Validasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri pada penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCL sebagai zat aktif di dalam obat tetes telinga Colme - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)-

DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL

DAN LIDOKAIN HCl SEBAGAI ZAT AKTIF DI DALAM OBAT TETES

TELINGA COLME

  ®

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Regina Clarissa NIM : 088114029

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)-

DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL

DAN LIDOKAIN HCl SEBAGAI ZAT AKTIF DI DALAM OBAT TETES

TELINGA COLME

  ®

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Regina Clarissa NIM : 088114029

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Untuk yang tersayang,

   Mami, Papa, Vania, Rio Sahabat-sahabatku, serta

   Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Validasi Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri pada Penetapan Kadar Kloramfenikol dan Lidokain HCl

  ®

  Sebagai Zat Aktif di dalam Obat Tetes Telinga Colme . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm).

  Selama perkuliahan, penelitian, dan penyusunan skrispsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang berupa bimbingan, dukungan, semangat, kritik, dan saran yang membangun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1.

  Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing atas segala bimbingan, perhatian, semangat, kritik, dan saran selama penelitian dan penyusunan naskah.

  3. Ibu Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen penguji atas segala arahan, masukan, kritik, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

  4. Ibu Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si., selaku dosen penguji atas segala arahan, masukan, kritik, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Ibu Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Universitas Sanata Dharma atas ijin yang diberikan untuk melakukan penelitian di laboratorium Kimia Analisis Intrumental.

  6. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing akademik atas pendampingannya dari semester satu.

  7. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu dan pengalaman yang diberikan, sehingga berguna dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Bapak Siswanto Tanuatmojo, selaku Manager Research and Development PT. Interbat atas pemberian baku kloramfenikol, baku lidokain HCl, dan

  ® sampel obat tetes telinga Colme .

  9. Mas Bimo, Mas Parlan, Mas Kunto, selaku laboran yang telah banyak membantu penulis selama penelitian di laboratorium.

  10. Pak Otok, atas bantuannya dalam pengadaan bahan-bahan yang diperlukan selama penelitian.

  11. Lele dan Felicia sebagai teman seperjuangan satu judul dalam penyelesaian penelitian ini, atas kebersamaan, semangat, keceriaan, nasehat, dan dukungannya selama ini di laboratorium dan kuliah.

  12. Sari, Tere, Wiwie sebagai teman satu kelompok skripsi kloram-lido atas kebersamaan, semangat, dan keceriaan selama di laboratorium maupun kuliah.

  13. Novi, Cure, Citra, Susan, Susi, Nona, Ayesa, Amel, Dina, sebagai teman satu bimbingan skripsi atas kebersamaan, semangat, dan keceriaan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Rika, Meimei, Bravo, Lala, Elya, Widi, Metri, Lisu untuk kebersamaan, keceriaan dan semangat selama ini.

  15. Apostolos Family atas kebersamaan, keceriaan, dan persekutuan di PMK selama ini.

  16. Teman-teman kelompok praktikum A, khususnya kelompok A2, dan teman- teman angkatan 2008 atas semangat, kerja sama, dan kebersamaannya selama ini.

  17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perkembangan selanjutnya.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman ii HALAMAN JUDUL…………………………………………..................

  HALAMAN PERSETUJUAN iii PEMBIMBING………………….....…... iv HALAMAN PENGESAHAN……………………………………..…….. v HALAMAN PERSEMBAHAN………….………………………..…….. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………..……... vii

  LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA………….………… viii PRAKATA…………………………………………………….………… DA xi FTAR ISI…………………………………………………….………. xv DAFTAR TABEL…………………………………………….…………. xvi DAFTAR GAMBAR………………………………………….……….... xviii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..…….... xx INTISARI………………………………………………….…….....….....

  ABSTRACT

  xxi ………………………………………………………..….......

  1 BAB I PENGANTAR………………………………………….…...…....

  A.

  1 Latar Belakang……………………………………………………… 1.

  3 Permasalahan……………………………………………….…...

  2.

  3 Keaslian Penelitian……………………………………………… 3.

  4 Manfaat Penelitian……………………………………………… B.

  4 Tujuan……………………………………………………………….

  BAB II PENELAA

  5 HAN PUSTAKA………………………..………..….

  A.

  5 Kloramfenikol……………………………………………….............

  B.

