Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

  

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN

SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT

DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita)

TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Yessi Lusiana Dewi NIM : 088114030

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN

SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT

DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita)

TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Yessi Lusiana Dewi NIM : 088114030

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

“Segala perkara perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku.” memberi (Filipi 4:13) “Rahasia untuk terus maju adalah seg segera memulai.

  Rahasia untuk m memulai adalah memecah tugasmu yang r g rumit dan sulit menjadi bagian-bagian kecil yang m mudah dikelola, dan kemudian mulai mengerjakan y an yang pertama.”

  • Mark Twain-

  “Di atas mendung den dengan bayang-bayangnya terdapat bintang deng dengan cahayanya.

  Di atas segalanya hargai hargailah dirimu sendiri.”

  • Phytagoras-

  “Doa kita seharusnya berupa berkat pa t pada umumnya, Karena Tuhan tahu apa yang terba erbaik bagi kita.”

  • Socrates-

  Karya ini kupersembahkan kupersembahkan untuk : Ma ami-Papiku, Sebagai ungkapan rasa hormat da Seb t dan baktiku

  Teman–teman Farm rmasiku, dan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 13 Januari 2012 Penulis

  Yessi Lusiana Dewi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

  Nama : Yessi Lusiana Dewi Nomor Mahasiswa : 088114030

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Pengaruh Penambahan Polysorbate 40 dan Sorbitan Monolaurate sebagai

Emulsifying Agent dalam Lotion Repelan Minyak Peppermint (Mentha

piperita) terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 13 Januari 2012 Yang menyatakan (Yessi Lusiana Dewi)

  

PRAKATA

  Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Polysorbate 40 dan Sorbitan

  

Monolaurate sebagai Emulsifying Agent dalam Lotion Repelan Minyak

Peppermint (Mentha piperita) terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan” dapat

  diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Semenjak masa perkuliahan, penelitian, hingga penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak berupa doa, dorongan, semangat, kritik, dan saran yang membangun. Oleh karenanya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Papi dan Mami yang selalu memberikan bantuan, doa, semangat, dan masukan-masukannya yang dapat membangkitkan motivasi Penulis.

  2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi kritik serta saran yang membangun kepada Penulis.

  4. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. atas kesediaannya meluangkan waktu sebagai

  5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. atas kesediaannya meluangkan waktu sebagai dosen penguji serta atas kritik, masukan, dan saran kepada Penulis.

  6. dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, MD., M.Sc., PhD. dan Heru Sudibyo, S.Sos. dari Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang telah meluangkan waktu untuk membantu, memberikan bimbingan, masukan, kritik, dan saran selama penelitian di Laboratorium Entomologi Universitas Gadjah Mada.

  7. Romo Sunu dan Pak Aris atas bantuan dalam pemahaman statistika.

  8. Segenap dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  9. Pak Musrifin, Pak Heru, Mas Parjiman, Mas Sigit, dan segenap staf laboran yang telah banyak membantu kelancaran penulis dalam melakukan penelitian.

  10. Sisca, Lala, Dea sebagai teman satu tim atas kerja sama, kebersamaan, bantuan, dan suka duka selama proses penyusunan skripsi.

  11. Diana Lilim atas persaudaraan, support, bantuan, motivasi, dan doanya kepada Penulis.

  12. Dewi, Sisca, Whie-Whie, Dea, Elisa, Lia atas persahabatannya dan motivasi serta dukungan kepada Penulis.

  13. Semua teman-teman skripsi lantai 1 atas kebersamaan, keceriaan, bantuan, dan suka duka yang dialami selama penyusunan skripsi.

  14. Teman-teman FST 2008 atas kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

  15. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan

  Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………… vi PRAKATA ………………………………………………………………….. vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………... viii DAFTAR TABEL …………………………………………………………... xi DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. xvi DAFTAR PERSAMAAN …………………………………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xix

  INTISARI …………………………………………………………………… xx

  

ABSTRACT ………………………………………………………………….. xxi

BAB I. PENGANTAR …………………………………………………….....

  1 A. Latar Belakang …………………………………………………………..

  1 1. Permasalahan …………………………………………………...........

  4 2. Keaslian Penelitian …………………………………………………...

  4 3. Manfaat Penelitian ……………………………………………...........

