RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN ERA GLOBALISASI (Studi pada Pondok Pesantren Al-Manar dan Al Mas’udiyyah Kab.Semarang Tahun 2015 ) - Test Repository

  

RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN

DENGAN ERA GLOBALISASI

(Studi pada Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren

Al Mas’udiyyah Kab. Semarang Tahun 1914-2015)

  

Oleh

SIYONO

NIM : MI.13.027

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam ( M.PdI )

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

  PROGRAM PASCASARJANA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA PROGAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

  Nama : Siyono, S.Pd.I NIM : M1.13.027 Progam Studi : Pendidikan Agama Islam Konsentrasi : Pembelajaran PAI Tanggal Ujian : 7 April 2016 Judul Tesis : Relevansi Kurikulum Pondok Pesantren pada Era Globalisasi

  (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Manar dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Kab. Semarang Tahun 2015)

  Tanggal Ujian : Panitia Munaqosah Tesis Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Dr. Phil.Widiyanto, M.A. Penguji I : Prof. Dr. H. Zulfa, M.Ag. Penguji II : Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag.

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Siyono, S.Pd.I NIM : M1.13.027 Progam Studi : Pendidikan Agama Islam Konsentrasi : Pembelajaran PAI Menyatakan bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 23 Maret 2016 Saya yang menyatakan,

  S I Y O N O

NIM: M1.13.027

  

MOTTO

يمحرلا نحمرلا الله مسب

  

دجو دج نم

Barang siapa yang bersungguh-sungguh

pasti akan berhasil “

  

“ JADILAH ORANG YANG SELALU

BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN”

  PERSEMBAHAN

Tesis ini Kami Persembahkan

Kepada Al-Mamater Tercinta

Jurusan Tarbiyah Program Pasca Sarjana

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

  

ABSTRAK

RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN ERA

  GLOBALISASI (Studi pada Pondok Pesantren Al- Manar dan Al Mas‟udiyyah

  Kab.Semarang Tahun 2015 ) Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui kurikulum dan landasan kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah, serta relevansinya dengan era globalisasi

  Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tiga pendekatan, yaitu: (1) pengamatan terlibat, (2) wawancara, dan (3) metode dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan dengan tiga alur kegiatan yaitu: Reduksi data, Penyajian data Penarikan kesimpulan.

  Penelitian ini menghasilkan beberapa penemuan; pertama, secara umum kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟diyyah dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu kurikulum salaf dan khalaf. Serta dapat dikatakan perpaduan kurikulum pendidikan formal dengan kurikulum Pesantren. Akan tetapi kurikulum tersebut bersifat integral, artinya kegiatan- kegiatan yang di laksanakan merupakan satu rangakaian dan bersifat saling mendukung.

  Kedua, landasan yang digunakan oleh ke dua Pondok-pesantren tersebut ada dua, yaitu landasan umum dan khusus. Landasan umum adalah Undang RI No.20 tahun 2003, pasal 1 dan pasal 19. Sedangkan untuk landasan khususnya yaitu untuk mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang „Alim dalam ilmu Agama, dikarenakan berubahnya zaman era globalisasi.

  Ketiga, keberadaan kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟diyyah di katakan masih relevan, dikatakan demikian karena Pondok- pesantren Al-

  Manar dan Al Mas‟diyyah terbuka kepada seluruh masyarakat umum, berkesinambungan dalam jenjang pendidikan, terstruktur dalam penguasaan bahan ajar. Itu terbukti dengan masih banyak masayarakat yang masih percaya kepada Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al-

  Mas‟udiyyah memondokkan putra-putrinya, agar mendapatkan ilmu pendidikan yang berlandaskan ajaran-ajaran Agama Islam, menjadikan keluhuran moral dan akhlakul karimah sebagai salah satu fokus bidang pendidikan.

  

ABSTRACT

COTTAGE BOARDING SCHOOL CURRICULUM RELEVANCE

TO THE GLOBALIZATION ERA ( Studies in Pondok Pesantren Al-Manar

and Al Mas'udiyyah Kab.Semarang 2015 )

  Objectives to be achieved in this research is to determine the curriculum and curriculum foundation Pondok Pesantren Al-Manar and Al Mas'udiyyah Pondok boarding, as well as its relevance to the era of globalization

  The study was conducted using a qualitative approach. The data collection techniques in this research is using three approaches, namely: (1) participant observation, (2) interviews, and (3) the method of documentation. Data analysis is done with three grooves of activities, namely: data reduction, data presentation inference.

  This research resulted in several discoveries; First, the general curriculum Pondok Pesantren Al-Manar and Al Mas'diyyah Pondok boarding can be classified into two types, namely, curriculum Salaf and khalaf. And can be said to be a mix of formal education curriculum with boarding school curriculum. However, the curriculum is integral, meaning that activities carried is one rangakaian and mutually supportive.

