Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)
P
K
Gel
PENGARU
KEPUTU
( Studi K
Di
lar Sarjan
PROGR
FAK
UH STRA
USAN PEM
Kasus Padaajukan seb
a (S1) pad
RAM STU
KULTAS
UNIV
ATEGI B
MBELIAN
D
Konsumenbagai sala
da Fakulta
Sum
D FACHRUDI ILMU
S ILMU S
VERSITA
BAURAN
N PADA
DI MEDA
n yang Mem
SKRIPSI
ah satu sya
as Ilmu So
umatera Ut
Disusun oleh RUR ROC 090907077U ADMIN
SOSIAL D
AS SUMAT
MEDAN
2013
PEMASA
UD.ARK
AN
mbeli MebeI
arat untuk
osial dan Il
tara
h: CHMAN 7NISTRAS
DAN ILM
TERA UT
N
ARAN TE
KANI FUR
el di UD.Ar
mempero
lmu Politi
SI NIAGA
MU POLIT
TARA
ERHADA
RNITURE
rkani furnioleh
ik Univers
A/BISNIS
TIK
AP
E
iture )sitas
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ... 7
2.2 Pemasaran ... 8
2.2.1Pengertian Pemasaran ... 9
2.2.2 Jenis Pemasaran………..11
2.3 Pengertian Strategi Pemasaran ... 13
2.4 Pengertian Marketing Mix ... 17
2.5 Pengertian Prilaku Konsumen……… 23
2.5.1 Pengertian Prilaku Konsumen...23
2.6 Keputusan Pembelian……… 24
2.6.1Pengertian Keputusan Pembelian………... 24
2.6.2 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan………..25
2.6. AIDA……… ... 28
2.7 Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian…. ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 31
3.2 Lokasi Penelitian ... 31
3.3 Populasi dan Sampel ... 31
3.4 Hipotesis ... 32
3.5 Definisi Konsep ... 34
3.6 Definifi Operasional ... 35
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36
(3)
3.9 Teknik Uji Instrumen Penelitian ... 38
3.8.1 Uji Validitas ... 38
3.8.2 Uji Reliabilitas ... 38
3.10 Teknik Analisis Data ... 39
3.10.1 Metode Regresi Linier Sederhana ... 39
3.10.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 39
3.10.3 Pengujian Hipotesis ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 42
4.2 Penyajian Data ... 43
4.2.1 Karakteristik Responden ... 43
4.2.2 Analisis Penjelasan Responden Atas Instrumen Variabel...46
4.3 Analisis Data ... … 61
4.3.1 Uji Instrumen Penelitian61 4.3.2 Uji Asumsi Klasik...65
4.3.2.1 Uji Normalitas...65
4.3.3 Uji Regresi Linier Sederhana ... 66
4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 66
4.3.4.1 Uji t………... .66
4.3.4.2 Koefisien Determinasi...67
4.4 Pembahasan...68
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(4)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………... 31
Tabel 3.1 Defenisi Operasional ………... 32
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 43
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………….…….... 44
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan…. 45
Tabel 4.4 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Produk yang Disediakan Berkualitas Baik….………... 46
Tabel 4.5 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Produk Memiliki Desain Sesuai Keinginan Pembeli...……… 47
Tabel 4.6 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Harga Yang Cukup Ekonomis……… 48
Tabel 4.7 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Harga Yang sesuai Spesifikasi Produk………. 49
Tabel 4.8 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Tempat yang Mudah Dijangkau...………….. 50
Tabel 4.9 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Kenyamanan Tempat………... 51
Tabel 4.10 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Konsumen Mengetahui Penjualanan Produk Dari Iklan…….. 52
Tabel 4.11 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Konsumen Mengetahui Penjualan Produk Dari Kerabat
Atau Dari Orang Lain………... 53
(6)
Kesadaran Adanya Kebutuhan Untuk memperoleh Produk.. 54
Tabel 4.13 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kepantasan Produk yang Dimiliki ………. 54
Table 4.14 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Kualitas Produk ………... 55
Table 4.15 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Desain Produk ……….. 56
Tabel 4.16 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Harga………... 57
Tabel 4.17 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Keinginan Untuk Memiliki Produk... 58
Tabel 4.18 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Melakukan Tindakan Pembelian... 59
Tabel 4.19 Case Processing Summary Output Variabel X ... 60
Tabel 4.20 Item Total Statistic Output Variabel X... 61
Tabel 4.21 Case Processing Summary Output Variabel Y ... 62
Tabel 4.22 Item Total Statistic Output Variabel Y ... 62
Tabel 4.23 Reliability Statistic Output Variabel X... 62
Tabel 4.24 Reliability Statistic Output Variabel Y... 63
Tabel 4.26 Unstandardized Coefficients Output Regresi... 65
(7)
DAFTAR LAMPIRAN 1. Tabulasi Data Variabel X
2. Tabulasi Data Variabel Y 3. Pengajuan Judul Skripsi
4. Surat Permohonan Judul Skripsi
5. Surat Penugasan Bimbingan Oeh dosen 6. Undangan Seminar Proposal Skripsi 7. Daftar Hadir Peserta Seminar
8. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi 9. Izin Pra Penelitian
10.Izin Penelitian 11.Koesioner Penelitian
(8)
ABSTRAK
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture
(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)
Nama : Fachrur Rochman
Nim : 090907077
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen adalah bauran pemasaran yang dilakukan oleh UD. Arkani Furniture . Produk yang dihasilkan UD. Arkani Furniture kemudian melakukan bauran pemasaran untuk memasarkan produknya sehingga membuat konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada UD.Arkani Furniture.
Bentuk penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk mencari seberapa besar pengaruh antara variabel X yaitu bauran pemasaran terhadap variabel Y yaitu keputusan pembelian. Dengan metode ini diharapkan penulis dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari penelitian.
Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana, di peroleh Y = 5,094 + 0,699 X artinya apabila bauran pemasaran konstan, maka akan ada keputusan pembelian sebesar 5,094 dan apabila bauran pemasaran dinaikkan 1 kali maka pengambilan keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,699. Dari Uji t di peroleh rhitung sebesar 4,383 yang menunjukkan Untuk variabel bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada UD. Arkani Furniture.
Besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian digunakan rumus koefisien determinasi yang diperoleh hasil sebesar 33,6%. Artinya tercapai keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran suatu produk sebesar 33,6%.
(9)
ABSTRAK
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture
(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)
Nama : Fachrur Rochman
Nim : 090907077
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Lagut Sutandra, S.Sos, MSP
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen adalah bauran pemasaran yang dilakukan oleh UD. Arkani Furniture . Produk yang dihasilkan UD. Arkani Furniture kemudian melakukan bauran pemasaran untuk memasarkan produknya sehingga membuat konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada UD.Arkani Furniture.
Bentuk penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk mencari seberapa besar pengaruh antara variabel X yaitu bauran pemasaran terhadap variabel Y yaitu keputusan pembelian. Dengan metode ini diharapkan penulis dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari penelitian.
Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana, di peroleh Y = 5,094 + 0,699 X artinya apabila bauran pemasaran konstan, maka akan ada keputusan pembelian sebesar 5,094 dan apabila bauran pemasaran dinaikkan 1 kali maka pengambilan keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,699. Dari Uji t di peroleh rhitung sebesar 4,383 yang menunjukkan Untuk variabel bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada UD. Arkani Furniture.
Besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian digunakan rumus koefisien determinasi yang diperoleh hasil sebesar 33,6%. Artinya tercapai keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran suatu produk sebesar 33,6%.
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah
penjualan sangat penting, tidak dapat memberikan jawaban atau pemecahan secara
keseluruhan terhadap usaha-usaha untuk mencapai profit dalam kemajuan tehnologi yang
sangat cepat dan perubahan-perubahan tingkat kebutuhan yang terjadi secara bersamaan.
Perkembangan dimaksud terlihat pada tingkat persaingan yang semakin meningkat antara
perusahaan untuk melayani konsumennya pada pasar sasarannya. Karena itu perusahaan
harus beralih dari orientasi penjualan ke orientasi pemasaran. Perbedaan orientasi pemasaran,
adalah perusahaan lebih memperhatikan kebutuhan serta keinginan konsumen, sedangkan
orientasi penjualan lebih menekankan pada aspek laba yang di hasilkan.
Peranan pemasaran yang dapat menunjang kemajuan usaha bisnis. Maju atau
mundurnya suatu bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan pemasaran bisnis
tersebut, karena kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung
dengan masyarakat luas (pelanggan). Pentingnya peranan pemasaran yang dimaksud bukan
berarti mengenyampingkan peranan bagian lain dalam bisnis, karena seluruh kegiatan
merupakan satu kesatuan yang utuh dalam bisnis untuk dapat memperkenalkan produk yang
akan dipasarkan.
Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi faktor-faktor
produksi, tindakan pemasaran sangat berperan di dalamnya, sehingga melalui pengembangan
produknya tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan
(11)
Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, atau harga yang ditetapkan dapat memenuhi harapan
konsumen, yang pada gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan untuk konsumen
mengambil keputusan untuk membeli produk yang di hasilkan. Keberhasilan memasarkan
produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga kestabilan
kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan pembeli
(konsumen) sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang pemasarannya.
Keberhasilan tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan produk yang dapat memenuhi
selera konsumen yang biasanya ditentukan lewat penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan mengadakan riset
terhadap produk khususnya terhadap mutu, dan sasaran pasar atau pasar sasaran. Dalam hal
ini sedapat mungkin usaha-usaha pemasaran yang dilakukan dapat menunjang keberhasilan
kegiatan perusahaan yang berpedoman kepada hasil produk yang ditawarkan kepada
konsumen, yaitu produk yang dihasilkan hams memenuhi selera konsumen.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi
profit maupun usaha-usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku pemasaran tidak atau belum
mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usaha-usaha pemasaran.
Hal ini terjadi karena pelaku pemasaran belum pernah belajar atau bahkan belum pernah
mendengarkan kata-kata pemasaran.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan
yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam
(12)
diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan
produk-produk yang sudah ada .
Pada umumnya penetapan strategi pemasaran didasarkan pada pertimbangan bahwa
jenis strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi marketing mix, antara lain : produk, harga, promosi dan saluran distribusi, dengan tujuan mendapatkan peluang pasar yang lebih
luas, yang pada akhirnya mendapatkan laba yang lebih besar.
Pada dasarnya persaingan dalam suatu industri tidak hanya disebabkan oleh adanya
pesaing-pesaing yang ada, namun ada beberapa kekuatan lain yang turut membantu struktur
persaingan. Kekuatan-kekuatan tersebut, yaitu ancaman pendatang baru, pesaing yang ada,
adanya produk pengganti (substitution), besarnya kekuatan tawar-menawar pembeli dan
kekuatan tawar-menawar pemasok. Sebagai contoh, suatu perusahaan dengan posisi pasar
yang sangat kuat dalam industri dimana tidak ada ancaman pendatang baru akan
mendapatkan laba yang rendah apabila berhadapan dengan produk pengganti yang lebih
murah dan berkualitas. Contoh ekstrim dari intensitas persaingan adalah industri yang
dinamakan industri persaingan sempurna, dimana pendatang baru dapat masuk dengan bebas,
perusahaan yang ada tidak mempunyai daya tawar menawar yang baik terhadap pemasok dan
pelanggan, serta persaingan menjadi tidak terkendali karena sejumlah besar perusahaan dan
produk yang ada serupa. Lemahnya posisi perusahaan dalam lingkungan industrinya dapat
menimbulkan kesulitan dalam memasarkan produk dengan harga dan kualitas yang sesuai,
hal ini seperti yang dialami oleh industri kerajinan mebel di Pasuruan.
Kekuatan-kekuatan yang paling besar dalam persaingan industri akan menentukan
serta menjadi sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi hal tersebut pada
akhirnya juga akan menentukan kegiatan yang perlu bagi suatu perusahaan untuk berprestasi,
seperti inovasi, budaya yang kohesif atau implementasi strategi pemasaran yang baik. Akan
(13)
perusahaan tidak berhasil mengatasi kekuatan-kekuatan persaingan yang ada dalam industri
tersebut.
Hal yang sama juga dapat terjadi pada pengusaha berskala industri rumah tangga,
industri kecil dan menengah yang ada di UD. Arkani furniture Apabila para pelaku usaha
yang ada tidak dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan
persaingan ini, maka dikhawatirkan produk-produk mereka tidak akan mampu bertahan
dalam menghadapi persaingan dengan produk lain, sehingga akan berdampak pada
kelangsungan usaha mereka di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini, dilakukan pada UD.Arkani
furniture di Medan sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan
perabot mebel jepara. Dalam pelaksanaan pemasaran mebel jepara menunjukkan bahwa
penjualan mebel jepara mengalami peningkatan dari tahun ketahun.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis bermaksud untuk mengkaji, meneliti
serta membahas tentang bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh UD.Arkani
furniture di Medan dengan memilih judul skripsi ini : " Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD.Arkani furniture di Medan".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah :
“ Seberapa besar Pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, promosi dan saluran distribusi yang diterapkan pada UD. Arkani Furniture
(14)
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi bauran pemasaran
(produk,harga, promosi dan saluran distribusi) terhadap Keputusan pembelian.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau input bagi manajemen
perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat .
2. Bagi penulis diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pola
(15)
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan perbandingan dalam referensi penelitian
ini adalah :
Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti Sumber Judul penelitian Hasil penelitian
Meilinda Sari (2007)
Skripsi fakultas ekonomi universitas sumatera utara
Analisis strategi bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan di rumah makan mie ayam jamur H.Mahmud.S
Menunjukan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari 7P berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian jumlah pelanggan Lina Ningsih Ayuningtyas (2009) Skripsi fakultas ekonomi universitas islam negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Penerapan fungsi perencanaan untuk meningkatkan produksi usaha mebel karya Malang
Menunjukan bahwa fungsi perencanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan produksi usaha mebel
Osni Linda Yusmawaty Sianturi
Sripsi fakultas ekonomi universitas sumatera utara
Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan sistem multi level
Menunjukan bahwa startegi pemasaran dalam meningkatkan volume
(16)
(2004) marketing (MLM) pada PT.Oriflame cabang Medan
penjualan berdampak tidak signifikan pada PT.Oriflame cabang Medan
Sainem (2005) Skripsi fakultas ekonomi universitas sumatera utara
Analisis kebijakan harga dalam meningkatkan volume penjualan pupuk pada PT.PUSRI Medan
Menjelaskan
indikator-indikator yang mempengaruhi penetapan
harga pada PT.PUSRI Medan Denok Almukarroma h Rambe (2007) Skripsi fakultas ekonomi universitas sumatera utara
Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada PT.Bank Negara Indonesia (PERSERO) TBK kantor cabang Medan
Menunjukan bahwa analisis SWOT berpengaruh signifikan
dan positif terhadap peningkatan daya saing pada PT.BNI TBK cabang Medan
2.2 Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Kata
marketing ini boleh dikata sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, namun juga
diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar. Apa yang
dipasarkan itu ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan
barang atau menjual barang tetapi lebih luas dari pada itu. Di dalamnya tercakup beberapa
kegiatan seperti menjual, membeli dengan segala macam cara, mengangkut barang,
(17)
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak pengertian-pengertian
pemasaran yang dikemukakan, Pengertian-pengertian tersebut mula-mula menitikberatkan
pada barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang diperlukan untuk melaksanakan proses
penjualan dan kemudian pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan
dilakukannya transaksi-transaksi pemasaran. (Assauri, 2008 :2).
