kd Tasik 1004026 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation”, atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu, tempat, pelaku, dan aktivitas. (Sugiono, 2010, hlm. 215). Dalam penelitian ini yang menjadi pelaku adalah guru dan siswa, aktifitas adalah penggunaan gesture dalam membaca pemahaman bahasa Inggris, dan tempat merupakan lokasi dilaksanakanya aktivitas tersebut. Penelitian mengenai penggunaan gesture dalam membaca pemahaman bahasa Inggris di SD ini dilaksanakan di SDN Galunggung, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. SDN Galunggung dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut, diantaranya :

a. SDN Galunggung merupakan salah satu SD favorit di kota Tasikmalaya

b. Bahasa Inggris di SDN Galunggung merupakan salah satu mata pelajaran yang mendapat perhatian yang baik dari pihak sekolah, hal ini dibuktikan dengan prestasi siswa dalam bahasa inggris cukup baik, kemudian adanya pelajaran tambahan bahasa Inggris pada kegiatan pengembangan diri.

c. Banyak prestasi yang diraih dalam bidang bahasa inggris, antara lain : 1) Juara ke-1 scrable se-Jawa Barat pada tahun 2010, 2011, dan 2012

2) Juara ke- 1 speech contes se-Jawa Barat pada tahun 2012 dan se-Kota Tasikmalaya pada tahun 2013.

3) Juara ke-1 Story telling se-Priangan Timur pada tahun 2013

4) Juara ke-II Spelling bee se-Jawa Barat pada tahun 2011, dan masih banyak lagi prestasi yang lainya.

Adapun yang menjadi subjek penelitian pada peneliatian Penggunaan Gesture Dalam Membaca Pemahaman Bahasa Ingris di SD Ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Galungggung, penentuan subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :


(2)

1. Guru yang menjadi subjek penelitian merupakan lulusan S-1 Pendidikan bahasa Inggris

2. Guru yang menjadi subjek penelitian merupakan guru yang sudah berpengalaman dalam mengajar bahasa Inggris.

3. Guru biasa menggunakan gesture dalam pembelajaran bahasa Inggris.

4. Kelas V ditetapkan sebagai subjek penelitian karena Standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang membaca pemahaman terdapat pada pembelajaran kelas V.

5. Pembelajaran bahasa Inggris di Kelas V SDN Galunggung merupakan pembelajaran yang aktif dan komunikatif.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tidak ada desain secara khusus seperti peneitian kualntitatif, penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan dari apa yang direncanakan. Desain kualitatif memiliki sifat luwes, akan berkembang sejalan berkembangnya pekerjaan lapangan. (Gunawan, 2013).

Pada penelitian ini peneliti melakukan langkah-langkah yang biasa sesuai dengan langkah- langkah penelitian. Langkah-langkah tersebut mengacu pada langkah yang dikemukakan Arikunto (2010, hlm. 64), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Memilih masalah 2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan Masalah

4. Memilih Pendekatan

5. Menentukan Varabel dan sumber data

6. Menentukan dan menyusun

instrumen

7. Mengumpulkan data 8. Analisis data

9. Menarik Kesimpulan 10. Menulis Laporan


(3)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan fenomena berdasarkan fakta dilapangan secara menyeluruh dan mendalam. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga, berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami perilaku manusia dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendirianya. (Gunawan, 2013, hlm. 81).

Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan lingkungan alamiah (natural setting) (Creswell, 2010, hlm. 261; Sugiono, 2010, hlm. 14). Peneliti mengumpukan data data lapangan tanpa adanya perlakuan atau situasi yang telah di seting sebelumnya. informasi yang dikumpulkan dengan berbicara langsung kepada orang-orang dan melihat mereka bertingkah laku. Konteks natural inilah yang menjadi karakteristik utama penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengamati komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan gesture dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa inggris di kelas V SDN Galunggung. Peneliti melakukan pengamatan langsung berdasarkan kondisi alamiah pada saat guru melakukan

pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris berlangsung dan

memperhatikan gesture-gesture yang dilakukan oleh guru. D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan.

1. Tahap Perencanaan

a. Melakukan observasi sebagai studi pendahuluan penalitian ke sekolah yang dijadikan subjek penelitian.

b. Memilih kelas sebagai subjek penelitian c. Menyusun Instrumen penelitian


(4)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan pengumpulan data yang pertama yaitu observasi dan merekam proses pembelajaran

b. Melakukan pengumpulan data yang kedua yaitu wawancara kepada guru dan siswa kelas V SDN Galunggung.

