Pengaruh konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas gel hand sanitizer minyak daun mint (oleum mentha piperita) - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KONSENTRASI CARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING
AGENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS GEL HAND
SANITIZER MINYAK DAUN MINT (Oleum Mentha piperita)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S yarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Verica Septi Permatasari
NIM : 108114120

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KONSENTRASI CARBOPOL 940 SEBAGAI GELLING
AGENT TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS GEL HAND
SANITIZER MINYAK DAUN MINT (Oleum Mentha piperita)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S yarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi


Oleh:
Verica Septi Permatasari
NIM : 108114120

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Winners are not people who never fail
but people who never quit


Don’t give up !
The beginning is always the hardest
SET A GOAL and make it happen !
Today is a beautiful day simply because God made it 
Thank You God for Blessing Me More Than I Deserve 

I dedicate this work to :
my Dearest God
my Father and my Mother
my Brother and my Family
my Almamater
and all who I love

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan
penyertaan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent
Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum
Mentha piperita)“ sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi
(S. Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama menyelesaikan skripsi ini penulis mengalami banyaknya
kesulitan dan hambatan. Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini
tentunya tidak terlepas dari dukungan, bantuan, nasehat, bimbingan, kritik dan
saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan tulus dan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Papa, Mama dan Adikku (Eric) yang tercinta atas segala doa, dukungan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan perjuangan untuk membiayai
penulis selama perkuliahan.
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Septimawanto Dwi Praset yo, M.Si., Apt., selaku dosen

pembimbing atas bimbingan, arahan, semangat, masukan, kritik dan saran
selama penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
4. Ibu Melania Perwitasari, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk menguji serta masukan dan saran yang
diberikan kepada penulis.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen penguji yang
telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji serta masukan dan saran
yang diberikan kepada penulis dan selaku dosen pembimbing akademik atas
segala perhatian yang diberikan kepada penulis.


6. Segenap Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah membagikan banyak ilmu serta pengalaman dan kesabarannya
dalam mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan.
7. Bapak Musrifin, Bapak Parlan, Bapak Mukminin, Mas Kunto, Mas Bimo,
Mas Agung dan laboran-laboran lain atas segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis.
8. Mitra kerja skripsi, Vivi dan Didit atas segala bantuan, dukungan,
semangat, kebersamaan serta suka duka yang telah dilewati bersama
selama penelitian sampai penyusunan skripsi ini.
9. Henny dan Sherly Damima atas motivasi, bantuan, perhatian dan
persahabatan yang terjalin selama ini.
10. Yoanita, Fanny, dan Agnes atas persahabatan, kebersamaan, motivasi dan
bantuan yang telah diberikan selama ini.
11. Christian Gunawan dan Gomes yang telah menjadi teman belajar dan
memberikan masukan selama penelitian.
12. Teman-teman FST B 2010, atas bantuan, dukungan, kebersamaan selama
perkuliahan dan praktikum serta keceriaan dan semangat kekeluargaan
yang terjalin selama ini.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Semua teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2010, khususnya FSM C
2010 atas kebersamaan dan dukungannya.
14. Asrama Putri Kinasih berserta isinya atas kebersamaannya selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Seperti pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, demikian juga penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
untuk kebaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.


Yogyakarta, 3 Juli 2014

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. .i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vi
PRAKATA ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
INTISARI ........................................................................................................... xvii
ABSTRACT ........................................................................................................ xviii
BAB I. PENGANTAR ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.

Permasalahan .................................................................................... 5

2.

Keaslian Penelitian ........................................................................... 5

3.

Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

B. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1. Tujuan Umum .....................................................................................6

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Tujuan Khusus ....................................................................................6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Gel ............................................................................................................ 7
B. Hand Sanitizer .......................................................................................... 8
C. Minyak Daun Mint (Oleum Mentha piperita) ........................................... 8
D. Bahan Formulasi ....................................................................................... 9
1. Gelling Agent .......................................................................................9
2. Trietanolamin (TEA) .........................................................................11
3. Gliserin ..............................................................................................12
4. Preservative .......................................................................................13
E. Sifat Fisis ................................................................................................ 13
a. Uji viskositas ......................................................................................13
b. Uji daya sebar .....................................................................................14
F. Stabilitas .................................................................................................. 14
G. Uji Daya Antibakteri .............................................................................. 14
H. Landasan Teori ....................................................................................... 15
I. Hipotesis ................................................................................................. 16
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... ...17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. .17
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.

Variabel Penelitian .......................................................................... 17

2.

Definisi Operasional ........................................................................18

C. Bahan penelitian...................................................................................... 19

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Alat penelitian ........................................................................................ 19
E. Tata Cara Penelitian ............................................................................... 20
1.

Identifikasi minyak daun mint ......................................................... 20

2.

Formula gel hand sanitizer .............................................................. 21

3.

Pembuatan gel .................................................................................. 22

4.

Uji sifat fisis dan stabilitas gel ......................................................... 23
a.

Uji organoleptis dan pH ............................................................23

b.

Uji daya sebar ...........................................................................23

c.

Uji viskositas dan pergeseran viskositas ...................................23

d.

