Lingkungan kerja psikis dan efektivitas komunikasi menurut persepsi karyawan : studi kasus pada PT. Madu Baru Yogyakarta - USD Repository

  LINGKUNGAN KERJA PSIKIS DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MENURUT PERSEPSI KARYAWAN Studi Kasus Pada PT. Madu Baru Yogyakarta

  S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh : Petrus Damianus Benidau

  NIM : 002214077 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tidak ada suatu hal pun yang terjadi secara kebetulan dalam hidup ini.

  DIA selalu punya maksud yang indah bagi kita. DIA jugalah yang menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya”.

  Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta : Tri Tunggal Maha Kudus

  Yesus Kristus dan Bunda Maria Alm.Opa Gabriel L. Benidau & Alm. Opa Mateus M. Buyanaya

  Oma Agnes Dau Leu dan Oma Rosa Kili Kabelen Bapakku Yohanes K. Benidau dan Ibuku Maria B. Buyanaya Kakakku Gamal Benidau dan Venti Fernandez sek.

  Adikku Erni Benidau dan Rus Purab sek. Ponakanku Iren dan Erick Benidau serta Yohan Purab

  Ponakanku Angela Kyla Rosario yang baru lahir Sahabat - sahabat sejatiku UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Maret 2008 Penulis,

  Petrus Damianus Benidau

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus atas segala berkat, rahmat dan penyertaan-Nya dari awal penulisan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moral maupun material. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. ; selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Drs. Hendra Poerwanto G, M. Si. ; selaku Ketua Jurusan Manajemen.

  4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M. S. ; selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan selama penyusunan skripsi ini.

  5. Ibu Dra. BR. Diah Utari. M, Si. ; selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan pengarahan, bimbingan, dan masukan sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

  6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

  7. Segenap pimpinan dan karyawan PT. Madu Baru Yogyakarta yang telah berkenan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

  8. Bapak & Mama yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang serta dukungan dan doa selama menyelesaikan kuliah ini.

  9. Ka Gamal dan Ka Venti, Ade Erni dan Rus serta Bapak Anton dan mama Nina tercinta yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material selama aku kuliah serta dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

  10. Ponakan ku tersayang: Iren & Erik Benidau serta Yohan Purab yang lucu dan gemesin, kalian bertiga adalah sumber inspirasiku.

  11. Bapak Apolo & Mama Tini sek., Bpk Karolus & Mama Eni sek., Bpk. Leo & Mama Kori sek., Mama Lin & Bpk. Dami sek., dan Almarhuma Mama Reli; terima kasih atas perhatian dan kasih sayang untukku selama ini.

  12. Om Yos Buyanaya sek, Om Leo Buyanaya sek, Om Nimus Buyanaya sek, Om Linus Bunayana sek, Om Alo Buyanaya sek, dan Om Ramiel Buyanaya; terima kasih atas semua doa dan dukungan untuk ku selama ini.

  13. Bpk Simon Benidau sek, Bpk Kobus Benidau sek, Bpk Petu Benidau sek, Bibi Mia sek, Bibi Dorce sek, dan Bibi Tety sek; terima kasih atas semua dukungan moril dan materil selama studiku di Jogja.

  14. “Wika My Love” terima kasih untuk segala cinta dan kasih sayang, perhatian dan dukungan serta doanya selama menyelesaikan skripsiku.

  Meski hanya sesaat, kamu tetaplah sumber inspirasi & semangatku di saat- saat terakhir studiku.

  15. Spesial thanks to “My best friend”; Mami Oki & Papi Andar, Eni “Manies”, Wisnu “Bechak” & Vita, Nano “Ndut” & Peci, Oshak “Kebo” & Ika, Tesa & Petrus, Sandy “Hitachi” & Charla, Iko “Elchino”, dan Bayek, Retno “Imoet”, Dhedek, Indra, Danang “Sariawan” serta Leo “Haryadi”; makasih atas segala cinta dan persahabatan yang tlah terjalin indah dalam kebersamaan kita selama ini. Tanpa kalian aku ga bisa apa-apa. Walaupun jauh, aku pasti akan selalu merindukan kalian semua.

  16. Teman-teman Manajemen B “00” Iid, Albert, Ari, Blacky, , Yos, Agus Dj, Santi, Windu, Yonis, Ario, Deni, Nesti, Dewi Pekalongan, Dewi Klaten, Ririn, Edoth, Yayuk, Anie, Tori, Vera, Monic, Dina dan semuanya, makasih atas segala cinta dan persahabatan dalam kebersamaan kita selama ini.

  17. “Kuil Dairin” people : Mas Eko Sarno, Bundu, Timbul, Yudi Gamblis, Agung Jember, Paman Gober, Ridho, Bob, Radit, Yunus, Kanthong, dan lainnya. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam berbagi suka-duka dan canda tawanya.

