PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS DI GRIYA MANDIRI LAWANG.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen

Diajukan oleh :

YANOP AFRISTA
0812010002/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG
Yang diajukan

YANOP AFRISTA
0812010002/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Ec Supriyono, MM
NIP: 196106261988031001

Tanggal : …………..

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen


Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP: 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Usulan Penelitian

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG
Yang diajukan Oleh

YANOP AFRISTA
0812010002/FE/EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama


Drs. Ec Supriyono, MM
NIP: 196106261988031001

Tanggal : …………..

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP: 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG
Yang diajukan Oleh


YANOP AFRISTA
0812010002/FE/EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Ec Supriyono, MM
NIP: 196106261988031001

Tanggal : …………..

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Rahman Amrullah Suwaidi, Msi
NIP: 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
“PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG”
Yang diajukan

YANOP AFRISTA
0812010002 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapkan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan
Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 14 Desember 2012
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr s. Ec. Supriyono, MM


Dr. Prasetyo Hadi, SE, MM
Sekretaris

Dra. Ec. Kustini, Msi
Anggota

Dr s. Ec. Supriyono, MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr s. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
”PENGARUH

BAURAN PEMASARAN TERHADAP

KEPUASAN

KONSUMEN

DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH DI GRIYA MANDIRI LAWANG ”
Penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemn di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa
Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional

”Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Drs. Ec. Supriyono, MM, selaku

Dosen

Pembimbing


Utama

yang

telah

memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.

Segenap Staff Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada
penulis selama masa perkuliahan.

6.

Ibu Dian Suzana S.E, selaku Manajer Marketing (CV. Sembilan Pilar) yang telah bersedia
membantu memberikan data dalam menyelesaikan skripsi.

7.


Ayahanda Imam Syafi’i, Ibunda Tatik Siswanti, Adik-adikku Achmed Oktavendi dan Diki
Prasetya beserta Nenek H. Sulastri dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan
motivasi, doa serta curahan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis.

8.

Terima kasih kepada seluruh teman-teman Jurusan Manajemen Angkatan 2008 yang
telah memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya untuk semua
anak-anak payung, sahabat-sahabat saya : Chandra, Antok, Anggi, Renald, Oleng, Jawad,
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Panji, teman-teman KKN, teman-teman dekat : seto, riezky, eko, reo, vandy, bagus dan
masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Surabaya. November 2012

Penulis

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI

i

..................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

vii

ABSTRAKSI

viii

BAB I

BAB II

..................................................................................................

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ......................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..............................................................

6

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................

7

1.4

Manfaat Penelitian ................................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu ..........................................................

8

2.2

Landasan Teori ...................................................................

10

2.2.1

Pemasaran ............................................................................

10

2.2.1.1 Konsep Pemasaran ............................................................

11

2.2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ..................................

13

2.2.2

Bauran Pemasaran .............................................................

14

2.2.2.1 Produk .................................................................................

16

2.2.2.2 Harga ..................................................................................

18

2.2.2.3 Promosi .............................................................................

19

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.4 Tempat ............................................................................
2.2.3 Kepuasan Konsumen ............................................................
2.2.4

BAB III

20
22

Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Kepuasan Konsumen ......................................

24

2.3

Kerangka Konseptual .........................................................

26

2.4

Hipotesis .............................................................................

27

METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional variabel dan Pengukuran Variabel ...

28

3.1.2 Pengukuran Variabel .............................................................

32

3.2

Teknik Penentuan Sampel ....................................................

33

3.2.1 Populasi ..................................................................................

33

3.2.2 Sampel ...................................................................................

33

3.3

Teknik Pengambilan Data ....................................................

33

3.3.1 Jenis Data ...............................................................................

33

3.3.2 Sumber Data ..........................................................................

34

3.3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................

34

3.4

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ........................................

35

3.4.1 Teknik Analisis .....................................................................

35

3.4.1.1 Cara Kerja PLS ..................................................................

37

3.4.1.2 Model Spesifikasi PLS ......................................................

37

3.4.1.3 Langkah-langkah PLS …………………………………… 39
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Objek Penelitian ...................................................

56

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian .....................................

56

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan .....................................................

56

4.2

Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………..

57

4.2.1 Analisis Karakteristik Responden ........................................

57

4.2.2

Deskripsi Bauran Pemasaran ............................................

59

4.2.2.1 Produk ……………………………………………….. ...

59

4.2.2.2 Harga ………………………………………………… ...

61

4.2.2.3 Promosi ………………………………………………. ..

62

4.2.2.4 Tempat ………………………………………………….

63

4.2.3

Deskripsi Kepuasan Konsumen .......................................