  Secondly, the basis used by the two Pondok boarding the two, namely general and specific runway. The common ground is Indonesia Act 20 of 2003, article 1 and article 19. As for the foundation in particular is to prepare the students to be the one who 'Alim in the science of religion, because of the changing era of globalization era.

  Third, the existence of curriculum Pondok Pesantren Al-Manar and Pondok Pesantren Al-Mas'diyyah at say still relevant, is said so because cottage- pesantren Al-Manar and Al Mas'diyyah openly to the general public, sustainable education, structured in mastery of teaching materials. That is evidenced by many communities who still believe in the Pondok boarding Al-Manar and Pondok Pesantren Al-Mas'udiyyah-housed her son and daughter, in order to get the science education that is based on the teachings of Islam, made the moral nobility and akhlakul karimah as one the focus of education.

  

KATA PENGANTAR

ِميِحَّرلا ِنمْحَّرلا ِالله ِمْسِب

ِتاَئِّيَس ْنِم َو اَنِسُفْنَأ ِر ْوُرُش ْنِم ِلِلّاِب ُذوُعَن َو ِهْيِدْهَتْسَن َو ْهُرِفْغَتْسَن َو ُهُنْيِعَتْسَن َو ُهُدَم ْحَن ِ َّ ِلِلّ َدْمَحْلا َّنِإ

َّنَأ ُدَهْشَأ َو

  الله َّلاِإ َهَلِإ َلا ْنَأ ُدَهْشَأ .ُهَل َيِداَه َلاَف ْلِلْضُي ْنَم َو ُهَل َّل ِضُم َلاَف ُالله ِهِدْهَي ْنَم ،اَنِلاَمْعَأ ِّلَص َّمُهَّللَا .ُهُل ْوُسَر َو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم ىَدَتْها ِنَم َو ِهِبْحَص َو ِهِلآ ىَلَع َو ٍدَّمَحُم ىَلَع ْكِراَب َو ْمِّلَس َو

ِةَماَيِقْلا ِم ْوَي ىَلِإ ُهاَدُهِب

  

" دعب امأ "

  Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Shalawat beserta salam kiranya terlimpah kepada al Musthafa. Sang Rasul yang terjaga dan mulia, berlimpah pula kepada keluarga, para sahabat dan pengikut yang setia.

  Berkat rahmat dan hidayah Allah, penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis yang sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Penulis menulis tesis dengan judul: RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN ERA

  

GLOBALISASI (Studi pada Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al

Mas’udiyyah Kab. Semarang)

  Terima kasih, penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Ag, Rektor IAIN Salatiga .

2. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujud tesis ini.

  3. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah.

  4. Bapak Suprapto Al marhum dan Ibu Supinah tercinta, Kakak-kakakku yang (Kang Tumidi, Mbak Mursiyah, Mbak Triyanti, Mas Slamet, Mbak Torseh, Kang Hari, Mbak Siyam, Mbak Titik, Mbak Lasmi, Kang Pratik). Yang selalu mendukung adikmu yang terakhir ini untuk mencari ilmu.

  5. Abah K. As’ad Haris Nasution, Ibu Nyai Ulfa beserta sekeluarga yang saya takdhimi yang telah mengajarkan, membimbing, mendidik dengan kasih sayang dan tulus ikhlas.

  6. Segenap dewan guru MTs, MA dan Madrasah Diniah Al-Manar, Para Santri Al-Manar yang saya Banggakan.

  7. Segenap dewan Pengurus Pondok-Pesantren Putra-Putri Al-Manar dan Pondok- Pesantren Putra-Putri Al-

  Mas’udiyyah Blater 8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya Pasca Sarjana PAI 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima dan dicatat Allah SWT sebagai amal saleh dan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda serta menjadi perantara kesuksesan-kesuksesan berikutnya di dunia dan di akhirat. Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan tesis ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.

  Salatiga, 30 Maret 2016 Penulis

  S I Y O N O NIM: M1.13.027

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................i HALAMAN LOGO IAIN ....................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN

  ………...................................................................iii HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iv HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................v HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................vii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................viii DAFTAR ISI .........................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................xv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xxii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................1 B. Rumusan Masalah Pembatasan Masalah .......................................8 C. Signifikansi Penelitian ..................................................................9 D. Kajian Pustaka .............................................................................11 E. Metode Penelitian ........................................................................16 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................16 2. Lokasi Penelitian ..................................................................17 3. Sumber Data .........................................................................17 4. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................18

  5. Analisis Data ........................................................................21 F. Sistematika Penulisan ..................................................................22

