawancara

penelitian

ini

adalah

mendalam

kepada

penelitian lapangan (field research)

sumber data primer guna mendapat

dengan

kualitatif.

data yang lebih up to date dan

Penelitian ini melibatkan kerja di

dokumentasi untuk memperoleh data

lapangan.

yang di arsipkan seperti halnya,

pendekatan

Metode
berupa

penelitian

pertanyaan

interview,

data

kurikulum, sarana prasaran, data

kualitatif

terbuka

data

observasi,

data

siswa, data staf pengajar, profil
sekolah

teks dan gambaran (Emzir, 2010:

Metode

27).
pengumpulan

menggunakan sumber

letak

geografis

(Sugiyono, 2010: 309).

dokumen dan audiovisual analisis

Metode

dan

data

digunakan

oleh

Metode

deskriptif

penelitian

data primer

metode

dan sumber data sekunder. Sumber

merupakan

data primer adalah sumber data yang

analisis

data

penulis

yang

yang
adalah

kualitatif.
menggunakan

deskriptif
penelitian

kualitatif
yang

menghasilkan data-data deskriptif

8

2. Karena ketauhidan sebagai

dan berupa tulisan-tulisan yang lebih
menekankan

pada

pondasi awal bagi kehidupan

proses

maka harus ditanamkan sejak

penyimpulan deduktif dan induktif.

dini sehingga akan terpatri

Informan dalam penelitian ini
yakni

Kepala

Sekolah,

dalam diri anak.

Bagian

3. Anak akan lebih terkontrol

Kesiswaan serta Wali Kelas .

ketika

tauhid

Adapun

yang

kesadaran
Proses

dalam

menumbuhkan

beragama

bagi

implementasi

pendidikan

tauhid

anak.

penerapan

ini

meliputi:

Perencanaan penerapan, pelaksanaan
penerapan, evaluasi penerapan serta

tersebut.

pendidikan
Adapun

1. Mendekatkan

2. Mencetak

Ngruki

generasi

lurus

Tauhid Pada Anak Usia Dini.
Perencanaan
pendidikan

adalah

yang

B. Perencanaan Penerapan Pendidikan

penetapan

Hal-hal yang mendasari diterapkanya

Mukmin

kepada

Sunnah.

tauhid

TKIT

anak-anak

3. Berpegang teguh pada Al Qur’an dan

penjelasanya

di

Al

Aqidahnya.

A. Dasar dan Tujuan

tauhid

TKIT

Allah.

sebagai berikut:

pendidikan

di

sebagai brikut:

sejauh mana tingkat keberhasilan
penerapan

tauhid

diterapkanya

Mukmin Ngruki Sukoharjo adalah

Ngruki diharapkan dapat membantu
tua

tujuan

pendidikan

diterapkan di TKIT Al Mukmin

orang

sudah

kuat sejak awal/ sedari kecil.

HASIL PENELITIAN
Pendidikan

keimananya

penerapan
tauhid

materi

dan

meliputi
metode

penerapanya.

Al

1. Materi Pembelajaran Pendidikan

sebagai

Tauhid Usia Dini.

berikut:

Adapun

1. Perintah untuk menanamkan

materi

pembelajarannya terbagi dalam

kalimat tauhid terlebih dahulu

beberapa kategori materi yaitu:

sebelum yang lainya.

materi

kupas

menerangakan

9

tema
tentang

rububiyah Allah (Allah sang

2) Circle Time (Saat Lingkaran),

pencipta dan pengatur) yang

suatu kegiatan guru dan anak yang

disampaikan

dilaksanakan untuk mengawali dan

pada

jam

pembukaan, materi syi’ar harian

mengakhiri kegiatan sentra.

menerangkan tentang Asma’ wa

3) Pendekatan

pembelajaran

Sifat Allah yang disampaikan

dengan metode muri (Murotal Iqro)

disela-sela

b) Metode pembelajaran

kegiatan

pembelajaran, materi program
khusus

menerangkan

a) Metode

tentang

pembelajaran

klasikal yang terdiri dari:

rukun iman, rukun islam, siroh

9 Metode Learning by doing

nabawiyah dan materi keislaman

(Belajar dengan mencoba).
9 Metode

yang lainya yang terimplisit
dalam

kelas

pengayaan

dan

bermain).

dan

9 Metode Active Learning

Metode

Pembelajaran

Pendidikan

(Belajar aktif).
9 Metode

Tauhid Usia Dini
a) Model pendekatan pembelajaran
1) Pendekatan
dengan

by

playing (Belajar dengan

materi kelas centra.
2. Model

Learning

9 Metode Audio Visual
9 Metode bercerita

metode

pendekatan sentra, pusat kegiatan

Forming

(pembiasaan).

