PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWAKELAS VII : Kuasi Eksperimen pada Siswa SMPN 5 Bandung.

(1)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

(Kuasi Eksperimen pada Siswa SMPN 5 Bandung)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

SALWAH 1200937

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Oleh S A L W A H

S.Pd. Universitas Negeri Makassar. 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan

Matematika

© Salwah 2014


(3)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Juni 2014


(4)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN KEASLIAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Habits of Striving for Accuracy and Precision (HSAP) melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

berbasis Gaya Kognitif Siswa Kelas VII SMPN 5 Bandung” ini beserta seluruh

isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada yang klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,


(5)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga tesis yang berjudul “Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan habits of striving for accuracy and precision (HSAP) melalui pendekatan realistic mathematics

education (RME) berbasis gaya kognitif siswa SMP kelas VII” ini dapat

diselesaikan. Shalawat dan salam tidak lupa semoga tetap tercurahkan kepada Nabi tercinta, Muhammad SAW yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya Islam. Teriring harapan semoga kita termasuk umat beliau yang akan mendapatkan syafa’at di hari kemudian, Amin.

Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, banyak kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan tesis ini. Akan tetapi berkat bantuan-Nya dan bantuan dari berbagai pihak, tesis ini dapat terselesaikan walaupun tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga tesis ini dapat tersusun dengan lengkap. Kiranya Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.


(6)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini tanpa bantuan dan doa dari berbagai pihak. Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. H. Yaya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D., sebagai Pembimbing I atas segala kesediaan dan kesabarannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Dr. Stanley Dewanto, M.Pd., sebagai Pembimbing II atas segala bimbingan dan motivasi yang diberikan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penyusunan tesis ini.

3. Bapak Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Matematika SPs UPI.

4. Bapak Prof. Dr. H. Wahyudin, M.Pd., sebagai Penguji I dan Bapak Dr. Kusnandi, M.Si., sebagai Penguji II atas masukan, saran dan ilmu yang diberikan guna perbaikan tesis penulis yang lebih baik lagi.

5. Orang tua penulis, Ibunda Hj. Djalia dan Ayahanda Drs. H. Nahris atas segala pengorbanan, pengertian, kepercayaan, dan segala doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika SPs UPI yang telah mendidik dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

7. Bapak Yusup, S.Pd., M.M.Pd., selaku Kepala SMPN 5 Bandung dan Bapak Drs. Abdul Hamid selaku guru mata pelajaran matematika yang telah banyak membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.


(7)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Adik-adikku siswa Kelas VII-E dan Kelas VII-H SMP Negeri 5 Bandung atas segala bantuan dan kerja samanya yang baik selama penulis melaksanakan penelitian.

9. Temanku Nur Wahidin Ashari S.Pd dan Ummul Huda, S.Pd., yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi observer selama proses penelitian. 10.Teman seperjuanganku Nur Eva Zakiah, S.Pd dan Wiwit Damayanti Lestari,

S.Pd., yang senantiasa menemani dan memotivasi penulis untuk selalu optimis.

11.Seluruh saudara penulis atas segala perhatian, dukungan dan pengertiannya selama ini yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

12.Rekan-rekan mahasiswa kelas B Program Studi Pendidikan Matematika SPs UPI Angkatan 2012 atas segala bantuan, kebersamaan, dan kerja samanya selama penulis menjalani perkuliahan.

Akhirnya, penulis berharap semoga amal baik semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan tesis ini mendapatkan pahala dari Allah SWT, Amin.


(8)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII


(9)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI . ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BERBASIS GAYA KOGNITIF A. Kajian Pustaka 1. Berpikir Kritis Matematis. ... 9

2. Habits of Striving for Accuracy and Precision (HSAP) ... 11

3. Gaya Kognitif ... 13

4. Pendekatan Realistic Mathematis Education (RME) ... 16

B. Kerangka Berpikir. ... 19


(10)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

B. Setting Penelitian ... 24

C. Variabel Penelitian ... 25

D. Definisi Operasional. ... 25

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 30

G. Kesimpulan Hasil Uji Coba ... 34

H. Hasil Pengukuran Gaya Kognitif ... 35

I. Teknik Analisis Data ... 36

J. Prosedur Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif ... 44

2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Matematis (BKM) ... 46

a. Hasil Pretes BKM ... 46

b. Hasil Postes BKM ... 48

c. Hasil Analisis Peningkatan BKM ... 51

d. Kualitas Peningkatan ... 54

e. Keterlaksanaan Pembelajaran Dilihat dari Kategori Pencapaian Kemampuan BKM ... 57

f. Hasil Kemampuan BKM Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD dan FI setelah Memperoleh Pendekatan RME ... 58