  18. Teman-teman “Demangan Kru”; Peyank, Hugo, Yono, Mas Komar, Roy Purba, Adit, Samsul, dsb. Makasih untuk segala cinta dan persahabatan yang terjalin indah dalam kebersamaan kita selama ini. Tetap semangat dan terus berjuang ya….!!! Hayo…Kamu pasti bisa…!!

  19. Teman-teman kos Perumahan Jambusari Indah; Nano Ndut, Steph & Irma, Ronald, Adi dll, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini.

  20. Teman-teman komunitas tari “Genta Rakyat”: Biru-Jian, Ellen, Ina-Julia,

  Wiwib, Heru dan sebagainya. Terima kasih atas cinta dan kebersamaan kita selama ini. Teruslah menari dan nikmatilah cinta dan keindahannya.

  21. “Kedang Croe-Jogja” ; Tata Fredi “Gembel”, Amo Salmon & Eka sek, Jou Gepa sek, Jou Lius & Amo Tola, Ariq Ati & Dina, Jou Ibon & Ambar sek, AriqBento & Enu sek, Jou Alex Dato, Ariq Erni, Jou Roni dll. Terima kasih atas kebersamaan dan persaudaraan kita selama di Jogja. Tetap semangat dan terus berjuang; “ Ma Bale Te Kaleka Te Leu Auq UYELEWUN”.

  22. Teman-teman IKALAYA (Ikatan Keluarga Lembata Yogyakarta); terima kasih atas segala kebersamaan kita selama ini. Tetaplah semangat dan teruslah berjuang. Lembata menanti sentuhan magismu untuk mengantarnya menjadi “The Last Paradise”

  23. Teman-teman UKM Pengabdian Masyarakat, Bondok, Tiox, Epi, Tari, Puput, Putri, Vidi, Sarju, Diu, dan lainnya. Teruslah berjuang dan jangan pernah bosan membela kepentingan masyarakat. “Rakyat tertindas harus dibebaskan”. 24. “Songket Reggae Community”: Antok, Cecep “Keple”, Heru “Cool”,

  Gendon Ela, Soni Ndut, Almarhum Tian, Oyong, Mas agung Gonjong, Erwin, Rina, Tari, Agung Atma, Dendi dsb, “ Keep on Reggae Forever”

  25. Untuk teman-teman Kos Lampar 21 Papringan; Mento, Ibon, Imo, Paul, Edi, Ardi, Albert Moa, Elfris,Chox, makasih banyak atas kebersamaan kita selama ini.

  26. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi

  Kiranya Tuhan yang Maha Kasih melimpahkan rahmat dan anugrahNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

  Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kesempurnaan tulisan ini.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis Petrus Damianus Benidau

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................ v HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vi HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. xi HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv ABSTRAK .......................................................................................................... xv ABSTRACT........................................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Batasan Masalah ............................................................................... 3 C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4 F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7 A. Manajemen Sumber Daya Manusia .................................................. 7

  1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ............................ 7

  2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia .................................. 8

  B. Lingkungan Kerja.............................................................................. 10

  1. Pengertian Lingkungan Kerja ....................................................... 10

  2. Lingkungan Kerja Fisik ................................................................ 11

  3. Lingkungan Kerja Psikis ............................................................... 15

  C. Komunikasi ....................................................................................... 19

  1. Pengertian Komunikasi ................................................................. 19

  2. Komponen Dasar Komunikasi ...................................................... 21

  3. Bentuk Komunikasi....................................................................... 24

  4. Komunikasi Dalam Organisasi ..................................................... 26

  5. Efektivitas Komunikasi................................................................. 27

  6. Keuntungan Komunikasi yang Efektif.......................................... 28

  D. Hubungan Lingkungan Kerja Psikis Dengan Efektivitas Komunikasi ....................................................................................... 30

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 32 A. Jenis Penelitian.................................................................................. 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32 C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................... 32 D. Variabel Penelitian ............................................................................ 33 E. Data yang Dicari ............................................................................... 37 F. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 37 G. Populasi dan Sampel ......................................................................... 38 H. Teknik Pengukuran Instrumen .......................................................... 40 I. Teknik Analisis Data......................................................................... 41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 48 A. Sejarah Perusahaan......................................................................... 48 B. Misi dan Tujuan Perusahaan .......................................................... 50 C. Struktur Organisasi ........................................................................ 51 D. Sumber Daya Manusia ................................................................... 54 E. Akuntansi dan Keuangan ............................................................... 57 F. Produksi ......................................................................................... 59 G. Pemasaran ...................................................................................... 64 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 65 A. Deskripsi Karakteristik Responden................................................ 67 B. Pengujian Validitas dan Reabilitas ................................................ 70