Uji daya antibakteri ...................................................................24

F. Analisis Hasil .......................................................................................... 25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
A. Identifikasi dan verifikasi minyak daun mint .......................................... 27
B. Pembuatan gel minyak daun mint ........................................................... 28
C. Uji sifat fisis dan stabilitas gel ................................................................. 31
1.

Uji Organoleptis dan pH ..................................................................32

2.

Uji daya sebar ..................................................................................32

3.

Uji viskositas ....................................................................................37

4.

Pergeseran viskositas ....................................................................... 41

D. Uji antimikroba gel minyak daun mint terhadap bakteri Escherichia
coli........................................................................................................... 44

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
A. Kesimpulan ........................................................................................... 48
B.

Saran ...................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
LAMPIRAN ......................................................................................................... 53
BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………….. 75

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Formula gel hand sanitizer ............................................................ 22

Tabel II.

Formula gel hand sanitizer hasil modifikasi ................................. 22

Tabel III.

Hasil verifikasi minyak daun mint ................................................ 27

Tabel IV.

Data uji organoleptis dan uji pH gel minyak daun mint ............... 32

Tabel V.

Daya sebar gel (x ̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan .................... 33

Tabel VI.

Uji normalitas data daya sebar ...................................................... 34

Tabel VII.

Uji kesamaan varians data daya sebar ........................................... 35

Tabel VIII.

Uji one-way ANOVA data daya sebar .......................................... 36

Tabel IX.

Uji Tukey-HSD data daya sebar ..................................................... 36

Tabel X.

Viskositas gel (x ̅ ± SD) setelah 48 jam pembuatan ..................... 38

Tabel XI.

Uji normalitas data viskositas ........................................................ 39

Tabel XII.

Uji kesamaan varians data viskositas ............................................ 40

Tabel XIII.

Uji one-way ANOVA data viskositas............................................ 40

Tabel XIV.

Uji Tukey-HSD data viskositas ...................................................... 41

Tabel XV.

Persentase pergeseran viskositas gel (x̅ ± SD) .............................. 42

Tabel XVI.

Uji t berpasangan data pergeseran viskositas ................................ 43

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Unit monomer asam akrilat dari polimer carbopol .......................... 11

Gambar 2.

Trietanolamin ................................................................................... 11

Gambar 3.

Gliserin ............................................................................................. 12

Gambar 4.

Uji daya antibakteri dengan metode sumuran dan media MHA ...... 46

Gambar 5.

Reaksi oksidasi menthol ................................................................... 46

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Oleum Mentha piperita ............................... 54
Lampiran 2. Verifikasi minyak daun mint ........................................................... 55
Lampiran 3. Hasil uji sifat fisis dan stabilitas fisik gel hand sanitizer minyak daun
mint .................................................................................................. 56
Lampiran 4. Analisis statistika sifat fisis dan stabilitas fisik menggunakan
program software R-i386 3.0.3 ........................................................58
Lampiran 5. Dokumentasi .................................................................................... 71

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Masyarakat kurang menyadari akan kebiasaan mencuci tangan dapat
membuat orang-orang menderita beberapa penyakit yang berhubungan dengan
gangguan gastrointestinal. Hand sanitizer adalah salah satu alternatif untuk
menjaga kebersihan tangan dari mikroorganisme yang praktis digunakan
kapanpun dan dimanapun. Minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) terbukti
memiliki efek antimikroba yang peneliti formulasikan menjadi sediaan gel hand
sanitizer mengurangi penggunaan alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui signifikansi pengaruh dari konsentrasi carbopol 940 terhadap sifat
fisis dan stabilitas gel.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pola searah.
Hasil penelitian yang diperoleh di analisis dengan analisis statistik one-way
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dengan parameter sifat fisis gel hand
sanitizer yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, stabilitas gel
meliputi pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama satu bulan serta daya
antibakteri dari setiap formula gel hand sanitizer minyak daun mint. Data
dianalisis menggunakan software R-i386 3.0.3.
Hasil yang diperoleh adalah dengan penambahan carbopol 940
berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas dan daya sebar karena memiliki
nilai p-value < 0,05. Nilai p-value yang didapat dari respon viskositas adalah
4,86x10-10 sedangkan nilai p-value respon daya sebar adalah 1,61x10-07. Gel yang
telah diformulasikan kurang efektif sebagai antimikroba.
Kata kunci: gel hand sanitizer, oleum Mentha piperita, carbopol 940, sifat fisis
dan stabilitas gel, one-way ANOVA

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Lack of people awareness of hand washing habit can made those
people suffered from several diseases related to GI disorder. Hand sanitizer is
one of alternative solution to guarantee sanity of the hand that practically easy to
use anywhere and anytime. Oleum Mentha piperita shows antimicrobial activity
that formulated become hand sanitizer to reduce alcohol usage. This research
aimed to prove the significant effects from concentration carbopol 940 on
physical properties and stability gel.
This study was experimental research by one way. The data gotten
from the experiment was analyzed with statistic test one-way ANOVA performed
at 95% confidence interval. The physical properties of hand sanitizer that will be
evaluated include of organoleptic, pH, spreadability, viscosity, stability of gel
which was viscosity shift between the viscosity after one month of storage and
antimicrobial activity for each formula. All data were analyzed with assistance of
R-i386 3.0.3 software.
The results show that adding of carbopol 940 was significantly affect
the viscosity and spreadability which have p-value < 0,05. The viscosity’s p-value
is about 4,86x10-10 than the spreadability’s p-value is about 1,61x10-07. Gel that
was formulated have no effective antimicrobial activity.
Key words: hand sanitizer, oleum Mentha piperita, carbopol 940, the physical
properties and stability, one-way ANOVA