  5 B. Tujuan Penelitian ………………………………………………………..

  5

  2. Tujuan khusus ………………………………………………………..

  1. Virgin coconut oil (VCO) ……………………………………………

  1. Viskositas ……………………………………………………………. 30

  30

  28 K. Sifat Fisis Lotion ………………………………………………………..

  I. Proses Emulsifikasi ………………………………………………........... 28 J. Karateristik Ukuran Droplet ……………………………………….........

  H. Menentukan Tipe Emulsi ……………………………………………….. 27

  5. Gliserin ………………………………………………………............. 26

  25

  3. Trietanolamin ………………………………………………………... 24 4. Setil alkohol ………………………………………………………….

  2. Asam stearat …………………………………………………………. 24

  23

  23

  6 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ………………………………………

  19 F. Sistem HLB (Hydrophilic – Lipophilic Balance) …………………......... 22 G. Formulasi ………………………………………………………………..

  15 E. Minyak Peppermint ……………………………………………………..

  14 D. Nyamuk Aedes aegypti …………………………………………….........

  12 B. Lotion …………………………………………………………………… 13 C. Repelan …………………………………………………………….........

  11 2. Sorbitan monolaurate (Span 20) ……………………………………..

  ) …………………………………………

  ®

  1. Polysorbate 40 (Tween 40

  7

  7 A. Emulsi ……………………………………………………………...........

  2. Daya sebar …………………………………………………………… 31

  1. Creaming atau sedimentasi …………………………………………..

  32

  2. Flokulasi ………………………………………………………........... 33

  3. Koalesensi ……………………………………………………………

  32

  4. Cracking atau breaking ……………………………………………… 33 5. Inversi fase ……………………………………………………...........

  34

  6. Ostwald ripening …………………………………………………….. 34 M. Uji Stabilitas Emulsi ……………………………………………….........

  35

  1. Uji makroskopik (indeks creaming) …………………………………

  36

  2. Analisis ukuran droplet ………………………………………………

  36

  3. Perubahan viskositas ………………………………………………… 36 N. Metode Desain Faktorial …………………………………………..........

  36 O. Landasan Teori …………………………………………………….........

  39 P. Hipotesis …………………………………………………………...........

  40 BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………

  41 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………........ 41 B. Variabel dan Definisi Operasional ……………………………………...

  41 1. Klasifikasi variabel ……………………………………………..........

  41 2. Definisi operasional ………………………………………………….

  42 C. Bahan Penelitian ………………………………………………………...

  44 D. Alat Penelitian …………………………………………………………..

  44 E. Alur Penelitian …………………………………………………………..

  45

  1. Skema Alur Penelitian Keseluruhan …………………………………

  45

  F. Tata Cara Penelitian ……………………………………………….......... 47 1. Pembuatan lotion repelan minyak peppermint ………………............

  65 D. Karateristik Sifat Fisis dan Stabilitas Sediaan Lotion Repelan Minyak

  86 G. Keterbatasan Penelitian ………………………………………................

  2. Respon viskositas ……………………………………………………. 81 F. Uji Kemampuan Proteksi Lotion Repelan Minyak Peppermint ………...

  1. Respon daya sebar …………………………………………………… 78

  77

  70 E. Pengaruh Polysorbate 40 dan Sorbitan monolaurate terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Lotion Repelan Minyak Peppermint …………..................

  67 2. Stabilitas lotion repelan minyak peppermint ………………………...

  Peppermint ……………………………………………………………… 67 1. Sifat fisis lotion repelan minyak peppermint ………………………...

  2. Metode pengenceran …………………………………………………

  47 2. Penentuan tipe emulsi lotion repelan ………………………...............

  64

  C. Pengujian Tipe Emulsi …………………………………………….......... 64 1. Metode pewarnaan ……………………………………………...........

  55 B. Pembuatan Lotion Repelan Minyak Peppermint ………………….......... 55

  55 A. Minyak Peppermint ……………………………………………………..

  G. Analisis Hasil ………………………………………………………........ 52 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………..

  4. Pengujian kemampuan proteksi lotion repelan minyak peppermint … 51

  3. Pengujian sifat fisis dan stabilitas lotion ……………………….......... 49

  49

  89

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………

  90 A. Kesimpulan ……………………………………………………………...

  90 B. Saran …………………………………………………………………….

  90 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..

  91 LAMPIRAN ………………………………………………………………....

  97 BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………….... 124

  

DAFTAR TABEL

  2 Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial 2 …………………......

