Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA PADA PT. ISTANA

DELI KENCANA ADAM MALIK MEDAN

OLEH Achmad Afriadi T

100502050

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA PADA PT. ISTANA

DELI KENCANA ADAM MALIK MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mobil Honda yang melakukan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan dari tahun 2011 – 2013, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi α = 5% (0.05).

Secara simultan, produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Secara parsial, produk berpengaruh positif dan signifikan, lokasi dan promosi juga berpengaruh positif dan signifikan.Variabel harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) sebesar 0.509 menjelaskan bahwa 50.9% keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen bauran pemasaran, yakni produk, harga, lokasi, dan promosi. Sedangkan 49.1% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(3)

ii

ABSTRACT

MARKETING MIX EFFECTS IN HONDA CARS PURCHASING DECISIONS AT PT. ISTANA DELI KENCANA

ADAM MALIK MEDAN

This research aim is to examine effects of marketing mix in Honda cars purchasing decisions at PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

This research type is explanatory associative research. Population of this research is everyone who bought Honda at PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan from 2011 – 2013, with number of samples of 100 people, which are taken by Purposive Sampling method. Primary data collections are taken using questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level of

α = 5% (0.05).

Simultaneously, product, price, place, and promotion are affecting positively and significantly in purchasing decisions. Partially, product is affecting positively and significantly, and also place and promotion also affecting positively and significantly. In the other hand, price is affecting positively but not significant in purchasing decisions. Adjusted R Square value of 0.509, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 50.9% of purchasing decision can be described by marketing mix independent variables that are product, price, place, and promotion, which in the other hand 49.1% of purchasing decision can be described from other variables that excluded of this research.


(4)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan”, guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis Suryadi, S.E dan Ratnawati beserta seluruh keluarga besar yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliahnya dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen


(5)

iv

pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Marhaini, M.S selaku dosen pembanding I saya yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya ini. 6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen Pembanding II saya yang

telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya ini.

7. Kepada Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta seluruh staf dan pegawai yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi ini. 8. Kepada Al Marwanto yang telah memberikan nasihat dan bantuan-bantuan

demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada Bapak Supardi, S.E dari PT. Istana Deli Kencana yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh staf dan karyawan PT. Istana Deli Kencana yang turut membantu penulis dalam mengumpulkan informasi.

10.Terima kasih untuk Haviez Abdillah, Oki Irawan Rambe, Debbyanzah Fahmi, Ilman Nurmahali, Fadhullah dan teman lainnya dari Jurusan Manajemen yang telah membantu dan membimbing penulis.


(6)

11.Terima kasih untuk Saras Melati Putri, Winda Clarinda, Jihan Luthfiya yang telah membantu sekaligus mengganggu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Terima kasih kepada seluruh anggota grup makan-makan M. Fakhrurazy, Jerry Andika, Okto Rianta, Maulana Pratama, Anom Wirapati, Arief Budiman, Gita Raditra, dan Shahnadz Alvikha yang sering menemani malam-malam galau dan lapar akibat skripsi.

13.Dan terima kasih kepada Ayunda Pratiwi for everything you gave me, for every support that I need, for every love, laugh and joy, thanks a lot.

Medan, April 2014 Peneliti


(7)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………ii

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI.………... vi

DAFTAR TABEL……… viii

DAFTAR GAMBAR ………... ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah... 8

1.3. Tujuan Penelitian... 8

1.4. Manfaat Penelitian... 9

2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka... 10

2.1.1. Pengertian Pemasaran ... 10

2.1.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)... 12

2.1.3. Produk (product)... 13

2.1.4. Harga (price)... 15

2.1.5. Lokasi (place)... 16

2.1.6. Promosi (promotion)... 17

2.1.7. Pengertian Keputusan Pembelian... 19

2.2. Penelitian Terdahulu... 20

2.3. Kerangka Konseptual ... 23

2.4. Hipotesis... 25

3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 27

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 27

3.3. Batasan Operasional... 27

3.4. Definisi Operasional... 28

3.5. Skala Pengukuran Variabel...33

3.6. Populasi dan Sampel... 33

3.6.1. Populasi... 33

3.6.2. Sampel...34

3.7. Jenis Data Penelitian... 36

3.8. Metode Pengumpulan Data... 36

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.9.1. Uji Validitas... 37

3.9.2. Uji Reliabilitas... 40

3.10. Uji Asumsi Klasik... 41

3.11. Metode Analisis Data... 42


(8)

3.11.2.Model Regresi Berganda...42

3.11.3.Uji-F (Uji Serempak) ... 43

3.11.4.Uji-t (Uji Parsial) ... 43

3.11.5.Uji Koefiensi Determinansi (R2) ... 44

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan...45

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Istana Deli Kencana...45

4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan PT. Istana Deli Kencana...46

4.1.3. Struktur Organisasi PT. Istana Deli Kencana...47

4.2.Hasil dan Pembahasan...51

4.2.1. Analisis Deskriptif...51

4.2.1.1. Analisis Deskriptif Responden...51

4.2.1.2. Analisis Deskriptif Variabel...53

4.2.2. Analisis Statistik...62

4.2.2.1. Uji Asumsi Klasik... 62

4.2.2.2. Pengujian Koefisien Determinan (R2)...68

4.2.2.3. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 70

4.2.2.4. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 70

4.3.Pembahasan... 73

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan... 77

5.2.Saran...78


(9)

viii

DAFTAR TABEL

1.1Volume Penjualan Mobil di Indonesia 4

1.2Data Target – Realisasi Penjualan PT. Istana Deli Kencana 6

2.1Penelitian Terdahulu 22

3.1Operasionalisasi Variabel 32

3.2Instrumen Skala Likert 33

3.3Uji Validitas 38

3.4 Uji Reliabilitas 40

4.1 Gambaran Umum Responden 51

4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Profesi 52

4.3 Tipe Mobil yang digunakan Responden 52

4.4 Lama Pemakaian Mobil 53

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk (X1) 54

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga (X2) 56

4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Lokasi (X3) 57

4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Promosi (X4) 59

4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keputusan Pembelian (Y) 60

4.10 One Sample Kolmogrov-Smirnov Test 64

4.11 Uji Glejser 67

4.12 Uji Multikolinearitas 68

4.13 Pengujian Koefisien Determinan (R2) 69

4.14 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) 70


(10)

DAFTAR GAMBAR

1.1Grafik Target – Realisasi Penjualan Honda PT. Istana Deli Kencana 6 1.2Grafik Produktivitas PT. Istana Deli Kencana 7

2.1 Kerangka Konseptual 25

4.1 Struktur Organisasi PT. Istana Deli Kencana 50

4.2 Grafik Historgam Uji Normalitas 63

4.3 Grafik Normal P-Plot Uji Normalitas 63


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Distribusi Jawaban Responden Lampiran 5 Uji Regresi Berganda


(12)

ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA PADA PT. ISTANA

DELI KENCANA ADAM MALIK MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mobil Honda yang melakukan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan dari tahun 2011 – 2013, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi α = 5% (0.05).

Secara simultan, produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Secara parsial, produk berpengaruh positif dan signifikan, lokasi dan promosi juga berpengaruh positif dan signifikan.Variabel harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) sebesar 0.509 menjelaskan bahwa 50.9% keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen bauran pemasaran, yakni produk, harga, lokasi, dan promosi. Sedangkan 49.1% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(13)

ii

ABSTRACT

MARKETING MIX EFFECTS IN HONDA CARS PURCHASING DECISIONS AT PT. ISTANA DELI KENCANA

ADAM MALIK MEDAN

This research aim is to examine effects of marketing mix in Honda cars purchasing decisions at PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

This research type is explanatory associative research. Population of this research is everyone who bought Honda at PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan from 2011 – 2013, with number of samples of 100 people, which are taken by Purposive Sampling method. Primary data collections are taken using questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level of

α = 5% (0.05).