  21 I. Hipotesis…………………………………………………………….

  25 4. Pembuatan larutan baku campuran kloramfenikol:lidokain HCl

  25 3. Pembuatan larutan baku lidokain HCl..........................................

  25 2. Pembuatan larutan baku kloramfenikol........................................

  25 1. Pembuatan fase gerak...................................................................

  24 F. Tata Cara Penelitian…………………………………………………

  24 E. Alat Penelitian………………………………………………………

  23 D. Bahan Penelitian…………………………………………………….

  23 C. Definisi Operasional………………………………………………...

  23 B. Variabel Penelitian………………………………………………….

  23 A. Jenis dan Rancangan Penelitian…………………………………….

  22 BAB III METODE PENELITIAN…………………....…………..

  18 H. Landasan Teori……………………………………………………...

  Lidokain HCl……………………………………………….………..

  16 2. Parameter validasi……………………………………….………

  16 1. Tinjauan umum……………………………………….…………

  15 G. Validasi Metode……………………………………….……….........

  12 F. Densitometer…………………………………………….…………..

  8 2. Sistem kromatogfrafi lapis tipis……....……………..…………..

  8 1. Tinjauan umum……………………………………….…………

  7 E. Kromatografi Lapis Tipis……………………………………………

  …………………………………………

  ®

  7 D. Obat Tetes Telinga Colme

  6 C. Obat Tetes Telinga…………………………………………………..

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (1:10)............................................................................................

  25 5. Penentuan panjang gelombang pengamatan kloramfenikol dan lidokain HCl.................................................................................

  26 6.

  26 Pembuatan kurva baku..................................................................

  7.

  27 Penentuan recovery dan Koefisien Variasi (KV) baku tunggal... 8. recovery dan KV baku campuran

  Penentuan kloramfenikol:lidokain HCl 300:3000 ng, 600:6000 ng, dan 900:9000 ng..................................................................................

  27 9.

  28 Penentuan recovery dan KV adisi baku dalam sampel.................

  G.

  30 Analisis Hasil......................................................................................

  1.

  30 Selektivitas....................................................................................

  2.

  30 Linearitas.......................................................................................

  3.

  30 Akurasi..........................................................................................

  4.

  30 Akurasi adisi baku dalam matriks sampel.....................................

  5.

  30 Presisi............................................................................................

  6.

  31 Range.............................................................................................

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................

  32 A.

  32 Pembuatan Fase Gerak........................................................................

  B.

  32 Pembuatan Larutan Baku....................................................................

  C.

  33 Penentuan Panjang Gelombang Pengamatan......................................

  D.

  36 Analisis Kualitatif...............................................................................

  E.

  41 Pembuatan Kurva Baku Kloramfenikol dan Lidokain HCl................

  F.

  44 Validasi Metode Analisis....................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

  44 Selektivitas....................................................................................

  2.

  45 Linearitas.......................................................................................

  3.

  46 Akurasi..........................................................................................

  4.

  48 Presisi............................................................................................

  5.

  50 Range............................................................................................

  6. Akurasi dan presisi adisi baku kloramfenikol dan lidokain HCl dalam sampel.................................................................................

  51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................

  56 A.

  56 Kesimpulan.........................................................................................

  B.

  56 Saran.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA................................................................................

  57 LAMPIRAN...............................................................................................

  60 BIOGRAFI PENULIS............................................................................... 101

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Nilai indeks polaritas pelarut..................................................

  14 Tabel II. Parameter analisis validasi metode.........................................

  18 Tabel III. Kriteria rentang recovery yang dapat diterima.......................

  19 Tabel IV. Kriteria KV yang dapat diterima............................................

  20 Tabel V. Data replikasi kurva baku kloramfeikol.................................

  42 Tabel VI. Data replikasi kurva baku lidokain HCl.................................

  42 Tabel VII. Nilai R s sampel.......................................................................

  45 Tabel VIII. Data recovery baku tunggal....................................................

  46 Tabel IX. Data recovery baku campuran kloramfenikol:lidokain HCl (1:10)......................................................................................

  47 Tabel X. Data koefisen variasi (KV) baku tunggal...............................

  48 Tabel XI. Data Koefisien Variasi (KV) baku campuran kloramfenikol:lidokain HCl (1:10).........................................

