Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

(1)

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA PADA PT. ASTRA

INTERNATIONAL TBK CABANG MEDAN AMPLAS

Oleh

FAISAL QUDDUS 070521035

PROGRAM STUDI STRATA SATU MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Faisal Quddus

NIM : 070521035

Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

Tanggal :……… Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP. 196205131992032001 Tanggal :………. Ketua Departemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, Msi NIP. 196710191993032002


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Faisal Quddus

NIM : 070521035

Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada

PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

Tanggal :……Maret 2013 Penulis,

Faisal Quddus NIM : 070521035


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Faisal Quddus NIM : 070521035 Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada

PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dr. Yeni Absah SE, MSi Liasta Ginting SE, Msi NIP. 197411232000122001 NIP. 195907191987031003

Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini SE, MSi NIP. 196205131992032001


(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Faisal Quddus NIM : 070521035 Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada

PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas Tanggal : ……Maret Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP. 196205131992032001 Tanggal : ……Maret Ketua Departemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, Msi NIP. 196710191993032002


(6)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk, Cabang

Medan Amplas “ adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 26 Maret 2013

Faisal Quddus 070521035


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia Nya yang selalu memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan Shalwat beringin salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Departemen Manajemen konsentrasi Manajemen Pemasaran di Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya, baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian, penulis akan tetap berusaha untuk memperbaiki diri lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan baik berupa moril maupun materil dari berbagai pihak dalam penyalesaian skripsi ini. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dan turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Alm. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(8)

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Drs. Marhayanie, MSi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, Msi selaku dosen pembimbing dan Bapak Liasta

Ginting selaku dosen pembaca dan penilai skripsi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas kesabaran dan kesediaan atas waktu dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini

5. Penulis mengucapkan terima kasih kepada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas yang telah membantu penulis melalui data-data yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis.

7. Keluarga besar penulis, yaitu keluarga Alm. H. Nizarsyah Quddus dan Ibunda Hj. Chairidah Barus yang telah banyak memberikan motivasi,

nasehat, serta do’anya Ibunda kepada penulis. Beserta kepada Kakanda

Yohanna Nizry Quddus, Kakanda Jecky Khawari, Adinda Fadh Azmi Quddus

8. Terima kasih kepada Adinda tersayang Yulistya Rizki yang memberikan semangat dan motivasi

9. Sahabat-sahabat penulis di Extensi Ekonomi USU yaitu Firmansyah, Farida, Diah, Sofi, dan Semuanya, terima kasih untuk semua bantuananya.


(9)

10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2013 Penulis,


(10)

ABSTRAK

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotioan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk cabang Medan Amplas.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Populasi pada penelitian ini adalah pelanggan PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas selama 3 bulan dari bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2011 sebanyak 744 orang pelanggan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu mendapatkan data secara langsung dari pelanggan dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan buku – buku, jurnal – jurnal penelitian, majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Melalui hasil penelitian di ambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi secara serempak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk, Cabang Medan Amplas. Secara parsial bahwa harga merupakan variable yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran ... 6

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 8

2.2 Keputusan Pembelian ... 12

2.3 Peneliti Terdahulu ... 15

2.4 Kerangka Konseptual ... 15

2.5 Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Batasan Operasional ... 19


(12)

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 21

3.6 Populasi dan Sampel ... 22

3.7 Jenis Data ... 24

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 25

3.10 Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 32

4.2 Analisis Dekriptif Responden Penelitian ... 33

4.3 Analisis Deskiptif Variabel Penelitian ... 33

4.4 Harga ... 36

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

4.7 Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel

Tabel 1.1 Penjualan Mobil Toyota PT. Astra International, Tbk-TSO

Cabang Medan Amplas ... 3

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 20

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 21

Tabel 3.3 Jumlah Pelanggan Mobil Toyota PT. Astra International,Tbk Cabang Medan Amplas ... 22

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 31

Tabel 4.2 Uji Reabilitas ... 32

Tabel 4.3 Karekteristik Responden Berdasarkan Usia ... 32

Tabel 4.4 Karekteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 33

Tabel 4.5 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Produk ... 34

Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Harga ... 35

Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Tempat ... 36

Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Promosi ... 37

Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Keputusan Pembelian ... 38

Tabel 4.11 Uji Kolmogorov – Smirnov... 40

Tabel 4.12 Uji Glejser ... 41

Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas ... 42

Tabel 4.14 Uji Serempak ... 43

Tabel 4.15 Uji Parsial ... 44 Tabel 4.16 Koefisien Determi


(14)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 16

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran


(15)

ABSTRAK

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotioan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk cabang Medan Amplas.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Populasi pada penelitian ini adalah pelanggan PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas selama 3 bulan dari bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2011 sebanyak 744 orang pelanggan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu mendapatkan data secara langsung dari pelanggan dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan buku – buku, jurnal – jurnal penelitian, majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Melalui hasil penelitian di ambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi secara serempak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk, Cabang Medan Amplas. Secara parsial bahwa harga merupakan variable yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.

Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Menurut Philip Kotler, (1993:10) agar produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang meliputi manfaat, mutu atau kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dengan keinginanan, sehingga perusahaan akan memperoleh target penjualan yang diinginkan.

Sedangkan suatu produk betapapun bermanfaat, tapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatannya. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk itu. Sedangkan alat yang digunakan oleh


(17)

perusahaan untuk memperkenalkan produk dan mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian adalah promosi.

Kombinasi dari unsur-unsur promosi dikenal sebagai promotional mix atau bauran promosi yang terdiri dari periklanaan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan perseorangan / wiraniaga. Efektifitas cara promosi antara pasar barang konsumsi dengan pasar barang industri berbeda. Perusahaan yang memproduksi barang konsumsi dimulai dari iklan kemudian diikuti promosi penjualan, wiraniaga dan publisitas. Sedangkan untuk perusahaan yang memproduksi barang industri dimulai dari wiraniaga kemudian diikuti iklan, promosi, penjualan dan publisitas.

