PENGARUH EVENT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROKOK ENVIO MILD : Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung.

(1)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada PENGARUH EVENT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK ROKOK ENVIO MILD

(Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

Puji Astuti 0802584

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH EVENT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROKOK ENVIO MILD

(Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos.,MM NIP. 19740307 200212 2 001 NIP.19730725 200312 2 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001


(3)

Puji Astuti, 2013


(4)

PENGARUH EVENT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROKOK ENVIO MILD

(Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)

Oleh: Puji Astuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Puji Astuti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia September 2013

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada ABSTRAK

Puji Astuti (0802584),Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT. Djarum di Kab. Bandung)” Di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar. SE.AK,MBA dan Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM

Semakin ketatnya persaingan di industri rokok membuat perusahaan-perusahaan rokok bersaing memperebutkan pangsa pasar. Salah satu strategi pemasaran yang saat ini paling berkembang yaitu event marketing. Dalam suatu

event marketing audience akan secara langsung merasakan suatu pengalaman,

sehingga dapat meningkatkan kepekaan (awareness) terhadap perusahaan yang melaksanakan event marketing. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran event marketing, keputusan pembelian dan pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian produk rokok Envio Mild. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

proportionate stratified random sampling, populasi penelitian adalah konsumen

bisnis mitra PT. Djarum di Kab. Bandung yang berjumlah 212 toko, dan dengan menggunakan rumus sampel, diperoleh sampel 68 responden. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan bahwa kinerja event

marketing dan keputusan pembelian produk rokok Envio Mild pada kategori

sedang. Hasil perhitungan regresi sederhana adalah besarnya pengaruh event

marketing terhadap keputusan pembelian produk rokok Envio Mild adalah

23,04% sedangkan sisanya 76,96% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan kajian pemasaran terhadap PT. Djarum secara lebih luas khususnya pada aktivitas

public relations lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian produk rokok

Envio Mild.


(6)

ABSTRACT

Puji Astuti (0802584), The Influence of Event Marketing On Purchasing Decision of Envio Mild Cigarette Product (Survey on Consumers of Business Partner Venture PT. Djarum in West Bandung Regency),underthe guidance of Dr. Vanessa Gaffar. SE.AK,MBA and Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos. MM

The tighter the competition in cigarette industry, it makes cigarette companies compete for market share. The marketing strategies used between companies are different from one another, one of the marketing strategies that are currently the highest development is through event marketing. In the event marketing audience, there will be direct feelingof an experience given by the marketing event, so that it can increase the the sensitivity (awareness) to companies that perform the event marketing. This will greatly affect the decision to buy the products offered by the companies.The purpose of this research is to find out event marketing, purchasing decision ofEnvio Mild cigarette product and the extent of event marketing influence on purchasing decision of Envio Mild cigarette product. The type of this research is a descriptive study and verification. The sampling technique used was proportionate to size, the study population is consumers business partner venture PT. Djarum in Bandung Regency which istotaled 212 stores, and by using the formula sample, obtained a total sample of 68 respondents. The analysis technique usedPearson Product Moment correlation coefficient and simple linear regression analysis.The results of the questionnaires show that event marketing activityand purchasing decision of Envio Mildcigarette productare at very moderate category. The result of simple regression calculation is the influence of event marketing on purchasing decision ofEnvio Mildcigarette product isamount to 23% while the remaining 77% is influenced by other factors that were not studied by the researcher. Suggestions for subsequent research are expected to conduct marketing research on PT. Djarum more widely especially in public relations such as consideration of publications& publicity, news, community involvement, identity-media, lobbying, and social investement that influence purchasing decision ofEnvio Mild cigarette product.


(7)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...15

1.3 Tujuan Penelitian ...16

1.4 Kegunaan Penelitian ...16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ..18

2.1 Kajian Pustaka ...18

2.1.1 Event Marketing ... …...18

2.1.1.1 Tujuan Event Marketing ...27

2.1.1.2 Jenis-Jenis Event Marketing ...28

2.1.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Event Marketing ...28

2.1.2 Keputusan Pembelian Konsumen Bisnis ... 29

2.1.2.1 Karakteristik Pasar Bisnis ...30

2.1.2.2 Tipe Utama Situasi Pembelian dan Pusat Pembelian ...31

2.1.2.3 Pengaruh Utama yang Mempengaruhi Pembeli Bisnis ...32

2.1.2.4 Proses Pembelian Bisnis ...33

2.1.2.5 Hubungan Event marketing dengan Keputusan Pembelian ...35

2.1.2.6 Resume Hasil Penelitian Terdahulu ...36

2.2 Kerangka Pemikiran ...38


(8)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...45

3.1 Objek Penelitian ...45

3.2 Metode Penelitian ...45

3.3 Desain Penelitian ...46

3.4 Operasionalisasi Variabel ...47

3.5 Jenis dan Sumber Data ...50

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...51

3.7 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...52

3.7.1 Populasi ... 52

3.7.2 Sampel ... 53

3.7.3 Teknik Sampling ... 53

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas...55

3.8.1 Pengujian Validitas ... 55

3.8.2 pengujian Reliabilitas ... 58

3.9 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ...59

3.9.1 Teknik Analisis Data ... 59

3.9.2 Uji Hipotesis ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...66

4.1 Hasil Penelitian...66

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 66

4.1.2 Karakteristik Responden ... 72

4.1.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 76

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... 90

4.1.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ...90

4.1.4.2 Koefisien Korelasi...91

4.1.4.3 Analisis Regresi Sederhana ...93

4.1.4.4 Uji Hipotesis ...95

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...101


(9)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

DAFTAR PUSTAKA ...105 LAMPIRAN ...


(10)

DAFTAR TABEL

1.1 Perkembangan Jumlah, Produksi, dan Cukai Industri Rokok 2007-2010...4

1.2 Form Checking Wawancara Konsumen Bisnis Kab. Bandung 2011-2012....7

1.3 Penjualan Produk Rokok Envio Mild di Kab. Bandung 2011-2012... 9

2.1 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Event Marketing dan Keputusan Pembelian...36

3.1 Operasionalisasi Variabel...48

3.2 Jenis dan Sumber Data...51

3.3 Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Likert...52

3.4 Pengambilan Sampel di Kabupaten Bandung...54

3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen...56

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y...59

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Mitra PT. Djarum...73

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Mengikuti Event PT. Djarum...74

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi Event...74

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Keikutsertaan Mengikuti Event-Event Envio Mild...75

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Keikutsertaan Mengikuti Event Perusahaan Rokok Lainnya...76

4.6 Tanggapan Responden Mengenai Entertainment...77


(11)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

4.8 Tanggapan Responden Mengenai Enterprise...79

4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Event Marketing...80

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pilihan Produk...82

4.11 Tanggapan Responden Mengenai Pilihan Pemasok ...83

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Pesanan...84

4.13 Tanggapan Responden Mengenai Persyaratan dan Waktu Pengiriman...85

4.14 Tanggapan Responden Mengenai Pembayaran...86

4.15 Tanggapan Responden Mengenai Metode Pembelian...87

4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian...88

4.17 Output Korelasi...92

4.18 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi...92

4.19 Output Pengaruh Event marketing terhadap Keputusan Pembelian...93

4.20 Output Koefisien Regresi...94


(12)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Pangsa Pasar Industri Rokok SKM Mild di Indonesia Tahun 2008 ...6

2.1 Model Perilaku Pembeli Bisnis...29

2.2 Pengaruh Utama dalam Perilaku Pembeli Bisnis...32

2.3 Proses Pembelian Bisnis...34

2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Bisnis...43

2.5 Paradigma Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild...44

3.1 Model Regresi...64

4.1 Hasil Kontinum Event Marketing...81

4.2 Hasil Kontinum Keputusan Pembelian...90


(13)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri pengolahan tembakau mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, karena mempunyai multiplier effect yang sangat luas, seperti menumbuhkan industri jasa terkait, penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja mencapai 6,1 juta orang terutama di daerah penghasil tembakau, cengkeh dan sentra-sentra produksi rokok. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan aspek ekonomi industri pengolahan tembakau dikembangkan dengan tidak mengabaikan faktor dampak kesehatan.