Simultaneously, product, price, place, and promotion are affecting positively and significantly in purchasing decisions. Partially, product is affecting positively and significantly, and also place and promotion also affecting positively and significantly. In the other hand, price is affecting positively but not significant in purchasing decisions. Adjusted R Square value of 0.509, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 50.9% of purchasing decision can be described by marketing mix independent variables that are product, price, place, and promotion, which in the other hand 49.1% of purchasing decision can be described from other variables that excluded of this research.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial.Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan manusia lainnya. Manusia juga saling berinteraksi dan berkomunikasi antara satu sama lainnya. Dunia tempat manusia hidup dan beraktivitas terdiri dari benua-benua dan lautan serta dipisahkan oleh jarak yang panjang. Perbedaan jarak antar sesama manusia membuat dibutuhkannya suatu alat yang mampu mengangkut manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk berinteraksi satu sama lain dan melakukan kegiatan sehari-harinya.

Salah satu alat transportasi manusia dan barang yang ditemukan adalah mobil.Mobil pertama sekali ditemukan oleh Nicolas Joseph Cugnot pada tahun 1769 di Birmingham, Inggris.Perkembangan mobil bermesin adalah hasil dari perkembangan kereta dengan tenaga kuda yang dinilai tidak efektif dan efisien karena menghabiskan banyak waktu untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Selain itu juga dikarenakan kuda adalah makhluk hidup yang juga memiliki batas kemampuan untuk mengangkut beban yang berat dan menempuh jarak yang jauh (id.wikipedia.org/wiki/mobil

Honda Motor Company, Ltd. adalah salah satu produsen manufaktur mobil yang berasal dari Jepang.Honda didirikan pada 24 September 1948 oleh Soichiro Honda. Awalnya Honda merupakan produsen sepeda motor, yang mana merupakan produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak tahun 1959. Honda kemudian berkembang menjadi produsen mobil, truk, skuter, generator lstrik,


(15)

2

mesin pembakaran, dan juga mesin kapal serta mesin pertanian.Honda merupakan pabrikan mobil terbesar kedua di Jepang, setelah Toyota.

Honda merupakan salah satu perusahaan yang sangat inovatif dalam mengembangkan produknya, terlebih Honda adalah perusahaan yang sangat peduli kepada lingkungan.Melalui slogan mereka “The Power of Dreams”, Honda mencoba mewujudkan setiap mimpi dari pelanggan mereka dan juga masyarakat di dunia.

Perkembangan zaman yang sangat cepat juga turut dibantu oleh inovasi dan revolusi teknologi yang dikembangkan oleh Honda. Seperti yang tercantum dalam www.en.wikipedia.org/wiki/vtec

Perilaku konsumen yang beragam serta kebutuhan dan keinginan konsumen yang tidak terbatas membuat semakin banyak tersedianya jenis-jenis mobil.Dewasa ini telah hadir ribuan perusahaan otomotif dunia yang menciptakan bahwa Honda adalah salah satu pionir produsen mobil yang menciptakan teknologi katup variabel VTEC di dalam mesin sehingga konsumsi bahan bakar minyak lebih irit tetapi di sisi lain tidak menurunkan performa mobil itu sendiri. Kemudian Honda juga sudah berhasil menciptakan mobil dengan tenaga listrik sehingga mampu mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil standar dan juga upaya pencegahan terhadap kerusakan ligkungan yang lebih parah dikemudian hari.Honda juga berhasil menciptakan robot manusia pertama dengan julukan Asimo.Asimo adalah robot yang mampu meniru hampir segala gerakan manusia dan bisa berinteraksi dengan manusia serta mampu mempermudah kerja manusia.


(16)

mobil-mobil dengan teknologi yang semakin maju dan berkembang sehingga memiliki keunggulan masing-masing.

Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian atas produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan berpengaruh dari bagaimana produk atau jasa itu sendiri dan unsur-unsur pendukung lainnya.Perusahaan harus mampu membujuk dan membuat calon konsumen untuk rela menukar sejumlah uang yang dimiliki untuk membeli produk atau jasa. Kotler (2009:184) mengungkapkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses keputusan pembelian konsumen atas produk atau jasa yang mereka inginkan melalui lima tahapan yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:62), bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

Laksana (2008:67), mengatakan bahwa produk (product) adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Kotler dan Armstrong (2008:63), mengatakan bahwa price (harga) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.


(17)

4

Place (tempat) menurut Kotler dan Armstrong (2008:63), adalah meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Laksana (2008:133), mengungkapkan promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu memasarkan dan menjual produknya sehingga diterima dan laku di pasaran.Ditengah banyaknya perusahaan manufaktur mobil dan ketatnya persaingan diantara perusahaan tersebut, maka setiap perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing dan unggul diantara pesaing lainnya.Keberhasilan dan keunggulan suatu perusahaan dibanding perusahaan lainnya sangat dipengaruhi oleh seberapa inovatif dan kreatifnya suatu perusahaan tersebut.

Berikut ini adalah data penjualan mobil oleh lima merek terbesar di Indonesia yaitu Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, dan Honda dari Januari 2011 sampai dengan September 2013.

Tabel 1.1

Volume Penjualan Mobil di Indonesia Periode Januari 2011 – September 2013

NO MEREK

MOBIL

JAN – DES 2011 (UNIT)

JAN – DES 2012 (UNIT)

JAN – SEPT 2013 (UNIT)

1 TOYOTA 310.674 405.414 319.387

2 DAIHATSU 139.544 162.742 133.711

3 SUZUKI 94.569 126.577 121.171

4 MITSUBISHI 134.416 148.918 116.191


(18)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa volume penjualan mobil di Indonesia terus meningkat secara signifikan, sehingga hal ini membuktikan bahwa mobil sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia pada saat sekarang ini. Kemudian Tabel 1.1 juga menunjukkan bahwa persaingan diantara manufaktur mobil juga semakin ketat seiring berjalannya waktu. Lalu dapat disimpulkan bahwa Honda menduduki peringkat lima merek mobil dengan penjualan terbesar di Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Bahkan penjualan mobil Honda meningkat sebesar 65,51% pada tahun 2012 dan ketika data ini diterbitkan pada Oktober 2013 penjualan mobil Honda sampai bulan September 2013 telah melampaui penjualan pada tahun sebelumnya. Data ini membuktikan bahwa mobil Honda telah memiliki banyak konsumen dan juga terus meningkat secara signifikan.

PT. Istana Deli Kencana merupakan anak perusahaan dari PT. Honda Prospect Motor, yang merupakan agen penjualan mobil Honda pertama di Medan yang telah berdiri sejak tahun 1983, beralamat di Jalan H. Adam Malik No 85 Medan. PT. Istana Deli Kencana merupakan dealer mobil Honda untuk wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (Sumut dan NAD).Hingga saat ini, hampir semua mobil Honda yang beredar di jalanan kota Medan dan juga sekitarnya merupakan dari showroom Honda PT. Istana Deli Kencana.

Berikut ini adalah data penjualan mobil Honda yang terjual oleh PT. Istana Deli Kencana mulai tahun 2011 – 2013.