  BAB II PERSPEKTIF TEORI ........................................................................25 A. Kurikulum Pesantren......................................................................25 1. Arti Kurikulum ....................................................................25 2. Komponen Kurikulum ..........................................................28 a. Tujuan Kurikulum ..........................................................28 b. Isi Kurikulum .................................................................30 c. Bahan Ajar ......................................................................31 d. Metode/ Cara ..................................................................33 3. Evaluasi .................................................................................36 B. Karakteristik Pondok pesantren unggu ........................................38 C. Globalisasi ...................................................................................40 1. Pengertian Globalisasi..............................................................40 2. Karakteristik Globalisasi..........................................................44 3. Dampak Globalisasi ..............................................................45 a. Dapak Positif ...................................................................45 b. Dampak Negatif ..............................................................46 D. Relevansi Pondok-pesantren dalam era globalisasi ....................47 E. Kurikulum Pesantren yang relevan dengan era globalisasi .........49 BAB III PROFIL PONDOK-PESANTREN AL-MANAR DAN AL- MASUDIYYAH ...................................................................................51 A. Sejarah singkat dan perkembangan Pondok Pesantren Al-Manar.51

  1. Rintisan awal tahun 1914-1950 ............................................51 2.

  Tahun 1963-1982 K H Djalal Suyuti……….........................52 3.

  Tahun 1982-1992 K.H. Fathurrohman ................................53 4. Tahun 1992-2000 K. Muhammad Imam Fauzi ......................56 5. Tahun 2000-(2015) ..................................................................58 a.

  Susunan Pengurus .............................................................59 b.

  Keadaan Santri .................................................................61 c. Aktivitas Harian ................................................................63 d.

  Berbagai Tata Cara atau Peraturan Yang Berlaku ...........65 e. Keadaan Guru / Ustadz ..... .............................................66 B. Tujuan Pondok-Pesantren Al-Manar pada Masa Sekarang ........67 1.

  Visi .........................................................................................68 2. Misi .........................................................................................68 3. Tujuan......................................................................................69 C. Sarana dan Prasarana Pondok-Pesantren Al-Manar ...................71 1.

  Sarana Bangunan......................................................................71 2. Sarana Pendukung....................................................................72 3. Kegiatan Ekstra Pesantren Al-Manar ....................................72 D. Kurikulum Pondok-Pesantren Al-Manar ....................................73 1.

  Tujuan ...................................................................................73 2. Isi .............................................................................................74 3. Bahan ....................................................................................77 4. Cara di Pondok-pesantren Al Manar........................................89

  5. Landasan Kehidupan Santri Al-Manar ..................................96 E. Sejarah singkat dan Perkembangan Pondok Pesantren Al-

  Mas‟udiyyah..................................................................................98 1.

  Rintisan awal tahun 1963 ......................................................98 2. Tahun 1969 -1990................................................................... 98 3. Tahun 1990 – 2015 ..............................................................100 4.

  Susunan Pengurus Pesantren .........................................................101 5. Keadaan Santri ..............................................................................103 6. Aktifitas Harian ............................................................................104 7. Keadaan Guru ...............................................................................106 8.

  ...........................106 Sarana Prasarana Pesantren Al-Mas‟udiyyah

  9. Kegiatan ekstra Pondok-pesantren Al- Mas‟udiyyah.......................108

  F. Pondok-Pesantren Al- Mas‟udiyyah pada Masa

  Tujuan Sekarang

  ………………………………………………………...109 1. Kelembagaan..........................................................................110 2. Kurikulum Pondok-pesanten Al Mas‟udiyyah......................110 3. Cara .......................................................................................118 4. Evaluasi pembelajaran yang digunakan ................................118

  BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................123 A. Kurikulum Pondok- Pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah………………………………………………..…120

  1. Tujuan kurikulum pendidikan Pondok-Pesantren Al-Manar dan Pondok-

  Pesantren Al Mas‟udiyyah di kaitkan dengan Era Globalisasi.............................................................................123 2. Isi Kurikulum Pondok-Pesantren Al-Manar dan Pondok-

  Pesantren Al Mas‟udiyyah di kaitkan dengan Era Globalisasi.............................................................................125 3. Cara kurikulum Pondok-Pesantren Al-Manar dan Pondok-

  Pesantren Al Mas‟udiyyah di kaitkan dengan Era Globalisasi.............................................................................130 B.

  Landasan pengembangan Kurikulum Pondok- Pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah......................................128 C. Relevansi Kurikulum yang diterapkan di Pondok- Pesantren Al-

  Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah dengan Era

  Globalisasi...................................................................................134 1.

  Prinsip Fleksibilitas .............................................................138 2. Prinsip kontinuitas..................................................................139 3. Prinsip praktis dan Efisiensi....................................................140 4. Prinsip Efektifitas....................................................................141 5. Prinsip Khusus........................................................................143 ................................................................................................

  BAB V PENUTUP 148 A.

  Kesimpulan...................................................................................148 B. Saran ..........................................................................................151

  C.