  49 Tabel XII. Recovery dan KV adisi baku kloramfenikol dalam sampel....

  54 Tabel XIII. Recovery dan KV adisi baku lidokain HCl dalam sampel.....

  54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

  36 Gambar 9. Perbandingan nilai R f baku kloramfenikol dan lidokain HCl dengan R f sampel...................................................................

  43 Gambar 15. Kurva hubungan antara jumlah lidokain HCl (ng) dan AUC

  40 Gambar 14. Kurva hubungan antara jumlah kloramfenikol (ng) dan AUC (replikasi II hasil modifikasi).......................................

  40 Gambar 13. Interaksi lidokain dengan fase gerak toluena: n-heksana:metanol:dietilamin (19,75;3,75;5;1,5)..................

  39 Gambar 12. Interaksi kloramfenikol dengan fase gerak toluena: n-heksana:metanol:dietilamin (19,75;3,75;5;1,5)..................

  39 Gambar 11. Interkasi lidokain dengan fase diam silika gel.......................

  38 Gambar 10. Interkasi kloramfenikol dengan fase diam silika gel.............

  34 Gambar 8. Spektra kloramfenikol (300, 600, dan 900 ng) dan lidokain HCl (3000, 6000, dan 9000 ng).............................................

  Halaman Gambar 1. Struktur kloramfenikol...........................................................

  16 Gambar 7. Gugus kromofor dan auksokrom pada kloramfenikol (A) dan lidokain HCl (B)..............................................................

  13 Gambar 6. Densitometer..........................................................................

  12 Gambar 5. Struktur silika gel...................................................................

  8 Gambar 4. Retardation Factor (R f ).........................................................

  ® ......................................................

  6 Gambar 3. Obat tetes telinga Colme

  5 Gambar 2. Struktur lidokain HCl.............................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (replikasi II)...........................................................................

  43 Gambar 16. Kromatogram sampel.............................................................

  45 Gambar 17. Range jumlah kloramfenikol.................................................

  50 Gambar 18. Range jumlah lidokain HCl...................................................

  51 Gambar 19. Kromatogram sampel tanpa penambahan baku kloramfenikol.........................................................................

  52 Gambar 20. Kromatogram sampel dengan penambahan baku kloramfenikol.........................................................................

  52 Gambar 21. Kromatogram sampel tanpa penambahan baku lidokain HCl.........................................................................................

  53 Gambar 22. Kromatogram sampel dengan penambahan baku lidokain HCl.........................................................................................

  53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. CoA kloramfenikol...........................................................

  60 Lampiran 2. CoA lidokain HCl.............................................................

  61 Lampiran 3. Sistem densitometer..........................................................

  62 Lampiran 4. Data penimbangan bahan..................................................

  62 Lampiran 5. Spektra kloramfenikol (300, 600, 900 ng) dan lidokain HCl (3000, 6000, 9000 ng)...............................................

  64 Lampiran 6. Kromatogram baku kloramfenikol 300 ppm (replikasi 2).......................................................................................

  66 Lampiran 7. Kromatogram baku lidokain HCl 3000 ppm (replikasi 2).......................................................................................

  68 Lampiran 8. Data kurva baku kloramfenikol dan lidokain HCl............

  70 Lampiran 9. Kromatogram sampel dan perhitungan nilai resolusi sampel...............................................................................

  70 Lampiran 10. Kromatogram presisi dan akurasi baku tunggal kloramfenikol....................................................................

  71 Lampiran 11. Kromatogram presisi dan akurasi baku tunggal lidokain HCl....................................................................................

  75 Lampiran 12. Presisi dan akurasi baku tunggal kloramfenikol...............

  78 Lampiran 13. Presisi dan akurasi baku tunggal lidokain HCl.................

  80 Lampiran 14. Kromatogram presisi dan akurasi baku campuran kloramfenikol:lidokain HCl (1:10)...................................

  82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 15. Presisi dan akurasi baku campuran kloramfenikol:lidokain HCl (1:10)...................................