3. Hasil Analisis Angket Habits of Striving for Accuracy and Precision (HSAP) ... 62

4. Hasil Observasi HSAP Siswa ... 67

5. Hasil Observasi Guru ... 70

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

1. Pendekatan Pembelajaran ... 75 2. Pembahasan mengenai Hasil Kemampuan BKM


(11)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara Kelas Pendekatan RME berbasis Gaya Kognitif

dan Kelas Pendekatan Konvensional ... 78

3. Pembahasan mengenai Kemampuan BKM Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD dan FI setelah Mendapat Pembelajaran dengan Pendekatan RME ... 83

4. Pembahasan mengenai HSAP Siswa ... 93

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 95

B. Implikasi ... 96

C. Rekomendasi ... 97

DAFTAR PUSTAKA... 99


(12)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Gaya Kognitif ... 27

Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan BKM ... 28

Tabel 3.3 Rubrik Habits of Striving for Accuracy and Precision ... 30

Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas... 31

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 32

Tabel 3.6 Klasifikasi Nilai Daya Pembeda ... 33

Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran... 33

Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan BKM ... 34

Tabel 3.9 Interpretasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan BKM ... 34

Tabel 3.10 Hasil Pengukuran Gaya Kognitif Siswa Kelas VII-E dan VII-H ... 35

Tabel 3.11 Klasifikasi N-Gain ... 38

Tabel 3.12 Kategorisasi Nilai Kemampuan BKM Siswa ... 39

Tabel 4.1 Rata-rata dan Simpangan Baku Kemampuan BKM ... 45

Tabel 4.2 Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan BKM ... 47

Tabel 4.3 Hasil Uji Pretes Kemampuan BKM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.4 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan BKM ... 49

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Variansi ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Kemampuan BKM Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Siswa ... 50

Tabel 4.7 Rata-rata dan Simpangan Baku Peningkatan Kemampuan BKM ... 51

Tabel 4.8 Uji Normalitas Skor N-Gain Kemampuan BKM ... 52

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Variansi ... 53


(13)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Hasil Rata-rata dan Kategori Skor Gain Kemampuan BKM ... 55

Tabel 4.12 Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori N-Gain ... 55

Tabel 4.13 Peningkatan Setiap Indikator Kemampuan BKM ... 56

Tabel 4.14 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan BKM Siswa ... 57

Tabel 4.15 Rata-rata Kemampuan BKM Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD dan FI ... 58

Tabel 4.16 Kemampuan Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif FD dan FI Ditinjau dari Setiap Indikator Kemampuan BKM ... 60

Tabel 4.17 Distribusi Total untuk Indikator Angket HSAP ... 62

Tabel 4.18 Distribusi Total Angket HSAP ... 62

Tabel 4.19 Distribusi Angket HSAP pada Indikator 1 ... 63

Tabel 4.20 Distribusi Angket HSAP pada Indikator 2 ... 64

Tabel 4.21 Distribusi Angket HSAP pada Indikator 3 ... 65

Tabel 4.22 Distribusi Angket HSAP pada Indikator 4 ... 66

Tabel 4.23 Distribusi Angket HSAP pada Indikator 5 ... 67

Tabel 4.24 Hasil Observasi HSAP Individu ... 68

Tabel 4.25 Hasil Observasi HSAP Kelompok ... 69


(14)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Analisis Data Tes Kemampuan BKM ... 40

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ... 43

Gambar 4.1 Rata-rata Pretes dan Postes Kemampuan BKM ... 45

Gambar 4.2 Rata-rata Skor Gain Ternormalisasi ... 51

Gambar 4.3 Rata-rata Pretes dan Postes Kemampuan BKM Siswa yang Bergaya Kognitif FD dan FI ... 59

Gambar 4.4 Skor Setiap Indikator Kemampuan BKM Siswa yang memiliki Gaya Kognitif FD dan FI ... 61

