RPIJM - Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah

ASPEK PERSEKTOR

7.1 PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Kajian pengembangan permukiman diuraikan berdasarkan peruaturan UU No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman. Untuk lebih jelasnya akan dibahas tentang arahan kebijakan dan lingkup kegiatan isu strategis, usulan pengembangan dan lain sebagainya seperti yang terurai dibahas pada sub bab berikut.

7.1.1 ARAHAN KEBIJAKAN DAN LINGKUP KEGIATAN

  Kebijakan untuk pengembangan permukiman di Kabupaten Solok tetap mengarah pada kebijakan pengembangan permukiman yang mengacu pada amanat peraturan perundangan :

  

1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional.

  Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kabupaten tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.

  2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

  Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).

  3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

  Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.

  4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

  Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.

  5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

  Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkabupatenan sebesar 10% pada tahun 2014.

  

7.1.2. ISU STRATEGIS, KONDISI EKSISTING, PERMASALAHAN DAN

TANTANGAN

A. Isu strategis pengembangan permukiman

  Pasca gempa pada tanggal 30 September 2009 lalu telah membawa konsekuensi pada beberapa perubahan yang cukup signifikan terhadap arah pengembangan dan percepatan pembangunan di Kabupaten Solok. Terkait dengan pertimbangan tersebut, isu-isu pengembangan Kabupaten Solok di masa yang akan datang diantaranya:

  Pengembangan Kawasan Ibukabupaten Arosuka.

  1. Arosuka merupakan ibukabupaten baru di Kabupaten Solok yang sebelumnya berada di Koto Baru Kecamatan Kubung. Pemindahan ini membawa pengaruh kepada peningkatan konsentrasi permukiman di Kawasan Arosuka karena semakin meningkatnya aktivitas masyarakat disekitar Kantor Bupati. Sehingga perlu penyusunan program dan kegiatan untuk penyediaan permukiman yang layak dan sarana dan prasarana penunjangnya.

  2. Pengembangan Kawasan Pusat Kegiatan Lokal Primer yaitu disamping pengembangan Kawasan Ibukabupaten Arosuka, perlu juga pengembangan permukiman di Kawasan Pendukung pertumbuhan ekonomi yaitu kawasan Sumani, Kawasan Muara Panas dan Kawasan Alahan Panjang.

  Pengembangan kawasan Agropolitan Alahan Panjang.

  3. Kawasan Alahan Panjang merupakan sentra pertanian dan perkebunan di Kabupaten Solok dengan komoditi unggulan seperti bawang, kol, cabe dan kentang. Akibatnya pertumbuhan penduduk khususnya dari proses migrasi sangat tinggi sehingga memerlukan pengembangan permukiman yang baru yang perlu ditata.

  4. Pengembangan Kawasan Destinasi Wisata Danau Singkarak dan Danau Kembar.

  Kawasan Danau Singkarak dan Kawasan Danau Kembar merupakan daerah tujuan utama wisata utama di Kabupaten Solok yang menawarkan keindahan alam dan panoramanya. Hal ini perlu mendapat sentuhan dalam penataan ruang khususnya kawasan permukiman yang rapi dan layak.

  Mengembangkan jaringan jalan

  5. untuk mengurangi beban Jalan Arteri Solok – Padang khususnya yang melewati Kawasan Arosuka. Pengembangan jalan baru diutamakan adalah Pembangunan Jalan Pintu Angin – Labuah Saiyo sehingga truk- truk tidak lagi melewati Jalan di depan Kantor Bupati Arosuka.

  6. Menata Kawasan Bersejarah , berupa upaya untuk merevitalisasi kawasan Mesjid Tuo Kayu Jao, Kawasan Rumah Gadang Sulit Air, Kawasan Makam Syeck Muchsin, Kawasan Balairung X Koto Diatas, Kawasan Mesjid Raya Tanjung Bingkung, Kawasan Makam Datuk Perpatih Nan Sabatang dengan mempertahankan dan meningkatkan karakter bangunan bersejarah dan kawasannya, serta membangun ruang publik untuk interaksi kehidupan masyarakat Kabupaten Solok.

  pengembangan kawasan pendidikan di daerah Koto Baru

  7. Mendorong . Koto Baru merupakan Ibukabupaten Lama Kabupaten Solok dimana terdapat beberapa fasilitas pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama , Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi.

