PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN DATAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Ziulia Nur Anisa

0902930

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Penerapan Pendekatan Matematika Realistik

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD

pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Pokok Bangun Datar

Oleh Ziulia Nur Anisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ziulia Nur Anisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, hal ini ditandai dengan nilai rata-rata kelas yang mencapai 56,74 dan yang diharapkan mencapai 66. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 13 orang atau 28%, sedangkan 34 orang atau 72% mendapat nilai kurang dari KKM. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran bersifat konvensional, dalam artian ceramah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan penerapan pendekatan matematika realistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Taggart dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, lembar observasi pembelajaran dan tes. Perolehan nilai siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya, walaupun jika dibandingkan dengan sebelum siklus mengalami penurunan pada siklus I. Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 19% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 54,70. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 50% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 66,09. Pada siklus III mengalami peningkatan kembali dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 70% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 72,64. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

ABSTRACT

This research is motivated by the low students learning achievement in mathematics, it is characterized by the average value of the class which reached 56.74 and are expected to reach 66. Students who scored above KKM many as 13 people or 28%, while 34 people or 72% scored less than KKM. Similarly, the way teachers implement learning is conventional, in terms of lecture. Based on these problems, the research aims to obtain a description of the planning implementation and student learning achievement in mathematics subject matter up flat with the application of realistic mathematics approach. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR) by Kemmis & Taggart in three cycles. The subjects were fifth grade students of SDN Barunagri Lembang district of West Bandung regency amounting to 47 people. The instrument used in this research were field notes, lesson observation sheets and tests. Student grades in mathematics subject matter up flat showed an increase in student learning achievement each cycle, although when compared to prior cycles has decreased in the first cycles. In the first cycle, the percentage of students passing grade of 19% with an average value reached 54.70. In the second cycle, an increase in the percentage of students achieving mastery learning with a 50% grade average value reached 66.09. The third cycle again increased the percentage of students passing grade of 70% with an average value reached 72.64. Based on the above results, it can be concluded that the implementation of realistic mathematics approach in mathematics subject matter up flat to improve student learning achievement. Keywords: realistic mathematics approach, learning achievement


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Hipotesis Tindakan ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Definisi Operasional ... 4

BAB II KAJIAN TEORI ... 5

A. Pendekatan Matematika Realistik ... 5

1. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik ... 5

2. Prinsip Utama dalam Pendekatan Matematika Realistik ... 6

3. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik ... 7

4. Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik ... 8

5. Teori Belajar Pendukung Pendekatan Matematika Realistik 9 B. Hasil Belajar ... 10

1. Pengertian Hasil Belajar ... 10

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

C. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 11

1. Pengertian Matematika ... 11


(7)

3. Matematika di Kelas V ... 13

D. Bangun Datar ... 14

1. Pengertian Bangun Datar ... 14

2. Jenis-jenis Bangun Datar ... 14

E. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD) pada Materi Pokok Bangun Datar ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Model Penelitian ... 21

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

D. Prosedur Penelitian ... 22

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

1. Siklus I ... 26

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 26

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 27

c. Hasil Belajar ... 30

d. Refleksi ... 32

2. Siklus II... 33

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 33

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 34

c. Hasil Belajar ... 38

d. Refleksi ... 39

3. Siklus III ... 40

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 40


(8)

c. Hasil Belajar ... 43

d. Refleksi ... 45

B. Pembahasan ... 45

1. Perencanaan Pembelajaran ... 45

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 46

3. Hasil Belajar ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA... 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran ... 52

Lampiran B Instrumen Penelitian ... 73

Lampiran C Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian ... 77

Lampiran D Surat Izin Penelitian ... 88


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Matematika

Kelas V Semester II ... 13 Tabel 2.2 Jenis-jenis Segitiga diklasifikasikan Menurut Besar Sudut dan

Panjang Sisinya... 16 Tabel 2.3 Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik .. 18


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Persegi ... 15

Gambar 2.2 Persegi Panjang ... 15

Gambar 2.3 Segitiga ... 15

Gambar 2.4 Mencari Besar Sudut Segitiga ... 16

Gambar 2.5 Trapesium ... 16

Gambar 2.6 Jajar Genjang ... 17

Gambar 2.7 Belah Ketupat ... 17

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 21

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus I ... 31

Gambar 4.2 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus I ... 31

Gambar 4.3 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus II ... 38

Gambar 4.4 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus II ... 38

Gambar 4.5 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus III ... 44

Gambar 4.6 Perbandingan Persentase yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM pada Siklus III... 44