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Kesehatan menjadi aspek sangat penting bagi manusia karena jika
manusia terserang penyakit maka akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Salah satu contoh penyebab terjangkitnya penyakit adalah kurangnya kebiasaan
mencuci tangan. Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat
berperan penting dalam beraktivitas sehari-hari. Masyarakat tidak sadar bahwa
pada saat beraktivitas tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroorganisme.
Menurut WHO, di Indonesia ada 151.000 anak balita yang meninggal
dengan 56.000 diantaranya meninggal karena diare dan pneumonia. Hal ini bisa
dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan tangan. Salah satu
bentuk penyebaran mikroorganisme adalah melalui tangan. Tangan merupakan
alat transmisi dari mikroorganisme pada saluran pernafasan dan mulut yang
utama.
Kebersihan tangan menjadi salah satu aspek yang penting agar
terhindar dari berbagai macam penyakit infeksi akibat dari akumulasi mikroba
yang ada di tangan. Terkadang sulitnya keberadaan air dan sabun tidak sesuai
dengan yang diinginkan. Salah satu solusi sebagai pencegahan yaitu dengan
menggunakan gel antiseptik tangan (hand sanitizer) pada saat sebelum makan dan
minum sebagai alternatif karena penggunaannya yang praktis dan mudah di bawa
kemana-mana untuk menggantikan air dan sabun untuk mencuci tangan.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Era modern ini masyarakat lebih cenderung memilih produk-produk
hand sanitizer dalam bentuk sediaan gel karena sudah menjadi gaya hidup
kalangan menengah ke atas. Beberapa sediaan hand sanitizer dapat dijumpai di
pasaran dan cara pemakaiannya pun mudah dan praktis yaitu dengan diteteskan
pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan.
Hand sanitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat
membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010). Hand
sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan dan pada saat darurat tidak
ada air. Hand sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu
menggunakan air. Kelebihan hand sanitizer diutarakan menurut US FDA (Food
and Drug Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat
(Benjamin, 2010).
Hand sanitizer yang banyak beredar dipasaran banyak yang
mengandung alkohol sebagai bahan antiseptik atau desinfektan dalam formula
sediaannya yang berfungsi untuk desinfeksi permukaan dan kulit yang bersih
tetapi tidak dianjurkan pada luka. Golongan alkohol yang biasa digunakan adalah
etanol, propanol, isopropanol dengan konsentrasi ± 50% sampai 70% sedangkan
jenis desinfektan yang biasa digunakan antara lain klorheksidin dan triklosan
(Block, 2001 dan Gennaro, 1995). Peneliti ingin menekan penggunaan alkohol
berlebih yaitu dengan menggunakan minyak atsiri dari tanaman herbal daun mint
(Mentha piperita).
Mentha piperita merupakan tanaman yang termasuk dalam famili
Lamiaceae. Oleum mentha piperita ini diperoleh dengan destilasi uap dari daun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

mint dan telah lama diketahui kegunaannya untuk tujuan pengobatan (Kumar, et
al., 2011). Komponen-komponen utama dari minyak daun mint adalah menthol
(29%), menton (20-30%), dan mentil asetat (3-10%) (Gardiner, 2000). Telah
diketahui bahwa minyak atsiri beberapa spesies Lamiaceae memiliki aktivitas
antibakteri pada bakteri Gram-positif (Staphylococcus aureus) maupun bakteri
Gram-negatif (Escherichia coli, Salmonella enteritidis dan Pseudomonas
aeruginusa).
Menurut penelitian Tabari et al. (2012) dikatakan bahwa minyak daun
mint memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus. Penggunaan secara langsung minyak daun mint
kurang efektif karena minyak atsirinya mudah menguap saat berada di udara pada
temperatur kamar (Robbers et al., 1996). Pada penelitian ini minyak daun mint
diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer supaya zat aktif lebih
stabil, nyaman digunakan dan memiliki nilai jual yang lebih baik. Selain itu
terdapat interaksi hidrogen antara gugus karboksilat pada carbopol dengan gugus
hidroksi pada menthol sehingga dapat mengurangi tingkat volatilitas mentol.
Gelling agent yang digunakan dalam sediaan farmasi dan kosmetik
harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain inert, aman dan tidak bereaksi
dengan bahan lain (Zatz dan Kushla, 1996). Penelitian ini, akan digunakan
carbopol 940 sebagai gelling agent karena tidak ditemukan iritasi primer,
sensitivitas, atau reaksi alergi pada penggunaan topikal (Anonim, 1983). Carbopol
940 juga memiliki viskositas yaitu antara 40.000-60.000 cP dan dapat
menghasilkan sediaan gel yang bening serta sebagai bahan pengental yang baik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

karena memiliki viskositas yang tinggi. Carbopol digunakan sebagai gelling agent
pada konsentrasi 0,5-2,0% (Rowe et al., 2009). Carbopol bila didispersikan ke
dalam air akan membentuk larutan asam, sehingga untuk menetralkan akan
ditambah trietanolamin (TEA) yang akan meningkatkan konsistensi sehingga akan
terbentuk sediaan gel.
Peningkatan jumlah konsentrasi gelling agent dapat memperkuat
jaringan struktur gel sehingga akan terjadi kenaikan viskositas (Zatz dan Kushla,
1996). Penelitian ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui signifikansi pengaruh
konsentrasi gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas pada sediaan gel hand
sanitizer minyak daun mint.