Sesuai dengan Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Industri Hasil Tembakau (IHT) dan Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009 tentang Roadmap Pengembangan Klaster Industri Hasil Tembakau termasuk salah satu industri prioritas untuk dikembangkan. Untuk itu telah disusun Roadmap IHT 2007-2020 dengan pentahapan prioritas sebagai berikut :

2007 – 2010 : Prioritas pada aspek keseimbangan tenaga kerja, penerimaan dan kesehatan

2010 – 2014 : Prioritas pada aspek penerimaan, kesehatan dan tenaga kerja

2015 – 2020 : Prioritas pada aspek kesehatan melebihi aspek tenaga kerja dan penerimaan.


(14)

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120

mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Menurut pasal 13 ayat (2) UU Kesehatan, Zat adiktif sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan / atau masyarakat sekelilingnya.

Industri rokok di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di Asia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa. Pada tahun 2008, konsumsi rokok Indonesia mencapai 240 milyar batang. Dengan tingkat konsumsi 240 milyar batang rokok pertahun sama dengan 658 juta batang rokok per hari, atau sama dengan senilai uang 330 milyar rupiah. Dengan jumlah perokok di Indonesia yang mencapai lebih dari 60 juta dan konsumsi rokok yang mencapai 240 milyar batang per tahun, maka dapat dikalkulasi jumlah konsumsi rokok rata-rata per hari yaitu 10,95 batang perhari. Dapat dikatakan bahwa pada tahun 2008 setiap perokok di Indonesia menghisap rata-rata 10 hingga 11 batang rokok perhari.


(15)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Grafik 1.1

Tingkat konsumsi rokok (dalam Milyar) di Indonesia tahun 2005-2008

Sumber: TCSC-IAKMI, Profil Tembakau Indonesia, Tahun 2009

Prevalensi merokok di Indonesia dari tahun ketahun cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil Riskesdas tahun 2007, penduduk Indonesia berusia >15 tahun yang merokok setiap hari sebanyak 27,2%, yang kadang-kadang (tidak setiap hari) merokok sebanyak 6,1%, mantan perokok sebesar 3,7% dan yang tidak merokok sebesar 63%. Sedangkan menurut hasil Riskesdas 2010, penduduk Indonesia berusia >15 tahun yang merokok setiap hari sebanyak 28,2%, yang kadang-kadang (tidak setiap hari) merokok sebanyak 6,5%, mantan perokok sebesar 5,4% dan yang tidak merokok sebesar 59,9%. Dibandingkan tahun 2007, pada tahun 2010 terlihat adanya peningkatan prevalensi merokok penduduk berusia >15 tahun. Menurut Riskesdas 2010, dua dari tiga perokok merokok di dalam rumah.

Sejalan dengan meningkatnya konsumsi rokok, pertumbuhan produksi rokok juga mengalami peningkatan yang pesat. Berikut adalah tabel perkembangan industri rokok :


(16)

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah, Produksi dan Cukai Industri Rokok (2007-2011)

Tahun

Jumlah Perusahaan (unit)

Produksi (miliar batang)

Cukai (Rp. Triliun)

2007 4793 231,0 43,5

2008 3961 240,0 49,0

2009 3255 245,0 54,3

2010 1994 249,1 59,3

2011 1664 279,4 77,0

Sumber : Ditjen. Bea Cukai

Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai dan pasal 1 PMK no.43/PMK.04/2005, produksi rokok pun dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Sigaret kretek mesin (SKM), Sigaret putih mesin (SPM), Sigaret kretek tangan (SKT), Sigaret putih tangan (SPT), Sigaret kelembak tangan (KLM), Cerutu (CRT), Rokok daun atau klobot (KLB), Tembakau iris (TIS), Hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL).

Seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat telah menimbulkan dampak pada tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok yang semakin tinggi. Kondisi ini semakin mendorong para produsen rokok untuk melakukan diversifikasi produk pada produk rokok yang memiliki kadar tar dan nikotin rendah atau dikenal dengan


(17)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

istilah Low Tar Low Nicotine (LTLN) yang masuk dalam jenis rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) Mild.

Pemerintah dalam PP No. 109/2012 dengan tegas melarang pencantuman keterangan atau tanda bersifat promotif, seperti mencantumkan kata "Light", "Ultra Light", "Mild", "Extra Mild", "low Tar", "Slim", "Spesial", "Full Flavour", "Premium" atau kata lain yang mengindikasikan kualitas, superioritas, rasa aman, pencitraan, kepribadian, ataupun kata-kata lain dengan arti yang sama. Selain berisi peringatan tentang kesehatan, setiap kemasan produk tembakau harus mencantumkan informasi kandungan kadar nikotin dan tar pada sisi samping setiap kemasan bungkusnya.

Sejak kesuksesan Sampoerna A Mild memproduksi rokok SKM mild pertama pada tahun 1989 oleh PT HM Sampoerna dengan kadar Tar 14 mg dan Nicotin 1,0 mg, telah mendorong pertumbuhan industri rokok jenis SKM mild menjadi semakin maju dan pesat seperti yang dapat dilihat pada Grafik 1.2.

Grafik 1.2 Perkembangan Pangsa Pasar Industri Rokok di Indonesia Tahun 1992 – 2008

61,69%

56,02%

47,92%

42,11%

36,10%

26,00% 26,21%

36,96%

36,84% 34,85%

0,33% 4,59%

8,64% 13,56%

23,12% 11,98% 13,17%

6,49% 7,49% 5,93%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%

1992 1996 2000 2004 2008

P e rs e n Tahun SKM-Reguler SKT SKM-Mild SPM


(18)

Sumber: Majalah SWA (2010:1)

Berdasarkan pada Grafik 1.2 di atas diketahui bahwa pertumbuhan pangsa pasar SKM mild terus mengalami peningkatan menyusul tiga kategori rokok lainnya yaitu Sigaret Kretek Mesin (SKM) Reguler, Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan Sigaret Putih Mesin (SPM). Pada tahun 1992, SKM mild hanya 0,3 persen dari total pasar rokok nasional. Namun tahun 2008, pertumbuhannya menjadi sangat pesat yaitu mampu menguasai 23,12 persen dari total pasar rokok nasional.