  D. Pembahasan ................................................................................... 89

  BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 93 A. Kesimpulan .................................................................................... 93 B. Saran............................................................................................... 94 C. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 4.1 : Analisa Gula SHS PG Madukismo ................................................. 64Tabel 5.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 67Tabel 5.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................................... 68Tabel 5.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan............ 69Tabel 5.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .................... 69Tabel 5.5 : Analisis Validitas Hubungan Atasan dengan Bawahan.................. 71Tabel 5.6 : Analisis Validitas Hubungan Karyawan dengan Rekan Kerja ....... 73Tabel 5.7 : Analisis Validitas Efektivitas Komunikasi ..................................... 75Tabel 5.8 : Hasil Perhitungan Reliabilitas......................................................... 77Tabel 5.9 : Hubungan Antara Atasan dengan Bawahan ................................... 79Tabel 5.10 : Hubungan Antara Karyawan dengan Rekan Kerja ......................... 81Tabel 5.11 : Efektivitas Komunikasi................................................................... 83

  

ABSTRAK

LINGKUNGAN KERJA PSIKIS DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

MENURUT PERSEPSI KARYAWAN

Studi Kasus Pada PT. Madu Baru Yogyakarta

Petrus Damianus Benidau

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Penelitian dilakukan pada PT. Madu Baru Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas hubungan lingkungan kerja psikis (hubungan atasan dengan bawahan, hubungan karyawan dengan rekan kerja), efektivitas komunikasi vertikal menurut persepsi karyawan, dan apakah ada hubungan antara lingkungan kerja psikis dengan efektivitas komunikasi vertikal.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan dan teknik wawancara dengan pimpinan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur kualitas hubungan menurut persepsi karyawan dan efektivitas komunikasi adalah rumus Sturges. Kemudian untuk mengetahui hubungan antara lingkungan kerja psikis dengan efektivitas komunikasi vertikal digunakan analisis korelasi ganda.

  Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: bahwa kualitas hubungan antara atasan dengan bawahan yang ada di perusahan sudah sangat bagus, kualitas hubungan antara karyawan dengan rekan kerja sudah sangat bagus, komunikasi vertikal yang ada di perusahaan sudah sangat efektif, dan terdapat hubungan antara lingkungan kerja psikis secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan efektivitas komunikasi vertikal.

  

ABSTRACT

THE PSYCHOLOGICAL WORK ENVIRONMENT AND THE

EFFECTIVENESS OF COMMUNICATION

ACCORDING TO EMPLOYEES’ PERCEPTION

(A Case Study on PT. Madu Baru Yogyakarta)

  

Petrus Damianus Benidau

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  This research was conducted at PT. Madu Baru Yogyakarta. It aimed to measure the quality of psychological work environment, (employer and employee; employees and his/her colleague), the effectiveness of vertical communication, and identify the relation between the psychologycal work environment and the effectiveness of vertical communication.

  It was a case study. The data were gathered by distributing questionnaires to the employees of PT. Madu Baru Yogyakarta and by interviewing the managers of the company. The data analysis technique to measure the quality of relation and the effectiveness of the communication was Sturges formulation. Then, to indentify the relation between the psychologycal work environment and the effectiveness of vertical communication (according to perception of the employees) Multiple Correlation Analysis method was applied.

  The data analysis results showed that the quality of relationship between employee and employer and the quality of relationship between employees’ with his/her colleague in the company were very good. Likewise, the vertical communication in the company was effective. Correlation between the psychologycal work environment correlated to the effectiveness of vertical communication.

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang latarbelakang masalah,

  rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

A. Latar Belakang Masalah.

  Kemajuan usaha sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut berkaitan erat dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan mengenai sumber daya manusia. Kebijakan yang tepat akan dapat meningkatkan sumber daya manusia perusahaan. Meningkatnya sumber daya manusia akan berimbas pada peningkatan kinerja perusahaan. Salah satu kebijakan yang terkait dengan peningkatan sumber daya manusia adalah peningkatan efektivitas komunikasi dalam perusahaan.

  Perusahaan dan organisasi yang lain terdiri dari sekelompok orang-orang yang bekerjasama untuk keperluan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan lain. Mereka bekerjasama menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya. Mereka bekerjasama menyusun peraturan, mengambil keputusan dan melakukan hubungan dengan berbagai pihak di luar organisasi.

  Untuk menjalankan tugas-tugas itu mereka bereaksi, berinteraksi dan berkomunikasi. Aksi, interaksi dan komunikasi itu dijalankan dengan bawahan, atasan dan rekan kerjanya maupun dengan pihak ketiga (pihak-pihak di luar perusahaan). Dengan komunikasi mereka saling bertukar informasi, pendapat dan saran. Mereka saling berkirim berita, berbicara dan mendengarkan. Dengan melakukan komunikasi yang efektif perusahaan dapat berfungsi dengan sempurna.