64

4.3

Deskripsi Hasil Penelitian dan Uji Hipotesis ..................

66

4.3.1

Pengujian Model (Outer Model) .......................................

66

4.3.1.2 Outer Loading (Model Pengukuran dan Validitas) ….. ..

66

4.3.2

Average Variance Extracted ………………………… ...

67

4.3.3

Reliabilitas ………………………………………………

68

4.3.4

Result For Outer Weights ……………………………….

69

4.3.5

Inner Model (Pengujian Model Struktural) ……………... 69

4.3.6

Uji Outlier ……………………………………………….. 71

4.4

Pembahasan ……………………………………………... 72

4.4.1

Pembahasan Hipotesis Hubungan
Bauran Pemasaran dengan Kepuasan Konsumen ……….. 72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ............................................................................

75

5.2

Saran ......................................................................................

75

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
LAMPIRAN

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM PEMBELIAN RUMAH TIPE MENENGAH KE ATAS
DI GRIYA MANDIRI LAWANG

YANOP AFRISTA
0812010002/FE/EM
Abstr aksi
Konsumen pembeli rumah tipe menengah ke atas, tidak hanya memandang rumah
sebagai tempet tinggal, tapi mereka membeli rumah untuk memperoleh kepuasan. Kepuasan
konsumen akan tercipta, jika pengembang mampu memenuhi harapan yang dimiliki oleh para
konsumennya. Salah satu alternatif yang dapat adalah menggunakan bauran pemasaran yang
mencangkup produk, harga, promosi dan tempat terhadap kepuasan konsumen pembeli rumah
tipe menengah ke atas, secara simultan dan parsial. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji
dari variabel-variabel tersebut yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen
pembeli rumah tipe menengah ke atas.
Penelitian ini menggunakan variabel bebas (X), diantaranya variabel tersebut adalah
bauran pemasaran dan variabel terikat (Y) adalah kepuasan konsumen. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan mengumpulkan data dengan
mengumpulkan data seperti kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber
yang ada dalam literatur-literatur dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling dengan teknik purposive sampling. Artinya teknik penarikan sampel
dengan menggunakan syarat tertentu yang di ambil berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti.
Pengolahan data dengan menggunakan analisis permodelan PLS (Partial Least Square).
Hasil menunjukkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh positif non signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Keywords: Bauran Pemasaran, Kepuasan Konsumen

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, kebutuhan akan rumah menjadi perhatian yang cukup serius
bagi pemerintah, adanya tuntutan masyarakat untuk dapat memiliki rumah yang
sesuai dengan tingkat daya beli masyarakat merupakan suatu fenomena yang
masih belum terselesaikan sacara tuntas.

Upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan akan adanya perumahan
yang layak bagi masyarakat, secara tegas telah tercantum dalam GBHN tahun
1992 bahwa pembangunan perlu untuk semakin ditingkatkan khususnya
perumahan dan pemukiman yang terjangkau oleh masyarakat.

Pengadaan perumahan di Indonesia ditangani oleh sebuah organisasi yang
bernama REI, dimana dalam pelaksanaan di lapangan organisasi tersebut
berfungsi sebagai koordinator para pengembang atau developer sebagai penyedia
perumahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung.

Industri realestate di Indonesia terbagi ke dalam dua segmen pasar yaitu
pembangunan rumah-rumah sederhana (baik dimiliki maupun sewa sebagai
bagian dari program kesejahteraan sosial) dan pembanguna properti lainnya (baik
untuk bangunan prasaran ekonomi dan kehidupan maupun investasi, meliputi
bangunan perkantoran, komersial, industri, fasilitas-fasilitas khusus sampai
perumahan mewah). Lebih lanjut, dijelaskan oleh Sulistijo bahwa siklus bisnis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

realestate selalu terjadi, baik berjangka pendek maupun panjang tidak saja akibat
pengaruh ekonomi serta politik, tetapi ke depan akan menghadapi permasalahan
baru akibat perkembangan teknologi, informasi, dan persaingan-persaingan
regional dan global.

Masyarakat selaku konsumen pembeli perumahan tidak dengan begitu saja
membeli rumah tanpa mempunyai pertimbangan tentang faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan seperti produk, harga,
lokasi, dan promosi. Selain itu, dalam sebuah proses pengambilan keputusan
pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan
tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku purnabeli. (Kotler, 2002)

Konsumen perumahan mewah selain membeli untuk tinggal, mereka juga
mengharapkan adanya pencapaian kepuasan. Oleh karena itu, di dalam
memasarkan perumahan mewah, para pengembang harus mampu menciptakan
kepuasan bagi para konsumennya.