Menurut Sunarto (2003 :14) bahwa: "Pemasaran berarti mengelola pasar untuk
menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan."
Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Salah satu pemahaman singkat tentang pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara
menguntungkan. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan.
Menurut Rahman (2010 : 1) dikutip dari buku Kotler mengemukakan definisi
pemasaran sebagai berikut : "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial. Di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan dan menawarkan produk yang bernilai satu sama lain".
Usmara (2008 : 7) mengemukakan bahwa : "Pemasaran merupakan suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Firdaus (2008 : 120) mendefinisikan bahwa : "Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan dan
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat
(18)
Dari definisi-definisi pemasaran tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
terdapat dua tujuan dari dua pihak yang berbeda yaitu pembeli dan penjual yang harus dicapai
oleh pemasaran. Oleh karena itu, pemasaran dilakukan untuk (1) menilai kebutuhan dari
pembeli potensial dan (2) memuaskan kebutuhan tersebut. Adapun yang disebut sebagai
calon pembeli atau pembeli potensial adalah para individu yang melakukan untuk dikonsumsi
sendiri (dengan keluarganya) dan organisasi-organisasi yang membeli sesuatu untuk
kelancaran usaha mereka (misalnya perusahaan manufaktur) atau untuk dijual kembali
(misalnya pedagang besar dan pengecer).
2.2.2 Jenis Pemasaran
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
perusahaan. Di dalam pemasaran terdapat 10 jenis wujud yang berbeda menurut Sunarto
(2003 : 3) yaitu:
1. Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha
pemasaran. Di Negara sedang berkembang, barang-barang terutama bahan makanan,
komoditas, pakaian dan perumahan merupakan bagian yang paling penting bagi
keberhasilan perekonomian.
2. Jasa
Jasa mencakup hasil kerja pengusaha penerbangan, hotel, penyewaan mobil,
orang yang melakukan pemeliharaan dan perbaikan, juga para professional seperti
(19)
3. Pengayaan pengalaman
Dengan merangkai jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan, dan
memasarkan pengayaan pengalaman. Ada pasar untuk berbagai macam pengalaman,
seperti menghabiskan waktu satu minggu di kamp kemanusiaan, seakan-akan berada di
medan pertempuran sedang menolong.
4. Peristiwa
Pemasar mempromosikan peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah, seperti
ulang tahun perusahaan, pameran dagang dan pementasan seni. Ada profesi paripurna
yang lazim dilakukan oleh para perencana pertemuan yang menyusun rincian kegiatan
untuk suatu peristiwa dan menggelarnya sampai selesai.
5. Orang
Pemasaran selebriti telah menjadi bisnis penting. Dewasa ini, setiap bintang film
memiliki seorang agen. Seorang manajer dan menjalin hubungan dengan agen-agen.
6. Tempat
Tempat, kota dan wilayah, dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing secara aktif
untuk menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat tinggal.
7. Properti
Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau
finansial. Properti itu diperjualbelikan, dan itu menyebabkan timbulnya upaya pemasaran.
8. Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan
menyenangkan pikiran masyarakat. Kita melihat iklan identitas badan usaha yang
ditayangkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan
publik, Philips, perusahaan eketronik Belanda, memasang iklan dengan kalimat akhir
(20)
9. Informasi
Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada
hakekatnya, informasi merupakan sesuatu yang diproduksi dan didistribusikan dengan
harga tertentu kepada masyarakat.
10.Gagasan
Setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa
adalah platform untuk menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat. Pemasar berusaha
keras untuk mencari kebutuhan inti yang ingin mereka penuhi.
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan
dagang atau pun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan
tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek
atau jangka panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk
diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi
pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah diketahui, maka
dapatlah disusun strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi inipun dapat bersifat jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
2.3 Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi
permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan,
merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi dan sebagainya. Dalam
penerapannya, kerapkali berbagai program pemasaran dipadukan atau dilaksanakan secara
bersama-sama, dan kadangkala manajer pemasaran harus memilih program pemasaran yang
(21)
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang
dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pemasaran merupakan
kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani
pasarnya. Bauran pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan dapat
berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam perbandingannya di pasar melawan
pesaing-pesaing. Oleh karena itu maka senjata itu harus disesuaikan dengan keadaan pasar serta
kondisi persaingan yang dihadapinya, dimana jenis kombinasi bauran pemasaran yang
meliputi; produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.
Chandra (2002 : 93) bahwa : “Strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program
pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu”.
Sedangkan menurut Kenneth R. Andrews dalam buku Alma (2002 : 199) bahwa :
“Strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan
mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan
merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh
perusahaan.”
Selanjutnya Usmara, (2003 : 22) bahwa : “Strategi pemasaran merupakan sesuatu
yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah
dirumuskan dan dilaksanakan”. selain itu Gitosudarmo (2008 : 124) mengemukakan bahwa:
“Strategi pemasaran adalah strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan
target oleh seorang pengusaha.”
Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di
bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran
(22)
usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi
pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa
keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dari lingkungannya.
Proses pemilihan strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas
sejumlah tipe informasi:
1. Tujuan atau sasaran produk
Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang
dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume
penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang
dipertimbangkan adalah strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut
pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.
2. Peluang pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan
analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai
siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi
pakaian produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan produk).
3. Kesuksesan pasar (Market success)
Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran
pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis
persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat
(23)
rangka bersaing secara selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau para
pesaing kelas produk yang tidak langsung.
Penilaian atau evaluasi ini menggunakan analisis keunggulan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk
menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, sekaligus digunakan
sebagai landasan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa
yang akan datang.
2.4 Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan
pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Marketing mix adalah variabel-variabel pemasaran yang terdiri, produk (product), harga (price), distribusi atau penempatan produk (place), dan promosi (promotion).
Keempat macam tindakan tersebut sering disebut sebagai "bauran pemasaran" atau
“marketing mix” atau “4P”. Menurut Sunarto (2003 : 13) bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
(24)
Selanjutnya Subagyo (2010 : 2) bahwa : " Bauran pemasaran atau marketing mix
merupakan sekumpulan peralatan pemasaran yang bekerja bersama untuk mempengaruhi
pasar."
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkan. Dalam
hal ini produk tersebut harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian
konsumen. Misalnya pembungkus yang menarik dari segi warna, mudah di bawah
kesana-kemari atau agar eksklusif.
Selain itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta pemberian
discount/potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya.
