Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Sektor Agribisnis yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.

(1)

ABSTRACT

The difference of interest between stakeholders and managers is harmful for companies because the cost it brings will be too big to handle. One of those differences is implied in dividend policy. For long, institutional ownership and debt policy are known as two of many solutions can be done to decrease that cost. This research wants to determine that statement. The firms taken as samples are 8 agribusiness companies listed in Bursa Efek Indonesia, which give dividends continuously from 2011-2013. The data was analyzed by multiple regression model. The results shows that institutional ownership and debt policy don’t have any negative effects on dividend policy. Whether partially or simultaneously.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer sangat berbahaya bagi perusahaan karena biaya yang akan ditimbulkannya terlalu besar. Salah satu perbedaan kepentingan itu terlihat dalam penentuan kebijakan dividen. Akan tetapi, telah lama diketahui bahwa kepemilikkan institusional dan kebijakan hutang adalah salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini ingin memastikan pernyataan tersebut. Perusahaan yang diambil menjadi sampel adalah 8 perusahaan agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen terus-menerus pada periode 2011-2013. Data dianalisis menggunakan model regresi berganda. Hasilnya, baik kepemilikkan institusional maupun kebijakan hutang tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen baik secara parsial maupun simultan.

Kata kunci : Masalah keagenan, Kepemilikkan institusional, Kebijakan hutang, Kebijakan dividen


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Koperasi ... 9

2.1.1.2 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 10

2.1.1.3 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ... 11

2.1.2 Teori Keagenan ... 12

2.1.3 Kepemilikkan Institusional ... 17

2.1.4 Kebijakan Hutang ... 19

2.1.5 Kebijakan Dividen ... 20

2.2 Kerangka Teoritis ... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ... 28

2.4 Penelitian Terdahulu ... 30

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 37

2.5.1 Kepemilikkan Institusional terhadap Kebijakan Dividen ... 37

2.5.2 Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen ... 38

2.5.3 Kepemilikkan Institusional dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen... 39

2.6 Model Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Jenis Penelitian ... 41

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.5 Uji Asumsi Klasik ... 47


(5)

3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 48

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 49

3.5.4 Uji Autokorelasi ... 49

3.6 Metode Analisis Data... 50

3.7 Uji Hipotesis Penelitian ... 51

3.7.1 Uji Statistik t ... 51

3.7.2 Uji Statistik F ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 53

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 54

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 55

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 57

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 59

4.1.3 Analisis Data... 60

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 62

4.1.4.1 Uji Statistik t ... 63

4.1.4.2 Uji Statistik F ... 64

4.2 Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teoritis ... 26 Gambar 2 Kerangka Pemikiran... 29 Gambar 3 Model Penelitian ... 40


(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Definisi Operasional Variabel ... 45

Tabel II Deskripsi Variabel ... 53

Tabel III Uji Normalitas ... 55

Tabel IV Uji Multikolinearitas ... 56

Tabel V Uji Heteroskedastisitas ... 57

Tabel VI Uji Heteroskedastisitas Double Log ... 58

Tabel VII Uji Autokorelasi ... 60

Tabel VIII Model Regresi ... 61

Tabel IX Uji Parsial ... 63


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A – Neraca

Lampiran B – Laporan Laba / Rugi Lampiran C – Laporan Perubahan Modal Lampiran D – Kepemilikkan Institusional Lampiran E – Hasil Pengolahan Data


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu indikator utama keberhasilan suatu pemerintahan, adalah keberhasilan pemerintahan tersebut membangun bangsanya. Pembangunan bangsa sendiri, akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi. Untuk mencapai perkembangan ekonomi yang diinginkan, pemerintah harus memusatkan perhatian pada beberapa sektor yang merupakan kekuatan utama negaranya sendiri. Sejak dahulu, kekuatan utama Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini ditunjang pula dengan keberadaan lahan dan laut yang luas. Dalam upaya meningkatkan ekonomi bangsa melalui agribisnis, pemerintah tentu membutuhkan kerja sama dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Kerja sama dalam pengelolaan, pembudidayaan, bahkan sampai pada proses pemasaran dan penjualan. Aktivitas-aktivitas itulah yang akan menambah nilai produk, dan nantinya meningkatkan ekonomi negara.