1.

Perumusan Masalah
Apakah perbedaan konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent
dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisis dan stabilitas
dalam sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Menta piperita)?

2.

Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis,
penelitian mengenai Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 sebagai Gelling
Agent terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun
Mint (Oleum Menta piperita), belum pernah dilakukan. Penelitian serupa
yang pernah dilakukan antara lain :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

a.

Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle Linn) yang dilakukan oleh Sari dan Isadiartuti (2006).

b.

Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif Triklosan
0,5% dan 1% yang dilakukan oleh Shu (2013).

c.

Optimasi Kombinasi Karbopol 940 dan Hidroksipropil Metilselulosa
(HPMC) terhadap Efektivitas Gel Antiseptik Fraksi Etil Asetat Daun
Kesum (Polygonum minus Huds.) dengan Metode Simplex Lattice Design
yang dilakukan oleh Natasya (2013).

3.

Manfaat
a.

Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini menambah informasi bagi dunia
ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian mengenai
formulasi sediaan gel hand sanitizer.

b. Manfaat praktis
Dengan penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sediaan
gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) yang
memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik dengan carbopol 940 sebagai
gelling agent.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

B. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan umum
Membuat sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint (Oleum
Menta piperita) yang memiliki sifat fisis dan stabilitas yang baik.

2.

Tujuan khusus
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh konsentrasi carbopol
940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas dalam sediaan gel
hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Menta piperita) yang dihasilkan
oleh peneliti.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel
Gel adalah bentuk sediaan setengah padat yang tersusun dari suspensi
partikel anorganik berukuran kecil atau molekul organik yang berukuran besar
yang tersusun dengan baik serta meresap dalam suatu cairan (Ansel, 2005). Gel
mempunyai sistem semi kaku di mana pergerakan medium dispersinya terbatas
karena adanya jalinan struktur tiga dimensi dari partikel atau makromolekul
terdispersi (Allen, 2002).
Gel merupakan sistem penghantaran obat yang sangat baik untuk cara
pemberian yang beragam dan kompatibel dengan banyak bahan obat yang berbeda
(Allen, 2002). Gel harus menunjukkan perubahan viskositas yang kecil pada
berbagai temperatur, baik saat penyimpanan maupun penggunaan. Gel dengan
tujuan penggunaan topikal tidak boleh lengket (less greassy) (Zatz dan Kushla,
1996).
Hidrogel merupakan sediaan semisolid yang mengandung material
polimer yang mempunyai kemampuan untuk mengembang dalam air tanpa larut
dan bisa menyimpan air dalam strukturnya. Salah satu alasan disukainya hidrogel
sebagai komponen dari sistem penghantaran dan pelepasan obat adalah
kompatibilitasnya yang relatif baik dengan jaringan biologis (Zatz dan Kushla,
1996).

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Kelebihan dari gel yaitu mempunyai kandungan air yang cukup tinggi
sehingga dapat memberikan kelembaban yang bersifat mendinginkan dan
memberikan rasa nyaman pada kulit (Mitsui, 1997).

B. Hand Sanitizer
Hand sanitizer merupakan produk yang diformulasikan untuk
kebutuhan personal dalam menghilangkan bakteri dari tangan manusia tanpa
menggunakan air (Anonim, 2011).
Hand sanitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat
membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010). Hand
sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan. Hand sanitizer mudah
dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand sanitizer
sering digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa menemukan
air. Kelebihan ini diutarakan menurut US FDA (Food and Drug Administration)
dapat membunuh kuman dalam waktu yang relatif cepat (Benjamin, 2010).

C. Minyak Daun Mint (Oleum Mentha piperita)
Minyak daun mint merupakan salah satu jenis dari golongan minyak
atsiri yang diisolasi dari daun tanaman mentha piperita dengan cara destilasi uap
dan merupakan substansi alami yang bersifat mudah menguap (Alankar, 2009).
Daun mint mengandung sekitar 1,2% - 1,5% minyak atsiri. Minyak atsiri
merupakan minyak yang menimbulkan bau, dapat menguap pada suhu kamar dan
didapatkan pada berbagai bagian tumbuhan (Gardiner, 2000).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

