IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA.

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Megister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Kimia

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh :

FAUZIAH HARSYAH

NIM. 8136142009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Fauziah Harsyah : Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (2) Perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. (3) Hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. (4) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. (5) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA kelas X Matematika Sains di Kabupaten Batubara pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang diajarkan dengan materi kurikulum 2013. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 SMA di Batubara yang terdiri dari dua kelas setiap sekolahnya. Kelas eksperimen I diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa di sekolah. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar dan lembar observasi karakter siswa. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan Compare Means- Independent Samples T- test program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga Ha diterima Sig.< α (0,000 < 0,05). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata gain 0,51 atau 51%, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Data yang diperoleh menunjukkan hasil karakter dengan rata-rata tinggi, sehingga model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan karakter siswa.

Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah, buku ajar, karakter, hasil belajar.


(5)

ii

ABSTRACT

Fauziah Harsyah : The Implementation Cooperative Problem Based learning Method Base on The Integration Problem of Text Book For Achieve The Result Study And Growing up the Student- Characteristic In Chemistry Calculation. Thesis, Medan :Chemical Education Studies Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.

This study aims to know : (1) The differences of the result study students in chemistry by using cooperative problem based learning with intergration of using text book ini senior high school which is developing with learning by using cooperative problem based learning in students text book. (2) The differences would be increase study result especially for students in chemistry which learn by cooperative problem based learning integration students text book which develope by learn using cooperative based learning for students text book. (3) The relation of students character with the result in chemistry by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior high school that has been developed. (4) The cooperative proble based learning with the integration of senior text book can improve the student result in chemistry. (5) The cooperative problem based learning integration with senior text book develop with the students value characteristic. The population in this study are senior student X MMS in Batubara district for second semester in 2014/2015 that learning by curriculum 2013. The ways of sample is purposive sampling. The sample in this study are 5 school in Batubara which is divided in two classes in every school. The experiment class is learn by using cooperative problem based learning which integration with chemistry text book in senior that has been developed and the experiment class II using cooperative problem based learning which integration student chemistry text book in the school. The instrument in this study is objection test of the result study and the observation paper from the student character. The way of date analysis do by using Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. The result of this study shows for first hypothes, second and third showed Sig.< α (0,000 < 0,05). Based on the calculation of the average values obtained in gain range 0,51 or 51%. So that, the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can increase study result in chemistry subject. The data obtained show results with average character height so that the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that has been developed can develop students character.

Keywords : Cooperative Problem Based Learning, Text Book, Character, Report (Result Study).


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia.” Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Eri Supriadi M.Syah dan Ibunda Nurazizah Samosir, S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Pascasarjana

Unimed

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen penguji.

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen pembimbing dan Notulen.

4. Bapak Eddiyanto, Ph. D sebagai Dosen Penguji.

5. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen penguji.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed. yang telah mengajar dan mendidik penulis.


(7)

iv

8. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis.

9. Bapak H. Abdul Maas, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Air Putih ; Bapak Drs. ridwan Alias Nazri Rafik sebagai Kepala SMA Negeri 1 Sei Suka ; Bapak Syahrul, S.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 1 Medang Deras ; Bapak Iskandar sebagai Kepala SMA Citra Medang Deras dan Bapak Drs. Mhd.Nur,MM sebagai Kepala SMA Mitra Inalum beserta guru- guru kimia yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

10. Kakakku Riza Rosari Harsyah, A.Md ; Abangku Rahmad Nazra’in, ST ; Adik-adikku Fathia Harsyah, S.IP dan Faradilla Harsyah yang telah memberikan doa serta semangat kepada penulis.

11. Teman – teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Unimed angkatan XXIII Kelas A (Salim) dan terkhusus Kelas B untuk Kak Dewi, Uswa dan Uci.

12. Seluruh guru dan pegawai di SMA Mitra Inalum terkhusus Miss Santi yang telah membantu penulis serta memberikan dukungan.

13. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015 Penulis


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 9

1.3 Rumusan Masalah 10

1.4 Batasan Masalah 11

1.5 Tujuan Penelitian 11

1.6 Manfaat Penelitian 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14

2.1 Model Pembelajaran 14

2.1.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 17 2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.3 Model Cooperative Problem-base Learning (CPBL) 22

2.2 Buku Ajar 23

2.2.1 Buku Ajar yang Dikembangkan 25

2.3 Hasil Belajar 28

2.4 Pendidikan Karakter 30

2.5 Karaketristik Ilmu Kimia 35

2.6 Studi Pendahuluan yang telah dan sedang Dilaksanakan 36

2.7 Perhitungan Kimia 38

2.8 Kerangka Konseptual 43

2.9 Hipotesis Penelitian 45

BAB III METODE PENELITIAN 47

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 47

3.1.1 Lokasi Penelitian 47

3.1.2 Waktu Penelitian 47

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 47

3.2.1 Populasi 47

3.2.2 Sampel 47

3.3 Variabel Penelitian 48

3.4 Jenis Penelitian 48

3.5 Prosedur Penelitian 49


(9)

vi

3.5.2 Tahap Pelaksanaan 49

3.6 Rancangan Penelitian 51

3.7 Instrumen Penelitian dan Analisis Data 52

3.7.1 Instrumen Penelitian 52

3.7.1.1 Validitas 53

3.7.1.2 Tingkat Kesukaran 54

3.7.1.3 Daya Beda 54

3.7.1.4 Distruktor (Pengecoh) 54

3.7.1.5 Reliabelitas Tes 55

3.8 Teknik Analisis Data 56

3.8.1 Hubungan Karakter Siswa Terhadap Hasil Belajar 56

3.8.2 Nilai Rata- Rata Gain 57

3.8.3 Nilai Rata- Rata Karakter 58

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 59

4.1 Analisis Instrumen Penelitian 59 4.2 Analisis Data Instrumen Penelitian 61 4.2.1 Hasil Standarisasi Instrument Penelitian 61

4.2.2 Validitas Isi 61

4.2.3 Validitas Instrumen Tes 62 4.2.4 Reliabilitas Instrumen Tes 62 4.2.5 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 62 4.2.6 Daya Pembeda Instrumen Tes 63

4.2.7 Pengecoh 63

4.2.8 Observasi Karakter 64

4.3 Deskripsi Statistik Data Penelitian 64 4.3.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 64 4.3.2 Deskripsi Data Karakter Siswa 72

4.4 Uji Persyaratan Analisis 74

4.4.1 Uji Normalitas Data 75

4.4.2 Uji Homogenitas Data 76

4.4.3 Uji Hipotesis 77

4.4.3.1 Hipotesis Pertama 77 4.4.3.2 Hipotesis Kedua 78 4.4.3.3 Hipotesis Ketiga 80 4.4.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 81 4.4.5. Tumbuhkembang Karakter Siswa 82

4.5 Pembahasan 83

4.6 Temuan Penelitian 87

4.7 Keterbatasan Penelitian 88

BAB V SIMPULAN dan SARAN 91

5.1 Simpulan 91

5.2 Saran 93

DAFTAR PUSTAKA 94


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 51

Tabel 3.2 Interpretasi nilai r 57

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 57

Tabel 4.1 Pretest Kelas Eksperimen I dan II 65

Tabel 4.2 Postest Kelas Eksperimen I dan II 67

Tabel 4.3 Gain Kelas Eksperimen I dan II 69

Tabel 4.4 Nilai Rata- Rata Gain 70

Tabel 4.5 Karakter Kelas Eksperimen I dan II 72 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Postes, Gain, dan Karakter

Siswa Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 75

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data 76

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pertama 78

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kedua 79

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Ketiga 80

Tabel 4.11 Model Meningkatkan Hasil Belajar 81


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 50

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Rata- Rata Gain 71 Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Rata- Rata Karakter Setiap Sekolah 73


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 99

Lampiran 2. RPP CPBL 102

Lampiran 3. Masalah CPBL 117

Lampiran 4. Lembar Observasi Karakter 120

Lampiran 5. Kisi- Kisi Instrumen Soal 125

Lampiran 6. Instrumen Tes 135

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 140

Lampiran 8. Soal Pretes dan Postes 141

Lampiran 9. Kunci Jawaban Pretes dan Postes 145

Lampiran 10. Data Nilai Skor Soal Instrumen 146

Lampiran 11. Validitas Instrumen 148

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Tes 149

Lampiran 13. Daya Pembeda Tes 150

Lampiran 14. Pengecoh 151

Lampiran 15. Rekap Analisis Butir 152

Lampiran 16. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Air Putih 153

Lampiran 17. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Air Putih 155

Lampiran 18. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Sei Suka 157

Lampiran 19. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Sei Suka 159

Lampiran 20. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Negeri 1 Medang Deras 161