Tingginya tingkat pertumbuhan pangsa SKM mild menunjukkan bahwa potensi pasar rokok jenis LTLN sangat baik karena segmen pasar yang dituju jumlahnya sangat besar yaitu mereka yang masih berusia muda dan tidak ingin terkena risiko berlebihan dari adanya kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Melihat peluang tersebut mendorong tumbuhnya berbagai perusahaan untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar SKM mild tersebut. Untuk mengetahui peta persaingan rokok SKM mild dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Sampoerna A Mild (51,40%)

LA Light (11,50%) Gudang Garam

Signatur (3,60%) StarMild (8,20%)

Clas Mild (15,40%)

Lainnya (9,90%)


(19)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

Sumber: Majalah SWA (2010:1)

Gambar 1.1 Pangsa Pasar Industri Rokok SKM mild di Indonesia Tahun 2008

Berdasarkan Gambar 1.1 di atas diketahui bahwa pangsa pasar SKM mild hingga tahun 2008 didominasi oleh Sampoerna A Mild sebesar 51,4 persen, diikuti Clas Mild 15,40 persen, LA Light 11,50 persen, Star Mild 8,20 persen, Gudang Garam Signatur 3,60 persen, dan rokok lainnya sebesar 9,90 persen. Kesuksesan Sampoerna A Mild memimpin pasar SKM mild hingga saat ini disebabkan PT HM Sampoerna Tbk. (HMS) meluncurkan produk terbarunya yang tergolong unik, karena produk itu tidak masuk dalam tiga kategori besar rokok yang ada pada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Dengan produknya yang diberi merek A Mild, HMS membuat sebuah kategori baru: SKM mild.

Memasuki tahun 2000, persaingan di segmen SKM mild semakin ketat. Pesatnya penjualan A Mild mendorong perusahaan rokok lain untuk masuk ke kategori SKM mild. Berikut adalah tabel hasil wawancara mengenai penjualan produk rokok-rokok kategori SKM mild pada konsumen-konsumen bisnis mitra usaha PT. Djarum, Tbk di Kabupaten Bandung :

Tabel 1.2 Form Checking Wawancara Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT.Djarum,Tbk di Kabupaten Bandung 2011-2012


(20)

Wilayah Outlet

SKML

Envio Mild A Mild Class mild Pro Mild Total

SKML

Qty % Qty % Qty % Qty %

Banjaran 15 13,9 13,2 56,6 53,8 24,9 23,7 7,3 6,9 102,7 Barukai 7 3,7 15,6 12 50,6 6 25,3 0,6 2,5 22,3 Batujajar 13 22,4 9,2 137,3 56,2 55,8 22,8 14,8 6,1 230,3 Cicalengka 10 15,3 8,3 105 56,7 46 24,8 13 7 179,3

Dilanjutkan Lanjutan

Wilayah Outlet

SKML

Envio Mild A Mild Class mild Pro Mild Total

SKML

Qty % Qty % Qty % Qty %

Cikalong Wetan

14 13,3 12,7 63 60,2 19,6 18,7 4,2 4 100,1

Cileunyi 10 14,55 5,5 153 58,2 79 30 11 4,2 257,55 Cililin 18 12,1 13,6 54,1 60,7 18,6 20,9 3,2 3,6 88 Cimahi 20 56,5 9 336 53,4 160,3 25,5 39,8 6,3 592,6 Ciparay 16 16 5,1 117,5 37,3 138 43,9 37,5 11,9 309 Ciwidey 6 6,5 6,4 51,5 50,4 39,3 38,5 3,8 3,7 101,1 Dayeuhkolot 6 11,1 5 129,5 58,2 62,5 28,1 13,5 6,1 216,6 Lembang 18 20,15 5,9 204,7 60,1 97,9 28,8 10,3 3 333,05 Majalaya 11 18,3 5,7 181 56 79,5 24,6 33,8 10,5 312,6 Padalarang 16 14,2 6,5 143,5 65,9 43,55 20 12,3 5,6 213,55 Pangalengan 12 12,1 15 37 45,9 27,3 33,9 3,1 3,8 79,5


(21)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Rancaekek 4 16 9,4 91 53,4 52 30,5 5,5 3,2 164,5

Soreang 7 5,1 3,7 81,5 59,1 42,5 30,8 5,8 4,2 134,9 Tanjungsari 9 8 6 82 61,4 30,5 22,8 8 6 128,5 Total 279,2 7,6 2036,2 55,2 1023 27,7 227,5 6,2 3566,15 Sumber : Marketing consultan PT. Djarum , Tbk 2012 Wilayah Kabupaten Bandung

Dari hasil wawancara kepada konsumen bisnis yang menjadi mitra usaha PT. Djarum,Tbk. di Kabupaten Bandung, rata-rata pembelian produk rokok dipengaruhi oleh rangsangan pasar (marketing stimuli). Rangsangan pemasaran untuk konsumen bisnis terdiri dari 4P: product (produk), price (harga), place (tempat/distribusi), dan promotion (promosi). Rangsangan lain termasuk kekuatan - kekuatan utama dalam lingkungan: ekonomis, teknologis, budaya, dan kompetitif. Diketahui produk yang paling tinggi penjualannya adalah A mild, Selain karena sebagai pelopor produk rokok kategori SKM mild, juga dikarenakan dukungan promosi yang konsisten dan berkembang di berbagai media masa sehingga menjadikannya produk rokok yang dikenal oleh masyarakat luas.

PT Djarum yang merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia juga mencoba kategori SKM mild ini dengan meluncurkan LA Lights, Djarum Super Mezzo, dan produk terbarunya yang diluncurkan 21 Mei 2011 yang diberi nama Envio Mild. Envio Mild adalah produk PT Djarum terbaru kategori SKM mild, dengan kandungan 1 mg tar dan 0,7 mg nikotin, perbungkus 16 batang rokok, sasarannya anak muda (SMU, Mahasiswa, Eksekutif Muda) dan konsumen mapan (konsumen kantoran, dll), Strategis Marketingnya mengalahkan rokok kompetitor dikategori yang sama, Prioritas pemasarannya di daerah-daerah yang produk SKM mild berkembang/ maju.


(22)

Dari awal peluncurannya hingga saat ini penjualan rokok Envio Mild tidak pernah mengalami kenaikan yang signifikan, cenderung datar bahkan menurun. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut :

Tabel 1.3 Penjualan Produk Rokok Envio Mild di Kabupaten Bandung Desember 2011 - Maret 2012

No Wilayah

ENVIO MILD

Des’11 Jan’12 Feb’12 Trend Maret’12

1 Cimahi 1,33 1,75 1,62 0,60 2,17

2 Batujajar 0,34 0,67 0,38 0,43 0,89

3 Barukai 0,79 0,26 0,64 0,18 0,74

Dilanjutkan Lanjutan

No Wilayah

ENVIO MILD

Des’11 Jan’12 Feb’12 Trend Maret’12

4 Lembang 0,47 0,50 0,56 0,42 0,93

5 Padalarang 1,30 1,10 3,12 -0,10 1,74

6 Cikalongwetan 0,85 1,79 1,90 -0,59 0,92

7 Cililin 0,42 1,88 1,34 0,76 1,97

8 Pangalengan 0,84 0,54 1,26 1,13 2,01

9 Ciwidey 0,18 1,48 0,53 -0,20 0,52

10 Banjaran 0,08 0,12 0,05 0,28 0,36

11 Soreang 1,44 1,44 1,86 -0,39 1,19

12 Ciparay 0,68 0,97 0,75 -0,51 0,29


(23)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

14 Dayeuh Kolot 0,70 1,47 0,57 0,32 1,24

15 Cicalengka 0,15 0,87 0,83 0,99 1,60

16 Rancaekek 0,29 0,68 1,46 0,90 1,71

17 Cileunyi 1,17 0,42 0,81 -0,05 0,75

18 Tanjungsari 1,81 2,54 1,80 -0,50 1,55

Total Kabupaten 0,77 1,13 1,17 0,09 1,11

Sumber : Marketing consultan PT. Djarum , Tbk 2012 Wilayah Kabupaten Bandung Sebagai sebuah produk baru, Envio Mild belum dikenal oleh masyarakat luas. Konsumen akhir lebih memilih produk-produk rokok yang sudah ada sebelumnya dan sudah diketahui kualitasnya. Hal ini berdampak pada keputusan pembelian konsumen bisnis terhadap produk rokok Envio Mild, karena keputusan pembelian konsumen bisnis tergantung dari rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang bermacam-macam salah satunya adalah permintaan pasar (konsumen akhir).