  38 Tabel II. Rancangan desain faktorial polysorbate 40 dan sorbitan

  monolaurate

  ………………………………………………….. 48 Tabel III. Jumlah bahan yang digunakan pada tiap formula ……………. 48 Tabel IV. Nilai HLB campuran emulsifying agent pada masing-masing formula ……………………………………………………….. 62 Tabel V. Karateristik sifat fisis dan stabilitas lotion repelan minyak

  peppermint

  ……………………………………………………

  67 Tabel VI. Hasil uji normalitas dan signifikansi pergeseran viskositas

  lotion repelan minyak peppermint setelah 48 jam pembuatan dan 1 bulan penyimpanan …………………………………….

  71 Tabel VII. Rata-rata median droplet masing-masing formula lotion repelan minyak peppermint setelah 48 jam pembuatan dan 1 bulan penyimpanan …………………………………………... 75

  Tabel VIII. Pengaruh polysorbate 40, sorbitan monolaurate, dan interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon daya sebar ………….. 78 Tabel IX. Hasil uji multivariat ANOVA untuk respon daya sebar ……... 80 Tabel X. Pengaruh polysorbate 40, sorbitan monolaurate, dan interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon viskositas …………... 82 Tabel XI. Hasil uji multivariat ANOVA terhadap respon viskositas …...

  84

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Berbagai macam proses yang terjadi selama pembentukan emulsi …………………………………………………………

  8 Gambar 2. Struktur molekul polysorbate 40 ……………………………..

  11 Gambar 3. Struktur molekul sorbitan monolaurate ……………………...

  12 Gambar 4. Nyamuk Aedes aegypti betina ………………………………..

  16 Gambar 5. Struktur kandungan kimia dalam minyak peppermint ……….. 20 Gambar 6. Struktur molekul asam stearat ………………………………..

  24 Gambar 7. Struktur molekul trietanolamin ……………………………….

  25 Gambar 8. Struktur molekul setil alkohol ………………………………..

  26 Gambar 9. Struktur molekul gliserin ……………………………………..

  27 Gambar 10. Skema fenomena instabilitas emulsi …………………………. 35 Gambar 11. Skema alur penelitian keseluruhan …………………………...

  46 Gambar 12. Skema uji kemampuan proteksi lotion repelan minyak

  peppermint ……………………………………………………

  46

  ®

  Gambar 13. Perkiraan interaksi molekul polysorbate 40 (tween 40 ) dan

  sorbitan monolaurate (span 20) ……………………………… 60 Gambar 14. Reaksi penyabunan antara TEA dengan asam stearat ………..

  62 Gambar 15. Skema representasi stabilisasi sistem emulsi M/A oleh cosurfactant …………………………………………………..

  63 Gambar 16. Hasil pengujian tipe lotion dengan metode pewarnaan secara Gambar 17. Hasil pengujian tipe lotion dengan metode pewarnaan secara mikroskopik …………………………………………………..

  65 Gambar 18. Hasil pengujian tipe emulsi dengan metode pengenceran ……

  66 Gambar 19. Hasil pengujian dengan R program terhadap respon daya sebar …………………………………………………………..

  79 Gambar 20. Grafik hubungan efek (a). polysorbate 40 dan (b). sorbitan monolaurate terhadap respon daya sebar …………………….

  81 Gambar 21. Hasil pengujian dengan R program terhadap respon viskositas

  83 Gambar 22. Grafik hubungan efek (a). polysorbate 40 dan (b). sorbitan

  monolaurate

  terhadap respon viskositas ……………………... 85

  

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan (1) ………………………………………………………………..

  37 Persamaan (2) ………………………………………………………………..

  38 Persamaan (3) ………………………………………………………………..

  38 Persamaan (4) ………………………………………………………………..

  38 Persamaan (5) ………………………………………………………………..

  50 Persamaan (6) ………………………………………………………………..

  50

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis minyak peppermint …………………..

  97 Lampiran 2. Persyaratan masing-masing bahan …………………………… 98 Lampiran 3. Perhitungan rHLB dan HLB campuran sistem emulsi ……….

  98 Lampiran 4. Data uji sifat fisis dan stabilitas lotion repelan minyak

  peppermint ………………………………………………….... 100

  Lampiran 5. Hasil Analisis Respon Daya Sebar, Viskositas, dan Pergeseran Viskositas menggunakan R program dan

  ® Microsoft Excel 2007 ………….............................................. 106

  Lampiran 6. Analisis statistik pergeseran ukuran droplet …………………. 112 Lampiran 7. Data uji kemampuan proteksi lotion repelan minyak

  peppermint

  …………………………………………………… 117 Lampiran 8. Dokumentasi …………………………………………………. 119

  

INTISARI

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang diprediksi dominan dalam menentukan sifat fisis lotion repelan minyak peppermint, mengetahui kestabilan lotion tersebut secara fisis, dan waktu proteksi paling lama yang diberikan oleh lotion repelan minyak peppermint terhadap nyamuk Aedes

  aegypti betina.