Akan tetapi, harus diingat bahwa semakin besar proyek yang harus dikerjakan, berarti semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Karena itulah, perusahaan-perusahaan tersebut berbondong-bondong menerbitkan saham, sebagai salah satu cara mendapatkan modal. Sebagai bukti, salah satu perusahaan agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikabarkan mengincar dana hingga Rp 500 Miliar dari Initial Public Offering di bulan-bulan ini (Astria, 2014. Perusahaan Agribisnis Incar Dana Rp 500 Miliar dari IPO. Market.Bisnis.com. 5 September). Informasi


(11)

tersebut semakin menegaskan bahwa niat pemerintah untuk mendorong perekonomian melalui sektor agribisnis didukung penuh oleh para pelaku bisnis itu sendiri.

Untuk mendapatkan modal yang diperlukan, terlebih dahulu perusahaan harus memastikan apa saja faktor yang dipertimbangkan seorang investor sebelum melakukan keputusan penanaman modal. Menurut Nagy dan Obenberger (1994) dalam Christianti dan Mahastanti (2011), ada beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi. Faktor-faktor tersebut adalah Neutral Information yang berasal dari media (pihak luar) tentang dunia keuangan dan keadaan ekonomi yang berhubungan dengan investasi, Accounting Information yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan dalam beberapa periode lalu, Self-Image / Firm-Image Coincidence yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan produk, pelayanan, dan etika perusahaan, Social Relevance yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, Advocate Recommendation yang berasal dari rekomendasi / nasehat dari pihak lain, dan Personal Finance Needs yang berasal dari keadaan keuangan calon investor itu sendiri. Di samping yang telah disebutkan di atas, ada sebuah faktor yang paling diperhatikan calon investor, dan itu adalah Classic Information. Informasi yang menyangkut besarnya dividen dan seringnya dividen dibayarkan, singkatnya, kebijakan dividen perusahaan.

Brigham dan Houston (2001:27) menyatakan bahwa melalui kebijakan dividen, perusahaan memberikan sebagian dari keuntungan bersih kepada pemegang saham secara tunai. Kebijakan dividen ini akan sangat diperhatikan, baik oleh calon investor, kreditur, dan juga investor yang telah menanamkan modalnya di dalam


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan. Hal ini terjadi karena begitu perusahaan memutuskan untuk go public, maka tujuan mereka akan berkaitan langsung dengan para pemegang kepentingan (stakeholders). Perusahaan wajib memberi keuntungan bagi para penanam modal. Tujuan tersebut dapat dicapai, salah satunya melalui kebijakan dividen yang memuaskan pihak shareholders.

Namun pada kenyataannya, membuat kebijakan dividen yang memuaskan shareholders sangatlah sulit. Meskipun shareholders tentu ingin agar dividen dibayarkan setiap akhir periode, bisa saja pada suatu saat terbuka kesempatan ekspansi yang profitable, sehingga perusahaan memutuskan untuk menahan laba dan tidak membagikannya kepada para pemegang saham. Namun itu hanya salah satu alasan perusahaan tidak membagikan dividen. Ada pula kemungkinan manajer selaku agen pengelola dan penerima amanat, melakukan tindakan-tindakan yang tidak sejalan dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kesejahteraan shareholders. Untuk mencegah hal itu terjadi, seringkali pemegang saham harus mengeluarkan cost khusus untuk mengontrol kerja manajemen. Cost untuk kegiatan kontrol ini disebut agency cost (Brigham dan Gapensky, 1988 : 11).

Agency cost memang tak dapat dihindari, namun bisa diminimalkan. Salah satunya, adalah dengan membiarkan manajer memegang saham perusahaan tersebut. Cara ini disebut kepemilikkan manajerial. Diharapkan, bila manajer turut menanamkan modal dalam perusahaan, ia akan bekerja demi memberi keuntungan pada shareholders. Meskipun begitu, cara ini terlalu tidak pasti. Faktor psikologis manusia yang berbeda-beda adalah penyebabnya. Ada kemungkinan manajer


(13)

pemegang saham tersebut adalah tipe orang yang menyukai pembayaran dividen rendah, dan ada pula kemungkinan sebaliknya.