Pasar bisnis (business market) / konsumen bisnis adalah semua perusahaan / organisasi yang membeli barang dan jasa yang digunakan untuk membuat produk dan jasa lain, atau untuk mengambil keuntungan dari menjual atau menyewakannya kembali kepada orang lain. Menurut Kotler & Armstrong (2012:135) Proses pengambilan keputusan konsumen bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor organisasional, antarpribadi, individual, maupun oleh faktor lingkungan.

Karakteristik konsumen bisnis sangat berbeda dengan karakteristik konsumen akhir. Berikut karakteristik konsumen bisnis menurut Kotler & Keller (2012:206): pertama, pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar. Kedua, hubungan pemasok – pelanggan yang erat. Ketiga, pembelian profesional.


(24)

Keempat, pengaruh pembelian berganda. Kelima, panggilan penjualan berganda. Keenam, permintaan turunan. Ketujuh, permintaan inelastis. Kedelapan, permintaan yang berfluktuasi. Kesembilan, pembeli yang terkonsentrasi secara geografis dan terakhir kesepuluh pembelian langsung.

Tidak semua konsumen bisnis merupakan mitra usaha PT. Djarum, PT. Djarum sangat berhati-hati memilih mitra dikarenakan barang yang diperjual-belikan dan uang yang diinvestasikan tidak sedikit. Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi mitra PT. Djarum, konsumen bisnis yang berminat menjadi mitra PT. Djarum adalah konsumen bisnis yang bukan mitra perusahaan rokok lain, dan konsumen bisnis tersebut harus memiliki simpanan berupa uang di PT. Djarum untuk jaminan proses jual beli barang, uang yang disimpan minimal 15 juta. Uang simpanan tersebut juga sebagai gambaran jumlah barang yang akan dikirim setiap minggunya. Diperbolehkan menambah atau mengurangi barang tetapi tidak boleh terlalu jauh dari simpanan uang di PT. Djarum. Akan tetapi uang yang disimpan tersebut tidak dapat diambil atau dijadikan pembayaran barang, uang tersebut hanya sebagai jaminan dan dapat diambil apabila konsumen bisnis sudah mengundurkan diri sebagai mitra PT. Djarum, dan PT. Djarum tidak akan memasok barang lagi kepada konsumen bisnis tersebut.

Dari tahun ke tahun, dapat dirasakan insentitas kompetensi bisnis berlangsung dengan cepat. Strategi pemasaran yang digunakan antara perusahaan satu dengan yang lain memang berbeda, hal ini dikarenakan pelaksanaan suatu strategi harus disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut. Perbedaan strategi tersebut misalnya terletak dari strategi


(25)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

harga, kualitas, kegiatan promosi, penampilan produk yang menarik sampai pada pemberian hadiah setiap pembelian produk tersebut. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, perusahaan dan konsumen bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam cara untuk mengelola hubungan mereka, sehingga mereka tidak hanya bertransaksi tetapi lebih terlibat dalam kegiatan yang menciptakan nilai yang lebih besar bagi kedua belah pihak.

Kegiatan promosi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan kepada konsumen untuk meningkatkan volume penjualan dan citra perusahaan. Dewasa ini media promosi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari tujuh kegiatan yang dilakukan dalam

public relations yaitu publication and publicity, events, community involvement, identity media, lobbying, dan social investement, yang paling tinggi

perkembangannya sebagai media promosi di Indonesia yaitu melalui event

marketing.

Menurut Kotler & Keller (2012:478), event adalah Sebuah aktivitas dan bentuk program yang disponsori perusahaan untuk menciptakan hubungan sehari-hari atau hubungan spesial berinteraksi dengan pelanggan. Kelebihan yang dimiliki event marketing dibandingkan media promosi lain yaitu experience (pengalaman). Dalam suatu event marketing para audiens akan secara langsung merasakan suatu pengalaman yang diberikan event marketing tersebut. Sehingga dapat meningkatkan kepekaan (awareness) terhadap perusahaan yang melaksanakan event marketing tersebut.


(26)

Tahapan Event Marketing produk Envio Mild untuk konsumen bisnis mitra usaha PT .Djarum,Tbk di Kabupaten Bandung terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama, pengenalan produk baru melalui POSM (Point Of Sales) dengan membagikan poster branding, poster harga, layar toko, layar rombong, big

tinplate (rangka + stiker), stiker branding, stiker harga, stiker list produk Envio

Mild. Tahapan kedua, pemerataan dan pengenalan produk Envio Mild kepada konsumen-konsumen bisnis melalui Kanvas (Salesman, Promoter, Motorist). Tahap ketiga, setelah produk Envio Mild tersebar di konsumen-konsumen bisnis, perusahaan melihat bobot omzet penjualan produk Envio Mild antar konsumen-konsumen bisnis. Tahap keempat, setelah melihat omzet-omzet penjualan antar konsumen bisnis, akan dipilih beberapa konsumen bisnis yang memiliki omzet terbesar, perusahaan kemudian mengadakan event untuk konsumen bisnis yang memiliki omzet-omzet yang besar itu.

Event produk Envio mild untuk konsumen bisnis antara lain, pada bulan

Desember 2011 - Juni 2012, diadakan lomba menghias toko dengan produk Envio Mild se-Kabupaten Bandung, kemudian akan dinilai oleh perusahaan dan ditentukan pemenangnya, pemenangnya akan mendapatkan hadiah yang telah ditentukan perusahaan seperti kendaraan, alat-alat elektronik, dan lain-lain. Pada bulan Agustus 2012 diadakan acara pariwisata dua hari satu malam khusus konsumen bisnis mitra usaha PT. Djarum, Tbk. Dengan Kunjungan ke pabrik-pabrik PT.Djarum,Tbk, Rekreasi bersama ke tempat pariwisata (yang dibangun PT. Djarum, Tbk), bermalam di hotel bintang lima, makan di restaurant mewah,


(27)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

acara musik dengan bintang tamu artis-artis terkenal, acara olahraga bersama, dan lain-lain.

Prioritas Daerah pemasaran Envio Mild adalah semua daerah yang produk SKM mild berkembang atau maju pesat. Kabupaten Bandung sebagai salah satu daerah jaringan distribusi PT Djarum juga merupakan zona prioritas pemasaran Envio Mild karena produk SKM mild di Kabupaten Bandung maju pesat. Sehubungan dengan sangat berperannya konsumen-konsumen bisnis pada penjualan produk-produk rokok di Kabupaten Bandung , maka yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah konsumen-konsumen bisnis yang menjadi mitra usaha PT Djarum di Kabupaten Bandung. Berpangkal dari uraian permasalahan diatas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul :

Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild ( Survei pada Konsumen Bisnis Mitra Usaha PT Djarum di Kab. Bandung )”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Industri rokok di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat telah menimbulkan dampak pada tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok yang semakin tinggi. Kondisi ini semakin mendorong para produsen rokok untuk melakukan diversifikasi produk pada produk rokok yang memiliki kadar tar dan nikotin rendah atau dikenal dengan istilah Low Tar Low Nicotine (LTLN) yang masuk dalam jenis rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) Mild.