Gambar 4.5 Contoh Jawaban LKS Siswa Kelas Eksperimen ... 77

Gambar 4.6 Jawaban Pretes Siswa ... 80

Gambar 4.7 Jawaban Postes Siswa ... 80

Gambar 4.8 Jawaban Pretes Anak FD ... 84

Gambar 4.9 Jawaban Pretes Anak FI ... 85

Gambar 4.10 Jawaban Postes Siswa FI pada Indikator Reason ... 88

Gambar 4.11 Jawaban Postes Siswa FD pada Indikator Reason ... 89

Gambar 4.12 Jawaban Postes Siswa FI pada Indikator Clarity ... 90

Gambar 4.13 Jawaban Postes Siswa FD pada Indikator Clarity ... 90

Gambar 4.14 Jawaban Postes Siswa FI pada Indikator Overview ... 91


(15)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... 103

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 104

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 144

Lampiran A.3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas eksperimen ... 167

Lampiran A.4 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol ... 190

Lampiran A.5 Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 198

Lampiran A.6 Angket Habits of Striving for Accuracy and Precision (HSAP)... 208

Lampiran A.7 Lembar Observasi HSAP Individu ... 211

Lampiran A.8 Lembar Observasi HSAP Kelompok ... 213

Lampiran A.9 Lembar Observasi Guru ... 214

Lampiran A.10 Group Embedded Figure Test (GEFT) ... 216

LAMPIRAN B ANALISIS HASIL UJI COBA ... 229

Lampiran B.1 Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ... 230

Lampiran B.2 Analisis Hasil Uji Coba Angket HSAP ... 233

LAMPIRAN C DATA HASIL PENELITIAN ... 238

Lampiran C.1 Data Hasil Pretes Kemampuan BKM Kelas Eksperimen ... 239

Lampiran C.2 Data Hasil Pretes Kemampuan BKM Kelas Kontrol ... 240

Lampiran C.3 Data Hasil Postes Kemampuan BKM Kelas Eksperimen ... 241

Lampiran C.4 Data Hasil Postes Kemampuan BKM Kelas Kontrol ... 242

Lampiran C.5 Data Hasil N-Gain Kemampuan BKM Kelas Eksperimen ... 243

Lampiran C.6 Data Hasil N-Gain Kemampuan BKM Kelas Kontrol ... 244


(16)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran C.7 Data Hasil Kategorisasi Kemampuan BKM

Kelas Eksperimen ... 245

Lampiran C.8 Data Hasil Kategorisasi Kemampuan BKM Kelas Kontrol ... 246

Lampiran C.9 Data Hasil Gaya Kognitif Kelas Eksperimen ... 247

Lampiran C.10 Data Hasil Gaya Kognitif Kelas Kontrol ... 248

Lampiran C.11 Data Hasil Pretes Siswa FD ... 249

Lampiran C.12 Data Hasil Pretes Siswa FI ... 250

Lampiran C.13 Data Hasil Postes Siswa FD ... 251

Lampiran C.14 Data Hasil Postes Siswa FI ... 252

Lampiran C.15 Hasil Kemampuan BKM Siswa FD untuk Setiap Indikator ... 253

Lampiran C.16 Hasil Kemampuan BKM Siswa FI untuk Setiap Indikator ... 254

Lampiran C.17 Data Hasil Lembar observasi HSAP Kelompok ... 255

Lampiran C.18 Data Hasil Lembar observasi HSAP Individu ... 256

LAMPIRAN D ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN ... 267

Lampiran D.1 Analisis Statistika Deskriptif Data Pretes, Postes, dan N-Gain Kemampuan BKM ... 268

Lampiran D.2 Analisis Data Pretes Kemampuan BKM ... 269

Lampiran D.3 Analisis Data Postes Kemampuan BKM ... 270

Lampiran D.4 Analisis Data N-Gain Kemampuan BKM ... 272

Lampiran D.5 Analisis Angket HSAP ... 274

Lampiran D.6 Analisis Hasil Observasi HSAP Kelompok ... 277

Lampiran D.7 Analisis Hasil Observasi HSAP Individu ... 278


(17)

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN E HASIL PENELITIAN ... 282

Lampiran E.1 Jawaban Pretes Kemampuan BKM Siswa ... 283

Lampiran E.2 Jawaban Postes Kemampuan BKM Siswa ... 286

Lampiran E.3 Jawaban LKS Kelas Eksperimen . ... 288

Lampiran E.4 Jawaban LKS Kelas Kontrol ... 290

Lampiran E.5 Hasil Angket HSAP siswa ... 292

LAMPIRAN F UNSUR-UNSUR PENUNJANG PENELITIAN ... 293

Lampiran F.1 Jadwal Penelitian ... 294

Lampiran F.2 Road Map Penelitian ... 295

Lampiran F.3 Foto-foto ... 296


(18)