Pembayaran dividen tinggi, berarti laba ditahan yang akan dibagikan kepada shareholders juga besar. Hal ini akan mengurangi laba ditahan perusahaan secara besar-besaran. Jika perusahaan tak bisa mengandalkan laba ditahan untuk melakukan aktivitas, maka ia harus meminjam kepada pihak luar. Langkah ini akan menambah risiko yang harus dihadapi perusahaan. Risiko yang dapat timbul, antara lain adalah risiko gagal bayar pokok dan bunga pinjaman karena perusahaan harus mengutamakan pembayaran dividen terlebih dahulu. Dalam jangka panjang, hal ini akan sangat merugikan perusahaan.

Karena itulah, shareholders akan cenderung memilih untuk melibatkan investor-investor institusional. Kepemilikan saham institusional adalah proporsi saham yang dimiliki oleh pihak institusi pada akhir tahun yang diukur dalam prosentase (Listyani, 2003 dalam Dewi, 2008). Diharapkan, investor-investor institusi akan dapat mengawasi manajer-manajer yang tidak beroperasi sesuai keinginan shareholders secara lebih ketat. Dan dengan begitu, memastikan bahwa kebijakan dividen perusahaan tetap menguntungkan pemegang saham.

Penelitian mengenai pengaruh kepemilikkan institusional dan kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya, meskipun dengan variabel dan objek yang berbeda-beda. Darman (2008) mengadakan penelitian berjudul “Agency Cost dan Kebijakan Dividen pada Emerging Market”. Variabel -variabel yang digunakan sebagai wakil dari Agency Cost adalah kepemilikkan manajerial, kepemilikkan institusional, shareholders dispersion, free cash flow, dan


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

collateralizable assets. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikkan manajerial dan kepemilikkan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2000-2005, shareholders dispersion dan free cash flow berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2000-2005, dan collateralizable assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2000-2005. Signifikansi dalam penelitian ini dinilai berdasarkan batas nilai α = 0.05. Jika p value variabel di bawa 0.05 ; maka dinyatakan variabel berpengaruh signifikan, artinya perubahan variabel X sangat berpengaruh pada perubahan variabel Y.

Pujiastuti (2008) mengadakan penelitian lain yang berjudul “Agency Cost terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia”. Variabel-variabel yang digunakan sebagai wakil dari Agency Cost adalah insiders ownership, shareholders dispersion, collateral assets, debt, dan free cash flow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiders ownership dan debt berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005, shareholders dispersion berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005, collateral assets berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005, dan free cash flow berpengaruh negatif dan


(15)

tidak signifikan terhadap kebijakan dividen di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005. Secara simultan, variabel-variabel kepemilikkan manajerial, penyebaran shareholders, collateral assets, debt, dan free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (sebesar 18%) di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2005. Signifikansi dalam penelitian ini dinilai berdasarkan batas nilai α = 0.05. Jika p value variabel di bawa 0.05 ; maka dinyatakan variabel berpengaruh signifikan, artinya perubahan variabel X sangat berpengaruh pada perubahan variabel Y.

Dewi (2008) juga mengadakan penelitian berjudul “Pengaruh Kepemilikkan Manajerial, Kepemilikkan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikkan manajerial, kepemilikkan institusional, kebijakan hutang, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2002-2005, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2002-2005. Signifikansi dalam penelitian ini dinilai berdasarkan batas nilai α = 0.05. Jika p value variabel di bawah 0.05 ; maka dinyatakan variabel berpengaruh signifikan, artinya perubahan variabel X sangat berpengaruh pada perubahan variabel Y.

Berdasarkan uraian di atas, perbedaan hasil-hasil penelitian, ditambah dengan fakta bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua (pada periode 2011-2013)


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha

sebagai tujuan investasi asing di ASEAN dalam sektor agribisnis (Agribisnis Universitas Muhammadiyah, 2014. Di ASEAN, RI Nomor 2 Paling Diminati Investor Asing. Agribisnis.umm.ac.id. 25 Juni), penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Agribisnis yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka masalah-masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apakah Kepemilikkan Institusional berpengaruh secara parsial terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

2. Apakah Kebijakan Hutang berpengaruh secara parsial terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

3. Apakah Kepemilikkan Institusional dan Kebijakan Hutang berpengaruh secara simultan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?