3. Tahap Pengolahan (Analisis Data)

a. Mereduksi data berdasarkan tujuan penelitian

b. Memaparkan data

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai fokus permasalahan dalam penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Gesture

Gesture adalah salah satu cara berkomunikasi dengan mengungkapkanya melalui gerakan anggota tubuh, gesture dapat membantu untuk menerjemahkan informasi yang sulit untuk diungkapkan lewat kata-kata, atau untuk menerjemahkan kata-kata atau kalimat yang kurang dimengerti. Gesture dalam penelitian ini adalah gerakan-gerakan yang dilakukan oleh guru untuk menunjang pembelajaran bahasa Inggris

2. Jenis Gesture

Jenis-jenis gesture bentuk-bentuk gesture yang dilakukan oleh guru ketika berada dalam proses pembelajaran membaca pemahamn bahasa Inggris di kelas V SDN Galunggung.

3. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah sebuah proses untuk memperoleh informasi dan membangun pengetahuan dari bahasa tulis. Dalam reading comprehension diperlukan kemampuan untuk pemahaman dan interpretasi yang tepat dari sebuah teks. (Snow at al, Grabe and Saller, dalam Nurman Antony, hlm 3). Membaca pemahaman disini adalah proses belajar membaca pemahaman bahasa inggris siswa kelas V di SDN Galunggung.


(5)

F. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang gunakan oleh peneliti adalah observasi dan wawancara.

1. Observasi

Dalam penelitan ini observasi merupakan teknik pengumpulan data yang utama untuk memperoleh data melalui pengamatan langsung. Kartono (dalam Gunawan 2013, hlm. 143) mengemukakan bahwa ‘observasi ialah studi yang disegaja dan sistematis tentang fenomena sosial dengan jalan pengamatan dan pencatatan’. Jadi Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui situasi nyata yang menjadi fokus penelitian.

Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif, peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat terlibat dalam kegiatan tersebut, (Sugiono, 2010). Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan melalui perekaman proses pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. Observasi dilakukan dengan perekaman supaya peneliti dapat melihat kembali data observasi secara berulang-ulang untuk memperoleh data yang akurat. Perekaman dilakukan selama tiga kali, dua pertemuan di kelas VB SDN Galunggunggung pada tanggal 25 April dan 2 Mei 2014 dan satu pertemuan di kelas VC SDN Galunggung pada tanggal 23 April. Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung proses belajar membaca pemahaman di kelas, dan bagaimana guru guru berkomunikasi dengan siswa dengan menggunaka gesture.Oleh karena itu peneliti akan mengamati dan mencatat hal-hal berikut :

a. Penggunaan gesture dalam proses pembelajaran membaca pemahaman

b. Bentuk gerakan gesture yang muncul selama pembelajaran membaca pemahaman


(6)

Dari pengamatan terhadap poin-poin tersebut dapat menggambarkan penggunaan gesture dalam membaca pemahaman.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden untuk melengkapi data observasi.

Menurut Kartono dalam Gunawan (2013, hlm. 160) mengungkapkan bahwa wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan proses tanya jawab lisan,dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara padapenelitian kualitatif tidak seperti wawancara biasanya yang hanya untuk memperoleh informasi, tetapi peneliti cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi dan pemikiran informan.

Pada penelitian ini peneliti melakukan teknik wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang belum diketahui peneliti ketika melakukan observasi, dan mengklarifikasi data yang belum dipahami peneliti berdasarkan hasil observasi.

Ada beberapa jenis wawancara yang bisa digunakan dalam penelitian, Esteberg dalam Sugiono (2010) mengemukakan beberapa teknik wawancara yaitu wawancara testruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Dalam wawancara ini, peneliti memang memiliki pedoman wawancara, tetapi apabila peneliti membutuhkan lebih banyak informasi, pertanyaan bisa lebih dikembangkan lagi. Responden diajak untuk mengungkapkan pendapat dan ide-idenya secara lebih terbuka. Alasan peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang responden, dan agar wawancara lebih terbuka.

Responden yang bersadia melakukan wawancara adalah guru bahasa Inggris kelas V yang mengajar pada pembelajaran yang diamati oleh peneliti dan sembilan siswa, yakni empat siswa dari kelas VC dan lima siswa dari kelas VB.


(7)

Wawancara dengan guru dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2014, melalui wawancara guru peneliti mengetahui tentang keseluruhuan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman, dan mengklarifikasi hal-hal yang belum difahami peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung. Wawancara dengan siswa dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014, melalui wawancara dengan siswa peneliti ingin mengetahui tentang respon siswa terhadap pembelajaran dan gesture yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan hal yang sangat penting dalam setiap penelitian karena Instrumen merupakan alat ukur untuk mengamati dan mendapat informasi dari masalah yang akan ditliti. Seperti yang di ungkapkan Sugiono (2010, hlm 148). “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Creswell 2010, hlm 261), peneliti mengumpulkan sendiri data melalui berbagai teknik pengumpulan data observasi atau wawancara. Meskipun peneliti bisa melakukan protokol sejenis instrumen untuk mengumpulkan data, tetapi peneliti sendirilah yang sebenarnya menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan informasi.