(28)

PT Djarum yang merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia juga mencoba kategori SKM mild ini dengan meluncurkan LA Lights, Djarum Super Mezzo, dan produk terbarunya yang diluncurkan 21 Mei 2011 yang diberi nama Envio Mild. Dari awal peluncurannya hingga saat ini penjualan rokok Envio Mild tidak pernah mengalami kenaikan yang signifikan, cenderung datar bahkan menurun. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah promosi. Rendahnya kinerja event marketing diduga menjadi salah satu penyebab turunnya penjualan produk rokok Envio mild. Melalui event marketing yang diterapkan PT. Djarum diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk rokok Envio Mild.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran Event Marketing yang diterapkan PT Djarum pada produk Envio Mild?

2. Bagaimana keputusan pembelian produk Envio Mild konsumen bisnis mitra usaha usaha PT.Djarum di Kab. Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh Event Marketing terhadap keputusan pembelian konsumen bisnis mitra usaha usaha PT.Djarum pada produk Envio Mild di Kab. Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil temuan mengenai : 1. Gambaran event marketing produk Envio Mild.


(29)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

2. Gambaran keputusan pembelian konsumen bisnis mitra usaha PT.Djarum terhadap produk Envio Mild di Kab. Bandung.

3. Besarnya pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian konsumen bisnis mitra usaha usaha PT.Djarum pada produk Envio Mild di Kab. Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan/ khasanah ilmu Manajemen Pemasaran, teori mengenai promosi khususnya event marketing dan teori mengenai perilaku konsumen khususnya keputusan pembelian konsumen bisnis pada industri manufactur. 1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT Djarum, Tbk khususnya dalam upaya mengenalkan produk baru melalui dukungan promosi yang konsisten dan berkembang. Salah satu promosi yang dapat digunakan adalah dengan melakukan event marketing. Selain menumbuhkan minat konsumen terhadap produk baru tersebut, juga dapat mempererat hubungan perusahaan dengan pelanggan.


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian konsumen. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah event marketing. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen bisnis mitra usaha PT. Djarum di Kabupaten Bandung.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, yaitu dari bulan Januari 2013 hingga September 2013, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai suatu hal. Penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif dan verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif survey dan explanatory survey.

Menurut Arikunto (2010:03), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal yang lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian


(31)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

gambaran keputusan pembelian konsumen bisnis. Sedangkan jenis penelitian

verifikatif menurut Arikunto (2010:15) penelitian yang bertujuan untuk mengecek

kebenaran hasil penelitian lain. Penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pegumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui hubungan dan besarnya pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian konsumen bisnis.

Menurut Sugiyono (2011:6) mengungkapkan bahwa metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa: Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti tersebut. Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.

3.3 Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2010:90), Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas, desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi.


(32)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen bisnis dengan adanya event marketing.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011:39), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah event marketing yang terdiri dari

entertainment, excitement, dan enterprise. Sedangkan yang menjadi variabel

terikatnya yaitu keputusan pembelian konsumen bisnis yang terdiri atas pilihan produk atau jasa, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan dan pembayaran. Secara rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini digambarkan dalam Tabel 3.1 berikut :


(33)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Event Marketing (Variabel X)

“types of event planners toward innovative and creative

ways of attracting participation and the greatest by product— public awareness”.

Leonard H. Hoyle (2002:11) Entertainment Hiburan yang ditampilkan Tingkat keragaman jenis hiburan

Ordinal 1

Tingkat daya tarik hiburan yang

ditampilkan

Ordinal 2 Tingkat daya tarik

pengisi acara

Ordinal 3

Tingkat daya tarik setting panggung

memanfaatkan tekhnologi mutakhir

Ordinal 4

Komunikasi

Tingkat kesesuaian isi pesan dengan audience

Ordinal 5

Tingkat kejelasan isi pesan yang disampaikan

Ordinal 6 Tingkat daya tarik isi

pesan yang disampaikan

Ordinal 7 Excitement

Nilai

Tingkat kesan terhadap event

Ordinal 8

Tingkat suasana hati audience setelah mengikuti event

Ordinal 9 Tingkat ketertarikan

mengikuti event serupa di masa yang akan

datang

Ordinal 10 Tingkat manfaat yang

didapat dari mengikuti event

Ordinal 11

Rekreatif

Tingkat event sebagai tempat berkumpul para

konsumen bisnis mitra PT Djarum

Ordinal 12 Dilanjutkan


(34)

Lanjutan

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Enterprise

Energi

Tingkat spirit yang

tercipta dari event Ordinal 13

Tingkat energi positif

dari event Ordinal 14

Inisiatif Tingkat kecemerlangan ide dari event tersebut Ordinal 15

Inovasi

Tingkat inovasi hiburan ketika event berlangsung

Ordinal 16 Tingkat keunikan

antara event-event yang baru dengan yang

sebelumnya

Ordinal 17

Kreatifitas

Tingkat kreatifitas pada

saat event berlangsung Ordinal 18

Tingkat kreatifitas perusahaan dalam mengadakan

event-event baru

Ordinal 19 Keputusan

Pembelian Konsumen Bisnis

(Variabel Y)

Perilaku pembelian bisnis (business buying

behaviour) mengacu

pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam produksi produk

dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada pihak

lain.

Pilihan produk

Tingkat kandungan tar dan nikotin produk

rokok mild lebih rendah dibandingkan produk rokok lainnya

Ordinal 20 Tingkat produk rokok

mild sebagai rokoknya anak muda

Ordinal 21

Pemilihan pemasok

Tingkat keunggulan PT Djarum dibandingkan pemasok rokok lainnya

Ordinal 22 Tingkat kepercayaan

terhadap PT Djarum Ordinal 23

Jumlah pesanan

Jumlah barang yang

dipesan Ordinal 24

Tingkat frekuensi

pemesanan barang Ordinal 25

Persyaratan dan Waktu pengiriman

Tingkat kemudahan

mengajukan pesanan Ordinal 26

Tingkat kemudahan persyaratan pengiriman

barang

Ordinal 27 Tingkat lamanya waktu

pengiriman Ordinal 28

Tingkat kesesuaian waktu pengiriman dengan kesepakatan

sebelumnya


(35)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

Lanjutan

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Persyaratan Pelayanan

Tingkat kemudahan

persyaratan pelayanan Ordinal 30

Tingkat kesepakatan

tentang persyaratan Ordinal 31

Pembayaran

Tingkat keragaman metode pembayaran

Ordinal 32 Tingkat kemudahan

metode pembayaran

Ordinal 33 Sumber : Hasil Olahan Penulis

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sesuatu yang harus dikumpulkan lebih dulu oleh peneliti sebelum mengolahnya menjadi informasi. Data diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data. Data berdasarkan sumbernya terbagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data dimana data yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu para konsumen bisnis penjual rokok di Kabupaten Bandung .