  Penutup ........................................................................................152 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN TABEL Halaman

  TABEL 3.1: Jumlah Santri Al Manar

  61 TABEL 3.2: Daerah Asal Santri

  61 TABEL 3.3: Pekerjaan Orang Tua Santri

  62 TABEL 3.4: Kegiatan Harian

  63 TABEL 3.5: Kegiatan Pekan

  64 TABEL 3.6: Kegiatan Bulanan

  64 TABEL 3.7: Kegiatan Tahunan

  65 TABEL 3.8: Kegiatan Ekstra

  72 TABEL 3.9: Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Manar 74 TABEL 3.10: Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Wustha Al-Manar

  75 TABEL 3.11: Struktur kurikulum Madrasah Diniyah Ulya Al-Manar

  76 TABEL 3.12: Struktur kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar

  76 TABEL 3.13: Nama kitab Taukhid

  78 TABEL 3.14: Nama kitab Tajwid

  79 TABEL 3.15: Nama kitab Akhlak/ Tasawuf

  80 TABEL 3.16: Nama kitab Nahwu

  82 TABEL 3.17: Nama kitab Ilmu Fiqih

  83 TABEL 3.18: Nama kitab Usul Fiqih

  84 TABEL 3.19: Nama kitab Ilmu Tafsir

  85 TABEL 3.20: Nama kitab Hadist

  86 TABEL 3.21: Nama kitab Ulumul Hadist

  87 TABEL 3.22: Nama kitab Tarikh

  88 TABEL 3.23: Jumlah Santri Al Mas‟udiyyah

  104 TABEL 3.24:

  Daerah Asal Santri Al Mas‟udiyyah 104

  TABEL 3.25: Kegiatan Harian 104 TABEL 3.26: Kegiatan Pekan 105 TABEL 3.27: Kegiatan Bulanan 106 TABEL 3.28: Kegiatan Tahunan 106 TABEL 3.29: Nama kitab Taukhid 112 TABEL 3.30: Nama kitab Tajwid 112 TABEL 3.31: Nama kitab Akhlak/ Tasawuf 113 TABEL 3.32: Nama kitab Nahwu 114 TABEL 3.33: Nama kitab Ilmu Fiqih 114 TABEL 3.34: Nama kitab Usul Fiqih 115 TABEL 3.35: Nama kitab Ilmu Tafsir 116 TABEL 3.36: Nama kitab Hadist 117 TABEL 3.37: Nama kitab Ulumul Hadist 117 TABEL 3.38: Nama kitab Tarikh 118

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup 2. Nota Dosen Pembimbing Tesis 3. Lembar Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang tertua di

1 Indonesia. Pesantren juga sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam untuk

  mempelajari, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan

  2 menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

  Eksistensi pesantren sebagai lembaga tidak hanya identik dengan makna

  3

  keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian (indigenous) Indonesia,

  4 sebab keberadaannya mulai dikenal di bumi Nusantara pada abad ke-13.

  Pesantren merupakan bagian dari sejarah pendidikan dan peradaban Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan bercorak tradisional (pendidikan tradisonal Islam) yang merupakan lembaga pendidikan

  5 formal tertua bagi masyarakat Islam di Indonesia.

  Sebagai lembaga pendidikan dengan kurikulum yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan (agama Islam), pesantren dianggap kurang memberikan arah yang prospektif bagi masa depan dibandingkan dengan lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan perguruan tinggi. Di sisi lain juga dianggap kurang 1 Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999,1. 2 3 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994, 55.

  Madjid Nurcholish, Bilik-bilik Pesantren: sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997, 3. 4 5 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta:INIS, 1994, 6.

  Faisal Ismail, Ideologi Hegemoni dan Otoritas Agama Wacana Ketegangan Kreatif dalam mengimbangi tuntutan zaman. Karena kurangnya dalam mengimbangi tuntutan zaman, beserta faktor-faktor lain yang beragam, oleh Nurcholish Madjid pesantren dianggap kurang siap untuk “lebur” dalam mewarnai kehidupan

  6 modern.

  Guna membenahi kekurangan-kekurangan tersebut banyak para tokoh dari kalangan pesantren mulai mengembangkan visi-misi dan kurikulumnya. Pesantren mulai melakukan akomodasi dan penyesuaian seperti adanya sistem penjenjangan, kurikulum yang lebih jelas dan sistem klasikal.

  Seiring dengan perubahan tersebut muncullah tipologi pesantren yang mana diklasifikasikan menjadi dua yaitu, pesantren salaf dan pesantren khalaf.

  Sebuah pesantren disebut salaf apabila dalam kegiatan pendidikanya semata-mata berdasarkan pola pengajaran klasik/ lama yakni berupa pengajian kitab kuning dengan metode pembelajaran tradisional. Kemudian pesantren disebut khalaf/ modern adalah pesantren yang disamping tetap melestarikan unsur-unsur utama pesantren, memasukkan juga ke dalamnya unsur-unsur modern yang ditandai dengan sistem klasikal/ sekolah dan adanya materi ilmu-ilmu umum dalam

  7 muatan kurikulumnya.