(19)

6

Tabel 1.2

Data Target-Realisasi Penjualan Mobil Honda PT. Istana Deli Kencana Medan 2011 – 2013

BULAN 2011 2012 2013

T R P T R P T R P

JANUARI 102 74 72.5% 62 30 48.4% 113 58 51.3% FEBRUARI 102 38 37.3% 60 17 28.3% 116 101 87.1% MARET 85 68 80.0% 64 30 46.9% 120 79 65.8% APRIL 96 52 54.2% 65 40 61.5% 128 100 78.1%

MEI 74 45 60.8% 63 62 98.4% 125 59 47.2%

JUNI 80 56 70.0% 70 66 94.3% 124 62 50.0% JULI 106 44 41.5% 78 72 92.3% 122 79 64.8% AGUSTUS 85 73 85.9% 79 69 87.3% 122 54 44.3% SEPTEMBER 96 38 39.6% 90 67 74.4% 135 80 59.3% OKTOBER 86 55 64.0% 108 81 75.0% 129 65 50.4% NOVEMBER 95 35 36.8% 110 71 64.5% 124 72 58.1% DESEMBER 87 40 46.0% 113 83 73.5% 123 73 59.3%

TOTAL 1094 618 56.5% 962 688 71.5% 1481 882 59.6%

Sumber: PT. Istana Deli Kencana, Januari 2014 (Diolah)

Sumber: PT. Istana Deli Kencana, Januari 2014 (Diolah) Gambar 1.1 Grafik Target-Realisasi Penjualan Mobil Honda


(20)

Sumber: PT. Istana Deli Kencana, Januari 2014 (Diolah)

Gambar 1.2 Grafik Produktivitas Penjualan PT. Istana Deli Kencana Medan

Data dari Tabel 1.2 dan Gambar 1.1 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi antara target penjualan mobil Honda setiap bulannya dengan realisasi dari mobil Honda yang berhasil terjual. Akan tetapi jumlah mobil yang terjual selalu meningkat dari 618 unit di 2011 menjadi 688 unit di 2012 dan meningkat lagi di 2013 yakni sebanyak 882 unit mobil. Dari Gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa produktivitas penjualan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Medan mengalami peningkatan pada tahun 2012 tetapi mengalami penurunan kembali di 2013.

Berdasarkan data dan fenomena yang terjadi, hal tersebut menimbulkan rasa keingintahuan dan juga rasa penasaran penulis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fenomena yang terjadi di masyarakat khususnya konsumen Honda


(21)

8

terhadap mobil merek Honda dan PT. Istana Deli Kencana itu sendiri. Berangkat dari uraian diatas maka penulis memutuskan melakukan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas permasalahan sebagai dasar penulisan penelitian ini maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah bauran pemasaran (price, product, place, dan promotion) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan? 2. Apakah keputusan pembelian mobil merek Honda berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan?

1.3Tujuan Penelitian

Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki tujuan.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.


(22)

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan. Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi PT. Istana Deli Kencana

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi PT. Istana Deli Kencana untuk mengetahui keefektifan strategi bauran pemasaran yang paling dominan yang memengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan pada mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan mobil Honda.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu proses penjualan produk dan jasa dari perusahaan kepada konsumen yang harus direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi dengan baik. Pemasaran merupakan landasan utama dalam menjalankan suatu bisnis.Kemampuan untuk memahami dan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen di pasar serta mengkombinasikannya dengan kondisi pasar dan perilaku konsumen merupakan kegiatan utama bagi suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2009:5) adalah suatu fungsi organisasi dari serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Sedangkan pengertian pemasaran menurut Hasan (2008:1) adalah sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham).Marketing

merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling


(24)

menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai.

Pengertian pemasaran dari Kotler dan Hasan menunjukkan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi atau bisnis yang terdiri dari berbagai proses dalam mengelola hubungan dengan pelanggan dengan tujuan kepuasan berkelanjutan. Dapat diketahui bahwa inti dari pemasaran adalah kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder baik itu konsumen yang mendapatkan produk atau jasa, karyawan yang memproduksi barang dan jasa tersebut, sampai kepada para pemegang saham.

Untuk mencapai tujuan dari pemasaran yaitu kepuasan berkelanjutan bagi para stakeholder, maka perusahaan harus memahami apa yang harus dilakukan dalam upaya mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dan juga menciptakan produk dan jasa yang akan memuaskan konsumen itu sendiri. Dalam menjalankan pemasaran, Kotler (2009:101) menjelaskan bahwa dalam memasarkan suatu produk atau jasa, pemasar harus melakukan riset pemasaran sebagai perancangan, pengumpulan analisis, dan pelaporan data sistematis serta temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Proses riset pemasaran itu sendiri terdiri dari enam langkah yaitu:

1. Mendefinisikan masalah, alternatif keputusan, dan tujuan riset. 2. Mengembangkan rencana riset.

3. Mengumpulkan informasi. 4. Menganalisis informasi. 5. Mempresentasikan temuan.


(25)

12

6. Mengambil keputusan.

Setelah melaksanakan riset pemasaran maka dapat dipastikan bahwa perusahaan telah mengetahui dengan pasti apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen sehingga ketika perusahaan memasarkan produk atau jasanya maka konsumen dapat menerima dan membelinya. Adapun tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan pemasaran melalui konsep bauran pemasaran (marketing mix).

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Konsep bauran pemasaran menurut Hasan (2008:230) adalah kombinasi variabel yang memberi tawaran produk, harga, yang diintegrasikan dengan kemudahan akses (saluran distibusi) dan komunikasi pemasaran yang memberikan

cost effective secara optimal.Sedangkan konsep bauran pemasaran menurut Kotler (2009:24) bahwa tugas pemasar adalah merenacanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang terintegrasi penuh untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan.Aktivitas pemasaran terdiri dari empat jenis yang luas, disebut dengan Empat P, yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

Kotler dan Hasan mengemukakan bahwa ada empat variabel penting didalam konsep bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi.Keempat variabel ini harus diintegrasikan sehingga pemasaran dapat berjalan dengan baik dan mampu memuaskan konsumen sebagaimana tujuan akhir dari pemasaran itu sendiri.


(26)

2.1.3 Produk (product)

Produk (product) menurut Hasan (2008:274) adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen atau perusahaan untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar.Menurut Kotler dan Armstrong (2011:224) produk adalah “anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need”.Setelah riset pemasaran dilakukan, tentu perusahaan sudah mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pasar. Sehingga tahapan berikutnya adalah menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tersebut.

Produk dapat dibagi berdasarkan beberapa variabel tertentu, seperti sifat, klasifikasi, dan bauran produk. Produk menurut sifatnya terdiri atas:

1. Barang, yaitu produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, dirasa, disentuh, dan perlakuan fisik lainnya. Barang sendiri terbagi atas dua macam yaitu barang tahan lama (durable goods) dan barang tidak tahan lama (nondurable goods).

2. Jasa, yaitu aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Sedangkan pembagian produk menurut klasifikasinya terdiri atas barang konsumen dan barang industri.Barang konsumen sendiri terbagi atas beberapa jenis diantaranya convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan

unsought goods. Sedangkan barang industri terbagi atas material and parts,


(27)

14

Setiap produk baik itu barang atau jasa, tahan lama atau tidak tahan lama, barang konsumen atau industri, pasti memiliki daur hidup produk (product life cycle). Sastradipoera (2003:113) menjelaskan bahwa dibanyak pasar, produk itu lahir, tumbuh, mencapai kematangan, dan akhirnya mati sesuai daur kehidupan yang dapat diramalkan, sedangkan Kotler dan Armstrong (2011:273) menuturkan bahwa “product life cycle is defined the course of a product’s sales and profits over its lifetime. It involves five distinct stages: product development, introduction, growth, maturity, and decline”.