1

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada abad ke-21 saat ini, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berkualitas untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan negara. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa mendatang adalah mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang selalu berubah dengan cepat dari tahun ke tahun. Tantangan-tantangan masa depan yang harus dihadapi oleh bangsa kita, di antaranya globalisasi, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, serta mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memiliki visi mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Kualitas manusia dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, perubahanpun perlu dilakukan pada bidang pendidikan. Semula pembelajaran berorientasi pada guru (teacher-centered) beralih ke student-centered, yang semula guru sebagai ahli beralih siswa sebagai ahli, semula aktivitas kelas yang pasif beralih menjadi aktif.

Matematika merupakan ilmu yang dipelajari siswa dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) bahkan sampai perguruan tinggi. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 1 berbunyi “kurikulum pendidikan

dasar dan menengah wajib memuat matematika”. Menurut Sumardyono (2004),

matematika adalah produk dari pemikiran intelektual dan proses berpikir manusia. Pemikiran intelektual tersebut dapat berupa masalah pemikiran belaka atau masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Matematika diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung di dalam


(19)

2

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematika itu sendiri, tetapi juga diajarkan untuk melatih pola pikir siswa, agar siswa dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat.

Saat ini, informasi tersedia di mana saja dan kapan saja; komputasi lebih cepat memakai mesin; serta komunikasi dari mana saja dan ke mana saja. Pergeseran paradigma belajar pada abad 21 ini di antisipasi pada Kurikulum 2013. Melalui Kurikulum 2013 diharapkan bahwa pembelajaran akan diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi (mengamati), bukan diberitahu; mampu merumuskan masalah (menanya) bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab); melatih berpikir analitik (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistik (rutin); serta pembelajaran memberikan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Sidiknas, 2012). Hadirnya Kurikulum 2013 bukan berarti kurikulum KTSP tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.

Salah satu tujuan satuan pendidikan yang termuat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan adalah membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu, pembelajaran matematika di Indonesia saat ini diarahkan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup kemampuan berpikir kritis. Hal ini pun ditegaskan mulai pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) hingga ke dalam Kurikulum 2013, yang memprioritaskan kemampuan berpikir kritis harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran matematika. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan menjadi anak bangsa yang berkualitas. Fachrurazi (2011) berpendapat bahwa dalam era globalisasi sekarang ini, kemampuan berpikir kritis menjadi kemampuan yang sangat diperlukan, agar siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan atau tantangan-tantangan di dalam kehidupan yang selalu berkembang.


(20)

3

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Baim (2010), berpikir kritis adalah suatu proses yang menuntut seseorang atau individu untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan. Ningsih (2012) berpendapat bahwa berpikir kritis merupakan proses berpikir yang terjadi pada sistem kognitif dengan membandingkan beberapa pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran seseorang, yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan memutuskan pengetahuan mana yang lebih tepat digunakan dalam memecahkan masalah.

Fitri (2012) menyatakan bahwa proses berpikir kritis melibatkan pengetahuan matematika, penalaran matematis dan pembuktian matematis. Berpikir kritis matematis merupakan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah matematis. Menurut Syahbana (2012), kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan mengidentifikasi dan menerapkan konsep, mengeneralisasi/menghubungkan, menganalisis algoritma, dan memecahkan masalah matematis.

Programme of International Students Assessment (PISA) menggunakan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan nyata untuk mengukur kemampuan matematis siswa. Oleh karena itu, salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis adalah pendekatan matematika realistik. Menurut Freudenthal

(Wijaya, 2012) “Mathematics is a human activity”. Hal ini menjadi dasar untuk

pendidikan matematika realistik. Pendidikan matematika realistik (PMR) adalah pendekatan pembelajaran matematika yang memberikan masalah realistik. Menurut Wijaya (2012) masalah realistik tidak harus berupa masalah yang ada di dunia nyata dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa, melainkan suatu masalah dikatakan “realistik” jika masalah dapat dibayangkan atau nyata dalam pikiran siswa.