Dalam menentukan unsur bauran promosi yang paling efektif dan mengkombinasikan antar unsur-unsur tersebut adalah merupakan tugas dari manajemen pemasaran. Dengan penaksiran bauran promosi diharapkan akan dapat diketahui pengaruhnya terhadap volume penjualan dan seberapa besar hasil yang diperoleh sebagai akibat dari dana yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi tersebut.

Sebagai dealer jaringan terbesar di Indonesia PT Astra International memimpin kendaraan penjualan kendaraan Toyota dengan berbagai model, AUTO 2000 memberikan kontribusi yang substansial terhadap 31,1% pangsa pasar produk kendaraan Toyota diIndonesia. Showroom sebagai salah satu fasilitas dan asset yang di miliki menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah dealer otomotif.


(18)

Tabel 1.1

Penjualan Mobil Toyota PT. Astra International, Tbk - TSO

Cabang Medan Amplas

Tahun Target

Penjualan (Unit)

Jumlah Penjualan (Unit)

Peningkatan Persentase %

2006 420 422 0,47

2007 1000 1032 3,20

2008 1600 1638 2,37

2009 1700 1756 3,29

2010 2500 2574 2,96

Jumlah 7220 7422

Sumber: PT. Astra International, Tbk – TSO Cabang Medan Amplas

Bedasarkan pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah pelanggan periode bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Maret mengalami peningkatan khususnya pada PT. Astra International Cabang Medan Amplas, hal ini menunjukkan bahwa dalam periode tersebut pelanggan mengalami peningkatan didalam melakukan pembelian.

Menurut Supranto dan Nandan Limakrisna (2011:211) menyatakan bahwa pembuatan keputusan konsumen atau sering disebur keputusan pembelian merupakan suatu aliran interaksi antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku.

Sehubungan dengan itu, peneliti mengambil judul : “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra


(19)

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah didalam penelitian ini adalah: “Apakah bauran

pemasaran yang terdiri product, price, place, promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra

International, Tbk Cabang Medan Amplas?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan didalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh bauran pemasaran yang terdiri product, price, place, promotion terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang

Medan Amplas”.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat didalam penelitian ini adalah:

a. Bagi PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas

Sebagai bahan masukan untuk dapat dijadikan landasan dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan selanjutnya, khususnya mengenai bauran pemasaran dan keputusan pembelian.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat bangku perkuliahan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan bauran pemasaran dan keputusan pembelian.


(20)

c. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya mengenai bauran pemasaran dan keputusan pembelian.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2005:8) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya invidu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini didasarkan pada konsep inti sebagai berikut:

a) Kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar. Mereka merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.

b) Keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan manusia terus dibentuk oleh kekuatan dan lembaga sosial. c) Permintaan (demands) adalah keinginan atas produk yang spesifik yang

didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

d) Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan.

e) Nilai (value) adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.

f) Biaya (cost) adalah pengorbanan pelanggan dalam memperoleh produk ataupun dalam memperoleh jasa.


(22)

g) Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk atau jasa dengan harapan-harapannya. h) Pertukaran (exchange) adalah tindakan untuk memperoleh barang yang

dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. i) Transaksi (transaction) adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak

atau lebih.

j) Transaksi melibatkan paling sedikitnya dua barang yang bernilai, persyaratan yang disepakati, waktu kesepakatan, dan tempat kesepakatan. k) Pemasaran hubungan (relationship) adalah praktik membangun hubungan

jangka panjang yang memuaskan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang mereka.

l) Jaringan pemasaran (marketing network) adalah pengembangan aset unik perusahaan yang terdiri dari perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan yang secara bersama-sama dengan perusahaan telah membangun hubungan bisinis yang saling menguntungkan.

m) Pasar (market) adalah terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, dimana para pelanggan tersebut mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam permintaan pasar untuk produk dan jasa, yaitu orang-orang dengan kebutuhan daya beli, dan perilaku


(23)

pembelian mereka. Jadi, di dalam suatu pasar akan terjadi suatu proses pertukaran, transaksi, dan hubungan.

n) Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat di dalam pertukaran nilai.

Pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (200:7) menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain.

2.1.2 Bauran Pemasaran.

Menurut Kotler (2005:82) adalah sebagai bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Menurut Tijptono (2005:31) elemen-elemen bauran pemasaran untuk jasa dapat diartikan sebagai berikut:

a. Product

Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk misalnya

terhadap suatu barang yang berupa “mobil”. Apakah arti mobil ini bagi

konsumen, biasanya dalam memberikan arti ini konsumen memiliki dua arti. Arti pertama adalah arti teknis dari mobil bagi konsumen sebagai alat transportasi, dengan memakai mobil maka akan terlindung dari hujan dan


(24)

panas selama perjalanan menuju suatu tempat. Diharapkan konsumen yang

menggunakan mobil Toyota menjadi tampak “bergengsi”. Arti yang kedua

sebagai aspek social budaya. Dengan kondisi itu maka produk yang di tawarkan kepada konsumen harus dapat memberikan arti yang cocok bagi konsumennya yaitu arti teknis maupu nonteknis. Produk yang mampu memberikan arti terhadap kedua sifat itu akan mampu untuk menarik konsumen dan kemudian membuat konsumen terdorong untuk membelinya dan setelah membeli mereka akan puas sehingga akan terjadi pembelian berulang-ulang oleh konsumen. Dalam hal ini produk itu akan dapat dikatakan sebagai produk yang mampu untuk menjual dirinya sendiri. Sebailknya produk yang tidak mampu memberikan kedua arti itu akan sulit untuk mendapatkan perhatian konsumen apalagi mendorong untuk membelinya

b.Price

Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli produk itu. Oleh karena itu penentuan harga jual di tentukan pada penetapan harga sepeti biaya, konsumen dan persaingan. Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan harga jual. Harga jual yang ditetapkan di bawah biaya produksi akan menimbulkan kerugian bagi peusahaan. Sebaliknya harga jual yang ditetapkan diatas biaya produksinya tentu akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu pada umumnya perusahaan menggunakan dasar penetapan harga jual produknya adalah atas