  Meskipun demikian, potensi konflik tentu tak dapat dihindari dalam perusahaan yang memiliki banyak karyawan, dengan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya yang berbeda pula. Keadaan ini bisa saja terjadi karena terdapat banyak persoalan didalam perusahaan. Salah satu di antaranya adalah karena adanya lingkungan kerja psikis yang kurang baik. Lingkungan kerja psikis yang kurang baik itu antara lain; adanya hubungan yang kurang baik antara bawahan dan atasan serta antara atasan dan bawahan dalam menjalankan tugas organisasi. Selain itu, konflik juga dapat terjadi antara karyawan dengan rekan kerjanya. Apabila kondisi ini dibiarkan terus maka akan menghambat terciptanya efektivitas komunikasi di dalam perusahaan.

  Hal ini akan berimbas pula pada kinerja organisasi atau perusahaan.

  Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi perlu menciptakan kondisi lingkungan kerja psikis yang harmonis sehingga dapat pula tercipta efektivitas komunikasi di dalam organisasi atau perusahaan. Dengan tercipta efektivitas komunikasi diharapkan akan meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul: LINGKUNGAN KERJA PSIKIS DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MENURUT PERSEPSI KARYAWAN Studi Kasus Pada PT. Madu Baru Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka selanjutnya penulis ingin membatasi masalah pokok yang akan diketahui dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Lingkungan kerja psikis yang akan diteliti hanya sebatas pada hubungan antara bawahan dengan atasan dan hubungan karyawan dengan rekan kerja.

  2. Efektivitas komunikasi yang diteliti hanya sebatas pada efektivitas komunikasi vertikal.

  3. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada setiap divisi di PT.

  Madu Baru.

  C. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Seberapa bagus kualitas hubungan antara atasan dengan bawahan di

  2. Seberapa bagus kualitas hubungan antara karyawan dengan rekan kerja di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan?

  3. Seberapa efektif komunikasi vertikal di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan?

  4. Apakah ada hubungan antara lingkungan kerja psikis dengan efektivitas komunikasi di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui seberapa bagus kualitas hubungan antara atasan dengan bawahan di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan.

  2. Untuk mengetahui seberapa bagus kualitas hubungan antara karyawan dengan rekan kerja di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan.

  3. Untuk mengetahui seberapa efektif komunikasi di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan.

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan kerja psikis dengan efektivitas komunikasi vertikal di PT. Madu Baru menurut persepsi karyawan.

  E. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Perusahaan Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan, khususnya dalam hal pentingnya meningkatkan efektivitas komunikasi pada PT. Madu Baru.

  2. Bagin Universitas Penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pustaka, serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau bahan pembanding bagi penelitian selanjutnya.

  3. Bagi Penulis Penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal menganalisis masalah dan pengambilan keputusan.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

  masalah, batasan masalah, tujuan penalitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan Teori Memuat tentang teori-teori yang berhubungan dengan subyek penelitian sebagai landasan dalam menganalisis data yang ada. Bab III : Metodelogi penelitian Dalam bab ini berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai telah diperoleh. Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, definisi operasi, jenis sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, pengujian validitas dan reabilitas, dan teknik analisis data.

  Bab IV : Gambaran umum perusahan Dalam bab ini memuat tentang gambaran umum perusahan yang

  berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai gambaran perusahan secara menyeluruh, dalam penelitian ini perusahaan yang di maksud adalah PT. Madu Baru. Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, status perusahaan, misi dan tujuan perusahaan, sistem tenaga kerja, program jaminan sosial karyawan, pertisipasi perusahaan, dan stuktur organisasi.

Bab V :Analisis data dan pembahasan Bab ini berisi tentang deskripsi responden, uji validitas dan reliabilitas, analisis kuantitatif, dan pembahasan. Bab VI : Kesimpulan dan saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan

  pengolahan data, serta saran yang perlu diberikan bagi pihak perusahaan.

  7

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cabang ilmu dari

  manajemen yang memfokuskan perhatian pada aspek sumber daya manusia atau orang-orang yang ada dalam suatu organisasi.

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Berikut ini adalah pengertian manajemen sumber daya manusia menurut beberapa ahli; a. Henry Simamora

  Manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu organisasi atau kelompok karyawan. (Henry Simamora, 2004 : 4)

  b. James A.F. Stoner Manajemen sumber daya manusia adalah fungsi staf. Fungsi manajemen yang dilakukan oleh manajer untuk merekrut, menyeleksi, melatih dan mengembangkan anggota organisasi. (Stoner, 1996 : 68)

  c. Hasibuan Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Hasibuan: 1991: 10)

  d. Edwin B. Flippo Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,

  8 pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercipta tujuan individu, organisasi dan masyarakat. (Handoko, 1985 : 5)

  Dari bebarapa definisi manajemen sumber daya manusia di atas dapat dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

  Manajemen sumber daya manusia juga memiliki fungsi-fungsi yang terbagi dalam dua kelompok besar yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional.

  a. Fungsi manajemen terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1) Perencanaan

  Perencanaan berarti menentukan terlebih dahulu program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah susun untuk perusahaan tersebut. 2) Pengorganisasian

  Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian berarti merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia (sumber daya manusia) dan faktor-faktor fisik. 3) Pengarahan

  Pengarahan berarti pelaksanaan atau pemberian perintah. Fungsi

  9 4) Pengendalian

  Fungsi manejerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia, yang dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.

  b. Fungsi operasional terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1) Pengadaan

  Merupakan upaya jenis dan jumlah yang tepat dari personalia atau tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. 2) Pengembangan

  Merupakan upaya peningkatan keterampilan karyawan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat.