Data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang selanjutnya diterangkan pada tabel 3.2:


(36)

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data penelitian

Jenis Data

Sumber data

Profil perusahaan Primer PT.Djarum, Tbk

Data pertumbuhan industri rokok

Sekunder (BPS)

Perkembangan pangsa pasar SKM mild

Sekunder Majalah SWA 2010

Program promosi produk Envio Mild

Primer PT.Djarum, Tbk

Tanggapan responden terhadap event marketing untuk mengenalkan envio

mild

Primer Responden

Tanggapan responden terhadap keputusan

pembeliannya

Primer Responden

Sumber : Pra penelitian

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pengumpulan data sekunder yang berhubungan dan menunjang dalam penelitian ini baik dari buku, majalah, koran, dan bacaan lainnya.

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan berkomunikasi secara langsung dari sumber yang bersangkutan.

3. Angket / Kuesioner

Pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang menjadi sampel penelitian. Pertanyaan dalam angket dibuat


(37)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

dalam bentuk pertanyaan dan setiap alternatif diberi nilai dengan menggunakan skala Likert, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3

Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Likert Alternatif

Jawaban

Sangat

penting Penting

Cukup penting

Kurang penting

Tidak penting

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

4. Observasi

Pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang diteliti. 3.7 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.7.1 Populasi

Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data dimulai dengan menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada langkah awal peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasaran (target population), yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pemaparan diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen bisnis yang menjadi mitra usaha PT. Djarum di Kabupaten Bandung yang berjumlah 212 toko berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Djarum bagian promosi Kabupaten Bandung pada bulan Maret 2012.


(38)

3.7.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (e = 0,1).

Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini sebesar 68 toko, agar sampel yang digunakan lebih representatif.

3.7.3 Teknik Sampling

Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan sampling, menurut Sugiyono (2011:81) teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan anggota populasi yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut:


(39)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Tabel 3.4

Pengambilan Sampel di Kabupaten Bandung

WILAYAH POPULASI SAMPEL

Banjaran 15 5

Barukai 7 2

Batujajar 13 4

Cicalengka 10 3

Cikalong Wetan 14 5

Cileunyi 10 3

Cililin 18 6

Cimahi 20 6

Ciparay 16 5

Ciwidey 6 2

Dayeuhkolot 6 2

Lembang 18 6

Majalaya 11 4

Padalarang 16 5

Pangalengan 12 4

Rancaekek 4 1

Soreang 7 2

Tanjung sari 9 3

TOTAL TOKO 212 68

Sumber:Pra Penelitian

Keterangan : Sampel


(40)

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2011:121) Uji Validitas adalah ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi product moment. Skor ordinal dari setiap item pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan item, jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut valid, sedangkan jika negatif maka item yang tersebut tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuesioner atau digantikan dengan pernyataan perbaikan. Rumus Korelasi Product Moment :

R

xy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Sugiyono, 2011:183)

Keterangan :

rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel

yang dikorelasikan

X = Skor untuk pernyataan yang dipilih

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden


(41)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Rumus uji t yang dilakukan sebagai berikut :

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi sebesar 5%

2. Item pernyataan yang diteliti dikatakan valid jika r Hitung > r Tabel 3. Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r Hitung < r Tabel

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada setiap item pernyataan, yang terdiri dari 33 item pernyataan. Hasil pengujian validitas instrumen untuk setiap item pernyataan diperlihatkan pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Hasil pengujian Validitas Instrumen No

Item Pernyataan r Hitung r Kritis Keputusan

Event Marketing

1 Tingkat keragaman jenis hiburan 0,483 0,300 Valid 2 Tingkat daya tarik hiburan yang

ditampilkan 0,476 0,300 Valid

3 Tingkat daya tarik pengisi acara 0,342 0,300 Valid 4 Tingkat daya tarik setting panggung

memanfaatkan tekhnologi mutakhir 0,562 0,300 Valid 5 Tingkat kesesuaian isi pesan dengan

audience 0,548 0,300 Valid

6 Tingkat kejelasan isi pesan yang

disampaikan 0,459 0,300 Valid

7 Tingkat daya tarik isi pesan yang

disampaikan 0,322 0,300 Valid

8 Tingkat kesan terhadap event 0,497 0,300 Valid


(42)

Lanjutan No

Item Pernyataan r Hitung r Kritis Keputusan

9 Tingkat suasana hati audience setelah

mengikuti event 0,424 0,300 Valid

10 Tingkat ketertarikan mengikuti event serupa

dimasa yang akan datang 0,420 0,300 Valid

11 Tingkat manfaat yang didapat dari

mengikuti event 0,546 0,300 Valid

12 Tingkat event sebagai tempat berkumpul

para konsumen bisnis mitra PT Djarum 0,458 0,300 Valid 13 Tingkat spirit yang tercipta dari event 0,395 0,300 Valid 14 Tingkat energi positif yang disampaikan

dari event tersebut 0,500 0,300 Valid

15 Tingkat kecemerlangan ide dari event

tersebut 0,793 0,300 Valid

16 Tingkat inovasi hiburan ketika event

berlangsung 0,659 0,300 Valid

17 Tingkat keunikan antara event terbaru

dengan event-event sebelumnya 0,360 0,300 Valid

18 Tingkat kreatifitas pada saat event

berlangsung 0,620 0,300 Valid

19 Tingkat kreatifitas perusahaan dalam

mengadakan event-event baru 0,451 0,300 Valid

Keputusan Pembelian 20

Tingkat kandungan tar dan nikotin produk rokok mild lebih rendah dibandingkan produk rokok lainnya

0,504 0,300 Valid

21 Tingkat produk rokok mild sebagai

rokoknya anak muda 0,641 0,300 Valid

22 Tingkat keunggulan PT Djarum

dibandingkan pemasok rokok lainnya 0,345 0,300 Valid 23 Tingkat kepercayaan terhadap PT Djarum 0,414 0,300 Valid 24 Jumlah barang yang dipesan setiap minggu 0,447 0,300 Valid 25 Tingkat frekuensi pemesanan barang 0,327 0,300 Valid 26 Tingkat kemudahan mengajukan pesanan

kepada PT Djarum 0,423 0,300 Valid

27 Tingkat kemudahan persyaratan pengiriman

barang 0,573 0,300 Valid

28 Tingkat lamanya waktu pengiriman barang 0,343 0,300 Valid Dilanjutkan


(43)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

Lanjutan No

Item Pernyataan r Hitung r Kritis Keputusan

29 Tingkat kesesuaian waktu pengiriman

barang dengan kesepakatan sebelumnya 0,540 0,300 Valid 30 Tingkat kemudahan persyaratan pelayanan 0,321 0,300 Valid 31

Tingkat kesepakatan PT Djarum dengan konsumen bisnis tentang persyaratan pelayanan

0,367 0,300 Valid

32 Tingkat keragaman metode pembayaran 0,543 0,300 Valid 33 Tingkat kemudahan metode pembayaran 0,474 0,300 Valid

Sumber : Hasil pengolahan dengan SPSS Statistics 17.0

Dari Tabel 3.5, terlihat bahwa item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas lebih besar dari 0,3. Dasar pengambilan keputusan valid atau tidaknya pernyataan dinyatakan oleh Sugiyono (2011:126) :

 Jika r positif, serta r ≥ 0,30 maka item pernyataan tersebut valid

 Jika r tidak positif, serta r ≤ 0,30 maka item pernyataan tersebut tidak valid.

3.8.2 Pengujian Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono 2011:121). Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1- 5 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dengan rumus sebagai berikut :

(Arikunto 2010:239)

Keterangan :


(44)

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = Jumlah Varians butir tiap pertanyaan ∑12 = varians total

Jumlah varians butir dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑

(Arikunto 2010:239) Keterangan :

σ2

= Varians ∑x = Jumlah skor N = Jumlah Responden

Keputusan pengujian reliabilitas instrumen sebagai berikut : 1. Instrumen dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel.

