HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP TARAKANITA MAGELANG TERHADAP PELAJARAN FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP

TARAKANITA MAGELANG TERHADAP PELAJARAN

FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Grace Ersat Januarto

  

NIM : 011424025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP TARAKANITA MAGELANG TERHADAP PELAJARAN FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Oleh : Grace Ersat Januarto NIM : 011424025 Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing

  Drs. Domi Severinus, M.Si Tanggal:

  

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP

TARAKANITA MAGELANG TERHADAP PELAJARAN

FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

  

Grace Ersat Januarto

NIM : 011424025

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 11 September 2008

  

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Drs. Domi Severinus, M.Si ………………

  Sekretaris : Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd ……………… Anggota : 1. Drs. Domi Severinus, M.Si ……………...

  2. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd ……………...

  3. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T ……………...

  Yogyakarta, 11 September 2008 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  ^âÑxÜáxÅut{~tÇ ~tÜçt áxwxÜ{tÇt |Ç| áxutzt| àtÇwt ~tá|{ M UâÇwt `tÜ|t wtÇ lxáâá ^Ü|áàâá ftÇz ]âÜâ fxÄtÅtà UtỦt~? \uâ áxưàt `tá Twảxđ àxưv|đàt

  MOTTO Everybody need music

  Tidak ada yang mustahil bagi yang berani mencoba (Iskandar Zulkarnaen) Sesuatu yang kita kerjakan dengan senang hati sama sekali tidak menyusahkan

  (Jafferson)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

Yogyakarta, 11 September 2008

Penulis Grace Ersat Januarto

  

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP

TARAKANITA MAGELANG TERHADAP PELAJARAN FISIKA

DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA.

  Tujuan penulisan skripsi ini untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh

gelas sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan

dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

  1. Drs. Domi Severinus, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi dan juga sebagai dosen pembimbing akademik

  2. Bapak dan Ibu tercinta yang dengan segala daya dan upaya telah membiayai, membimbing dan mendoakan demi terselesainya skripsi ini.

  3. Mas Adven (Mas Pepenk) dan Mbak Lala yang telah memberi semangat dan memacu diriku hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Kakek dan nenek Jupri almarhum, Mbah Kakung Warsito almarhum,

  Om Wahyu sekeluarga, Tante Wiwik sekeluarga, Tante Andi sekeluarga,

Tante Rini sekeluarga dan saudara-saudaraku tercinta lainnya.

  5. Aloysia Hety W yang telah setia menyayangiku 6. Lusia Ratna M dan keluarga yang telah mendukungku.

  7. FIVE SOULS Management (Dedy, Mimi, Ian, Compos, Bendot, Cheche, Mas Bowo, Seno, dll) dan FOSFOR Management (Pak Produser Eko, Bendot, Aik, Onny, Anggit, Yayan, Anang, dll) yang telah mendukung dan memberi inspirasi dalam bermusik.

  8. Teman-teman satu rumah di 64 A (Mas Jekek, Si Om, Jendhol, Mas Ferdy, Mas Tomblok, Mas Anton Blindsoul, Neo, Seno, Mas Bopak, dll.) dan di Cempaka 262 (Foriz, Winda, Agnes, Robot, Yanuar, Asti, Kunil, dll).

  9. Teman-teman Pendidikan Fisika 2001 ( Wawan, Sapto, Deni, Hari, Bayu, Maran, Diana, Tyas, Desy, Hira, Nina, Daryono, dll) dan Pendidikan Matematika 2001 (Tita, Nia, Sini, Ligna, dll).

  10. Teman-teman P. Fis 2000 (Ika, Andi, Ana, dll), P. Fis 2002 (Asti, Atik, Win, Natasha, Sulis, Wisnu, Ari, dll), P. Fis 2003 (Tika, Siwi, Eka, Dias, Boni, Gita, Dian, dll), P. Fis 2004 (Mareta, Dwi, Aris, Wiwi, Wisnu, Woro, Astri, Fredy, dll), P. Fis 2005 (Cici, Nita, Rita, Melly, Wido, dll), teman-teman P. Fis 2006 dan P. Fis 2007.

