Pengaruh Atribut Produk BreadTalk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bandung.
viii Abstract
This research has been titled The Effect of Product Attribute of BreadTalk to the Buying Decision of Consumer in Bandung. This Research is made to giving description about: consumer’s respond in product attribute, consumer’s respond in buying decision, and for knowing the effect of product attribute in BreadTalk’s products as a independent variable to buying decision as dependent variable in Bandung.
This research has been done in form of survey that been descriptively and quantitatively analyzed with multiple regression as a method. Samples in this research are the consumer of BreadTalk’s products in Bandung as much as 125 respondents that achieved with non probability sampling and judgemental/purposive method. Questionnaire with 25 items in it (21 items of attribute products and 4 items of buying decision) is the means that been selected to gather data from respondents.
From the data that has been analyzed, researcher get results that attribute product variable is affecting consumer buying decision variable in order of 44,4% and 55,6% are affected by other variables that has not been included in the research such as : pricing, promotion, etc. In other word, researcher can conclude that attribute product has significant effect to the consumer buying decision variable for the consumer of BreadTalk’s products in Bandung.
Researcher has a number of suggestions to the BreadTalk company such as: advertising the exotic and high quality ingredients or new technique and technology that have been used in BreadTalk products in media promotion that utilized by BreadTalk company. And also distribute questionnaires about consistency and quality of BreadTalk’s products.
(2)
ix
Abstrak
Penelitian ini berjudul Pengaruh Atribut Produk BreadTalk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai: tanggapan konsumen mengenai atribut produk , tanggapan konsumen menenai keputusan pembelian dan untuk mengetahui pengaruh Atribut Produk dalam produk BreadTalk sebagai variabel independen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen sebagai variabel dependen di Bandung.
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk suatu survey yang kemudian dianalisa secara deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan metoda analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen produk BreadTalk Bandung sebanyak 125 orang yang didapat dengan tehnik non probability sampling dan metode yang digunakan adalah metode pengambilan judgemental atau purposive sampling . Alat ukur yang digunakan untuk mengambil data dari responden berupa kuesioner, yang terdiri dari 25 item (21 item untuk menjaring data mengenai Atribut Produk dan 4 item untuk menjaring data mengenai Keputusan Pembelian).
Dari data yang sudah dianalisa, peneliti mendapat hasil bahwa variabel atribut produk mempengaruhi variabel keputusan pembelian konsumen Breadtalk di kota Bandung sebesar 44,4%. Dengan kata lain keputusan pembelian konsumen Breadtalk di kota Bandung dapat dijelaskan oleh atribut produk sebesar 44,4% dan sisanya 55,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian seperti penetapan harga atau pelaksanaan program promosi, dan lain-lain. Dengan kata lain peneliti dapat menyimpulkan bahwa variabel Atribut Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian bagi konsumen produk BreadTalk Bandung.
Peneliti memiliki sejumlah saran untuk Perusahaan BreadTalk antara lain: penyertaan bahan baku eksotik dan berkualitas yang digunakan oleh produk BreadTalk maupun tehnik atau alat baru yang dinilai modern dalam keterangan di media promosi yang digunakan oleh perusahaan BreadTalk. Dan juga menyebarkan kuesioner untuk menilai konsistensi dan kualitas produk BreadTalk.
