HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus Di SMK N 1 Depok

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

FX. EKA WAHYU WIBAWA

051334046

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus Di SMK N 1 Depok

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

FX. EKA WAHYU WIBAWA

051334046

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya

  2. Kakek Darmo Suwito dan Alm. Nenek Darmo Suwito tersayang yang selalu memberi dukungan dan doa

  

3. Bapak Y. Pariyo Hadi Sayogo dan Ibu Pia Sri Istiyati tersayang

yang selalu memberi dukungan dan doa

  4. Adik ku tersayang Fransisca Yuni Kurnia Sari

  

5. Kekasih tercinta Dik Ertyn yang selalu memberi dukungan dan

doa

  

MOTTO

“Jangan menyesali kegagalan yang sudah terjadi karena Tuhan

Yesus merencanakan keberhasilan lain yang lebih baik bagi

  

Umat-Nya.”

“Tuhan Yesus akan selalu memberi jalan dan kemudahan bagi

semua umat-Nya yang mau berusaha, sabar, dan berserah diri

kepada-Nya.”

  

“Bercita-cita tanpa berusaha tidak akan membuahkan

keberhasilan, berusaha dengan berdoa akan membuahkan

keberhasilan yang sempurna.”

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : HUBUNGAN

  

ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR,

DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI

KE PERGURUAN TINGGI”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

  syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  5. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. dan Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. Selaku Dosen Penguji, yang telah menguji,memberikan masukan, dan mengoreksi skripsi ini.

  6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

  7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas semua pelayanan dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  8. Bapak Drs. Muhammad Efendi, M.M. selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Depok yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Bapak Y. Pariyo H.S dan Ibu Pia Sri Istiyati tersayang, Adik ku tersayang Siska, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis.

  10. Buat Pacar tersayang Ertyn yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan, serta semangat kepada penulis.

  11. Seluruh sahabat angkatan 2005 (Riri, Tri, Rina, Andri, Marsya, Lilis, Galuh, Asih, Widi, Villa, Setya Rini, Novi, Whilda, Dwi, Lik Kis, Gede, Lek Kris, Chopy, Rita, Katarina, Maya, Madam, Mas Adi, Tia, Didot,

  Febran, Yansen, Yanto, Itok, Budiman, Robert, Merry, Boim, Wulan, Mas Bangkit, Singgih, Mas Filip, Ferry, Arnon, Titex, Candra, Leni, Kurnia, Vivi, Eka Fansiska, Yuni, Siska, Era, Vita, Ida, Selly, Lely, Mita, Luci, Santy, Niken, Rini). Terima kasih atas bantuannya selama ini.

  12. Sahabat-sahabat (Mas Bege, Lek Taryono, Mas Wahyu, Mas Cecep, Saloko, Momo, Jojok). Terima kasih atas motivasinya selama ini.

  13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 20 Agustus 2009 Penulis

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR

LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

  Studi Kasus Di SMK N 1 Depok FX. Eka Wahyu Wibawa

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, (2) hubungan faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, (3) hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, (4) hubungan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Populasi adalah siswa-siswi SMK Negeri 1 Depok yang berjumlah 793 siswa. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XII SMK N 1 Depok yang berjumlah 240 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan korelasi product moment dan korelasi linier ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r hitung = 0,459 > r tabel l = 0,143), (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara hubungan faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r hitung = 0,395 > r tabel = 0,143), (3) tidak ada hubungan antara hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = -0,039 < r = 0,143), dan (4) ada hubungan yang positif dan hitung tabel signifikan antara motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r hitung = 0,488 > r tabel = 0,143).

  

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION,

ENVIRONMENTAL FACTOR AND LEARNING ACHIEVEMENT WITH

  

INTEREST TO COMMIT TO HIGHER EDUCATION

  A Case Study at SMKN 1 Depok FX Eka Wahyu Wibawa

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2009 This study aimed to know: (1) relationship between learning motivation and interest to commit to Higher Education, (2) relationship between environmental factor and interest to commit to Higher Education, (3) relationship between learning achievement and interest to commit to Higher Education, and (4) relationship between learning motivation, Environmental Factor and Learning Achievement With Interest to Commit to Higher Education.

