PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADAPEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA
PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA
( PTK di Kelas VIIC Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus
Tahun Ajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
LISA PRASETYOWATI
A 410 080 235

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012


PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI
PENGESAIIAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 7!'/O STAY TWO STRATPADA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA
PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPL./IINING T'NTUK
PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK
MEIYINGKATKAhI MOTryASI DAN PRESTASI
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA
( PTK di Kelas

vrl cBELAJAR
semester Genap
sMp Muhammadiyah
MATEMATIKA

1

Kudus)


( PTK di Kelas VII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus)
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

Lisa Prasetvowati

A 410 0m 235
Diajukan Oleh:

Telah Dipertahankan di Depan Dewan penguji

Padatanggal,3Juh
Lisa Prasetyowati 2Al2

Dm Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Diterima
A 410 080 235

l. Drs. Sumardi, M.Si
2.

Dra. Sri Sutami, M.Pd


3. Dra.

Disetujui Oleh :
N. Setyaningsitr, M.Si

Disahkan,
Fakultas Keguruan Dan trlmu pendidikan

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Sumardi, M.Si

Dra. Sri Sutarni, M.Pd

nl

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STAY PADA

PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK
MENINGKATKAKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA
(PTK di Kelas VII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus)
Oleh
1

Lisa Prasetyowati , Sumardi2, dan Sri Sutarni3
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, teecha_onme@yahoo.com
2
3

Staf Pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id

Staf Pengajar UMS Surakarta, Srisutarniums.wordpress.com

Abstract
This resecarh purposes to analyze and describe the increase of the motivation and

achievement of mathematics study in the quadrangle materials through
application of Two Stay Two Stray learning method in the Student Facilitator And
Explaining learning. The approach of this research is classroom action research
design. The subject of action receiver is the students of VII C grade SMP
Muhammadiyah 1 Kudus, and the subject action provider is the teacher who is
helped by mathematics teacher of VII C grade. The methods of data collection are
observation, test, field note, and documentation. The data analysis technique is
descriptive qualitative that consist of data reduction, data presentation, and
conclution which is done step by step. To guarantee the data validation is used
triangulation technique. The result of research shows the increasing of
mathematics study motivation, it can be shown by 1) student’s attention of
teacher’s explanations before raised up from 21,87% to 62,5%, 2) Student’s being
active of asking and answering questions before action 12,5% and becomes
43,75% in the last action, 3) student’s responsibility of doing exercise before
action 9,37% becomes 46,87% in the last action. The result of this research shows
the increasing of mathematics study achievement, it can be shown by the student’s
grade valve which is up to minimum completes before action is 53,12% and
becomes 84,37% in the last action. The conclution of this research is that the
application of Two Stay Two Stray learning method in the Student Facilitator And
Explaining learning can increase the motivation and the achievement of

mathematics study of this VII C grade students in SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
Key word : the two stay two stray, the student facilitator and explaining, the study
motivation, the study achievement.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan juga merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup (Uyoh
Sadulloh, 2010:5). Hal ini dapat diartikan, setiap manusia membutuhkan
pendidikan sampai kapanpun dan dimanapun berada. Manusia akan sulit
berkembang bahkan terbelakang tanpa adanya pendidikan. Dengan demikian,
pendidikan harus diarahkan untuk membentuk manusia yang berkualitas, mampu
bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral baik.
Matematika merupakan salah satu ilmu pendidikan yang sangatlah
penting. Sampai saat ini pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang
dianggap sulit dan sangat menakutkan bagi siswa, karena pada umumnya guru
hanya menuntut siswa untuk menghafal rumus yang ada sehingga siswa kurang
menikmati dan terkadang menghindari pelajaran matematika. Pembelajaran
matematika sering diberikan secara klasikal dengan metode ceramah dan tidak
melihat penerapan model pembelajaran yang lainnya yang sesuai dengan materi

dan kondisi siswa yang menerima materi tersebut.
Kebanyakan guru-guru pada setiap lembaga pendidikan mulai dari SD
sampai dengan perguruan tinggi hanya mengejar target untuk menyelesaikan
muatan materi pembelajaran yang sangat padat itu dalam setahun (Akhmad
Sudrajat,2008). Selain itu, guru selalu mendominasi jalannya proses pembelajaran
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang pasif. Seharusnya siswa ikut aktif
dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir

yang logis dan rasional. Hal inilah yang menyebabkan siswa tidak termotivasi dan
tidak senang untuk menerima pelajaran matematika. Ketidaksenangan siswa
terhadap pelajaran matematika akan menyebabkan kurangnya motivasi belajar
siswa sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika.
Berdasarkan masalah tersebut guru matematika diharapkan dapat
memberikan dorongan belajar pada siswa sehingga siswa merasa tertarik dan
mudah memahami materi yang diberikan. Dengan adanya motivasi diharapkan
dapat menumbuhkan minat dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Banyak
metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk belajar bekerjasama, lebih
aktif dan menyenangkan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diantara
metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran matematika yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan menyenangkan adalah

dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Student Facilitator and
Explaining.
Disamping ditentukan oleh metode pembelajaran, keberhasilan proses
belajar mengajar juga ditentukan oleh motivasi belajar siswa. Guru matematika
diharapkan dapat memberikan dorongan belajar pada siswa, sehingga siswa
merasa tertarik dan mudah memahami materi yang diberikan. Setiap perbuatan
termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Dengan
adanya motif atau dorongan siswa dalam belajar kemungkinan besar prestasi
belajar yang dicapai akan memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas, tugas guru bukanlah hanya sekedar mengajar
tetapi juga dapat memotivasi siswanya agar senang dan aktif dalam pembelajaran

matematika. Guru harus bisa memacu siswanya agar ingin dan mau belajar untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji dan mendiskripsikan
tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII C dengan
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student
Facilitator and Explaining di SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Indikator
keberhasilannya adalah jika siswa memperhatikan penjelasan dari guru lebih dari
55%, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru lebih

dari 40%, tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal lebih dari 45%,
dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal lebih dari
58%.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Actions Research (CAR). Kegiatan penelitian berangkat dari
permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok dan
fungsinya masing - masing (Sutama, 2010:16). Penelitian tindakan kelas ditandai
dengan adanya perbaikan terus – menerus sehingga tercapainya sasaran dari
penelitian tersebut. Langkah-langkah penelitian pembelajaran matematika yang
dilakukan peneliti yaitu (1) Dialog awal, (2) Perencanaan Tindakan, (3)
Pelaksanaan Tindakan, (4) Observasi, (5) Refleksi, (6) Evaluasi, dan (7)
Penyimpulan.
Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil dialog awal yang telah
dirumuskan fokus permasalahannya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai

dengan rencana, namun pelaksanaan penelitian bersifat fleksibel dan tidak harus
mutlak sesuai dengan rencana. Kefleksibelan perlu digunakan dalam usaha
mencapai perbaikan karena dalam situasi nyata sering terjadi hal-hal yang tidak
diduga.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : 1) metode
observasi dilakukan di kelas yang dijadikan subyek penelitian untuk mendapatkan
gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar siswa di kelas, 2) metode tes
digunakan untuk memperoleh data dari siswa dalam mengerjakan soal matematika
sesudah penelitian, 3) metode dokumentasi, dokumentasi dalam penelitian ini
adalah buku presensi, RPP, dan lain – lain. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah, nama siswa, dan foto proses tindakan penelitian, 4)
catatan lapangan digunakan untuk kejadian-kejadian penting selama pembelajaran
yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi, bentuk
temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi selama
pembelajaran. Penerapan model pembelajaran two stay two stray pada
pembelajaran student facilitator and explaining diaplikasikan pada pembelajaran
matematika pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus dengan
melibatkan guru mata pelajaran matematika.
Analisis hasil ditekankan pada perhatian siswa terhadap penjelasan dari
guru, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru,
tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal, dan nilai siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Analisis hasil juga akan didukung dengan
analisis deskriptif kualitatif tentang pendapat guru matematika kelas VII C SMP