Pemberian masalah realistik atau kontekstual kepada siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mereka. Dickinson & Hough (2012) menyatakan bahwa “mathematics in context”. Salah satu fungsi dari masalah kontekstual adalah pengembangan model (Wijaya, 2012). Hal ini


(21)

4

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk mendukung proses berpikir siswa melalui alternatif pertanyaan

“why”,“how”, dan”what if”. Adapun beberapa hasil penelitian yang mendukung

teori tersebut adalah; Somakim (2011) yang menyatakan pendidikan matematika realistik (RME) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menengah pertama, serta hasil penelitian oleh Malik (2011) bahwa RME dapat meningkat kemampuan berpikir logis siswa kelas VII MTs Surya Buana Malang.

Siswa harus dibiasakan untuk berpikir. Kebiasaan berpikir (habits of mind) adalah kebiasaan yang orang-orang lakukan saat berhadapan dengan suatu masalah. Kebiasaan berpikir adalah pola perilaku intelektual yang produktif (Lim, 2013). Kebiasaan berpikir kritis harus dilatih kepada siswa agar menjadi manusia yang intelektual. Seseorang yang intelektual tidak hanya memiliki informasi tetapi juga harus mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap informasi tersebut. Kebiasaan berpikir akan melatih siswa kita lebih produktif, kritis, kreatif, tekun, dan memiliki wawasan yang luas. Ada begitu banyak kebiasaan berpikir, salah satunya adalah kebiasaan selalu berjuang demi ketepatan dan ketelitian (habits of striving for accuracy and precision).

Siswa dalam mengerjakan soal matematika biasanya kurang hati-hati, sehingga selalu memiliki kesalahan kecil yang berakibat fatal terhadap jawabannya. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiman, Kusumah & Sabandar (2009) bahwa siswa yang tidak mampu mengerjakan masalah matematis disebabkan oleh ketidakmampuan memahami konsep, tidak memiliki strategi yang tepat, kurang mampu mengkomunikasikan apa yang dikerjakannya, dan melakukan perhitungan kurang akurat.

Siswa harus dilatih untuk selalu teliti dalam mengerjakan permasalahan dalam bidang matematika. Ini akan menjadi kebiasaan untuk selalu tepat dan akurat dalam mengerjakan apapun. Kebiasaan ini akan mempengaruhi cara berpikir kritis dan bagaimana kinerja siswa dilingkungannya. Menurut Haryani (2012) berpikir kritis adalah proses berpikir yang memenuhi aspek-aspek kejelasan, ketepatan, keakuratan, relevansi, kedalaman, keluasan, logis, dan signifikansi.


(22)

5

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berusaha keras untuk akurat (striving for accuracy) berarti menginginkan ketepatan, kesempurnaan dan membuat kebanggaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Begitupun dalam mengerjakan masalah matematis, bukan kecepatan yang diprioritaskan tetapi ketepatan, ketelitian dan rasa bangga dalam mengerjakan masalah tersebut. Menurut Costa & Kallick (2011), seseorang yang telah melakukan suatu kesalahan dan tidak memperbaikinya maka sedang melakukan kesalahan yang lain. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika kita harus melakukan kebiasaan-kebiasaan berpikir, salah satunya yaitu selalu berusaha untuk tepat dan teliti.

Selain itu, Ratumanan (2003) berpendapat bahwa dalam pembelajaran matematika, perbedaan siswa perlu mendapat perhatian guru. Setiap siswa sebenarnya merupakan pribadi yang unik. Sedekat apapun hubungan seseorang tetap memiliki berbagai perbedaan, baik dalam hal minat, sikap, motivasi, kemampuan dalam menyerap suatu informasi, gaya belajar, dan sebagainya. Semua faktor tersebut seharusnya menjadi perhatian guru dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Salah satu faktor yang juga penting untuk diperhatikan oleh guru adalah gaya kognitif siswa. Menurut Usodo (2011), gaya kognitif merupakan salah satu variabel belajar yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran.

Gaya kognitif siswa adalah cara penerimaan dan pemrosesan informasi oleh siswa. Menurut Burden & Byrd (2010), gaya kognitif berhubungan dengan cara seseorang memproses informasi dan menggunakan strategi dalam merespon tugas yang diberikan. Hal serupa juga dikemukakan oleh Usodo (2011), bahwa gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam penggunaan fungsi kognitif (berpikir, mengingat, memecahkan masalah, membuat keputusan, mengorganisasi dan memproses informasi). Hasil kajiannya menunjukkan bahwa individu berbeda-beda dalam hal bagaimana mereka mendekati tugas eksperimental, tetapi variasi ini tidak merefleksikan tingkat intelegensi atau pola kemampuan khusus. Gaya kognitif menggambarkan bagaimana individu memperoleh pengetahuan (kognisi) dan memproses informasi (konseptualisasi). Gaya kognitif berkaitan dengan perilaku mental yang berlaku biasa ketika memecahkan masalah.