Dengan cara penetapan harga semacam ini akan dapat menarik perhatian serta mendorong
konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan
yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan uraian mengenai strategi marketing mix yaitu sebagai berikut:
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk terdiri
dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik atau benda berwujud seperti buku, meja
kursi, rumah, mobil dan lain-lain dan tidak berwujud. Produk yang tidak berwujud
biasanya disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi,
tempat, kegiatan, organisasi dan ide-ide. Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan
(25)
a. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan Motto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani
masyarakat Baik logo maupun motto harus dirancang dengan benar.
Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut:
1) Logo dan motto harus memiliki arti (dalam arti positif).
2) Logo dan motto harus menarik perhatian.
3) Logo dan motto harus mudah diingat.
b. Menciptakan merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau
jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah,
simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal
masyarakat, maka penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor,
antara lain:
1) Mudah diingat.
2) Terkesan hebat dan modern.
3) Memiliki arti (dalam arti positif).
4) Menarik perhatian.
c. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus
memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk, warna dan
persyaratan lainnya.
d. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan
(26)
membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, waktu
kadaluarsa dan informasi lainnya.
2. Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat pentmg untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan
salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.
Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan
dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Penentuan harga oleh suatu
perusahaan dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan
harga secara umum adalah sebagai berikut:
a. Untuk bertahan hidup.
Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud agar
produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan catatan harga murah
tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba
dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga
murah atau tinggi
c. Untuk memperbesar market share.
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah
pelanggan meningkatkan dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke
produk yang ditawarkan.
d. Mutu produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
(27)
harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada anggapan bahwa produk
yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dari harga pesaing.
e. Karena pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah
agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
3. Saluran distribusi
Strategi distribusi adalah penting untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar
dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi adalah :
a. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar.
Karakteristik pelanggan mempengaruhi keputusan apakah menggunakan suatu
pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan
frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangkan sasaran pelanggan apakah
sasarannya, pasar konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar
juga penting dipertimbangkan.
b. Karakteristik produk.
Produk yang kompleks, dibuat khusus dan mahal cenderung menggunakan saluran
distribusi yang pendek dan langsung. Daur hidup produk juga menentukan pilihan
saluran distribusi, pada tahap awal pembuatan produk dijual secara langsung tapi
dalam perkembangannya dapat menggunakan jasa perantara.
c. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial dan pemasaran yang
besar, dapat (lebih baik) menggunakan saluran langsung. Sebaliknya perusahaan yang
(28)
4. Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga di atas, baik produk, harga dan distribusi.
Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang
ditawarkan. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik
dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
konsumen yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan
oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya.
2.5Perilaku konsumen
2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen terpusat pada ciri individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti waktu, uang, dan usaha guna
memperoleh barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Perilaku konsumen dapat
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti psikologi, sosiologi, sosial, antropologi, dan juga
ilmu ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku kosumen merupakan gabungan dari
semua bidang ilmu.
Menurut Lamb Jr, et all diterjemahkan oleh Octaveria (2001 : 188) menggambarkan
bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian barang dan jasa. Sedangkan
menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005 : 201) perilaku konsumen adalah
mempelajari cara individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan
(29)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu
proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakukan pembelian dan menggunakan
barang atau jasa dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat untuk memperoleh
barang atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2.6 Keputusan Pembelian
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh mengenai pembelian konsumen
dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat
keputusan pembelian mereka. Konsumen tidak langsung memutuskan membeli suatu produk,
akan tetapi konsumen memiliki banyak pertimbangan-pertimbangan yang pada akhirnya akan
memutuskan membeli atau tidak produk tersebut.
2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian itu sendiri menurut Kotler (2002 : 204) adalah suatu
tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam
kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai.
Sedangkan menurut Saladin (2003 : 13), ada tiga faktor penyebab timbulnya
keputusan pembelian yaitu :
1. Sikap orang lain : Keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh
teman-teman, tetangga atau siapa yang ia percaya.
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : Seperti faktor harga, pendapatan
keluarga dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut.
3. Faktor-faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi
(30)
2.6.2Tahapan-tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk
atau jasa diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan.
Untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen perusahaan harus
memahami tahap-tahap yang dilalui oleh seorang konsumen dalam melakukan
pembelian. Tahapan-tahapan dari suatu pembelian menurut Kotler (2005 : 224) adalah
sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah, proses pembelian dimulai saat pembeli mengenai masalah
dan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
atau eksternal.
b. Pencarian Informasi, proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen
tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar
meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.
c. Evaluasi Alternatif, proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam sejumlah
pilihan. Tahap ini konsumen akan memperhatikan ciri-ciri atau sifat yang
berkaitan langusng dengan kebutuhan mereka dan juga akan menggali kembali
ingatannya pada suatu brand, mereka mencoba menyeleksi persepsinya sendiri
mengenai image suatu brand tersebut akan menciptakan minat untuk membeli.
d. Keputusan Pembelian, tahap ketika konsumen benar-benar membeli produk
tersebut. Keputusan pembelian konsumen adalah membeli atribut yang paling
disukai, tetapi dua faktor yang dapat muncul antara niat untuk membeli dan
(31)
adalah situasi yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin niat untuk membeli
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga yang diharapkan dan
manfaat produk yang diharapkan.
e. Perilaku Pasca Pembelian, proses keputusan pembelian dimana konsumen
melakukan tindakan lebih lanjut setelah melakukan pembelian berdasarkan pada
kepuasan atau ketidakpuasan mereka terhadap suatu produk atau brand.
2.6.3 AIDA
Model AIDA dipopulerkan oleh Elmo Lewis untuk menjelaskan cara kerja
personal selling. Model ini menggambarkan sebuah tahapan yang menggambarkan
sebuah proses calon pelanggan potensial menuju pembelian. Namun tahapan AIDA
tidak hanya sekedar digunakan dalam proses personal selling/penjualan pribadi tetapi
juga digunakan untuk mengenal tahapan respon dalam iklan.
Berikut tahap-tahap dari proses respon model AIDA yang dikutip dari Google
Books “Advertising and Promotion:an IMC Perspective” karya Kruti Shah dan Alan
D’Souza (2009:189-192):
1) Awareness / Kesadaran
Pada tahap awal, sebagian besar target audiens tidak menyadari produk atau
merek dan oleh sebab itu tujuan komunikator adalah membangun
kesadaran, mungkin hanya sebuah pengakuan nama dengan pesan
sederhana yang mengulangi nama merek, atau memberikan informasi dasar
tentang produk. Dalam kategori produk yang relatif baru, fungsi asumsi ini
(32)
2) Interest / Ketertarikan
Pada tahap ini, konsumen lulus dari kesadaran tentang produk kemudian
tertarik dengan produk tersebut. Pemasar perlu mengetahui apa yang
konsumen rasakan tentang produk mereka. Apakah produk tersebut
dibuang? Apakah mereka menyukainya? Apakah mereka menemukan hal
yang cukup menarik? Minat terhadap produk dapat dibuat dengan
menunjukkan beberapa fitur unik dari produk, menunjukkan cara kerjanya,
menyajikan iklan yang menghibur, menggunakan selebriti populer, dll.
(Shah&D’Souza, 2009:190)
3) Desire / Keinginan
Tidaklah cukup hanya untuk membangun minat pada produk. Setelah target
audiens menyadari tentang produk dan tertarik, fungsi iklan adalah untuk
membuat mereka cenderung ke arah positif untuk membeli, dengan
menciptakan keinginan dan preferensi untuk produk yang diiklankan.