(17)

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji adanya pengaruh parsial Kepemilikkan Institusional terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Untuk menguji adanya pengaruh parsial Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

3. Untuk menguji adanya pengaruh Kepemilikkan Institusional dan Kebijakan Hutang secara simultan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan sektor Agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah bagi :

1. Penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen keuangan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepemilikkan institusional, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen.

2. Akademisi, sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan dan juga menambah wawasan mengenai kepemilikkan institusional, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen.


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

3. Investor, sebagai bahan referensi untuk memilih perusahaan target investasi yang tepat dan memuaskan dalam hal kebijakan dividen, terutama di sektor agribisnis.

4. Perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dividen yang tepat dan memuaskan semua pihak, terutama di sektor agribisnis.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kepemilikkan institusional tidak berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Kebijakan hutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

3. Kepemilikkan institusional dan kebijakan hutang tidak berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

5.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, Penulis menyarankan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mencontoh kebijakan dari perusahaan-perusahaan sektor agribisnis ini, yakni memiliki kebijakan dividen reguler. Kebijakan dividen reguler akan mengurangi konflik keagenan, dan juga membuat para pemegang saham lebih percaya pada prospek perkembangan perusahaan.


(20)

68

Universitas Kristen Maranatha

Bagi peneliti selanjutnya, Penulis menyarankan untuk meneliti sektor-sektor usaha lain selain agribisnis, memperluas cakupan waktu yang digunakan, dan menambah variabel yang akan diteliti.


(21)

Agus, Sartono R. 1997. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Agus, Sartono R. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Brigham, Eugene F dan L.C Gapensky. 1988. Intermediate Financial Management. Fourth

Edition. Fort Word. The Dryden Press : Harcourt Brace College Publisher.

Brigham, Eugene F dan J. F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta:

BPFE.

Lungan, Richard. 2006. Aplikasi Statistik & Hitung Peluang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedua belas. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman. 2006. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam


(22)

Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Van Horne, James C. 1988. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 6. Jilid 2. (Diterjemahkan oleh : Sinaga, Marinus). Jakarta: Erlangga.

Crutchley, et al. (1999). Agency Problems and The Simultaneity of Financial Decision

Making – The Role of Institutional Ownership. International Review of Financial

Analysis, 8 (2), pg. 177-197.

Darman. (2008). Agency Cost dan Kebijakan Dividen pada Emerging Market. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 12 (2), hal. 198-203.

Dewi, S.C. (2008). Pengaruh Kepemilikkan Managerial, Kepemilikkan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10 (1), hal. 47-58.

Larassati, Eva. (2011). Pengaruh Kepemilikkan Manajerial, Kepemilikkan Institusional, dan

Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 16

(2), hal. 103-107.

Nuringsih, Kartika. (2005). Analisis Pengaruh Kepemilikkan Manajerial, Kebijakan Utang,

ROA, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen : Studi 1995-1996.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2), hal. 103-123.

Pujiastuti, Triani. (2008). Agency Cost terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 12 (2), hal. 183-197.


(23)

Kebijakan Inisiasi Dividen di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14 (1), hal. 37-48.

Permanasari, W. I. 2010. Pengaruh Kepemilikkan Manajemen, Kepemilikkan Institusional,

dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas

Ekonomi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Sabrinna, A. I. 2010. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikkan terhadap

Kinerja Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Astria, Riendy. 2014. Perusahaan Agribisnis Incar Dana Rp 500 Miliar dari IPO. Market.Bisnis.com.

http://market.bisnis.com/read/20140905/192/255425/perusahaan-agribisnis-

incar-dana-rp500-miliar-dari-ipo

Daftar Emiten Sektor Pertanian. SahamOK.com. http://www.sahamok.com/emiten/sektor-

pertanian/sub-sektor-perikanan/

Fairi, Nurul. 2014. Definisi, Tujuan dan Prinsip-Prinsip Koperasi.

http://luluimnida.wordpress.com/2014/10/04/definisi-tujuan-dan-prinsip-prinsip-

koperasi/

Perseroan Terbatas. Wikipedia.org.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