Merujuk pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini penelitilah yang menjadi instrumen untuk mengumpulkan informasi yang didukung pedoman observasi sebagai acuan untuk pengambilan data observasi dan pedoman wawancara sebagai acuan untuk melakukan wawancara.

H. Teknik Pengolahan Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun scara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, dan observasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menysusun kedalam pola, memilih nama yang penting dan


(8)

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri maupun orang lain, (Sugiono, 2010, hlm. 335).

Pengolahan data dalam penelitian kualitatif merupakan proses analisis secara keseluruhan untuk memaknai data berupa teks atau gambar. Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi secara terus-menerus. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. (Cresswell, 2010) Proses analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan sesuatu yang kompleks pemaparan data harus disajikan secara rinci, oleh karena itu peneliti harus cermat ndalam pengolahan data. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini mengikuti pendapat Milles dan Huberman yang mengemukakan tiga tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi data ( data reduction), (2) paparan data (data display), dan penarikan kesimpulan. (Sugiono, 2010).

1. Reduksi Data

Peneliti mereduksi data hasil observasi dan wawancara berdasarkan tujuan penelitian. Sugiono (2012, hlm. 247) mengungkapkan bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Reduksi ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai gesture yang ditunjukan guru selama pembelajaran berlangsung. Selanjutnya Peneliti mengelompokan dan gesture berdasarkan jenis-jenis gesture yaitu iconic gesture, methaporic gesture, deictic gesture dan beat gesture.

2. Paparan Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian, peneliti mendeskripsikan setiap gesture yang muncul dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. Kemudian peneliti juga mendeskripsikan gesture berdasarkan jenis-jenisnya kedalam bentuk tabel.


(9)

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap akhir dari analisis data, yakni menarik kesimpulan dari hasil penyajian data. Berdasarkan penyajian data dapat disimpulkan bahwa gesture selalu muncul dalam berbagai situasi pembelajaran. Jenis-jenis gesture. yaitu iconic gesture, methaporic gesture, deictic gesture dan beat gesture memiliki peran tersendiri dalam proses pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di Sekolah Dasar.


(1)

a. Melakukan pengumpulan data yang pertama yaitu observasi dan merekam proses pembelajaran

b. Melakukan pengumpulan data yang kedua yaitu wawancara kepada guru dan siswa kelas V SDN Galunggung.

3. Tahap Pengolahan (Analisis Data)

a. Mereduksi data berdasarkan tujuan penelitian b. Memaparkan data

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai fokus permasalahan dalam penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Gesture

Gesture adalah salah satu cara berkomunikasi dengan mengungkapkanya melalui gerakan anggota tubuh, gesture dapat membantu untuk menerjemahkan informasi yang sulit untuk diungkapkan lewat kata-kata, atau untuk menerjemahkan kata-kata atau kalimat yang kurang dimengerti. Gesture dalam penelitian ini adalah gerakan-gerakan yang dilakukan oleh guru untuk menunjang pembelajaran bahasa Inggris

2. Jenis Gesture

Jenis-jenis gesture bentuk-bentuk gesture yang dilakukan oleh guru ketika berada dalam proses pembelajaran membaca pemahamn bahasa Inggris di kelas V SDN Galunggung.

3. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah sebuah proses untuk memperoleh informasi dan membangun pengetahuan dari bahasa tulis. Dalam reading comprehension diperlukan kemampuan untuk pemahaman dan interpretasi yang tepat dari sebuah teks. (Snow at al, Grabe and Saller, dalam Nurman Antony, hlm 3). Membaca pemahaman disini adalah proses belajar membaca pemahaman bahasa inggris siswa kelas V di SDN Galunggung.


(2)

F. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang gunakan oleh peneliti adalah observasi dan wawancara.

1. Observasi

Dalam penelitan ini observasi merupakan teknik pengumpulan data yang utama untuk memperoleh data melalui pengamatan langsung. Kartono (dalam Gunawan 2013, hlm. 143) mengemukakan bahwa ‘observasi ialah studi yang disegaja dan sistematis tentang fenomena sosial dengan jalan pengamatan dan pencatatan’. Jadi Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui situasi nyata yang menjadi fokus penelitian.

Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif, peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat terlibat dalam kegiatan tersebut, (Sugiono, 2010). Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan melalui perekaman proses pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. Observasi dilakukan dengan perekaman supaya peneliti dapat melihat kembali data observasi secara berulang-ulang untuk memperoleh data yang akurat. Perekaman dilakukan selama tiga kali, dua pertemuan di kelas VB SDN Galunggunggung pada tanggal 25 April dan 2 Mei 2014 dan satu pertemuan di kelas VC SDN Galunggung pada tanggal 23 April. Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung proses belajar membaca pemahaman di kelas, dan bagaimana guru guru berkomunikasi dengan siswa dengan menggunaka gesture.Oleh karena itu peneliti akan mengamati dan mencatat hal-hal berikut :

a. Penggunaan gesture dalam proses pembelajaran membaca pemahaman

b. Bentuk gerakan gesture yang muncul selama pembelajaran membaca pemahaman


(3)

penggunaan gesture dalam membaca pemahaman. 2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden untuk melengkapi data observasi.