pembelajaran

menggunakan

Habit

C. Pelaksanaan Penerapan Pendidikan

belajar dan bermain anak, ada fokus

Tauhid Usia Dini.

kegiatan bermain yang ditata dan

Preoses penerapan pendidikan

direncanakan dengan tujuan tertentu

tauhid

(dalam

terimplisit dalam setiap kegiatan

tahapan

perkembangan

pencapaian

kemampuan

di

TKIT

Al

Mukmin

anak)

belajar mengajar. Adapun kegiatan

stimulus

belajar mengajarnya adalah sebagai

mengembangkan

berikut: pembukaan diawali dengan

seluruh aspek perkembangan anak

do’a dan ikrar syahadah, dilanjut

pada setiap kegiatan

dengan kelas mentoring yang berisi

dengan

menggunakan

terpadu

yaitu

tahfidz, asmaul husna, masuk kelas

10

centra, istirahat, pengayaan, sholat,

rizki,

makan siang .Di sela-sela rutinitas

dengan Al Qur’an yang merupakan

kegiatan belajar mengajar setiap

kalam Allah.

ustadzah insyaAllah

menerapkan

membiasakan

anak-anak

D. Evaluasi Penerapan Pendidikan

pendidikan tauhid terhadap anak-

Tauhid Usia Dini.

anak, segala aktivitas anak kita

Evaluasi

pembelajaran

yang

kaitkan dengan yang diatas, awalan

diterapkan di TKIT Al Mukmin

pembelajaran

dengan

menggunakan dua cara yaitu evaluasi

berdo’a ikrar syahadat, ketika snack

non tes dan tes. Untuk evaluasi non

datang ini merupakan rizki dari Allah

tes biasanya ustadzah mengamati

ArRozak,

melaksanakan

perkembangan anak setiap harinya,

aktivitas kita berdo’a dan bersyukur

yang kemudian ustadzah masukkan

kita sudah mendapat ilmu dari Allah

kedalam

Al ‘Alim, ketika mereka teriak-teriak

Kegiatan Harian) dikolom penilaian

kita mengingatkan “ maaf

dengan ketentuan penilaian tanda

teman

dimulai

setelah

Allah

AsSami’

teman/

maha

senyum

buku

bagi

RKH

yang

(Rencana

sudah

mendengar kita tidak perlu teriak-

menjalankan tugas, tanda bintang

teriak. Kita juga menyampaikan

bagi yang sudah menjalankan tugas

bahwa Allahlah yang menciptakan,

dengan baik dan tanda cemberut bagi

mereka mampu membedakan mana

murid yang belum bisa atau mau

ciptaan Allah mana ciptaan manusia.

untuk menjalankan tugas. Untuk

Menanamkan

evalusi tes tertulis diadakan diakhir

kepada

anak-anak

bahwa Allah senantiasa berasama

semester.

kita.

E. Tingkat Keberhasilan Penerapan

Dari

proses

Pendidikan Tauhid Usia Dini.

kegiatan

Dalam proses belajar mengajar

pembelajaran dapat di identifikasikan
ada

nilai-nilai

tersampaikan,

ketauhidan
antara

yang

tentunya ada targetan yang ingin

lain:

dicapai,

sejauh

mana

tingkat

pengenalan asmaul husna, mengucap

keberhasilan yang didapat oleh anak

syukur, membiasakan salam, Allah

dari penerapan pendidikan tauhid di

sang pencipta, Allah sang pemberi

TKIT Al Mukmin Ngruki, hal ini

11

dapat dirasakan sendiri oleh orang

3) Lingkugan

tua murid itu sendiri dan pihak

masyarakat

sekolah.

mendukung.

Ada beberapa orang tua murid

rumah

&

yang kurang

4) Kesibukan dari orang tua itu

yang mengatakan bahwa melihat

sendiri.

perubahan yang menonjol pada diri

5) Ruangan Pembelajaran dan

anaknya semisal: mengajak ayahnya

Referensi

untuk sholat dimasjid, mengatakan

pembelajaran yang belum

malu

lengkap.

melihat

ibunya

tidak

bahan

mengenakan jilbab, hafalan surat
pendek yang kian meningkat, tutur
B. Faktor Pendukung:

kata yang lebih sopan dibanding

1) Adanya Kegiatan home visit

dengan teman-teman sebayanya. Jika
dihitung persen ya kurang lebih 80 %

&

kita berhasil menanamkan nilai-nilai

Silaturahmi

ketauhidan pada diri anak.

sangat mendukung pihak

Dalam

Kasturi

(

Forum
Keluarga)

sekolah untuk mengadakan

implementasinya

pendidikan tauhid usia dini tidak

perbaikan.