(3)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
... ... ... i
LEMBAR PENGESAHAN
... ... ii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN SKRIPSI
... iii
SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMAKAI PERUSAHAAN
.. iv
KATA PENGANTAR
... ... ... vi
ABSTRAK
... ... ... viii
ABSTRAK
... ... ... ix
DAFTAR ISI
... ... ... x
DAFTAR GAMBAR
... ... ... xiv
DAFTAR TABEL
... ... ... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 11.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Kerangka Pemikiran... 5
(4)
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran ... 15
2.2 Pengertian Bauran Pemasaran ... 16
2.2.1 Product ... 16
2.2.2 Price ... 16
2.2.3 Place... 17
2.2.4 Promotion ... 17
2.3 Pengertian Atribut Produk ... 17
2.4 Keputusan Pembelian ... 21
2.4.1 Pandangan dalam Keputusan Pembelian ... 23
2.4.2 Model Keputusan Pembelian ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ... 333.1.1 Sejarah Perusahaan ... 33
3.1.2 Produk dan Harga ... 34
3.1.3 Lokasi Gerai ... 37
3.1.4 Program Promosi ... 37
3.1.5 Variabel Pokok Penelitian ... 38
3.2 Metoda Penelitian ... 38
3.3 Operasional Variabel ... 38
3.4 Tehnik Pengambilan Sample ... 40
(5)
xii
3.6 Uji Normalitas……. ... 42
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 42
3.7.1 Uji Validitas... 43
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 44
3.8 Metode Analisa Data... 44
3.8.1 Metoda Analisa Kualitatif ... 45
3.8.2 Metoda Analisa Kuantitatif ... 45
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik responden ... 474.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 48
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 49
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 49
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50
4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 50
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 52
4.3 Tanggapan Konsumen terhadap Atribut Produk BreadTalk ... 53
4.3.1 Tanggapan terhadap Kualitas Produk BreadTalk ... 53
4.3.2 Tanggapan terhadap Fitur Produk BreadTalk ... 54
(6)
xiii
4.4 Tanggapan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian ... 56
4.5 Hasil Uji Normalitas ... 57
4.6 Hasil Uji Asumsi Regresi Berganda ... 58
4.7 Hasil Pengujian Keberartian Koefisien Regresi ... 60
4.8 Hasil Perhitungan Koefisien Determinansi ... 61
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan ... 645.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
- Kuesioner Alat Ukur Penelitian
LAMPIRAN II
- Tabel-Tabel Perhitungan Validitas - Tabel-Tabel Perhitungan Reliabilitas - Tabel-Tabel Uji Normalitas
- Tabel-tabel Analisis Regresi Berganda
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(7)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 5 Gambar 2.1 Model Keputusan Pembelian Konsumen ...25 Gambar 4.1 Grafik Histogram Alat Ukur ...57
(8)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ...41
Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...47
Tabel 4.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...48
Tabel 4.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ...49
Tabel 4.4 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ...49
Tabel 4.5 Tabel Uji Validitas Variabel X ...51
Tabel 4.6 Tabel Uji Validitas Variabel Y ...51
Tabel 4.7 Tabel Reliabilitas Atribut Produk ...52
Tabel 4.8 Tabel Reliabilitas Keputusan Pembelian ...53
Tabel 4.9 Tabel tanggapan konsumen terhadap Kualitas Produk BreadTalk ...53
Tabel 4.10 Tabel tanggapan konsumen terhadap Fitur Produk BreadTalk ...54
Tabel 4.11 Tabel tanggapan konsumen terhadap Desain Produk BreadTalk ...55
Tabel 4.12 Tabel tanggapan konsumen terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ...56
Tabel 4.13 Tabel Uji Skewness ...57
Tabel 4.14 Tabel Analisis Regresi Berganda Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian ...58
Tabel 4.15 Tabel Uji Anova...60
(9)
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang PenelitianMakanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring
perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya,
selera, maupun peningkatan taraf ekonomi masyarakat, fungsi makanan berubah menjadi tidak sekedar sebagai kebutuhan pokok saja. Masyarakat tidak hanya menginginkan makanan yang mengenyangkan ataupun memenuhi kebutuhan gizi mereka, mereka menginginkan makanan yang mereka anggap “enak”. Kata “enak” sendiri memiliki artian luas karena didalamnya tidak hanya dipengaruhi oleh rasa makanan itu sendiri, tetapi juga penilaian subjektif dari individu yang memakan makanan tersebut. Penilaian individu ini kemudian dipengaruhi oleh selera pribadi dan trend yang sedang berlaku di masyarakat, lifestyle, atau bahkan status sosial ekonomi dari individu yang bersangkutan. Jadi dapat kita lihat bahwa keputusan individu dalam memilih sebuah makanan untuk dimakan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar dirinya yang disebut trend.
Makanan sendiri beragam jenisnya ada sarapan (breakfast), makan siang
(lunch), makan malam (dinner), yang masing-masing dapat terdiri dari makanan
pembuka (appetizer), makan utama (main course), dan makanan penutup
(dessert). Disamping semua jenis makanan diatas, ada satu varian jenis makanan lagi yang dapat dimakan kapan saja tanpa aturan waktu tertentu yaitu : snack (makanan ringan) yang fungsinya sebagai camilan atau pengganjal rasa lapar.