Keinginan dapat dibangun dengan menunjukkan bagaimana produk
memenuhi kebutuhan spesifik konsumen dan dengan kreatif melakukan
promosi yang berkualitas, nilai dan fitur penting lainnya. (Shah&D’Souza,
2009:192)
4) Action / Tindakan
Iklan belum memainkan bagiannya sampai mereka telah mencapai tujuan
utama mereka yaitu untuk mendorong target audiens untuk melakukan
tindakan. Dalam kebanyakan kasus, tindakan yang diinginkan adalah
(33)
untuk menghasilkan pertanyaan, menyebabkan kunjungan ritel,
menunjukkan partisipasi dalam promosi, dll. Iklan yang membangun merek
atau citra, tidak akan langsung mendapatkan tindakan untuk pembelian,
tetapi akan menciptakan preferensi dan keinginan yang pada akhirnya akan
menghasilkan pembelian. Hal ini merupakan strategi jangka panjang. Di sisi
lain, pembicaraan atau promosi iklan langsung melalui penawaran insentif
kepada konsumen jika mereka langsung membeli produk, hal ini
merupakan strategi jangka pendek (Shah&D’Souza, 2009:192)
2.7Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian
Melakukan pembelian suatu barang, konsumen pasti dihadapkan oleh berbagai
pilihan produk, begitu pula dalam hal pemilihan produk mebel yang berkualitas dan yang di
sukai konsumen. Konsumen dapat memberikan penilaian terhadap suatu produk Rumah
Tangga seperti prabot yang di hasilkan oleh UD.Arkani Furniture .
UD. Arkani Furniture menjalankan bauran pemasaran agar produk yang mereka
hasilkan dapat di perkenalkan oleh seluruh kalangan masyarakat kota Medan untuk bias
membeli produk mereka mulai dari produk yang di hasilkan berkualitas , harga yang sesuai
dengan kuaitasnya kemudian tempat yang terjangkau yang berada di setia budi serta promosi
yang di lakukan agar konsumen membeli produk yang di hasilkan.
Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi
terhadap kualitas, persepsi terhadap nilai dan persepsi terhadap harga. Disinilah kita melihat
sejauh mana merek dapat mempengaruhi penilaian konsumen dalam pengambilan keputusan
(34)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif, dengan maksud untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki
keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi sebab
perubahan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel
lainnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di UD. Arkani Furniture Jalan Setia Budi No. 276 Medan.
3.3 Populasi dan Sampel A.Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian (Kuncoro,2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah
setiap konsumen yang melakukan pembelian di UD. Arkani Furniture sampai bulan
April 2013 sebanyak 400 orang.
B. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang di ambil dengan
menggunakan data tertentu . Mengutip dari pendapat Arikunto , bahwa apabila
populasi kurang dari 100 maka sampel di ambil secara keseluruhan , sedangkan
(35)
Maka penulis menggunakan 10 % dari populasi yang ada dalam sampel dalam
penelitian ini adalah : n = 40 Orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Random sampling.
3.4 Hipotesis
Sebagai jawaban sementara dari hasil penulisan dengan permasalahannya yang telah
dirumuskan maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh yang signifikan dari Bauran Pemasaran terhadap Keputusan
Pembelian yang di lakukan oleh konsumen di UD.Arkani
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Bauran Pemasaran terhadap
Keputusan Pembelian yang di lakukan oleh konsumen di UD.Arkani
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social.
Konsep teoritis diajukan untuk menjawab permasalaan yang diteliti, maka perlu diadakan
defenisi konsep.
Defenisi konsep dalam penelitian ini :
a. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di
(36)
b. Keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk
referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk
yang paling disukai.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Sumber : dikembangkan oleh peneliti
.
3.6 Defenisi Oprasional
Defenisi oprasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variable atau suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang
ingin menggunakan variable yang sama.
Adapun defenisi operasional penelitian ini :
1. Bauran Pemasaran sebagai Variabel Bebas (X) , di ukur dengan menggunakan
indikator – indikator sebagai berikut :
a. Produk
b. Harga
c. Tempat
d. Promosi PRODUK
HARGA TEMPAT
PROMOSI
KEPUTUSAN PEMBELIAN
KESADARAN
KETERTARIKAN KEINGINAN
TINDAKAN BAURAN PEMASARAN
(37)
2. Keputusan pembelian sebagai Variabel Terikat ( Y ) , dengan indikator
sebagai berikut :
a. Awareness / kesadaran b. Interest / ketertarikan c. Desire / keinginan d. Action / tindakan
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
pengukuran Variabel X
Bauran Pemasaran
1. produk/barang a. Kualitas dan mutu barang terjamin. b. Jenis barang yang ditawarkan bervariasi Skala Likert
2. Harga a. Harga yang
ditawarkan murah. b. Harga yang
ditawarkan dapat bersaing dengan harga di tempat lain. c. Harga dapat
dijangkau oleh konsumen.
Skala Likert
3. Tempat a. Lokasi usaha
mudah dijangkau. b. Lokasi yang
aman dan nyaman.
Skala Likert
4. Promosi a. Memberikan
informasi
(38)
kepada teman atau kerabat. b.Memberikan penawaran menarik kepada pelanggan. Variabel Keputusan Pembelian (Y) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keputusan pembelian a.Kesadaran pelanggan terhadap barang yang ditawarkan. b. Ketertarikan pelanggan terhadap barang yang ditawarkan. c.Adanya keinginan Pelanggan untuk membeli barang yang ditawarkan. d.Tindakan nyata
pelanggan dengan membeli barang yang ditawarkan.
Skala Likert
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data yakni:
1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung pada lokasi penelitian. Data primer tersebut dilakukan dengan instrumen
sebagai berikut.
a) Pengamatan/Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap
(39)
b) Angket (Kuesioner)
Pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang
dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban.
2. Pengumpulan data sekunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui
studi kepustakaan yang terdiri dari:
a) Pengumpulan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
buku-buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan
objek penelitian.
b) Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian
dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.8 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik
penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah melalui penyebaran angket
yang berkaitan beberapa pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden. Untuk menilai
jawaban kuesioner responden, ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung
berdasarkan akternatif jawaban ( A,B,C,D, dan E ) akan diberikan skor sebagai berikut :
Untuk alternatif jawaban “A” diberi skor 5
Untuk alternatif jawaban “B” diberi skor 4
Untuk alternatif jawaban “C” diberi skor 3
Untuk alternatif jawaban “D” diberi skor 2
(40)
3.9 Teknik Uji Intrumen Penelitian 3.9.1 Uji Validitas
Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji
validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan
menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur kelayakan butir-butir dalam
daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel. Kriteria dalam menentukan validitas
suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Jika r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung < r table maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrumen yang
reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang
sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2006:110). Uji reliabilitas akan dapat
menunjukakan konsisten dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji
ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.
Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah :
1. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang
baik (Nunnaly dalam Ghozali, 2005) atau dengan kata lain instrument adalah
reliabel atau terpercaya.
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrument yang diuji tersebut tidak
(41)
3.10 Teknik Analisa Data
3.10.1 Metode Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan
melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari data ordinal ke
data interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:
Y = a + bx dimana :
Y = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.10.2 Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum diolah berdasarkan
model-model penelitian. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan
(42)
3.10.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Individu/Uji Parsial (Uji-t)
Uji - t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual
tehadap variabel terikat. Adapun Uji - t menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
Ho: Hi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independent yaitu bauran pemasaran (X) terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian(Y).