  Menurut Ronald Alam Lukens Bull, Syekh Maulana Malik Ibrahim mendirikan Pondok-pesantren salaf di Jawa pada tahun 1399 M untuk

  8

  menyebarkan Islam di Jawa. Pondok-pesantren yang panjang usianya kiranya sudah cukup alasan untuk menyatakan bahwa pondok pesantren telah menjadi 6 Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren: sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997, 7. 7 8 Maksum, Pola Pembelajaran di Pesantren, Jakarta: Departemen Agama RI, 7-8.

  Alam Lukens Bull Ronald, A Peaceful Jihad: Javanese Education and Religion Identity milik budaya bangsa dalam bidang pendidikan, dan telah ikut mencerdaskan

  9 kehidupan bangsa.

  Sejak dekade 80 dan 90-an, banyak pemikiran-pemikiran progresif yang membahas seluk-beluk pesantren, mulai dari kultur, tradisi, pemikiran, dan sebagainya. Ide-ide pemikiran itu muncul dari gagasan untuk membuat pesantren beberapa langkah lebih maju. Ini biasanya muncul dari ilmuan yang pernah mengenyam pendidikan pesantren lalu melanjutkan studinya di luar pesantren. Mereka seakan melihat, bahwa ada yang kurang dan tidak pas di pesantren. Ada

  10 hal-hal yang masih perlu dibenahi.

  Salah satu penyebab pemikiran progresif adalah globalisasi. Globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menimbulkan adanya sistem satelit informasi dunia, konsumsi global, gaya hidup kosmopolitan, mundurnya kedaulatan suatu negara kesatuan dan tumbuhnya kesadaran global bahwa dunia adalah sebuah lingkungan yang terbentuk secara

  11

  berkesinambungan, dalam hal itu muncul kebudayaan global yang membawa pengaruh terhadap perkembangan social budaya yang beraneka ragam. Menurut John Naisbitt, kebudayaan Negara-negara yang berbahasa Inggris akan mendominasi gaya hidup yang memunculkan perubahan nilai dan mempengaruhi

  9 10 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994, 7.

  Mohammad Achyat Ahmad, Liberalisasi Islam di Pesantren, cet I, Pasuruan: Sidogiri Pustaka, 25. 11 Azyumardi Azra, Konflik Baru antara Peradaban Globalisasi, Radikalisme & masyarakat lain, maka akan terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat penerima

  12 pengaruh.

  Kondisi ini telah mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Perubahan masyarakat Indonesia terjadi dari masyarakat agraris menjadi masyarakat informatif yang bertumpu pada teknologi informatika. Masyarakat muslim di Indonesia, mau tidak mau juga merasakan dampak dari globalisasi ini, walaupun sebenarnya fenomena ini menurut

  13 Azyumardi Azra bukanlah fenomena baru sama sekali.

  Jika pada akhir abad 19 dan awal abad 20 globalisasi yang bersifat religio- intelektual telah dirasakan oleh bangsa Indonesia yaitu bersumber dari Timur Tengah. Proses globalisasi dewasa ini, bersumber dari Barat, yang terus memegang supremasi dan hegemoni dalam berbagai lapangan kehidupan

  14 masyarakat dunia umumnya.

  Dengan melihat sumber globalisasi saat ini, maka dalam proses globalisasi ini ada nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dalam era ini, kehebatan suatu negara-bangsa tidak lagi didasarkan atas sumber daya alam yang melimpah dan alat-alat produksi masal, tetapi sandaran terpenting yang akan menentukan keberlangsungan hidup dan kemajuan negara-bangsa adalah mutu sumber daya 12 John Naisbitt dan Patrica Aburdence, Megatrend 2000, Terj, Fx. Budijanto, Jakarta: Bumi Aksara, 1990, 126. 13 Azyumardi, Konflik Baru antara Peradaban Globalisasi, Radikalisme & Pruralitas, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. 14 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenim Baru,

  15

  manusia yang dimiliki. Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

  Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia sebenarnya mempunyai peluang dalam menciptakan SDM yang berkualitas dengan catatan pondok pesantren mampu mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah hidup berabad-abad, menjadi pendidikan alternatif yang ideal, mencetak generasi muda yang ber-akhlakul karimah, di era globalisasi yang sedang terjadi dengan tanpa meninggalkan watak kepesantrenannya.

  Menurut Edy Supriyono, minimal ada tiga alasan mengapa pesantren peluangnya lebih besar dibandingkan lembaga pendidikan yang lain; ” 1.

  Pesantren yang ditempati generasi bangsa (mulai anak-anak hinggga pemuda), dengan pendidikan yang tidak terbatas oleh waktu sebagaimana pendidikan umum.

2. Pendidikan pesantren yang mencoba memberikan keseimbangan antara pemenuhan lahir dan batin.

  16 3. Pendidikan pesantren terbuka untuk semua kalangan”.