  11. Bapak Narjo, Bapak Sugeng serta Mbak Heni selaku staf sekretariat

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas saran, ide dan dukungan yang diberikan hingga tulisan ini dapat terselesaikan.

  Akhirnya tak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan waktu, pikiran, biaya dan tenaga. Semoga skripsi ini dapat

berguna bagi pembaca. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan selalu

perhatikan.

  Yogyakarta, 11 September 2008 Penulis

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv HALAMAN MOTTO ………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………… vi KATA PENGANTAR ………………………………………………... viii DAFTAR ISI …………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. xvi ABSTRAK ……………………………………………………………. xvii ABSTRACT ………………………………………………………….. xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………

  1 B. Perumusan Masalah …………………………………………...

  5 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...

  5

BAB II. LANDASAN TEORI A. Hakekat Fisika

  

1. Pengertian …………………………………………………

  32

  32 E. Hipotesis Penelitian ………………………………………….

  30 D. Hubungan Persepsi Terhadap Pelajaran Fisika Dengan

Prestasi Belajar ……………………………………………….

  

4. Fungsi Prestasi Belajar ……………………………………

  28

  3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Siswa ……………………………………………………...

  27

  

2. Tes Sebagai Sarana Pengukuran Prestasi Belajar …………

  24

  

1. Pengertian …………………………………………………

  7

  19

7. Efek Persepsi ……………………………………………..

  18

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi …………….

  17

5. Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi …………………..

  16

4. Syarat Terjadinya Persepsi ……………………………….

  

3. Aspek-Aspek Persepsi ……………………………………

  14

  8

2. Proses Dasar Terjadinya Persepsi ………………………...

  

1. Pengertian …………………………………………………

  7 B. Persepsi

  

2. Pembelajaran Fisika ………………………………………

  23 C. Prestasi Belajar

  33 B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………

  33 C. Obyek dan Subyek Penelitian …………………………………

  34 D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………..

  34 E. Metode Penelitian …………………………………………….

F. Instrumen Penelitian

  35

1. Lembar Kuesioner ………………………………………..

  37

2. Wawancara ……………………………………………….

  38

3. Studi Dokumen Rapor ……………………………………

G. Prosedur Penelitian

  38

1. Tahap Persiapan …………………………………………..

  39

2. Tahap Uji Coba Instrumen ……………………………….

  39

3. Tahap Pengumpulan Data ………………………………..

  41 H. Metode Analisis Data ………………………………………..

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskrisi Data

  43

  

1. Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika ………………

  44

  

2. Prestasi Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran Fisika ……

  46 B. Analisa Data …………………………………………………

  47 C. Pengujian Hipotesis ………………………………………….

D. Pembahasan Hasil Penelitian

  48

1. Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika ……………….

  

Fisika Dengan Prestasi Belajar …………………………..

  50

  50

4. Hasil Wawancara …………………………………………

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

  55 A. Kesimpulan …………………………………………………..

B. Saran

  56 1. Bagi Guru ………………………………………………..

  57

2. Bagi Peneliti Yang Lain …………………………………

  

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 58

  59 LAMPIRAN …………………………………………………………

  

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman

  44

  45 10. Tabel 4.7 Data perhitungan korelasi .......................................

  9. Grafik 4.6 Distribusi frekuensi skor studi rapor dalam grafik histogram ......................................................................

  45

  45 8. Tabel 4.5 Distribusi frekuensi skor studi rapor ......................

  44 7. Tabel 4.4 Data perhitungan pada rapor ...................................

  6. Grafik 4.3 Frekuensi skor persepsi siswa terhadap mata pelajaran fisika dalam grafik histogram ...................................

  5. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi skor persepsi siswa terhadap pelajaran Fisika .........................................................................

  1. Tabel 3.1 Distribusi aspek yang mempengaruhi persepsi dalam kuesioner ..........................................................................

  43

  42 4. Tabel 4.1 Data perhitungan pada kuesioner .............................

  3. Tabel 3.3 Kategori prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran fisika ...........................................................................