  3) Kompensasi Merupakan balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia dan karyawan atas sumbangan mereka pada tujuan organisasi.

  4) Integrasi Merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat, dan organisasi.

  5) Pemeliharaan Usaha untuk mengabadikan karyawan yang mempunyai kemauan dan ketrampilan untuk bekerja.

  10

B. Lingkungan Kerja

  Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Perusahaan yang ingin menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya harus memperhatikan kondisi lingkungan kerja perusahaan, sehingga karyawan memiliki kegairahan dan semangat untuk melakukan tugas-tugasnya. Dengan memiliki kagairahan dan semangat kerja yang tinggi, karyawan dengan sendirinya akan memberikan kontribusi yang terbaik, sehingga perusahaan akan diuntungkan karena kinerja perusahaan meningkat.

1. Pengertian Lingkungan Kerja

  Bebarapa ahli mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut;

  a. Pandji Anoraga dan Sri Suyati Lingkungan kerja didefinisikan sebagai lingkungan yang meliputi hubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu, penerangan dan sebagainya. (Anoraga, 1995: 72)

  b. Alex S. Nitisemito Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, kebisingan, dan sebagainya. (Nitisemito, 1982:148) c. Sukonto Reksodiharjo & Indriyo Gito Sudarso

  Lingkungan kerja didefinisikan sebagai pengaturan penerangan tempat kerja, pengontrolan, terhadap suara yang gaduh dalam pabrik, pengaturan terhadap udara, kebersihan tempat kerja dan pengaturan tentang keamanan kerja. (Sukonto, 1988: 153)

  11 d. Agus Ahyari

  Lingkungan kerja adalah suatu lingkungan di mana karyawan tersebut bekerja dan melakukan tugas sehari-hari yang meliputi penafsiran perusahaan terhadap karyawan, kondisi kerja karyawan dan hubungan karyawan di dalam perusahaan. (Ahyari, 1979: 125-126) Dari semua pengertian yang ada dapat disimpulkan lingkungan kerja sebagai lingkungan yang ada di sekitar pekerja berkaitan dengan hal-hal fisik yang dapat ditangkap oleh indera dan hal psikis yang ditangkap oleh pikiran dan perasaan yang mempengaruhi proses kerja.

2. Lingkungan Kerja Fisik

  Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang bisa dikenali dengan indera, misalnya tempat, alat dan prasarana kerja.

  A.S. Munandar, dalam bukunya tentang Psikologi Industri seperti yang dikutip oleh Dra. S. Mudjijah, MM (Makalah: Perbaikan Kondisi

  Lingkungan Kerja ) menjelaskan bahwa kondisi-kondisi fisik di lingkungan

  kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan kerja meliputi: a. Rancangan Ruang Kerja (Workspace Design)

  Rancangan ruang kerja meliputi kesesuaian pengaturan susunan meja, kursi dan peralatan kantor lainnya. Rancangan ruang kerja mempunyai dampak terhadap kenyamanan dan kinerja. Jika kenyamanan kerja tidak dapat terpenuhi, maka lingkungan kerja dapat menimbulkan

  12 b. Rancangan Pekerjaan Rancangan pekerjaan meliputi peralatan kerja dan prosedur kerja.

  Peralatan kerja yang tidak sesuai dapat menimbulkan ketidaknyamanan kerja. Ukuran badan dan kemampuan fisik pekerja, seperti: ketinggian, waktu berdiri dan duduk, panjang jangkauan, sudut pandang dan jarak juga akan mempengaruhi kenyamanan kerja karyawan dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Bahkan untuk tugas yang sederhana, peralatan yang tidak sesuai dengan pekerjaannya akan mempengaruhi kesehatan dan hasil kerja. Masalah-masalah juga akan muncul apabila prosedur kerja tidak dirancang dengan baik. Prosedur kerja yang panjang dan berbelit-belit merupakan salah satu penyebab stress.

  c. Sistem Penerangan (Lighting) Penerangan merupakan faktor penekan berikutnya yang mempunyai peringkat yang tinggi di antara aspek-aspek fisik lingkungan kerja.

  Tingkat penerangan yang optimal tergantung pada tingkat kesulitan tugas. Penerangan memegang peranan penting pada tugas-tugas tertentu, dimana jika tidak terpenuhi akan menimbulkan stress. Penerangan dapat berasal dari penerangan buatan maupun penerangan alamiah. Penerangan yang menimbulkan efek silau pada karyawan akan menyebabkan kelelahan mata sehingga dapat menimbulkan stress dan kecelakaan kerja.