Mobil adalah salah satu barang yang merupakan barang konsumen yang tahan lama dan merupakan specialty goods, kemudian mobil juga memiliki daur hidup produk.Tidak ada mobil yang diciptakan bertahan selamanya.Memang umurnya panjang, mencapai puluhan tahun, tetapi pasti ada komponen-komponen didalam mobil itu yang wajib diganti atau diperbaiki.Selain daripada itu, selera dan kebutuhan konsumen selalu berubah seiring berjalannya waktu. Selera konsumen pada tahun 1960 tentu tidak sama dengan selera konsumen pada 2010. Kebutuhan dan keinginan konsumen juga dipengaruhi oleh banyak faktor.

Sastradipoera (2003:99) mengemukakan bahwa marketing mix meliputi sejumlah kegiatan terkendali yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi agar dapat mempengaruhi tanggapan para konsumen terhadap pangsa pasar tertentu yang menjadi tujuan organisasi itu.Setelah variabel produk telah dipahami, maka tahapan selanjutnya dalam bauran pemasaran adalah harga (price).


(28)

2.1.4 Harga (price)

Harga menurut Sastradipoera (2003:141) adalah hasil pertemuan dari transaksi barang atau jasa yang dilakukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Harga adalah jumlah sesuatu yang dipertukarkan dalam barter atau penjualan, untuk memperoleh sesuatu yang lainnya. Sedangkan harga menurut Hasan (2008:298) adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk.

Perusahaan wajib melakukan penetapan harga produknya di pasar, hal ini dimaksudkan sebagai cara membedakan penawarannya dari para pesaing. Adapun tujuan dari penetapan harga dapat ditinjau dari berbagai sudut orientasi, diantaranya adalah:

1. Tujuan berorientasi pada laba, yaitu tujuan penetapan harga yang menghasilkan laba paling tinggi bagi perusahaan.

2. Tujuan berorientasi pada volume, yaitu tujuan penetapan harga agar diperoleh target volume optimal.

3. Tujuan berorientasi pada citra, yaitu penetapan harga yang dimaksudkan membangun citra perusahaan, apakah menjadi merek prestisius atau merek termurah di pasaran.

4. Tujuan stablisasi harga, yaitu penetapan harga dimaksudkan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.


(29)

16

Dalam menentukan harga, ada pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan, diantaranya menurut Hasan (2008:302) adalah estimasi permintaan dan elasititas harga.Sastradipoera (2003:144) menjelaskan ada beberapa faktor dalam penentuan harga, yaitu faktor biaya, faktor permintaan, faktor persaingan, faktor hukum, dan faktor pertanggungjawaban sosial.Perusahaan yang baik harus menentukan harga dengan tepat agar konsumen mau membeli dan mengorbankan uangnya untuk mendapatkan produk yang kita harapkan.

2.1.5 Lokasi (place)

Setelah produk dan harga telah ditetapkan, tahapan berikutnya adalah bagaimana menyampaikan produk tersebut kepada konsumen yang akan dituju. Hasan (2008:348) menyampaikan bahwa tempat atau saluran pemasaran adalah basis lokasi kantor operasional dan administrasi perusahaan yang memiliki nilai strategis yang memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui transaksi perdagangan.

Dalam bauran pemasaran, penempatan (lokasi) mengacu pada distribusi.Menempatkan produk ke outlet yang sesuai. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. Banyak produsen, misalnya, menjual kepada perusahaan lain yang kemudian mendistribusikan barang-barangnya kepada pengecer. Perusahaan-perusahaan lain menjual langsung kepada pengecer besar.Perusahaan lainnya menjual langsung kepada konsumen akhir.


(30)

Perusahaan membutuhkan bauran produk yang tepat.Tetapi kesuksesan produk manapun bergantung pada bauran distribusinya, kombinasi saluran-saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan untuk menyampaikan produk bauran distribusi.Bauran distribusi adalah kombinasi saluran, saluran distribusi untuk menyampaikan produk perusahaan ke para pengguna akhir.

Perantara membantu mendistribusikan barang-barang produsen melalui pemindahan barang-barang ataupun penyebarluasan informasi yang merangsang pemindahan barang-barang dari penjual ke pelanggan. Pedagang grosir/pedagang besar (wholesaler) adalah perantara yang menjual produk ke perusahaan lainnya, yang kemudian akan menjual kembali ke konsumen akhir. Pengecer (retailer) menjual produk langsung ke konsumen.

2.1.6 Promosi (promotion)

Tahapan berikutnya dalam konsep bauran pemasaran adalah promosi. Hasan (2008:367) mengungkapkan bahwa promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audience. Kotler dan Armstrong (2011:408) mengungkapkan bahwa promosi adalah “the specific blend of advertising, public relations, personal selling, sales promotion, and direct-marketing tools that company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships”. Promosi adalah gabungan dari periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan alat-alat penjualan langsung yang digunakan oleh


(31)

18

perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2011:408) lebih lanjut menjelaskan lima alat pemasaran utama yang antara lain adalah:

1. Advertising: Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor. Periklanan adalah promosi dan presentasi produk atau jasa yang berbayar.

2. Sales promotion: Short-term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service. Tunjangan jangka pendek untuk membujuk pembelian produk atau jasa.

3. Personal selling: Personal presentation by the firm’s sales force for the purpose of making sales and building customer relationships.

Presentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan untuk membuat penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

4. Public relations: building good relations with the company’s various publics by obtaining favorable publicity, building up a good corporate image, and handling or heading off favorable rumors, stories, and events. Membangun hubungan yang baik dengan publik dengan cara membangun brand image perusahaan yang baik dan mengkonfirmasi berita, isu, dan kejadian yang berkembang di masyarakat.

5. Direct marketing: Direct connections with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate response and cultivate lasting customer relationships. Penjualan langsung dengan berhubungan


(32)

langsung dengan konsumen tertentu untuk mendapatkan respon segera dan memperpanjang hubungan pelanggan.

2.1.7 Pengertian Keputusan Pembelian

Setiap manusia memiliki kebutuhan dan mereka berupaya untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika produk atau jasa mulai ditawarkan perusahaan kepada konsumen, dengan menginformasikan mengenai produk tersebut, harganya, promosinya sampai menarik minat konsumen, terakhir adalah proses pembelian yang dilakukan konsumen tersebut. Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa untuk dapat memuaskan kebutuhannya.

Kotler (2009:184) mendeskripsikan model lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan diakhiri oleh perilaku pascapembelian. Adapun penjelasan lebih lanjutnya adalah seperti ini:

1. Pengenalan Masalah, yaitu tahapan dimana ketika calon pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternalnya.

2. Pencarian Informasi, yaitu tahapan dimana seseorang mulai mencari informasi tentang sebuah produk yang berasal dari sumber berikut: pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan); komersial (iklan, situs web, wiraniaga, kemasan, tampilan); publik (koran, majalah, organisasi pemeringkat konsumen); dan eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk).


(33)

20

3. Evaluasi Alternatif, yaitu dimana konsumen melihat atribut dari produk yang akan memuaskan kebutuhan mereka, dan mereka akan memberikan perhatian terbesar kepada atribut yang mengantarkan manfaat yang akan memenuhi kebutuhan. Kemudian mereka akan mulai membandingkan dengan produk lain yang memiliki atribut pemuas kebutuhan serupa.

4. Keputusan Pembelian, yaitu dimana pada tahapan setelah konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan, maka konsumen akan membentuk maksud untuk membeli produk yang paling disukai.