(10)
Universitas Kristen Maranatha
2
Saat ini roti merupakan salah satu snack paling populer di Indonesia. Dan salah satu bakery roti yang paling populer di Indonesia belakangan ini adalah BreadTalk. Hal ini disebabkan karena BreadTalk merupakan pencipta tren lifestyle bakery baru di Indonesia mulai dari sistem franchise-nya yang dikelola
secara modern mengikuti standar franchise makanan internasional lainnya, konsep
gerai dengan open kitchen dan open display yang bertujuan menarik minat calon
konsumen dengan memperlihatkan proses pembuatan roti dengan alat
berteknologi tinggi, bau roti yang harum serta sistem open display yang membuat
para calon konsumen merasa lebih bebas dalam memilih produk roti yang
diinginkan. Selain itu BreadTalk juga merupakan franchise bakery yang menjadi
trendsetter dalam pengembangan produk baru yang sesuai selera masyarakat yang
sedang berkembang. Kombinasi ketiga hal ini membuat franchise roti Bread Talk
menjadi populer di Indonesia sehingga dapat memuaskan selera pelanggan.
Menurut Philip Kotler (2008:255), cara terbaik untuk memperoleh dan
mempertahankan pelanggan adalah terus menerus memikirkan bagaimana cara memberi kepada mereka lebih banyak dengan pengeluaran yang lebih kecil. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan harus terus menerus berinovasi dalam pengembangan produknya sehingga produk tersebut dapat memberi nilai tambah pada pelanggan sehingga pelanggan merasa puas dan tak keberatan untuk membayar berapapun harganya. Hal ini pula yang diterapkan oleh Johnny Andrean seorang stylist terkemuka, ia melihat peluang bisnis dari gaya hidup masyarakat Indonesia terutama masyarakat kota besar yang terpengaruh oleh westernisasi. Melihat fenomena tersebut, Johnny pun mulai merambah bidang
(11)
Universitas Kristen Maranatha
3
kuliner, dengan membeli franchise BreadTalk dari Singapore.. Melalui
BreadTalk, Johnny berusaha menciptakan gaya hidup baru yaitu menjadikan roti sebagai camilan pengganjal rasa lapar bagi masyarakat modern. Namun, untuk dapat meraih peluang diantara masyarakat yang terpengaruh westernisasi dan berusaha untuk menciptakan gaya hidup baru, selain memiliki strategi dan
program pemasaran yang tepat, BreadTalk juga harus melengkapi produknya
dengan atribut produk yang baik dan menarik agar dapat diterima oleh konsumen.
Dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Pemasaran, Philip Kotler
dan Gary Armstrong (2009:256) berpendapat bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan, yang meliputi kualitas, fitur (feature), dan rancangan. Suatu produk terdiri dari berbagai atribut yang membentuknya dimana masing-masing atribut tersebut memiliki kapasitas yang berbeda dalam memberikan kepuasan pada pemakai produk tersebut. Semakin baik, unik, menarik dan lengkap atribut yang ditampilkan akan semakin membuat masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut. Ini berarti produk dan atribut merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Atribut produk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan selanjutnya dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan BreadTalk dalam menarik minat masyarakat adalah BreadTalk memiliki atribut produk yang baik, unik, dan menarik sehingga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat kota-kota besar, selanjutnya atribut produk tersebut dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen.
(12)
Universitas Kristen Maranatha
4
Berdasarkan fenomena westernisasi yang saat ini marak terjadi, maka
dibuatlah penelitian dan analisis mengenai atribut produk BreadTalk dalam
bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk BreadTalk terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Bandung”.
1.2Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa masalah penelitian, yaitu:
1.2.1Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk BreadTalk?
1.2.2Bagaimana tanggapan keputusan pembelian konsumen terhadap produk BreadTalk?
1.2.3Bagaimana pengaruh dari atribut produk BreadTalk terhadap keputusan pembelian konsumen?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1.3.1Mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk BreadTalk.
1.3.2Mengetahui tanggapan keputusan pembelian konsumen terhadap produk BreadTalk.
1.3.3Mengetahui seberapa besar pengaruh dari atribut produk BreadTalk terhadap keputusan pembelian konsumen.
(13)
Universitas Kristen Maranatha
5 1.4Manfaat Penelitian
1.4.1Untuk menambah pengetahuan dan memperluas pandangan tentang atribut produk dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.4.2Untuk menambah wawasan mengenai atribut produk dan keputusan pembelian serta sebagai bahan referensi bagi penelitian di masa yang akan datang.