Lampiran 21. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Negeri 1 Medang Deras 163

Lampiran 22. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Citra Medang Deras 165

Lampiran 23. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Citra Medang Deras 167

Lampiran 24. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen I

SMA Mitra Inalum 168

Lampiran 25. Data Hasil Belajar dan Karaker Kelas Eksperimen II

SMA Mitra Inalum 169


(13)

x

Lampiran 27. Uji Hipotesis Pertama 190

Lampiran 28. Uji Hipotesis Kedua 195


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan kosep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari- hari (Nurhadi, 2004). Seperti pada materi bahasan perhitungan kimia atau yang dikenal dengan stoikiometri ini merupakan materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep dan materi lebih lanjut. Perhitungan kimia tidak hanya dapat dijelaskan dengan ceramah seperti biasanya, tetapi perlunya pemecahan masalah- masalah yang berhubungan. Pemecahan masalah- masalah dalam materi pelajaran perhitungan kimia dapat dilakukan secara kelompok sehingga siswa bertukar pikiran dengan temannya. Sesuai dengan karakteristik yang dimiliki perhitungan kimia yaitu konsepnya yang bersifat abstrak, menggunakan hitungan matematis logis, memerlukan hafalan simbolik, pemahaman, terapan, dan peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka dengan pembelajaran berbasis masalah siswa terbantu mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk menyelesaikan dan merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya (Smith, 2000).


(15)

2

Pada materi perhitungan kimia tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada materi pokok stoikiometri atau perhitungan kimia. Miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan kemampuan siswa menggunakan konsep matematika dalam stoikiometri reaksi. Perhitungan kimia ini membutuhkan keterampilan siswa dalam menghitung dan menerapkan rumus yang tepat. Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan bahwa kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah, konsep kimia, dan perhitungan. Oleh sebab itu untuk penyajian materi yang menarik, guru harus memiliki kemampuan dan mengembangkan model mengajarnya sedemikian rupa.

Model pembelajaran yang dipilih guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan tujuan Pendidikan Nasional. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20, Tahun 2003).

Berdasarkan rumusan Tujuan Pendidikan Nasional di atas, maka pelaksanaan pendidikan tidak hanya menjadikan anak didik menjadi manusia yang berilmu saja, tetapi juga harus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang mulia. Selama ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia hanya berorientasi pada tujuan menjadikan anak didik menjadi manusia yang berilmu


(16)

3

terutama pengetahuan kognitifnya yang diukur dengan test. Pemahaman bahwa hasil belajar hanya diukur sebagai penguasaan kognitif kompetensi materi ajar, menjadikan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam merealisasikannya, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam semua mata pelajaran harus memasukkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pendidikan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya menumbuhkembangkan karakter siswa. Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, harus ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh dan berkembang nilai-nilai karakter siswa. Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents), sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru, sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional.

Adanya masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat menunjang keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang artinya model pembelajaran kooperatif berbasis masalah. Model CPBL merupakan kombinasi dari dua model

yaitu Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) dan Problem Based


(17)

4

Problem Based Learning (CPBL). Model CPBL dipilih karena menuntut keaktifan peserta didik untuk membuktikan hipotesis dan memecahkan masalah.

Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter siswa, buku ajar yang merupakan media dalam proses pembelajaran yang digunakan terutama buku ajar kimia di SMA/MA kurikulum 2013 belum ada yang memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan karakter.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang salah satu elemennya adalah bahan ajar, sehingga pengembangan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang sangat penting. Buku pelajaran ataupun biasa disebut dengan buku ajar menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 adalah buku acuan wajib yang digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Oleh sebab itu, sesuai dengan Permendiknas No. 11 Tahun 2005 di atas sangat jelas bahwa buku ajar bukan hanya mengenai materi pelajaran tetapi juga tentang karakter yang harus terbentuk pada siswa.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang berlaku yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, terdapat rumusan


(18)

5

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam kurikulum 2013. Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping menguasai isi materi ajar di bidang kognitifnya, diharapkan juga dapat berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional dapat terwujud.