5. Perilaku Pascapembelian, yaitu tahapan dimana setelah melakukan proses pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan atau mendengar hal positif dari merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Suryadi (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar”, menyimpulkan bahwa variabel produk, harga, distribusi, dan promosi dalam bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan variabel produk yang mempunyai pengaruh paling dominan dan signifikan dalam keputusan pembelian motor Yamaha Mio pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor.


(34)

Menurut Soraya (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota pada U.D Dua Tiga Tujuh Motor Makassar” menyimpulkan bahwa produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dan variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.

Menurut Ahnaf Said (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pelanggan Coffee Toffee Makassar” menyimpulkan bahwa: Hasil penelitian terhadap 100 pelanggan Coffee Toffee diperoleh bahwa Y= 0.413X1 + 0.198X2 + 0.242X3 + 0.184X4 yang menunjukkan

bahwa variabel X1 berpengaruh sangat positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan, sementara variabel X2, X3, X4 juga berpengaruh positif walaupun

nilainya tidak sebesar variabel X1.

Menurut Winanda Allatif (2009), dalam penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen dalam Pembelian Sepeda Motor merek Suzuki Thunder di Kota Medan” menyimpulkan bahwa Bauran Pemasaran mempengaruhi 72.7% dari keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Thunder oleh konsumen, dimana variabel yang paling dominan adalah variabel promosi. Kepuasan konsumen sepeda motor Suzuki Thunder merupakan pengaruh dari keputusan pembelian sebesar 51.5%.


(35)

22

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil

X Y

Suryadi Syam (2012) Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar Produk (X1) Harga (X2) Tempa t (X3) Promo si (X4) Keput usan Pemb elian (Y)

1. Variabel produk, harga, distribusi, dan promosi dalam bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio PT. Suraco Jaya Abadi Motor.

2. Dari seluruh variabel bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, danpromosi) yang didapat setelah pengujian, variabel produk yang mempunyai pengaruh paling dominan dan signifikan dalam keputusan pembelian motor Yamaha Mio pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor.

Vina Soraya (2012) Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota pada UD. 237 Motor Makassar Produk (X1) Harga (X2) Tempa t (X3) Promo si (X4) Keput usan Pemb elian (Y)

1.Produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.

2.Variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.

Ahnaf Said (2013) Analisis Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pelanggan Coffee Toffee Makassar Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promo si (X4) Kepua san Konsu men (Y)

Hasil penelitian terhadap 100 pelanggan Coffee Toffee diperoleh bahwa Y= 0.413X1 + 0.198X2 + 0.242X3 + 0.184X4 yang menunjukkan bahwa variabel X1 berpengaruh sangat positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sementara variabel X2, X3, X4 juga berpengaruh positif walaupun nilainya tidak sebesar variabel X1.


(36)

Nama Judul Variabel Hasil

X Y

Winanda Allatif (2013) Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen Motor Suzuki Thunder di Medan Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promo si (X4) Keput usan Pemb elian (Y1) Kepua san Konsu men (Y2)

1.Bauran Pemasaran mempengaruhi 72.7% dari keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Thunder oleh konsumen, dimana variabel yang paling dominan adalah variabel promosi.

2. Kepuasan konsumen sepeda motor Suzuki Thunder merupakan pengaruh dari keputusan pembelian sebesar 51.5%.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menurut Kuncoro (2003:4) adalah pondasi utama dari proyek penelitian, hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature. Sedangkan menurut Sekaran (2003:87) bahwa “theoretical framework discusses the interrelationships among the variabels that are deemed to be integral to the dynamics of the situation being investigated. Developing such a conceptual frameworks helps us to postulate or hypothesize and test certain relationships and thus to improve our understanding of the dynamics of the situation”. Sekaran menjelaskan bahwa kerangka konseptual mendisuksikan mengenai hubungan antar variabel yang sedang diteliti.Mengembangkan kerangka konseptual membantu kita untuk menghipotesis dan menguji berbagai hubungan dan pengaruh sehingga memperjelas pemahaman kita mengenai dinamika situasi yang kita teliti.


(37)

24

Setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya haruslah mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran menurut Kotler (2009:5) adalah suatu fungsi organisasi dari serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Dalam menjalankan pemasaran, perusahaan harus merencanakan pemasaran itu dengan baik melalui konsep dan strategi pemasaran, diantaranya adalah konsep bauran pemasaran (marketing mix).Konsep bauran pemasaran menurut Hasan (2008:230) adalah kombinasi variabel yang memberiki tawaran produk, harga, yang diintegrasikan dengan kemudahan akses (saluran distibusi) dan komunikasi pemasaran yang memberikan

cost effective secara optimal.Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi.

Setelah bauran pemasaran telah direncanakan, maka tahapan selanjutnya adalah memastikan bagaimana agar konsumen melakukan proses keputusan pembelian atas produk yang kita tawarkan. Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa untuk dapat memuaskan kebutuhannya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:


(38)

Sumber: Tjiptomo, 2005 (Diolah) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Setelah menyelesaikan kerangka konseptual, dan agar tujuan penelitian ini lebih terarah, maka penulis harus mencantumkan hipotesis penelitian ini.Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. (Sugiyono, 2008:51). Menurut Sekaran (2003:103) “a hypothesis can be defined as a logically conjectured relationship between two or more variables expressed in the form of a testable statement. Relationships are conjectured on the basis of the network of associations established in the theoretical framework formulated for the research study. By testing the hypotheses and confirming the conjectured relationships, it is expected that solutions can be found to correct the problem encountered”. Hipotesis adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang diekspresikan dalam bentuk penyataan yang dapat diuji.Hubungan antar variabel dikembangkan melalui kerangka konseptual yang dibuat ketika

PRODUK (X1)

HARGA (X2)

LOKASI (X3)

PROMOSI (X4)

KEPUTUSAN PEMBELIAN


(39)

26

melakukan penelitian. Dengan menguji hipotesis dan memastikan hubungan antar variabel, akan diketahui solusi untuk memecahkan masalah awal yang timbul.

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, hipotesis penelitian ini adalah bauran pemasaran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting & Situmorang, 2008:57).Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk (X1), variabel

harga (X2), variabel lokasi (X3), dan variabel promosi (X4), terhadap keputusan

pembelian (Y1).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Istana Deli Kencana Honda Adam Malik Medan yang beralamat di Jalan H. Adam Malik No. 85 Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Telp. 061 6610610. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2013 sampai dengan April 2014.

3.3 Batasan operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang dibahas yaitu hanya pada “Pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan”, dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut:

1. X1 = Produk


(41)

28

3. X3 = Lokasi

4. X4 = Promosi

5. Y1 = Keputusan Pembelian 3.4 Definisi Operasional

Tujuan utama pemberian definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini hipotesis menghubungkan antara bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian, dimana variabel yang diteliti adalah yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, yang terdiri dari:

1. Variabel Produk (X1) merupakan keseluruhan konsep objek fisik atau

proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen yang didapat dari mobil Honda, dengan data yang diukur sebagai berikut:

a. Keberagaman tipe mobil Honda yang ditawarkan kepada konsumen.

b. Kualitas mobil Honda yang baik dan sesuai dengan harapan serta ekspektasi konsumen.


(42)

c. Desain mobil Honda yang aerodinamis dan menarik serta up-to-date.

d. Kenyamanan dan performa berkendara mobil Honda yang baik yang didapatkan oleh konsumen.

e. Fitur-fitur dan fasilitas mobil Honda yang didapatkan oleh konsumen.

f. Konsumsi bahan bakar minyak mobil Honda yang sesuai dengan klaim perusahaan dan harapan konsumen.