  Rancangan penelitian faktorial digunakan dalam penelitian eksperimental ini dengan subyek penelitian lotion repelan. Faktor dalam penelitian ini adalah

  

emulsifying agent yang berupa polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate dengan

  dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Pengaruh penambahan emulsifying

  

agent dilakukan terhadap parameter sifat fisis lotion (viskositas dan daya sebar)

  dan dilakukan juga pengukuran stabilitas sediaan secara makroskopik, mikroskopik, dan pergeseran viskositas lotion selama satu bulan penyimpanan. Analisis data dilakukan menggunakan R program dengan uji multivariat ANOVA pada taraf kepercayaan 95%. Data stabilitas makroskopik dilihat dari pengukuran indeks creaming sediaan, Data pergeseran viskositas dan stabilitas mikroskopik (median) diuji statistik dua sampel berpasangan. Pengujian lotion sebagai repelan dilakukan dengan menghitung waktu pertama kali nyamuk mulai menempel.

  Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sorbitan monolaurate yang diprediksi dominan dan berpengaruh signifikan (p <0,05) terhadap respon daya sebar dan viskositas. Lotion yang dihasilkan stabil secara fisis dan lotion formula (1) mampu memberikan proteksi terlama pada kulit terhadap nyamuk Aedes

  aegypti betina.

  Kata kunci : lotion repelan, minyak peppermint, polysorbate 40, sorbitan

  monolaurate , desain faktorial

  

ABSTRACT

  This research aim were to determine factors that predicted dominant in

  

determining the physical properties of peppermint oil repellent lotion, knowing

the physical stability of these lotions, and the longest time protection provided by

repellent lotion peppermint oil against the female Aedes aegypti mosquito.

  Factorial study design used in this experimental study with study subjects repellent lotion. Factor in this study is the emulsifying agent in the form of polysorbate 40 and sorbitan monolaurate with two levels of high-level and low level. Effect of the addition of emulsifying agent made to the parameters of the physical properties of a lotion (viscosity and spreadability) and also performed measurements of the macroscopic stability of the preparation, microscopic, and viscosity changes lotion during one month of storage. Data analysis was performed using the R program with multivariate ANOVA test at 95% confidence level. Macroscopic stability data seen from the measurements of creaming index, the changes data of viscosity and stability of microscopic (median) paired two- sample test statistic. Testing lotion as repelan done by counting the first time the mosquitoes begin to land.

  The measurement results show that the predicted dominant sorbitan monolaurate and significant effect (p <0.05) against the spread and viscosity response. The resulting lotion physically stable and lotion formulas (1) capable of providing the longest protection to the skin against female Aedes aegypti mosquito. Key words: repellent lotions, oils of peppermint, polysorbate 40, sorbitan monolaurate, factorial design

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Menurut Kumar, Wahab, and Warikoo (2011), salah satu cara untuk

  memproteksi dan menghindari gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan anti nyamuk atau repelan. Repelan merupakan material yang digunakan untuk mencegah gigitan serangga dengan membuat serangga tidak tertarik (Borror and Delong, 1954), atau dengan mengurangi kontak antara manusia dengan vektor penyebab penyakit (Kumar, et al., 2011).

  Saat ini di pasaran tersedia berbagai bentuk sediaan repelan. Menurut Rui, et al. (cit., Kardinan, 2007), cara menghindari nyamuk yang paling baik adalah dengan pemakaian anti nyamuk berbentuk lotion, krim, ataupun pakaian yang dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Sekarang ini, kebanyakan

  lotion

  repelan menggunakan zat aktif dari bahan-bahan kimia sehingga tergolong tidak ramah lingkungan. Penelitian saat ini dikembangkan pada ekstrak tanaman atau fitokimia sebagai sumber yang potensial sehingga dapat menghasilkan produk yang aman dan ramah lingkungan (Kumar, et al., 2011).