  It was a case study research at SMKN 1 Depok, Sleman Yogyakarta period 2008/2009. Population was students of SMKN 1 Depok amounted 793 students. Sample of the study was students of SMKN 1 Depok grade twelve ammounted 240 students. This research was held starting from March to April 2009. Gathering sample of the research was done by using purposive sampling method. Technique of data analysis in this research used product-moment correlation and multiple linier correlation.

  Result of the study indicated that (1) there was positive, significant relationship between learning motivation and interest to commit to higher education (r test =0.459 > r statistic = 0.143), (2) there was positive, significant relationship between environmental factor and interest to commit to higher education (r =0.395 > r = 0.143), (3) there was no relationship between test statistic learning achievement and interest to commit to higher education (r test = -0.039 < r statistic = 0.143), and (4) there was positive, significant relationship between learning motivation, environmental factor and learning achievement with interest to commit to higher education (r test =0.488 > r statistic = 0.143).

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... xi ABSTRACT ................................................................................................. xii DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Batasan Masalah ........................................................................ 2 C. Masalah Penelitian....................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi ..................................................................................... 5 B. Lingkungan Belajar .................................................................... 9 C. Prestasi Belajar ........................................................................... 16 D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi .......................... 17 E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 19 F. Model Penelitian ........................................................................ 24 G. Hipotesis Penelitian .................................................................... 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................... 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 26 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 26 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 27 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian .......... 28 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32 G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 33 H. Teknik Analisis Deskriptif ......................................................... 39 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah ......................................................... 47 B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMK N

  1 Depok ...................................................................................... 50

  C. Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok.......................................... 51

  D. Kurikulum SMK N 1 Depok ...................................................... 52

  E. Sumber Daya Manusia SMK N 1 Depok ................................... 54

  F. Siswa SMK N 1 Depok .............................................................. 56

  G. Proses Belajar SMK N 1 Depok.................................................. 57

  H. Fasilitas Pendidikan .................................................................... 58

  I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah...................... 59 J. Hubungan antara SMK N 1 Depok Dengan Instansi Lain .......... 60 K. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan............................... 62

  BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................ 64 B. Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... 68 C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 72 D. Pembahasan ................................................................................ 83 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ................................................................................. 89 B. Keterbatasan penelitian .............................................................. 90 C. Saran ........................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi ................................................. 28Tabel 3.2 Operasionalisasi Faktor Lingkungan Belajar ................................... 29Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ...............................................................................................

  30 Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ....... ..... 35

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar ........ 35Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Uji Coba Validitas Variabel Minat Melanjutkan

  Studi ke Perguruan Tinggi .............................................................. 36

Tabel 3.7 Tingkat keterhandalan variabel penelitian ...................................... 38Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.................. 39Tabel 3.9 Koefisien tingkat hubungan antar variabel ...................................... 43Tabel 3.10 Koefisien tingkat hubungan antar variabel ...................................... 45Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah .......................................................... 54Tabel 4.2 Data Siswa-Siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta ............................. 56Tabel 5.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ................................................... 64Tabel 5.2 Deskripsi Lingkungan Belajar ......................................................... 65Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar ................................................................ 66Tabel 5.4 Deskripsi Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ............... 67Tabel 5.5 Rangkuman Uji Normalitas.............................................................. 68Tabel 5.6 Tabel Uji Normalitas........................................................................ 68Tabel 5.7 Rangkuman Uji Linieritas Variabel Motivasi Belajar ..................... 69Tabel 5.8 Rangkuman Uji Linieritas Variabel Faktor Lingkungan Belajar ..... 70Tabel 5.9 Rangkuman Uji Linieritas Variabel Prestasi Belajar ....................... 70Tabel 5.10 Rangkuman Hasil Uji Linieritas....................................................... 71Tabel 5.11 Rangkuman Uji Hipotesis I dengan Menggunakan Korelasi

  Product Moment ............................................................................ 73

Tabel 5.12 Rangkuman Perhitungan t hitung Hipotesis I ...................................... 75Tabel 5.13 Rangkuman Perhitungan t hitung Hipotesis II ...................................... 77Tabel 5.14 Rangkuman Perhitungan t Hipotesis III..................................... 79

  hitung

Tabel 5.15 Rangkuman Uji Hipotesis IV dengan Menggunakan Korelasi

  Ganda............................................................................................... 80

Tabel 5.16 Rangkuman Perhitungan F hitung Hipotesis IV.................................... 81Tabel 5.17 Rangkuman hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif............................................................................................... 82