2. Instrumen dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel. Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y

No Variabel Alpha Cronbrach Kesimpulan

1 Event Marketing (X) 0,824 Reliabel

2 Keputusan Pembelian (Y) 0,700 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan dengan SPSS Statistics 17

Dari Tabel 3.6 dapat terlihat bahwa koefisien reliabilitas variabel X adalah 0,824 dan variabel Y adalah 0,700, terbukti lebih besar dari 0,7. Oleh karena itu, keseluruhan item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian telah reliabel sesuai dengan uji reliabilitas.


(45)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada 3.9 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.9.1 Teknik Analisis Data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive Interval (MSI)

1. Methode Succesive Interval (MSI)

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:

(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.

(5) Hitung scale value ( nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :


(46)

(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut :

Score = Scale value + | Scale Value minimum | + 1

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai ketergantungan suatu variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk menaksir dan atau memprediksi rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel dependen berdasarkan nilai tetap (fixed) variabel independen yang telah diketahui (Gujarati dalam Heny Hendrayati, 2009: 1). Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

Hasil analisis regresi adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi variabel dependen dengan suatu persamaan. Selanjutnya dalam analisis regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu event marketing (X) sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi untuk kedua variabel tersebut. Analisis regresi digunakan dalam mengembangkan suatu persamaan untuk


(47)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

meramalkan sesuatu variabel dari veriabel kedua yang telah diketahui (Arikunto 2010:338), sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto 2011:313). Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut :

Ŷ

= a + bX

(Sugiyono 2011:188) Dimana :

Ŷ = keputusan pembelian konsumen (Variabel dependen, subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan)

A = Harga Y, jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

1. Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi sederhana, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu.

2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ (Hasan 2009:64)

∑ ∑ (Hasan 2009:64)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi


(48)

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi :

KP = r2 x 100% (Riduwan 2008:136)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinan

r = Nilai koefisien korelasi

3.9.2 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu event marketing (X), sedangkan variabel dependent adalah keputusan pembelian konsumen (variabel Y). Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara event marketing terhadap keputusan pembelian konsumen bisnis di Kabupaten Bandung. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji kerartian koefisien arah regresi.

Hipotesis yang diajukan yaitu perilaku event marketing (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut :


(49)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada Gambar 3.1

Model Regresi

Keterangan :

X = Event marketing

Y = Keputusan Pembelian Konsumen

Є = Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel

eksogenus.

Untuk menguji keberartian koefisien arah regresi dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini :

(Sudjana,2001:16)

Secara statistik pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah :

Ho : β1 = 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh antara event marketing dengan Keputusan pembelian konsumen bisnis di Kabupaten Bandung.

Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y di uji dengan membandingkan thitung dan ttabel . Rumus dari distribusi student adalah :

X

Y


(50)

(Riduwan, 2008:137)

Keterangan :

t = Distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima


(51)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh event marketing terhadap keputusan pembelian produk rokok Envio Mild (survei pada konsumen bisnis mitra usaha PT Djarum di Kabupaten Bandung) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran secara keseluruhan mengenai event marketing berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator event

marketing yang paling tinggi adalah excitement. Penilaian tertinggi

diberikan kepada excitement yaitu berupa event yang diadakan PT Djarum sangat bernilai dan rekreatif bagi konsumen bisnis, dalam arti memberikan kesan yang mendalam dan bermanfaat bagi konsumen.

2. Gambaran secara keseluruhan keputusan pembelian konsumen bisnis mitra PT Djarum di Kabupaten Bandung dinilai tinggi. Hal utama yang paling dipertimbangkan konsumen bisnis adalah pilihan produk. PT Djarum dalam mengeluarkan produk baru yang berkualitas dan produk tersebut sesuai kebutuhan pasar saat ini .

3. Terdapat pengaruh antara event marketing dengan keputusan pembelian produk rokok Envio Mild pada konsumen bisnis mitra PT Djarum di Kabupaten Bandung yang menunjukkan termasuk ke dalam tingkat hubungan yang sedang. Sementara pengaruh event marketing yang terdiri


(52)

dari entertainment, excitement dan enterprise terhadap keputusan pembelian yang terdiri dari pilihan produk, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan, dan pembayaran, pengaruh variabel X terhadapY efektif.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi divisi promotion khususnya PT Djarum Wilayah Kabupaten Bandung, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan promosi dengan lebih kreatif lagi dalam mengadakan

event-event baru sehingga mengundang ketertarikan konsumen bisnis untuk

mengikuti event tersebut yang dapat meningkatkan keputusan pembelian produk baru khususnya Envio Mild. Sebagai contoh, Event tidak hanya lomba display produk didalam toko dengan tema tertentu sehingga kreatifitas konsumen bisnis hanya pada bagaimana menghias toko sebagus mungkin, tetapi juga pada kreatifitas memasarkan produk, salah satu caranya dengan berlomba mengumpulkan bungkus rokok yang kosong ditukar dengan hadiah, sehingga konsumen bisnis juga akan lebih semangat memasarkan produknya kepada konsumen akhir. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penjualan produk rokok Envio Mild. Dan untuk hiburan panggung yang diadakan, acara jangan hanya difokuskan pada satu aliran musik hal itu akan membuat audience yang mengikuti


(53)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

acara ada berbagai jenis aliran musik pop, dangdut, jazz, rock, bahkan menambahkan kesenian-kesenian tradisional seperti tarian tradisional, wayang, parodi komedi, dan lainnya sehingga audience yang hadir sangat menikmati event dari awal hingga selesai tanpa mereka merasa jenuh. 2. Memperbaiki sistem pembayaran yang mengharuskan konsumen bisnis

membayar ke Bank tidak langsung kepada salesman membuat konsumen bisnis harus meluangkan waktu lebih untuk pembayaran seperti keluar dari toko menuju Bank, antrean di Bank, dan lain-lain. Oleh karena itu diharapkan PT Djarum Kabupaten Bandung dapat mempermudah metode pembayarannya sehingga konsumen bisnis akan lebih mempertimbangkan lagi untuk keputusan pembelian yang lebih banyak.

3. Sebagian besar konsumen bisnis yang diteliti menyarankan agar event untuk produk rokok Envio Mild lebih diperbanyak lagi baik untuk konsumen bisnis maupun konsumen akhir agar Envio Mild lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan untuk eventnya sendiri lebih ditingkatkan lagi dari segi hiburan, lokasi, pelayanan saat event, dan lain-lain, sehingga lebih menarik minat audience untuk menghadiri event tersebut. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan kajian pemasaran terhadap PT Djarum secara lebih luas seperti mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian pada divisi promosi khususnya pada public relations seperti

Publication & Publicity, News, Community Involvement, Identity-Media, Lobbying, dan Social Investement, sehingga dapat memberikan hasil yang


(54)

maksimal dan kontribusi yang maksimal pula untuk peneliti dan perusahaan tersebut.


(55)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing, Jakarta: Prenada Media Group.

Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta: Cakra Ilmu.