Oleum Mentha piperita merupakan minyak yang tidak berwarna,
kekuningan, atau kehijauan-kuning cair, menjadi lebih gelap dan tebal oleh usia
dan paparan udara, memiliki bau khas aromatik peppermint dan sangat aromatik
(Anonim, 2009). Oleum Mentha piperita memiliki titik didih pada 215°C
(Anonim, 2011). Kandungan kimia yang terdapat pada Oleum Mentha piperita
antara lain limone (1-5%), sineol (3,5-14%), menthon (14-32%), menthofuran (19%), isomenthone (1,5-10%), menthil asetat (2,8-10%), isopulegol (maksimal
0,2%), menthol (30-55%), pulegone (maksimal 4%), dan karvon (maksimal 1%)
(Alankar, 2009). Pada prinsipnya kandungan aktif dari daun mint adalah minyak
atsirinya. Minyak atsiri daun mint dapat menghambat pertumbuhan bakteri
terutama menthol karena aktivitas antibakterinya memberikan spektrum yang luas
(Saeed et al., 2006).
Dalam penelitian ini kegunaan dari Oleum Mentha piperita adalah
sebagai antimikroba. Kegunaan lainnya yaitu untuk meredakan perut kembung,
gastrodynia, mual, kejang perut, dan untuk menutupi rasa obat lain. Selain itu
juga digunakan untuk pengobatan penyakit selesma dan batuk.

D. Bahan Formulasi
1.

Gelling agent
Gelling agent merupakan basis dari sediaan gel yang digunakan
untuk membentuk gel dan idealnya harus tidak berinteraksi dengan
komponen lain dari formulasi serta harus bebas dari kontaminasi mikroba.
Gelling agent dapat diperoleh dari alam maupun sintetik dan memiliki bobot

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

molekul yang tinggi. Gelling agent dapat terdispersi dalam air dan bisa
mengembang, serta meningkatkan viskositas. Perubahan suhu dan pH selama
pembuatan dan penggunaan preservative tidak boleh mengubah rheologinya,
ekonomis, dapat membentuk gel yang tidak berwarna, menimbulkan sensasi
dingin saat digunakan di tempat aplikasi, dan bau yang menyenangkan
(Mahalingam et al., 2008).
Carbopol memiliki pemerian antara lain serbuk putih, asam,
higroskopis, dengan sedikit bau yang khas. Nama lain dari carbopol adalah
carbomer. Carbopol adalah polimer sintetik dari asam akrilat yang
mempunyai ikatan silang dengan alil sukrosa atau sebuah alil eter dari
pentaerythritol. Carbopol terdiri dari 52% – 68% gugus asam karboksilat
(COOH). Berat molekulnya secara teoritis diperkirakan sekitar 7 x 105
hingga 4 x 109 (Rowe et al., 2009).
Carbopol dapat digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada
konsentrasi 0,5-2%, bahan pengemulsi pada konsentrasi 0,1-0,5%, dan
sebagai bahan pensuspensi pada konsentrasi 0,5-1%. Kegunaan lain dari
carbopol yaitu sebagai material bioadhesiv, controlled release agent,
emulsifying agent, rheology modifier, agen stabilisasi, agen pensuspensi, dan
pengisi tablet. Carbopol dapat mengembang di air dan gliserin, dan setelah
netralisasi di etanol 95%, membentuk struktur mikrogel tiga dimensional
(Rowe et al., 2009). Carbopol tidak toksik, tidak mensensitisasi, dan tidak
mempengaruhi aktivitas biologi obat tertentu (Barry, 1983).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dari polimer carbopol
(Rowe et al., 2009)
Carbopol yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
carbopol 940 karena tipe carbopol ini memiliki kekentalan antara 40.000 –
60.000 cP sehingga memiliki efisiensi membentuk gel dengan viskositas yang
tinggi dan dapat menghasilkan sediaan gel yang jernih (Allen, 2002).
2.

Trietanolamin (TEA)

Gambar 2. Trietanolamin (Rowe et al., 2009)
Trietanolamin yang bersifat basa digunakan untuk netralisasi
carbopol. Penambahan trietanolamin pada carbopol akan membentuk garam
yang larut. Sebelum netralisasi, carbopol di dalam air akan ada dalam bentuk
tak terion pada pH sekitar 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel dan
strukturnya random coil. Penambahan trietanolamin akan menggeser
kesetimbangan ionik membentuk garam yang larut. Hasilnya adalah ion yang
tolak menolak dari gugus karboksilat dan polimer menjadi kaku dan rigid,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

sehingga meningkatkan viskositas (Osborne, 1990). Trietanolamin biasanya
digunakan untuk formulasi sediaan secara topikal. Trietanolamin memiliki
titik leleh 20-21°C dan pH 10,5 (Rowe et al., 2009).

3.

Gliserin

Gambar 3. Gliserin (Rowe et al., 2009)
Humectant

adalah

bahan

dalam

produk

kosmetik

yang

dimaksudkan untuk mencegah hilangnya lembab dari produk dan
meningkatkan jumlah air (kelembaban) pada lapisan kulit terluar saat produk
digunakan (Loden, 2001).
Gliserin merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
kental, cairan higroskopis, memiliki rasa manis, kurang lebih 0,6 kali lebih
manis dari sukrosa (Rowe et al., 2009). Gliserin berfungsi sebagai
antimikroba, kosolven, emolien, humektan, plasticizer, sweetening agent, dan
tonicity agent. Pada formulasi sediaan farmasi, gliserin digunakan pada
sediaan oral, mata, topikal, dan sediaan parenteral. Gliserin terutama
digunakan sebagai humektan dan emolien pada konsentrasi ≤30% dalam
formulasi sediaan topikal dan kosmetika (Rowe et al., 2009). Nama lain dari
gliserin yaitu croderol, E422, glycerol, glycerolum, glycon G-100, kemstrene,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

optim, pricerine, 1,2,3-propanetriol; trihydroxypropane glycerol (Rowe et al.,
2009).
4.