  Serta jika pesantren melakukan inovasi dalam pendidikannya maka pada hakikatnya pesantren akan lebih terbuka kesempatannya di pilih oleh masyarat.

  Inovasi pendidikan dapat menyangkut berbagai bidangdi Pondok-pesantren.

  15 Bachrudin Musthafa, Kecenderungan Global dan tuntutan Pendidikan Abad Informasi,

Jurnal Ilmu Pendidikan, November 2002, Jilid 9, Nomor 4 ISSN 0215-9613, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), 248. 16 Edy Supriyono, Pesantren di Tengah Arus Globalisasi, Menggagas Pesantren Masa Kurikulum sebagai salah satu bagian dari software merupakan salah satu aspek yang cukup urgen untuk di perbaharui agar sesuai dengan perkembangan zaman.

  Kurikulum merupakan komponen instrumen pendidikan yang penting keberadaannya, karena dengan kurikulum segala bentuk aktivitas pendidikan akan terarah dalam rangka pencapain tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU

17 SISDIKNAS.

  Sistem pendidikan serta kurikulum pesantren kini menjadi banyak perbincangan bukan hanya sekedar karena kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan nasional yang selalu berubah, tetapi karena dinamisasi pesantren dalam mengembangankan kurikulum, dengan membentuk lembaga pendidikan formal yang menyerap muatan kurikulum yang dibutuhkan dalam konteks kebutuhan masyarakat akan pendidikan modern yang membutuhkan lembaga legal formal yang mampu mengeluarkan ijazah, sebagai suatu formalitas kelulusan dalam menjalani program pendidikan, dan penambahan mata pelajaran umum di dalam sekolah keagamaan (dalam hal ini adalah pesantren dan lembaga pendidikan Islam) sebagai suatu wujud tantangan kebutuhan zaman akan kebutuhan pendidikan yang memberikan orientasi pengajaran, dan pemberian bekal hidup yang berbeda. Keadaan yang seperti ini juga belaku pada pengembangan pendidikan Islam (terutama dalam pengembangan kurikulum pendidikan) Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren

  Al Mas‟udiyyah.

17 UURI No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Bandug:

  Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah di antara Pondok-pesantren yang berada di Kab. Semarang yang sudah lama berdiri Fakta ini diperoleh dari dokumen yang penulis dapatkan. Serta Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah menyatakan bahwa selain melaksanakan kurikulum salafiyah seperti model bandongan, sorogan dan takhassus, pesantren juga melaksanakan kurikulum khalafiyah (modern) yaitu dengan berdirinya lembaga formal.

  Kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah memberikan pendidikan kepada para santrinya secara integral pengetahuan umum dan agama, Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah terus berusaha memenuhi tuntutan kemajuan dan pendidikan, baik itu tuntutan ilmu umum atau megenai system pendidikan Nasional, dan SKB tiga menteri, serta ilmu Agama. Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah mengakomodir tuntutan masyarakat serta tidak menghilangkan ciri khas sebagai pesantren. Problem adaptasi dengan kemajuan dan system pendidikan ini sedikit banyak telah mempengaruhi pengembangan kurikulum, baik di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah. Sehingga pesantren mengupayakan dengan menambah Ustadz dan para Guru yang mempunyai pengalaman baru dan gelar kesarjanaan di harapka menambah pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah di peroleh oleh para ustadz pesantren sebelumnya, sehingga memungkin membuka paradigma baru yang ada dalam Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah tersebut.

  Bentuk asal kurikulum Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah adalah pesantren tradisional yang mengajarkan kitab klassik (kitab kuning) yang menjadi muatan inti dalam pengajaran agama di Pondok- pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah, baik itu di ajarkan dalam Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah bentuk hafalan bait, lafal makna, maupun membaca kitab secara keseluruhan.

  Pengembangan keilmuan membaca kitab kuning melalui nahwu dan sharaf, dengan metode pembelajaran sorogan dan bandongan. Kegiatan pembelajaran pesantren klassik diatas mengalami perubahan dan dinamika seiring dengan perubahan dan dinamika pengembangan seiring dengan meningkatnya tuntutan zaman, sistem pendidikan, dan alumni dan ustadz yang mempunyai paradigma modern pada Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah.

  Dari paparan di atas dapat dilihat betapa pentingnya fungsi kurikulum dalam pendidikan, sehinggga dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti penerapan kurikulum Pondok-pesantren dalam era globalisasi B.

   Rumusan Masalah

  Penilitian ini ditujukan untuk mengkaji tentang kurikulum dalam perkembangan lembaga pendidikan Islam, terutama menyangkut topik relevansi kurikulum di pondok pesanren. Penelitian ini penulis batasi permasalahan pada pengembangan kurikulum di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah. Sedangkan lembaga pendidikan formal tidak di ulas lebih lanjut dikarenakan fokus penelitian hanya membatasi pada kurikulum pondok pesantren. Pengembangan kurikulum pondok pesantren, penulis mengambil setting penelitian pada Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah bertempat di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.