  87 Lampiran 16. Kromatogram sampel tanpa penambahan baku................

  89 Lampiran 17. Kromatogram sampel dengan penambahan baku.............

  93 Lampiran 18. Presisi akurasi adisi baku kloramfenikol dalam sampel...

  97 Lampiran 19. Presisi akurasi adisi baku lidokain HCl dalam sampel.....

  99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan validasi metode yang akan digunakan untuk melakukan penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl

  ®

  yang merupakan zat aktif di dalam obat tetes telinga Colme . Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif. Metode yang digunakan adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri dengan fase diam silika gel

  60 F 254 dan fase gerak hasil optimasi yaitu toluena:n-heksana:metanol:dietilamin (19,75:3,75:5:1,5).

  Parameter validasi yang diteliti meliputi selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan range. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode KLT- densitometri telah memenuhi parameter selektivitas dengan nilai Rs = 2,95, linearitas dengan nilai r = 0,9998 (kloramfenikol) dan 0,9997 (lidokain HCl).

  

Recovery untuk kloramfenikol 300 dan 600 ng masing-masing adalah 92,39-

  103,01% dan 91,29-1-3,13% , serta lidokain HCl 6000 ng dengan recovery 95,97-104,38% telah memenuhi parameter akurasi. KV untuk kloramfenikol 300, 600, dan 900 ng masing-masing adalah 4,66; 5,08; dan 4,92%, serta lidokain HCl 6000 ng dengan KV 3,78% telah memenuhi parameter presisi.

  

Range 300-600 ng untuk kloramfenikol dan tidak ditemukan range untuk

lidokain HCl, namun hanya pada satu titik yaitu 6000 ng untuk lidokain HCl.

  Kata kunci: kloramfenikol, lidokain HCl, KLT-densitometri, validasi metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  The purpose of this study is to validate the method which will be used to perform the assay of chloramphenicol and lidocaine HCl which are the active

  ®

  substances in the Colme ear drop. This study is a non-experimental descriptive study. The method that is used is Thin Layer Chromatography (TLC)- densitometry using silica gel 60 F 254 for the stationary phase and the optimization of mobile phase toluene:n-hexane:methanol:diethylamine

  (19,75:3,75:5:1,5).

  Validation parameters which are examined in this study are selectivity, linearity, accuracy, precision, and range. The results showed that TLC- densitometry method has complied selectivity with Rs value = 2,95 and linearity with r = 0,9998 (chloramphenicol) and r = 0,9997 (lidocaine HCl). Recovery for chloramphenicol 300 and 600 ng are 92,39-103,01% and 91,29-1-3,13%, and recovery for lidocaine HCl 6000 ng is 95,97-104,38% have complied the parameter of accuracy. CV values for chloramphenicol 300, 600, 900 ng are 4,66; 5,08; and 4,92%, and CV for lidocaine HCl 6000 ng is 3,78% have complied the parameter of precision. Range 300-600 ng for chloramphenicol and range for lidocaine HCl is not found, but there is just one point 6000 ng for lidocaine HCl.

  Key words: chloramphenicol, lidocaine HCl, TLC-densitometry, method validation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Antibiotik merupakan obat antiinfeksi yang secara drastis telah berhasil

  menurunkan morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit infeksi, sehingga penggunaan antibiotik meningkat secara tajam. Salah satu penyakit infeksi yang cukup tinggi prevalensinya di Indonesia adalah Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) yaitu 3%. Angka ini termasuk tinggi menurut WHO karena ada di

  a kisaran 2-4% (Anonim , 2010).

  Pengobatan penyakit infeksi telinga biasanya menggunakan obat tetes telinga. Obat tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan dengan cara meneteskan ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, dibuat dengan menggunakan pembawa bukan air (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  ®

  Obat tetes telinga yang akan dianalisis adalah Colme . Di dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penjaminan mutu terhadap obat tetes

  ®

  telinga Colme . Penjaminan mutu dapat dilakukan dengan menetapkan kadar

  ®

  senyawa-senyawa yang terdapat di dalam obat tetes telinga Colme , yaitu kloramfenikol dan lidokain HCl, sehingga diperoleh jaminan bahwa kadar yang terukur sama dengan kadar yang tertera di dalam kemasan.

  Kloramfenikol sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, propilenglikol, aseton, dan etil asetat. Kloramfenikol memiliki pH antara 4,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan 7,5 (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  Kloramfenikol memiliki pKa 5,5; log P sebesar 1,1; dan panjang gelombang maskimum kloramfenikol di dalam air adalah 278 nm ( =298) (Clarke, 1986).