2. Variabel Harga (X2) adalah biaya yang dikorbankan dan dikeluarkan

konsumen untuk membeli dan menggunakan mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan, dengan data yang diukur sebagai berikut:

a. Harga jual mobil Honda bersaing jika dibandingkan dengan mobil merek lainnya.

b. Harga jual mobil Honda sesuai dengan kualitas dan fitur-fitur yang ditawarkan kepada konsumen.

c. Adanya potongan harga yang diberikan PT. Istana Deli Kencana untuk pembelian mobil Honda.

d. Harga jual kembali mobil Honda tergolong baik dibandingkan dengan mobil merek lainnya.

e. Tersedianya program cicilan mobil Honda yang menarik dan kompetitif.


(43)

30

3. Variabel Lokasi (X3) adalah lokasi perusahaan yang mempengaruhi

konsumen berkunjung dan melakukan pembelian mobil Honda, dengan data yang diukur sebagai berikut:

a. Lokasi perusahaan yang strategis berada di pusat kota dan di jalan utama.

b. Lokasi perusahaan yang mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota Medan

c. Akses transportasi dan lalu lintas yang lancar.

d. Luas lokasi showroom yang cukup besar dan nyaman.

4. Variabel Promosi (X4) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak

perusahaan untuk memperkenalkan mobil Honda kepada konsumen, dengan data yang diukur sebagai berikut:

a. PT. Istana Deli Kencana melakukan promosi melalui iklan di media massa baik elektronik maupun cetak.

b. PT. Istana Deli Kencana memberikan brosur dan flyer yang informatif dan menarik.

c. PT. Istana Deli Kencana aktif melakukan pameran-pameran di tempat umum dan mensponsori kegiatan-kegiatan seputar otomotif.


(44)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada hipotesis pertama ini yang menjadi variabel terikat terdiri dari:

1. Keputusan Pembelian (Y1) adalah suatu proses dimana seseorang rela

menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk melakukan pembelian mobil Honda guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya, data yang diukur adalah:

a. Tipe dan kualitas mobil Honda yang ditawarkan memberikan keputusan bagi seseorang untuk membeli mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana.

b. Harga jual yang bersaing mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana.

c. Lokasi PT. Istana Deli Kencana yang strategis dan mudah dijangkau mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian mobil Honda.

d. Promosi yang dilakukan oleh PT. Istana Deli Kencana mempengaruhi konsumen melakukan pembelian mobil Honda.


(45)

32

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Hipotesis

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

UKUR

PRODUK X1

Keseluruhan konsep objek fisik atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen yang didapat dari mobil Honda

1. Keberagaman tipe mobil Honda

2. Kualitas mobil yang baik dan sesuai harapan

3. Desain yang aerodinamis, menarik, dan up-to-date. 4. Kenyamanan dan performa

berkendara yang baik 5. Fitur dan fasilitas yang

didapatkan

6. Konsumsi bahan bakar yang sesuai harapan

Likert HARGA X2 Biaya yang dikorbankan dan dikeluarkan konsumen untuk membeli dan menggunakan mobil Honda

1. Harga jual mobil yang bersaing dengan merek lain 2. Harga jual sesuai dengan

kualitas dan fitur

3. Adanya potongan harga

Likert LOKASI X3 Lokasi perusahaan yang mempengaruhi konsumen berkunjung dan melakukan pembelian mobil Honda

1. Lokasi strategis

2. Lokasi mudah dijangkau 3. Akses transportasi dan lalu

lintas Likert PROMOSI X4 Kegiatan yang dilakukan oleh perusahan untuk memperkenalkan produk mobil Honda

1. Iklan media massa 2. Brosur dan flyer yang

menarik

3. Pameran dan sponsor acara Likert

KEPUTUSAN PEMBELIAN Y1 Proses dimana konsumen menukarkan uangnya untuk pembelian mobil Honda

1. Tipe dan kualitas mobil 2. Harga jual yang bersaing 3. Lokasi yang strategis


(46)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu dengan menyusun jangkauan skor dalam skala Likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2008:132). Sekaran (2003:197) mengungkapkan “The Likert scale is designed to examine how strongly subjects agree or disagree with statements on a 5-point scale with the following anchors: Strongly Disagree; Disagree; neither Agree nor Disagree; Agree; and Strongly Agree”. Penelitian ini memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif. Penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju / Strongly Agree (SS) 5

2 Setuju / Agree (S) 4

3 Kurang Setuju / Neither Agree nor Disagree (KS) 3

4 Tidak Setuju / Disagree (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju / Strongly Disagree (STS) 1

Sumber: Sugiyono, 2008:88 dan Sekaran, 2003:197

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan Situmorang, 2008:128). Sekaran (2003:265) mengungkapkan bahwa populasi adalah “Population refers to the entire group of people, events, or things of


(47)

34

member of population”. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah konsumen yang membeli mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan dari tahun 2011 – 2013 yaitu sebanyak 2.188 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Ginting dan Situmorang, 2008:151). Sekaran (2003:267) menjelaskan “sampling is the process of selecting a sufficient number of elements from the population, so that a study of the sample and an understanding of its properties or characteristics would make it possible for us to generalize such properties or characteristics to the population elements”. Sampel adalah proses memilih jumlah elemen dari populasi yang cukup, sehingga penelitian terhadap sampel tersebut mampu menggeneralisasi karakteristik dari populasi itu sendiri. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan rancangan

purposive sampling yang artinya menurut Sekaran (2003:277) adalah “obtain information from specific target groups which criteria and types set by the researcher”, dimana telah ditentukan kriteria sampel yaitu orang-orang yang melakukan pembelian mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan yang merupakan pemilik atau pengguna mobil Honda di Medan dan sekitarnya. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004:78) yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus:

� = �


(48)

Dimana:

- n: Jumlah sampel - N: Ukuran populasi - e: Taraf kesalahan

Sehingga jumlah sampel menjadi:

� = 2188

1 + 2188(0,1)2 = 95,63

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 95,63 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 orang responden. Setelah ditentukan jumlah sampel sejumlah 100 orang, maka peneliti akan menggunakan teknik accidental sampling

atau convenience sample untuk melakukan pengambilan data primer melalui wawancara dan pemberian kuesioner dimana peneliti akan menjumpai dan memilih secara langsung sampel dari populasi yang secara kebetulan bertemu. Kotler dan Armstrong (2011:116) mengatakan bahwa “convenience sampling is the process where the researcher selects the easiest population members from which to obtain information”. Kemudian Saunders et. al(2009:241) menuturkan bahwa “convenience sampling (haphazard sampling) involves selecting haphazardly thoses cases that easiest to obtain for your sample, such as the person interviewed at random in a shopping centre or the book about entrepreneurship you find at the airport”.


(49)

36

3.7 Jenis Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan yang berupa pernyataan mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini peneliti memperolehnya langsung dari pemilik dan pengguna mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, artikel, jurnal, majalah, surat kabar, informasi dari perusahaan, maupun dari internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang mempunyai wewenang dalam memberikan keterangan yang penulis butuhkan. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.


(50)

2. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2008:175) uji validitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya.Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas ini akan mengambil 30 orang jumlah responden dari populasi peneltian ini yang berjumlah 2.188 orang yang melakukan pembelian mobil Honda di PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan. Adapun 30 orang sampel untuk uji validitas ini tidak akan dimasukkan kembali menjadi sampel untuk penelitian yang berjumlah 100 orang responden. Untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:


(51)

38

1. Jika rhitung ≥ rtabel , maka pernyataan dinyatakan valid, 2. Jika rhitung< r tabel , maka pernyataan dinyatakan tidak valid,

3. rtabel pada sampel (n) sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah

0, 361.