Agar pendidikan karakter dapat terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah, maka diperlukan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa serta dibutuhkannya buku ajar yang dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Pembelajaran inovatif yang berlandaskan paradigma kontruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru. Transformasi terjadi melalui kreasi pemahaman baru yang merupakan hasil dari munculnya struktur kognitif baru. Pemahaman yang mendalam terjadi ketika hadirnya informasi baru yang mendorong munculnya atau menaikkan struktur kognitif yang memungkinkan siswa menggunakan atau mengaitkan ide-ide mereka sebelumnya.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya pada waktu yang berbeda yaitu tahun 2013 dan 2014 yang dilakukan oleh Prof. Suharta, M.Si (Alm), Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan beberapa mahasiswa. Pada


(19)

6

penelitian tahun pertama yaitu pada 2013 dihasilkan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dihasilkan dinamakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah. Model pembelajaran ini terbukti secara signifikan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA yaitu diperoleh sebesar 61, 4% dan dapat menumbuhkembangkan karakter siswa yang meliputi komunikatif dan tanggung jawab dengan efektivitasnya masing- masing yaitu 80, 8 % dan 81, 8 % (Suharta dan Luthan, 2013), sehingga memberikan bukti bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mampu membangun nilai karakter siswa serta meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Pada penelitian Handayani (2009), diperoleh kesimpulan bahwa model CPBL dapat meningkatkan persentasi hasil belajar siswa baik dalam aktivitas, kognitif, afektif maupun psikomotor. Penelitian Yusof,dkk (2010) diperoleh bahwa penerapan model CPBL dapat meningkatkan keikutsertaan dan motivasi siswa dalam pembelajaran dan berdasarkan hasil penelitian Isolihatun (2012) memberikan kesimpulan bahwa rata-rata prestasi belajar kelas yang diajar dengan model CPBL lebih baik dari kelas yang diajar dengan ekspositori dan pengamatan nilai karakter kreatif, mandiri, kerja keras, dan rasa ingin tahu terhadap 36 peserta didik.

Pada penelitian tahun kedua di waktu yang berbeda yaitu tahun 2014 yang dilakukan oleh Ikrimah (2014) dihasilkan buku ajar kimia untuk SMA/MA yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa sesuai dengan Kurikulum 2013. Model pembelajaran


(20)

7

kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa (Sudrajat dan Luthan, 2013).

Penelitian Ikrimah (2014), menunjukkan bahwa Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter yang telah Dihasilkan Dan Dikembangkan Memberikan Hasil (1) kualitas buku ajar kimia telah memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh BSNP (2) besar efektifitas dari buku ajar kimia yang dikembangkan sangat tinggi sehingga dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Buku ajar kimia yang telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya memberikan hasil nilai karakter tanggung jawab siswa sebesar 81,23, kreatifitas 79,93, komunikatif 82,8 dan psikomotornya 82,20 (3) besar efektifitas buku ajar yang dihasilkan penelitian Ikrimah sebesar 82,20 sangat tinggi berkembang dari pada psikomotorik siswa pada kurikulum KTSP sebesar 79,79 (4) kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan sebesar 87,4 lebih tinggi dibandingkan kualitas buku ajar kimia KTSP sebesar 69,2 (5) buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian untuk menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.

Penelitian ini dilakukan dan memberikan temuan yaitu implementasi model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan buku ajar kimia SMA/MA yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar kimia dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa yang meliputi karakter komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleransi, dan kreatifitas. Metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan penelitian eksperimen dan


(21)

8

deskriptif kualitatif. Pendekatan eksperimen dilakukan untuk menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar. Sebelum dilakukan penelitian diadakan pretes terlebih dahulu, kemudian dilakukan eksperimen, postes, sehingga akan diketahui peningkatan hasil belajarnya. Pendekatan deskriptif kualitatif untuk menentukan efektivitas implementasi model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dalam menumbuhkembangan karakter mulia siswa selama proses pembelajaran.

