PERSEPSI GURU TERHADAP HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD GUGUS I KECAMATAN BINJAI BARAT KOTA BINJAI.

(1)

PERSEPSI GURU TERHADAP HUBUNGAN KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN

KERJA DENGAN KINERJA GURU SD GUGUS I

KECAMATAN BINJAI BARAT

KOTA BINJAI

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

SYAHRIAL

081188130143

PROGRAM PASCASARJANA

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Syahrial, NIM : 081188130143, Hubungan Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: 1) Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru, 2) Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru, 3) Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru, 4) Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama dengan Kinerja Guru. Subjek penelitian adalah Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai, dengan jumlah sampel sebanyak 58 responden. Alat ukur instrumen yang dipergunakan dalam pengambilan data Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Guru, Kepuasan Kerja Guru dan Kinerja Guru menggunakan angket berskala Likert. Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk perhitungan uji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment, dan untuk uji reliabilitas angket digunakan rumus Cronbach's Alpha.

Hasil ujicoba validitas instrumen angket tentang Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh 25 dari 26 items, Motivasi Kerja Guru diperoleh 25 dari 25 items, Kepuasan Kerja Guru 25 dari 26 items dan Kinerja Guru diperoleh 87 items dari semua item yang diujicobakan. Untuk koefisien reliabilitas Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah sebesar 0,902, Motivasi Kerja Guru sebesar 0,917, Kepuasan Kerja Guru sebesar 0,867 dan Kinerja Guru sebesar 0,963. Dengan demikian instrument angket tersebut termasuk dalam angket berkategori sangat tinggi.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi sederhana dan ganda. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara : (1) Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru, rX1Y

=

0,363, dan besar ttabel < thitung (1,672<2,918), (2) Motivasi

Kerja dengan Kinerja Guru, rX2Y

=

0,384, dan besar ttabel < thitung (1,672<3,115), (3)

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru, rX3Y

=

0,383, dan besar ttabel < thitung

(1,672<3,102), (4) Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama dengan Kinerja Guru, R = 0,547 dan besar Ftabel < Fhitung (2,78<7,678).

Semakin baik Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja maka semakin meningkat Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai, maka untuk mengoptimalkan Kinerja Guru perlu peningkatan tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Guru.


(6)

ii

ABSTRAK

Syahrial, NIM: 081188130143, Relations Principal Leadership, Work Motivation and Job Satisfaction Job Satisfaction with Primary School Teacher Performance Cluster I in The District of West Binjai, Binjai City.

Thesis, Graduate Program, State University of Medan. , 2013.

This study aims to determine the relationship: 1) Leadership of the Principal by Teacher Performance, 2) Work Motivation by Teacher Performance, 3) Job Satisfaction by Teacher Performance, 4) Principal Leadership, Work Motivation and Job Satisfaction together with Performance Teachers. Subjects in this research were all primary school teachers cluster I in the district of West Binjai, Binjai City, with a total sample of 58 respondents. Tool measuring of instruments used in collecting data Leadership of the Principal, Work Motivation Teacher, Teacher Job Satisfaction and Teacher Performance using a likert scale questionnaire. Firstly gave trial test before research instrument used to collect the research data, then followed by testing the validity and reliability testing. To test the validity of the questionnaire used calculation formula product moment correlation, and so was the reliability of the questionnaire using by Cronbach's Alpha formula.

The results of the validity of Principal Leadership obtained by 25 of 26 items, Work Motivation of Teacher 25 of the 25 items, Teacher Job Satisfaction 25 of 26 items, and Teacher Performance obtained by 87 items of all items tested. For coefficien Principal Leadership reliability is 0.902, 0.917 for Work Motivation of Teacher, Teacher Job Satisfaction of 0.867, and Teacher Performance of 0.963. Thus the questionnaire instrument included in the very high category.

To test the hypothesis proposed in this study, used simple and multiple correlation techniques. Based on the hypothesis testing can be concluded that there is a positive and significant relationship between: (1) the Principal Leadership with Teacher Performance, rX1Y = 0.445, and the large of ttabel < tcount (1.672 < 3.718), (2) Work

Motivation with Teacher Performance, rX2Y = 0.418, and large ttabel < tcount (1.672 <

3.446), (3) Job Satisfaction with Teacher Performance, rX3Y = 0.355, and the ttabel < tcount

(1.672 < 2.842), (4) Leadership of the Principal, Work Motivation and Job Satisfaction together along with the Teacher Performance, R = 0.581 and the large of Ftable < Fcount

(2.78 < 9.190).

The better Principal Leadership, Work Motivation and Job Satisfaction hence increasing Primary School Cluster I in the District of West Binjai, Binjai City, and vice versa to optimize the Teacher Performance at school needs to be improved as good as possible Principal Leadership, Work Motivation and teacher Job Satisfaction.


(7)

KATA PENGATAR

Dengan ucapan puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

serta karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan, kesehatan, dan rizki sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru SD Gugus I

Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai”. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan studi S-2 Program Studi Administrasi Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Mulai dari awal dalam penyusunan hingga terwujudnya tesis ini tidak terlepas

adanya bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini melalui kata pengantar penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya terutama kepada :

1.