  13 d. Sistem Ventilasi

  Selain penerangan, maka sirkulasi udara dan suhu ruang kerja adalah faktor penting bagi kenyamanan kerja. AC dapat mengubah persentase oksigen dan dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, kekacauan konsentrasi dan lain-lain. Sumber-sumber pencemaran udara di tempat kerja dapat berupa gas dari peralatan kantor, polusi di luar yang masuk ke dalam ruangan kerja, asap rokok, asbes dari bahan-bahan dekorasi penghias ruangan dan lain-lain. Dampak dari polusi udara akan menyebabkan aktivitas menurun, penurunan ingatan jangka pendek (mudah lupa), gangguan kesehatan dan lain-lain.

  e. Tingkat Visual Privacy serta Acoustical Privacy Pekerjaan-pekerjaan tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat memberikan privacy bagi karyawannya. Konsep mengenai privacy mempunyai arti yang komplek. Konsep privacy dapat diartikan keleluasaan pribadi, dimana seseorang memiliki keleluasaan pribadi terhadap hal-hal yang menyangkut dirinya dari kelompoknya. Konsep ini mempunyai pengertian yang berbeda antara pekerjaan yang satu dengan yang lain. Keleluasaan pribadi bagi pekerja kasar di sebuah pabrik akan mempunyai arti yang berbeda dengan keleluasaan pribadi bagi staff personalia. Bila tidak ada keleluasaan pribadi dapat menimbulkan ketidakpuasan, baik visual privacy seperti posisi duduk berdampingan/berhadapan dengan karyawan lain maupun acoustical

  14

  privacy seperti suara bising, sumber suara dari peralatan kantor dan lain-lain.

  Ahli lain seperti Alex S. Nitisemito (1982) menambahkan faktor lingkungan kerja fisik yang tak kalah besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan yaitu:

  a. Pewarnaan Masalah pewarnaan berkaitan dengan komposisi warna ruangan karena telah terbukti bahwa warna memiliki pengaruh terhadap kejiwaan. Ada arti dan pengaruh tersendiri dari warna-warna tertentu terhadap kejiwaan. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa menyeimbangkan komposisi warna ruangan perusahaan dan peralatan yang ada agar karyawan merasa nyaman.

  b. Kebersihan.

  Bagi seseorang yang normal maka lingkungan kerja yang bersih pasti akan menimbulkan rasa senang dan rasa senang ini akan dapat mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih bersemangat dan lebih bergairah. Bayangkan apa yang terjadi apabila seorang karyawan bekerja pada tempat yang penuh debu dan bau yang tidak enak, sedangkan pekerjaan itu memerlukan konsentrasi yang tinggi.

  Kebersihan lingkungan bukan hanya kebersihan tempat bekerja tetapi jauh lebih luas, termasuk semua sarana dan prasarana yang ada di dalam perusahaan. Semua karyawan memiliki tanggung jawab yang

  15 sama terhadap kebersihan lingkungan kerja meskipun pada umumnya sudah ada petugas khusus untuk itu.

3. Lingkungan Kerja Psikis

  Lingkungan kerja psikis adalah lingkungan kerja yang tidak bisa dikenali dengan indera oleh para karyawan karena bersifat psikomental dan psikospiritual misalnya relasi dengan atasan dan rekan kerja. Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja psikis yaitu: hubungan bawahan dengan atasan, hubungan karyawan dengan rekan kerja, jaminan keamanan kerja dan kecocokan pekerja dengan pekerjaannya.

  Lingkungan kerja psikis yang terdapat dalam perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Hubungan Bawahan dengan Atasan (Supervisi)

  Pembinaan hubungan yang baik dengan pimpinan bisa membantu meningkatkan potensi kerja secara lebih baik dan mempermudah jalinan komunikasi yang selaras di dalam ruang lingkup perusahaan. (Robbins, 2001: 27). Untuk itu dibutuhkan beberapa sifat pemimpin yang efektif antara lain: 1) Harus cakap memotivasi bawahannya. Manajer yang baik akan memotivasi semua bawahan, tidak hanya mereka yang melapor secara langsung kepadanya. Manajer juga harus menyadari

  16 untuk meyakinkan, membujuk dan menghibur bawahannya (Kimes, 1988: 37).

  2) Harus menjadi pengikut yang baik dan tidak menentang kritik yang membangun. Selalu berada dalam lingkungan bawahan pada saat diperlukan (Kimes, 1988: 37). 3) Harus dapat dipercaya dan mempunyai sifat tenang. Manajer mengetahui secara tepat apa yang diinginkan dan cara memperolehnya tanpa menimbulkan kebencian atau kemarahan para karyawan (Kimes, 1988: 37).

  4) Harus memberikan kepercayaan penuh kepada karyawan dan terutama untuk mengembangkan karyawan (Handoko, 2000: 300).