  sepanjang jalur patahan yang rawan terhadap gempa dan

  8. Pada kawasan

  Gunung Api Talang , pengembangan kawasan budidaya dilakukan dengan

  memberikan porsi yang lebih besar untuk ruang terbuka hijau dan sarana olahraga, yang selain difungsikan sebagai sarana umum dan sosial, juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang evakuasi pada saat terjadi guncangan. Salah satu isu sentral perkembangan Kabupaten Solok adalah terakit dengan karakteristik Kabupaten Solok sebagai daerah yang berkontur dan berada diatas patahan semangka. Terhadap kondisi tersebut, selain menguntungkan secara geografis, Kabupaten Solok juga rawan terhadap berbagai macam bencana alam.

  kecenderungan pemilihan lokasi bermukim pasca gempa dan gunung api

  Selain

  

Talang , isu lainnya terkait pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman

  berikut karakteristik, berserta kebutuhan penanganannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7.1 Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kabupaten/Kabupaten No. Isu Strategis Keterangan

  

(1) (2) (3)

  1 Perkembangan cluster-cluster permukiman baru di Kawasan Pusat Pertumbuhan dan aktivitas

  2 Permukiman kumuh dan padat penduduk pada kawasan rawan bencana dan pusat ibukabupaten

  3 Kawasan permukiman yang mengalami kerusakan dan kemunduran kualitas sebagai dampak terkena bencana alam

  4 Perkembangan permukiman pada kawasan yang tidak sesuai dengan peruntukkan

  5 Perkembangan permukiman pada kawasan yang bermasalah dengan status lahan

B. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman

  Kondisi eksisting pengembangan permukiman di Kabupaten Solok merupakan capaian s yang diharapkan dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kabupaten (meliputi peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan bupati maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman .

  Pola Permukiman

  Pola pertumbuhan dan sebaran permukiman pada umumnya terbentuk karena adanya tarikan-tarikan aktifitas yang muncul sebagai pendukung fungsi kawasan perkabupatenan. Hal ini terlihat dari kondisi permukiman yang banyak berkembang mengikuti pusat kegiatan kabupaten dan pada struktur jaringan utama kabupaten. Di Kabupaten Solok, sebaran permukiman lebih banyak berada di kawasan pusat kabupaten dibanding kawasan pinggirannya. Sebaran permukiman di Kabupaten Solok ini cenderung terkonsentrasi pada 4 kecamatan, seperti di wilayah Kecamatan Gunung Talang, Lembah Gumanti, Kubung dan Kecamatan X Koto Singkarak.

  Adapun pola pertumbuhan kawasan permukiman di Kabupaten Solok dapat dibedakan sebagai berikut: A. Pola Mengelompok. Kawasan permukiman yang tumbuh dengan pola mengelompok ini banyak terdapat di sekitar pusat-pusat kegiatan dan umumnya tumbuh secara tidak terencana dan sangat mungkin menimbulkan gangguan keseimbangan alam. Jika pertumbuhannya tidak terkendali, maka dapat berkembang menjadi padat dan kemungkinan terjadi kawasan kumuh.

  B. Pola Menyebar. Pada pola ini, kawasan permukimannya tumbuh tersebar sehingga jangkauan fasilitas umumnya sulit dan tidak merata. Pola permukiman yang menyebar ini memiliki kecendrungan perkembangan kearah pinggiran dan tidak sedikit mengambil ruang-ruang yang dapat mengganggu keseimbangan alam, misalnya mengambil alih lahan yang dilarang untuk peruntukkannya.

  C. Pola Memanjang. Kawasan permukiman yang tumbuh dengan pola memanjang ini banyak terdapat di sekitar koridor jalan-jalan utama kabupaten, dan terkadang juga tumbuh secara tidak terencana dan menyebabkan keseimbangan alam terganggu, misalnya pada kawasan sempadan sungai ataupun sempadan danau.