Bapak Prof.Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd dan Prof.Dr. Berlin Sibarani, M.Pd sebagai

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini.

2.

Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Prof.Dr. Sumarno, M.Pd, Dr. Arif Rachman,

M.Pd sebagai narasumber yang juga banyak memberikan saran, arahan, dan bimbingan

dalam penyempurnaan tesis ini.

3.

Bapak Prof.Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana,

Bapak Dr. Arif Rachman, M.Pd selaku Asdir I, Bapak Prof.Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd


(8)

di PPs Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan menggunakan

sarana dan fasilitas di PPs Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak sekretaris Daerah Kota Binjai, Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota, dan

Bapak Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Binjai Barat telah

memberikan izin tempat pelaksanaan penelitian di SD Negeri dan Swasta khusus bagi

Sekolah Gugus I Kecamatan Binjai Barat.

5.

Bapak / Ibu Kepala Sekolah dan guru-guru SD Gugus I kecamatan Binjai Barat Kota

Binjai telah bekerja sama dengan baik khususnya saat memberi data yang sangat

dibutuhkan secara tulisan maupun dengan wawancara langsung kepada penulis dalam

melakukan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

6.

Istri dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

7.

Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dan semua pihak

yang telah berpartisipasi membantu dalam penyelesaian tesis ini

Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki,

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesempurnaan dalam penulisan

tesis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran yang bersifat

konstruktif agar penyusunan tesis ini bermanfaat bagi yang memerlukan untuk peningkatan

dan kemajuan sekolah di masa yang akan datang.

Medan, 2013

Penulis


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Kinerja Guru ... 11

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 20

3. Motivasi Kerja ... 32

4.Kepuasan Kerja ... 41

B. Penelitian yang Relevan... 48

C. Kerangka Konseptual... 50

1. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolahdengan KinerjaGuru ... 50

2. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan dengan Kinerja Guru ... 51


(10)

vi

4. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja guru… 53

D. Pengajuan Hipotesis ... 56

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian ... 57

B. Metode Penelitian ... 57

C. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 57

D. Populasi dan Sampel ... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ... 62

F. Kisi – Kisi Instrumen ……… 63

G. Uji Coba Instrumen ... 65

H. Teknik Analisis Data Penelitian ... 71

I. Hipotesis Statistik………. 76

BAB IV. HASIL PENELETIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 77

B. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 82

C. Uji Persyaratan Analisis ... 85

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 94

E. Temuan Penelitian ……… ... 100

F. Pembahasan Penelitian ... 102

G. Keterbatasan Penelitian ... 109

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 111

B. Implikasi ... 112

C. Rekomendasi ... 116


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.

Populasi Penelitian ...

61

Tabel 3.2.

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ...

63

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ...

77

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan

Kepala Sekolah ...

79

Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja ...

80

Tabel 4.4.

Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ...

81

Tabel 4.5.

Tingkat Kecendrungan Variabel Kinerja Guru ...

83

Tabel 4.6.

Tingkat Kecendrungan Variabel Kepemimpinan

Kepala Sekolah ...

83

Tabel 4.7.

Tingkat Kecendrungan Variabel Motivasi Kerja ...

84

Tabel 4.8.

Tingkat Kecendrungan Variabel Kepuasan Kerja ...

85

Tabel 4.9.

Persamaan Regresi Y atas X

1

...

86

Tabel 4.10. Persamaan Regresi Y atas X

2 ...

88

Tabel 4.11. Persamaan Regresi Y atas X

3 ...

90

Tabel 4.12. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas ...

92

Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas ...

93


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ...

56

Gambar 4.1. Histogram Kinerja Guru ...

78

Gambar 4.2. Histogram Kepemimpinan Kepala Sekolah ...

79

Gambar 4.3. Histogram Motivasi Kerja ...

81

Gambar 4.4. Histogram Kepuasan Kerja ...

82

Gambar 4.5. Output SPSS Linieritas Y atas X

1

...

87

Gambar 4.6. Output SPSS Linieritas Y atas X

2 ...

89


(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sebaran Data Uji Coba Validitas Variabel X1 ... 123

Lampiran 2. Perhitungan Manual Validitas Variabel X1 ... 124

Lampiran 3. Sebaran Data Uji Coba Reliabilitas Variabel X1 ... 127

Lampiran 4. Perhitungan Manual Reliabilitas Variabel X1 ... 128

Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Validitas Variabel X2 ... 132

Lampiran 6. Perhitungan Manual Validitas Variabel X2 ... 133

Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Reliabilitas Variabel X2 ... 136