serta merta berjalan dengan baik, ada

tersebut

beberapa faktor yang menghambat

mendapaf

prosese tersebut, meski jugan tidak

wali murid baik berupa

sedikit

faktor

yang

mendukung

kritik

proses

implementasi

pendidikan

maupun

tauhid tersebut. Adapun penjelasanya

mereka

adalah sebagai berikut:

perubahan yang baik dari

A. Faktor Penghambat:

anak-anak mereka.
2) Buku

1) Metode pembelajaran yang

Dari

kegiatan

pihak

sekolah

informasi

yang

dengan

yang

dari
melihat

penghubung,

penghubung

2) Ustadzah yang kurang bisa

membangun

apresiasi

mutaba’ah

kurang tepat.

dari

buku

menjadi

antra

wali

murid dengan wali kelas

menyelami dunia anak.

sehingga saling bisa untuk

12

bekerjasama

dalam

2) Materi

mendidik santri.

ketauhidan

yang

disampaikan ke anak didik

3) Adanya kegiatan evaluasi

sudah mencakup ketiga ruang

staf pengajar dan karyawan

lingkup materi ketauhidan itu

setiap sebulan sekali. Untuk

sendiri yang meliputi tauhid

meningkatkan

Rububiyah, tauhid Uluhiyah

kualitas

kinerja.

dan tauhid Asma’ wa Sifat.

4) Adanya

kegiatan

pembekalan
pengajar

kepada

disetiap

3) Metode

staf

penerapan

digunakan

liburan

sudah

semester.

secara

umum

disesuaikan

dengan

usia anak

5) Adanya
dariYayasan

sehingga anak

dukungan

mampu menangkap apa yang

Mukmin

disampaikan oleh guru, meski

Al

baik berupa materi maupun

ada

non materi.

terkadang

beberapa

guru

yang

menggunakan

metode yang kurang pas.\

SIMPULAN
1) Tingkat

4) Komunikasi aktif antara wali

keberhasilan

murid dengan pihak sekolah

penerapan pendidikan tauhid

cukup baik sehingga semakin

di TKIT Al Mukmin Ngruki
Sukoharjo secara garis besar
sudah

yang

baik, hal ini dapat

dilihat

dan

dirasakan

langsung

baik

oleh

anak

disekolah

ketika

gurunya

maupun

dirumah

tingkat

keberhasilan

dalam

menerapkan

pendidikan

tauhid terhadap anak.

guru

5) Staf

maupun wali murid melalui
keseharian

mendukung

baik
bersama

pendidik

yang

diharapkan

mampu

menunjang

keberhasilan

penerapan pendidikan tauhid

ketika

pada anak memang belum

bersama

sepenuhnya

orangtuanya.

memenuhi

ketentuan sebagaimana yang
telah ditetapkan.

13

6) Kondisi

lingkungan

keberhasilan

dan

banyak

b) Alangkah lebih baiknya jika

juga

menghambat

tingkat

keberhasilan

penerapan

ingin

dicapai.

keluarga yang kurang baik
sedikit

yang

setiap

wali murid selalu

mendukung

anak

dalam

proses pendidikanya, baik

pendidikan tauhid.

melalui pujian, motivasi atau

SARAN

teladan yang baik dari kedua
1) Sekolah

orangtuanya.

Alangkah lebih baiknya jika
sekolah

mengadakan

pelatihan

guna

DAFTAR PUSTAKA

kegiatan

mengasah

meningkatkan

skill

guru

melaksanakan

tugasnya

Ulwan, Abdullah Nasih. 1995.

dan

Pendidikan Anak Dalam Islam.

dalam
Jakarta: Pustaka Amani.

sebagai

seorang pendidik.

Thalbah, Hisham dkk. 2010.

2) Pendidik

Ensiklopedia Mukjizat Al

Alangkah lebih baiknya jika

Qur’an dan Hadits. Jakarta:

pendidik berusaha mengembangkan
kemampuanya
pendidik

sebagai

dengan

Sapta Sentosa.

seorang
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

mengikuti

pelatihan-pelatihan keprofesionalan.

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

3) Wali Murid

Shobahiyah, Mahasri dkk. 2006. Studi

a) Alangkah lebih baiknya jika
setiap

Islam 1. Surakarta: LPID UMS.

wali murid selalu

mengadakan

komunikasi

aktif

wali

kepada

sehingga
mendukung
meningkatkan

Nuryanti, Lusi, 2008. Psikologi Anak.

kelas

Jakarta: PT Indeks

mampu
Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian

dan
tingkat

Pendidikan Bahasa Dan

14

Sastra.Surakarta: Yuma Pustaka.
Hidayati, Anisa. 2002. Anak Sholeh
Tanamkan Iman Sejak Dini.
yogyakarta: mitra Pustaka.
Emzir. 2010. Metodelogi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif &
Kualitatif.Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Al Fauzan, Shalih Bin Fauzan. 2011.
Kitab Tauhid. Jakarta: Darul Haq.

15