(25)

dasar biaya produksi di tambah dengan margin keuntungan yang diinginkan. Cara penetapan harga berdasarkan biaya produksi dengan

menambah persentase tertentu keuntungan ini sering disebut “Cost-Plus Pricing” atau juga di kenal sebagai “Mark-Up Pricing”. Penetapan harga berdasarkan permintaan konsumen maka akan terbentuk citra atau image tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa produk itu adalah produk yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan produk yang biasa digunakan oleh masyarakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan harga jual yang rendah juga akan tercipta image dan produk itu sebagai barang yang murah harganya atau barang murah, strategi ini sering dikenal dengan strategi barang murah. Dasar penetapan harga yang lain adalah berdasarkan persaingan. Dalam hal ini menetapkan harga menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan. Dalam situasi tertentu sering perusahaan menetapkan harga jualnya dibawah harga produksi, hal ini dilakukan karena pertimbangan untuk memenangkan persaingan. Sebagai contoh yang sangat

dikenal sebagai “Politik Dumping” yaitu menjual barang ke luar negeri dengan harga yang jauh di bawah biaya produksinya agar perusahaan dapat merebut pasar di luar negeri itu.

c. Promotion

Promosi adalah merupakan kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu


(26)

membeli produk itu. Adapun alat – alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan produknya dengan cara :

1. Advertensi merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya melalui surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi atau pun poster – poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat – tempat strategis yang diharapkan dengan membaca atau melihat advertensi konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk itu

2. Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjual produknya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk itu akan menarik perhatian konsumen

3. Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara penjual dengan calon konsumennya

4. Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan. Cara ini dilakukan dengan memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk itu di media masa seperti surat kabar, televisi, majalah dll. Dengan memuat berita itu maka calon konsumen secara tidak sadar telah di pengaruhi oleh berita itu.


(27)

Perusahaan harus menyebarkan produknya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen. Bentuk saluran distribusi yang digunakan perusahaan : 1. Saluran distribusi langsung bertujuan untuk menyalurkan produknya

yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen berada. Dengan demikian maka diharapkan konsumen akan merasa puas karena tidak perlu memikirkan masalah pengangkutan produk itu 2. Saluran distribusi tidak langsung yaitu mendistribusikan produk

dengan menggunakan pihak luar seperti penyalur atau pedagang perantara. Produk – produk yang menggunakan saluran distribusi ini seperti produk – produk konvenien atau kebutuhan sehari – hari dan biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal

3. Saluran distribusi yang intensif merupakan cara penyaluran dengan menggunakan penyalur yang sebanyak – banyaknya agar dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar. Sehingga dalam saluran distribusi ini akan diperlukan banyak penyalur sebanyak lokasi yang ada di konsumen. Dalam hal ini dimana ada kosumen di sana akan ada penyalur atau pedagang perantara yang bertujuan untuk melayani konsumen.

2.2 Keputusan Pembelian

Menurut Supranto dan Nandan Limakrisna (2011:211) menyatakan bahwa pembuatan keputusan konsumen atau sering disebur keputusan pembelian


(28)

merupakan suatu aliran interaksi antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku.

Menurut (Kotler,2005:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

3. Evaluasi Alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu


(29)

himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.

4. Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.


(30)

Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

2.3 Peneliti Terdahulu

Nina Lukito (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT. Astra International, Tbk – TSO Cabang Gatot Subroto”. Pada penelitian itu variabel bebas adalah variabel modifikasi produk yang meliputi mutu (X1), fitur (X2) dan gaya (X3) sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian (Y).

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa variabel mutu (X1), fitur (X2) dan gaya (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) mobil New Avanza. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian (Y) adalah variabel fitur (X2) sedangkan variabel yang paling kecil mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel gaya (X3) 2.4.1 Kerangka Konseptual

Marketing mix adalah perpaduan antar produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh pengusaha untuk memasarkan produknya atau melayani konsumennya, juga digunakan untuk mempengaruhi konsumennya.

Istilah penjualan sering disamakan dengan istilah promosi. Padahal penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan barang atau jasa dan tidak terdapat kegiatan promosi yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Jadi penjualan hanya merupakan bagian dari promosi.


(31)

Sifat kegiatan dan struktur pelaporan di dalam perusahaan dapat berbeda. Namun pada prinsipnya semua ditujukan untuk memudahkan tugas penjualan. Bagi tenaga penjualan kegiatan pemasaran sangat penting. Mungkin salah satunya yang paling penting adalah periklanan, dimana efektifitasnya berkaitan langsung dengan kunjungan konsumen ke perusahaan. Dalam hal ini berhubungan langsung dengan jumlah penjualan yang dihasilkan.

Di dalam penjualan masalah pelayanan sangat penting, kunjungan seorang wiraniaga kepada para konsumen akan memberikan kemungkinan timbulnya banyak pesanan. Fungsi dari wiraniaga adalah mempromosikan produk yang dihasilkan perusahaan. Disamping itu juga dapat memberikan saran -saran yang menarik. Hal ini sangat efektif untuk meningkatakan penjualan. Dengan demikian product (X1), price (X2), place (X3) dan promotion (X4) akan mempengaruhi keputusan pembelian (Y) sehingga dapat meningkatkan penjulan mobil toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Price (X2)

Product (X1)

Place (X3)

Promotion (X4)

Keputusan Pembelian (Y)


(32)

2.5 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah “Bauran pemasaran yang terdiri product, price, place, promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, yakni untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri product, price, place, promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian survei. Survei menurut Arikunto (2007:236) merupakan suatu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dalam bidang, sosiolog, bisnis, politik, pemerintahan, dan pendidikan. Penelitian survei yang terkenal adalah dengan The Gallup Poll yang dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Informasi dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian dari populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus.

Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih, misalnya melihat pengaruh faktor pelatihan dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan (Ginting dan Situmorang,2008:57).


(34)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan pada PT. Astra International, Tbk-TSO Cabang Medan Amplas yang berlokasi di Jl. SM. Raja No. 204 KM. 8,5 Medan. Sedangkan waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah bauran pemasaran yang terdiri dari product (X1), price (X2), place (X3) dan promotion (X3) dan keputusan pembelian (Y).

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini adalah:

a. Product (X1) merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu (Tjiptono,2005:31), product yang memiliki kualitas yang baik .

b. Price (X2) merupakan harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan


(35)

(Tjiptono,2005:31), harga yang dilakukan oleh perusahaan merupakan harga yang terjangkau.

c. Place (X3) merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik. Misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel dan restoran harus didirikan (Tjiptono,2005:31), tempat yang strategis.

d. Promotion (X4) promosi meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual, terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling dan public relation (Tjiptono,2005:31), promosi yang dilakukan oleh perusahaan promosi melalui iklan elektronik.

e. Keputusan pembelian (Y) merupakan pembuatan keputusan konsumen atau sering disebur keputusan pembelian merupakan suatu aliran interaksi antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Product

(X1)

Bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan.

1. Desain Mobil. 2. Kecepatan. 3. Ketahanan

Mesin.

Skala Likert

Price Harga berkenaan dengan

kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur

1. Harganya Terjangkau Oleh


(36)

(X2) diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan

Masyarakat. 2. Stabil.

Place (X3)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

1. Bersih 2. Nyaman. 3. Sejuk. 4. Menarik

Skala Likert

Promotion (X4)

Promosi meliputi berbagai

metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual.

1. Televisi, Radio (Media

Elektronik). 2. Majalah. 3. Sales

Promotion Girl (SPG)

Skala Likert

Keputusan Pembelian

(Y)

Pembuatan keputusan konsumen atau sering disebut keputusan pembelian merupakan suatu aliran interaksi antar proses faktor lingkungan, kognitif, dan afektif dan tindakan perilaku

1. Referensi 2. Kepuasan 3. Kebutuhan

Skala Likert

Sumber :Tjiptono (2005) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena telah ditetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2008:132).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert


(37)

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2008).

3.6.1 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi pada penelitian ini adalah pelanggan tetap (pelanggan perorangan) PT. Astra International, Tbk-Cabang Medan Amplas selama waktu 3 bulan terakhir terhitung mulai dari bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2011, berikut ini ditunjukkan data jumlah pelanggan 3 (tiga) bulan terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Pelanggan Mobil Toyota PT. Astra International, Tbk

Cabang Medan Amplas

Bulan Jumlah Pelanggan (Orang) Januari 2102 294 Februari 2012 212

Maret 2012 238

Jumlah 744

Sumber: PT. Astra International, Cabang Medan Amplas (2011)


(38)

b. Sampel

Sampel merupakan suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118), karena masalah waktu dan biaya, ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu :

n =

N 1 + Ne2 Dimana :

n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi e = Taraf kesalahan (10 %)

Maka jumlah diperoleh adalah:

744

n = = 88 orang pelanggan. 1 + (744) x (0,1)2

Jumlah sampel yang di dapat sebesar 88 orang pelanggan, metode pengambilan sampling yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode aksidental sampling. Aksidental sampling


(39)

merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008 :122).

3.7 Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview).

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah: a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedkit/kecil (Sugiyono, 2008:194), wawancara penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pimpinan PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.


(40)

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008:199). Kuesioner penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para pelanggan PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket (kuesioner) yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada responden yang lain diluar sampel penelitian yang ada sebesar 30 responden. Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2008 : 267).


(41)

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah: a. Metode deskriptif.

Metode deskriptif merupakan suatu metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari


(42)

data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-smirnov (K-S). Dengan menggunakan tingkat significan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2–tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

2). Uji Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan


(43)

(sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independent disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3). Uji Multikolinearitas.

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.

b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas. c. Analisis Regresi Linier Berganda.

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.


(44)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana :

Y = Keputusan Pembelian. a = Konstanta.

b1, b2, b3, b4. = Koefisien Regresi Berganda.

X1 = Product.

X2 = Price.

X3 = Place.

X4 = Promotion.

e = Variabel Penganggu (standard error).

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F).

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : b1=b2=b3=b4= 0, (Product, price, place, dan promotion tidak berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian


(45)

mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas).

b) Ha : b1=b2=b3=b4≠0, (Product, price, place, dan promotion berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas).

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

2. Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

2) Uji secara Parsial/Individual (Uji-t).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi=0, (Product, price, place, dan promotion tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas).

b) Ha : bi ≠0, (Product, price, place, dan promotion berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :


(46)

2. Ha diterima jika-thitung > ttabel pada α = 5%

3) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini

berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2=0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.