Untuk

mampu

menciptakan

kepuasan

konsumen

tersebut,

para

pengembang perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam
memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasara
sasaran (Tjiptono, 2008).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pembangunan perumahan untuk kelompok masyarakat menengah ke atas
cenderung dilakukan oleh para pengembang swasta, dimana mereka lebih
menekankan pada profit orientied. Untuk mencapai tujuan tersebut, penekanan
pada daya tarik bentuk rumah yang mereka bangun lebih diutamakan. Hal tersebut
dilakukan dengan menggunakan para konsultan pembangunan perumahan,
sehingga perumahan yang mereka bangun mampu menghasilkan bentuk yang
menarik konsumen untuk membelinya. Sedangkan beberapa hal seperti
konstruksi, sarana jalan, saluran, dan fasilitas-fasilitas umum yang seharusnya ada
dalam kompleks perumahan yang mereka bangun, cenderung diabaikan. Dengan
demikian, ketidakpuasan konsumen mungkin akan muncul setelah membeli rumah
yang dipasarkan oleh para pengembang.

Obyek dalam penelitian ini adalah perumahan Griya Mandiri Lawang
dimana Griya Mandiri Lawang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembangunan perumahan. Griya mandiri lawang menawarkan berbagai
bentuk type rumah seperti rumah type 36 dan rumah type 46, dan konsumen dapat
memesan kavling yang luas tanahnya bervariasi. Keunggulan dari Griya mandiri
lawang juga dapat terlihat dari lokasinya yang strategis karena dekat dengan
stasiun lawang, pasar besar, sekolah, dan tempat olah raga. Bertitik tolak pada
paparan yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pola pemikiran yang
berkembang dalam pembelian rumah di era sekarang ini, bahwa rumah tidak
hanya sebagai tempat berlindung, namun juga berfungsi sebagai tempat tinggal
yang nyaman, sehat, bahkan estetika menjadi bahan pertimbangan mereka dalam
pembelian rumah. Dengan demikian, para pengembang harus mampu memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

pelayanan yang optimal untuk memberikan kepuasan pada konsumennya. Namun
dalam dua tahun terakhir terjadi fluktuasi penjualan yang cukup signifikan. Hal ini
dapat terlihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1.1
Data Penjualan dan Data Komplain Griya Mandiri Lawang
2010-2011
J UMLAH/UNIT
J UMLAH
BULAN
RUMAH YANG
KOMPLAIN
TERJ UAL
Januari 2010
6
1
Febuari 2010
3
3
Maret 2010
1
2
April 2010
1
3
Mei 2010
2
2
Juni 2010
2
2
Juli 2010
1
3
Agustus 2010
4
4
September 2010
1
2
Oktober 2010
2
1
November 2010
5
3
Desember 2010
8
3
Januari 2011
3
5
Febuari 2011
3
6
Maret 2011
2
3
April 2011
4
5
Mei 2011
3
4
Juni 2011
3
3
Juli 2011
4
4
Agustus 2011
2
3
September 2011
2
3
Oktober 2011
1
2
November 2011
3
1
Desember 2011
2
2
Sumber : CV Cahaya Sembilan Pilar 2010-2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi setiap bulan dan
menurunnya penjualan dari tahun 2010 yang jumlahnya 41 unit terjual menjadi 32
unit terjual di tahun 2011. Permasalahan yang menyebabkan terjadi hal ini adalah
kerena adanya situasi-situasi dimana pada bulan tertentu terjadi pembelian yang
cukup besar maupun kecil. Hal ini juga disebabkan karena pada pertengahan
tahun

2010

sudah

banyak

pengembang

perumahan

yang

mendirikan

perumahannya di daerah dekat Griya Lawang Mandiri.

Dari tabel 1.1 dapat diketahui juga bahwa terjadi peningkatan konsumen
yang komplain pada tahun 2011 yang berjumlah 41 data komplain, yang
sebelumnya di tahun 2010 berjumlah 29 data komplain. Yang dimana adanya
para pengembang yang kurang dalam menjaga kualitas bangunan, seperti adanya
masalah pada pemasangan keramik, pengembang lambat dalam menangani
masalah yang di komplain oleh konsumen, dan permasalahan komplain selalu ada
yang sama, yang menunjukkan bahwa para pengembang tidak pernah membenahi
masalah yang sudah pernah ada sebelumnya. Maka disini pihak manajemen
dituntut untuk bisa memberi keyakinan kepada calon konsumen maupun
konsumen yang sudah membeli rumah di Griya Mandiri Lawang agar bisa merasa
puas akan rumah di Griya Mandiri Lawang.