Lampiran 8. Perhitungan Manual Reliabilitas Variabel X2 ... 137

Lampiran 9. Sebaran Data Uji Coba Validitas Variabel X3 ... 141

Lampiran 10. Perhitungan Manual Validitas Variabel X3 ... 142

Lampiran 11. Sebaran Data Uji Coba Reliabilitas Variabel X3 ... 145

Lampiran 12. Perhitungan Manual Reliabilitas Variabel X3 ... 146

Lampiran 13. Sebaran Data Uji Coba Validitas Variabel Y ... 150

Lampiran 14. Perhitungan Manual Validitas Variabel Y ... 153

Lampiran 15. Sebaran Data Uji Coba Reliabilitas Variabel Y ... 158

Lampiran 16. Perhitungan Manual Reliabilitas Variabel Y ... 161

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian ... 165

Lampiran 18. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 167

Lampiran 19. Identifikasi Tingkat kecendrungan Setiap Variabel Penelitian ... 178

Lampiran 20. Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 182

Lampiran 21. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 197

Lampiran 22. Uji Homogenitas Varians Data ... 206

Lampiran 23. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 213

Lampiran 24. Perhitungan Korelasi Parsial ... 219

Lampiran 25. Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi Ganda ... 228


(14)

vi

Lampiran 27. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 234 Lampiran 28. Instrumen Angket Sebelum di Uji Cobakan ... 236


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap terciptanya proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan peserta didik serta hasil pendidikan yang berkualitas merupakan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

Syofiarni (2006:8-11) menyimpulkan tingkat pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dikelola oleh para pengelola KKG di kecamatan Padang Panjang Barat mencapai angka 79% dengan kategori cukup dengan tingkat kinerja guru SD mencapai kategori baik dengan angka 82%. Artinya kinerja guru SD di Kecamatan Padang Panjang Barat meningkat sebab pelaksanaan atau kegiatan KKG tersebut difungsikan untuk menambah wawasan mengajar, tukar pengalaman sehingga merupakan kebutuhan guru dalam mengembangkan kemampuan belajar mengajar untuk tercapainya tujuan pendidikan di sekolah


(16)

2

Anni (2010: 22-24) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan mutu pendidikan adalah kinerja guru yang erat kaitannya dengan motivasi beprestasi. Penelitian ini mendeskripsikan motivasi berprestasi guru SD sebagai dasar penampilan kerja profesionalnya, iklim kerja guru dalam ruang lingkup tugasnya di sekolah, dan menemu kembangkan pola atau model pelatihan untuk peningkatan motivasi berprestasi guru SD

Waluyo (2006:5) dalam penelitiannya menyatakan untuk meningkatkan kinerja bukan merupakan hal yang mudah bagi pimpinan atau kepala sekolah, karena kinerja guru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: motivasi kerja, kepemimpinan kepala sekolah, supervisi kepala sekolah, lingkungan kerja, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, disiplin, upaya pribadi, kebersamaan kerja, maupun budaya kerja yang telah tercipta di lingkungan sekolah tersebut. Selain itu, Hasanah,dkk (2010:99-104) menyatakan kinerja guru SD se Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta secara umum termasuk kategori yang sangat tinggi karena pengaruh semakin banyaknya pendidikan dan pelatihan bagi guru SD maka semakin naik atau meningkat pula kinerja guru tersebut.

Selanjutnya Setiyono (2005:7) menjelaskan bahwa supervisi kepala sekolah dilakukan dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada guru-guru untuk memperbaiki dan meningkatkan serta mengembangkan tingkat kemampuan mengajar guru SD di dalam kelas agar tercipta kondisi belajar mengajar yang lebih baik.

Berdasarkan jurnal penelitian yang diuraikan di atas dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara KKG dengan kinerja guru dan


(17)

3

terdapat pengaruh secara stimultan diklat kepemimpinan guru dan iklim kerja terhadap kinerja guru di sekolah, yaitu semakin bertambahnya mengikuti Diklat kepemimpinan guru dan membaiknya iklim kerja, maka akan mengakibatkan naiknya kinerja guru di lingkungan sekolah, serta supervisi merupakan bantuan yang diberikan oleh kepala sekolah kepada seluruh staf dan guru-guru untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dan pengelolaan sekolah ke arah yang lebih baik, dan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, supervisi kepala sekolah, lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman kerja, disiplin, upaya pribadi, kebersamaan kerja, maupun budaya kerja yang telah tercipta di lingkungan sekolah tersebut.

Pada kenyataannya, kinerja guru di SD GugusI Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai menunjukan gejala-gejala yang kurang menggembirakan. Indikasi ini dapat dilihat dari hasil kunjungan awal di SD Gugus I dan juga melalui berbagai fakta dan fenomena yang muncul misalnya: (1) kurangnya kesiapan guru dalam mengajar, berdasarkan data dari catatan kepala sekolah se Kecamatan Binjai Barat guru yang melengkapi persiapan pembelajaran hanya 35% s/d 46 %, (2) hasil supervisi kepala sekolah 60 % guru mengajar masih monoton di kelas sehingga interaksi antara guru dan siswa tidak terlaksana dengan baik, dan (3) guru tidak menggunakan alat peraga/ visual (alat bantu belajar) pada saat mengajar.