1.4.3Mendapat informasi dan saran yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan dan peningkatan prestasi perusahaan di kemudian hari.
1.5Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Sumber : Hasil modifikasi buku Manajemen Pemasaran Edisi 12 (Kotler., Keller, 2008:10)
Bauran Pemasaran Produk
(Product)
Atribut produk
Keputusan Pembelian
Harga
(Price) Tempat (Place) (PromotionPromosi )
Kualitas Produk (Product Quality)
Fitur Produk (Product Features)
(14)
Universitas Kristen Maranatha
6
Philip Kotler (2008:18), mengungkapkan bahwa para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Dimana alat-alat itu dirangkum menjadi suatu bauran
pemasaran. Dengan kata lain bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy (dalam Kotler
2008:12) membagi pengklasifikasian alat-alat itu menjadi empat kelompok yang disebut 4P dalam pemasaran, yaitu: Product, Price, Place, Promotion. Berikut adalah penjelasannya :
1) Price (harga) adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
2) Place (distribusi) adalah kegiatan memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
3) Promotion (promosi) adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
4) Product (produk) yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh pihak produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
(15)
Universitas Kristen Maranatha
7
pasar yang bersangkutan. Semua produk pasti memiliki serangkaian variabel atau karakteristik yang disebut atribut. Produk merupakan satu kesatuan dari berbagai atribut yang membentuknya, dimana setiap atributnya memiliki kapasitas yang berbeda dalam memberikan kepuasan pada pemakai produk tersebut Atribut Produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan, yang meliputi kualitas, fitur (feature), dan rancangan. Atribut Produk tersebut dapat berupa bentuk fisik, warna, label, harga, dan lainnya.
Penelitian dalam skripsi ini hanya dibatasi pada ruang lingkup Produk khususnya Atribut Produk.
Tujuan utama sebuah perusahaan barang atau jasa adalah melayani dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Untuk mencapai tujuan ini produk (barang atau jasa) yang dipasarkan oleh perusahaan haruslah memiliki serangkaian Atribut Produk yang dapat menarik dan mempengaruhi perilaku konsumen dan selanjutnya dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Philip Kotler dan Gary Armstrong (2009:257) mengatakan bahwa atribut produk dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1) Kualitas Produk (Product Quality)
Adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya.
(16)
Universitas Kristen Maranatha
8 2) Fitur Produk (Product Features)
Adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing.
3) Rancangan produk (Product Design)
Adalah rancangan atau desain dari produk yang dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Jadi dapat dikatakan bahwa produk yang dinilai dapat menarik perhatian masyarakat adalah produk yang memiliki atribut sesuai ketiga kriteria tersebut.
Didalam perusahaan BreadTalk yang menjadi tempat penelitian skripsi ini,
atribut produk memiliki peranan yang sangat penting dalam menarik minat konsumen untuk membeli produk rotinya. Adapun atribut produk yang dimiliki
oleh produk roti BreadTalk yang sesuai dengan tiga kelompok besar atribut
produk, adalah sebagai berikut:
1) Kualitas Produk (Product Quality)
Dalam hal kualitas, BreadTalk mengedepankan roti yang memiliki tektur yang
lembut dan empuk yang dibuat dengan memakai mesin berteknologi tinggi dan memakai bahan baku berkualitas.
2) Fitur Produk (Product Features)
Dalam hal fitur, BreadTalk mengedepankan variasi jenis roti dan isi/topping
yang selalu diinovasi dengan produk baru dan pemberian nama yang unik sehingga membuat pembeli penasaran akan rasanya.
(17)
Universitas Kristen Maranatha
9
3) Rancangan Produk (Product Design)
Dalam hal rancangan, BreadTalk memiliki ciri khas yang beda dari produk
pesaing mulai dari penampilan design bakery yang terkesan modern dan
eksklusif. Kemudian dipadukan dengan cara pemilihan lokasi penjualan yang tepat yaitu dengan memilih lokasi dan posisi gerai yang seragam di setiap cabang dan selalu menampilkan desain gerai yang sama di setiap cabang. BreadTalk membuka gerai di mall-mall kelas atas di setiap gerainya, BreadTalk menerapkan konsep openkitchen yang membuat pengunjung dapat
melihat secara langsung pembuatan roti BreadTalk sehingga pengunjung
terpesona dan tertarik untuk membeli karena merasa roti BreadTalk dibuat dengan teknologi tinggi dan higienis.