  41

  2. Tabel 3.2 Kategori persepsi siswa terhadap pelajaran fisika ..........................................................................................

  36

  46

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman 1. Lampiran 1 Lembar kuesioner ………………………………….

  59 2. Lampiran 2 Daftar nilai fisika pada rapor siswa ………..……..

  62

  3. Lampiran 3 Surat pengantar dari pihak Universitas Sanata Dharma untuk penelitian ………………………………………

  75

4. Lampiran 4 Daftar nilai rata-rata fisika siswa dan skor nilai kuesioner ……………………………………………………….

  76 5. Lampiran 5 Tabel korelasi Product Moment …………………..

  80

  6. Lampiran 6 Daftar kategori persepsi siswa dan prestasi belajar fisika siswa ……………………………………….....................

  81

  

ABSTRAK

Grace Ersat Januarto, Hubungan Persepsi Siswa Kelas VIII SMP

Tarakanita Magelang Terhadap Pelajaran Fisika Dengan Prestasi Belajar

Fisika.

  Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta (2008).

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Adanya perbedaan

persepsi siswa terhadap pelajaran fisika untuk siswa kelas VIII SMP Tarakanita

Magelang, (2) Adanya perbedaan prestasi belajar siswa untuk pelajaran fisika kelas

  

VIII SMP Tarakanita Magelang, (3) Hubungan antara persepsi siswa kelas VIII

SMP Tarakanita Magelang terhadap pelajaran fisika dengan prestasi belajar.

  Obyek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu persepsi siswa

terhadap pelajaran fisika dan prestasi belajar. Sedangkan subyek penelitian dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A, VIII B, VIII C dan VIII D SMP

Tarakanita Magelang.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tarakanita Magelang pada 16 dan 18 Januari 2008. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang persepsi terhadap pelajaran fisika, studi dokumen rapor siswa serta wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) untuk mengetahui korelasi

antara persepsi siswa terhadap pelajaran fisika dengan prestasi belajar, peneliti

menggunakan analisis statistik Product Moment, (2) Sebagai penarikan kesimpulan

apakah ada korelasi yang positif antara persepsi siswa terhadap pelajaran fisika

dengan prestasi hasil belajar atau tidak, peneliti menggunakan analisis t-test.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi yang dimiliki oleh siswa-

siswi kelas VIII SMP Tarakanita Magelang berbeda-beda, sehingga menyebabkan

prestasi belajar siswa yang berbeda pula antara siswa yang satu dengan yang

lainnya, (2) persepsi terhadap pelajaran fisika yang dimiliki oleh siswa bisa

mempengaruhi prestasi belajar atau dengan kata lain prestasi belajar tidak lepas dari

pengaruh persepsi yang dimiliki oleh siswa, (3) persepsi siswa yang positif akan

menyebakan prestasi belajar siswa menjadi baik. Begitu pula sebaliknya, jika siswa

memiliki persepsi yang negatif maka akan menyebabkan prestasi belajar yang

kurang baik (buruk). Sebagian besar siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang

(132 siswa dari 162 jumlah siswa) memiliki persepsi yang positif terhadap pelajaran

fisika dan semua siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang (162 jumlah siswa)

  ABSTRACT Grace Ersat Januarto, Correlation of Perception from Students Class

  

VIII SMP Tarakanita Magelang Between Physics and Physics Learning

Achievement.

  Programme, Mathematics and Science Teacher Training collage, Sanata Dharma University, Yogyakarta (2008).

  The purpose of this observation is to know : (1) There is different perception

from student towards phiysics for students class VIII SMP Tarakanita Magelang, (2)

There is different achievement from students towards physics in class VIII SMP

Tarakanita Magelang, (3) Correlation of perception from students class VIII in SMP

Tarakanita Magelang between physics and learning achievement.