  Untuk mendukung kegiatan permukiman ini , Kabupaten Solok harus mengacu juga kepada peraturan yang terkait dengan pengembangan permukiman

Tabel 7.2 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Bupati/ /peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman PERDA/Peraturan Gubernur/Peraturan

  No Keterangan

  Walikabupaten/Peraturan Bupati/Peraturan lainnya No Peraturan Perihal Tahun

  1

  3 RTRW 2012 Perda

  2

  1 Bangunan Gedung 2013 Perda

  3

  

3 Tahun 20 RTRW Perda

Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman

  Jenis-jenis permukiman yang ada di Kabupaten Solok pada dasarnya tidak memiliki banyak variatif. Jenis permukiman yang berkembang adalah jenis permukiman formal dalam bentuk Perumnas, hingga jenis permukiman informal dalam bentuk perumahan perkampungan, hunian liar dan permukiman kumuh. Permukiman formal pada umumnya merupakan permukiman yang tertata dengan baik dan terencana yang dibangun oleh pihak pengembang (developer), ataupun perumahan yang dibangun oleh individu pada lahan yang telah disiapkan dalam bentuk kavling yang telah tertata dan dilengkapi dengan sarana prasarana pendukungnya. Sedangkan permukiman informal adalah berupa perkampungan-perkampungan merupakan tanah legal milik pemerintah yang ditempati warga kabupaten yang dibangun atas hasil swadaya warga kabupaten sehingga masih terkoordinasi pembangunannya dengan pemerintah, walaupun pada kenyataannya ada yang teratur dan tidak sedikit pula yang tidak teratur.

  Untuk lebih jelasnya pada tabel 7.3, 7.4, 7.5, 7.6 terkait, kawasan kumuh, data kondisi RSH, data kondisi Rusunawa dan data program perdesaan di Kabupaten Solok

  15 5.503

  24 1.836

  17 Kawasan Labuah Panjang

  20 555

  18 Kawasan Aripan

  16 4.286

  19 Kawasan Kuncie

  15 738

  20 Kawasan Koto Gadang

  15 6.021

  21 Kawasan Koto Baru

  12 20.840

  22 Kawasan Saok Laweh

  23 Kawasan Taruang- Taruang

  23 5.851

  13 2.057

  24 Kawasan Tanjuang Alai

  15 1.894

  25 Kawasan Rangkiang Luluih

  10 1.948

  26 Kawasan Simanau

  17 1.485

  27 Kawasan Koto Sani

  20 6868

  28 Kawasan Aie Luo

  20 983

  Sumber : SK Kawasan Kumuh Kab. Solok

  16 Kawasan Sibarambang

  15 Kawasan Sariak Alahan Tigo

Tabel 7.3 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Solok NO Lokasi Kawasan Kumuh Luas (Ha) Jumlah Rumah Permanen Jumlah Rumah Semi Permanan Jumlah Penduduk

  7 Kawasan Salayo

  1 Kawasan Batu Bajanjang

  25 1.711

  2 Kawasan Tanjung Bingkuang

  20 3.582

  3 Kawasan Supayang

  20 1.914

  4 Kawasan Sulit Air

  24 7.550

  5 Kawasan Tanjung Balit

  12 2.269

  6 Kawasan Muaro Pingai

  24 1.746

  10 13.853

  15 8.279

  8 Kawasan Sirukam

  20 5.284

  9 Kawasan Paninggahan

  15 10.098

  10 Kawasan Garabak Data

  8 3.200

  11 Kawasan Sumani

  17 5.418

  12 Kawasan Muara Panas

  15 12.135

  13 Kawasan Alahan Panjang

  14 18.946

  14 Kawasan Talang Babungo

  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, jumlah rumah yang terdapat di Kabupaten Solok sampai kondisi tahun 2014 sebanyak 79.767 unit dengan jumlah rumah layak secara kesehatan sebesar 59.13 %.

  Terkait dengan suatu kondisi kawasan permukiman yang tergolong kumuh ataupun liar, maka suatu kawasan dapat dikatakan kumuh jika aspek-aspek lingkungan permukiman secara jelas menunjuk kepada keadaan tidak layak, kondisi kesehatan tidak memenuhi syarat, secara fisik bangunan kurang nyaman dan tidak aman, kepadatan bangunan tinggi, rawan terjangkit berbagai penyakit, tingkat pelayanan prasarana dan sarana lingkungan tidak memadai, serta membahayakan keberlangsungan kehidupan dan penghidupan penghuni. Untuk melakukan indikasi terhadap keberadaan kawasan kumuh di suatu daerah, maka dibutuhkan suatu indikator sebagai alat ukurnya. Indikator penilaian kawasan kumuh yaitu antara lain:

  a. Kondisi Lokasi : status legalitas tanah, status penguasaan bangunan, frekuensi bencana banjir b. Kondisi Kependudukan : kondisi kependudukan, tingkat kepadatan penduduk, rata-rata anggota rumah tangga, tingkat pertumbuhan penduduk c. Kondisi Bangunan : tingkat kualitas struktur bangunan, tingkat kepadatan bangunan, tingkat kesehatan dan kenyamanan bangunan, tingkat penggunaan luas lantai bangunan

  d. Kondisi Sarana dan Prasarana Dasar : tingkat pelayanan air minum, kondisi sanitasi lingkungan, kondisi persampahan, kondisi drainase, kondisi jalan, besarnya ruang terbuka.

  e. Kondisi sosial ekonomi.