  Dari latar belakang di atas, maka akan diuraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana kurikulum yang di terapkan di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah?

  2. Apa landasan pengembangan kurikulum di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah ?

  3. Apa kurikulum yang diterapkan di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah masih relevan dengan era globalisasi ?

C. Signifikan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini secara umum bertujuan :

1. Untuk mengetahui kurikulum di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah.

  2. Untuk mengetahui landasan yang di gunakan dalam pengembangan kurikulum di Pondok-pesantren Al-Manar dan Pondok-pesantren Al Mas‟udiyyah.

3. Mengetahui relevansi kurikulum di pondok-pesantren Pondok-pesantren

  Al-Manar dan Pondok- pesantren Al Mas‟udiyyah dengan era globalisasi.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada dua hal :

  1. Manfaat secara teoritif substantif a.

  Memberikan masukan keilmuan dalam pengembangan dunia pendidikan pesantren b.

  Memperkaya teori tentang pengembangan kurikulum di lembaga pendidikan Islam.

  c.

  Menyumbangkan pemikiran tentang kurikulum yang relevan bagi pendidikan di Indonesia umumnya dan pendidikan di pondok pesantren pada khususnya dalam menghadapi era globalisasi.

  d.

  Memberikan bahan kajian dan rujukan bagi penelitian di bidang yang serupa.

  2. Manfaat secara praktis empirik a.

  Sebagai tugas akhir untuk menyeleisaikan studi Pascasarjana program Magister Pendidikan Islam b. Sebagai sumbangan informasi mengenai perkembangan praktis kurikulum pesantren dan lembaga pendidikan Islam.

  c.

  Sebagai masukan dan pertimbangan kepada pesantren dan lembaga pendidikan islam terkait dengan pengembangan kurikulum.

D. Kajian Pustaka

  Adapun penelitian yang berkaitan dengan tema, penulis menemukan antara lain: Mujamil Qomar, Politik Pendidikan Pesantren Melacak Transformasi

  

Institusi, dan Metode , kemudian dicetak menjadi buku dengan judul: Pesantren

Dari Transformasi metodologi Menuju Demokratisasi Institus i. Dalam penelitian

  ini dikemukakan bahwa kurikulum pesantren itu jika diamati dengan melihat kondisi pada dua kutub secara ekstrim (masa permulaan dan keadaan sekarang) memang menunjukkan perubahan yang sangat fundamental, tetapi ketika perubahan itu dilihat secara setahap demi setahap, ternyata hanya terjadi perubahan yang amat lamban. Perubahan yang terjadi lebih imitatif daripada

  18 upaya pembuatan model sendiri.

  Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren : Suatu Kajian Tentang

  

Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren , kemudian oleh INIS diterbitkan

  pada tahun 1994. Penelitian yang mengambil 6 pesantren sebagai situsnya mengemukakan bahwa jenis pendidikan di pesantren ada yang bersifat formal dan non formal. Untuk yang bersifat non formal, hanya mempelajari agama yang bersumber dari kitab-kitab klasik. Kurikulum pada jenis pendidikan ini berdasarkan tingkat kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Sedangkan untuk pendidikan formal (madrasah dan sekolah umum)

  19 berlaku kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah (Depag dan Depdikbud). 18 Mujamil Qomar, Pesantren dan Transformasi Metodologi menuju Demokrasi Institusi, Jakarta: Erlangga, 1996 19 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Suatu Kajian Tentang Unsur dari Nur Ali, Manajemen pengembangan kurikulum sekolah menengah kejuruan di pesantren (studi multi kasus di Pesantren Darum Ulum Jombang dan Pesantren Al-Yasini Wonorejo Pasuruan). Fokus penelitian ini adalah ingin mengetahui latar belakang diadakannya pengembanban kurikulum, kegiatan pengembangan kurikulum pesantren, dan implikasi manajemen pengembangan

  20 kurikulum terhadap citra sekolah menengah kejuruan (SMK).

  Amir Mahmud, Dinamika pengembangan Kurikulum Pesantren Rifaiyah, Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan yang menggunakan perspektif sejarah untuk menggali data secara kronologis-historis dalam menganalisa pengembangan kurikulum pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan.

  Kesimpulan penelitian ini adalah mengenai pengaruh kepemimpinan pesantren dalam pengembangan kurikulum pendidikan pesantren, pergantian pemimpin membawa dampak yang signifikan terhadap kebijakan dan orientasi perubahan kurikulm pendidikan pesantren, pergantian pemimpinan pesantren membawa sebuah dinamika perubahan dan perkembangan. Perubahan dan dinamika pengembangan kurikulum pesantren Rifaiyah lebih banyak dipengaruhi faktor kepemimpinan pesantren yang membawa orientasi pendidikan pesantren, bahkan perubahan kurikulum pesantren tidak banyak terlihat ketika perubahan

  21 kurikulum pendidikan nasional mengalami banyak perubahan.