Positivisme. Wikipedia.org. http://id.wikipedia.org/wiki/Positivisme

Universitas Muhammadiyah Malang. 2014. Di ASEAN, RI Nomor 2 Paling Diminati Investor Asing. Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

http://agribisnis.umm.ac.id/id/internasional-umm-4199-di-asean-ri-nomor-2-


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kepemilikkan institusional tidak berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Kebijakan hutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

3. Kepemilikkan institusional dan kebijakan hutang tidak berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor agribisnis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

5.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, Penulis menyarankan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mencontoh kebijakan dari perusahaan-perusahaan sektor agribisnis ini, yakni memiliki kebijakan dividen reguler. Kebijakan dividen reguler akan mengurangi konflik keagenan, dan juga membuat para pemegang saham lebih percaya pada prospek perkembangan perusahaan.


(2)

68

Bagi peneliti selanjutnya, Penulis menyarankan untuk meneliti sektor-sektor usaha lain selain agribisnis, memperluas cakupan waktu yang digunakan, dan menambah variabel yang akan diteliti.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sartono R. 1997. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Agus, Sartono R. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Brigham, Eugene F dan L.C Gapensky. 1988. Intermediate Financial Management. Fourth

Edition. Fort Word. The Dryden Press : Harcourt Brace College Publisher.

Brigham, Eugene F dan J. F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta:

BPFE.

Lungan, Richard. 2006. Aplikasi Statistik & Hitung Peluang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedua belas. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman. 2006. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam


(4)

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Van Horne, James C. 1988. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 6. Jilid 2. (Diterjemahkan oleh : Sinaga, Marinus). Jakarta: Erlangga.

Crutchley, et al. (1999). Agency Problems and The Simultaneity of Financial Decision

Making – The Role of Institutional Ownership. International Review of

Financial

Analysis, 8 (2), pg. 177-197.

Darman. (2008). Agency Cost dan Kebijakan Dividen pada Emerging Market. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 12 (2), hal. 198-203.

Dewi, S.C. (2008). Pengaruh Kepemilikkan Managerial, Kepemilikkan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10 (1), hal. 47-58.

Larassati, Eva. (2011). Pengaruh Kepemilikkan Manajerial, Kepemilikkan Institusional, dan

Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 16

(2), hal. 103-107.

Nuringsih, Kartika. (2005). Analisis Pengaruh Kepemilikkan Manajerial, Kebijakan Utang,

ROA, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen : Studi 1995-1996.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2), hal. 103-123.

Pujiastuti, Triani. (2008). Agency Cost terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 12 (2), hal. 183-197.


(5)

Sugeng, Bambang. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikkan dan Struktur Modal terhadap

Kebijakan Inisiasi Dividen di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14 (1), hal. 37-48.

Permanasari, W. I. 2010. Pengaruh Kepemilikkan Manajemen, Kepemilikkan Institusional,

dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas

Ekonomi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Sabrinna, A. I. 2010. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikkan terhadap

Kinerja Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Astria, Riendy. 2014. Perusahaan Agribisnis Incar Dana Rp 500 Miliar dari IPO. Market.Bisnis.com.

http://market.bisnis.com/read/20140905/192/255425/perusahaan-agribisnis-

incar-dana-rp500-miliar-dari-ipo

Daftar Emiten Sektor Pertanian. SahamOK.com. http://www.sahamok.com/emiten/sektor-

pertanian/sub-sektor-perikanan/

Fairi, Nurul. 2014. Definisi, Tujuan dan Prinsip-Prinsip Koperasi.

http://luluimnida.wordpress.com/2014/10/04/definisi-tujuan-dan-prinsip-prinsip-

koperasi/

Perseroan Terbatas. Wikipedia.org.


(6)

Positivisme. Wikipedia.org. http://id.wikipedia.org/wiki/Positivisme

Universitas Muhammadiyah Malang. 2014. Di ASEAN, RI Nomor 2 Paling Diminati Investor Asing. Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

http://agribisnis.umm.ac.id/id/internasional-umm-4199-di-asean-ri-nomor-2-


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 113 118

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Analisis Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 41 6

PENGARUH INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

1 20 106

Pengaruh rasio hutang dan kepemilikan managerial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 125

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 3 10

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 1 130

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131