4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).

a. Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 4.1 Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale V ariance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR000

01 44,0000 24,966 ,644 ,836

VAR000

02 44,2000 24,579 ,580 ,838

VAR000

03 44,0000 24,966 ,573 ,839

VAR000

04 43,4333 24,875 ,462 ,846

VAR000


(48)

VAR000

06 44,0333 24,447 ,588 ,838

VAR000

07 41,3667 26,378 ,453 ,846

VAR000

08 41,3333 24,989 ,639 ,836

VAR000

09 44,2333 25,564 ,423 ,848

VAR000

10 41,2333 26,737 ,371 ,849

VAR000

11 41,3000 26,562 ,406 ,848

VAR000

12 42,4333 24,875 ,551 ,840

VAR000

13 41,4333 26,323 ,414 ,848

VAR000

14 42,2333 24,806 ,425 ,850

VAR000

15 41,3000 26,700 ,379 ,849

VAR000

16 43,4333 24,875 ,462 ,846

Sumber : SPSS,15.00 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai dari coreccted Item Total Coreclation, pada butir pertanyaan 1 sampai dengan butir pertanyaan ke 18 diatas 0,361. Hal ini sesuai dengan Sudarmanto (2005:88) bahwa batas


(49)

minimum uji validitas yakni, 0,361. Sehingga kuesioner ini valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

N of Items

,853 16

Sumber : SPSS,15.00 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai dari croncbach alpha di atas 0,8, sehingga pertanyaan ini reliabel.

4.2 Analisis Deskriptif Responden Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah Persentase

< 30 Tahun 15 17

30 – 45 Tahun 44 50

> 45 Tahun 29 33

Jumlah 88 100


(50)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa yang ber umur < 30 tahun sebanyak 15 orang responden atau 17%, 30-45 tahun sebanyak 44 orang responden atau 50%, dan umur > 45 tahun sebanyak 29 orang responden atau 33%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Jumlah Persentase

S1 34 38

D3 30 34

SMA 24 28

Jumlah 88 100

Sumber: Data Primer (2012) Data diolah.

Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, yakni S1 sebesar 34 orang responden atau 38%, D3 sebesar 30 orang responden atau 34%, SMA sebesar 24 orang responden atau 28%. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.5


(51)

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 53 60

Perempuan 35 40

Jumlah 88 100

Sumber: Data Primer (2012) Data diolah.

Tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki yakni 53 orang responden atau 60%, sedangkan perempuan sebesar 35 orang responden atau 40%.

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 4.3.1 Produk (X1).

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Produk (X1) Keterangan STS

(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total Pengguna Total %

f % f % f % f % f % f %

Desain Mobil

4 4.5 0 0 22 25 52 59.1 10 11.4 88 100

Warna Yang Menarik

4 4.5 0 0 29 33 55 62.5 0 0 88 100


(52)

Mesin Mesin yang Berteknologi

4 4.5 0 0 53 60.2 31 35.2 0 0 88 100

Sumber : Data Primer (2012) Diolah

1. Pertanyaan pertama (Desain mobil), hasilnya sangat tidak setuju sebanyak 4 orang responden atau 4.5%, yang tidak setuju respondenny 0%, kurang setuju sebanyak 22 orang responden atau 25%, yang setuju sebesar 52 orang responden atau 59,1%, dan sangat setuju sebanyak 10 orang responden (11,4%).

2. Pertanyaan kedua (Warna yang menarik), hasilnya yang sangat tidak setuju sebanyak 4 orang responden atau 4.5%, yang tidak setuju respondennya 0%, yang kurang setuju sebanyak 29 orang responden atau 33%, yang setuju sebanyak 55 orang responden atau 62,5%, dan memilih sangat setuju respondennya 0%.

3. Pertanyaan ketiga (Ketahanan mesin), hasilnya yang sangat tidak setuju sebanyak 4 orang responden (4.5%), yang tidak setuju respondennya 0%, yang kurang setuju sebanyak 46 orang responden (52,3%), yang setuju sebanyak 38 orang responden (43,2%), dan memilih sangat setuju tidak ada responden. 4. Pertanyaan keempat (Mesin yang berteknologi), hasilnya yang sangat tidak

setuju sebanyak 4 orang responden (4.5%), yang tidak setuju tidak ada responden atau 0%, yang kurang setuju sebanyak 53 orang responden atau 60,2%, yang setuju sebanyak 31 orang responden atau 35,2%, dan memilih sangat setuju tidak ada responden atau 0%


(53)

4.3.2 Harga (X2)

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Harga (X2) Keterangan STS

(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total Pengguna Total %

f % f % F % f % f % f %

Harga yang sesuai

0 0 0 0 14 15.9 74 84.1 0 0 88 100

Harga yang Bersaing di Pasaran

0 0 0 0 48 54.5 40 45.5 0 0 88 100

Harga yang Bersaing

0 0 0 0 80 90.9 8 9.1 0 0 88 100

Harga Jual yang Tinggi

0 0 0 0 80 90.9 8 9.1 0 0 88 100

Sumber : Data Primer (2012) Diolah

1. Pertanyaan pertama (Mobil Toyota memiliki harga sesuai) hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 14 orang responden (15,9%), yang setuju sebanyak 74 orang responden (84,1%) dan sangat setuju tidak ada responden (0%).

2. Pertanyaan kedua (Harga mobil Toyota bersaing di pasaran), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 48 orang responden (54,5%), yang setuju sebanyak 40 orang responden (45,5%) dan sangat setuju tidak ada responden.


(54)

3. Pertanyaan ketiga (Harga yang bersaing), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju, tidak setuju, dan sangat setuju, yang kurang setuju sebesar 80 orang responden atau 90.9%, dan setuju sebanyak 8 orang responden atau 9.1% .

4. Pertanyaan keempat (Harga purna jual tinggi), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju, tidak setuju dan sangat setuju, yang kurang setuju sebanyak 80 orang responden (90,9%), dan setuju sebanyak 8 orang responden (9,1%).