Sebelum penelitian ini dilakukan maka diselenggarakannya desiminasi dalam bentuk pelatihan kepada guru kimia SMA/MA di wilayah Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Batubara pada sekolah yang menjadi sampel, sehingga guru kimia tersebut memahami model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan buku ajar kimia yang telah dihasilkan, serta dilakukan penelitian secara lebih luas mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa SMA/MA, sehingga diharapkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat mempercepat realisasi pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.

Penelitian ini dilakukan dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen I dan eksperimen II. Perbedaan antara dua kelas ini yaitu pada penggunaan buku ajar. Kelas eksperimen I menggunakan buku ajar yang telah dihasilkan dan dikembangkan pada penelitian tahun 2014 oleh Ikrimah, sedangkan pada kelas


(22)

9

eksperimen II menggunakan buku ajar yang pegangan siswa yang diperoleh atau dipinjamkan pihak sekolah.

Bertolak dari apa yang telah diuraikan di atas, kaitan antara hasil belajar kimia dan tumbuhkembang nilai-nilai karakter siswa sangat erat hubungannya dengan keterpaduan dan ketepatan dalam penggunaan model mengajar oleh seorang guru dan penggunaan buku ajar. Hal ini mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran

Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1.Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan

penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents),

sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru. 2.Pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang

pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik.

3.Pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam

merealisasikannya.

4.Tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada materi pokok


(23)

10

1.3 Rumusan Masalah :

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa?

2.Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa?

3. Apakah ada hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan ?

4.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa ?

5.Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku

ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat


(24)

11

1.4 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah perhitungan kimia

(stoikiometri) kelas X semester genap tahun ajaran 2014/2015.

2.Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif berbasir masalah.

3.Media yang digunakan adalah buku ajar yang telah dikembangkan pada

penelitian sebelumnya (Ikrimah 2014).

4.Hasil belajar kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa pretes, postes, gain dan penilaian tumbuhkembangnya karakter siswa mencakup dari karakter komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleransi, dan kreatifitas siswa melalui lembar observasi indikator standar pengukuran karakter tersebut.

5.Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X Matematika Sains SMA Swasta

dan Negeri di Kabupaten Batubara sebanyak 5 sekolah tahun ajaran 2014/ 2015 yaitu SMA Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih.

1.5 Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Menentukan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan


(25)

12

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa.

2. Menentukan perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa.

3. Menentukan hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

4. Menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

5. Menentukan tumbuhkembangnya nilai- nilai karakater siswa yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat menjadi acuan

dalam pengembangan dan implementasi model pembelajaran inovatif di Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat tercapai.


(26)

13

2. Buku ajar kimia yang dintegrasikan dengan model pembelajaran dapat

dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam pengembangan buku ajar di Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi kedalamnya.

3. Dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa

sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat terwujud.

4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di

Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan Kimia.

5. Dapat meningkatkan mutu penelitian di Program Studi Pendidikan Kimia,


(27)

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat dari nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I adalah 67,89 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen II yaitu sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05.

2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Nilai rata- rata gain pada kelas eksperimen I yaitu 0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata gain kelas eksperimen II sebesar 0,33. Nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,000 lebih kecil dari


(28)

92

taraf signifikan 0,05, sehingga tampak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua kelas.

3. Terdapat hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Nilai rata- rata karakter komunikatif pada kelas eksperimen I sebesar 71,56 ; kreatifitas 72,64 ; rasa ingin tahu 72,6 ; tanggung jawab sebesar 72,32 dan untuk toleransi 75,03. Nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen I yaitu 67,89. Nilai rata- rata postest dengan rata- rata setiap karakter lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas eksperimen II. Nilai signifikan kelima karakter lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05.

4. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata- rata gain yang diperoleh sebesar 51 % sehingga memberikan peningkatan dengan kriteria tinggi.

5. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai- nilai karakter siswa. Model pembelajaran ini dapat menumbuhkembangkan karakter dilihat dari rata- rata karakter. Rata- rata seluruh karakter diperoleh 72,83 yang tergolong kriteria tinggi. Nilai rata- rata karakter komunikatif sebesar 71,56. Nilai rata- rata karakter kreatifitas sebesar 72,64. Nilai rata- rata karakter rasa ingin tahu sebesar 72,6. Nilai rata- rata karakter tanggung jawab sebesar 72,32.