Menurut Wayan dalam Cahyasumirat (2006:17), kinerja adalah sebagai hasil pola tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan standar prestasi, kualitatif maupun kuantitatif, yang telah ditetapkan oleh individu secara pribadi maupun di tempat individu bekerja. Kinerja berkaitan erat dengan tujuan, sebagai


(18)

4

suatu hasil perilaku kerja seseorang. Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pendidikan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu dalam melakukan tugas profesi di sekolah.

Amstrong dan Baron dalam Stoner (1998:15) mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor internal, yakni: (1) pendidikan, (2) motivasi, (3) kepuasan kerja, (4) komitmen, dan (5) etos kerja; dan faktor eksternal, yakni: (1) tingkat penghasilan, (2) iklim kerja, (3) hubungan antar manusia, (4) kepemimpinan, dan (5) tradisi atau kultur dari sebuah organisasi (http://repository. usu.ac. id/bits tream/123456789/27141/4/Chapter%20II.pdf), [27 Juni 2010]. Untuk itu, kinerja bagi guru memegang peranan penting untuk tercapainya tujuan pengajaran yang optimal dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Colquitt, Lepine, dan Wesson (2009 : 27) menyatakan :

A number of factors affect performance and commitment, including individual mechanisms (job satisfaction, stress, motivation, trust, justice and ethics, learning and decision making), individual characteristics (personality and cultures values, ability), group mechanisms (team characteristics, team processes, leader power and influence, leader style and behaviors), and organizational mechanisms (organizational structure, organizational culture).

Dapat diartikan bahwa sejumlah faktor yang masih mempengaruhi kinerja dan komitmen, yaitu mekanisme individual (kepuasan kerja, stres, motivasi, kepercayaan, keadilan dan etika, pembelajaran dan pengambilan keputusan), karakteristik individu (kepribadian dan nilai-nilai budaya, kemampuan), kelompok mekanisme (tim karakteristik, tim proses, kekuasaan dan pengaruh pemimpin,


(19)

5

gaya pemimpin dan perilaku), dan mekanisme organisasi (struktur organisasi, budaya organisasi). Kemudian Gibson (2000:110) secara jelas menggambarkan adanya hubungan timbal balik antara kinerja dan kepuasan kerja. Satu sisi dikatakan bahwa kepuasan kerja dapat menyebabkan peningkatan kinerja sehingga guru yang merasa puas akan lebih produktif dalam bekerja. Sedangkan di sisi yang lain dapat pula terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya suatu kinerja sehingga guru yang lebih produktif akan mendapatkan kepuasan pula dalam bekerja.

Selain kepuasan kerja, pemimpin memiliki peranan yang penting dalam mengelola sumber daya manusia yang dipimpinnya agar tujuan-tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Dalam penelitian Mulyana (2002:118) menyimpulkan bahwa peran pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan kinerja demi mencapai tujuan. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan kinerja dari yang dipimpinnya. Koontz dalam Kamars (2005:108) mengatakan kepemimpinan (leadership) adalah sebagai pengaruh, seni atau prose mempengaruhi orang-orang sehingga mereka mau bekerja keras dalam meningkatkan kinerja secara sukarela dan bersemangat ke arah pencapaian tujuan-tujuan kelompok .

Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Suntoro terhadap dosen FKIP Universitas Lampung, menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen (http://www.pustakailmiah.unila.ac.id/2009/06/26), Begitu juga dengan hasil penelitian Indrawati terhadap kinerja guru matematika, yang


(20)

6

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan/ kemampuan, keterampilan dan motivasi dengan kinerja guru matematika di SMA kota Palembang.

Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku ke arah tujuan (Koontz,1990:115). Sedangkan menurut Wulyo (1985:112) adalah seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang medorong timbulnya kekuatan pada diri individu; sikap yang dipengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan.

Keinginan yang timbul dalam diri guru untuk bekerja atau biasa disebut dengan motivasi kerja akan mendorong guru untuk selalu memberikan yang terbaik bagi sekolah tempat ia bekerja. Guru tersebut akan berusaha mencari cara dan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas kerja dan mutu sekolahnya. Guru yang termotivasi, tidak akan puas dengan apa yang didapat/ dicapainya, dalam dirinya ada keinginan untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai. Guru juga akan selalu berusaha terus untuk mendapatkan apa yang sangat diinginkan, dengan berusaha meningkatkan mutu secara terus-menerus maka berarti pula meningkatkan kinerja dari guru tersebut. Guru yang mempunyai motivasi kerja akan dapat meningkatkan kinerjanya dengan seoptimal mungkin dalam melaksanakan tugas-tugasnya di kelas.

Berdasarkan permasalahan yang tersebut di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “ Persepsi Guru Terhadap Hubungan


(21)

7

Kepemimpinan Kepala sekolah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai ”.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan komunikasi interpesonal dengan kinerja guru ? 2. Apakah pemberian insentif dapat meningkatkan kineja guru ?

3. Apakah kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja guru ?

4. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru ?