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok ............................. 51

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner sebelum dan sesudah uji instrumen .......................... 96

Lampiran 2 Uji validitas dan uji reliabilitas................................................... 107

Lampiran 3 Penilaian Acuan Patokan II ........................................................ 112

Lampiran 4 Data induk................................................................................... 117

Lampiran 5 Uji normalitas dan linieritas ....................................................... 133

Lampiran 6 Analisis Product Moment & regresi linier ................................. 133

Lampiran 7 Sumbangan efektif dan relatif .................................................... 139

Lampiran 8 Tabel R, T dan F ........................................................................ 154

Lampiran 9 Surat ijin Penelitian..................................................................... 158

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan

  kehidupan yang lebih baik. Oleh sebab itu, banyak sekali orang yang ingin memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Banyak yang berkeyakinan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka derajat atau status sosialnya juga semakin baik. Selain itu, pada bidang-bidang yang menuntut profesionalitas membutuhkan orang yang berpendidikan yang tinggi untuk jenis pekerjaan tertentu. Jadi orang yang berpendidikan tinggi akan lebih berpeluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan penghasilan yang tinggi. Oleh karena itu, banyak orang yang lebih berminat untuk melanjutkan belajar ke perguruan tinggi, tidak terkecuali bagi para lulusan dari SMK.

  Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki minat siswa SMK N 1 Depok melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini menarik untuk diteliti karena lulusan SMK N 1 Depok sebagian besar melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Keadaan tersebut tidak sesuai dengan tujuan pendidikan SMK yaitu mendidik Sumber Daya Manusia yang memiliki etos kerja bukan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Motivasi belajar adalah dorongan psikologis dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal. Siswa yang bermotivasi tinggi diduga akan memiliki minat melanjutkan ke perguruan tinggi yang tinggi juga. Sebaliknya siswa yang bermotivasi rendah, juga akan mempunyai minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang rendah.

  Faktor lingkungan belajar adalah semua keadaan yang melingkupi kehidupan siswa yang memberi pengaruh pada perkembangan individu.

  Dengan pengaruh lingkungan belajar yang mendukung akan mendorong pencapaian prestasi yang semakin baik pula. Di dalam sebuah lingkungan belajar yang sebagian besar masyarakatnya adalah orang yang terpelajar, maka akan mempengaruhi sebagian kecil masyarakat di lingkungan tersebut.

  Dengan keadaan lingkungan belajar yang sebagian besar berpendidikan tinggi akan memacu siswa tidak puas dengan pendidikan yang ditempuhnya terlebih dalam menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif lingkungan belajar dan prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor apa saja yang menimbulkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMK N 1 Depok dengan judul

  “Hubungan antara Motivasi Belajar, Faktor Lingkungan Belajar, dan Prestasi Belajar Dengan Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi”.

B. Batasan masalah

  Penelitian ini difokuskan pada faktor internal yaitu motivasi belajar dari dalam diri siswa, prestasi belajar, dan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor- faktor lain yang mempengaruhi minat, seperti status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa, dan pengalaman tidak termasuk dalam penelitian ini.

  C. Masalah penelitian

  1. Apakah motivasi belajar mempunyai hubungan positif dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

  2. Apakah faktor lingkungan belajar mempunyai hubungan positif dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

  3. Apakah prestasi belajar mempunyai hubungan positif dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

  4. Apakah motivasi belajar, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar secara bersama sama mempunyai hubungan positif dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif secara bersama- sama antara motivasi, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  2. Bagi sekolah Penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam membimbing siswa yang berminat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

  1. Motivasi Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, dan mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan (Fudyartanta, 2002: 257). Motivasi adalah salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar (Esti, 2006: 329).

  Menurut Winkel (987:93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia (Purwanto, 1992: 72).

