PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i

  

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus : SMA KRISTEN 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun Oleh:

ASIH DWI PAWESTRI

NIM: 051334077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya ini untuk: 1. yang senantiasa

  Bapakku Budi Santoso dan Ibuku Sri Martuti

  memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa menjadi orang yang berguna.

  2. yang telah membuatku bersemangat untuk segera

  Adikku Ami dan Anti menyelesaikan kuliah.

  3. yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian

  mZ Pian dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.

  4. Semua keluarga yang ada di Lampung, Prambanan dan Bekasi terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku. iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  v

  MOTTO

  

1. Takut akan TUHAN adalah permulaan

pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat

dan didikan (Amsal 1:7).

  2. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

  

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius

6:34).

  3. Rencana adalah jembatan menuju mimpi.

  4. Saya bisa, selama saya berpikir bisa.

  5. Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini; vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8. Bapak Drs. Waspodo selaku Kepala SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  9. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian; 10. Bapak Budi Santoso dan Ibu Sri Martuti yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan doa;

  11. Ami dan Anti yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan kuliah;

  12. mZ Pian yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan dukungan doa selama menyusun skripsi;

13. Pak De Pamardi (Alm.), Bu De Er, Lek Harjo, Lek Sri ”Anjar”, Lek Bag,

  Lek Wenti, Lek Budi, Lek Sri ”Arum”, Pak Kur, Lek Win, Pak De Kadir, Bu De Sri, Lek Di, mZ Puguh, mZ Hari, mZ Gesang, Mbak Rina, Mbak Sih, Wawan, Anjar, Arum, Yakub, Yoas, Pica, Yoko, Yuli, Yunus dan semua keluarga di Lampung yang telah memberikan dukungan doa selama penulis kuliah dan menyusun skripsi;

  14. Mbah Kakung, Mbah Putri, Mbah Sugi, Pak De Budi, Bu De Sarmi, Pak De Sugi, Bu De Mul, Lek Yudi, Lek Bani, Lek Rus, Lek Dini dan semua keluarga di Manis Renggo yang telah memberikan dukungan doa;

  15. Bapak Supardi, Ibu Endang, mZ Anto, dan De’ Ayu di Bekasi yang telah memberikan dukungan doa selama menyusun skripsi;

  16. Bapak Nandang, Ibu Rita, De’ Ratih, De’ Ndaru, dan Yeyen, terima kasih untuk dukungan doa dan kebersamaannya saat penulis tinggal di Bromo 14 C selama kurang lebih 4 tahun;

  17. Katarina, Tia, Villa, Widi, Andri, Rina Budi, Ertyn, Tri, Riri, Niken, Tithe, Candra, Vivi, Kurnia, Leny, Era, Singgih, Bangkit, Iwax, Tosu, Yanto, Eka ’Ndut, Febran, Paijo, Arnon, Kris, Filip, Itox, Yansen, Lilik, Dwi Cowk, Feri, Wulan, Dwi Cewk, Rini, Merry, Yuni, Eka Cewk, Mita, Lisa, Heni, Lely, Rosa, Galuh, Rita, Boim, Chopy, Nophe’, Whilda, Marsya, Lilis dan semua teman angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tercinta, Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan saat penulis harus benar-benar meninggalkan Yogyakarta dan harus pergi ke tempat yang baru;

  18. Mbak Sisil, Mbak Nenes, dan seluruh kakak tingkat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan kerja samanya selama ini; 19. Daru, Wati, Rara, Robin, Beni, Dwi, Rouberti, Pristi, Irene, Elina selaku adik tingkat. Terima kasih untuk dukungan doa dan kerja samanya selama ini;

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus : SMA Kristen 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah Asih Dwi Pawestri

  Universitas Sanata Dharma 2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMA Kristen 3 Terbanggi Besar. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar yang berjumlah 230 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 90 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (

  ρ = 0,107 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (

  ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ( ρ = 0,177 > α = 0,05). xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT AND

STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE THE STUDY TO UNIVERSITY

A Case Study : Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District,

  

Lampung Tengah Regency

  Asih Dwi Pawestri Sanata Dharma University

  2009 The objectives of this study is to determine : (1) the influence of family environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (2) the influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university; (3) the influence of society environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university.

  th

  This research is a case study on 12 grade students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The population of this research are 230 students of Kristen 3 Senior High School Terbanggi Besar District. The samples are 90 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. The technique of analyzing the data is Chow’s regressive equation model.