(23)

6

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gaya kognitif dibedakan atas beberapa cara pengelompokan, salah satunya berdasarkan global/analytic style (Burden & Byrd, 2010). Berdasarkan pengelompokan ini gaya kognitif dibedakan atas (1) field independent dan (2)

field dependent. Witkin (Burden & Byrd, 2010) menyatakan bahwa individu yang bersifat analitik adalah individu yang memisahkan lingkungan ke dalam komponen-komponennya, kurang bergantung pada lingkungan atau kurang dipengaruhi oleh lingkungan. Individu ini dikatakan termasuk gaya kognitif Field Independent (FI). Individu yang bersifat global adalah individu yang memfokuskan pada lingkungan secara keseluruhan, didominasi atau dipengaruhi lingkungan. Individu tersebut dikatakan termasuk gaya kognitif Field Dependent

(FD).

Menurut Syaban (2009) siswa bergaya kognitif FI, cenderung bekerja secara independent dan kurang menyukai cara belajar berkelompok. Siswa-siswa FD lebih menyukai belajar melalui diskusi kelompok. Syaban juga menyatakan bahwa sesungguhnya setiap orang memiliki kedua macam gaya kognitif yaitu FD dan FI, namun salah satunya selalu lebih dominan. Gaya kognitif diduga akan mempengaruhi startegi siswa dalam memahami pelajaran atau dalam cara belajarnya. Pengetahuan terhadap kecenderungan gaya kognitif seseorang dimaksudkan untuk membantu siswa dalam keberhasilan belajarnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan mengangkat topik yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan

habits of striving for accuracy and precision (HSAP) melalui pendekatan realistic mathematics education (RME) berbasis gaya kognitif siswa.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Siswa sangat kurang dalam kemampuan berpikir kritis matematis. Ini disebabkan guru masih belum membiasakan mengajar kemampuan berpikir kritis matematis kepada siswa. Selain itu, siswa perlu dibiasakan untuk berusaha tepat dan teliti agar siswa lebih kritis dalam mengerjakan masalah matematis. Setiap siswa di kelas memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu


(24)

7

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempertimbangkan gaya kognitif siswa agar dapat memberikan perlakuan yang tepat kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara

siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan realistic mathematics education (RME) berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pendekatan konvensional?

2. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional?

3. Bagaimana kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional?

4. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI) setelah memperoleh pembelajaran dengan pendekatan RME?

5. Bagaimana kemampuan HSAP siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif?

C. Tujuan Penelitian

Dari pemaparan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang

mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pendekatan konvensional.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional


(25)

8

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional. 4. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang bergaya kognitif FD dan FI

setelah memperoleh pembelajaran dengan pendekatan RME.

5. Kemampuan HSAP siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Proses

a. Melalui penelitian ini diharapkan setelah menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif pada proses pembelajaran, siswa dapat melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis serta membantu memotivasi siswa untuk lebih teliti dan akurat.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif.

2. Hasil a. Teoritis

1) Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan habits of striving for accuracy and precision siswa.

2) Penelitian ini dapat dijadikan patokan atau sumber bagi peneliti lain untuk mengembangkannya dalam ruang lingkup yang lebih luas. 3) Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran baru bagi dunia

pendidikan agar kualitas pendidikan dapat lebih ditingkatkan lagi. b. Praktis

Penelitian ini secara praktis adalah untuk menjawab pertanyaan peneliti pada rumusan masalah.


(26)

95

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang lebih baik daripada siswa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif sebagian besar berada pada kategori kemampuan tinggi. Sebaliknya, siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional sebagian besar berada pada kategori rendah.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional. Siswa pada kelas yang memperoleh pendekatan RME berbasis gaya kognitif mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sebagian besar siswa pada kelas tersebut memiliki peningkatan kemampuan yang berada pada kategori sedang dan tinggi, sedangkan peningkatan siswa pada kelas yang diajarkan menggunakan pendekatan konvensional sebagian besar berada pada kategori sedang dan rendah. Selain itu, siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan melalui pendekatan konvensional memiliki kualitas peningkatan yang sama-sama berada pada kategori sedang.