  Disertasi, Modernisasi Pesantren; Studi Transforma si Kepemimpinan

  

Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren oleh Abd. Halim Soebahar. Disertasi ini 20 Nur Ali, Manajemen Pengembangan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan di Lingkungan Pesantren, Tesis Pascasarjana UNM, 2014. 21 Amir Mahmud, Dinamika Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pesantren kemudian diterbitkan oleh LkiS dengan judul yang sama pada tahun 2013. Halim dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa sistem pembaharuan dan proses perjalanan pesantren mengusung tema modern bukanlah hal yang mudah. Dijelaskannya bahwa kehidupan pesantren penuh dengan kultural tradisinya terkadang sulit untuk disinggung dengan semacam realitas kehidupan nyata diluar.

  Namun apa yang ditelitinya dari lima lembaga pendidikan pesantren, yaitu; pesantren Syaikhona Kholil, At-Taroqqi, Banyuanyar, Annuqayah, dan pesantren Al Amin, menunjukkan bahwa modernisasi yang terjadi di lima pesantren tersebut berangkat dari peran kiai pesantren.

  Kompetensi yang dimiliki masing

  • –masing pesantren tersebut ditransformasikan dalam sistem pendidikan pesantren. Maka secara garis besar apa yang terjadi dari pembaharuan dalam pendidikan pesantren adalah respon kiai terhadap inovasi dalam proses transformasi. Pola inovasi oleh masing-masing kiai pesantren memiliki hampir pandangan yang sama mengenai perlunya dilakukan inovasi sistem kurikulum pendidikan pesantren, yaitu al muhafadzotu ala qodimi

  , yang berarti memelihara tradisi lama yang

  as sholih wal akhzu bil jadidi al aslah

  22 masih relevan dan melakukan inovasi yang lebih konstruk.

  Penelitian Tesis, Model Pengembangan Kurikulum Pesantren (Studi di

  

Pondok Pesantren An-Nur Bululawang Malang) oleh Edy Sutrisno. Dalam

  penelitiannya digambarkan bahwa kurikulum pesantren terus mengalami pengembangan. Meskipun dalam temuannya terjadi berbagai dialektika dalam 22 Abd Halim Soebahar, Modernisasi Pesantren; Studi Transforma si Kepemimpinan Kiai

  proses perjalanan pengembangan kurikulum disana. Model pendidikan yang diterapkan dipesantren ini dalam sejarahnya mengambil dua seting model pendidikan, yaitu keagamaan dan umum. Pendidikan keagamaan yang dimaksudnya terfokus pada pendidikan yang bermuatan dengan mata pelajaran agama dengan mengandalkan kitab kuning. Sedangkan pendidikan umum hanya mengajarkan mata pelajaran umum selain yang berbau agama. Namun dalam perjalanannya dua model pendidikan ini mulai dilebur menjadi satu. Pemisahan waktu yang sebelumnya sudah lama dilakukan membuat kurikulum di pesantren ini berjalan lambat. Sampai akhir tahun 2008, Peleburan dan penyatuan dua model

  23 pendidikan mulai digabungkan dan dirumuskan dalam kurikulum.

  Tesis,

  Dinamika Pengembangan Kurikulum Ma’had Aly Pondok

Pesantren Wahid Hasyim Sleman . Oleh zainul Arifin. Tesis ini mendeskripsikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PONDOK PESANTREN DI MADURA (Studi Kasus: Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan)

0 5 46

IMPLEMENTASI PROGRAM LIFE SKILL DI LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN ANNIBROS (Studi Deskriptif pada Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Annibros Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang)

5 19 139

PONDOK PESANTREN DAN PERUBAHAN SOSIAL (Strategi Adaptasi Pondok Pesantren Sidogiri Dalam Menghadapi Perubahan Sosial) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 136

KONSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN TERHADAP DEMOKRATISASI PENDIDIKAN DI PESANTREN : Studi Kasus di Pondok Pesantren Langitan, Desa Widang Kecamatan Widang Kabupaten Tuban Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 133

PENDIDIKAN PARTISIPATIF DI PESANTREN (Studi atas Fenomena Bahsul Masail di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur 2006) - Test Repository

0 0 73

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN KETAATAN MELAKSANAKAN TATA TERTIB PONDOK (Pada Santri Pondok Pesantren Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2008)

0 0 90

MOTIVASI BELAJAR DI PESANTREN Pada Santri Putri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Kalibening, Kec. Tingkir, Salatiga tahun 2009 - Test Repository

0 0 106

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT ( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur ) - Test Repository

0 1 129

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN SIROJUDDINASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 184