Ho : Hi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independent yaitu bauran pemasaran (X) terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t table pada ά = 5% Ho ditolak jika t hitung > t table pada ά = 5% 2. Koefisien Determinan (R2)/Independen Determinan (R2)
Indentifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen.
Indentifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka
harus dicari koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel
independent (X) terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar nilai
koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y). Jika
determinan (R2) semakin besar (mendekatin satu) maka dapat dikatakan bahwa
(43)
variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian. Sebaliknya determinan (R2)
semakin kecil (mendekatin nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang
signifikan dari variabel independent yaitu bauran pemasaran (X) serta variabel
dependen (Y) yaitu keputusan pembelian. Hal ini berarti model yang digunakan tidak
kuat untuk menerangkan variabel independent yaitu bauran pemasaran (X) serta
(44)
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. Deskripsi Perusahaan
4.1.1 Gambaran umum UD.Arkani furniture A. Sejarah perusahaan
UD. Arkani furniture merupakan salah satu usaha kecil menengah yang
bergerak di dalam bisnis mebel jati ukir jepara. UD.Arkani furniture mengawali kiprah
berbisnis pada pertengahan tahun 1985 yang pada awalnya dijalankan oleh Hj. Kartini
Batubara salah seorang pengusaha kelapa sawit yang mendirikan UD.Arkani sebagai usaha
sampingan. Pada awal memulai bisnis UD. Arkani tidak serta merta menghasilkan
keuntungan. Akan tetapi mengalami kesulitan di dalam hal penjualan dan minimnya
produktivitas karyawan sehingga UD.Arkani furniture terancam mengalami kebangkrutan.
Pada awal tahun 1987 sang pemilik Hj. Kartini Batubara menyerahkan secara penuh
pengelolaan UD.Arkani furniture kepada sang anak H.Bagiono untuk menjalankan serta
menyelamatkan UD.Arkani furniture dari ancaman kebangkrutan. Sejak UD. Arkani
dijalankan oleh sang anak UD.Arkani mengalami kemajuan serta peningkatan dari
segi penjualan maupun produktivitas kinerja karyawan. Berkat kegigihan dan gencarnya
H. Bagiono dalam menjalankan usaha dan dalam memasarkan produk sejak saat itu hingga
sekarang UD.Arkani furniture sudah banyak memiliki konsumen tetap baik di dalam kota
Medan hingga keluar kota Medan seperti Deli serdang,Binjai,Tebing
tinggi,Pematang siantar, dan berbagai kota lainnya.
4.2. Penyajian Data
Berikut akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 40 responden yang terdiri dari konsumen yang membeli perabotan
(45)
rumah tangga di UD. Arkani. Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian.
4.2.1 Karakteristik Responden
Data karekteristik responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia,
serta pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Distribusi responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini
adalah pria dan wanita. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah konsumen yang membeli
perabotan rumah tangga di UD. Arkani Furniture lebih banyak laki – laki yaitu 24
(60%) orang dan wanita 19 (40%) orang. Hal ini terjadi karena dilapangan
memang laki – laki yang memiliki penghasilan sehingga ia membeli perabotan
untuk keluarganya.
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini berusia
36 - 45 tahun. Datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini No. Jenis Kelamin Frekuensi (%)
1. Laki-laki 24 60%
2. Perempuan 16 40%
(46)
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Umur Frekuensi (%)
1. < 26 Tahun 1 2%
2. 26-35 Tahun 9 23%
3. 36-45 Tahun 20 50%
4. 46-55Tahun 10 25%
5. > 55 Tahun -
Jumlah 40 100%
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia diantara <26
tahun berjumlah 1 orang (2%), 26-35 berjumlah 9 orang (23%), yang berusia
diantara 36-45 berjumlah 20 orang (50%), yang berusia diantara 46-55
berjumlah 10 orang (25%) dan yang berusia di atas 55 tahun tidak ditemukan.
Umur yang lebih dominan bekisar 36- 45 tahun dikarenakan di usia ini yang
lebih profuktif menggunakan perabot sebagai perlengkapan keluarga mereka
sehingga menciptakan keputusan pembelian di UD. Arkani Furniture.
3. Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan pendidikan, konsumen yang membeli berdasarkan
pekerjaan di domisili oleh pekerja swasta. Hal ini ditunjukkan dengan
data-data sebagai berikut :
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pekerjaan Frekuensi (%)
1. Wiraswasta 6 15%
2. PNS 5 12,5%
3. Pegawai swasta 15 42,5%
4. Dokter 4 10%
5. Lain- lain 10 25%
Jumlah 40 100%
(47)
Dari tabel 4.3 dapat dilihat jumlah konsumen yang melakukan keputusan
pembelian responden wiraswasta 6 orang (15%), PNS berjumlah 5 orang (12,5%),
pegawai swasta berjumlah 15 orang (42,5%), dokter berjumlah 4 orang (10%) dan
jumlah lain – lain juga cukup banyak berjumlah 10 orang (10%) yaitu guru honor,
pedagang serta Petani. Responden yang melakukan keputusan pembelian di domisili
oleh pegawai swasta karena harga yang dimiliki atau produk yang diminati oleh
pegawai swasta adalah produk jati yang sebenarnya memiliki harga tinggi serta
kualitas yang baik sehingga konsumen yang di domisili memiliki pekerjaan pegawai
swasta yang memiliki gaji yang besar lebih dominan menggunakannnya.
4.2.2 Analisis Penjelasan Responden Atas Instrumen Variabel A. Penjelasan Responden Atas Variabel Bauran Pemasaran
1. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan produk yang disediakan berkualitas baik
Tabel 4.4 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Produk yang Disediakan Berkualitas Baik
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 5 12,5%
2. Setuju 28 70%
3. Netral 5 12,5%
4. Tidak Setuju 1 2,5%
5. Sangat Tidak Setuju 1 2,5%
Total 40 100%
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Penjelasan responden di atas dapat dilihat bahwa responden yang memilih
lebih dominan memilih setuju yaitu sebanyak 28 orang (70%) karena produk yang
dijual memiliki kualitas baik sehingga konsumen memilih setuju dan responden yang
(48)
tidak setuju serta responden yang memilih sangat tidak setuju memilih sebanyak 1
orang (2,5%) .
2. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Produk Memiliki Desain Sesuai Keinginan Pembeli
Tabel 4.5 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Produk Memiliki Desain Sesuai Keinginan Pembeli
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 8 20%
2. Setuju 21 52,5%
3. Netral 10 25%
4. Tidak Setuju 1 2,5%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Penjelasan responden diatas menunjukkan responden memilih setuju sebanyak
21 orang (52,5%) dan sangat setuju sebanyak 8 orang (20%) hal ini terjadi karena
pembeli yang membeli produk jati pada perusahaan ini menilai dari jenis desain yang
sesuai dengan keinginan pembeli sehinggi pembeli mengambil keputusan untuk
membelinya . Kemudian netral sebanyak 10 orang (20%) Karena pembeli menilai
jenis desain yang dimiliki oleh jenis produk jati biasa saja dan tidak terlalu
(49)
3. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Harga Yang Cukup Ekonomis
Tabel 4.6 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Harga Yang Cukup Ekonomis
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 7 17,5%
2. Setuju 25 62,5%
3. Netral 7 17,5%
4. Tidak Setuju 1 2,5%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan responden yang memilih setuju
sebanyak 25 orang (62,5%), sangat setuju sebanyak 7 orang (17,5%), Netral
sebanyak 7 orang (17,5%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (2,5%).