(29)

93

Nilai rata- rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter memiliki nilai rata- rata yang tergolong tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran kimia, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran dengan pemanfaatan buku ajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta menumbuhkembangkan karakter siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan dapat dikembangkan lebih luas pada setiap pokok bahasan kimia lainnya. 3. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan

dapat dikembangkan dalam menumbuhkembangkan karakter siswa yang lainnya.

4. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka disarankan waktu penelitian tidak terlalu cepat agar bisa menghindari keterbatasan dalam penelitian ini.


(30)

94

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81.

Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.

Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia

Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga, Tesis,

Pascasarjana UNIMED, Medan.

Arends, I. Richard., (1998), Classroom Instructional and Management, New York : Mc. Graw Hill.

Arends, I. Richard., (2008). Learning to Teaching. Terjemahan oleh Helly P.S. dan Sri Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.

Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.

DeRoche, E. and Williams, M. (2009). The What, Why, and How of Character Education. http://www.csee.org/products/108


(31)

95

Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.

Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5 Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.

Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.

Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas Negeri Medan.

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka

Pelajar, Jogjakarta.

Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2). Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools:

Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool

Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics.


(32)

96

Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang, Universitas Negeri Malang.

Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry. Journal of Turkish Science Education.7, 30-36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005,

tentang Buku Teks Pelajaran.

Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook

Revision, 2n* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization.

Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam

Pembangunan Bangsa. Grasindo. Jakarta.

Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.

Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.

Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.

Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.

Silaban, R, dkk., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas x Semester 1 SMK Farmasi Sesuai KTSP. Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED.


(33)

97

Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.

Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang. Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia

Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.

Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.

Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(34)

98

Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1): 26 -36.

Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.

Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.

Zuchdi, D., Zuhdan dan Muhsinatun, (2010), Pengembangan model pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah

Dasar. e-jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri


(1)

Nilai rata- rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter memiliki nilai rata- rata yang tergolong tinggi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran kimia, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran dengan pemanfaatan buku ajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta menumbuhkembangkan karakter siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan dapat dikembangkan lebih luas pada setiap pokok bahasan kimia lainnya. 3. Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan buku ajar yang relevan

dapat dikembangkan dalam menumbuhkembangkan karakter siswa yang lainnya.

4. Untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka disarankan waktu penelitian tidak terlalu cepat agar bisa menghindari keterbatasan dalam penelitian ini.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81.

Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.

Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia

Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga, Tesis,

Pascasarjana UNIMED, Medan.

Arends, I. Richard., (1998), Classroom Instructional and Management, New York : Mc. Graw Hill.

Arends, I. Richard., (2008). Learning to Teaching. Terjemahan oleh Helly P.S. dan Sri Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.

Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.

DeRoche, E. and Williams, M. (2009). The What, Why, and How of Character Education. http://www.csee.org/products/108


(3)

Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.

Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5 Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.

Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.

Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas Negeri Medan.

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka

Pelajar, Jogjakarta.

Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2). Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools:

Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool

Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics.


(4)

Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang, Universitas Negeri Malang.

Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry. Journal of Turkish Science Education.7, 30-36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005,

tentang Buku Teks Pelajaran.

Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook

Revision, 2n* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization.

Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam

Pembangunan Bangsa. Grasindo. Jakarta.

Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.

Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol.

13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.

Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.

Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.

Silaban, R, dkk., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas x Semester 1 SMK Farmasi Sesuai KTSP. Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED.


(5)

Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.

Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model

Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang. Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia

Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.

Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.

Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(6)

Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1): 26 -36.

Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.

Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala

perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press,

Yogyakarta.

Zuchdi, D., Zuhdan dan Muhsinatun, (2010), Pengembangan model pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah

Dasar. e-jurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA MATERI STOIKIOMETRI.

0 2 21

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA KELARUTAN.

0 3 20

PENGARUH BAHAN AJARAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA DALAM HIDROLISIS.

2 5 26

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDOKS.

0 4 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

3 10 31

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

0 6 32

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER II DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

0 3 12

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER II BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

0 3 27

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUH-KEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 33

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

2 9 28