  Menurut Anita (1990:302), motivation is usually defined as

  something that energizes and directs behavior . Sedangkan menurut

  Santrock (2007:510) motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku.

  a. Macam-macam motivasi Motivasi menurut Santrock (2007:514) dibedakan menjadi:

  1) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. 2) Motivasi intrinsik

  Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

  Motivasi menurut Fudyartanta (2002 : 261) diklasifikasikan menjadi: a) Motif Organis

  Yang dimaksud dengan motif organis adalah motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan biologis-fisiologis; misalnya motif-motif makan, minum, seks, bergerak, istirahat.

  b) Motif Obyektif Yang dimaksud motif obyektif adalah motif-motif lain, yang bukan sekedar memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis, tetapi kebutuhan-kebutuhan di atasnya. Misalnya: motif-motif belajar, bekerja, berkuasa, beragama, berjiarah, piknik, dan sebagainya. c) Motif Darurat Yang dimaksud motif darurat adalah motif-motif yang timbul dalam keadaan darurat atau gawat, genting, kritis, dan memerlukan tindakan cepat. Misalnya: motif-motif melarikan diri, berteriak, melawan, dan sebagainya.

  b. Fungsi motivasi Motivasi menurut Fudyartanta (2002: 258-259) mempunyai fungsi: 1) Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia, sering digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan pengorientasi tujuan. 2) Penyeleksi tingkah laku, sehingga tingkah laku manusia tidak membuyar, tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi

  (terpilih), yang menyiapkan individu itu sendiri. 3) Memberi energi dan menahan tingkah laku, sebagai alasan atau predisposisi perbuatan, berarti menjadi tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan yang nampak pada organisme, dan untuk mempertahankan, agar perbuatan itu atau minat berlangsung terus atau (lama).

  c. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi Menurut Imron (1996: 100-104) ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

  1. Cita-cita atau apresiasi belajar Setiap manusia memiliki cita-cita atau apresiasi tertentu dalam hidupnya yang dikejar dan diperjuangkan. Oleh karena itu, cita-cita sangatlah mempengaruhi motivasi belajar.

  2. Kemampuan belajar Kemampuan belajar setiap orang berbeda-beda, sehingga motivasi yang dimilikipun berbeda-beda juga.

  3. Kondisi pembelajar Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikologis. Kedua kondisi ini akan berpengaruh satu sama lain.

  4. Kondisi lingkungan belajar Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan sosial.

  Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar dan lingkungan sosial adalah lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain.

  d. Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Brown (Imron, 1996: 88) adalah sebagai berikut:

  1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh.

  2. Tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan.

  3. Mempunyai aktivitas yang tinggi serta mengendalikan perhatian terutama pada guru.

  4. Ingin selalu bergabung dalam kelas.

  5. Ingin identitas dirinya diakui orang lain.

  6. Tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

  7. Selalu mengingat pelajaran dan mengulangi pelajaran.

  8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.

  2. Lingkungan Belajar Lingkungan belajar adalah tempat anak-anak belajar, bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan, serta suasana belajar yang menyertai pertumbuhan dan perkembangan itu (Pakasi, 1985:24).

  a. Lingkungan Keluarga Keluarga adalah tempat belajar siswa selain di sekolah.

  Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh (Syah, 1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu : 1) Cara mendidik

  Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

  2) Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak. 3) Pengertian orang tua

  Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.

  Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

  4) Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang. 5) Latar belakang

  Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  b. Lingkungan Sekolah Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua.

  Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix). Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staff administrasi, dan teman-teman sebaya dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa, (Syah, 1997:137).

  Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu : a. Interaksi guru dan murid.

  Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, meyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. b. Cara penyajian.

  Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

  c. Hubungan antara murid.

  Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

  d. Standar pelajaran di atas ukuran.

  Guru untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam itu merasa senang, tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. e. Media pendidikan.

  Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitasnya.

  f. Kurikulum.

  Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual.

  Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

  g. Keadaan Gedung.

  Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

  h. Waktu sekolah.

  Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa.

  Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggung- jawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. i. Pelaksanaan disiplin.

  Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. j. Metode belajar.

  Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit.

  Belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. k. Tugas rumah.

  Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain, maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

  c. Lingkungan Masyarakat Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya, tetapi perlu di jaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain. Maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa (Syah, 1997:137).

  Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Di Lingkungan yang sebagian besar masyarakatnya setelah lulus SMK melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan mempengaruhi lulusan yang lain untuk berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Anak akan merasa malu jika tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Oleh karena itu anak akan lebih berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi agar tidak tertinggal atau setara dengan teman yang lain.

  3. Prestasi Belajar Prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai (Winkel, 1989: 161).

  Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (tahun 1976:768) prestasi adalah hasil yang telah dicapai.