Preservative
Natrium metabisulfit berbentuk serbuk, berwarna putih, larut
dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan berbau khas seperti gas sulfur
dioksida, mempunyai rasa asam dan asin (Chichester and Tanner, 1975).
Dalam formulasi sediaan farmasi natrium metabisulfit biasanya digunakan
pada sediaan oral, parenteral, topikal dan juga banyak digunakan pada produk
makanan. Natrium metabisulfit digunakan sebagai antioksidan dan pengawet
antimikroba. Nama lainnya adalah sodium metabisulfit (Rowe et al., 2009).
Kebanyakan gel khususnya dari polisakarida alam akan mudah
mengalami degradasi mikrobial. Oleh karena itu perlu adanya penambahan
preservative untuk mencegah serangan mikrobial (Zatz dan Kushla, 1996).

E. Sifat Fisis
a.

Uji Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu cairan
untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya
(Martin, et al., 1983). Proses aplikasi sediaan dan penerimaan pasien terhadap
sediaan farmasi berupa semi solid seperti gel, krim, dan salep bergantung
pada sifat alir dari produk tersebut. Pengukuran viskositas menjadi tahap
penting yang harus dilakukan untuk mengetahui sifat alir dan deformasi,
sehingga produk dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasien dengan baik
(Herh et al., 1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

b.

Uji daya sebar
Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak antara sediaan
dengan tempat aplikasinya yang mencerminkan kelicinan sediaan tersebut,
yang berhubungan dengan koefisien gesekan. Daya sebar merupakan aspek
yang bertanggung jawab terhadap keefektifan dan penerimaan pasien dalam
penggunaan suatu sediaan serta ketepatan transfer dosis atau melepaskan zat
aktifnya (Garg et al., 2002).

F. Stabilitas
Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu
stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai. Stabilitas
obat merupakan suatu keadaan di mana obat dalam kemasan tertentu yang
disimpan dengan cara dan suhu yang sesuai. Selain itu, sediaan harus berbentuk
seperti semula, yaitu tidak ada perubahan bentuk, rasa, dan perubahan lain yang
dapat ditentukan secara fisika atau kimia (Tjiang, 1978).
Adanya mikroba dapat menurunkan pH sedangkan adanya fungi dapat
menaikkan pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi sifat fisik dan keamanan
penggunaannya. Perubahan pH yang terlalu asam atau terlalu basa dapat
mengiritasi kulit pada saat pengaplikasiannya (Kusmiyati, 2006).

G. Uji Daya Antibakteri
Uji daya antibakteri bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu
senyawa uji dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengukur respon

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

pertumbuhan populasi mikroorganisme terhadap agen antibakteri. Pengukuran
antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran
(Setiabudy dan Gan, 2007).
Metode yang paling umum digunakan untuk melihat aktivitas
antibakteri adalah metode difusi. Metode difusi merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk melihat aktivitas antimikroba dari suatu senyawa uji
dengan pengamatan diameter daerah hambatan bakteri (Jawetz et al., 1996).
Ada tiga cara yang dapat dilakukan menggunakan metode difusi yaitu
silinder, sumuran dan cakram kertas. Pada penelitian ini digunakan metode
sumuran yaitu dengan melubangi media agar padat yang telah diinokulasikan
bakteri. Jumlah dan letak sumuran disesuaikan dengan yang tujuan penelitian,
setelah itu sumuran diisi dengan larutan yang akan diuji kemudian diinkubasi.
Setelah itu amati pertumbuhan bakteri dengan melihat ada tidaknya daerah
hambatan di sekeliling sumuran (Kusmiyati, 2006).

H. Landasan Teori
Oleum Mentha piperita memiliki khasiat sebagai antibakteri dan
efektif dalam menghambat bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.
Penggunaan secara langsung minyak daun mint kurang efektif karena mudah
menguap sehingga diformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer
supaya zat aktif lebih stabil dan nyaman digunakan.
Gel hand sanitaizer merupakan sediaan semisolid yang berbasis gel
yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme di tangan. Sediaan gel hand

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

sanitaizer memiliki keunggulan karena penggunaannya yang praktis dan mudah
dibawa kemana-mana. Sediaan gel hand sanitizer berwarna bening dengan tekstur
yang lembut.
Dalam pembuatan basis sediaan gel hand sanitaizer, digunakan
gelling agent untuk menjaga konstituen cairan dan padatan dalam membentuk
karakteristik gel yang stabil dan baik. Dalam penelitian ini, digunakan Carbopol
940 sebagai gelling agent karena carbopol 940 memiliki kelebihan yaitu aman dan
tidak mempengaruhi efek biologis zat aktif.
Pada penelitian ini, dilakukakan uji viskositas dan pergeseran
viskositas, serta daya sebar sehingga dapat diketahui pengaruh konsentrasi
Carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas gel hand
sanitaizer.