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 52

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 59

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 66

Lampiran 4 Catatan Lapangan ... 73

Lampiran 5 Lembar Observasi Pembelajaran ... 74

Lampiran 6 Hasil Nilai Siswa Sebelum Siklus ... 77

Lampiran 7 Hasil Nilai Siswa pada Siklus I ... 79

Lampiran 8 Hasil Nilai Siswa pada Siklus II ... 81

Lampiran 9 Hasil Nilai Siswa pada Siklus III ... 83

Lampiran 10 Dokumentasi ... 85

Lampiran 11 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 86

Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi Prodi PGSD Jurusan Pedagogik FIP UPI Dosen Pembimbing II ... 87

Lampiran 13 Surat Permohonan Pengangkatan Pembimbing Skripsi dari Jurusan Pedagogik ... 88

Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Jurusan Pedagogik ... 89

Lampiran 15 Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan tentang Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi ... 90

Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan ... 91

Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia ... 92

Lampiran 18 Surat Keterangan Izin Penelitian Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung Barat ... 93

Lampiran 19 Surat Rekomendasi Penelitian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ... 94


(12)

Lampiran 20 Surat Pernyataan Melaksanakan Penelitian dari SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ... 95


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan sejak tahun 2006, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa dari setiap tingkatan kelas, baik dijenjang pendidikan dasar maupun jenjang pendidikan menengah. Dalam rangka memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mutu pendidikan merupakan fokus perhatian utama, khususnya berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Namun demikian, sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran matematika dan hasil belajarnya pun belum menunjukkan hasil yang optimal. Itu dikarenakan banyak orang yang menganggap bahwa mata pelajaran matematika sangat sulit, sehingga malas untuk belajar.

Kualitas pendidikan yang rendah terhadap mata pelajaran matematika ditunjukkan dari hasil evaluasi pembelajaran matematika di SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas V yang berjumlah 47 siswa adalah 56,74 dan yang mendapat nilai 66 ke atas hanya 13 siswa atau 28% dengan nilai tertinggi yang diperoleh 86, sedangkan 34 siswa atau 72% mendapat nilai kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 66 dengan nilai terrendah yang diperoleh 38. Dari perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum tuntas.

Permasalahan rendahnya hasil belajar matematika di atas, disebabkan proses pembelajaran matematika di SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada umumnya masih disampaikan secara konvensional, dalam artian ceramah. Hal tersebut dimungkinkan karena guru kurang kompeten dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siswa memiliki daya serap yang rendah. Di samping itu, rencana pembelajaran, pendekatan, metode, alat peraga dan evaluasi yang dipersiapkan guru bisa jadi mempengaruhi hal tersebut.


(14)

2

Berkenaan dengan kondisi tersebut, perlu diupayakan penerapan pembelajaran pendekatan yang sesuai agar siswa mudah dalam mempelajari matematika, khususnya dalam materi pokok bangun datar. Pendekatan tersebut adalah pendekatan matematika realistik. Penggunaan pendekatan matematika realistik memungkinkan dapat mendekatkan matematika kepada siswa melalui masalah yang nyata. Selain itu, siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan terciptanya kondisi pembelajaran yang interaktif dan kondusif bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian tentang pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik dalam materi pokok bangun datar yang dituangkan dalam judul penelitian “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Datar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimanakah penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

Barunagri dalam mata pelajaran Matematika materi pokok bangun datar?”. Masalah tersebut dijabarkan kedalam tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar? 3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri

terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan matematika realistik?


(15)

3

C. Hipotesis Tindakan

Pendekatan matematika realistik diterapkan dalam pembelajaran matematika materi pokok bangun datar, maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri dalam mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendapatkan deskripsi tentang: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika

realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri terhadap materi pokok bangun datar setelah menerapkan pendekatan matematika realistik.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Guru

Memperoleh gambaran mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) dalam materi pokok bangun datar, sehingga dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika di kelas.

2. Bagi Siswa

Memperolah cara belajar matematika yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru


(16)

4

dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika materi pokok bangun datar.

3. Bagi Sekolah

Adanya penelitian tindakan kelas ini, sekolah diharapkan akan menjadi satuan pendidikan yang terbiasa melakukan penelitian, sehingga akan bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya.