Semua atribut produk yang dimiliki BreadTalk dinilai mampu
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimana terlihat dari rata-rata
ramainya pengunjung mall yang mengantri untuk membeli roti BreadTalk.
Philip Kotler di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran
edisi 12 (2008:183-200) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Faktor sosial meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Faktor kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
(18)
Universitas Kristen Maranatha
10
Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian yang dapat mempengaruhi pilihan pembelian seseorang.
Perilaku pembelian konsumen mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Menurut Leon G. Schiffman & Leslie Lazar Kanuk (2004:553) ada
tiga komponen utama dalam keputusan pembelian konsumen, yaitu:
1) Masukan
Sumber informasi tentang produk yang bersangkutan dan mempengaruhi produk pilihan konsumen dalam hubungannya dengan nilai, sikap dan perilaku. Terdapat dua faktor utama, yaitu:
a) Masukan pemasaran
Strategi bauran pemasaran yang spesifik yang terdiri dari produk itu sendiri (termasuk kemasan, ukuran, dan garansi), iklan media massa, pemasaran langsung, penjualan pribadi dan upaya promosi lainnya, kebijakan harga, pemilihan saluran distribusi untuk memindahkan produk dari pabrik ke konsumen.
b) Masukan sosiokultural
Komentar teman, pendahuluan dalam surat kabar, pemakaian oleh anggota keluarga, artikel dalam laporan konsumen atau pandangan dari konsumen yang berpengalaman yang berpartisipasi dalam diskusi melalui internet.
(19)
Universitas Kristen Maranatha
11
2) Proses
Tindakan pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahapan yaitu:
a) Pengenalan masalah
Sering terjadi ketika konsumen berhadapan langsung dengan sebuah
“masalah” (problem). Terdapat dua macam gaya pengenalan masalah yang
berbeda di antara konsumen, yaitu: Actual state
Desired state
b) Pencarian sebelum pembelian
Konsumen selalu berusaha mengingat pengalamannya dan
pengetahuannya terdahulu sebelum mencari sumber informasi dari luar. Pengalaman di masa lalu dapat dijadikan sebagai sumber informasi pribadi, semakin baik pengalaman tersebut maka semakin sedikit informasi dari luar yang dibutuhkan konsumen untuk membuat keputusan. Banyak keputusan pembelian konsumen yang didasarkan pada kombinasi dari pengalaman di masa lalu dan pemasaran dan informasi non-komersial. c) Evaluasi alternatif
Konsumen mencoba memakai dua jenis informasi, yaitu:
Sebuah “daftar” (list) dari merk atau model dari apa yang konsumen
rencanakan untuk membuat pilihan (kumpulan pertimbangan).
Kriteria yang akan konsumen gunakan untuk mengevaluasi setiap
(20)
Universitas Kristen Maranatha
12
3) Hasil
Hasil yang diperoleh dari proses keputusan pembelian konsumen memperhatikan dua hal yang berhubungan dengan perilaku setelah keputusan, yaitu:
a) Perilaku pembelian
Konsumen melakukan tiga macam pembelian, yaitu:
Pembelian percobaan
Konsumen membeli sebuah produk atau merk untuk pertama kalinya dan dengan jumlah yang lebih sedikit daripada biasanya.
Pembelian berulang
Berdasarkan hasil percobaan ternyata produk tersebut lebih memuaskan daripada merk lainnya maka konsumen akan melakukan pembelian berulang.
Pembelian dengan komitmen jangka panjang
Dalam kasus yang berhubungan dengan benda tahan lama, konsumen selalu bergerak langsung dari tahap evaluasi ke komitmen jangka panjang setelah pembelian, tanpa kesempatan untuk mencoba langsung.
b) Evaluasi pasca pembelian
Ada tiga hasil yang mungkin terjadi dari evaluasi tersebut:
Kinerja yang sebenarnya sesuai dengan harapan, menghasilkan
(21)
Universitas Kristen Maranatha
13
Kinerja melebihi harapan, dikarenakan dengan apa yang dikenal
sebagai diskonfirmasi harapan positif yang menghasilkan kepuasan.