  Lidokain HCl memiliki pH antara 5 dan 7 (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). PKa lidokain HCl adalah 7,86 dan panjang gelombang maskimun di larutan asam adalah 263 nm ( =19). Satu bagian lidokain HCl larut dalam 0,7 bagian air, 1,5 bagian etanol, 40 bagian kloroform, dan tidak larut dalam eter (Clarke, 1986).

  Secara umum, penggunaan kromatografi untuk analisis kualitatif dan kuantitatif teridiri dari kromatografi kolom, gas, kertas, lapis tipis, dan KCKT (United States Pharmacopeial Convention, 1995). Di dalam penelitian ini, metode yang dipilih adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri karena dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, serta memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau kromatografi gas, yaitu pemilihan fase gerak lebih fleksibel, lebih mudah, terdapat beberapa macam teknik optimasi pemisahan seperti pengembangan dua dimensi, pengembangan bertingkat, dan pembaceman fase diam dapat dilakukan pada KLT, serta semua komponen dalam sampel dapat terdeteksi (Rohman, 2009).

  Penelitian ini merupakan suatu rangkaian penelitian dalam rangka

  ®

  penjaminan mutu obat tetes telinga Colme yang terdiri dari optimasi, validasi metode, dan penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl dalam obat tetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ®

  telinga Colme . Di dalam penelitian ini, penulis mengambil bagian pada tahap validasi metode. Validasi metode adalah proses mendokumentasikan atau membuktikan metode analisis yang digunakan dapat memberikan data analisis yang acceptable untuk penggunaan yang dimaksudkan (Christian, 2004).

  Validasi ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa metode analisis dengan sistem yang telah dioptimasi sebelumnya, yaitu fase gerak toluena:n-heksana:metanol:dietilamin (19,75:3,75:5:1,5) dan fase diam silika gel

  60 F 254 (Hernat, 2011), telah memenuhi parameter-parameter validasi yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan range, sehingga dapat memberikan hasil analisis yang valid. Oleh karena itu, tahap validasi metode KLT- densitometri ini sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan penetepakan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl dalam obat tetes telinga

  ® Colme .

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh permasalahan yaitu apakah metode KLT-densitometri untuk penetapan kadar kloramfenikol dan

  ®

  lidokain HCl sebagai zat aktif di dalam obat tetes telinga Colme memenuhi parameter-parameter validasi yang meliputi selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan range? 2.

   Keaslian penelitian

  Penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl yang pernah dilakukan adalah penetapan kadar secara tunggal. Di dalam jurnal karya Vovk dan Simonovska (2005), pengembangan dan validasi metode KLT-densitometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk menetapkan kadar residu kloramfenikol di peralatan farmasetika menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak n-heksana:etil asetat (35:65 v/v). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kiszka dan Madro (2002), pemisahan lidokain dilakukan menggunakan KLT dengan fase gerak hexana:toluena:dietilamin dengan perbandingan 65:20:5.

  Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan validasi metode KLT-densitometri untuk menetapkan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl di dalam campuran yang belum pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya.

3. Manfaat penelitian a.

  Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang penggunaan metode KLT-densitometri pada penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl dalam campuran.

  b.

  Manfaat praktis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan range metode KLT-densitometri untuk penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain HCl dalam

  ® obat tetes telinga Colme .

B. Tujuan

  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa metode KLT- densitometri telah memenuhi parameter-parameter validasi yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan range, sehingga dapat digunakan untuk penetapan

  ® kadar kloramfenikol dan lidokain HCl dalam obat tetes telinga Colme .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kloramfenikol Kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih

  dari 103,0% C

  11 H

  12 Cl

  2 N

  2 O 5 . Obat tetes telinga kloramfenikol mengandung tidak

  kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 130,0% C

  11 H

  12 Cl

  2 N

  2 O 5 dari yang tertera

  pada etiket. Pemerian dari kloramfenikol adalah hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan, larutan praktis netral terhadap lakmus P, dan stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam. Kloramfenikol memiliki pH antara 4,5 dan 7,5 (Direktorat Jendral pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). Kloramfenikol memiliki pKa 5,5; log P sebesar 1,1; dan panjang gelombang maskimum kloramfenikol di dalam air adalah 278 nm ( =298) (Clarke, 1986). Kloramfenikol larut dalam air, sangat larut dalam alkohol, dan di dalam propilenglikol (The British Pharmacopoeia Commission , 2011).

  a

Gambar 1. Struktur kloramfenikol (Anonim , 2011)

  Kloramfenikol merupakan antibiotik yang semula berasal dari sejenis

  

Streptomyces, namun kemudian dibuat secara sintesis. Kloramfenikol dapat

  berkhasiat sebagai bakteriostatis dan bakterisida. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sintesis protein pada bakteri (Tjay Tan dan Rahardja, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 B.