4. rhitungdapat dilihat pada kolom corrected item-total.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 20 for Windows untuk memperoleh hasil yang terarah.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden di luar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu pemilik dan pengguna mobil Honda yang melakukan pembelian di PT. Istana Deli Kencana Adam malik Medan. Nilai rtabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat

signifikansi sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 P1 0,417 0,361 Valid

2 P2 0,442 0, 361 Valid

3 P3 0,454 0, 361 Valid

4 P4 0,691 0, 361 Valid

5 P5 0,481 0, 361 Valid

6 P6 0,489 0, 361 Valid

7 P7 0,590 0, 361 Valid

8 P8 0,532 0,361 Valid

9 P9 0,431 0, 361 Valid


(52)

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Pernyataan rhitung rtabel Validitas

11 P11 0,441 0, 361 Valid

12 P12 0,473 0, 361 Valid

13 P13 0,399 0, 361 Valid

14 P14 0,442 0,361 Valid

15 P15 0,384 0, 361 Valid

16 P16 0,534 0, 361 Valid

17 P17 0,605 0, 361 Valid

18 P18 0,682 0, 361 Valid

19 P19 0,519 0, 361 Valid

20 P20 0,638 0, 361 Valid

21 P21 0,543 0,361 Valid

22 P22 0,583 0, 361 Valid

23 P23 0,703 0, 361 Valid

24 P24 0,459 0, 361 Valid

25 P25 0,396 0, 361 Valid

26 P26 0,517 0, 361 Valid

27 P27 0,442 0, 361 Valid

28 P28 0,449 0, 361 Valid

29 P29 0,474 0, 361 Valid

30 P30 0,442 0, 361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah valid karena rhitung> rtabel.Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada


(53)

40

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2012:79) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Software SPSS 20 for Windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif ≥ r 0,80maka dinyatakan reliabel.

2. Jika r alpha negatif < r 0,80maka dinyatakan tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi

Software SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Pernyataan

0.918 30

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014)

Pada 30 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0.918.Ini berarti 0.918> 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.


(54)

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1.Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2011:107).

2.Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).

3.Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance


(55)

42

Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2011:137), di mana:

a. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas. b. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.11 Metode Analisis Data

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.11.2 Model Regresi Berganda

Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari regresi sederhana karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas.Dapat dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulan menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Dimana:

- Y1 = Keputusan Pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli

Kencana Adam Malik Medan - β0 = Konstanta


(56)

- β1-β4 = Koefisien Regresi - X1 = Variabel Produk

- X2 = Variabel Harga

- X3 = Variabel Lokasi

- X4 = Variabel Promosi 3.11.3 Uji-F (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1,b2,b3,b4 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat)

Ho : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitungakan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan yaitu:

1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% 2. H0 ditolak jikaFhitung > Ftabel pada α = 5% 3.11.4 Uji-t (Uji Parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan


(57)

44

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. H0 diterima jika thitung< ttabel pada α = 5%

2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5% 3.11.5 Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²).Koefisien determinan menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.


(58)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Istana Deli Kencana

PT. Istana Deli Kencana atau yang disingkat dengan nama PT. IDK adalah penyalur utama mobil Honda yang berdiri pada tanggal 1 Juli 1983 di Jalan Guru Patimpus Medan. Pada awal pendiriannya, perusahaaan ini masih dalam bentuk CV. Istana Deli Motor. Kemudian dikarenakan keterbatasan luas tanah dan bangunan di Jalan Guru Patimpus, maka pada tahun 1984 CV. Istana Deli Motor menempati lokasi baru di Jalan H. Adam Malik No. 85 Medan dan mengubah namanya menjadi PT. Istana Deli Kencana.

PT. Istana Deli Kencana adalah penyalur mobil Honda pertama yang memasarkan mobil Honda untuk wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).PT. Istana Deli Kencana merupakan cabang yang ditunjuk langsung oleh PT. Prospect Motor Jakarta, yang merupakan perwakilan merek mobil Honda di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya permintaan, pada tanggal 7 Maret 2003, PT. Istana Deli Kencana membuka cabang di Jalan Sei Batang Hari No. 22-24 Medan dengan nama PT. Istana Deli Kejayaan.

PT. Istana Deli Kencana merupakan showroom yang menyediakan berbagai produk mobil Honda dan juga menyediakan layanan perbaikan dan perawatan (services) dan penjualan aksesoris serta komponen pengganti (spare parts). Mobil Honda yang disediakan oleh PT. Istana Deli Kencana antara


(59)

46

lainadalah Honda Accord, Honda Brio, Honda City, Honda Civic, Honda CR-V, Honda Freed, Honda Jazz, dan Honda Odyssey. Bahkan PT. Istana Deli Kencana juga dapat menyediakan berbagai mobil Honda yang tidak masuk secara massal ke Indonesia seperti Honda CR-Z, Honda Civic Type-R, Honda Integra, dan lainnya apabila ada konsumen yang memesan terlebih dahulu. Disamping penyalur utama mobil Honda untuk wilayah Sumatera Utara dan NAD, PT. Istana Deli Kencana juga merupakan penyalur utama untuk Generator dengan merek

Honda Power Products.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Istana Deli Kencana

PT. Istana Deli Kencana memiliki visi “Menjadikan Honda IDK1 sebagai

Dealer Honda Terbaik di Provinsi Sumatera Utara dan NAD dari segi Sales, After Sales Service, dan Customer Satisfaction.” Adapun misi dari PT. Istana Deli Kencana adalah yaitu:

1. Melebihi pencapaian target penjualan dari Honda Prospect Motor Jakarta maupun Perusahaan sendiri.

2. Membentuk team marketing yang produktif dan berkualitas. 3. Memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen.

4. Mencapai market share yang sesuai dengan harapan dari Honda Prospect Motor.

5. Mencapai kinerja dan performa sesuai dengan harapan pemilik perusahaan.


(60)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Istana Deli Kencana

Secara umum, penanggung jawab kegiatan-kegiatan setiap unit di PT. Istana Deli Kencana yaitu:

1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas:

a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PT. Istana Deli Kencana.

b. Merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan lima tahunan dan tahunan.

c. Membina karyawan.

d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan. 2. Direktur, bertugas atas:

a. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di Bidang Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan.

b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur Utama. 3. Staf Direksi, bertugas:

a. Memeriksa laporan keuangan untuk kemudian dilaporkan ke Dewan Direksi.

b. Melaporkan tingkat kemajuan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Dewan Direksi.

c. Mengarahkan dan membina para pelaksana teknis perusahaan sesuai dengan rencana operasional.


(61)

48

4. Bagian SDM/Umum, bertugas:

a. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan di Bidang Administrasi, Kepegawaian/Personalia.

b. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan perusahaan.

c. Mengurus perbekalan material dan peralatan teknik.

d. Mengadakan pembelian barang-barang yang diperlukan perusahaan.

e. Membuat laporan kegiatan Bagian SDM/Umum.

f. Memberikan informasi tentang perusahaan kepada masyarakat. 5. Bagian Spare Parts, bertugas:

a. Mengkoordinasi pembelian spare parts yang dibutuhkan perusahaan dan pemakaiannya.

b. Membuat laporan kegiatan Bagian Spare Parts. 6. Bagian Bengkel, bertugas:

a. Melakukan kegiatan reparasi mesin dan body mobil.

b. Membuat laporan mengenai permintaan peralatan dan spare parts

yang dibutuhkan.

c. Membuat laporan kegiatan bagian bengkel. 7. Bagian Penjualan (Sales), bertugas:

a. Menyelenggarakan pemasaran dan pelayanan konsumen. b. Mencapai target yang telah diberikan oleh perusahaan.