Dengan demikian, pemilik Griya Mandiri Lawang harus mewaspadai
ketatnya persaingan dalam usaha realestate. Perubahan kepuasan konsumen yang
sensitif terhadap produk, harga, promosi, tempat sehingga manajemen Griya
Mandiri Lawang harus benar-benar memperhatikan strategi pemasaran yang tepat,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

salah satunya melihat dari bauran pemasaran untuk menjual perumahan di kota
Lawang.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bauran pemasaran
adalah faktor yang mempengaruhi penciptaan kepuasan konsumen. Bauran
pemasaran yang mampu memberikan kesan yang yang berarti bagi konsumen
akan lebih mudah mendapat perhatian khusus dari konsumen. Dalam persaingan
yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya
untuk mempertahankan kepuasan konsumen. Untuk dapat survive dalam
lingkungan bisnisnya, salah satunya dengan menguatkan bauran pemasaran dan
membangun,

memelihara,

serta

mempertahankan

kepercayaan

konsumen

sehingga tercipta kepuasan konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih
lanjut untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan
konsumen, dengan judul penelitian “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Rumah Tipe Menengah Ke Atas di
Griya Mandiri Lawang”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang,
maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
“Apakah ada pengaruh yang signifikan antara produk, lokasi, harga, dan promosi
terhadap kepuasan konsumen pembeli rumah di Griya Mandiri Lawang”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.3 Tujuan Penelitian
Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengkaji dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan antara bauran pemasaran terhadap konsumen pembeli rumah di
Griya Mandiri Lawang.

1.4 Manfaat Penelitian
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan penelitian selanjutnya serta
menjadi bahan acuan untuk dilakukan penelitian lebih mendalam yang
berhubungan dengan kepuasan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain, yang dapat
digunakan sebagai bahan pengkajian berkaitan dengan penalitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Jurnal penalitian (Farisa, 2005:156) dengan judul “Analisis Variable
Marketing Mix yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian
Susu Bubuk Formula Bayi di Kota Malang”.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh marketing mix terhadap
kepuasan konsumen, pembeli rumah di Griya Mandiri Lawang.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa semua keempat variabel indipenden
yang diteliti yaitu citra produk, harga, distribusi, promosi mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan konsumen, baik secara parsial (masing – masing)
maupun secara bersama – sama. Yang dimana metode penelitiannya
menggunakan SEM.
2. Jurnal penelitian (Budi, 2007:140) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor
Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pembeli Rumah
Tipe Menengah ke Atas di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bauran pemasaran
terhadap kepuasan konsumen pembeli rumah tipe menengah keatas di ngaglik,
Yogakarta, yang dimana penelitian ini menggunakan metode penelitian
regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran baik secara
bersama – sama maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen pada pembeli rumah di kecamatan ngaglik,
kecamata sleman, Yogyakarta.
3. Jurnal penelitian (Dwitanto, 2003:485) dengan judul “Analisis VariabelVariabel yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Pembelian Rumah
di Kabupaten Sidoarjo”.
Dengan menggunakan metode penelitian analisis regresi linier berganda,
bahwa keseluruhan bauran pemasaran ( marketing mix ) mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (cunsumen satisfaction)
menunjukkan nilai parameter yang memenuhi nilai kelayakan yang
disyaratkan sehingga hipotesis ini diterima. Bauran pemasaran akan
mempengaruhi kepuasan konsumen, dimana konsumen yang puas cenderung
menjadi pelanggan yang loyal. Selain itu kepuasan yang dirasakan oleh
konsumen dapat meningkatkan intensitas pembelian. Dengan kata lain
tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang optimal akan mendorong
terciptanya loyalitas loyalitas pelanggan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para
pengusaha dalam usahanya untuk mengembangkan usahanya, mendapatkan laba,
serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh para
manajer untuk menilai kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya, dan
menentukan apakah ada peluang yang menguntungkan. Pemasaran berlanjut
selama

hidup

produk,

berusaha

mendapatkan

konsumen

baru

dan

mempertahankan konsumen saat ini dengan meningkatkan daya tarik dan kinerja
produk, belajar dari hasil penjualan produk dan mengelola kinerja supaya
berulang, bila pemasar melakuakan dengan baik pekerjaan memahami konsumen
dengan baik, menciptakan produk yang memberikan nilai yang unggul,
menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif,
produk-produk tersebut akan terjual dengan mudah. Kotler & Amstrong (2001:6).