4.3.3 Tempat (X3).

Tabel 4.8

Distribusi Pendapat Responden Lokasi (X3) Keterangan STS

(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total Pengguna Total %

f % f % f % f % f % f %

Tempat yang Bersih

0 0 0 0 23 26.1 53 60.2 12 13.6 88 100

Tempat yang Nyaman

0 0 0 0 23 26.1 46 52.3 19 21.6 88 100

Tempat yang Sejuk

0 0 1 1.1 23 26.1 64 72.7 0 0 88 100

Tempat yang Cerah

0 0 0 0 23 26.1 46 52.3 19 21.6 88 100


(55)

1. Pertanyaan pertama (Showroom Toyota yang bersih), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 23 orang responden (26,1%), yang setuju sebanyak 53 orang responden (60,2%) dan sangat setuju sebanyak 12 orang responden (13,6%). 2. Pertanyaan kedua (Showroom Toyota yang nyaman), hasilnya tidak ada

responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 23 orang responden atau 26.1%, yang setuju sebanyak 46 orang responden atau 52.3% dan sangat setuju sebesar 19 orang responden atau 21.6%.

3. Pertanyaan ketiga (Showroom Toyota yang sejuk), hasilnya tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan sangat setuju, yang tidak setuju sebanyak 1 orang responden (1,1%), yang kurang setuju sebanyak 23 orang responden (26,1%), dan setuju sebanyak 64 orang responden (72,7%). 4. Pertanyaan keempat (Showroom Toyota yang cerah), hasilnya tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 23 orang responden (26,1%), yang setuju sebanyak 46 orang responden (52,3%) dan sangat setuju sebanyak 19 orang responden (21,6%).

4.3.4 Promosi (X4).

Tabel 4.9

Distribusi Pendapat Responden Promosi (X4)


(56)

(1) (2) (3) (4) (5) Pengguna %

f % f % F % f % f % f %

Media Elektronik

0 0 0 0 16 18.2 72 81.8 0 0 88 100

Media Majalah

0 0 0 0 82 93.2 6 6.8 0 0 88 100

Hadiah 0 0 0 0 45 51.1 43 48.9 0 0 88 100

Pameran 0 0 0 0 88 100 0 0 0 0 88 100

Sumber : Data Primer (2012) Diolah

1. Pertanyaan pertama (Melakukan promosi melalui media elektronik), hasilnya tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan sangat setuju, yang kurang setuju sebanyak 16 orang responden atau 18.2%, dan yang setuju sebesar 72 orang responden atau 81.8%

2. Pertanyaan kedua (Melakukan promosi melalui media majalah), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju, tidak setuju dan sangat setuju, yang kurang setuju sebanyak 82 orang responden (93,2%) dan memilih setuju sebanyak 6 orang responden (6,8%) .

3. Pertanyaan ketiga (Melakukan promosi melalui hadiah), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju, tidak setuju, dan sangat setuju, yang kurang setuju sebanyak 45 orang responden (51,1%) dan memilih setuju sebanyak 43 orang responden (48,9%).

4. Pertanyaan keempat (Melakukan promosi melalui pameran), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju, hanya memilih kurang setuju sebesar 88 orang responden (100%).


(57)

4.3.5 Keputusan Pembelian (Y ) Tabel 4.10

Distribusi Pendapat Responden Keputusan Pembelian (Y)

Keterangan STS (1)

TS (2)

KS (3)

S (4)

SS (5)

Total Fpengguna

Total %

f % f % f % f % f % f %

Merek 0 0 0 0 16 18.2 28 31.8 44 50 88 100 Keinginan 0 0 0 0 16 18.2 28 31.8 44 50 88 100 Kebutuhan 0 0 0 0 23 26.1 21 23.9 44 50 88 100 Hadiah 0 0 0 0 16 18.2 28 31.8 44 50 88 100 Sumber : Data Primer (2012) Diolah

1. Pertanyaan pertama (Karena loyalitas terhadap merek Toyota ) hasilnya tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 16 orang responden atau 18.2%, yang setuju sebanyak 28 orang responden atau 31,8% dan sangat setuju sebanyak 44 orang responden (50%). 2. Pertanyaan kedua (Karena keinginan), hasilnya tidak ada responden yang

sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 16 orang responden atau 18.2%, yang setuju sebanyak 28 orang responden atau 31,8% dan sangat setuju sebanyak 44 orang responden (50%).

3. Pertanyaan ketiga (Kerena kebutuhan), hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 23 orang


(58)

responden atau 26,1%, yang setuju sebanyak 21 orang responden atau 23,9% dan sangat setuju sebanyak 44 orang responden (50%).

4. Pertanyaan keempat (Karena hadiah) hasilnya tidak ada responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang kurang setuju sebanyak 16 orang responden (18,2%), yang setuju sebanyak 28 orang responden (31,8%) dan sangat setuju sebesar 44 orang responden (50%).

4.5 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai berikut:


(59)

Gambar 4.1 : Pegujian Normalitas Sumber : Data Primer (2012)

Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan 5% (0,05). Hasil uji kolmogrov-Sumirnov dapat dilihat pada berikut ini:

Tabel 4.11

Uji Kolmogrov-Smirnov

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Ex

pec

ted

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(60)

Sumber : Data Primer Diolah (2011)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,089 ditas tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistic berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

Tabel 4.12 Uji Glejser

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

88 .0000000 1.75035658 .133 .076 -.133 1.247 .089 N Mean Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test dis tribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(61)

Sumber : Data Primer Diolah (2012)

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun variabel indenpenden yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas yang terdiri dari tingkat pendidikan dan insentif di atas signifikan 5%. Jadi dapat di nyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Berikut ini grafik heteroskesdatisitas adalah sebagai berikut:

Coefficientsa

-3.632 1.903 -1.909 .060

.049 .036 .151 1.345 .182

.155 .119 .160 1.305 .196

.023 .049 .060 .462 .645

.152 .116 .155 1.318 .191

(Constant) Produk Harga Tempat Promosi Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients Beta Standardiz ed Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Absut a.