   Lidokain HCl

  Lidokain HCl mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih dari 102,5% C

  14 H

  22 N

  2 O.HCl, dihitung terhadap zat anhidrat. Larutan topikal lidokain

  HCl mengandung C

  14 H

  22 N

  2 O.HCl tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari

  105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Pemerian dari lidokain HCl adalah serbuk hablur putih, tidak berbau, dan rasa sedikit pahit. Lidokain HCl sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam kloroform, dan tidak larut dalam eter (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995). Lidokain

  o

  HCl memiliki pH 4,5-5 dan titik leleh 74-79 C (The British Pharmacopoeia

  

Commission , 2011). Lidokain HCl memiliki pKa 7,9 dan panjang gelombang

maskimun di larutan asam yaitu 263 nm ( =19) (Clarke, 1986). b

  

Gambar 2. Struktur lidokain HCl (Anonim , 2010)

  Lidokain (otopain) adalah zat pemati rasa lokal yang pada kulit dan selaput lendir mampu menghalangi rasa nyeri, perasaan terbakar, dan gatal.

  Terdapat dalam tetes telinga 0,5%, tetapi tidak digunakan pada perforasi selaput gendang dan pada radang telinga atau congek. Berhubung tidak mengakibatkan hipersensitasi, lidokain banyak digunakan dalam banyak sediaan topikal (Tjay Tan dan Rahardja, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 C.

   Obat Tetes Telinga

  Tetesan (guttae) adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat atau obat atau bahan obat dan obat terlarut, teremulsi atau tersuspensi, ditakar berdasar jumlah tetesan, digunakan untuk diminum, dan diisikan ke dalam wadah bertakaran ganda. Untuk tetesan tertentu yang digunakan di telinga, dinamakan tetes telinga (otoguttae) (Voigt, 1994).

  Obat tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan dengan cara meneteskan ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, dibuat dengan menggunakan pembawa bukan air. Cairan pembawa yang digunakan harus mempunyai kekentalan yang cocok agar obat mudah menempel pada dinding telinga, umumnya digunakan gliserol dan propilenglikol, dapat juga digunakan etanol, heksilenglikol, dan minyak lemak nabati (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1974).

  ® D.

  

Obat Tetes Telinga Colme

®

  Obat tetes telinga Colme kemasan botol 8 mL yang diproduksi oleh PT. Interbat mengandung kloramfenikol 10% dan lidokain HCl 4%. Indikasi untuk pengobatan otitis ekterna dan media dan dosis pemakaian 1-2 tetes, 3-4

  b

  kali sehari untuk anak-anak dan dewasa (Anonim , 2011). Kontra indikasi bagi penderita yang hipersensitif terhadap kloramfenikol dan lidokain HCl, serta

  ®

  perforasi membran timpani. Colme disimpan dalam kondisi tertutup, di bawah

  o

  25 C, jangan disimpan dalam lemari pembeku, terlindung dari cahaya matahari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 hindari terjadinya kontaminasi, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak

  c (Anonim , 2011).

  ® c

Gambar 3. Obat tetes telinga Colme (Anonim , 2011)

E.

   Kromatografi Lapis Tipis 1. Tinjauan umum

  Kromatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam adsorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul, atau kerapatan muatan ion. Dengan demikian masing-masing zat dapat diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  Teknik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi diantara dua fase, satu diantaranya diam (fase diam), yang lainnya bergerak (fase gerak). Fase gerak membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat terlarut lainnya, yang terelusi lebih awal atau lebih akhir. Umumnya zat terlarut dibawa melalui media pemisah oleh aliran suatu pelarut berbentuk cairan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 halnya penjerap alumina yang diaktifkan, silika gel, resin penukar ion, atau dapat bertindak melarutkan zat terlarut, sehingga terjadi partisi antara fase diam dan fase gerak. Dalam proses terakhir ini, suatu lapisan cairan pada suatu penyangga yang inert berfungsi sebagai fase diam. Partisi merupakan mekanisme pemisahan yang utama dalam kromatografi cair-gas, kromatografi kertas, dan bentuk kromatografi kolom yang disebut kromatografi cair-cair. Dalam praktek, sering kali pemisahan disebabkan oleh suatu kombinasi efek adsorpsi dan partisi (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  Kromatografi digunakan secara luas untuk mengenali ada atau tidak adanya komponen dalam campuran yang mengandung senyawa dalam jumlah terbatas yang telah diketahui identitasnya. Kromatografi kuantitatif didasarkan pada perbandingan tinggi atau area puncak analit dengan satu atau lebih standar.