Menurut Simamora (2004 : 4) pemasaran di definisikan sebagai proses
manajerial dan sosial dimana individu – individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran dan
pertukaran produk – produk yang bernilai dengan orang dan kelompok lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Pemasaran menurut Assauri (2007 : 23) adalah,”suatu rangkaian kegiatan
terarah dan terpadu yang dilakukan produsen dalam bentuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian harga, promosi dan penyaluran barang atau jasa di
produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen melalui transaksi”.

2.2.1.1. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah / gagasan yang lebih baru dalam
sejarah hubungan pertukaran sebagai usaha untuk menantang konsep – konsep
sebelumnya. Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:30), berpendapat bahwa konsep
pemasaran bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi tergantung dalam
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memuaskan pelanggan secara
lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh para pesaing.

Konsep pemasaran merupakan suatu kunci atau keseluruhan sistem untuk
meraih tujuan perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha
dalam merencanakan, menentukan hingga melaksanakan kegiatan pemasaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Empat faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran
menurut Angipora (2002:41), meliputi :

a. Fokus Pasar
Perhatian yang tertuju secara khusus terhadap suatu pasar
merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan dalam kondisi
penuh persaingan seperti sekaran ini dan akan datang. Hal ini didasarkan
kepada suatu pertimbangan bahwa tidak ada perusahaan yang dapat
beroperasi disemua pasar dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginan
mereka.
b. Orientasi Kepada Pelanggan
Konsep pemasaran yang didasarkan kepada pandangan ”dari luar
ke dalam”, maka dasar pemikiran yang berorientasi kepada pelanggan
berasal dari sudut pandang pelanggan, bukan dari sudut pandangannya
sendiri.
Kepuasan pelanggan dianggap sangat penting karena pada dasarnya hasil
penjualan setiap saat berasal dari dua kelompok yaitu : ”pelanggan baru
dan pembeli ulang”
c. Pemasaran Terpadu
Memang harus diakui bahwa tidak semua karyawan didalam suatu
perusahaan terlatih atau bermotivasi untuk bekerja demi pelanggan.
Pemasaran terpadu pada dasarnya bermakna ganda; pertama, berbagai
fungsi pemasaran, armada penjualan, periklanan dan riset pemasaran harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

terkoordinasi secara baik dan benar. Kedua, pemasaran harus terkoordinasi
secara baik dengan bagian – bagian lain dari perusahaan.
d. Kemampulabaan (Profitability)
Konsep pemasaran bukan hanya diarahkan kepada usaha
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, tetapi melalui kepuasan
pelanggan perusahaan juga mendapatkan laba dan sekaligus menemukan
cara yang menguntungkan untuk memuaskan beragam keinginan. Dengan
demikian konsep pemasaran juga secara konsisten terlibat dalam
menganalisis potensi laba dari berbagai peluang pemasaran yang dimiliki
untuk menciptakan pelanggan secara menguntungkan.
Seringkali terjadi kekaburan pengertian antara konsep pemasaran yang
berorientasi kepada pelanggan dan konsep penjualan yang berorientasi
kepada laba melalui volume penjualan sehingga oleh Angipora (2002)
menarik batas yang tajam antara konsep penjualan dengan konsep
pemasaran.

2.2.1.2. Pengertian Manajemen Pemasar an

Untuk mengelola proses jual beli diperlukan sejumlah upaya dan
ketrampilan penting. Seseorang biasanya mahir dalam pembelian untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Kadangkala mereka juga melakukan
penjualan.

Mereka harus menarik sumberdaya dari seperangkat pasar, mengubah
sumberdaya itu menjadi produk yang berfaedah, dan menjual produk itu di pasar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

lainnya. Bangsa – bangsa di dunia juga merencanakan dan mengelola hubungan
jual – beli dengan bangsa lainnya. Mereka telah secara seksama hubungan –
hubungan dagang yang bermanfaat dengan bangsa – bangsa lainnya.