  Winkel (1989:100) mendefinisikan prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Winkel (1991:39), juga menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang akan di simpan atau dilaksanakan menuju kemajuan. Sunartana (1992), menyatakan bahwa prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu.

  Dari beberapa pengertian tentang prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar.

  4. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Minat adalah salah satu kunci kemajuan dan keberhasilan seseorang. Minat adalah dorongan psikologis untuk menentukan suatu pilihan. Seseorang akan senang menjalani sesuatu apabila sudah berminat terlebih dahulu. Menurut Winkel (1991:30), minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Djaali, 2007: 121). Sedangkan menurut Slameto dalam Djaali (2007: 121), mengatakan minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

  Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiataan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2007:121). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976: 650), minat adalah perhatian; kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu; keinginan.

  Sesuai dengan Undang-Undang No, 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa, akademi, sekolah tinggi institut, universitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan pemerintah. a. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang lingkungannya bisa dikenal dengan pendidikan profesional.

  b. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat berdiri dari satu atau lebih jurusan.

  c. Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.

  Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.

  d. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang pengetahuan, teknologi dan seni yang terdiri dari banyak fakultas dan jurusan.

  Berdasarkan beberapa pengertian minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk menentukan pilihan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut (Elita, 1982: 5). Seorang siswa yang berminat memilih melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, maka siswa tersebut akan dapat menyelesaikan studi dengan hasil yang baik.

B. Kerangka Berfikir

  1. Hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Motivasi belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini karena motivasi belajar, akan memacu siswa untuk lebih giat belajar sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakkan minat yang tinggi dan perhatian yang penuh terhadap tugas–tugas belajar.

  Menurut Santrock (2007: 510), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah mereka akan menampakkan keengganan, cepat bosan, dan berusaha menghindari dari kegiatan belajar. Jadi motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar, karena motivasi akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat.

  Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Motivasi adalah salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar (Esti, 2006: 329). Dengan keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam belajar, akan merangsang siswa tersebut menjadi bersemangat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi yaitu di Perguruan Tinggi. Motivasi mempunyai intensitas dan arah (Esti, 2006: 329). Siswa akan bersungguh sungguh jika mempunyai suatu keinginan walaupun menghadapi berbagai rintangan.

  Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau kegairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini (Suhaimin, 2008: 2). Dengan adanya motivasi intrinsik atau dorongan dari dalam diri siswa yang tinggi untuk melanjutkan belajar di perguruan tinggi akan semakin menumbuhkan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  2. Hubungan positif antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Lingkungan belajar siswa adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan siswa (Winkel, 2004:108). Lingkungan belajar sangat kuat dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

  Widiyanto (2007: 86) dalam penelitiannya, menyatakan bahwa lingkungan belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Lingkungan keluarga yang mendukung akan membuat siswa dapat belajar dengan nyaman di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik. Menurut Patterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Syah (2003:153) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Lingkungan sekolah yang mempunyai fasilitas yang lengkap akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa akan baik pula. Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staff administrasi, dan teman-teman sebaya dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa (Syah, 1997:137).

  Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa (Syah, 1997:137). Siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak- anaknya rajin dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar.

  Menurut Ewaldina (2000:19), dalam penelitiannya, menyatakan bahwa lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan positif terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya dukungan orang tua dan penyediaan fasilitas belajar. Dalam penelitian tersebut juga dinyatakan bahwa lingkungan belajar di sekolah juga perpengaruh terhadap prestasi siswa, karena adanya penyediaan fasilitas belajar sekolah seperti buku-buku pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan.

  Dengan pengaruh positif yang kuat dari lingkungan belajar akan berpengaruh baik terhadap prestasi siswa. Keadaan lingkungan belajar siswa yang sebagian besar masyarakatnya berpendidikan akan mempengaruhi dan memotivasi siswa untuk selalu menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Anggota masyarakat yang berpendidikan pasti juga akan memberikan bimbingan dan dorongan bagi anggota masyarakat lain termotivasi untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Dengan adanya dukungan lingkungan belajar yang mendukung akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

  3. Hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KONDISI EKONOMI ORANGTUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DI SMA SWASTA KARYA BAKTI SELESAI T.P 2015/2016.

0 4 37

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA

0 0 18

PENDAHULUAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI.

1 4 115

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 137

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR, DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 149

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 0 148

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 1 137