Regression Studentized Residual

2 1 0 -1 -2 Re gres sio n S tan dard iz ed Re sid ual 2 1 0 -1 -2 Scatterplot


(62)

Gambar 4.2 : Pegujian Heteroskesdatisitas Sumber : Data Primer (2012)

c. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskna oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabalitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas


(63)

Sumber : Data Primer (2012)

Pada Tabel 4.13 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF > 1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda a).Uji Serempak (Uji-F).

Uji serempak (Uji-F) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serempak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X1, X2, X3, X4 berupa produk, harga, tempat, dan promosi terhadap variabel terikat yaitu Y berupa keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Coefficientsa

-16.542 4.233 -3.908 .000

.017 .081 .019 .209 .835 .831 1.203

1.047 .265 .395 3.950 .000 .693 1.442

.090 .108 .087 .828 .410 .622 1.608

1.023 .257 .382 3.979 .000 .751 1.331

(Constant) Produk Harga Tempat Promosi Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardiz ed

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputusan Pembelian a.


(64)

Tabel 4.14 Uji Serempak (Uji-F)

Sumber : Data Primer Diolah (2011)

Pada Tabel 4.14, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 15.342 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai Ftabel pada tingkat

signifikan 95% (α = 0,05) sebesar 1.4378. Oleh karena itu menunjukkan

adanya pengaruh bauran pemasaran yang terdiri product, price, place, promotion secara serempak terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

ANOVAb

197.079 4 49.270 15.342 .000a

266.546 83 3.211

463.625 87

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Cons tant), Promosi, Harga, Produk, Tempat a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian b.


(65)

b). Koefisien Determinan(R2).

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya

Tabel 4.16 Koefisien Determinan

Sumber : Data Primer, diolah (2012)

a. R = 0,652 berarti produk, harga, tempat, dan promosi sebagai variabel bebas menjelaskan variabel terikat yakni keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel cukup erat.

b. R Square 0.425 atau 42,5% , yakni produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT.

Model Summary

.652a .425 .397 1.79204

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Es timate Predic tors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Tempat


(66)

Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas, sedangkan sisanya 57,5 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini seperti faktor pesaing.

c). Uji Parsial (Uji-t)

Uji parsial (Uji-t) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (independent) yaitu X1, X2, X3, X4 berupa produk, harga, tempat, dan promosi terhadap variabel terikat yaitu Y berupa keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Tabel 4.15 Uji Parsial (Uji-t)

Sumber : Data Primer, Diolah (2012)

Coefficientsa

-16.542 4.233 -3.908 .000

.017 .081 .019 .209 .835

1.047 .265 .395 3.950 .000

.090 .108 .087 .828 .410

1.023 .257 .382 3.979 .000

(Constant) Produk Harga Tempat Promosi Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardiz ed

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian a.


(67)

a. Persamaan regresi sebagai berikut :

Y = -16,542 + 0,017 X1 + 1,047X2 + 0,090X3 + 1,023X4

b. Produk (X1)

Nilai dari produk sebesar 0.209 dan nilai ttabel sebesar 1,988 maka nilai thitung < ttabel (0.209 < 1,988) sehingga produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

c. Harga (X2)

Nilai dari harga sebesar 3.950 dan nilai ttabel sebesar 1,988 maka nilai thitung > ttabel (3.950 > 1,988) sehingga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Artinya ketika harga naik maka keputusan pembelian juga meningkat

d. Tempat

Nilai dari tempat sebesar 0.828 dan nilai ttabel sebesar 1,988 maka nilai thitung < ttabel (0.828 < 1,988) sehingga tempat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas


(68)

e. Promosi

Nilai dari promosi sebesar 3.979 dan nilai ttabel sebesar 1,988 maka nilai thitung > ttabel (3.979 > 1,988) sehingga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Artinya ketika promosi semakin gencar / ditingkatkan maka keputusan pembelian juga meningkat


(69)

4.7 Pembahasan

a. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Karena konsumen tidak memfokuskan pada bentuk produk tersebut tetapi berdasarkan kebutuhan akan produk tersebut. Produk mobil yang di produksi sudah sesuai dengan konsep modern.

b. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Harga yang dikeluarkan oleh harus bersaing dengan competitor, harga yang terjangkau dengan spesifikasi mobil yang sesuai dengan kebutuhan.

c. Pengaruh Tempat Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Tempat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.


(70)

Walaupun tempatnya jauh akan tetap dibeli konsumen, untuk di kota Medan Showroom Auto 2000 telah memiliki 5 cabang yang tersebar untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk Toyota.

d. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

Semakin banyak promosi dilakukan maka akan semakin besar daya beli masyarakat dengan promo yang ditawarkan semenarik mungkin, promosi harus gencar dilakukan ditempat-tempat yang strategis seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pasar modern agar kemudahan informasi dan pembelian dapat dirasakan konsumen.


(71)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah :

1. Bauran pemasaran yang terdiri produk, harga, tempat, dan promosi secara serempak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas. Sedangkan secara parsial bahwa harga merupakan variable yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas.

2. Koefisien determinan sebesar 65,2% yakni produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Toyota pada PT. Astra International, Tbk Cabang Medan Amplas, sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini yaitu faktor pesaing

3. Variabel bauran pemasaran yaitu variabel produk dan tempat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena konsumen tidak memfokuskan pada bentuk produk tetapi atas dasar kebutuhan, variabel tempat tidak berpengaruh karena walaupun tempat/lokasi jauh maka akan dicari konsumen. Sedangkan variabel harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel harga berpengaruh karena


(72)

harus bersaing dengan produk lain sehingga harga yang ditawarkan harus bersaing. Variabel promosi berpengaruh karena semakin gencar promosi dilakukan maka kesempatan untuk meningkatkan penjualan juga semakin meningkat.