  The target of this observation consist of two. They are the student’s

perception towards physics and learning achievement whilst the subject of this

observation is all the students in class VIII A, VIII B, VIIIC and VIIID in SMP

Tarakanita Magelang

  This observation was held in SMP Tarakanita Magelang on January 16 and 18, 2008. This instrument used in this observation are question about the perception of physics, the study of the document of the students book reports and interviews. Data analysis techniques used are (1) to know the correlation between the

students’ perception towards physics and learning achievement, the observer uses

statistics analysis Product Moment, (2) to draw conclusions whether there is positive

correlation between the students’ perception towards physics and learning

achievement or not, the observer uses t-test analysis.

  The result of observation shows that (1) the perception which the students in

class VIII SMP Tarakanita Magelang have differs, so it causes the students’ learning

achievement differs too between one student and the other, (2) the perception

towards physics possessed by the student can influence the learning achievement or

in the other words the learning achievement can’t be separated from the influence of

the students’ perception, (3) the students’ positive perception will result good

learning achievement or else if the students have negative perception, it will cause

the learning achievement not good (bad). Most students in class VIII SMP

Tarakanita Magelang (132 students from 162 students in all) have positive

perception towards physics and all students in class VIII SMP Tarakanita Magelang

(162 students) have good achievement, (4) the perception of the students in class

  

VIII SMP Tarakanita Magelang towards physics has positive correlation to the

students’ learning achievement.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu hal yang sangat vital bagi perkembangan manusia adalah

  pendidikan. Melalui pendidikan, manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna untuk memperkembangkan pribadinya. Melalui pendidikan juga seseorang memperoleh kesempatan untuk membina kemampuan dan keahliannya sehingga potensi yang ada dalam dirinya dapat berkembang secara maksimal.

  Pendidikan merupakan “fasilitator” dan “dinamisator” dalam kehidupan tiap-tiap pribadi baik sebagai makhluk individual, sosial, maupun etis; dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Yang dimaksud dengan pendidikan merupakan fasilitator adalah situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang sedang belajar. Sedangkan pendidikan merupakan dinamisator adalah pendidikan penghantar pembelajaran untuk mencapai kesejahteraan (Yusuf, 1982).

  Pendidikan di sekolah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

  

terorganisir. Diharapkan bahwa setelah masing-masing jenjang tersebut

terlewati akan terjadi perubahan tingkah laku siswa yang berhubungan dengan

unsur cipta, rasa dan karsa (Syah, 2001). Dengan kata lain, pendidikan di

sekolah bertujuan menghasilkan perubahan yang positif di dalam diri siswa

yang sedan tumbuh menuju kedewasaan. Melalui pendidikan di sekolah,

seseorang belajar mengembangkan dirinya agar dapat berdiri sendiri atau

dapat hidup mandiri di kemudian hari. Salah satu aspek yang menunjukkan keberhasilan seseorang dalam

pendidikan disekolah adalah prestasi belajar. Ilmu-ilmu yang diperoleh siswa

dalam pendidikan bersifat kualitatif kemudian dinyatakan secara kuantitatif,

yaitu nilai-nilai atau prestasi belajar. Prestasi belajar diperoleh melalui tes

hasil belajar. Prestasi belajar disimbolkan dalam bentuk angka atau huruf (Tirtonegoro, 1984).

  Proses terjadinya perubahan tingkah laku pada manusia melalui suatu

proses belajar. Proses perubahan tingkah laku tersebut terjadi dalam jangka

waktu yang panjang. Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang siswa

merupakan bukti keberhasilannya dalam mengikuti proses belajar mengajar

disekolah. Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang siswa merupakan bukti

perubahan yang dialami siswa sebagai hasil dari perubahan belajar yang

dilakukannya.

Keberhasilan seseorang dalam mencapai prestasi belajar yang

  1. Faktor internal yang meliputi motivasi, minat, cara belajar, kondisi fisik, dan kondisi psikis siswa. Aspek-aspek tersebut merupakan faktor yang membentuk kepribadian seseorang. Di samping aspek-aspek tersebut di atas, aspek persepsi merupakan salah satu faktor internal yang besar kontribusinya bagi pembebtukan kepribadian. Dalam hubungan dengan siswa, maka persepsi merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan prestasi belajarnya.