  Berdasarkan analisis dari indikator-indikator diatas, jumlah kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Solok masih banyak dan tersebar dibebarapa kawasan pusat pusat permukiman dan masih belum tertangani

Tabel 7.4 Data Kondisi RSH di Kabupaten Solok

  Tahun Jumlah Kondisi Prasarana CK No Lokasi RSH Pembang Pengelola Rumah yang ada unan

  

1 Perumahan Villa Halaban Indah 2014 125 Jaringan Air Bersih

  

2 Perumahan Kayu Aro Permai 2014 178 Jaringan Air Bersih

  

3 Perumahan Mutiara Residence 2014 140 Jaringan Air Bersih

  4 Perumahan Solok Nan Indah 2014

  74 Jaringan Air Bersih

  5 Perumahan Permata Halaban 2014

  82 Jaringan Air Bersih

  

6 Perumahan Villa Damar 2014 106 Penerangan Jalan Umum

  

7 Perumahan Nuansa Griya Tahap 2014 140 Penerangan Jalan Umum

  3

  

8 Perumahan Green Arya 2014 140 Penerangan Jalan Umum

  9 Perumahan Halaban Permai 2014

  60 Penerangan Jalan Umum Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2015

Penyebaran perumahan kecenderungan perkembangan ke arah perkotaan di Arosuka dan daerah-

daerah yang berdekatan dengan Kota Solok seperti di Tanjung Bingkung dan Panyakalan, Selayo

dan Koto Baru.

Tabel 7.5 Data Kondisi Rusunawa di Kabupaten Solok

  

(Rusunawa tidak ada di Kab. Solok)

Kondisi Lokasi Tahun Jumlah

  

No Pengelola Kondisi Prasarana CK

Rusunawa Pembangunan Penghuni yang ada

C. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di Kabupaten Solok dirinci berdasarkan aspek lahan, aspek lingkungan, aspek infrastruktur, dan aspek kelembagaan. Permasalahan dan tantangan serta peluang pengembangan dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Solok selengkapnya tersaji pada Tabel-7.6.

  

Tabel: 7.6

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

di Kabupaten Solok

  

No Permasalahan Tantangan Peluang Pengembangan

  1 Aspek Lahan banyak terjadi alih fungsi Pertumbuhan ekonomi Munculnya konsep-konsep

lahan dari menyebabkan masyarakat pengembangan baru,

pertanian/perkebunan beralih profesi dari seperti Kasiba/Lisiba

menjadi perdagangan dan pertanian/perkebunan ke jasa perdagangan dan jasa

  Status lahan, yaitu tanah Tingginya kebutuhan ilegal dan yang terkait masyarakat akan lahan dengan tanah adat/ ulayat seiring dengan

bertambahnya jumlah

penduduk mempengaruhi pergeseran penggunaan lahan Banyak lahan-lahan yang rawan terhadap bencana

Pengembangan yang

antisipatif terhadap

dampak suatu

pengembangan baru,

misalnya di Kawasan

Arosuka

  2. Aspek Lingkungan Munculnya kawasan Pengembangan harus Ruang terbuka hijau dan kumuh dan padat memperhatikan tata ruang ruang terbuka non hijau penduduk yang tersebar di masih memiliki ruang yang nagari di Kabupaten Solok. besar untuk dikembangkan Menurunnya vitalitas kawasan (terutama pada kawasan strategis) baik

  

No Permasalahan Tantangan Peluang Pengembangan

dari segi sosial, ekonomi, maupun manifestasinya dalam segi-segi fisiknya,misalnya pada kawasan budaya dan bersejarah

  3. Aspek Infrastruktur Jangkauan pelayanan Status lahan yang belum Lahan yang dibutuhkan

sarana dan prasarana per tidak jelas untuk pengembangan

nagari belum memadai dan Keterbatasan anggaran infrastruktur permukiman merata cukup besar Pengembangan