Muhammadiyah 1 Kudus terhadap penerapan model pembelajaran two stay two
stray pada pembelajaran student facilitator and explaining pada materi bangun
datar. Pengumpulan pendapat guru dilakukan dengan wawancara yang
dilaksanakan di setiap akhir putaran, serta observasi selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses tindakan kelas dari putaran I
sampai dengan putaran III mengenai motivasi dan prestasi belajar matematika
siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus dapat disajikan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.1
Data hasil peningkatan motivasi belajar siswa

No

Indikator

1

Perhatian siswa terhadap

Sebelum

Putaran

Putaran

Putaran

putaran

I

II

III

21,87%

37,5%

54,84%

62,5%

12,5%

21,87%

32,26%

43,75%

9,37%

15,62%

29,03%

46,87%

penjelasan dari guru
2

Keaktifan siswa dalam
bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru

3

Tanggung jawab siswa
untuk mengerjakan
latihan soal

Tabel di atas menunjukkan data hasil observasi mengenai motivasi
belajar pada siswa sebelum dan sesudah penelitian. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
1. Mulai putaran pertama sampai putaran ketiga, motivasi belajar siswa
mengalami peningkatan.
2. Pada akhir penelitian motivasi siswa dalam hal perhatian terhadap penjelasan
dari guru mencapai 62,5%.
3. Pada akhir penelitian motivasi siswa dalam hal aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru mencapai 43,75%.
4. Pada akhir penelitian tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal
mencapai 46,87%.
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siwa

Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
25

jumlah siswa

20

perhatian siswa terhadap
penjelasan dari guru

15

keaktifan siswa dalam
bertanya dan menjawab
pertanyaan dari guru

10
5

tanggung jawab siswa
untuk mengerjakan
latihan soal

0

sebelum
putaran

Putaran I Putaran II Putaran III

Grafik di atas menunjukkan bahwa adanya perubahan tindak belajar siswa
berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penelitian selama tiga putaran. Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini
adalah perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru, keaktifan siswa bertanya
dan menjawab pertanyaan dari guru, dan tanggung jawab untuk mengerjakan
latihan soal di depan kelas.
Meningkatnya motivasi belajar siswa dari setiap putaran mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
indikator motivasi belajar matematika dari setiap putaran mengalami peningkatan
secara bertahap dan cukup baik dibandingkan sebelum diterapkannya model
pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And
Explaining.
Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran
Student Facilitator And Explaining dalam pembelajaran matematika dapat
membantu siswa meningkatkan motivasi belajar yang berdampak pula pada
meningkatnya prestasi belajar matematika. Hal tersebut dapat dilihat pada
meningkatnya nilai siswa yang disjikan pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Data Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Aspek yang diamati

Sebelum

Putaran

Putaran

Putaran

Ulangan

putaran

I

II

III

Harian

56,25%

77,4%

84,37%

87,5%

Nilai siswa di atas 53,12%
KKM

Gambar 4.2
Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
30

Jumlah Siswa

25
20

nilai siswa di atas standart
ketuntasan minimal

15
10
5
0

Sebelum Putaran Putaran Putaran Sesudah
Putaran
I
II
III Putaran

Peningkatan

prestasi

belajar

siswa

dalam

proses

pembelajaran

matematika mengakibatkan pula pada peningkatan nilai rata – rata siswa sebagai
hasil belajar matematika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya
nilai rata – rata hasil evaluasi belajar siswa yang disajikan pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3
Nilai rata – rata hasil evaluasi
Pelaksanaan

Nilai Rata - rata

Sebelum putaran

72,06

Putaran I

71,09

Putaran II

76,61

Putaran III

75,55

Data di atas dapat disajikan secara grafis dalam bentuk diagram grafis.
Gambar 4.3 di bawah ini menunjukkan grafik nilai rata – rata hasil evaluasi
matematika pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus.