2. Faktor eksternal yang meliputi kurikulum pengajaran, disiplin, kondisi sosial, fasilitas, interaksi guru dan keterlibatan orang tua.

  Pelajaran Fisika selama ini dianggap oleh para siswa merupakan pelajaran yang menakutkan,membosankan, bahkan menjenuhkan. Kenyataan yang sering dijumpai menunjukkan bahwa para siswa mengalami kesulitan dan beranggapan bahwa pelajaran Fisika adalah pelajaran yang sulit. Hal ini bisa dilihat dengan sedikitnya jumlah siswa yang mendapat nilai hasil belajar atau nilai ujian yang bagus untuk pelajaran Fisika. Oleh karenanya, muncul suatu persepsi dilingkungan para siswa, dimana setiap siswa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pelajaran Fisika.

  Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan yang langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra sekitarnya (Schiffman & Kanuk, 1997). Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Desirato dalam Rakhmat, 2000).

  Persepsi yang dimiliki setiap siswa akan membawa dampak terhadap penerimaan pelajaran Fisika itu sendiri. Mulai dari cara belajar sampai pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar atau hasil ujian siswa tersebut. Persepsi yang muncul dalam diri siswa bisa positif ataupun negatif. Hal ini sangat tergantung pada pengalaman siswa sendiri. Bila seorang siswa memiliki pengalaman yang menyenangkan terhadap suatu objek maka biasanya dia akan mempersepsikan objek tersebut secara positif. Demikian juga sebaliknya, bila seorang siswa memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan maka biasanya dia akan mempersepsikan objek tersebut secara negatif. Ada kemungkinan bahwa jika siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap pelajaran Fisika, maka hasil belajar siswa tersebut akan negatif pula. Demikian pula sebaliknya, jika siswa memiliki persepsi yang positif terhadap pelajaran Fisika, maka hasil belajar atau hasil ujian siswa tersebut akan positif.

  Berdasarkan uraian diatas, maka judul yang dipilih adalah “Hubungan Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Tarakanita Magelang

  B. PERUMUSAN MASALAH.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini muncul permasalahan atau pertanyaan yang akan dijawab diantaranya adalah:

  1. Apakah terdapat perbedaan persepsi siswa terhadap pelajaran fisika untuk siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang ?

  2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa untuk pelajaran fisika kelas kelas VIII SMP Tarakanita Magelang ?

  3. Bagaimana hubungan antara persepsi siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang terhadap pelajaran Fisika dengan prestasi belajar? C. TUJUAN PENELITIAN.

  Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Adanya perbedaan persepsi siswa terhadap pelajaran fisika untuk siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang .

  2. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran fisika kelas

  VIII SMP Tarakanita Magelang

  3. Hubungan antara persepsi siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang terhadap pelajaran fisika dengan prestasi belajar siswa.

D. MANFAAT PENELITIAN.

  1. Bagi peneliti, penelititan ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana persepsi yang dimiliki siswa kelas VIII SMP

Tarakanita Magelang terhadap pelajaran fisika yang diterima di sekolah.

  2. Untuk menunjukkan adanya hubungan antara persepsi yang dimiliki siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang terhadap pelajaran fisika dengan prestasi belajar siswa.

  3. Adanya bukti empiris tentang penelitian yang berkaitan dengan persepsi siswa terhadap pelajaran fisika.

  4. Dapat digunakan sebagai referensi atau literatur dalam melaksanakan penelitian yang relevan dimasa datang.

BAB II LANDASAN TEORI A. HAKEKAT FISIKA.

1. Pengertian.

  Fisika adalah cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam. Fisika adalah salah satu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis deduktif dengan menggunakan peristiwa alam dan penyelesaian masalah dengan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan pendekatan matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap percaya diri.

  Ilmu Pengetahuan Alam atau sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama adalah orde observasi yang merupakan orde yang didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala atau fakta, sedangkan orde kedua adalah orde konseptual yang merupakan orde yang didasarkan pada konsep manusia mengenai alam semesta (Sumadji, dkk: 1998). Sains adalah suatu bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi (Fisher, 1975).