  Terdapat konsep infrastruktur sering kurang pengembangan pelayanan

efektif karena bermasalah infrastruktur terpusat

dalam pembebasan lahan sehingga lebih efisien

  Lemahnya sinergi antar stakeholder dalam pengelolaan infrastruktur

  4. Aspek Kelembagaan

Kurangnya koordinasi Tingkat kepercayaan Dapat dibentuk badan

antara pemerintah masyarakat terhadap koordinasi daerah yang pusat/daerah dengan pihak pemerintah daerah mengatur perencanaan swasta (developer) dalam Kepentingan kelompok dan ruang dan pembangunan dalam pengembangan, perorangan dalam penanganan, pengelolaan, menentukan kebijakan serta pengendalian lembaga pemerintah kawasan daerah Kurangnya koordinasi lintas sektor dalam pengembangan, penanganan, pengelolaan, serta pengendalian kawasan

  • Kinerja lembaga penanggung- jawab regulasi dan layanan operasional pengelolaan kawasan dan infrastruktur belum maksimal

7.1.3. ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting.

  Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Analisis kebutuhan juga harus mengacu pada target pengembangan permukiman yang termuat dalam RPJMD, RTRW, RP4D maupun Renstra SKPD. Kebutuhan program pengembangan permukiman di di Kabupaten Solok adalah sebagai berikut:

  1. Revitalisasi dan pengembangan kawasan permukiman Penataan jaringan jalan yang terstruktur, yang seiring dengan penataan jaringan drainase Peningkatkan kapasitas jalan untuk jalur-jalur evakuasi Penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi dan air bersih) Normalisasi sungai Penataan dan pengamanan kawasan sempadan sungai dan danau melalui pengembangan RTH dan jalur inspeksi Penataan bangunan dan lingkungan

  2. Penataan kawasan permukiman pada daerah rawan bencana Penataan jaringan jalan yang terstruktur Perbaikan dan peningkatan kualitas saluran drainase dan pembangunan kolam penampungan (embung) Program air bersih dan sanitasi untuk masyarakat Penataan bangunan dan lingkungan, terutama dikawasan sekitar Gunung Talang Peningkatkan kualitas dan kapasitas jalan, sekaligus untuk jalur-jalur evakuasi Penyediaan ruang-ruang pelarian (shelter/escape building yang berfungsi ganda/multi fungsi, maupun escape hill), terutama di Kawasan Gunung Talang Normalisasi sungai dan perlindungan danau Membangun tanggul dan tembok penahan untuk daerah-daerah yang rawan longsor.

  3. Penataan kawasan permukiman di daerah kumuh Penanganan jalan lingkungan Penanganan drainase yang lebih konprehensif di kawasan Penanganan pelayanan sampah Perlu penanganan SPAM Penataan bangunan dan lingkungan

  4. Penataan kawasan pengembangan permukiman baru berkepadatan rendah Kasiba/Lisiba Penanganan jalan lingkungan Butuh banyak sumber air non perpipaan Permukiman yang berkontur, sehingga perlu program-program PLP yang terkait dengan kawasan resapan (biopori, dll)

7.1.4. KRITERIA PERSIAPAN DAERAH

  Dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Solok, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi:

  1. Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah (RP4D).

   Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh

  2. Penyusunan Perkotaan (RPKPKP).

7.1.5. USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk dari ancaman/ korban bencana alam

  Kabupaten Solok Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pelatihan kepada aparat yang mencakup pemahaman mengenai kebijakan yang mengatur tentang pengelolaan kebencanaan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Sosialisasi mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Rekonstruksi dan renovasi bangunan-bangunan publik pada pusat-pusat permukiman untuk difungsigandakan sebagai escape building

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Penyiapan dan peningkatan jalur- jalur evakuasi bencana Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Peningkatan Kesiagaan dan Penanggulangan Bencana

  Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan, maka disusunlah usulan program dan kegiatan. Usulan program dan kegiatan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan kriteria kesiapan daerah. Selengkapnya usulan program pengembangan permukiman Kabupaten Solok tersaji pada Tabel-7.6.