5. Apakah terdapat hubungan partisipasi guru dalam mengambil keputusan dengan kinerja guru ?

6. Apakah pelaksanaan promosi dapat meningkatkan motivasi kerja guru ? 7. Apakah pemberian kesempatan Pendidikan dan latihan profesi dapat

mempengaruhi kinerja guru ?

8. Apakah pemberian kesempatan studi dapat meningkatkan kinerja guru ? 9. Apakah terdapat hubungan budaya organisasi sekolah dengan kinerja guru ? 10.Apakah terdapat hubungan kompetensi professional guru dengan kinerja

guru ?


(22)

8

C. Pembatasan Masalah

Dengan banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya kinerja guru dan variabel yang mempengaruhi kinerja guru, maka penulis membuat batasan masalah yang dianggap lebih signifikan yaitu; meneliti hubungan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini masalah utama adalah kinerja guru sebagai variabel dependent, sedangkan variabel independent adalah persepsi guru terhadap Kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai ? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja

dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai ? 4. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru

terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai ?


(23)

9

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

2. Hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

3. Hubungan yang positif dan signifikan kepuasan kerja dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

4. Hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan kinerja guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan kinerja guru.


(24)

10

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam memberikan materi pelajaran di kelas.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja dalam upaya meningkatkan kinerjanya.

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan guru selama berada di kelas dan sekolah.

2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan kinerja guru. c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja guru dalam mengajar, hal ini mengingat bahwa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pada guru yang bersangkutan.


(25)

106

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Tingkat kecenderungan variabel Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai termasuk dalam kategori rendah, Kepemimpinan Kepala Sekolah termasuk dalam kategori sedang, Motivasi KerjaGuru temasuk dalam kategori sedang dan Kepuasan Kerja temasuk dalam kategori sedang.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru pada SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai hubungan dengan Kinerja Guru. Artinya semakin baik Kepemimpinan Kepala Sekolah maka semakin baik juga Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru pada SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Motivasi KerjaGuru mempunyai hubungan Artinya semakin baik Motivasi KerjaGuru maka semakin baik juga Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru pada SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.


(26)

107

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja Guru mempunyai hubungan Artinya semakin baik Kepuasan Kerja Guru maka semakin baik juga Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

5. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama dengan Kinerja Guru pada SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama mempunyai hubungan terhadap Kinerja Guru. Artinya semakin baik Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja maka semakin baik juga Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya meningkatkan Kinerja Guru adalah dengan meningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk menumbuhkan persepsi yang baik dari guru adalah dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja. Sebaiknya kepala sekolah tidak membuat keputusan yang memihak kepada seseorang atau sekelompok guru tertentu karena hal itu akan membawa kepada kekecewaan dari guru lainnya, serta akan berpengaruh buruk terhadap kepemimpinan kepala sekolah.


(27)

108

Dengan baiknya kepala sekolah memimpin lingkungan kerjanya akan memberikan persepsi yang baik dari guru sebagai bawahannya. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah akan dapat meningkatkan Kinerja Guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan persepsi yang baik dari guru, di antaranya: menjalin komunikasi yang baik dengan guru, melihat kebutuhan guru dalam pembelajaran di kelas, meningkatan kesejahteraan guru, menggelar dialog dengan guru sebelum membuat keputusan, dan sebagainya.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan motivasi kerja yang baik, ini akan dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik. Perilaku akuntabilitas meminta agar pekerjaan itu berakhir dengan hasil baik yang dapat memuaskan atasan yang memberi tugas. Dengan demikian, kualitas kinerja para pendidik, sangat tergantung pada kondisi Motivasi Kerja guru masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan Motivasi KerjaGuru yang baik di antaranya: melakukan aktivitas tertentu untuk memperoleh apa yang dibutuhkan, mendorong gairah kerja agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan dan mendorong aktivitas serta memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.


(28)

109

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan Kepuasan Kerja. Kinerja guru sudah tentu dipengaruhi oleh kepuasan kerja guru di sekolah. Semakin tinggi kepuasan kerja guru akan sangat mendukung kinerja guru dalam mengajar. Dengan dukungan faktor tersebut, kinerja guru akan dapat ditingkatkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan Kepuasan Kerja yang baik di antaranya Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan lingkungan yang saling mendukung satu sama lain di antara guru. Untuk itu diperlukan peran serta guru, dan lainnya untuk membuat program-program kerja bersama yang memberikan keuntungan kepada semua guru. Perlu juga dijalin komunikasi yang baik pada seluruh guru, agar tidak ada rasa curiga antara satu guru dengan guru lainnya, yang nantinya akan membawa kepada ketidakharmonisan di dalam bekerja. Dengan adanya upaya ini akan menciptakan kepuasan kerja bagi semua guru, dan nantinya akan meningkatkan kinerja guru.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan antara lain :

1. Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan keputusan yang dibuat di sekolah sehingga sebagai pemimpin dalam peranannya dapat meningkatkan kinerja guru-guru.