Naresh K. Malhotra. (2010). Marketing Reseach : An Applied Orientation Sixth Edition Pearson Education.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sudjana . (2001). Metoda Statistika, Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sumber E-Book :

Hoyle, Leonard H. (2002). Event Marketing, New York: John Wiley & Sons, Inc. Kotler, Philip dan Armstrong. (2012). Principles of Marketing, Global Edition, 14


(56)

___________ dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management,

Fourteenth Global Edition, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sumber Bahan Kuliah :

Hendrayati, Heny. (2008). Modul Praktikum Statistik II Regresi Sederhana & regresi berganda [Word Document]. Unpublished manuscript, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Jurnal :

Julie, R. Zachary, dan Angeline Grace Close. (2005). “An IMC Approach to Event Marketing: The Effect of Sponsorship and Experience on Customer Attitudes”. Journal of Advertising Research. 10, 373-381.

Cismaru, Magdalena dan Anne M. Lavack. (2006). “Marketing Communications and Protection Motivation Theory: Examining Consumer Decision-Making”. Journal of International Review on Public and Non Profit

Marketing . 3, 9-24.

Martensen, Anne dan Gronhold, Lars. (2008). “How Event Work : Understanding Consumer Responses to Event Marketing”. Journal of Innovative Marketing. 4, 44-56.

Zagnoli, Patricia dan Radicch, Elena. (2008). “Real and Virtual Sport Events in Marketing Industrial Product”. Journal of Business Economics and Sport Marketing. 1-30.

Huseyin, Mehpare, dan Metin Argan. (2011). “Special Event Management and Event Marketing: A Case Study of TKBL All Star 2011 in Turkey”. NC11061


(57)

Puji Astuti, 2013

Pengaruh Event Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Rokok Envio Mild (Survei Pada

George, Stanley. (2012). “Occasion Based Promotional Strategies of Consumer Durable Segment in Kerala”. International Journal of Academic

Research in Business and Social Sciences. 2, 431-442.

Sumber Website :

Ciggies Word. (2012). Djarum Envio Mild. [Online]. Tersedia: http://Djarum Envio Mild.htm. [27 April 2012]

PT. Djarum. (2012). Djarum. [Online]. Tersedia: http://Djarum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm. [27 April 2012]

Sumber Lainnya :

Dirjen Bea Cukai. (2012). Perkembangan Jumlah, Produksi dan Cukai Industri Rokok (2007-2011). Jakarta : Dirjen Bea Cukai.


(1)

102

dari entertainment, excitement dan enterprise terhadap keputusan pembelian yang terdiri dari pilihan produk, pilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu pengiriman, persyaratan pelayanan, dan pembayaran, pengaruh variabel X terhadapY efektif.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi divisi promotion khususnya PT Djarum Wilayah Kabupaten Bandung, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan promosi dengan lebih kreatif lagi dalam mengadakan

event-event baru sehingga mengundang ketertarikan konsumen bisnis untuk

mengikuti event tersebut yang dapat meningkatkan keputusan pembelian produk baru khususnya Envio Mild. Sebagai contoh, Event tidak hanya lomba display produk didalam toko dengan tema tertentu sehingga kreatifitas konsumen bisnis hanya pada bagaimana menghias toko sebagus mungkin, tetapi juga pada kreatifitas memasarkan produk, salah satu caranya dengan berlomba mengumpulkan bungkus rokok yang kosong ditukar dengan hadiah, sehingga konsumen bisnis juga akan lebih semangat memasarkan produknya kepada konsumen akhir. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penjualan produk rokok Envio Mild. Dan untuk hiburan panggung yang diadakan, acara jangan hanya difokuskan pada satu aliran musik hal itu akan membuat audience yang mengikuti


(2)

acara ada berbagai jenis aliran musik pop, dangdut, jazz, rock, bahkan menambahkan kesenian-kesenian tradisional seperti tarian tradisional, wayang, parodi komedi, dan lainnya sehingga audience yang hadir sangat menikmati event dari awal hingga selesai tanpa mereka merasa jenuh. 2. Memperbaiki sistem pembayaran yang mengharuskan konsumen bisnis

membayar ke Bank tidak langsung kepada salesman membuat konsumen bisnis harus meluangkan waktu lebih untuk pembayaran seperti keluar dari toko menuju Bank, antrean di Bank, dan lain-lain. Oleh karena itu diharapkan PT Djarum Kabupaten Bandung dapat mempermudah metode pembayarannya sehingga konsumen bisnis akan lebih mempertimbangkan lagi untuk keputusan pembelian yang lebih banyak.

3. Sebagian besar konsumen bisnis yang diteliti menyarankan agar event untuk produk rokok Envio Mild lebih diperbanyak lagi baik untuk konsumen bisnis maupun konsumen akhir agar Envio Mild lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan untuk eventnya sendiri lebih ditingkatkan lagi dari segi hiburan, lokasi, pelayanan saat event, dan lain-lain, sehingga lebih menarik minat audience untuk menghadiri event tersebut. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan kajian pemasaran terhadap PT Djarum secara lebih luas seperti mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian pada divisi promosi khususnya pada public relations seperti

Publication & Publicity, News, Community Involvement, Identity-Media, Lobbying, dan Social Investement, sehingga dapat memberikan hasil yang


(3)

104

maksimal dan kontribusi yang maksimal pula untuk peneliti dan perusahaan tersebut.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing, Jakarta: Prenada Media Group.

Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta: Cakra Ilmu.

Naresh K. Malhotra. (2010). Marketing Reseach : An Applied Orientation Sixth Edition Pearson Education.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sudjana . (2001). Metoda Statistika, Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sumber E-Book :

Hoyle, Leonard H. (2002). Event Marketing, New York: John Wiley & Sons, Inc. Kotler, Philip dan Armstrong. (2012). Principles of Marketing, Global Edition, 14


(5)

106

___________ dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management,

Fourteenth Global Edition, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sumber Bahan Kuliah :

Hendrayati, Heny. (2008). Modul Praktikum Statistik II Regresi Sederhana & regresi berganda [Word Document]. Unpublished manuscript, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Jurnal :

Julie, R. Zachary, dan Angeline Grace Close. (2005). “An IMC Approach to Event Marketing: The Effect of Sponsorship and Experience on Customer Attitudes”. Journal of Advertising Research. 10, 373-381.

Cismaru, Magdalena dan Anne M. Lavack. (2006). “Marketing Communications and Protection Motivation Theory: Examining Consumer Decision-Making”. Journal of International Review on Public and Non Profit

Marketing . 3, 9-24.

Martensen, Anne dan Gronhold, Lars. (2008). “How Event Work : Understanding

Consumer Responses to Event Marketing”. Journal of Innovative Marketing. 4, 44-56.

Zagnoli, Patricia dan Radicch, Elena. (2008). “Real and Virtual Sport Events in Marketing Industrial Product”. Journal of Business Economics and Sport Marketing. 1-30.

Huseyin, Mehpare, dan Metin Argan. (2011). “Special Event Management and Event Marketing: A Case Study of TKBL All Star 2011 in Turkey”. NC11061


(6)

George, Stanley. (2012). “Occasion Based Promotional Strategies of Consumer Durable Segment in Kerala”. International Journal of Academic

Research in Business and Social Sciences. 2, 431-442.

Sumber Website :

Ciggies Word. (2012). Djarum Envio Mild. [Online]. Tersedia: http://Djarum Envio Mild.htm. [27 April 2012]

PT. Djarum. (2012). Djarum. [Online]. Tersedia: http://Djarum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm. [27 April 2012]

Sumber Lainnya :

Dirjen Bea Cukai. (2012). Perkembangan Jumlah, Produksi dan Cukai Industri Rokok (2007-2011). Jakarta : Dirjen Bea Cukai.