Menurut Kotler (2002) didalam bukunya yang berjudul ” Menejemen
Pemasaran ” bahwa manajemen pemasaran berlangsung bila sekurang

-

kurangnya satu pihak mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh
tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada suatu pertukaran yang potensial.
Definisi tentang manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan
dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun

dan

mempertahankan

pertukaran

dan

hubungan

yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan –
tujuan organisasi. Dan manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk
mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu dan komposisi permintaan dalam suatu
cara sehingga membantu organisasi untuk mencapai sasarannya.

2.2.2. Bauran Pemasar an

Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari berbagai tahapan atau
elemen yang diperlukan mulai dari tahapan perencanaan sampai tahap eksekusi
atau pelaksanaan seluruh operasi perusahaan. Bauran pemasaran yang digunakan
perusahaan merupakan salah satu konsep kunci atau merupakan inti dalam
pemasaran, perusahaan harus senantiasa memiliki keunggulan dalam bersaing
dengan para pesaing dan produk uang diproduksi tidak mudah ditiru. Oleh karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

itu bauran pemasaran digunakan perusahaan dalam mencapai sasaran pemasaran
dan pasar sasaran.

Bauran pemasaran adalah perangkat variabel – variabel pemasaran
terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran, (target market ). Konsep bauran pemasaran
merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi
permintaan.

Istilah bauran pemasaran pada awalnya diperkenalkan oleh Angipora
(2002) dengan sebutan The Four P’s ( 4 P’s ), yang merupakan singkatan dari
product, price, palace dan promotion.

Marketing

mix (bauran pemasaran)

merupakan seperangkat

alat

pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasara
sasaran (Kotler, 2002). Bauran pemasaran

ini begitu populer setelah

diperkenalkanlebih lanjut oleh Philip Kotler melalui berbagai literatur yang ditulis
dan diterbitkannya dan beredar di berbagai negara dibelahan bumi. Namun Kotler
juga mencoba memperkenalkan konsep baru tentang bauran pemasaran dengan
memperluas konsep bauran pemasaran dengan istilah Mega Marketing dengan
menambah 2 (dua)unsur baru sehingga berubah menjadi 6 P yang merupakan
singkatan dari product, price, palace, promotion, public relation dan power.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Menurut Angipora (2002 : 26 – 28) dalam bukunya yang berjudul ” Dasar
– Dasar Pemasaran ” konsep dasar bauran pemasaran dan unsusr – unsur di
dalamnya dapat di uraikan sebagai berikut :

2.2.2.1 Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, tv , komputer,
baju, rumah, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi) jadi, produk bisa
berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan
(Tjiptono, 2008).
Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari atas suatu
yang bisa ditawarkan sebagai uasaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetisi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Produk dapat pula didenifisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produknya.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan (Kotler, 2002). Menurut Assauri (2007) produk
adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termasuk bungkus warna, prestise perusahan dan pengecer yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Menurut Assauri (2007), faktor-faktor yang terkandung dalam suatu
produk adalah mutu, kualitas, penampilan (features), pilihan yang ada (options),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

gaya (style), merk (brand image), pengemasan (packaging), ukuran (size), jenis
(product line), macam (product items), jaminan (quarranties), dan pelayanan
(service).
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa produk terdiri dari barang
atau jasa yang digunakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Konsep pemasaran berpandangan bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen
merupakan anggapan yang diyakini oleh perusahaan sebagai dasar dari setiap
kegiatan dalam melayani konsumen. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
memberikan kepuasan terhadap konsumen, pemasar perlu memerhatikan tiga
tingkat produk. Adapun tiga tingkat produk dalam (Rangkuti, 2000:3) terdir dari :
a. Manfaat Inti
Tingkat paling dasar adalah jasa/manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli
oleh pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya sebagai pemberi
manfaat bagi konsumen.
b. Produk Dasar
Tingkat kedua, produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c. Kelengkapan Produk
Tingkat ketiga, produk pelengkap yakni berbagai atribut produk yang
dilengkapi

atau

ditambahi

manfaat

dan

layanan,

sehingga

dapatbmemberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.2.2. Harga
Suatu perusahaan atau organisasi baik yang mengutamakan laba ataupun
tidak akan selalu duhadapkan pada penentuan harga produk yang dhasilkan.
Dimana sebelumnya perusahaan terlebih dahulu merumuskan mengenai
penatapan harga yang ingin dicapai. Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001)
adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan
memiliki atau menggunakan sesuatu barang atau jasa.
Menetapkan harga suatu produk tidaklah semudah yang dibayangkan, ada
beberapa proses yang harus dilakukan dalam penetapan harga suatu produk
Menurut (Rangkuti, 2000:12), ada tiga jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Kewajaran harga
Harga jual yang ditetapkan perusahaan, dengan melihat tingkat kewajaran
harga.
2. Kesesuaian harga dengan nilai barang
Kesesuaian antara harga dengan barang yang dijual oleh perusahaan,
dengan tingkat kesesuaian harga dengan nilai produk.
3. Diskon
Potongan harga yang diberikan perusahaan, dengan melihat tingkat
potongan harga produk.