Kinerja dibawah harapan, dikarenakan dengan apa yang dikenal
sebagai diskonfirmasi harapan negatif yang menghasilkan ketidak puasan.
Ada empat pandangan yang mendasari pengambilan keputusan oleh konsumen yaitu :
1) Pandangan Ekonomi, dipengaruhi oleh harga suatu produk dan tingkat
ekonomi konsumen.
2) Pandangan Pasif, dipengaruhi oleh kegunaan produk dimana konsumen
bersikap pasif.
3) Pandangan Kognitif, dipengaruhi oleh informasi yang didapat aau dicari oleh
konsumen mengenai produk tersebut
4) Pandangan Emosional, dipengaruhi oleh emosi dari konsumen, suka atau
tidaknya konsumen tersebut pada produk atau brand dari perusahaan yang menjual produk tersebut.
Semua tahap dalam proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh macam produk yang tersedia di pasar dan keberadaan Atribut Produk yang menarik perhatian. Atribut Produk ditanggapi oleh perilaku konsumen yang berbeda-beda tergantung faktor budaya, sosial, kepribadian dan psikologis masing-masing konsumen yang pada akhirnya menghasilkan keputusan pembelian konsumen yang pastinya berbeda antara satu dan yang lainnya.
(22)
Universitas Kristen Maranatha
14 1.6Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner di semua gerai BreadTalk yang berada di kota Bandung, yaitu:
1.6.1Gerai BreadTalk yang berlokasi di Istana Plaza Jl. Pasirkaliki. 1.6.2Gerai BreadTalk yang berlokasi di Cihampelas Walk Jl. Cihampelas. 1.6.3Gerai BreadTalk yang berlokasi di Paris Van Java Jl. Sukajadi.
(23)
Universitas Kristen Maranatha 64
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara atribut produk Breadtalk (kualitas produk, fitur produk, rancangan produk) terhadap keputusan pembelian konsumen. Setelah melakukan penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen dari perusahaan yang diteliti, kemudian menganalisa hasilnya dengan menggunakan alat-alat statistik seperti yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 3) Sebagian besar responden (50,8% setuju dan 8,5% sangat setuju) yakin bahwa
produk BreadTalk memiliki kualitas yang tinggi.
4) Sebagian besar responden (62% setuju dan 18,4% sangat setuju) yakin bahwa produk BreadTalk memiliki fitur yang menarik dan beragam.
5) Sebagian besar responden (52,9% setuju dan 9,7% sangat setuju) yakin bahwa produk BreadTalk memiliki rancangan atau desain yang menarik.
6) Sebagian besar responden (62,6% setuju dan 12,6% sangat setuju) yakin bahwa responden akan membeli produk BreadTalk.
7) Secara keseluruhan sebagian besar responden setuju bahwa produk BreadTalk
memiliki atribut produk yang dinilai baik dan dapat mempengaruhi keputusan responden dalam membeli produk BreadTalk.
8) Dalam pengukuran pengaruh antara atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen BreadTalk dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
(24)
Universitas Kristen Maranatha 65
positif antara atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Dari hasil dari perhitungan regresi berganda didapatkan Koefisien signifikansi (Sig) X1 = 0,205 > 0,05. Jadi untuk subvariabel kualitas produk (X1) : H0 diterima atau kurang ada hubungan yang signifikan antara subvariabel kualitas produk (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Koefisien signifikansi (Sig) X2 = 0,00 < 0,05. Jadi untuk subvariabel fitur produk (X2) : H0 ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara subvariabel fitur produk (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Koefisien signifikansi (Sig) X3 = 0,00 < 0,05. Jadi untuk subvariabel rancangan produk (X3) : H0 ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara subvariabel rancangan produk (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan Uji Anova dan terlihat bahwa Sig. (α) = 0.000 jauh dibawah 0.05 sehingga H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan artinya variable atribut produk secara keseluruhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian kosumen BreadTalk di kota Bandung. 9) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, didapat nilai Adjusted R2 sebesar
0,444. Hal ini berarti atribut produk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen BreadTalk di kota Bandung sebesar 44,4%. Dengan kata lain keputusan pembelian konsumen BreadTalk di kota Bandung dapat dijelaskan oleh atribut produk sebesar 44,4% dan sisanya 55,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian seperti penetapan harga atau pelaksanaan program promosi, dan lain-lain.