  Jika kondisi dikendalikan dengan benar, kedua parameter ini bervariasi secara linear dengan konsentrasi (Skoog, West, and Holler, 1994).

  Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai macam tergantung pada pengelompokannya. Berdasarkan pada mekanisme pemisahannya, kromatografi dibedakan menjadi: (a) kromatografi adsorbsi; (b) kromatografi partisi; (c) kromatografi pasangan ion; (d) kromatografi penukar ion; (e) kromatografi eksklusi ukuran; dan (f) kromatografi afinitas. Berdasarkan pada alat yang digunakan, kromatografi dapat dibagi atas: (a) kromatografi kertas; (b) kromatografi lapis tipis, yang keduanya disebut dengan kromatografi planar; (c)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT); dan (d) kromatografi gas (KG) (Gandjar dan Rohman, 2007).

  Kromatografi lapis tipis adalah bagian dari kromatografi planar yang secara luas digunakan untuk analisis kualitatif dan dapat juga digunakan untuk analisis kuantitatif (Christian, 2004). Kromatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan dengan fase diam yang mengandung material tertentu yang tersebar secara merata sebagai suatu lapisan yang tipis di pelat yang berupa gelas, logam, atau plastik. (The British Pharmacopoeia Commission, 2011).

  Ismailoff dan Schraiber mengembangkan teknik kromatografi lapis tipis (KLT) pada tahun 1983 yang disebut juga sebagai kromatografi kolom terbuka.

  Metode ini sederhana, pemisahannya cepat, dan sensitif. Kelebihan lain adalah mudah untuk memperoleh kembali senyawa-senyawa yang terpisahkan. Untuk analisa kuantitatif dapat digunakan plot fotodensitometer (Khopkar, 1990).

  Pemisahan pada kromatografi lapis tipis yang optimal akan diperoleh hanya jika menotolkan sampel dengan ukuran bercak sekecil mungkin dan sesempit mungkin. Sebagaimana dalam prosedur kromatografi yang lain, jika sampel yang digunakan terlalu banyak maka akan menurunkan resolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penotolan sampel secara otomatis lebih dipilih daripada penotolan secara manual terutama jika sampel yang akan ditotolkan lebih dari 15 μL. Penotolan sampel yang tidak tepat akan menyebakan bercak yang menyebar dan puncak ganda (Gandjar dan Rohman, 2007).

  Sampel ditotolkan di atas pelat dengan mikropipet dan dikembangkan dengan meletakkan bagian bawah dari pelat, bukan totolan sampel, dan di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 fase gerak yang sesuai. Fase gerak akan terelusi dengan adanya gaya kapilaritas, dan senyawa-senyawa yang terdapat dalam sampel akan bergerak naik dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan kelarutannya dan afinitasnya terhadap fase diam (Pecsok, Shields, Cairns, and McWilliam, 1976).

Dokumen yang terkait

Optimasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak etanol daun binahong.

0 1 1

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah dengan metode DPPH dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

0 2 103

Validasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair Obat Herbal Terstandar (OHT) Kiranti - USD Repository

0 0 90

Optimasi metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan tetes telinga Colme - USD Repository

0 0 159

Validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi terbalik pada penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan tetes telinga Colme - USD Repository

0 0 141

Penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan tetes telinga Colme dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 94

Validasi metode penetapan kadar heptaminol HCL dengan agen penderivat o-ftalaldehid secara spektrofotometri ultraviolet - USD Repository

0 1 77

Penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam obat tetes telinga Colme dengan metode kromatografi lapis tipis densitometri - USD Repository

0 1 99

Optimasi metode penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair Obat Herbal Terstandar (OHT) merk `Kiranti` dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)- densitometri - USD Repository

0 1 98