Responden yang memilih setuju karena harga yang dimiliki oleh jenis produk ini
cukup ekonomis dikarenakan produk ini memiliki kualitas dan desain yang sangat
baik dan menjadi produk yang tahan lama sehingga bagi sebagian responden
yang memilih setuju sebanyak 25 orang mengatakan setuju bahwa harga yang cukup
(50)
4. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Harga Yang sesuai Spesifikasi Produk
Tabel 4.7 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Harga Yang sesuai Spesifikasi Produk
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 8 20%
2. Setuju 21 62,5%
3. Netral 8 20%
4. Tidak Setuju 3 7,5%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel di atas menunjukkan responden yang memilih setuju pada
pertanyaan ini sebanyak 21 orang (62,5%), sangat setuju sebanyak 8 orang (
20%), netral sebanyak 8 orang (20%), tidak setuju sebanyak 3 orang (7,5%) .
Responden yang memilih setuju terhadap pertanyaan ini beranggapan bahwa
produk yang beranekaragam yang di jual oleh perusahaan ini sesuai harganya
dengan spesifikasi produk . Spesifikasi produk dimaksud adalah jenis – jenis
yang dijual oleh perusahaan ini seperti meja, kursi, meja makan, lemaridan
sebagainya sudah sesuai dengan harganya masing – masing sehingga
konsumen memilih setuju terhadap pertanyaan ini. Responden yang memilih
tidak setuju sebanyak 3 orang dikarenakan konsumen hanya membeli satu
(51)
5. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Tempat yang Mudah Dijangkau
Tabel 4.8 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Tempat yang Mudah Dijangkau
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 9 17,5%
2. Setuju 24 67,5%
3. Netral 6 12,5%
4. Tidak Setuju 1 2,5%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat responden yang memilih setuju
sebanyak 24 orang (67,5%), sangat setuju sebanyak 9 orang (17,5%), netral
sebanyak 6 orang (12,5%), tidak setuju sebanyak 1orang (2,5%). Responden
yang memilih pada penyataan setuju menunjukkan bahwaUD.Arkani Furniture
memiliki tempat yang sudah tepat sehingga mereka sangat mudah menjangkau
tempat yang akan mereka kunjungin untuk membeli suatu produk. Kemudian
responden yang menyatakan netral sebanyak 6 orang karena mereka
beranggapan bahwa lokasi atau tempat tidak menjadi masalah bagi mereka
(52)
6. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kenyamanan Tempat Tabel 4.9 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Kenyamanan Tempat
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 12 30%
2. Setuju 19 47,5
3. Netral 3 7,5%
4. Tidak Setuju 6 15%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat responden yang memilih setuju sebanyak 19
orang (47,5%), sangat setuju sebanyak 19 orang (30%), netral sebanyak 3 orang
(7,5%), dan tidak setuju sebanyak 6 orang (15%). Responden yang memilih
tentang kenyamanan tempat cukup banyak yaitu setuju 19 orang dan sangat setuju
sebanyak 12 orang, hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan tempat yang dimiliki
oleh UD.Arkani Furniture cukup baik sehingga konsumen memilih pernyataan tsb.
Kemudian ada beberapa responden yang memilih untuk tidak setuju hal ini
dikarenakan sewaktu mereka membeli ternyata diwaktu makan siang sehingga
(53)
7. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Konsumen Mengetahui Penjualanan Produk Dari Iklan
Tabel 4.10 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Konsumen Mengetahui Penjualanan Produk Dari Iklan
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 10 25%
2. Setuju 22 55%
3. Netral 3 7,5%
4. Tidak Setuju 6 12,5%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat responden yang memilih setuju sebanyak 22
orang(55%), sangat setuju sebanyak 10 orang (25%), netral sebanyak 3 orang
(7,5%), dan tidak setuju sebanyak 6 orang (12,5%). Responden lebih banyak
memilih setuju karena konsumen beranggapan bahwa konsumen mengetahui
UD.Arkani Furniture dari berbagai iklan yang di buat perusahaan ini sehingga
konsumen mengetahui dan melakukan pembelian serta ada beberapa responden
menjawab tidak setuju karena mereka mengetahui informasi bukan dari iklan
(54)
8. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Konsum Mengetahui Penjualan Produk Dari Kerabat Atau Dari Orang Lain Tabel 4.11 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Konsumen
Mengetahui Penjualan Produk Dari Kerabat Atau Dari Orang Lain
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 11 27,5%
2. Setuju 21 52.5%
3. Netral 8 20%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel di atas dapat dilihat responden yang memilih setuju sebanyak 21
orang (52,5%), setuju sebanyak 11 orang (27,5%), netral sebanyak 8 orang (
20%). Responden yang memilih setuju dan sangat setuju lebih dominan karena
banyak konsumen yang mendapatkan informasi berasal dari keluarga mereka atau
kerabat dekat dan beberapa orang memilih untuk netral karena mendapatkan
infornasi dari hal – hal lain.
B. Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian
1. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kesadaran Adanya Kebutuhan Untuk memperoleh Produk
(55)
Tabel 4.12 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kesadaran Adanya Kebutuhan Untuk memperoleh Produk
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 5 12,5%
2. Setuju 28 70%
3. Netral 5 12,5%
4. Tidak Setuju 1 2,5%
5. Sangat Tidak Setuju 1 2,5%
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Dapat dilihat pada tabel diatas responden yang memilih setuju sebanyak 28
orang (70%), sangat setuju sebanyak 5 orang (12,5%), netral sebanyak 5 orang
(12,5%), tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (2,5%).
Responden lebih banyak memilih setuju karena konsumen yang membeli di UD.
Arkani Furniture memiliki kesadaran kebutuhan terhadap suatu produk sehingga
ia membelinya kemudian memperoleh apa yang diinginkan.
2.Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kepantasan Produk yang Dimiliki
Tabel 4.13 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Kepantasan Produk yang Dimiliki
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 8 20%
2. Setuju 19 47,5%
3. Netral 10 25%
4. Tidak Setuju 3 7,5%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel di atas dapat dilihat responden yang memilih setuju sebanyak 19
orang (47,5%), sangat setuju sebanyak 8 orang (20%), netral sebanyak 10 orang
(25%) dan tidak setuju sebanyak 3 orang (7,5%). Responden yang memilih
(56)
dan layak untuk digunakan responden dan responden juga banyak memilih netral
karena beranggapan produk yang dimiliki UD.Arkani Furniture layak untuk
semua orang didalam menggunakannnya.