(62)

8. Bagian Keuangan (Finance), bertugas:

a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan di Bidang Keuangan.

b. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan, pengeluaran atau pembelanjaan serta kekayaan perusahaan.

c. Melaksanakan proses kegiatan penggajian, pemberian insentif maupun asuransi.

d. Mengurus pengolahan data rekening konsumen beserta penagihan rekening konsumen.

e. Membuat laporan keuangan dari perusahaan baik itu harian, bulanan, maupun tahunan.

9. Bagian Akuntansi (Accounting), bertugas:

a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan di Bidang Akuntansi.

b. Mengadakan kegiatan akuntansi yang bertanggung jawab, transparan, dan akuntabel.

c. Membuat laporan keuangan dari perusahaan baik itu harian, bulanan, maupun tahunan yang terstruktur, transparan, dan akuntabel.


(63)

(64)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Istana Deli Kencana 4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah tigapuluh (30) butir pernyataan, yakni sembilan butir pernyataan untuk variabel produk (X1), empat butir pernyataan

untuk variabel harga (X2), lima butir pernyataan untuk variabel lokasi (X3), lima

butir pernyataan untuk variabel promosi (X4), dan tujuh butir pernyataan untuk

keputusan pembelian (Y).

4.2.1.1Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada seratus (100) orang responden, telah diperoleh data mengenai gambaran umum


(65)

52

responden. Adapun gambaran umum responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014)

Pada Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa responden yang menggunakan mobil Honda yang menjadi responden dalam penelitian ini cukup merata dalam pembagian jenis kelamin, yakni 54 orang pria dan 46 orang wanita. Kemudian dapat disimpulkan juga bahwa responden terbanyak berada dalam kelompok usia 20-25 tahun yakni sebanyak 47 orang.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi


(66)

Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa responden terbagi merata dalam berbagai profesi, dimana yang terbanyak adalah mahasiswa/i, kemudian pegawai swasta, wiraswasta, PNS/BUMN, dan sisanya adalah lainnya.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Mobil dan Lama Pakai

Tabel 4.3

Tipe Mobil yang digunakan Responden

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014)

Tabel 4.4

Lama Pemakaian Mobil


(1)

yang disebar dan dianalisis, 23 responden atau 23% kurang setuju bahwa harga mobil Honda terjangkau oleh konsumen. Akan tetapi 80% responden setuju bahwa harga jual mobil Honda sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas sejajar dengan harga yang ditawarkan. Semakin baik kualitas suatu produk, tentu harganya juga akan meningkat. Kemudian pada butir pernyataan duabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, 3 responden atau 3% sangat tidak setuju bahwa harga jual kembali mobil Honda lebih tinggi dibanding merek lainnya. Hal ini sebaiknya menjadi pertimbangan bagi manajemen kedepannya, bagaimana agar dapat menekan biaya produksi lebih sedikit tanpa mengurangi kualitas produk, sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar merek Honda kedepannya.

3. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan. Deskripsi jawaban responden pada variabel lokasi butir pernyataan limabelas dan enambelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, 17% menyatakan kurang setuju bahwa lokasi showroom Honda IDK1 mudah dijangkau, dan 35% menyatakan kurang setuju bahwa showroom Honda IDK1 bebas macet. Hasil penelitian uji-t (uji parsial) juga menyatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh paling besar, sebesar 0.482 satuan dibanding variabel lainnya. Sebaiknya hal ini menjadi pertimbangan bagi PT. Istana Deli Kencana untuk


(2)

77

mengembangkan bisnisnya dengan membuka cabang-cabang yang tersebar di seluruh penjuru kota Medan dan sekitarnya.

4. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan. Deskripsi jawaban responden pada variabel promosi butir pernyataan duapuluh dan duapuluh tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis diketahui bahwa 6% responden menyatakan tidak setuju bahwa media sosial Honda IDK1 tidak update. Kemudian 6% responden tidak setuju bahwa Honda IDK1 aktif mensponsori berbagai kegiatan otomotif di Medan. Sebaiknya PT. Istana Deli Kencana memperhatikan promosi yang mereka lakukan sehingga semakin dikenal baik oleh masyarakat pada umumnya. Hasil ini didukung oleh pendapat Syam (2012) bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio di PT. Suraco Jaya Abadi Motor Makassar. Promosi yang baik tentu akan membuat masyarakat mengetahui lebih baik mengenai produk yang ditawarkan dan menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara simultan, produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

2. Secara parsial, produk, lokasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

3. Harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

4. Dilihat dari nilai Adjusted R Square pada uji Koefisien Determinan (R2) sebesar 0.509, yang berarti bahwa variabilitas keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh produk, harga, lokasi, dan promosi adalah sebesar 50.9%, sisanya sebesar 49.1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.


(4)

79

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan penulis antara lain adalah:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Untuk dapat meningkatkan penjualan dan memenuhi target yang sampai saat ini juga belum dapat tercapai, hendaknya Honda dan PT. Istana Deli Kencana tetap memperhatikan dan mempertahankan variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dan meningkatkannya lebih baik lagi. Pengembangan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, serta penetapan harga yng lebih kompetitif dengan pesaingnya, tentu akan meningkatkan penjualan Honda. Dibarengi dengan promosi yang menarik tentu juga akan mampu meningkatkan penjualan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kencana Adam Malik Medan.

2. Variabel lokasi merupakan variabel yang dominan dalam meningkatkan keputusan pembelian. Pemilihan lokasi yang tepat dan juga tersebar diyakini mampu meningkatkan keputusan pembelian mobil Honda. Peningkatan fasilitas lokasi itu sendiri juga mampu meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung dan membeli mobil Honda.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat lebih menyempurnakan penelitian ini, dengan menggunakan faktor-faktor lain selain yang diteliti, seperti faktor sosial, psikologis, dan faktor pribadi.


(5)

Daftar Pustaka Buku:

Gerson, Richard. F. 2002. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PPM. Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode

Riset. Medan: USU Press.

Griffin, Ricky, dan Ronald Ebert. 2007. Bisnis edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2011. Principles of Marketing: 14thEdition. New Jersey: Prentice Hall by Pearson Education Inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya and Iwan Setiawan. 2010. Marketing 3.0 – From Products to Customers to Human Spirits. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran (pendekatan praktis). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saunders, Mark, Philip Lewis and Adrian Thornhill. 2009. Research Methods for Business Students: Fifth Edition. Essex: Pearson Education Limited.

Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Menejemen Marketing – Suatu Pendekatan Ramuan Marketing. Bandung: Kappa-Sigma.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business Fourth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2012. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.


(6)

81

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan – Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Supranto, J. dan Nandian Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran – Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia. Skripsi:

Said, Ahnaf. 2013. Analisis Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan pelanggan Coffee Toffee Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.

Soraya, Vina. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota pada UD. Dua Tiga Tujuh Motor Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.

Syam, Suryadi. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar. Universitas Hasanuddin Makasssar.

Winanda Allatif. 2009. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Keputusan pembelian Sepeda Motor Merek Suzuki Thunder di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara.

Situs Internet:

http://en.wikipedia.org/wiki/VTEC, diakses pada Selasa 21 Januari 2014.

http://www.honda-indonesia.com/news/695/honda-brio-sumbang-penjualan-terbesar-untuk-honda-di-bulan-november-2013, diakses pada Selasa 7 Januari 2014.