I.

Hipotesis

Penambahan konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent
berpengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak
daun mint (Oleum Mentha piperita). Dengan H0 adalah “tidak berbeda” dan H1
adalah “berbeda secara signifikan”. Dengan taraf kepercayaan 95%, jika nilai Pr
(>F) kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima dan sebaliknya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan
rancangan penelitian dengan pola searah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
carbopol 940 sebagai gelling agent pada formula yang menghasilkan sediaan gel
hand sanitizer minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) dengan sifat fisis dan
stabilitas yang dikehendaki.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.

Variabel Penelitian
a.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi carbopol 940
sebagai gelling agent

b.

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis gel (daya sebar
dan viskositas), stabilitas gel (persen pergeseran viskositas setelah satu
bulan penyimpanan) dan diameter zona hambat

c.

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kecepatan
putaran mixer, kondisi penyimpanan gel hand sanitizer, kepadatan
suspensi bakteri Escherichia coli, diameter lubang sumuran, suhu dan
lama inkubasi serta jumlah bahan dalam formula selain carbopol 940

d.

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu,
kelembaban ruangan dan kemungkinan penguapan minyak daun mint

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

2.

Definisi Operasional
a.

Gel hand sanitizer minyak daun mint adalah sedian semisolid yang
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme di tangan, yang dibuat dari
minyak daun mint menggunakan gelling agent (Carbopol 940) sesuai
formula yang telah ditentukan, dibuat sesuai prosedur pembuatan gel
pada penelitian ini.

b.

Minyak daun mint adalah minyak esensial dari daun mint (Mentha
piperita) yang diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta (sertifikat analisis
terlampir).

c.

Gelling agent adalah pembentuk sediaan gel yang akan membentuk
matriks tiga dimensi berfungsi untuk mengentalkan, menstabilkan dan
sangat berpengaruh terhadap bentuk sediaan gel. Gelling agent yang
digunakan pada penelitian ini adalah Carbopol 940.

d.

Sifat fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui
kualitas fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar.

e.

Stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya perubahan gel dalam penyimpanan yaitu pergeseran
viskositas selama penyimpanan (1 bulan).

f.

Daya sebar adalah kemampuan suatu sediaan untuk menyebar pada
permukaan tertentu setelah pemberian tekanan.

g.

Viskositas adalah tahanan suatu cairan untuk mengalir.

h.

Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas gel dalam
penyimpanan selama 1 bulan dengan viskositas gel setelah dibuat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

i.

Daya antibakteri gel hand sanitaizer minyak daun mint adalah
kemampuan dari gel hand sanitaizer minyak daun mint dalam
membunuh atau menghambat bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan
oleh diameter zona hambat yang dihasilkan.

j.

Zona hambat merupakan zona jernih yang dihasilkan dimana tidak ada
pertumbuhan bakteri Escherichia coli atau terdapat pertumbuhan sedikit
sekali dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan.

C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak daun mint
(Oleum Mentha piperita) yang diperoleh dari PT. Brataco Yogyakarta. Carbopol
940 (kualitas farmasetis), gliserin (kualitas farmasetis), trietanolamin, natrium
metabisulfit, media Mueller Hinton Agar (MHA) (Merck), Mueller Hinton Broth
(MHB) (Merck), bakteri uji Escherichia coli dan aquadest.

D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas
(bekker glass dan erlenmeyer), neraca digital, mixer merk Philip modifikasi
(Elecsa, USD), pipet ukur, cawan petri, tabung reaksi, viscotester seri VT 04
(RION JAPAN), stopwatch, alat pengukur daya sebar, mistar, vortex, jarum ose,
spreader, alat pembuat sumuran, autoklaf, dan inkubator.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

E. Tata Cara Penelitian
1.

Identifikasi minyak daun mint
Minyak daun mint (Oleum Mentha piperita) yang diperoleh dari
PT. Brataco Yogyakarta dan telah diuji identitasnya, dibuktikan dengan
Certificate of Analysis.
a.

Verifikasi indeks bias minyak daun mint
Indeks

bias

minyak

daun

mint

diukur

menggunakan

refractometer Abbe. Minyak daun mint diteteskan pada prisma utama,
kemudian prisma ditutup dan refraktometer diarahkan ke cahaya terang
melalui lensa skala sehingga dapat dilihat dengan jelas dan ditentukan
nilai indeks biasnya. Refraktometer dialiri air mengalir dan diatur
suhunya menjadi 20°C. Nilai indeks bias minyak daun mint ditunjukkan
oleh skala yang pada saat terdapat garis batas yang memisahkan sisi
terang dan sisi gelap pada bagian atas dan bawah. Dilakukan replikasi
sebanyak 3 kali.
b.