Nilai rata-rata hasil evaluasi
nilai rata-rata

78
76
74
72
70

Nilai rata-rata hasil
evaluasi

68

sebelum siklus I siklus II siklus III
siklus
Pelaksanaan Tindakan

Gambar 4.3
Peningkatan nilai rata-rata hasil evaluasi
Grafik di atas menunjukkan peningkatan nilai rata - rata hasil evaluasi
sebelum dan sesudah penelitian. Nilai rata-rata sebelum putaran yang belum
mencapai KKM adalah 72,06 mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitian
menjadi 77,98. Nilai rata-rata hasil evaluasi putaran pertama adalah 71,09. Nilai
rata-rata hasil evaluasi putaran kedua adalah 76,61 dan nilai rata-rata hasil
evaluasi putaran ketiga adalah 75,55. Nilai rata-rata hasil evaluasi putaran ketiga
tersebut sudah memenuhi KKM SMP Muhammadiyah 1 Kudus yaitu 75.
Secara keseluruhan setelah penerapan tindakan kelas dari putaran I
sampai dengan tindakan kelas putaran III dengan menerapkan model
pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran Student Facilitator And

Explaining dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VIIC
SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
Tindak mengajar yang yang telah dilakukan oleh guru matematika kelas
VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus adalah mendorong dan memacu para
siswanya agar termotivasi belajar matematika, serta menciptakan situasi dan
kondisi belajar yang menyenangkan. Perubahan tindak belajar yang berkaitan
dengan motivasi dan prestasi belajar matematika pada siswa dilaksanakan selama
tiga putaran tindakan kelas.
Tanggapan guru kelas setelah penelitian selesai dilaksanakan juga
mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian menyatakan
bahwa motivasi dan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran matematika
meningkat setelah dilakukan tindakan. Hal ini berarti bahwa hipotesis tindakan
yang diajukan dapat diterima dengan dukungan hasil penelitian yang relevan.
Siti Nur Rohmah (2010) menyimpulkan bahwa dengan model
pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan prestasi belajar matematika yang
sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi keliling dan
luas segitiga dan segiempat, siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi
memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan aktivitas
belajar rendah. Effandi Zakaria and Zanaton Iksan (2007) dalam jurnalnya yang
berjudul Promoting Cooperative Learning in Science Mathematics Education
menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif akan efektif dalam pendidikan
matematika dan ilmu pengetahuan jika melibatkan siswa aktif dalam berdiskusi
dan mengerjakan tugas secara lengkap bersama kelompok. Dalam hal ini, siswa

akan termotivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Demikian juga
pada proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two
Stray pada pembelajaran Student Facilitator And Explaining.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian- penelitian sebelumnya. Dengan
memperhatikan data penelitian di atas, penelitian yang telah dilakukan telah
mencapai indikator keberhasilan dalam pembelajaran matematika dengan
menerapkan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran student
facilitator and explaining. Hal ini memberikan kontribusi penting sehubungan
dengan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
SIMPULAN
Penerapan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran
student facilitaor and explaining mampu meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar matematika siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 1 Kudus pada materi
ajar bangun datar. Peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika pada
siswa ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan selama tiga putaran.
Peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat
dari tercapainya indikator motivasi antara lain perhatian siswa terhadap penjelasan
dari guru sebanyak 20 siswa atau sebesar 62,5%, keaktifan siswa dalam bertanya
dan menjawab pertanyaan dari guru juga mengalami peningkatan menjadi 14
siswa atau sebesar 43,75%, tanggung jawab siswa untuk mengerjakan latihan soal
meningkat menjadi 15 siswa (46,87%). Meningkatnya motivasi belajar siswa pada
pembelajaran matematika juga mengakibatkan peningkatan prestasi belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa di atas kriteria ketuntasan minimal mengalami
peningkatan sebanyak 27 siswa (84,37% ).
DATAR PUSTAKA
Rohmah, Siti Nur. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada
Materi Keliling dan Luas Segitiga dan Segiempat Ditinjau dari Aktivitas
Belajar Matematika Siswa. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS (tidak
diterbitkan).
Sudrajat,

Akhmad.

2008.

Teori



Teori

Motivasi.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/.
diakses tanggal 4 Maret 2012.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang : Surya Offset.
Uyoh Sadulloh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.
Zakaria, Effandi. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and
Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, vol. 3, no. 1, 35-39

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa

0 3 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

0 2 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belaj

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika ( PTK di Kelas VII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus).

0 1 6