(25)
Universitas Kristen Maranatha 66
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan yang telah dikemukakan, ada beberapa saran yang diberikan untuk Breadtalk yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi perusahaan yang terkait dengan subvariabel kualitas produk yang apabila berdasarkan kesimpulan di atas masih dapat ditingkatkan lebih jau agar dapat mengoptimalkan atribut produk dari
Breadtalk dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di kota Bandung, yaitu:
1. Bila ada produk roti BreadTalk yang memakai bahan baku yang dinilai eksotik (tidak biasa) dan berkualitas, maka sebaiknya disertakan keterangannya dalam media promosi yang digunakan oleh perusahaan
BreadTalk, misalnya bila roti “X” memakai kacang pistasio dari Mediterania maka dalam poster promosi disertakan keterangannya.
2. Bila ada teknik produksi atau alat baru yang digunakan oleh para baker di
Breadtalk yang dinilai modern, maka dapat disertakan dalam media promosi yang digunakan oleh perusahaan BreadTalk.
3. Penyebaran angket atau kuesioner terhdap konsumen untuk menilai konsistensi dan kualitas produk BreadTalk.
4. Strategi marketing berupa pengadaan program – program promosi, discount, gift atau voucher yang selama ini belum diadakan oleh pihak BreadTalk
diharapkan akan dapat meningkatkan kepuasan maupun loyalitas dari konsumen lama dan menambah jumlah konsumen baru.
(26)
Universitas Kristen Maranatha 67
5. Pengadaan produk baru berupa selai produksi BreadTalk sendiri sebagai padanan dari roti tawar yang selama ini sudah dijual, diharapkan akan dapat memberikan penghasilan tambahan dan sekaligus juga meningkatkan volume penjualan roti tawar BreadTalk itu sendiri.
(27)
DAFTAR PUSTAKA
Malhotra, Naresh A.; Birkf, David E. 2004. Marketing Research. USA: Prenticehall. Diakses dari http://www.rroghsdatadmk.info/malhotra.pdf.htm. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 12. Jakarta: Penerbit Prehallindo.
Kotler, Philip.; Amstrong, Gary. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Terjemahan).
Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Landau, Sabine.; Everitt, Brian S. 2004. A Handbook of Statistical Analysis. USA: CRC Press Company. Diakses dari http://www.4shared.com/document/J-XheToq/a_handbook_of_statistical_anal.htm.
Schiffman, Leon G.; Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Consumer Behavior. 8th Edition. Pearson Prentice Hall.
Suhartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Diakses dari http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/16140/2.preference.pdf.htm.
.Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Penerbit Ghalia Indonesia.
.Wright, Robert E. 2002. The Wealth of Nation Rediscovered. New York: New York University Press Syndicate. Diakses dari http://www.rapidshare.com/ tostt344521.htm.
(1)
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner di semua gerai BreadTalk yang berada di kota Bandung, yaitu:
1.6.1 Gerai BreadTalk yang berlokasi di Istana Plaza Jl. Pasirkaliki. 1.6.2 Gerai BreadTalk yang berlokasi di Cihampelas Walk Jl. Cihampelas. 1.6.3 Gerai BreadTalk yang berlokasi di Paris Van Java Jl. Sukajadi.
(2)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara atribut produk Breadtalk (kualitas produk, fitur produk, rancangan produk) terhadap keputusan pembelian konsumen. Setelah melakukan penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen dari perusahaan yang diteliti, kemudian menganalisa hasilnya dengan menggunakan alat-alat statistik seperti yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 3) Sebagian besar responden (50,8% setuju dan 8,5% sangat setuju) yakin bahwa
produk BreadTalk memiliki kualitas yang tinggi.
4) Sebagian besar responden (62% setuju dan 18,4% sangat setuju) yakin bahwa produk BreadTalk memiliki fitur yang menarik dan beragam.
5) Sebagian besar responden (52,9% setuju dan 9,7% sangat setuju) yakin bahwa produk BreadTalk memiliki rancangan atau desain yang menarik.
6) Sebagian besar responden (62,6% setuju dan 12,6% sangat setuju) yakin bahwa responden akan membeli produk BreadTalk.