Harga adalah jumlah uang (ditambahkan beberapa produk jika mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanan. Harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian
konsumen bahkan mengidentifikasi harga dengan nilai.

Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang
lebih besar disbanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa
produk tersebut memiliki nilai negative. Konsumen mungkin akan menganggap
sebagai nilai produk yang buruk kemudian akan mengurangi konsumsi terhadap
produk tersebut. Bila manfaat yang diterima lebih besar, maka yang terjadi adalah
produk tersebut memliliki nilai positif.

Dari definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa harga yang dibayar oleh
pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual, bahkan
penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.

2.2.2.3. Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran (Stanton dan Walker, 2004).
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang
sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya. Menurut (Rangkuti, 2000:38) ada tiga indikator promosi, yaitu :
a. Iklan
Bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian.
b. Promosi penjualan
Bentuk promosi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang
dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yang di beli konsumen.
c. Publisitas
Usaha untuk menarik simpati masyarakat dengan menjalin hubungan yang
baik, dengan melihat tingkat daya tarik publisitas yang dilakukan
perusahaan.

Tujuan utama dari promosi adalah memodifikasi tingkah laku konsumen,
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen
sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa dijualnya (Assauri, 2007).

2.2.2.4. Tempat
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk
menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi
konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada.
Menurut (Hurriyati, 2005:55) karena jasa tidak dapat diantarkan dan agar
jasa mudah dicapai oleh pelanggan, maka faktor tempat penjual harus mudah
dicapai pelanggan. Dengan kata lain, lokasi merupakan aktifitas yang mampu
menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat
merealisasikan kegunaan, tempat, waktu, kepemilikan dan memperlancarkan arus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

saluran pemasaran, yaitu aliran kegiatan yang terjadi diantara lembaga-lembaga
pemasaran yang terlibat didalam proses pemasaran.
Menurut (Husain, 2005) produsen mempunyai alternative yang sama untuk
lebih dari satu pedagang besar, sehingga barang-barang dapat mengalir dari satu
pedagang besar ke pedagang besar lainnya.

Menurut (Rangkuti, 2000:22) ada tiga indikator tempat, yaitu :

1. Keuntungan lokasi
keuntungan lokasi penjualan.
2. Lokasi yang strategis
Lokasi perusahaan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan,
dengan memilih tingkat lokasi yang strategis.
3. Kemudahan sarana transportasi
Kemudahan dimana konsumen dapat menjangkau lokasi perusahaan,
dengan melihat tingkat kemudahan sarana transportasi yang ada untuk
menuju lokasi perusahaan.

2.2.3. Kepuasan Konsumen
Didalam suau proses keputusan, konsumen tidak hanya berhenti sampai
proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi
yang telah dilakukannya. Hasil dari proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah
dilakukannya adalah konsumen akan puas atau tidak puas terhadap konsumsi
produk atau jasa yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk
atau jasa, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli
dan mengkonsumsi ulang produk atau jasa tersebut (Richard F, 2003).

Dalam menciptkan keunggulan bersaing perusahaan harus mampu
memberi kepuasan kepada para pelanggannya melalui harga yang lebih rendah,
keunikan manfaat, penyerahan produk yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih
baik.

Konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang
baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain. Oleh
karena itu, pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik (Cravens. 2002).
Yang pada akhirnya apabila konsumen merasakan puas terhadap rumah yang
ditawarkan pengembang, maka keuntungan yang didapat tidak hanya yang
bersifat material namun non material pun akan diperoleh, seperti konsumen yang
merasa puas akan menginformasikan pada individu atau kelompok lain tentang
produk yang dibelinya (Kotler dan Amstrong, 2001).

Fuadati

(2006:89)

menyatakan

bahwa

respon

terhadap

evaluasi

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja actual
produk yang dirasakan setelah pemakainya. Kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya.