  Minyak peppermint berasal dari tanaman mint (Mentha piperita) yang merupakan famili Lamiaceae, warnanya bervariasi dari hijau hingga ungu (D’Amelio, 1999). Minyak peppermint diperoleh dengan destilasi uap dari daun

  

peppermint dan telah lama diketahui kegunaannya untuk tujuan pengobatan menton, mentil asetat, mentofuran, sineol, dan sebagian kecil seskuiterpen (D’Amelio, 1999).

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kumar, et al. (2011), diketahui bahwa minyak peppermint memiliki aktivitas sebagai larvasida dan repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina dewasa. Mentol yang terdapat pada minyak peppermint termasuk dalam senyawa golongan terpenoid, yaitu jika berdasarkan jumlah atom karbonnya maka termasuk dalam golongan monoterpenoid (Anonim, 2010). Monoterpenoid berperan aktif dalam mekanisme pertahanan tumbuhan dan juga berfungsi sebagai repelan serangga (Robbers, Speedie, and Tyler, 1996; Anonim, 2010). Hasilnya, sebagai repelan, minyak

  

peppermint memiliki proteksi 100% terhadap nyamuk Aedes aegypti betina

  dewasa hingga waktu 150 menit penelitian, dan setelah 30 menit kemudian hanya ada 1-2 gigitan dibandingkan pada kontrol yang berjumlah 8-9 gigitan (Kumar et

  al., 2011).

  Pada penelitian ini, repelan minyak peppermint dibuat dalam sediaan

  

lotion dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitasnya dibandingkan ketika masih

  dalam bentuk minyak atsiri yang merupakan minyak menguap. Lotion merupakan sediaan emulsi cair yang didesain untuk pemakaian luar pada kulit dan memiliki efek lubrikasi (Allen, 2002). Lotion dapat diaplikasikan ke kulit untuk proteksi atau terapetik. Kemudahannya mengalir membuatnya cepat dan teraplikasi merata pada permukaan yang luas, serta meninggalkan lapisan tipis dari komponen obatnya pada permukaan kulit (Ansel, 1969) sehingga lotion dipilih karena selain

  

emulsifying agent , lotion juga memiliki viskositas yang cenderung rendah

  sehingga minyak peppermint dapat dengan mudah dilepaskan dari basis lotion (Idson, cit. Ermenda, 2009) dan dapat memberikan proteksi pada kulit. Fungsi dari lotion adalah untuk melembabkan kulit, melembutkan, mencegah kehilangan air, dan mempertahankan bahan aktif (Setyaningsih, Hambali, dan Nasution, 2004). Lotion repelan ini dibuat dalam tipe minyak dalam air (M/A). Tipe emulsi ini adalah yang paling banyak dipilih karena tidak meninggalkan kesan lengket ketika diaplikasikan ke kulit karena kandungan airnya tinggi (Epstein and Simion, 1996). Formula lotion repelan ini menggunakan virgin coconut oil (VCO) sebagai fase minyak untuk memberikan efek moist dan akuades sebagai fase airnya.

  Emulsifying agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah ®

polysorbate 40 (tween 40 ) dan sorbitan monolaurate (span 20). Keduanya

  merupakan emulsifying agent nonionik dan telah lazim digunakan sebagai kombinasi dalam sediaan emulsi tipe M/A (Allen, 2002). Emulsifying agent nonionik dapat menghasilkan emulsi yang relatif lebih halus dibanding menggunakan emulsifying agent anionik dan kationik, serta lebih mudah dikombinasikan sebagai emulsifying agent campuran (Barton, 2002). Selama ini, dalam formulasi seringkali dijumpai kombinasi antara polysorbate 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent. Namun, masih jarang yang menggunakan kombinasi antara polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate. Alasan penggunaan kombinasi kedua emulsifying agent ini karena menurut penelitian Boyd, Parkinson, and Sherman (1972), kombinasi keduanya dapat menghasilkan emulsi tipe M/A yang kombinasi polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate berdasarkan variasi jumlah akan dilihat pengaruhnya terhadap sifat fisis lotion repelan minyak peppermint dengan rancangan penelitian desain faktorial. Lotion repelan ini juga diuji waktu proteksinya untuk mengetahui seberapa lama lotion ini melindungi kulit terhadap nyamuk Aedes aegypti betina. Diharapkan dengan kombinasi emulsifying agent ini mampu menghasilkan lotion repelan yang stabil dalam penyimpanan dan mampu memproteksi kulit terhadap nyamuk Aedes aegypti betina.