(29)

110

2. Kepala sekolah harus memberi motivasi kerja sehingga dapat menumbuhkan semangat dan potensi guru dalam meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun bidang non akademik.

3. Adnya upaya kepala sekolah meningkatkan kepuasan kerja guru dengan membangun rasa solidaritas antar guru yang tinggi, kesejahteraan sesuai dengan ketetapan yang berlaku, penghargaan bagi guru yang berprestasi, saling percaya dengan rekan kerja dan menumbuhkan lingkungan kerja yang kondusif.

4. Untuk meningkatkan Kinerja Guru diharapkan kepada kepala sekolah memberi kesempatan bagi guru mengikuti pelatihan dan menambah ilmu untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(30)

111

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C.T. 2010. “Pengembangan Model Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru

Sekolah Dasar di Kabupaten Kendal”.http://journal.unnes.ac.id/

index.php/JPP/article/view/188/194. Diakses 2 Agustus 2011

As’ad, Moh. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty

Bafadal, I. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta:

Bumi Aksara

Beck, Robert C. 1983. Motivation. New Jersey: Prentice Hall

Bernardin, H. John., Joyce E.A. Russell. 1993. Human Resource Management.

Singapore: Mc Graw Hill Inc

Colquitt, A., Jason, LePine, A., Jeffery, and Wesson, J., Michael.

2009.Organizational Behavior. New York: Mcgraw-Hill Companies,

Inc

Danim, Sudarwan. 2005. Kepemimpinan Transformasional Dalam Komunitas

Organisasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Davis, Keith & Newstrom, John W. 2000. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:

Erlangga

Depdiknas.2002. PendekatanKontekstual. Jakarta

_________ 2002.PenilaianBerbasisKelas. Jakarta: Puskur, BalitbangDiknas.

_________ 2003.StandarKompetensi Guru.Jakarta

_________ 2004.PedomanPengembanganBahan Ajar. Jakarta: Dikmenum.

Dharma, A. 2004.Manajemen Supervisi. Jakarta: Rajawali Press

Fraser T.M, Human Stress. 1993. Work and Satisfaction. terjemahan Ny. L

Mulyana. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donelly, Jr. 1991.

Organizations: Behaviour, Structure, Processes. Homewood: Richard D. Irwin

Gilmer, VH. 1966. Industrial Psychology. USA: McGraw Hill Book Company


(31)

112

Gray, Jerry L., Frederic A. Starke. 1984. Organizational Behaviour, Concepts,

and Applications. Columbus: Charles E., Merrill Publ. Company

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam

Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh

Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Hasanah, dkk. 2010. “Pengaruh Pendidikan Latiahan (Diklat) Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar se

Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta”. http://jurnal.upi.edu/

file/8-Dedeh_Sofia_Hasanah.pdf.Diakses 3 Agustus 2011

Hasibuan, J.J. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya

Hasibuan, Malayu SP. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

_________________. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Idris, Zahara. 1981. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya

Ivor, K. Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali

Jones, Gareth R. 1997. Organizational Theory: Text and Cases.

Addison-Wesley Publishing Company

Joni, T. Raka. 1984. Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru.

Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud

Kamars, Dachnel,M.H. 2005. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek.

Edisi Kedua. Padang: Universitas Putra Press

Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl. 1992. Organizational Behaviour and

Personnel Psychology, Penerjemah Muh. Shobaruddin. Jakarta: Rineka Cipta

Kumar, Jalaja., Rao, BD. 2007. Job Satisfaction of Teacher. New Delhi: Sachin

Printers

Lopez, Elza M. “A Test of The Self Consistency Theory of The Job

Performance-Job Satisfaction Relationship”.Academy of Management Journal, Vol.

25, No. 2 P:335-348

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.


(32)

113

Mantja, W. 2002. Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang:

Wineka Media

Mardiana,Sinta. 2011.“Hubungan Motivasi Berprestasi dan Iklim Kerja Dengan

Kinerja Guru SMA Negeri Kisaran”. Tesis.Medan: UNIMED

McClelland, David C. 1976. The Achievement Motive. New York: Publisher

Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan

Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

__________. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalam Konteks

Menyuseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang BerperanBesar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan.” (Online)

http://www.suarapembaharuan.com/News/1998/08/230898,diakses 7 Juni 2001). Hlm. 1-2.