2. Pembelajaran Fisika.

  keilmuan, meliputi: berpikir kritis dan analitis, perhatian pada masalah- masalah sains (Kartika Budi, 1998). Dari aspek pengetahuan, tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa dapat memahami dan menerapkan ilmunya sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat pendidikannya.

  Dari aspek kemampuan melakukan proses, tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa terampil dan menguasai proses sains. Sedangkan dari aspek sikap, tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mempunyai sikap keilmuan.

  Visi pembelajaran fisika adalah mempersiapkan siswa yang melek sains dan teknologi, untuk memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya melalui perkembangan ketrampilan proses, sikap alamiah, ketrampilan berpikir, penguasaan konsep sains yang esensial dan kegiatan teknologi serta upaya pengelolaan lingkungan secara bijaksana yang dapat menumbuhkan sikap pengagungan terhadap Tuhan.

A. PERSEPSI.

1. Pengertian.

  Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi adalah suatu proses kognitif. memandang sesuatu (Gibson, 1994). Dua orang yang dihadapkan pada stimulus yang sama dan dalam kondisi yang sama belum tentu mempunyai persepsi yang sama (Schiffman & Kanuk, 1997).

  Persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi

  

(sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk

  memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu (Ruch, 1967). Senada dengan hal tersebut) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan (Atkinson dan Hilgard, 1991). Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu (Gibson dan Donely, 1994).

  Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera (Chaplin, 1989)

  Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri (Gibson, 1986).

  Persepsi adalah proses pengorganisasian dan penginterprestasikan kesan-kesan sensoris untuk memberikan suatu makna tertentu kepada lingkungannya. Interprestasi seseorang tentang kesan sensorinya mengenai lingkungannya akan sangat berpengaruh pada perilakunya yang pada gilirannya menentukan faktor-faktor apa yang dipandangnya sebagai faktor motivasional yang kuat (Siagian, 1989).

  Persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan,nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain (Young, 1956).

  Proses persepsi individu akan sangat menentukan apakah respon bersifat positif ataukah negatif. Jadi jika persepsi individu baik terhadap lingkungan maupun kemampuan diri menunjukkan persepsi yang positif, negatif, maka hali ini akan mempengaruhi respon individu yang menunjukkan respon negatif (Schult & Schult dalam Asnawi, 1999).

  Persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari suatu serapan. Persepsi merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (Depdikbud, 1998). Pengertian persepsi ini sama dengan pengertian sikap yang dikemukakan oleh Goodwin dan Klausmeier yang menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bereaksi ; senang atau tidak senang, positif atau negatif, terhadap suatu obyek, orang, ide, atau situasi tertentu (William L. Goodwin dan Hebert J. Klausmeier, 1975). Persepsi seseorang terhadap suatu obyek akan positif atau negatif tergantung harapannya terhadap obyek tersebut.

  Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.

   Menurut Wagito (1981) menyatakan bahwa persepsi merupakan

  proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir.

  Didalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif / negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula (Polak, 1976).

  Dengan demikian persepsi merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan mengadakan perubahan-perubahan di lingkungannya.(Eytonck, 1972). Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003). Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sabri (1993) mendefinisikan persepsi sebagai aktivitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikannya kemampuan itulah dimungkinkan Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Riggio (1990) juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan..

  Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan segala kejadian- kejadiannya. (Meider, 1958). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia.

  Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal individu meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian nilai terhadap objek tersebut. Sejumlah informasi dari luar mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan. Mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi sekitar dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada serta tergantung pada lingkungan sekitar dan keadaan dalam diri individu untuk menghasilkan gambaran pengetahuan tentang dunia sehingga mempengaruhi bagaimana individu melihat lingkungan sekitarnya.