Menurut Kartono dalam Gunawan (2013, hlm. 160) mengungkapkan bahwa wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan proses tanya jawab lisan,dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara padapenelitian kualitatif tidak seperti wawancara biasanya yang hanya untuk memperoleh informasi, tetapi peneliti cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi dan pemikiran informan.

Pada penelitian ini peneliti melakukan teknik wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang belum diketahui peneliti ketika melakukan observasi, dan mengklarifikasi data yang belum dipahami peneliti berdasarkan hasil observasi.

Ada beberapa jenis wawancara yang bisa digunakan dalam penelitian, Esteberg dalam Sugiono (2010) mengemukakan beberapa teknik wawancara yaitu wawancara testruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Dalam wawancara ini, peneliti memang memiliki pedoman wawancara, tetapi apabila peneliti membutuhkan lebih banyak informasi, pertanyaan bisa lebih dikembangkan lagi. Responden diajak untuk mengungkapkan pendapat dan ide-idenya secara lebih terbuka. Alasan peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang responden, dan agar wawancara lebih terbuka.

Responden yang bersadia melakukan wawancara adalah guru bahasa Inggris kelas V yang mengajar pada pembelajaran yang diamati oleh peneliti dan sembilan siswa, yakni empat siswa dari kelas VC dan lima siswa dari kelas VB.


(4)

Wawancara dengan guru dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2014, melalui wawancara guru peneliti mengetahui tentang keseluruhuan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman, dan mengklarifikasi hal-hal yang belum difahami peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung. Wawancara dengan siswa dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014, melalui wawancara dengan siswa peneliti ingin mengetahui tentang respon siswa terhadap pembelajaran dan gesture yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan hal yang sangat penting dalam setiap penelitian karena Instrumen merupakan alat ukur untuk mengamati dan mendapat informasi dari masalah yang akan ditliti. Seperti yang di ungkapkan Sugiono (2010, hlm 148). “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Creswell 2010, hlm 261), peneliti mengumpulkan sendiri data melalui berbagai teknik pengumpulan data observasi atau wawancara. Meskipun peneliti bisa melakukan protokol sejenis instrumen untuk mengumpulkan data, tetapi peneliti sendirilah yang sebenarnya menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan informasi.

Merujuk pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini penelitilah yang menjadi instrumen untuk mengumpulkan informasi yang didukung pedoman observasi sebagai acuan untuk pengambilan data observasi dan pedoman wawancara sebagai acuan untuk melakukan wawancara.

H. Teknik Pengolahan Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun scara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan observasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menysusun kedalam pola, memilih nama yang penting dan


(5)

diri sendiri maupun orang lain, (Sugiono, 2010, hlm. 335).

Pengolahan data dalam penelitian kualitatif merupakan proses analisis secara keseluruhan untuk memaknai data berupa teks atau gambar. Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi secara terus-menerus. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. (Cresswell, 2010) Proses analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan sesuatu yang kompleks pemaparan data harus disajikan secara rinci, oleh karena itu peneliti harus cermat ndalam pengolahan data. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini mengikuti pendapat Milles dan Huberman yang mengemukakan tiga tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi data ( data reduction), (2) paparan data (data display), dan penarikan kesimpulan. (Sugiono, 2010).

1. Reduksi Data

Peneliti mereduksi data hasil observasi dan wawancara berdasarkan tujuan penelitian. Sugiono (2012, hlm. 247) mengungkapkan bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Reduksi ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai gesture yang ditunjukan guru selama pembelajaran berlangsung. Selanjutnya Peneliti mengelompokan dan gesture berdasarkan jenis-jenis gesture yaitu iconic gesture, methaporic gesture, deictic gesture dan beat gesture.

2. Paparan Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian, peneliti mendeskripsikan setiap gesture yang muncul dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris. Kemudian peneliti juga mendeskripsikan gesture berdasarkan jenis-jenisnya kedalam bentuk tabel.


(6)

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap akhir dari analisis data, yakni menarik kesimpulan dari hasil penyajian data. Berdasarkan penyajian data dapat disimpulkan bahwa gesture selalu muncul dalam berbagai situasi pembelajaran. Jenis-jenis gesture. yaitu iconic gesture, methaporic gesture, deictic gesture dan beat gesture memiliki peran tersendiri dalam proses pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di Sekolah Dasar.