Nawawi, Hadari. 2003. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada

______________. 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis

Yang Kompetitif. Yokyakarta: Gaajah University Press

Osborn, Hunt, Schermerhon. 1985. Managing Organization, Behaviour – 2nd

Edition. New York: Jhon Welly & Sons

Pace. R. W. & Faules, D.F 2006. Komunikasi Organisasi Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan – dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Robbins, Stephen P. 1989. Organization Behavior, Concepts, Controversies,

Application. 7th Edition. Englewood Cliffs

_________________. 2006. Perilaku Organisasi. Indonesia: Gramedia Intan

Sejati Klaten

Rodeyah. 2004. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Memacu Kinerja

Guru. Cianjur

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokrasi. Jakarta: Prenada


(33)

114

Ruhdy. 2008. “Hubungan Iklim Organisasi dan Supervisi Kepala Sekolah

Terhadap Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan

Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah”.Tesis. Medan: UNIMED

Sagala, H. Syaiful.2006. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat:

Strategi Memenangkan Persaingan Mutu.Jakarta: Rakasta Samasta

_________________.2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sanusi, Ahmad. dkk. 1991. Studi Pengembangan Model Pendidikan

Profesional Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depsikbud

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Setiyono. 2005. “Supervisi Pendidikan Sekolah Dasar”. http://www.scribd.com/

doc/61669649/Supervisi-Pendidikan-Sekolah-Dasar. Diakses 4 Agustus 2011

Siagian, Sondang, P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Surabaya:

Pustaka Utama

Spencer and Spencer. 1993. Competence at Work. New York: John Wiley &

Sons Inc

Suartana, I Wayan. 2000. “Anteseden dan Konsekuensinya Job Insecurity dan

Intensi Keluar Pada Internal Auditor”. Tesis. Program Pasca Sarjana

UGM (Tidak Dipublikasikan)

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru

Sudjana. 1992. Metode Statistika.Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Sukadi. 2001. Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung: Kholbu

Suryadi, Ace., Mulyana, Wina. 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan

dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka


(34)

115

Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa

Sutrisno, H. Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Syofiarni. 2006. “Hubungan Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Dengan

Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Panjang Barat”. http://

jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3106112.pdf. Diakses 2 Agustus 2011

Tarihoran, Afwan. 2009.“Hubungan Perilaku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran di SMP Kabupaten

Tapanuli Selatan”. Tesis. Medan: UNIMED

Thoha,M. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:

Rajawali Pers

Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. 2006. Jakarta: Sinar Grafika

Wahyosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Waluyo, S.J. 2006. “Kontribusi Pemberian Motivasi Kepemimpinan dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru pada Gugus SD DABIN II

Kabupaten Karanganyar”.http://etd.eprints.ums.ac.id/7404/1/ Q100050

105.pdf. Diakses 3 Agustus 2011

Wesley, KN. & Yukl, GA. 1977. Organizational Behaviour and Personnel

Psychology. Illinois: Richard D. Irwin: Homewood

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun

Indonesia & UHAMKA Press

Wulyo. 1990. Kamus Psikologi. Lamongan: Bintang Pelajar

Yutmini, Sri. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS


(1)

110

2. Kepala sekolah harus memberi motivasi kerja sehingga dapat menumbuhkan semangat dan potensi guru dalam meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun bidang non akademik.

3. Adnya upaya kepala sekolah meningkatkan kepuasan kerja guru dengan membangun rasa solidaritas antar guru yang tinggi, kesejahteraan sesuai dengan ketetapan yang berlaku, penghargaan bagi guru yang berprestasi, saling percaya dengan rekan kerja dan menumbuhkan lingkungan kerja yang kondusif.

4. Untuk meningkatkan Kinerja Guru diharapkan kepada kepala sekolah memberi kesempatan bagi guru mengikuti pelatihan dan menambah ilmu untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru guna memperluas hasil penelitian ini.


(2)

111

index.php/JPP/article/view/188/194. Diakses 2 Agustus 2011

As’ad, Moh. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty

Bafadal, I. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Beck, Robert C. 1983. Motivation. New Jersey: Prentice Hall

Bernardin, H. John., Joyce E.A. Russell. 1993. Human Resource Management. Singapore: Mc Graw Hill Inc

Colquitt, A., Jason, LePine, A., Jeffery, and Wesson, J., Michael. 2009.Organizational Behavior. New York: Mcgraw-Hill Companies, Inc

Danim, Sudarwan. 2005. Kepemimpinan Transformasional Dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Davis, Keith & Newstrom, John W. 2000. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Depdiknas.2002. PendekatanKontekstual. Jakarta

_________ 2002.PenilaianBerbasisKelas. Jakarta: Puskur, BalitbangDiknas. _________ 2003.StandarKompetensi Guru.Jakarta

_________ 2004.PedomanPengembanganBahan Ajar. Jakarta: Dikmenum. Dharma, A. 2004.Manajemen Supervisi. Jakarta: Rajawali Press

Fraser T.M, Human Stress. 1993. Work and Satisfaction. terjemahan Ny. L Mulyana. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donelly, Jr. 1991. Organizations: Behaviour, Structure, Processes. Homewood: Richard D. Irwin

Gilmer, VH. 1966. Industrial Psychology. USA: McGraw Hill Book Company Inc


(3)

112

Gray, Jerry L., Frederic A. Starke. 1984. Organizational Behaviour, Concepts, and Applications. Columbus: Charles E., Merrill Publ. Company

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Hasanah, dkk. 2010. “Pengaruh Pendidikan Latiahan (Diklat) Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar se Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta”. http://jurnal.upi.edu/

file/8-Dedeh_Sofia_Hasanah.pdf.Diakses 3 Agustus 2011

Hasibuan, J.J. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya Hasibuan, Malayu SP. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara _________________. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Idris, Zahara. 1981. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya Ivor, K. Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali

Jones, Gareth R. 1997. Organizational Theory: Text and Cases. Addison-Wesley Publishing Company

Joni, T. Raka. 1984. Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud

Kamars, Dachnel,M.H. 2005. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Edisi Kedua. Padang: Universitas Putra Press

Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl. 1992. Organizational Behaviour and Personnel Psychology, Penerjemah Muh. Shobaruddin. Jakarta: Rineka Cipta

Kumar, Jalaja., Rao, BD. 2007. Job Satisfaction of Teacher. New Delhi: Sachin Printers

Lopez, Elza M. “A Test of The Self Consistency Theory of The Job Performance-Job Satisfaction Relationship”.Academy of Management Journal, Vol. 25, No. 2 P:335-348

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya


(4)

Mantja, W. 2002. Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Wineka Media

Mardiana,Sinta. 2011.“Hubungan Motivasi Berprestasi dan Iklim Kerja Dengan Kinerja Guru SMA Negeri Kisaran”. Tesis.Medan: UNIMED

McClelland, David C. 1976. The Achievement Motive. New York: Publisher

Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

__________. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalam Konteks Menyuseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang BerperanBesar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan.” (Online)

http://www.suarapembaharuan.com/News/1998/08/230898,diakses 7 Juni

2001). Hlm. 1-2.

Nawawi, Hadari. 2003. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

______________. 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yokyakarta: Gaajah University Press

Osborn, Hunt, Schermerhon. 1985. Managing Organization, Behaviour – 2nd Edition. New York: Jhon Welly & Sons

Pace. R. W. & Faules, D.F 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan – dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Robbins, Stephen P. 1989. Organization Behavior, Concepts, Controversies, Application. 7th Edition. Englewood Cliffs

_________________. 2006. Perilaku Organisasi. Indonesia: Gramedia Intan Sejati Klaten

Rodeyah. 2004. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Memacu Kinerja Guru. Cianjur

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokrasi. Jakarta: Prenada Media


(5)

114

Ruhdy. 2008. “Hubungan Iklim Organisasi dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah”.Tesis. Medan: UNIMED

Sagala, H. Syaiful.2006. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat: Strategi Memenangkan Persaingan Mutu.Jakarta: Rakasta Samasta

_________________.2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sanusi, Ahmad. dkk. 1991. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depsikbud

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Remaja Rosdakarya

Setiyono. 2005. “Supervisi Pendidikan Sekolah Dasar”. http://www.scribd.com/

doc/61669649/Supervisi-Pendidikan-Sekolah-Dasar. Diakses 4 Agustus

2011

Siagian, Sondang, P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Surabaya: Pustaka Utama

Spencer and Spencer. 1993. Competence at Work. New York: John Wiley & Sons Inc

Suartana, I Wayan. 2000. “Anteseden dan Konsekuensinya Job Insecurity dan Intensi Keluar Pada Internal Auditor”. Tesis. Program Pasca Sarjana UGM (Tidak Dipublikasikan)

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Sudjana. 1992. Metode Statistika.Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta Sukadi. 2001. Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung: Kholbu

Suryadi, Ace., Mulyana, Wina. 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta


(6)

Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Sutrisno, H. Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syofiarni. 2006. “Hubungan Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Panjang Barat”. http:// jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3106112.pdf. Diakses 2 Agustus 2011

Tarihoran, Afwan. 2009.“Hubungan Perilaku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran di SMP Kabupaten Tapanuli Selatan”. Tesis. Medan: UNIMED

Thoha,M. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers

Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. 2006. Jakarta: Sinar Grafika

Wahyosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Waluyo, S.J. 2006. “Kontribusi Pemberian Motivasi Kepemimpinan dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru pada Gugus SD DABIN II Kabupaten Karanganyar”.http://etd.eprints.ums.ac.id/7404/1/ Q100050

105.pdf. Diakses 3 Agustus 2011

Wesley, KN. & Yukl, GA. 1977. Organizational Behaviour and Personnel Psychology. Illinois: Richard D. Irwin: Homewood

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press

Wulyo. 1990. Kamus Psikologi. Lamongan: Bintang Pelajar

Yutmini, Sri. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS Wulyo. 1990. Kamus Psikologi.Lamongan. Bintang Pelajar


Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA BINJAI.

0 4 42

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMA NEGERI KECAMATAN BINJAI SELATAN KOTA BINJAI.

1 3 45

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI KOTA BINJAI.

0 2 28

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BINJAI TIMUR KOTA BINJAI.

0 3 34

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMK SWASTA KECAMATAN BINJAI KOTA.

0 1 32

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMAN KOTA BINJAI.

0 1 12

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PARTISIPASI GURU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI.

0 0 32

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU(STUDY EMPIRIK DI SD NEGERI SE-KECAMATAN BINJAI UTARA).

0 1 42

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS WIRATNO KECAMATAN CILACAP TENGAH

0 2 86