(27)

96

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent (FI) lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent (FD). Keduanya sama-sama berada pada kategori berkemampuan tinggi, namun pembelajaran dengan pendekatan RME lebih memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif FD daripada siswa yang memiliki gaya kognitif FI.

4. Secara individu siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif memiliki kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan yang berada pada kategori pelajar. Siswa akan memeriksa kembali pekerjaannya bila disuruh oleh guru. Secara kelompok siswa memiliki kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan yang berada pada kategori pengguna. Secara kelompok siswa memiliki kepedulian untuk lebih memeriksa pekerjaannya sehingga tidak memiliki kesalahan, serta menetapkan standar yang tinggi untuk menghasilkan pekerjaan yang akurat. B. Implikasi

Kesimpulan dari penelitian kuasi eksperimen ini memberikan beberapa implikasi pada beberapa hal diantaranya:

1. Penerapan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dapat memberikan kontribusi peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis.

2. Penerapan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dapat memberikan penyegaran baru dalam pendekatan pembelajaran matematika.

3. Penerapan pendekatan RME dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent. Kontribusi terbesarnya diperoleh oleh siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

4. Habits of striving for accuracy and precision (kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan) secara kelompok dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa.


(28)

97

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi pada bagian sebelumnya, maka secara keseluruhan hasil dari penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan semua pihak untuk menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dalam pembelajaran matematika. Adapun rekomendasi tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif hendaknya menjadi alternatif pilihan pendekatan pembelajaran matematika khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan siswa.

2. Menimbang bahwa gaya kognitif dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematis siswa, maka hendaknya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan pembelajaran.

3. Penelitian ini terbatas pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel serta aritmetika sosial, terbatas pada kemampuan berpikir kritis matematis dan kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan (habits of striving for accuracy and precision). Jadi, diperlukan penelitian lebih lanjut pada pokok bahasan, kemampuan matematis dan jenis

habits of mind yang lainnya.

4. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP kelas VII, maka diharapkan pada penelitian yang selanjutnya dapat mengambil populasi dari jenjang pendidikan lainnya.

5. Bila hasil penelitian ini menemukan bahwa pendekatan RME memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, maka kedepannya diharapkan peneliti yang lain dapat mengkaji metode pembelajaran lain yang sesuai dengan anak yang bergaya kognitif field independent.

6. Penelitian ini terbatas pada mendeskripsikan habits of striving for accuracy and precision, maka diharapkan penelitian yang kedepannya dapat


(29)

98

Salwah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN HABITS OF STRIVING FOR ACCURACY AND PRECISION (HSAP) MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur peningkatan dari salah satu jenis habits of mind dengan jangka waktu yang lebih lama lagi.

7. Penulis tidak luput dari kesalahan dan masih adanya hal-hal yang belum terkontrol dengan baik, maka kedepannya untuk mengadakan penelitian yang serupa atau relevan pelaksanaannya, dengan menggunakan waktu yang lebih banyak sehingga hasil analisis yang diharapkan lebih baik


(1)

mempertimbangkan gaya kognitif siswa agar dapat memberikan perlakuan yang tepat kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara

siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan realistic mathematics education (RME) berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pendekatan konvensional?

2. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional?

3. Bagaimana kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional?

4. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI) setelah memperoleh pembelajaran dengan pendekatan RME?

5. Bagaimana kemampuan HSAP siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif?

C. Tujuan Penelitian

Dari pemaparan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang

mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pendekatan konvensional.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional


(2)

3. Kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional. 4. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang bergaya kognitif FD dan FI

setelah memperoleh pembelajaran dengan pendekatan RME.

5. Kemampuan HSAP siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Proses

a. Melalui penelitian ini diharapkan setelah menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif pada proses pembelajaran, siswa dapat melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis serta membantu memotivasi siswa untuk lebih teliti dan akurat.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif.

2. Hasil a. Teoritis

1) Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan habits of striving for accuracy and precision siswa.

2) Penelitian ini dapat dijadikan patokan atau sumber bagi peneliti lain untuk mengembangkannya dalam ruang lingkup yang lebih luas. 3) Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran baru bagi dunia

pendidikan agar kualitas pendidikan dapat lebih ditingkatkan lagi. b. Praktis

Penelitian ini secara praktis adalah untuk menjawab pertanyaan peneliti pada rumusan masalah.