2. Proses Dasar Terjadinya Persepsi.

  Persepsi mengandung 3 proses dasar, yaitu seleksi, mengorganisasi, dan menginterprestasi sensasi yang muncul. Seleksi adalah proses dimana kita memilih stimulus yang akan kita perhatikan, ketika ada 2 atau lebih stimulus yang kita rasakan atau kita peroleh, tidak mungkin kita dapat menanggapi semua stimulus tersebut, pada setiap situasi selalu terjadi kelebihan informasi sensori, tetapi otak kita mengatur untuk menyortir pesan-pesan yang dianggap penting dan membuang atau mengacuhkan yang lainnya. Proses ini disebut sebagai selective attention.

  Proses seleksi atas informasi yang masuk dilanjutkan dengan mengorganisasikan kedalam pola dan prinsip-prinsip yang membantu kita dalam memahami informasi tersebut. Setelah itu, otak kita akan memakai informasi tersebut untuk menjelaskan dunia luar. Inilah yang dimaksud dengan interprestasi. Interprestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi di dalam otak / di dalam pusat kesadaran disebut juga proses psikologis. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah perhatian dalam persepsi. Hal tersebut karena individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja tapi individu juga dikena berbagai macam stimulus oleh keadaan sekitarnya, tetapi tidak stimulus mendapatkan respon dari individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.

  Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi (dalam Yusuf, 1991: 108) sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan "interpretation", begitu juga berinteraksi dengan "closure". Proses seleksi terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan

3. Aspek-aspek Persepsi.

  Menurut Peter & Olson (1999), aspek-aspek persepsi, yaitu :

a. Cipta ( kognitif )

  Kognitif mengacu pada tanggapan mental atau pemikiran. Fungsi utama dari kognitif adalah untuk menginterprestasikan, memberi makna, dan memahami aspek utama pengalaman pribadi mereka. Selain itu, kognitif berfungsi untuk memproses (memikirkan) interprestasi atau arti tersebut dalam melakukan tugas kognitif. Jadi, aspek kognitif akan membantu seseorang dalam menginterprestasi, memberi makna, dan memahami aspek utama pengalaman pribadi seseorang sehingga terbentuk persepsi. Kognitif meliputi :

i. Pengertian, yaitu menginterprestasikan atau menetapkan arti aspek khusus lingkungan seseorang.

  ii. Penilaian, yaitu menetapkan apakah suatu aspek lingkungan atau perilaku pribadi seseorang adalah baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan.

iii. Perencanaan, yaitu menetapkan bagaimana memecahkan suatu permasalahan atau tujuan.

  iv. Penetapan, yaitu membandingkan alternatif pemecahan suatu masalah

b. Rasa ( afektif ).

  Afektif mengacu pada tanggapan perasaan. Perasaan merupakan salah satu unsur persepsi. Hal ini dikarenakan perasaan yang ada dalam diri seseorang akan menentukan persepsi yang terbentuk. Jika seseorang memiliki perasaan yang positif terhadap suatu objek maka kemungkinan dia akan memiliki persepsi yang positif juga. Sebaliknya, jika seseorang memiliki perasaan yang negatif terhadap suatu objek maka kemungkinan dia akan memiliki persepsi yang negatif. Ada 4 jenis tanggapan afektif, yaitu : i. Emosi, misalnya gembira, cinta, marah.

  ii. Perasaan tertentu, misalnya kehangatan, penghargaan, kepuasan.

  iii. Suasana hati, misalnya santai, tenang, bosan, sedih. iv. Evaluasi, misalnya suka, tidak suka, menikmati, jelek.

4. Syarat Terjadinya Persepsi.

  Menurut Walgito ( 1994 ) ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh individu agar dapat menyadari dan mengadakan persepsi :

a. Ada objek yang dipersepsi.

  Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera. Stimulus b. Alat indera atau reseptor.

  Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran, dan sebagai alat respon diperlukan syaraf motoris.

  c. Perhatian.

  Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.

5. Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi.

  a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor stimulus dapat datang dari luar individu dan dari diri individu, namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.

  b. Alat indra, syaraf dan susunan syaraf pusat Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensori sebagai alat c. Perhatian Untuk menyadari atau persepsi diperlukan adanya perhatian.

  Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada sesuatu atau sekumpulan objek.