3.Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Kualitas Produk
Tabel 4.14 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Kualitas Produk
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 8 20%
2. Setuju 23 57,5%
3. Netral 7 17,5%
4. Tidak Setuju 2 5%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat responden yang memilih setuju sebanyak 23
orang (57,5%), sangat setuju sebanyak 8 orang (20%), netral sebanyak 7
orang(17,5%), dan tidak setuju sebanyak 2 orang (5%). Responden yang memilihg
setuju lebih banyak karena konsumen tertarik terhadap kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan ini sehingga menciptakan ketertarikan untuk mengambil
keputusan pembelian. Kemudian, responden yang memilih netral bukan tidak
melihat kualitas produk melainkan melihat kepada hal yang berbeda seperti harga
(57)
4.Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Desain Produk
Tabel 4.15 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Desain Produk
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 10 25%
2. Setuju 21 52,5%
3. Netral 6 15%
4. Tidak Setuju 3 7,5%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju sebanyak
21 orang (52,5%), sangat setuju sebanyak 10 orang(25%), netral sebanyak 6 orang
(15%), dan responden yang tidak setuju sebanyak 3 orang (7,5%). Responden
yang memilih lebih kepada setuju sebanyak 21 orang karena konsumen melakukan
keputusan pembelian tidak hanya melihat kepada kualitas saja akan tetapi melihat
kepada desain produk yang di miliki oleh produk yang di hasilkan perusahaan
sehingga membuat konsumen tergiur untuk membelinya dan tercipta keputusan
(58)
5. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan pada harga
Tabel 4.16 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Ketertarikan Pada Harga
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 8 20%
2. Setuju 24 60%
3. Netral 6 15%
4. Tidak Setuju 2 5%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju sebanyak
24 orang (60%), sangat setuju sebanyak 8 orang (20%), netral sebanyak 6 orang
(15%), dan tidak setuju sebanyak 2 orang. Responden yang memilihs setuju dan
sangat setuju karena bagi sebagian konsumen yang melakukan keputusan
pembelian pada produk UD.Arkani Furniture mengangap produk yang dihasilkan
sesuai dengan harga sehingga responden memilih setuju lebih dominan dan sangaty
setuju.
6. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Keinginan Untuk Memiliki Produk
Tabel 4.17 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Keinginan Untuk Memiliki Produk
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 5 12,5%
2. Setuju 27 67,5%
3. Netral 5 12,5%
4. Tidak Setuju 3 7,5%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
(59)
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju sebanyak
27 orang (67,5%), sangat setuju sebanyak 5 orang (12,5%), netral sebanyak 5
orang (12,5%), dan tidak setuju sebanyak 3 orang (7,5%). Responden yang
memilih setuju lebih banyak yaitu 27 orang karena konsumen memilih untuk
melakukan keputusan pembelian berasal dari keinginan konsumen untuk memiliki
produk tsb sehingga melalui beberapa proses yang di buat konsumen untuk
melakukan keputusan termasuk keinginan yang paling mendasar.
7. Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang Melakukan Tindakan Tabel 4.18 Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan Tentang
Melakukan Tindakan Pembelian
No. Jawaban Responden Frekuensi (%)
1. Sangat Setuju 7 17,5%
2. Setuju 19 47,5%
3. Netral 10 25%
4. Tidak Setuju 4 10%
5. Sangat Tidak Setuju -
Total 40 100%
Sumber : Kuisioner Penelitian 2013
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju sebanyak
19 orang (47,5%), sangat setuju sebanyak 7 orang (17,5%), netral sebanyak 10
orang (25%), dan tidak setuju sebanyak 4 orang (10%). Responden yang memilih
setuju karena mereka berfikir kemudian tercipta keputusan pembelian dari mereka
melalui banyak proses sehingga mengambil tindakan pembelian. Kemudian
responden juga banyak memilih netral karena mereka menganggap tindakan
(1)
Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Dapat diketahui bahwa banyak faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang mempengaruhinya termasuk bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Dengan salah satu faktor bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada UD. Arkani Furniture. Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa dari hasil penelitian menyatakan besarnya pengaruh yang signifikan pada bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebesaran dengan R squar sebesar 33,6 % dan hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian pendahulu yaitu Meilinda Sari (2007) bahwa strategi bauran pemasaran berpengaruh singnifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen rumah makan ayam jamur.
(2)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang dilakukan terhadap variabel-variabel tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada UD.Arkani Furniture, dapat diambil kesimpulan :
1. Hipotesis penelitian yang berbunyi “ Terdapat pengaruh yang signifikan dari bauran pemasaran yang di lakukan UD. Arkani Furniture terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh pembeli/konsumen dapat dibuktikan secara benar. 2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian dibuktikan dengan perhitungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan harga t- hitung 4,383. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian . 3. Untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) maka
diperoleh model persamaan regresiY = 5,094 + 0,699 X artinya apabila bauran pemasaran konstan, maka akan ada keputusan pembelian sebesar 5,094 dan apabila bauran pemasaran dinaikkan 1 kali maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,699. Maka dapat disimpulkan semakin besar bauran pemasaran yang dilakukan UD. Arkani Furniture, maka keputusan pembelian pada konsumen akan semakin meningkat serta hasil dari koefisien determinasi didapatkan besar pengaruhnya sebesar 33,6% variabel bebas yaitu bauran pemasaran mampu mempengaruhi variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Sedangkan sisanya 65,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar dari penelitian ini.
(3)
5.2 Saran
1. UD. Arkani Furniture diharapkan lebih efektif dan efesien dalam menjalankan penerapan bauran pemasaran agar pembeli/ konsumen tertarik untuk membeli produk di perusahaan ini.
2. UD.Arkani Furniture haru lebih meningkatkan produk dan kualitas agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada sehingga menjaga pembeli/ konsumen untuk dapat terus melakukan keputusan pembelian di perusahaan ini
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan,2008. Manajemen Produksi dan Operasi , jakarta: penerbit FE-UI. Buchari, Alma, 2002. Pengantar Bisnis . bandung: Alfabeta.
Djaslim,Saladin.2003.Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya.
Firdaus,Muhammad,2008.Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Ginting, Paham dan Situmorang, Syahfrizal Helmi. 2008. Filsafat Ilmu dan
Metode Riset. Medan: USU Press.
Gitosudarmo Indriyo. 2008. Pengantar bisnis.yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Gregorius, Chandra, 2002, Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Salemba Empat.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. (Alih bahasa Benyamin Molan). Jilid 1. Jakarta: PT. INDEKS. (Buku asli diterbitkan tahun 2003).
Kuncoro, Mudrajad,2009. Dinamika lingkungan bisnis di tengah krisis global. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Yogyakarta.
(5)
Rahman Arif, 2010, Strategi Dahsyat Marketing Mix, cetakan pertama, Jakarta: penerbit Transmedia.
Sanusi Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Penerbit Salemba empat.
Situmorang, Syafrizal Helmi dkk 2010. Analisis Data Penelitian untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, Medan : USU Press.
Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing In Bisnis.Jakarta: Mitrawacanamedia.
Sunarto,2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: UST Press.
Usmara,A .2003. Manajemen Stratejik,Kebijakan dan reses. Yogyakarta: Amara books.
Usmara,Usi, 2008, Pemikiran Kreatif Pemasaran, cetakan pertama, Jakarta: Amara Books.
Sumber Skripsi
Sari, Meilinda. 2007. Analisis strategi bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi
peningkatan jumlah pelanggan di rumah makan mie ayam jamur H.Mahmud.S. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
Ayuningtyas Ningsih, Lina. 2009. Penerapan fungsi perencanaan untuk meningkatkan
produksi usaha mebel karya Malang. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Sianturi, Osni. 2004. Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
sistem multi level marketing (MLM) pada PT.Oriflame cabang Medan. Medan :
Universitas Sumatera utara.
Sainem. 2005. Analisis kebijakan harga dalam meningkatkan volume penjualan pupuk
(6)
Rambe, Denok Almukarromah. 2007. Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan
daya saing pada PT.Bank Negara Indonesia (PERSERO) TBK kantor cabang Medan.
Medan : Universitas Sumatera Utara.
Sumber Internet
http://thesis.binus.ac.id/ecolls/pdf/.../2011-2-01660/20Bab2001.pdf (diakses pada 7 juni 2012 pukul 20.18 WIB).