(3)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang lebih baik daripada siswa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif sebagian besar berada pada kategori kemampuan tinggi. Sebaliknya, siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional sebagian besar berada pada kategori rendah.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan konvensional. Siswa pada kelas yang memperoleh pendekatan RME berbasis gaya kognitif mengalami peningkatan yang sangat pesat. Sebagian besar siswa pada kelas tersebut memiliki peningkatan kemampuan yang berada pada kategori sedang dan tinggi, sedangkan peningkatan siswa pada kelas yang diajarkan menggunakan pendekatan konvensional sebagian besar berada pada kategori sedang dan rendah. Selain itu, siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan RME berbasis gaya kognitif dan melalui pendekatan konvensional memiliki kualitas peningkatan yang sama-sama berada pada kategori sedang.


(4)

3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent (FI) lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent (FD). Keduanya sama-sama berada pada kategori berkemampuan tinggi, namun pembelajaran dengan pendekatan RME lebih memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif FD daripada siswa yang memiliki gaya kognitif FI.

4. Secara individu siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan RME berbasis gaya kognitif memiliki kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan yang berada pada kategori pelajar. Siswa akan memeriksa kembali pekerjaannya bila disuruh oleh guru. Secara kelompok siswa memiliki kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan yang berada pada kategori pengguna. Secara kelompok siswa memiliki kepedulian untuk lebih memeriksa pekerjaannya sehingga tidak memiliki kesalahan, serta menetapkan standar yang tinggi untuk menghasilkan pekerjaan yang akurat.

B. Implikasi

Kesimpulan dari penelitian kuasi eksperimen ini memberikan beberapa implikasi pada beberapa hal diantaranya:

1. Penerapan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dapat memberikan kontribusi peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis.

2. Penerapan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dapat memberikan penyegaran baru dalam pendekatan pembelajaran matematika.

3. Penerapan pendekatan RME dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent. Kontribusi terbesarnya diperoleh oleh siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

4. Habits of striving for accuracy and precision (kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan) secara kelompok dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa.


(5)

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi pada bagian sebelumnya, maka secara keseluruhan hasil dari penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan semua pihak untuk menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif dalam pembelajaran matematika. Adapun rekomendasi tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME berbasis gaya kognitif hendaknya menjadi alternatif pilihan pendekatan pembelajaran matematika khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dan kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan siswa.

2. Menimbang bahwa gaya kognitif dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematis siswa, maka hendaknya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan pembelajaran.

3. Penelitian ini terbatas pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel serta aritmetika sosial, terbatas pada kemampuan berpikir kritis matematis dan kebiasaan berjuang demi ketelitian dan ketepatan (habits of striving for accuracy and precision). Jadi, diperlukan penelitian lebih lanjut pada pokok bahasan, kemampuan matematis dan jenis

habits of mind yang lainnya.

4. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP kelas VII, maka diharapkan pada penelitian yang selanjutnya dapat mengambil populasi dari jenjang pendidikan lainnya.

5. Bila hasil penelitian ini menemukan bahwa pendekatan RME memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, maka kedepannya diharapkan peneliti yang lain dapat mengkaji metode pembelajaran lain yang sesuai dengan anak yang bergaya kognitif field independent.

6. Penelitian ini terbatas pada mendeskripsikan habits of striving for accuracy and precision, maka diharapkan penelitian yang kedepannya dapat


(6)

mengukur peningkatan dari salah satu jenis habits of mind dengan jangka waktu yang lebih lama lagi.

7. Penulis tidak luput dari kesalahan dan masih adanya hal-hal yang belum terkontrol dengan baik, maka kedepannya untuk mengadakan penelitian yang serupa atau relevan pelaksanaannya, dengan menggunakan waktu yang lebih banyak sehingga hasil analisis yang diharapkan lebih baik


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Kuasi Eksperimen di SMPN 75 Jakarta)

0 21 168

Pendekatan realistic mathematics education untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMPIT Ruhama Depok

0 8 199

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended

0 7 0

Pengaruh Habits Of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa

24 86 196

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Berbasis Assesment For Learning (AFL) (P

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Berbasis Assesment For Learning (AFL) (P

0 2 17

EFEKTIVITAS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Dalam Peningkatan Kemandirian Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika (PTK Pembelajaran

0 2 17

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR.

1 8 51

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Si

0 0 8