  5) Harus mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi karyawan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik (Handoko, 2000: 300).

  6) Harus mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, dapat menulis dengan singkat dan jelas, berbicara dengan singkat dan tepat, sehingga bawahan mengetahui apa yang diharapkan dari atasannya (Kimes, 1988: 37).

  b. Hubungan dengan Rekan Kerja Kerjasama dengan rekan kerja dapat juga membantu kelancaran komunikasi saat akan maupun sesudah melakukan pekerjaan, sehingga

  17 apabila hubungan dengan rekan kerja dapat terbina dengan baik maka akan memunculkan ide-ide atau gagasan yang lebih baik. Oleh sebab itu diharapkan hasil kerja dari para karyawan dapat dijadikan peluang utama bagi perkembangan perusahaan di masa depan (Robbins, 2001: 30).

  Menurut Soerjono Soekanto (Anoraga, 1995: 230) suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat. Dua syarat itu adalah :

  1) Adanya Kontak Sosial : Orang mengadakan hubungan dengan orang lain, misalnya berbicara dengan orang lain.

  2) Adanya Komunikasi : Seseorang memberikan tanggapan pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, sikap), perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi yang ingin disampaikan kepada orang lain tersebut. Sementara itu Anoraga mengemukakan dua jenis lingkungan sosial sebagai berikut (Anoraga, 1995: 12-13) :

  1) Lingkungan Sosial Primer : Lingkungan sosial dimana terdapat hubungan erat antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, anggota yang satu saling

  18 mengenal dengan baik dengan anggota yang lain. (Anoraga, 1995: 12)

  2) Lingkkungan Sosial Sekunder : Lingkungan sosial yang hubungan anggota yang satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya anggota yang satu dengan anggota yang lain agak kurang atau tidak saling kenal mengenal.(Anoraga, 1995: 13) c. Keamanan Kerja

  Perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap keamanan para pekerjanya sehingga para pekerja dapat dengan tenang dan serius melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan dapat mendatangkan hasil kerja yang maksimal.

  d. Kecocokan Pekerja dengan Pekerjaannya Pekerja dapat bekerja secara maksimal serta dapat menghasilkan kerja yang maksimal apabila pemimpin perusahaan menempatkan pekerjanya sesuai dengan keahlian dan keterampilannya. Oleh karena ditempatkan sesuai dengan keahlian dan keterampilannya, seorang pekerja pasti akan merasa cocok dan enjoy dengan pekerjaanya itu. Dengan demikian diharapkan pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan senang hati karena merasa cocok, sehingga dapat mendatangkan hasil kerja yang maksimal bagi perusahaan.

  19 e. Otonomi Kerja

  Otonomi kerja berarti seberapa besar tugas itu memberikan kebebasan, bersifat tidak tergantung dan diskresi pada seseorang untuk menjadwalkannya (Robbins, 2001: 35). Dengan demikian pekerja diharapkan dapat dengan bebas mengembangkan ide-ide atau gagasannya sesuai dengan bidang pekerjaannya sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

C. Komunikasi

  Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata bahasa Latin, yaitu kata communicare, yang berarti sama. Jadi apabila kita akan mengadakan komunikasi dengan pihak lain, maka kita harus menentukan terlebih dahulu suatu sasaran sebagai dasar untuk memperoleh suatu pengertia yang sama. Dengan kata lain, komunikasi minimal harus memiliki kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

1. Pengertian Komunikasi

  Bermacam-macam definisi yang dikemukakan para ahli untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi

  20 a. Edwin B. Flippo

  “Komunikasi adalah tindakan yang menyalurkan gagasan-gagasan dan membuat diri seseorang dipahami dan dimengerti orang lain. (Flippo, 1993: 227)

  b. Garet R. Jones “Communication is the sharing of information between two or more

  groups to reach a common understanding.” (Jones, 1996: 398)

  c. Carl I. Hovland

  

Komunikasi adalah proses untuk mengubah orang lain.(Onong

  Uchjana Effendy: 1990: 10) Dari berbagai pengertian tentang komunikasi di atas dapat disimpulkan bahwa :

  1) Komunikasi selalu menyangkut usaha mentransmisikan informasi/gagasan dari seseorang kepada orang lain sehingga penerima

  

(receiver) mengerti akan informasi yang dikirim oleh pengirim

(sender)

  2) Komunikasi selalu menyangkut dua pihak yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver).

  3) Komunikasi merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian di antara receiver dan sender.

  4) Komunikasi menekankan juga pada tujuan untuk merubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan

  receiver.

  21

2. Komponen Dasar Komunikasi

  Komunikasi adalah proses memberikan dan menerima pesan verbal dan non verbal, dengan harapan muncul tanggapan atau reaksi dari si penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang diberikan dapat dimengerti sepenuhnya oleh penerimanya dan si penerima memberikan reaksi atau tanggapan seperti yang diharapkan si pemberi pesan.