Verifikasi bobot jenis minyak daun mint
1) Piknometer yang digunakan dicuci menggunakan air setelah itu
dicuci lagi menggunakan etanol lalu dikeringkan dan ditimbang
untuk mendapatkan bobot piknometer kosong. Piknometer diisi air
hingga penuh lalu ditutup kemudian piknometer tersebut dimasukkan
ke dalam baskom berisi es dan suhu diturukan menjadi 23°C setelah
itu dikeluarkan dari baskom dan suhu dikembalikan menjadi 25°C
lalu piknometer tersebut dilap hingga kering dan ditimbang,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

didapatkan bobot piknometer ditambah bobot air. Kemudian volume
air dihitung dengan cara bobot air dibagi dengan kerapatan air.
2) Bobot jenis minyak daun mint diukur dengan menggunakan
piknometer yang telah dikalibrasi, dengan menetapkan bobot
piknometer kosong dan bobot air pada suhu 25°C. Piknometer diisi
minyak daun mint hingga penuh lalu ditutup kemudian piknometer
tersebut dimasukkan ke dalam baskom berisi es dan suhu diturukan
menjadi 23°C setelah itu dikeluarkan dari baskom dan suhu
dikembalikan menjadi 25°C lalu piknometer tersebut dilap hingga
kering dan ditimbang, didapatkan bobot piknometer ditambah bobot
minyak daun mint. Bobot piknometer yang telah diisi minyak daun
mint

kemudian

dikurangi

bobot

piknometer

kosong

untuk

memperoleh bobot minyak daun mint. Kerapatan minyak daun mint
dihitung dengan cara bobot minyak daun mint dibagi dengan volume
air. Bobot jenis minyak daun mint merupakan perbandingan antara
bobot jenis minyak daun mint dengan kerapatan air, pada suhu 25°C.
Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

2.

Formula gel hand sanitizer
Formula yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
formula Sari dan Isadiartuti, 2006.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

Tabel I. Formula gel hand sanitizer menurut Sari dan Isadiartuti, (2006).
Bahan
Ekstrak daun sirih
Carbopol 940
TEA
Gliserin
Corigen odoris (melon)
Natrium metabisulfit
Aquadest

Komposisi
25%
0,5%
0,5%
1%
8 tetes
0,2%
200ml

Dilakukan modifikasi terhadap formula di atas sehingga
dihasilkan formula baru seperti pada tabel II.
Tabel II. Formula gel hand sanitizer hasil modifikasi
Bahan
Minyak
daun
mint
Carbopol 940
TEA
Gliserin
Natrium
metabisulfit
Aquadest

3.

F1 (g)
1

F2 (g)
1

F3 (g)
1

F4 (g)
1

F5 (g)
1

1
1
2
0,4

2
1
2
0,4

3
1
2
0,4

4
1
2
0,4

5
1
2
0,4

195

194

193

192

191

Pembuatan gel
Carbopol 940 dikembangkan dengan aquadest dengan cara
menaburkan Carbopol 940 di atas aquadest (campuran 1). Pengembangan
dilakukan selama 24 jam. Gliserin, minyak daun mint serta Natrium
metabisulfit ditambahkan ke dalam campuran 1 dan dilakukan pengadukan
dengan mixer dengan skala 1 selama 1 menit, lalu TEA ditambahkan hingga
terbentuk gel dengan pengadukan menggunakan mixer dengan skala 1 selama
1 menit.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

4.

Uji sifat fisis dan stabilitas gel
a.

Uji Organoleptis dan pH
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna
dan homogenitas gel 48 jam setelah pembuatan. Pengukuran pH
dilakukan dengan bantuan indikator pH universal (pH strips) dengan cara
memasukkannya ke dalam sediaan dan membandingkan warna dengan
standar.

b.

Uji Daya Sebar
Pengukuran daya sebar sediaan gel dilakukan setelah 48 jam
pembuatan. Pengukuran daya sebar dilakukan dengan cara gel ditimbang
0,5 gram kemudian gel diletakkan di tengah lempeng kaca bulat berskala.
Di atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca
bulat dan pemberat 125 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian
dicatat diameter sebarnya (Garg et al., 2002).

c.

Uji viskositas dan pergeseran viskositas
Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion
seri VT 04 dengan cara gel dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang
pada portable viscotester. Viskositas gel diketahui dengan mengamati
jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan dua kali, yaitu dua hari
setelah gel selesai dibuat dan setelah disimpan selama 1 bulan
(Instruction Manual Viscotester VT-03E/VT-04E; Voigt, 1994). Sediaan
dianggap memiliki stabilitas yang baik jika memiliki persentase
pergeseran viskositas kurang dari 10% (Zatz et al., 1996).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

d.

Uji daya antibakteri gel hand sanitaizer minyak daun mint
1) Pembuatan stok bakteri Escherichia coli.
Media Muller Hinton Agar (MHA) dimasukkan ke dalam
tabung reaksi sebanyak 5 mL, kemudian disterilkan dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Selanjutnya dimiringkan dan dibiarkan memadat. Diambil 1 ose
bi

Dokumen yang terkait

Pengaruh karbopol 940 dan gliserin dalam formulasi gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau (Piper betle linn) terhadap sifat fisik, stabilitas fisik dan aktivitas antibakteri terhadap escherichia coli.

0 3 98

Pengaruh konsentrasi CMC-NA sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

4 22 139

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji (psidium guajava l.).

0 3 100

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji

0 2 98

Optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant

0 0 112

Optimasi formula gel antiacne ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi, l) dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 95

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146

Pengaruh konsentrasi cmc-na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 0 86

Pengaruh konsentrasi hpmc (hydroxypropyl methylcellulose) sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 4 83