F. Definisi Operasional

1. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bertolak dari hal-hal yang nyata dan dapat dipahami siswa melalui pemecahan masalah baik secara individu ataupun kelompok. Masalah nyata dan kehidupan sehari-hari digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk menunjukkan bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. 2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur di sini ditekankan pada kognitif berupa lembar evaluasi setelah siswa melakukan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik pada Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar.

3. Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang tidak memiliki tebal dan tinggi dibatasi oleh beberapa ruas garis. Bangun datar merupakan materi pelajaran matematika kelas V yang diturunkan dari Standar

Kompetensi (SK) Geometri dan Pengukuran “Memahami Sifat-sifat dan

Hubungan Antar Bangun” dan Kompetensi Dasar (KD) “Mengidentifikasi Sifat -sifat Bangun Datar”. Ruang lingkup materinya, yaitu sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, jajar genjang dan belah ketupat.


(17)

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR), yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Menurut Arikunto (2006: 2) menjelaskan masing-masing ketiga kata tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu objek yang akan diamati.

2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan dan diarahkan guru yang dilakukan oleh siswa.

Wardhani (2007: 1.4) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”. Adapun karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu sendiri sebagai berikut:

1. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya). Dengan kata lain, guru merasa ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini dan perbaikan tersebut dilakukan oleh guru sendiri bukan orang lain.


(18)

21

2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Ini berarti, guru mengingat kembali apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut untuk siswa dan yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan penelitian berlangsung.

B. Model Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) pelaksanaan tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat langkah, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Langkah pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart PERENCANAAN

PERENCANAAN

PELAKSANAAN PERENCANAAN

REFLEKSI

OBSERVASI PELAKSANAAN

REFLEKSI

OBSERVASI

OBSERVASI REFLEKSI PELAKSANAAN Siklus I

Siklus II


(19)

22

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Barunagri, yang terletak di Jalan Barunagri No. 89 Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 23 orang dan siswa perempuan 24 orang.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ialah langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian. Sejalan dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini disebut dengan satu siklus dan apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan, kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya sampai peneliti merasa puas.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Pada observasi awal ini peneliti melihat dan mengamati keadaan kelas untuk melihat suatu masalah yang ada. Tahap ini ditujukan untuk memperoleh informasi awal yang digunakan untuk pengidentifikasian masalah. Hasil dari pengamatan ini digunakan untuk mengetahui masalah yang terjadi di kelas sekaligus untuk menetapkan strategi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada tersebut. Hasil dari tahapan ini akan ditindaklanjuti pada tahapan penyusunan rancangan tindakan.

Untuk lebih memahami kegiatan pada setiap langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), berikut uraian mengenai langkah-langkah tersebut:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan adalah kegiatan untuk merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu melakukan perencanaan. Adapun tahap


(20)

23

perencanaan tersebut mencakup pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi pembelajaran, lembar catatan lapangan, tes yang berupa lembar evaluasi dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam melaksanakan tindakan dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan dibantu dua orang observer pendamping yang berperan sebagai penilai. Penilaian terhadap proses belajar dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai kegiatan pembelajaran berakhir.

3. Observasi

Observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Observasi dan pelaksanaan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan observasi, mencatat semua hal yang diperlukan dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji, menganalisis, dan merenungkan kembali kegiatan informasi awal. Dengan demikian, kegiatan refleksi adalah menelaah kegiatan guru, siswa dan lingkungan pembelajaran yang sangat penting untuk melakukan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan observer untuk merevisi rencana dan pelaksanaan tindakan selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sebuah tulisan yang diisi oleh peneliti sendiri untuk mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa baik secara individu


(21)

24

maupun di dalam kelompok. Peneliti mengisi secara tertulis di lembar yang telah disediakan.

2. Lembar Observasi Pembelajaran

Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa diisi oleh observer untuk mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observer mengisi di kolom yang telah disediakan dengan cara mencatat semua aktivitas yang dilakukan guru pada kolom guru dan mencatat semua aktivitas yang dilakukan siswa pada kolom siswa.

3. Tes

Tes adalah instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Tes disini berupa soal yang diisi siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk memperkuat data meningkatnya hasil belajar siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menjawab masalah penelitian yang dirumuskan, perlu dikumpulkan sejumlah data yang mendukung. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengolahan data baik secara kualitatif berupa catatan lapangan dan lembar observasi pembelajaran maupun kuantitatif berupa tes hasil belajar.