7) Secara keseluruhan sebagian besar responden setuju bahwa produk BreadTalk memiliki atribut produk yang dinilai baik dan dapat mempengaruhi keputusan responden dalam membeli produk BreadTalk.
8) Dalam pengukuran pengaruh antara atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen BreadTalk dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
(3)
positif antara atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Dari hasil dari perhitungan regresi berganda didapatkan Koefisien signifikansi (Sig) X1 = 0,205 > 0,05. Jadi untuk subvariabel kualitas produk (X1) : H0 diterima
atau kurang ada hubungan yang signifikan antara subvariabel kualitas produk (X1) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Koefisien signifikansi (Sig) X2 = 0,00 < 0,05. Jadi untuk subvariabel fitur produk (X2) : H0 ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara subvariabel
fitur produk (X2) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Koefisien signifikansi (Sig) X3 = 0,00 < 0,05. Jadi untuk subvariabel rancangan produk (X3) : H0 ditolak atau ada hubungan yang
signifikan antara subvariabel rancangan produk (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) BreadTalk di kota Bandung. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan Uji Anova dan terlihat bahwa Sig. (α) = 0.000 jauh dibawah 0.05 sehingga H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan artinya
variable atribut produk secara keseluruhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian kosumen BreadTalk di kota Bandung. 9) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, didapat nilai Adjusted R2 sebesar
0,444. Hal ini berarti atribut produk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen BreadTalk di kota Bandung sebesar 44,4%. Dengan kata lain keputusan pembelian konsumen BreadTalk di kota Bandung dapat dijelaskan oleh atribut produk sebesar 44,4% dan sisanya 55,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian seperti penetapan harga atau pelaksanaan program promosi, dan lain-lain.
(4)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan yang telah dikemukakan, ada beberapa saran yang diberikan untuk Breadtalk yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi perusahaan yang terkait dengan subvariabel kualitas produk yang apabila berdasarkan kesimpulan di atas masih dapat ditingkatkan lebih jau agar dapat mengoptimalkan atribut produk dari Breadtalk dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di kota Bandung, yaitu:
1. Bila ada produk roti BreadTalk yang memakai bahan baku yang dinilai eksotik (tidak biasa) dan berkualitas, maka sebaiknya disertakan keterangannya dalam media promosi yang digunakan oleh perusahaan BreadTalk, misalnya bila roti “X” memakai kacang pistasio dari Mediterania maka dalam poster promosi disertakan keterangannya.
2. Bila ada teknik produksi atau alat baru yang digunakan oleh para baker di Breadtalk yang dinilai modern, maka dapat disertakan dalam media promosi yang digunakan oleh perusahaan BreadTalk.
3. Penyebaran angket atau kuesioner terhdap konsumen untuk menilai konsistensi dan kualitas produk BreadTalk.
4. Strategi marketing berupa pengadaan program – program promosi, discount, gift atau voucher yang selama ini belum diadakan oleh pihak BreadTalk diharapkan akan dapat meningkatkan kepuasan maupun loyalitas dari konsumen lama dan menambah jumlah konsumen baru.
(5)
5. Pengadaan produk baru berupa selai produksi BreadTalk sendiri sebagai padanan dari roti tawar yang selama ini sudah dijual, diharapkan akan dapat memberikan penghasilan tambahan dan sekaligus juga meningkatkan volume penjualan roti tawar BreadTalk itu sendiri.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Malhotra, Naresh A.; Birkf, David E. 2004. Marketing Research. USA:
Prenticehall. Diakses dari http://www.rroghsdatadmk.info/malhotra.pdf.htm.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 12. Jakarta: Penerbit
Prehallindo.
Kotler, Philip.; Amstrong, Gary. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Terjemahan).
Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Landau, Sabine.; Everitt, Brian S. 2004. A Handbook of Statistical Analysis. USA:
CRC Press Company. Diakses dari http://www.4shared.com/document/J-XheToq/a_handbook_of_statistical_anal.htm.
Schiffman, Leon G.; Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Consumer Behavior. 8th Edition.
Pearson Prentice Hall.
Suhartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Diakses dari http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/16140/2.preference.pdf.htm.
.Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Penerbit Ghalia
Indonesia.
.Wright, Robert E. 2002. The Wealth of Nation Rediscovered. New York: New
York University Press Syndicate. Diakses dari http://www.rapidshare.com/ tostt344521.htm.