  The result indicates that : (1) there is no influence of family environment towards the relationship between learning achievement and the student’s interest to continue the study to university (

  ρ = 0,017 > α = 0,05); (2) there is no influence of school environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university (

  ρ = 0,683 > α = 0,05); (3) there is no influence of society environment towards the relationship between learning achievement and student’s interest to continue the study to university ( ρ = 0,177 > α = 0,05). xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH............................................................................................................... x

ABSTRAK........................................................................................................... xi

ABSTRACT......................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Batasan Masalah ........................................................................................ 5 C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 D. Tujuan ........................................................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi .......................................... 8 B. Lingkungan Belajar .................................................................................... 9 C. Prestasi Belajar ........................................................................................... 16 D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 17 E. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22

  xiii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………………...…. 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………. 23 C. Populasi, Sample, dan Teknik Penarikan Sampel ………………...…….... 23 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .........………………………...….. 24 E. Teknik Pengumpulan Data.... ………………………………………..…..... 27 F. Teknik Pengujian Kuesioner ……….……………....………………........... 28 G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32 BAB IV GAMBARAN SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah........................................................................... 36 B. Visi dan Misi................................................................................................ 39 C. Organisasi.................................................................................................... 42 D. Sumber Daya Manusia................................................................................. 43 E. Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar....................................................... 44 F. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah...................................................... 44 G. Kurikulum.................................................................................................... 45 H. Usaha-usaha Penempatan Sekolah............................................................... 49 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data.............................................................................................. 50 B. Analisis Data

  1. Pengujian Prasyarat Analisis

  a. Uji Normalitas.................................................................................. 55

  b. Uji Linieritas.................................................................................... 56

  2. Pengujian Hipotesis................................................................................ 58

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan................................................................................................... 70 B. Keterbatasan Penelitian................................................................................. 71 C. Saran-Saran................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 74

  xiv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar..................................... 25Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

  Tinggi..................................................................................................... 26

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan

  Tinggi..................................................................................................... 29

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga.................. 29Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah.................... 30Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat.............. 30Tabel 3.7 Rangkuman Uji Reabilitas Instrumen Penelitian................................... 31Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Kristen 3 Terbanggi Besar......................... 39Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia........................................................................... 43Tabel 4.3 Siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar................................................. 44Tabel 5.1 Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi..................................... 50Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga............................................................................. 51Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah............................................................................... 52Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat......................................................................... 53Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa............................................................................. 54Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas.................................................................... 55Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas...................................................................... 56 xv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Kuesioner Penelitian........................................................................ 75 Lampiran II Data Induk Penelitian...................................................................... 81 Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas............................................................. 91 Lampiran IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji Linieritas dan Uji Hipotesis....... 103 Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas.................................................... 106 Lampiran VI Uji Hipotesis.................................................................................... 108 Lampiran VII Daftar Distribusi Frekuensi.............................................................. 111 Lampiran VIII Interpretasi Terhadap Variabel Penelitian....................................... 121 Lampiran IX Surat Ijin Penelitian......................................................................... 126 Lampiran X Surat Bukti Penelitian...................................................................... 127 xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang selalu diinginkan

  oleh setiap orang. Salah satu cara untuk menuju ke kondisi sukses tersebut adalah melalui pendidikan. Pencapaian sukses melalui jalur pendidikan memerlukan waktu yang lama dengan berbagai kendala baik eksternal maupun internal. Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar individu, contohnya: lingkungan sosial dan keluarga. Sedangkan untuk kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang bersangkutan, contohnya: kondisi fisik, minat, dan motivasi.

  Pada masyarakat yang semakin maju, prestasi akademik seseorang di bidang pendidikan dipandang amat penting. Karenanya lembaga-lembaga pendidikan formal (sekolah) cenderung menekankan proses belajar yang baik, suasana kompetitif di kelas, dan keberhasilan siswa dalam menempuh tes atau ujian. Alasannya setiap lulusan diharapkan mampu melihat hasil belajar dan akibat-akibat yang mungkin dihadapi dikemudian hari dalam hubungannya dengan pilihannya terhadap sekolah dan pekerjaan.

  Pendidikan sering dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Karena itu banyak orang tua yang tidak ragu-ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Para orang tua berharap bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak-anaknya,

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

  Sayangnya, untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya yang cukup tinggi. Biaya pendidikan yang tinggi inilah yang kadang menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak diantara mereka putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan. Saat siswa hendak mengambil keputusan studi lanjut, mereka harus mempertimbangkan dua hal (Winkel, 1984:31): (1) kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial dan (2) tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

  Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki faktor-faktor yang berhubungan dengan minat studi lulusan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya prosentase yang rendah untuk siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi selama lima tahun terakhir, yaitu 2003/2004 = 22,89%, 2004/2005 = 23,91%, 2005/2006 = 23,53%, 2006/2007 = 30,76%, dan . 2007/2008 = 31,30% Fakta di lapangan menunjukkan bahwa lulusan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar kebanyakan langsung mencari kerja. Sedangkan tujuan pendidikan SMA Kristen 3 Terbanggi Besar bukanlah untuk itu, tetapi lulusan diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

  Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, faktor-faktor tersebut antara lain status sosial ekonomi orang tua, lingkungan belajar, prestasi belajar, motivasi, dan

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 kurikulum sekolah. Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor prestasi belajar.