Data yang bersifat kualitatif diperoleh melalui catatan lapangan bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan lembar observasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dilakukan.

Data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan. Selanjutnya untuk menganalisis data hasil tindakan, disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan.

Data yang diperoleh pada setiap tindakan dianalisis melalui langkah sebagai berikut:

1. Seleksi data 2. Reduksi data


(22)

25

3. Klasifikasi data

4. Display data

5. Interpretasi data 6. Penarikan kesimpulan

Data yang bersifat kuantitatif diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam matematika. Data kuantitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan menganalisis data sebagai berikut:

1. Scoring (Penskoran)

2. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut: X =

Keterangan

X = Nilai rata-rata kelas

∑N = Jumlah nilai yang diperoleh siswa N = Banyak siswa

3. Menghitung persentase pencapaian ketuntasan belajar yang diperoleh siswa dengan rumus sebagai berikut:.

TB = x 100% Keterangan

TB = Ketuntasan belajar

= Jumlah siswa yang mendapat nilai atau = 66 n = Jumlah siswa yang hadir

100% = Bilangan tetap 4. Interpretasi


(23)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB ini, peneliti menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang tertera dalam BAB I. Kemudian diberikan saran-saran untuk memperbaiki penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan menerapkan pendekatan matematika realistik menuntut disusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun mengalami perbaikan dari siklus pertama ke siklus selanjutnya. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menuntut penguasaan teori mengenai pendekatan yang akan diterapkan. Adapun perbaikan setiap siklus menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam setiap kegiatan pembelajarannya sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam pendekatan matematika realistik, yaitu memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.

Pelaksanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebaiknya mengacu pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai pembimbing dan siswa aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat pada saat diskusi kelompok, sebagian besar siswa bekerjasama dengan teman kelompoknya dan mereka antusias ketika guru mengajukan berbagai macam pertanyaan.

Penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hal ini terbukti


(24)

49

dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 54,70 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 87 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 20. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 66,09 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 23 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 88 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 28. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat kembali menjadi 72,64 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 31 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 100 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 33.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan setelah melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Guru

Guru perlu mencoba menerapkan pendekatan matematika realistik ini pada mata pelajaran matematika materi pokok yang lain di kelas yang berbeda agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penguasaan teori dan konsep bagi guru mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dikarenakan apabila guru menguasai teori dan konsep, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Begitupun sebaliknya apabila guru tidak menguasai teori dan konsep, maka guru akan kebingungan disaat menyampaikan pembelajaran.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah perlu mendukung guru untuk menerapkan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi pokok yang lain.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada siswa tentang pendekatan matematika realistik ini secara mendalam agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan media yang bervariatif sangat diperlukan agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran.


(25)

50

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fauzi, R. (2006). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar dengan Pendekatan Matematika Realistik Kelas 5 SD

Negeri Kaputran IV Yogyakarta. Skripsi [Online]. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/9501/. [15 Maret 2013].

Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kurniawan, F. P. (2001). Model Pembelajaran Matematika Realistik. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/FajarPKurniawan/ model-pembelajaran-matematika-realistik-indonesia-12703468. [15 Maret 2013].

Mahmudi, A. (2009). “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Makalah pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta.

Ruhimat, T. dkk. (2012). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saepudin, A. dkk. (2009). Buku Sekolah Elektronik Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Satori, D. (2009). Kapita Selekta Problematika Pendidikan Dasar (Metodologi). Prodi Pendas Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Syamsudin, A. M. (2003). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Cet-6. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(26)

51

Tim Penyusun. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wardhani, I. dan Wihardit, K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Windayana, H. P., Haki O. dan Supriadi. (2007). Geometri dan Pengukuran. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

maupun di dalam kelompok. Peneliti mengisi secara tertulis di lembar yang telah disediakan.

2. Lembar Observasi Pembelajaran

Lembar observasi pembelajaran guru dan siswa diisi oleh observer untuk mengetahui bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observer mengisi di kolom yang telah disediakan dengan cara mencatat semua aktivitas yang dilakukan guru pada kolom guru dan mencatat semua aktivitas yang dilakukan siswa pada kolom siswa.