  Tabel: 7.7 Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten Solok NO. PROGRAM SUB PROGRAM Volume Biaya Lokasi

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Koordinasi lintas sektor dalam pembangunan kawasan permukiman rawan bencana

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Perencanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur pendukung berbasis mitigasi bencana

  2 Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana

  Kabupaten Solok

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Penyediaan infrastruktur permukiman menuju pusat-pusat permukiman perkotaan dan perdesaan

  Kabupaten Solok Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pembangunan perumahan swadaya dan formal

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Pengembangan sistem pusat-pusat permukiman baru pada kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan

  1 Pengembangan Permukiman

  Kabupaten Solok Penetapan kebijakan dan peraturan daerah tentang peraturan-peraturan bangunan, pengaturan struktur bangunan tahan gempa dan penataan ruang dengan mitigasi bencana

  NO. PROGRAM SUB PROGRAM Volume Biaya Lokasi

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Kabupaten Solok Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penataan Permukiman di Dalam Kawasan Lindung

  Penataan permukiman kepadatan rendah di sekitar kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Koordinasi dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

  Pengembalian penguasaan lahan pada kawasan konservasi dan kawasan lindung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  5 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

  Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

  Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

  3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

  Penyiapan infrastruktur pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan data/informasi

  Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasan permukiman rawan bencana

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan rawan (banjir, gerakan tanag/longsor, letusan gunung api dan patahan)

  Kabupaten Solok

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Sosialisasi kawasan rawan bencana (banjir, gerakan tanag/longsor, letusan gunung api dan patahan)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan rawan bencana

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Koordinasi lintas sektor dalam pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan rawan bencana (banjir, gerakan tanag/longsor, letusan gunung api dan patahan)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  NO. PROGRAM SUB PROGRAM Volume Biaya Lokasi

  7 Pembangunan Jalan dan Jembatan

  Kabupaten Solok Pengembangan Pembiayaan

  Kemitraan/kerjasama pembiayaan dalam penanganan kawasan permukiman tidak layak huni dan kawasan sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

  Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah terkait dengan legalitas kepemilikan lahan dan legalitas bangunan (IMB)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  Pembangunan jalan kawasan permukiman Tidak ada penjelasan

  Koordinasi dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam penanganan kawasan permukiman tidak layak huni dan kawasan sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Rehabilitasi/Pemeliharaa n Jalan dan Jembatan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kawasan permukiman

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyehatan Lingkungan Permukiman: Infrastruktur Drainase Perkotaan

  Rehabilitasi/peningkatan/pembangu nan PS drainase permukiman perkotaan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

  Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi teknis Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan sempadan sungai dan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Pemberdayaan masyarakat di sempadan sungai dan sempadan danau/waduk dalam pengelolaan lingkungan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Koordinasi dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pengendalian pemanfaatan ruang permukiman pada kawasan sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

  Pengembalian penguasaan lahan dan peruntukan fungsi sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Kabupaten Solok

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  6 Pengembangan Permukiman

  Penanganan kawasan permukiman pada rumah tidak layak huni Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

  Penyusunan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sempadan sungai dan sempadan danau/waduk

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Keswadayaan Masyarakat

  Penyiapan/pemberdayaan masyarakat untuk kegiatan penataan kawasan

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  NO. PROGRAM SUB PROGRAM Volume Biaya Lokasi

  Penguatan dan pengembangan kapasitas kelembagaan dalam penyelenggaraan permukiman dan infrastruktur pendukungnya

  Kabupaten Solok Penguatan dan pembinaan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur pendukung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Monitoring dan evaluasi penyediaan infrastruktur permukiman yang layak

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan Pembiayaan

  Kemitraan/kerjasama pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur permukiman yang layak

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  8 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Koordinasi dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam penyediaan infrastruktur permukiman yang layak

  Kabupaten Solok Penguatan dan pembinaan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur pendukung

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  9 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

  Pengawasan pemanfaatan ruang kawasan permukiman Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Pengendalian alih fungsi lahan pada kawasan irigasi teknis Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Pengembangan Permukiman

  Penyediaan dan pengelolaan lahan untuk Fasum Fasos Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Penyehatan Lingkungan Permukiman: Infrastruktur Air Limbah

  Pembangunan reservoir pengendali banjir Tidak ada penjelasan

  Rehabilitasi/peningkatan/pembangu nan PS air limbah terpusat skala kota

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Rehabilitasi/peningkatan/pembangu nan PS air limbah setempat dan komunal

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyehatan Lingkungan Permukiman: Infrastruktur Persampahan