5.2 Saran

Saran penelitian ini adalah:

1. Agar perusahaan lebih meningkatkan promosinya sehingga penjualan menjadi lebih maksimal dan efisien.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain di samping variabel yang telah diteliti sebelumnya seperti menambah variabel intervening yakni loyalitas pelanggan.

3. Agar perusahaan melakukan promosi produk lebih baik lagi dengan cara – cara yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan harga yang dipasarkan juga sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.


(73)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian. Cetakan Kesembilan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press, Medan.

Gitusudarmo, Indriyo, 1994. Manajemen Pemasaran. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. PT. Andi Offset, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. PT. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Jilid 1, PT. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, Jilid 2, PT. Erlangga, Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat, 2005. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. PT. Salemba Empat, Jakarta.

Lukito, Nina, 2007. Pengaruh Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT. Astra International, Tbk – TSO Cabang Gatot Subroto. Medan

Silalahi, Ulber, 2009. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama.

Situmorang, Syafrizal Helmi, 2009. Analisis Data Penelitian : Menggunakan Program SPSS. USU Press, Medan

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keduabelasa, CV. Alfabeta, Bandung.

Sunarto, 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. USU Press, Medan Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Bayumedia, Malang. Tjiptono, Fandy.2005. Brand Management and Strategy. Andi. Yogyakarta.


(1)

harus bersaing dengan produk lain sehingga harga yang ditawarkan harus bersaing. Variabel promosi berpengaruh karena semakin gencar promosi dilakukan maka kesempatan untuk meningkatkan penjualan juga semakin meningkat.

5.2 Saran

Saran penelitian ini adalah:

1. Agar perusahaan lebih meningkatkan promosinya sehingga penjualan menjadi lebih maksimal dan efisien.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain di samping variabel yang telah diteliti sebelumnya seperti menambah variabel intervening yakni loyalitas pelanggan.

3. Agar perusahaan melakukan promosi produk lebih baik lagi dengan cara – cara yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan harga yang dipasarkan juga sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian. Cetakan Kesembilan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press, Medan.

Gitusudarmo, Indriyo, 1994. Manajemen Pemasaran. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. PT. Andi Offset, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. PT. Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Jilid 1, PT. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, Jilid 2, PT. Erlangga, Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga, PT. Erlangga, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat, 2005. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. PT. Salemba Empat, Jakarta.

Lukito, Nina, 2007. Pengaruh Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT. Astra International, Tbk – TSO Cabang Gatot Subroto. Medan

Silalahi, Ulber, 2009. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama.

Situmorang, Syafrizal Helmi, 2009. Analisis Data Penelitian : Menggunakan Program SPSS. USU Press, Medan

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keduabelasa, CV. Alfabeta, Bandung.

Sunarto, 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. USU Press, Medan Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Bayumedia, Malang. Tjiptono, Fandy.2005. Brand Management and Strategy. Andi. Yogyakarta.


(3)

Trisnantoro, Laksana. 2005. Aspek Strategi Manajemen Rumah Sakit Anatara Misi Sosial dan Tekanan Pasar. Andi. Yogyakarta

.

Umar, Husien. 2008. Metode Riset Bisnis. PT.Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.


(4)

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Pertanyaan yang ada dalam daftar pertanyaan ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan SKRIPSI dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

MOBIL TOYOTA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK CABANG

MEDAN AMPLAS

Oleh karena itu kepada responden saya sebagai penulis mengharapkan :

1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini :

Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Jawaban Tidak Setuju (TS) : 2

Jawaban Kurang Setuju (KS) : 3

Jawaban Setuju (S) : 4

Jawaban Sangat Setuju (SS) : 5

Mohon indikasikan diri anda 1. Usia : Tahun

2 Tingkat Pendidikan : 1) S1 2) D3 3) SMA


(5)

Produk (X1) SS S KS TS STS

Desain mobil Toyota bervariasi Warna yang menarik

Ketahanan mesin yang tidak cepat rusak

Mesin yang berteknologi canggih

Harga (X2) SS S KS TS STS

Mobil Toyota memiliki harga sesuai dengan fitur yang disediakan

Harga mobil Toyota bersaing di pasaran

Harga yang bersaing Harga purna jual tinggi

Place (X3) SS S KS TS STS

Showroom Toyota memiliki tempat yang bersih

Showroom Toyota memiliki tempat yang nyaman

Showroom Toyota memiliki tempat yang sejuk

Showroom Toyota memiliki tempat yang cerah

Promotion (X4) SS S KS TS STS

Toyota melakukan promosi melalui media elektronik

Toyota melakukan promosi melalui media majalah

Toyota melakukan promosi melalui hadiah

Toyota melakukan promosi melalui pameran


(6)

Keputusan Pembelian (Y) SS S KS TS STS Karena loyalitas terhadap merek

Toyota

Karena keinginan sendiri Kerena kebutuhan


Dokumen yang terkait

Analisis SWOT Sebagai Faktor Penyusunan Strategi Manajemen Dalam Peningkatan Penjualan Mobil PT. Astra International TBK (Toyota Sales Operation) Cabang Medan Amplas

29 591 71

Pengaruh Modifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil New Avanza Pada Konsumen PT Astra International Tbk-Tso Cabang Gatot Subroto Medan

0 25 90

Pengaruh Posisi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang Di PT. Astra International Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto

0 27 95

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BENGKEL AUTO 2000 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk – TOYOTA CABANG RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

1 25 203

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

3 13 147

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 2 10

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 2

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Agya (Studi Kasus Pada Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja Medan)

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 1 12

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota pada PT. Astra International Tbk Cabang Medan Amplas

0 2 14