  1. Rumusan permasalahan

  a. Manakah di antara polysorbate 40, sorbitan monolaurate, atau interaksi keduanya yang diprediksi dominan dalam menentukan sifat fisis lotion repelan minyak peppermint?

  b. Apakah lotion repelan minyak peppermint stabil secara fisis selama 1 bulan penyimpanan? c. Berapa waktu proteksi paling lama yang diberikan oleh lotion repelan minyak peppermint terhadap nyamuk Aedes aegypti betina?

  2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang minyak peppermint yang digunakan sebagai lotion repelan dengan menggunakan

  

polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent belum pernah

  dilakukan. Adapun penelitian serupa pernah dilakukan oleh Hartanto (2007) dengan judul “Optimasi Komposisi Polysorbate 80 dan Gliserin sebagai

  

Emulsifying Agent dalam Lotion Virgin Coconut Oil dengan Aplikasi Desain

  

Virgin Coconut Oil dengan Kajian Penelitian Kecepatan Putar Mixer dan Waktu

  Pencampuran Menggunakan Metode Desain Faktorial”, serta penelitian Novitasari (2002) dengan judul “Pembuatan Lotion Repelan Minyak Kedelai : Tinjauan terhadap Sifat Fisis, Stabilitas, dan Aktivitas Repelan”. Penelitian ini mengacu pada penelitian dengan judul “Bioefficacy of Mentha piperita essential oil against

  

dengue fever mosquito Aedes aegypti L ” yang dilakukan oleh Kumar et al.,

(2011).

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang bentuk sediaan lotion repelan yang berasal dari bahan alam dengan menggunakan emulsifying agent berupa polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate .

  b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam badan kefarmasian mengenai penggunaan desain faktorial dan komposisi emulsifying agent.

  c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sediaan berupa lotion dari minyak peppermint yang berkhasiat sebagai repelan dan stabil dalam penyimpanan serta dapat diterima masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  Mengetahui formula lotion repelan yang berasal dari bahan alam berupa

2. Tujuan khusus

  a. Mengetahui pengaruh polysorbate 40, sorbitan monolaurate, atau interaksi keduanya yang diprediksi dominan dalam menentukan sifat fisis lotion repelan minyak peppermint.

  b. Mengetahui stabilitas lotion repelan minyak peppermint secara fisis selama 1 bulan penyimpanan.

  c. Mengetahui waktu proteksi paling lama yang diberikan oleh lotion repelan minyak peppermint terhadap nyamuk Aedes aegypti betina.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Emulsi Emulsi merupakan sistem heterogen yang mengandung setidaknya satu

  cairan yang tidak bercampur atau terdispersi ke dalam cairan lainnya dalam bentuk droplet, atau globul, yang umumnya memiliki diameter melebihi 0,1 µm (Allen, 2002). Emulsi juga didefinisikan sebagai campuran yang tidak stabil secara termodinamika dari dua cairan yang tidak saling campur dan memerlukan

  emulsifying agent

  untuk menyatukannya (Sinko, 2006). Menurut Epstein, et al., (1996), kebanyakan bentuk produk perawatan kulit adalah berupa emulsi.

  Fase yang tidak saling campur merupakan hidrofil dan yang lain menunjukkan karakter lipofil. Fase hidrofil umumnya adalah air atau suatu cairan yang dapat bercampur dengan air, sedangkan sebagai fase lipofil bertindak suatu minyak mineral atau minyak tumbuhan atau lemak atau juga bahan pelarut lipofil (Voigt, 1994).

Dokumen yang terkait

Pengaruh penambahan minyak peppermint sebagai penetration enhancer terhadap karakteristik dan sifat fisik sediaan gel ekstrak tempe.

2 0 105

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) : aplikasi desain faktorial.

0 5 132

Pembuatan lotion repelan minyak kedelai : tinjauan terhadap sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan.

0 0 90

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) aplikasi desain faktorial

0 1 130

Pembuatan lotion repelan minyak kedelai tinjauan terhadap sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan

0 2 88

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan gliserin emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 106

Pengaruh penambahan perak terhadap sifat fisis dan mekanis coran Al-Si - USD Repository

0 0 82

Perbedaan sifat fisik dan stabilitas fisik deodoran ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica L.) dengan variasi jumlah sorbitan monostearate sebagai emulsifying agent - USD Repository

0 0 174

Perbedaan sifat fisik dan stabilitas fisik deodoran ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica L.) dengan variasi jumlah sorbitan Monooleate sebagai emulsifying agent - USD Repository

0 0 133