  Perencanaan teknis tempat pengelolaan sampah terpadu/3R berbasis masyarakat

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Peningkatan/pembangunan TPST/3R

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengendali Banjir

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Pengelolaan Air Minum Pengembangan SPAM di IKK dan Kawasan MBR

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyehatan Lingkungan Permukiman

  Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan dan permukiman

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  NO. PROGRAM SUB PROGRAM Volume Biaya Lokasi

  Pembangunan kerjasama lintas sektor dalam pengembangan pengembangan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Kabupaten Solok

  12 Sosialisasi Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Penyusunan payung hukum sebagai dasar perencanaan dan pembangunan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberdayaan Komunitas

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Perencanaan dan Pengembangan Kasiba/ Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Kabupaten Solok Pengembangan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan Pembiayaan

  Kemitraan/kerjasama pembiayaan dalam pengembangan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri (BS)

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  Usulan pembiayaan dapat dijabarkan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten Solok, APBD Provinsi Sumatera Barat, APBN, maupun masyarakat dan swasta. Usulan pembiayaan pembangunan permukiman di Kabupaten Solok selengkapnya dapat dilihat pada Tabel-6.8.

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pengembangan Permukiman

  10 Pemberdayaan Komunitas

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Percepatan pelayanan perizinan Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pemberian insentif berupa subsidi, pengurangan pajak, dan keringanan bunga cicilan bagi MBM dan MBR

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok

  11 Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

  Koordinasi dan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah kawasan permukiman

  Kabupaten Solok Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Pengadaan sertifikasi tanah kawasan permukiman Tidak ada penjelasan

  Tidak ada penjelasan Kabupaten Solok

  Penyelesaian Konflik- konflik Pertanahan Penyusunan sistem informasi pertanahan yang handal

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Fasilitiasi penyelesaian konflik pertanahan

  Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan

  Kabupaten Solok Pelibatan masyarakat, lembaga adat, LSM dalam penyelesaian konflik pertanahan

2. Usulan Pembiayaan Pembangunan Permukiman

  SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,- Volume

  Satuan Tahun

  Output/S NO Output/Suboutput

  Output/Sub- APBN Pelaksa ub- APBD APBD PDAM/Swas

  DETAIL LOKASI output CSR naan output Prov. Kab/Kota ta/Masy.

  Rp. Murni PLN

  1

  2

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  12 Pembinaan dan Pengembangan Kawasan

  I Permukiman

  1 Pembinaan dan Pengawasan Kawasan Permukiman Pendampingan Penyusunan Rencana Kawasan a Permukiman

  STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN

  1 Kab. Solok 2016

  INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) 1,000,000

  RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN

  2 Kab. Solok 2017

  PERKOTAAN DAN PERDESAAN (RPKPP) 1,000,000

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

  2 Permukiman Perkotaan a Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh

  1 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Alahan Panjang 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2016

  2 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Sirukam

  1 Kawasan 10,000,000 1,000,000 2016

  3 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Batu Bajanjang 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2017

  4 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Tanjung Bingkung 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2017

  5 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Sumani 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2017

  6 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Muaro Paneh 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2017

  7 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Muaro Pingai 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2018

  8 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Garabak Data 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2018

  9 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Talang Babungo 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2020

  16 −

BAB vII

  −

  4 PSD kawasan permukiman pedesaaan potensial (agropolitan)

  2 Jorong 500,000 25,000 2017

  3 Jorong 750,000 37,500 2016 Jorong Talang Barat, Talang Timur

  Jorong Silanjai, Taratak Dama, Tabek

  1 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Talang Babungo

  4 Infrastruktur Perdesaan (PPIP) a Infrastruktur Perdesaan (PPIP) (sub ouput)

  Saok Laweh 1 kawasan 5,000,000 500,000 2020 b Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat

  5 PSD kawasan permukiman pedesaaan potensial (agropolitan)

  Koto Hilalang 1 kawasan 5,000,000 500,000 2019

  Sulit Air 1 kawasan 5,000,000 500,000 2018

  17

  3 PSD kawasan permukiman pedesaaan potensial (agropolitan)

  Aira Dingin 1 kawasan 5,000,000 500,000 2017

  2 PSD kawasan permukiman pedesaaan potensial (agropolitan)

  Alahan Panjang 1 kawasan 5,000,000 500,000 2016

  1 PSD kawasan permukiman pedesaaan potensial (agropolitan)

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial

  3 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan a

  10 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Selayo 1 kawasan 10,000,000 1,000,000 2020 b Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh

BAB vII

  Jorong Bulakan,

  2 Jorong 500,000 25,000 2018 Taratak Jarang Jorong Sariak Ateh,

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari

  2 Sariak Bawah, Talaok,

  4 Jorong 1,000,000 50,000 2016 Sariak Alahan Tigo

  Sungai Pangalek Jorong Sianggai- anggai, Taratak

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Teleng Jorong Pintu Kayu,

  2 Jorong 500,000 25,000 2018 Lurah Gadang Jorong Talaok, Sariak

  2 Jorong 500,000 25,000 2020 Ateh Jorong Lubuak Muaro,

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari

  3 Sungai Kaluang,

  3 Jorong 750,000 37,500 2016 Sungai Abu

  Sungai Batarak Jorong Balai Garabak,

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Panasahan Jorong Lubuak Muaro,

  2 Jorong 500,000 25,000 2020 Sungai Batarak

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Jorong Kubang Nan

  4

  2 Jorong 500,000 25,000 2016 Sirukam Duo, Lubuak Pulai

  Jorong Koto Tingga,

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Gantiang

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Jorong Kubang Nan

  5

  2 Jorong 500,000 25,000 2016 Supayang Raok, Rumah Gadang

  Jorong Rumah

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Gadang, Koto Kubang Jorong Rumah

  1 Jorong 250,000 12,500 2020 Gadang

  18 −

BAB vII

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Aie

  6 Jorong Kipek

  1 Jorong 250,000 12,500 2016 Luo

  Jorong Rumah

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Panjang, Tanah Sirah Jorong Tanah Sirah,

  2 Jorong 500,000 25,000 2020 Kipek

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari

  7 Jorong Kapujan

  1 Jorong 250,000 12,500 2016 Rangkiang Luluih

  Jorong Tapak Kudo,

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Bancah Laweh Jorong Kapujan

  1 Jorong 250,000 12,500 2020 Jorong Kampuang

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Batu

  8 Tangah, Pangka Pulai,

  3 Jorong 750,000 37,500 2016 Bajanjang

  Muaro Jorong Koto Tuo,

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Sabie Aie Jorong Panariak, Batu

  2 Jorong 500,000 25,000 2018 Gantuang Jorong Muaro, Pangka

  2 Jorong 500,000 25,000 2020 Pulai

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari

  9 Jorong Lubuak Tareh

  1 Jorong 250,000 12,500 2016 Garabak Data

  Jorong Garabak, Data

  2 Jorong 500,000 25,000 2017 Jorong Garabak, Data,

  3 Jorong 750,000 37,500 2020 Lubuak Tareh

  Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Jorong Tanjung Balik,

  10

  2 Jorong 500,000 25,000 2019 Tanjung Balik Sumiso Sumiso Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Jorong Parik Batu,

  11

  2 Jorong 500,000 25,000 2019 Simanau Karang Putiah

  19 −

BAB vII

  −

  21 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Batu Bajanjang

  19 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Batu Banyak

  Jorong Gobah, Jambak

  2 Jorong 500,000 25,000 2018

  20 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Limau Lunggo

  Jorong Karatau, Banto

  2 Jorong 500,000 25,000 2018 Jorong Banda Palai, Banda Panai

  2 Jorong 500,000 25,000 2019

  Jorong Gurah, Simpang Ampek

  Jorong Sapan Munggu Tigo, Sariak Bayang

  2 Jorong 500,000 25,000 2019

  22 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Kampung Batu Dalam

  Jorong Aie Rarak Selatan, Aie rarak utara

  2 Jorong 500,000 25,000 2018

  23 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Simp Tjg Nan IV

  Jorong Taluak Anjalai, taluak kinari, Lurah Ingu

  3 Jorong 750,000 37,500 2019

  2 Jorong 500,000 25,000 2019

  18 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Sungai Nanam

  20

  1 Jorong 250,000 12,500 2018

  12 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Koto Laweh Sungai Lasi

  Jorong Rangguang, Jariang

  2 Jorong 500,000 25,000 2017

  13 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Taruang-Taruang

  Jorong Balai Okak, Pangkua Kaciak

  2 Jorong 500,000 25,000 2018

  14 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Siaro- aro Jorong Taratak

  15 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Nagari Pianggu