  Prestasi belajar siswa merupakan suatu ukuran kemampuan seseorang terhadap bidang tertentu. Tinggi/rendahnya prestasi belajar siswa diduga kuat berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Semakin tinggi prestasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebagaimana telah diuraikan di atas diduga dipengaruhi oleh lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan individu. Ruang lingkup lingkungan belajar adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

  Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh bagi siswa untuk menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh.

  Lingkungan keluarga ini mencakup cara mendidik, suasana keluarga, pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa membuka

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan.

  Yang tercakup dalam lingkungan sekolah, antara lain media pendidikan, keadaan gedung, interaksi guru dengan murid, cara penyajian, hubungan antara murid, standar pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan lingkungan masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Lingkungan masyarakat ini mencakup mass media, teman bergaul, kegiatan lain, dan cara hidup lingkungan.

  Lingkungan belajar yang baik akan mendorong pencapaian prestasi belajar yang semakin baik. Lingkungan belajar yang baik juga akan mendorong siswa memiliki minat yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang kurang baik. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga dicapai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin akan termotivasi untuk belajar agar mendapat prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang anak-anaknya kurang baik dan kurang rajin. Dengan demikian ada pengaruh positif

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 lingkungan belajar pada hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki hubungan prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari faktor lingkungan belajar. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap

  Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa SMA Kristen 3 Terbanggi Besar.

  B. Batasan Masalah

  Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang tua, dan teman sebaya. Penelitian ini memfokuskan pada faktor prestasi belajar dan lingkungan belajar.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

  

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

  3. Apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

  2. Bagi Sekolah Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut siswa.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan penulis, serta sebagai dasar penyelidikan kebenaran hasil penelitian sebelumnya.

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting bagi

  keberhasilan seseorang. Jika seseorang telah memiliki minat sebelum melakukan suatu pekerjaan, biasanya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada sebelum mereka memiliki minat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Syah (1995:151), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Pendapat lain dikemukakan oleh Winkel (1983:30), yang menyatakan minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat juga diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas (Djaali, 2007:121). Sedangkan Witherington (1963:90) mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

  Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarah bagi siswa untuk memilih pengguruan tinggi sebagai proses kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMA, yang ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, dan perasaan tertarik terhadap perguruan tinggi.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga. Kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-beda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.

  Menurut Giartama (1990:6), minat dapat digolongkan menjadi 2 :

  a. Minat secara intrinsik Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

  b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

B. Lingkungan Belajar

1. Lingkungan Keluarga

  Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Menurut Roestiyah (1982:163), faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu : a. Cara mendidik

  Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

  b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.

  c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

  d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

  e. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 kebudayaan yang dimiliki keluarga, yang dapat bertaraf tinggi, sedang atau rendah. Dari keadaan ini tergantung seberapa jauh kemampuan anak untuk berbahasa dengan baik, corak pergaulan antara orang tua dan pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Sebenarnya, yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun, akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau dengan sendirinya.

  Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya.

  Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan keluarga memberikan sumbangan yang penting dalam membangun sikap anak. Sikap anak dalam menanggapi keadaan lingkungan keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya, maka lingkungan keluarga yang baik akan berperan dalam segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

2. Lingkungan Sekolah

  Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.

  Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix).

  Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

  Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu : a. Interaksi guru dan murid.

  Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

  b. Cara penyajian.

  Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

  c. Hubungan antara murid.

  Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

  d. Standar pelajaran di atas ukuran.

  Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

  e. Media pendidikan.

  Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.

  f. Kurikulum.

  Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

  g. Keadaan gedung.

  Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

  h. Waktu sekolah.

  Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. i. Pelaksanaan disiplin.

  Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. j. Metode belajar.

  Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit.

  Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. k. Tugas rumah.

  Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Lingkungan Masyarakat

  Siswa hidup di masyarakat. Ini berarti siswa adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang tua yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya.

  Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain.

  Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.

  Keberadaan massa media dan televisi, serta banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah, koran, sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan. Kadang-kadang anak asyik membaca buku yang bukan buku pelajaran, sehingga lupa akan tugas belajar. Maka, bacaan perlu diawasi dan diseleksi. Televisi yang banyak menyajikan hiburan yang berupa film-film akan dapat mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral bagi anak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal ini yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.

  Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat. Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawab sendiri seorang pelajar.

  Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan anak-anak nakal.

  Anak-anak di lingkungan brutal memang tak mempunyai alasan untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih apabila kedua orang tuanya kurang atau tidak berpendidikan. Dengan kondisi masyarakat yang demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi sikap anak. Anak dapat terseret pada kegiatan yang negatif yang dapat merusak dirinya.

  Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.

C. Prestasi Belajar Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya.

  Diantara tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain adalah berprestasi. Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyatakan seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi siswa selama masa tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar.

  Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat mempunyai hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA SISW

1 15 125

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA SWASTA SRI LANGKAT TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 22

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 18

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

0 0 40

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI BIDANG KEPERAWATAN.

1 5 105

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI.

1 4 115

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 137

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 189