  Proses komunikasi antar orang perorangan atau perusahaan melibatkan lima elemen pokok, yaitu: a. Pemberi Pesan

  Pemberi pesan adalah orang atau individu atau orang yang mengirim pesan. Salah satu tanggung jawab pemberi pesan adalah memformulasikan pesan akan diberikan sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti sepenuhnya oleh penerima pesan. Apabila pesan itu tidak tidak dapat dimengerti sepenuhnya oleh si penerima, ada resiko terjadi kesalahan pengertian atau mis-komunikasi. Akibatnya si pemberi pesan tidak akan menerima tanggapan yang sesuai.

  b. Pesan Pesan adalah informaasi yang diberikan kepada penerima pesan.

  Pesan yang diberikan terdiri dari simbol-simbol yang menggambarkan informasi, pendapat, introduksi, petunjuk, penjelasan, perintah, usul, pertanyaan dan larangann yang ingin disampaikan. Simbol-simbol

  22 maupun tulisan) atau non-verbal (tanpa kata-kata, misalya dengan mimik muka atau isyarat).

  c. Jalur dan Media Pesan yang ingin diberikan pemberi pesan dapat disampaikan melaui dua jalur utama, yaitu: jalur tulisan dan jalur lisan. Dengan demikian komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan utama yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis.

  Jalur komunikasi mana yang akan digunakan tergantug dari kebutuhan atau kondisi yang sedang dihadapi pemberi pesan. Apabila pesan yang akan diberikan cukup penting, rahasia atau membutuhkan tanggapan yang cepat dari penerima pesan, jalur lisan lebih cocok untuk dipergunakan. Media yang dipergunakan antara lain percakapan tatap muka, rapat, pertemuan formal lainnya, pesawat telepon dan

  teleconference .

  Sedangkan apabla pesan yang ingin disampaikan cukup rumit, panjang lebar, sangat teknis, tidak membutuhkan tanggapan cepat atau membutuhkan laporan tertulis untuk arsip, jalur tulisan lebih cocok untuk dipergunakan. Media yang dipergunakan antara lain memorandum, surat, telefax letter, e-mail, laporan singkat tertulis atau laporan panjang tertulis, dan lain-lain.

  23 d. Penerima Pesan

  Penerima pesan adalah mereka yang menerima pesan tetulis dan lisan. Mereka menerima pesan melalui pendengaran atau penglihatan, kadang-kadang juga melalui sentuhan.

  Bagaimana penerima pesan mengartikan atau bereaksi terhadap pesan-pesan yang mereka terima, antara lain dipengaruhi oleh persepsi dan sikap mereka terhadap pesan itu dan terhadap pembawa pesan. Sedangkan persepsi dan sikap tiap orang juga dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan hidup mereka. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi dan sikap penerima pesan adalah latarbelakang pendidikan, tingkat inteligensia, profesi, budaya, agama, ras dan suku.

  e. Tanggapan Tanggapan adalah respon penerima pesan terhadap pesan yang diterima dari si pemberi pesan. Tanggapan atau reaksi penerima pesan dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka dapat memahami arti atau makna pesan yang diberikan. Tanggapan dapat berbentuk lisan, tulisan, tindakan atau kombinasi dari dua atau ketiga-tiganya. Ia dapat berupa persetujuan, penolakan, permintaan penjelasan lebih lanjut, keputusan yang diinginkan atau tidak diinginkan pembawa pesan. Tanggapan juga dapat berbentuk laporan panjang atau pendek. Efektivitas komunikasi juga ditentukan oleh tanggapan yang diberikan penerima pesan.

  24

Dokumen yang terkait

Pengaruh lingkungan kerja psikis terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT. Siemens Indonesia divisi EM MS (Energy Management of Medium Votage.

0 1 2

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.

0 0 143

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum

1 5 141

Pengaruh stress kerja dan konflik terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada perusahaan kerajiunan kayu Sanggar Peni Yogyakarta - USD Repository

0 0 116

Analisis efektivitas layanan ``Drive Thru`` menurut persepsi konsumen : studi kasus pada konsumen Mc Donald`s di wilayah kodya dan Sleman - USD Repository

0 0 85

Analisis efektivitas layanan ``Drive Thru`` menurut persepsi konsumen : studi kasus pada konsumen Mc Donald`s di wilayah kodya dan Sleman - USD Repository

0 1 85

Analisis penentuan pola produksi yang optimal dalam perencanaan produksi : studi kasus pada PT Madu Baru Yogyakarta - USD Repository

0 0 199

Pembebanan biaya pengolahan limbah dengan waste cost management system : studi kasus pada PT Madu Baru Yogyakarta - USD Repository

0 0 105

Evaluasi pengambilan keputusan ``menjual dan memproses lebih lanjut`` : studi kasus pada PT Madu Baru Yogyakarta - USD Repository

0 0 82

Hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan : studi kasus terhadap karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 98