3. Tes

Tes adalah instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Tes disini berupa soal yang diisi siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk memperkuat data meningkatnya hasil belajar siswa.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menjawab masalah penelitian yang dirumuskan, perlu dikumpulkan sejumlah data yang mendukung. Data tersebut dapat diperoleh melalui pengolahan data baik secara kualitatif berupa catatan lapangan dan lembar observasi pembelajaran maupun kuantitatif berupa tes hasil belajar.

Data yang bersifat kualitatif diperoleh melalui catatan lapangan bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan lembar observasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dilakukan.

Data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara sistematis dalam keseluruhan permasalahan. Selanjutnya untuk menganalisis data hasil tindakan, disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan.

Data yang diperoleh pada setiap tindakan dianalisis melalui langkah sebagai berikut:


(2)

Ziulia Nur Anisa , 2013

3. Klasifikasi data 4. Display data 5. Interpretasi data 6. Penarikan kesimpulan

Data yang bersifat kuantitatif diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam matematika. Data kuantitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan menganalisis data sebagai berikut:

1. Scoring (Penskoran)

2. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut: X =

Keterangan

X = Nilai rata-rata kelas

∑N = Jumlah nilai yang diperoleh siswa N = Banyak siswa

3. Menghitung persentase pencapaian ketuntasan belajar yang diperoleh siswa dengan rumus sebagai berikut:.

TB = x 100% Keterangan

TB = Ketuntasan belajar

= Jumlah siswa yang mendapat nilai atau = 66 n = Jumlah siswa yang hadir

100% = Bilangan tetap 4. Interpretasi


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB ini, peneliti menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang tertera dalam BAB I. Kemudian diberikan saran-saran untuk memperbaiki penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan menerapkan pendekatan matematika realistik menuntut disusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun mengalami perbaikan dari siklus pertama ke siklus selanjutnya. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menuntut penguasaan teori mengenai pendekatan yang akan diterapkan. Adapun perbaikan setiap siklus menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam setiap kegiatan pembelajarannya sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam pendekatan matematika realistik, yaitu memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan.

Pelaksanaan pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebaiknya mengacu pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai pembimbing dan siswa aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat pada saat diskusi kelompok, sebagian besar siswa bekerjasama dengan teman kelompoknya dan mereka antusias ketika guru mengajukan berbagai macam pertanyaan.

Penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika materi pokok bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN


(4)

Ziulia Nur Anisa , 2013

dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 54,70 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 87 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 20. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 66,09 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 23 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 88 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 28. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat kembali menjadi 72,64 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 31 orang, nilai tertinggi diperoleh dengan nilai 100 sedangkan nilai terrendah diperoleh dengan nilai 33.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan setelah melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Guru

Guru perlu mencoba menerapkan pendekatan matematika realistik ini pada mata pelajaran matematika materi pokok yang lain di kelas yang berbeda agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penguasaan teori dan konsep bagi guru mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dikarenakan apabila guru menguasai teori dan konsep, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Begitupun sebaliknya apabila guru tidak menguasai teori dan konsep, maka guru akan kebingungan disaat menyampaikan pembelajaran.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah perlu mendukung guru untuk menerapkan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi pokok yang lain.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada siswa tentang pendekatan matematika realistik ini secara mendalam agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dan penggunaan media yang bervariatif sangat diperlukan agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fauzi, R. (2006). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar dengan Pendekatan Matematika Realistik Kelas 5 SD Negeri Kaputran IV Yogyakarta. Skripsi [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/9501/. [15 Maret 2013].

Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kurniawan, F. P. (2001). Model Pembelajaran Matematika Realistik. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/FajarPKurniawan/ model-pembelajaran-matematika-realistik-indonesia-12703468. [15 Maret 2013].

Mahmudi, A. (2009). “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Makalah pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta.

Ruhimat, T. dkk. (2012). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saepudin, A. dkk. (2009). Buku Sekolah Elektronik Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Satori, D. (2009). Kapita Selekta Problematika Pendidikan Dasar (Metodologi). Prodi Pendas Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Syamsudin, A. M. (2003). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Cet-6. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Ziulia Nur Anisa , 2013

Tim Penyusun. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wardhani, I. dan Wihardit, K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Windayana, H. P., Haki O. dan Supriadi. (2007). Geometri dan Pengukuran. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelaj

0 0 39

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

1 5 32

PENGGUNAAN CATATAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri Lembang.

2 12 22

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 20

0 0 41

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IVB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 32

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PERBANDINGAN DAN SKALA: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 2 40

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 PAYAMAN

0 0 25