Akhir-akhir ini banyak perhatian tercurah pada konsep kepuasan ”total”
yang implikasinya adalah mencapai kepuasan sebagaian saja tidaklah cukup untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

membuat pelanggan setia dan kembali lagi. Ketika pelanggan merasa puas akan
pelayanan yang didapatkan pada saat proses transaksi dan juga akan barang atau
jasa yang mereka dapatkan, besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan
melakukan pembelian-pembelian yang lain juga akan merekomendasikan pada
teman-teman atau keluarganya tentang perusahaan tersebut dan produkproduknya (Richard F, 2003).

Namun jika pelanggan tidak puas maka mereka akan menghentikan
bisnisnya dengan perusahaan. Supaya upaya yang akan dilakukan untuk mencapai
mutu dan memberikan pelayanan yang unggul tidak akan ada artinya saman
sekali, jika tidak ada usaha untuk memuaskan pelanggan (Richard F, 2003).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen
merupakan sikap positif dan kelekatan seorang konsumen pada sebuah nilai
kepuasan dimana konsumen merasa puas pada perusahaan tertentu dibandingkan
perusahaan lain dalam katagori produk secara konsisten.

(Fuadati, 2006:147) membagi kepuasan konsumen kedalam empat elemen,
yaitu :

1. Expectations (harapan)
Pemahaman mengenai kepuasan konsumen dibangun selama fase
prapembelian melalui proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
konsumen. Sebelum melakukan pembelian, konsumen mengembangkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

expectation atau keyakinan mengenai apa yang mereka harapkan dari
suatu produk ketika mereka menggunakan suatu produk tersebut.
2. Comparison (perbandingan)
Setelah mengkonsumsi, terdapat adanya harapan prapembelian dan persepsi
kinerja aktual yang pada akhirnya konsumen akan membandingkan
keduanya.
3. Voice response
Yaitu usaha menyampaikan keluhan secara langsung atau meminta
ganti rugi kepada prusahaan yang bersangkutan. Para konsumen
melakukan komplain ke perusahaan jika ada kerugian atau kesalahan
produk yang dibelinya.

2.2.4. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen

Untuk mendapatkan bagian dari pasar yang sangat potensial ini
perusahaan dituntut untuk dapat bersikap dan bertindak sebagai jungle creature.
Selain itu pada abad milenium seperti sekarang perusahaan dituntut bersaing
secara kompetitif. Dalam hal menciptakan kepuasan konsumen terutama pasca
pembelian yang pada akhirnya akan membentuk loyalitas terhadap suatu produk
atau secara spesifik disebut pelanggan, salah satunya dengan perang antar produk
melalui penerapan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang gencar, yang
terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, dan bukti fisik. Selain itu dengan
adanya perbedaan selera dan keinginan setiap konsumen, maka pihak perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

dituntut untuk membuat strategi marketing mix yang disesuaikan dengan selera
dan keinginan dengan target marketnya. (Simamora, 2007:72).

Salah satu bentuk operasional dari strategi pemasaran yang dapat
dipergunakan dalam memasarkan produk (perumahan) yang dibangun oleh para
pengembang adalah pengembangan adalah penggunaan bauran pemasaran yang
terdiri dari Product, Price, Place, and Promotion (Kotler, 2002).

Untuk

mampu

menciptakan

kepuasan

konsumen

tersebut,

para

pengembang perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam
memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang dugunakan untuk melayani pasar
sasaran (Tjiptono, 2008).

Berdasarkan teori diatas maka dapt disimpulkan bahwa bauran pemasaran
pemasaran berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, semakin baik strategi
bauran pemasaran yang ada pada suatu produk (perumahan) maka akan semakin
meningkat pula kepuasan konsumen.

Berangkat dari teori-teori pemasaran yang ada terutama yang berhubungan
dengan teori tentang perilaku konsumen, maka di dalam penelitian ini penulis
hanya mengkhususkan penelitian pada pengaruh bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, promosi, dan tempat terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan
konsumen yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kepuasan pasca

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

pembelian produk oleh konsumen, dimana konsumen akan merasakan kepuasan
ketika harapan sama, lebih atau sedikit lebih kecil dari harapan sebelum
pembelian dengan kenyataan setelah melakukan pembelian. Konsumen yang
merasa puas atas produk yang dibelinya akan melakukan pembelian yang
berulang. (Theodore,2007 : 74).

2.3. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan teori diatas dapat disusun kerangka pemikiran teoritis dalam
penelitian ini, seperti tersaji dalam gambar berikut ini :

Produk (X1)

Harga (X2)
Bauran
Pemasaran (X)

Kepuasan
Konsumen (Y)

Promosi (X3)

Tempat (X4)

Gambar 2.1 Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencan