Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm & Panz) Swingle) Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Perempuan Dewasa.

(1)

ABSTRAK

EFEK AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS

(Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle)

TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF

PADA PEREMPUAN DEWASA

Rosa Marcella, 2014. Pembimbing : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

Kemampuan manusia untuk memecahkan masalah (problem solving)

diperoleh dari proses belajar yang termasuk fungsi kognitif. Fungsi kognitif

seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain makanan seperti

buah- buahan, salah satunya adalah buah jeruk nipis. Jeruk nipis adalah salah

satu tanaman yang banyak digunakan karena memiliki berbagai manfaat, salah

satunya berefek stimulan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek air perasan buah jeruk

nipis (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan

fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan rancangan

pre-test dan

post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang perempuan dewasa

berusia 18-23 tahun. Fungsi kognitif dinilai berdasarkan waktu yang dibutuhkan

untuk dapat menyelesaikan

traffic jam puzzle sebelum dan sesudah diberi air

perasan buah jeruk nipis. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan

α

= 0,05.

Rerata waktu untuk menyelesaikan

traffic jam puzzle dalam Ln sesudah

minum air perasan buah jeruk nipis (5,34) lebih cepat dibandingkan dengan

sebelum minum air perasan buah jeruk nipis (5,81) dengan p = 0,000.

Simpulan penelitian adalah air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle) berefek meningkatkan fungsi kognitif pada

perempuan dewasa.

Kata kunci: fungsi kognitif, jeruk nipis,

problem solving, perempuan dewasa,

traffic jam puzzle


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LIME (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle)

WATER IN INCREASING COGNITIVE FUNCTION ON ADULT

FEMALES

Rosa Marcella, 2014. Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

Human abilities are obtained from learning process including cognitive

function, one of which is problem solving. Cognitive function can be affected by

several factors, such as fruits, one of which is lime.

Lime is often used in

Indonesia because it has many benefits, one of which is stimulant effect.

The purpose of this study is to determine the effect of lime water

(Citrus

aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) in increasing cognitive function on adult

females.

This research was a quasi experimental research, using pre-test and post-test

design. The subjects were 30 females range from 18 to 23 years old. Cognitive

functions were assessed on the time required to complete the traffic jam puzzle

before and after drinking lime water. Data was analyzed by paired "t" test with

α

= 0.05.

The result showed that the average total time to complete the traffic jam

puzzle after drinking lime water (5,34 LN ) was faster than before drinking lime

water (5,81 LN ) with p = 0,000.

The conclusion is lime water (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle)

improves cognitive function on adult females.

Keywords: adult female, cognitive function, lime (Citrus aurantifolia [Christm &

Panz] Swingle), problem solving, traffic jam puzzle


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ... 1

1.2

Identifikasi Masalah ... 2

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4

Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1

Manfaat Akademis ... 3

1.4.2

Manfaat Praktis ... 3

1.5

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1

Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2

Hipotesis ... 5

1.6

Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Anatomi Otak ... 6


(4)

 

2.1.2

Area Asosiasi ... 7

2.1.3

Serebelum ... 8

2.1.4

Batang Otak ... 9

2.1.4.1 Formasi Retikularis ... 9

2.1.5

Diensefalon ... 11

2.1.5.1 Hipotalamus ... 11

2.1.6

Sistem Limbik ... 12

2.2

Fisiologi Otak ... 13

2.2.1

Area Asosiasi ... 13

2.2.1.1

Area Asosiasi Parieto-oksipitotemporal ... 13

2.2.1.2

Area Asosiasi Prefrontal ... 14

2.2.1.3

Area Asosiasi Limbik ... 15

2.2.2

Pikiran, Kesadaran, dan Ingatan ... 15

2.2.3

Aktivitas Otak dalam Tidur ... 16

2.2.4

Teori Dasar Tidur ... 16

2.3

Fisiologi Sistem Saraf Otonom ... 18

2.3.1

Neuron Kolinergik dan Adrenergik ... 18

2.3.1.1

Neuron dan Reseptor Kolinergik ... 18

2.3.1.2

Neuron dan Reseptor Adrenergik ... 19

2.4

Kognitif ... 19

2.4.1

Teori Meta Cognition ...

20

2.4.2

Problem Solving ...

21

2.4.3

Tes Kognitif ... 22

2.5

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) ... 22

2.5.1

Taksonomi ... 23

2.5.2

Kandungan ... 23

2.5.3

Kegunaan ... 25

2.5.4

Efek Samping dan Toksisitas ... 25

BAB III ALAT/ BAHAN, SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Alat/ Bahan & Subjek Penelitian ... 27


(5)

 

3.1.1

Alat dan Bahan yang Digunakan ... 27

3.1.2

Subjek Penelitian ... 28

3.1.3

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.2

Metode Penelitian ... 28

3.2.1

Desain Penelitian ... 28

3.2.2

Variabel Penelitian ... 28

3.2.2.1

Definisi Konsepsional Variabel ... 28

3.2.2.2

Definisi Operasional Variabel ... 29

3.2.3

Besar Sampel Penelitian ... 29

3.3

Prosedur Penelitian ... 30

3.3.1

Persiapan Subjek Penelitian ... 30

3.3.2

Persiapan Air Perasan Jeruk Nipis ... 30

3.3.3

Pelaksanaan Penelitian ... 31

3.4

Metode Analisis ... 31

3.4.1

Hipotesis Statisitik ... 32

3.4.2

Kriteria Uji ... 32

3.5

Aspek Etik Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian ... 33

4.2

Pembahasan ... 35

4.3

Pengujian Hipotesis Penelitian ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan ... 38

5.2

Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 43


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Reseptor Adrenergik dan Fungsinya ... 20

4.1

Waktu

Traffic Jam Puzzle

Pada Penelitian Pendahuluan Sebelum dan

Sesudah Diberi Air Perasan Buah Jeruk Nipis (dalam Ln) ... 33

4.2

Hasil Uji Wilcoxon Antar Kelompok Waktu Post Test ... 34

4.3

Waktu

Traffic Jam Puzzle Pre Test dan Post Test

Sebelum dan Sesudah

Diberi Air Perasan Buah Jeruk Nipis (dalam Ln) ... 35


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

Otak manusia ... 6

2.2

Area Asosiasi Brodmann ... 8

2.3

Sistem Limbik ... 13

2.4

Area Asosiasi Pada Korteks Serebri ... 14

2.5

Tanaman Jeruk Nipis ... 23

7.1

Peralatan dan Bahan yang Digunakan ... 54

7.2

Traffic Jam Puzzle ... 54

7.3

Subjek Penelitian Minum Air Perasan Jeruk Nipis ... 55


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Data Hasil Penelitian Pendahuluan ... 43

Lampiran 2

Uji Statistik Normalitas Shapiro-Wilk Pada Penelitian Pendahuluan

... 44

Lampiran 3

Uji Statistik Friedman Pada Uji Penelitian Pendahuluan (Ln) ... 45

Lampiran 4

Uji Statistik Wilcoxon Pada Uji Penelitian Pendahuluan (Ln) ... 46

Lampiran 5

Data Hasil Penelitian Lanjutan ... 48

Lampiran 6

Uji Statistik Normalitas Shapiro-Wilkd Pada Hasil Penelitian

Lanjutan ... 50

Lampiran 7

Uji Statistik

Paired Samples T Test Pada Hasil Penelitian Lanjutan

(detik) ... 52

Lampiran 8

Uji Statistik

Paired Samples T Test Pada Hasil Penelitian Lanjutan

(Ln) ... 53

Lampiran 9

Gambar ... 54

Lampiran 10

Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(Informed Consent) ... 56

Lampiran 11

Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 57

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup individu semakin

meningkat bersamaan dengan meningkatnya frekuensi kegiatan sehari-hari. Tidak

jarang menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keterampilan dalam

menghadapi persoalan tersebut. Fungsi kognitif sangat diperlukan dalam proses

belajar serta keterampilan dalam berbagai bidang, yang dimulai sejak

kanak-kanak sampai akhir kehidupan.

Kognitif merupakan kemampuan internal seseorang untuk berpikir,

memecahkan masalah, dan mengambil keputusan (Gagne, 1979). Kognitif artinya

proses berpikir pada otak dengan menggunakan input sensorik yang menuju otak

ditambah informasi yang telah disimpan dalam ingatan. Fungsi kognitif

memungkinkan seseorang mempunyai pengetahuan instingtif, tanpa berpikir

terlalu lama, untuk dapat merespons setiap masalah secara cepat dan sesuai

(Guyton & Hall, 2007).

Banyak teori yang menjelaskan mengenai fungsi kognitif, salah satunya adalah

teori

Meta Cognition. Meta Cognition adalah kemampuan seseorang untuk

mengontrol proses berpikir, mengingat, penalaran, kesadaran (Flavel, 1976). Meta

Cognition meliputi empat jenis keterampilan yaitu

problem solving, decision

making, critical thinking, dan

creative thinking yang saling terkait dan

terintegrasi.

Problem solving adalah keterampilan individu dalam menggunakan

proses berpikir untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta-fakta,

analisis informasi, menyusun, dan memilih alternatif pemecahan masalah yang

paling efektif (Preisseisen, 2008).

Fungsi kognitif dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suasana hati, tingkat

kewaspadaan, tenaga, dan kebugaran fisik serta motivasi (Nehlig, 2010). Bahan

dari luar seperti makanan yang berasal dari tanaman tertentu dapat berpengaruh


(10)

terhadap fungsi kognitif, salah satunya buah beri dan kopi (Shukitt & Miller,

2012).

Banyak tanaman di Indonesia yang digunakan sebagai tanaman herbal.

Penggunaan tanaman herbal sebagai obat-obatan memiliki keuntungan seperti

harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan obat buatan pabrik,

bahannya yang lebih mudah didapat di sekitar lingkungan, serta pengolahannya

yang tidak rumit dan dapat dibuat sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus

dengan biaya yang mahal (Rudy Salan, 2009). Diperkirakan 80% manusia di

dunia bergantung pada pengobatan herbal sebagai bagian utama dari pengobatan

dan pemeliharaan kesehatan (WHO, 2003). Beberapa herbal yang dapat berefek

meningkatkan stamina adalah jeruk nipis, jeruk tangan (Citrus medica Linn), daun

pandan, serta ginseng (Seno Sastroamidjojo, 2001; Setiawan Dalimartha, 2008).

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) merupakan salah

satu tanaman yang sering digunakan masyarakat. Jeruk nipis bermanfaat sebagai

antioksidan, antikanker, antibakteri, penghenti batuk, peluruh dahak (mukolitik),

peluruh kencing (diuretik), peluruh keringat, dan membantu proses pencernaan

(Setiawan Dalimartha,2013). Jeruk nipis juga mempunyai efek stimulan (Miller,

2003), maka berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk meneliti efek jeruk nipis

(Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle)

terhadap peningkatan fungsi

kognitif pada perempuan dewasa.

1.2

Identifikasi Masalah

Apakah air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz]

Swingle) berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk memberikan informasi tentang pengaruh salah

satu buah-buahan terhadap fungsi kognitif.


(11)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek air perasan jeruk nipis (Citrus

aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan fungsi kognitif

dalam hal problem solving pada perempuan dewasa.

1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yang berguna

bagi kepentingan praktis maupun akademis, yaitu :

1.4.1

Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian Karya Tulis Ilmiah ini yaitu

untuk mengungkapkan efekair perasan buah jeruk nipis terhadap peningkatan

fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

1.4.2

Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian Karya Tulis Ilmiah ini untuk

memberi informasi kepada masyarakat akan khasiat jeruk nipis (Citrus

aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle)

dalam meningkatkan kegiatan yang

memerlukan fungsi kognitif seperti pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan.

1.5

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1

Kerangka Pikiran

Fungsi kognitif adalah proses berpikir pada otak dengan menggunakan input

sensorik yang menuju otak ditambah informasi yang telah disimpan dalam

ingatan. Semua informasi yang pernah diterima akan diolah oleh otak, diingat


(12)

limbik, dan bagian atas formasi retikularis batang otak. Proses ini disebut teori

holistik pikiran (Guyton & Hall,2007).

Fungsi kognitif dapat berjalan dengan baik bila seseorang dalam keadaan siaga

atau tidak mengantuk. Bagian dari sistem retikularis yang penting untuk

mempertahankan keadaan siaga disebut

Ascending Reticular Activating System

atau ARAS (Duus, 1996).

Otak menggunakan senyawa neurotransmiter sebagai pembawa pesan dari

bagian otak ke sistem saraf dan antar satu neuron ke neuron lainnya. Satu neuron

mengolah dan mengintegrasi informasi yang didapat untuk menghasilkan suatu

respon (Guyton & Hall, 2007).

Fungsi otak pada keadaan konsentrasi, penurunan kesadaran, dan lain lain

bergantung pada aliran darah, metabolisme, serta cairannya (Guyton & Hall,

2007).

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) mengandung antara

lain flavonoid (poncirin, hesperidine, rhoifolin,

dan naringin), synephrine,

N-methyltyramine (Miller, 2003; Setiawan Dalimartha, 2013).

Flavonoid dapat

berefek vasodilatasi dengan cara meningkatkan aktivitas endothelial Nitric Oxide

Synthase (eNOS) sehingga meningkatkan aliran darah serebrovaskular (Vauzour

et al., 2008).

Zat aktif lain dalam jeruk nipis adalah

N-methyltyramine dan

synephrine.

N-methyltyramine

merupakan prazat dari

synephrine

(Wheaton & Stewart, 1969).

Synephrine merupakan komponen protoalkaloid dan amin yang dapat bermanfaat

sebagai stimulan dan neurotransmitter karena memiliki struktur mirip dengan

agen adrenergik lain, seperti

epinephrine, norepinephrine. Hal ini menyebabkan

synephrine dapat berikatan dengan

α dan

β adrenoreseptor yang berefek

menstimulasi kinerja otak dan meningkatkan konsentrasi sehingga dapat menjaga

seseorang tetap siaga dan perhatiannya meningkat (Miller, 2003; Peixoto

et al.,

2012).


(13)

1.5.2

Hipotesis

Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle)

berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

1.6

Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi dengan rancangan

pre test dan

post

test. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan

α = 0,05. Tingkat

kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05 menggunakan program komputer.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle)

berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

5.2

Saran

Air perasan jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi

kognitif seperti pada proses belajar, kegiatan yang memerlukan pemecahan

masalah, dan pengambilan keputusan.

Penelitian menggunakan betuk ekstrak.

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian lainnya mengenai khasiat

air perasan buah jeruk nipis terhadap fungsi kognitif yang lain seperti

memori, kreativitas, dan atensi.

Penelitian menggunakan bagian tanaman yang lain.

Penelitian mengenai efek samping penggunaan air perasan buah jeruk nipis

dalam jangka panjang.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Rosa Marcella

NRP

: 1110099

Tempat/ Tanggal Lahir

: Jakarta, 7 Juli 1993

Agama

: Kristen

Alamat

: Jl. Sarijadi Raya no. 63 Bandung

Riwayat Pendidikan :

SD PL Bernardus Semarang, Lulus Tahun 2005

SMP Maria Mediatrix Semarang, Lulus Tahun 2008

SMA Sedes Sapientiae Semarang, Lulus Tahun 2011

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(16)

EFEK AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (

Citrus aurantifolia

[Christm&Panz] Swingle) TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI

KOGNITIF PADA PEREMPUAN DEWASA

THE EFFECT OF LIME (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle)

WATER IN INCREASING COGNITIVE FUNCTION ON ADULT

FEMALES

Sugiarto Puradisastra1, Rosa Marcella2

1. Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Kemampuan manusia untuk memecahkan masalah (problem solving) diperoleh dari proses belajar yang termasuk fungsi kognitif. Fungsi kognitif seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain makanan seperti buah- buahan, salah satunya adalah buah jeruk nipis. Jeruk nipis adalah salah satu tanaman yang banyak digunakan karena memiliki berbagai manfaat, salah satunya berefek stimulan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan rancangan pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang perempuan dewasa berusia 18-23 tahun. Fungsi kognitif dinilai berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan traffic jam puzzle sebelum dan sesudah diberi air perasan buah jeruk nipis. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Rerata waktu untuk menyelesaikan traffic jam puzzle dalam Ln sesudah minum air perasan buah jeruk nipis (5,34) lebih cepat dibandingkan dengan sebelum minum air perasan buah jeruk nipis (5,81) dengan p = 0,000.

Simpulan penelitian adalah air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

Kata kunci: fungsi kognitif, jeruk nipis, problem solving, perempuan dewasa, traffic jam puzzle

ABSTRACT

Human abilities are obtained from learning process including cognitive function, one of which is problem solving. Cognitive function can be affected by several factors, such as fruits, one of which is lime.Lime is often used in Indonesia because it has many benefits, one of which is stimulant effect.

The purpose of this study is to determine the effect of lime water (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) in increasing cognitive function on adult females.

This research was a quasi experimental research, using pre-test and post-test design. The subjects were 30 females range from 18 to 23 years old. Cognitive functions were assessed on the time required to complete the traffic jam puzzle before and after drinking lime water. Data was analyzed by paired "t" test with α = 0.05.


(17)

The result showed that the average total time to complete the traffic jam puzzle after drinking lime water (5,34 LN ) was faster than before drinking lime water (5,81 LN ) with p = 0,000. The conclusion is lime water (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) improves cognitive function on adult females.

Keywords: adult female, cognitive function, lime (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle), problem solving, traffic jam puzzle

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup individu semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya frekuensi kegiatan sehari-hari. Tidak jarang menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keterampilan dalam menghadapi persoalan tersebut. Fungsi kognitif sangat diperlukan dalam proses belajar serta keterampilan dalam berbagai bidang, yang dimulai sejak kanak-kanak sampai akhir kehidupan.

Kognitif merupakan kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.1 Kognitif artinya proses berpikir pada otak dengan menggunakan input sensorik yang menuju otak ditambah informasi yang telah disimpan dalam ingatan sehingga memungkinkan seseorang mempunyai pengetahuan instingtif, tanpa berpikir terlalu lama, untuk dapat merespons setiap masalah secara cepat dan sesuai.2

Banyak teori yang menjelaskan mengenai fungsi kognitif, salah satunya adalah teori Meta Cognition. Meta

Cognition adalah kemampuan seseorang

untuk mengontrol proses berpikir, mengingat, penalaran, kesadaran.3 Meta Cognition meliputi empat jenis keterampilan yaitu problem solving, decision making, critical thinking, dan creative thinking yang saling terkait dan terintegrasi. Problem solving adalah keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikir untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun, dan memilih alternatif pemecahan masalah yang paling efektif. 4

Fungsi kognitif dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suasana hati, tingkat kewaspadaan, tenaga, dan kebugaran fisik serta motivasi.5 Bahan dari luar seperti

dapat berpengaruh terhadap fungsi kognitif, salah satunya buah beri dan kopi.6

Banyak tanaman di Indonesia yang digunakan sebagai tanaman herbal. Penggunaan tanaman herbal sebagai obat-obatan memiliki keuntungan seperti harganya yang lebih murah, bahannya yang lebih mudah didapat di sekitar lingkungan, serta pengolahannya yang tidak rumit dan dapat dibuat sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dengan biaya yang mahal.7 Beberapa herbal yang dapat berefek meningkatkan stamina adalah jeruk nipis, jeruk tangan (Citrus medica Linn), daun pandan, serta ginseng.8,9

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat. Jeruk nipis bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri, penghenti batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik), peluruh keringat, dan membantu proses pencernaan.10 Jeruk nipis juga mempunyai efek stimulan11, maka berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk meneliti efek jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) mengandung antara lain flavonoid (poncirin, hesperidine, rhoifolin,

dan naringin), synephrine,

N-methyltyramine.10,11Flavonoid dapat berefek vasodilatasi dengan cara meningkatkan aktivitas endothelial Nitric Oxide Synthase (eNOS) sehingga meningkatkan aliran darah serebrovaskular.12

Zat aktif lain dalam jeruk nipis adalah

N-methyltyramine dan synephrine.

N-methyltyramine merupakan prazat dari

synephrine.13 Synephrine merupakan

komponen protoalkaloid dan amin yang dapat bermanfaat sebagai stimulan dan neurotransmitter karena memiliki struktur


(18)

mirip dengan agen adrenergik lain, seperti

epinephrine, norepinephrine. Hal ini

menyebabkan synephrine dapat berikatan dengan α dan β adrenoreseptor yang berefek menstimulasi kinerja otak dan meningkatkan konsentrasi sehingga dapat menjaga seseorang tetap siaga dan perhatiannya meningkat.11,14

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan fungsi kognitif dalam

hal problem solving pada perempuan

dewasa.

ALAT, BAHAN, DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah fungsi kognitif yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan traffic jam puzzle sebelum dan sesudah diberikan air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle), dalam satuan detik.

Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05 menggunakan program komputer.

Alat dan Bahan

• Gelas

• Gelas ukur

Traffic jam puzzle

Stopwatch

• Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk nipis yang sudah masak yang diperoleh dari daerah Lembang

• Air mineral

Traffic jam puzzle adalah suatu permainan yang beruhubungan dengan lalu lintas di mana mobil merah harus berhasil meloloskan diri dari mobil lainnya menuju pintu keluar dengan cara menggeser mobil- mobil tersebut sesuai dengan arah jalan mobil (secara horizontal atau vertikal). Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sebanyak 30 orang perempuan berusia 18-23 tahun, mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang dengan sukarela

menjadi subjek penelitian dan telah menandatangani informed consent.

Persiapan Subjek Penelitian

Sehari sebelum tes, subjek penelitian :

• Harus cukup tidur, minimal 7-8 jam

• Tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan

• Tidak boleh minum obat flu

• Tidak boleh minum obat tidur

• Tidak boleh minum kopi atau pun zat- zat yang dapat merangsang SSP (misalnya cabe rawit, cokelat, dll)

• Harus sudah sarapan, tetapi belum makan siang (karena penelitian akan dilakukan pada siang hari), minimal 2 jam setelah makan ringan dan 4 jam setelah makan berat.

Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) yang sudah masak. Sebelum buah jeruk nipis diperas, buah jeruk nipis dicuci dengan air mengalir sampai bersih. Setelah buah jeruk nipis bersih, buah jeruk nipis diperas dan diukur kadarnya dalam cc. Air perasan buah jeruk nipis diambil sebanyak 75 cc dan dicampur dengan air mineral sebanyak 125 cc lalu dituang ke dalam gelas. Air perasan buah jeruk nipis siap dikonsumsi oleh subjek penelitian.

Pelaksanaan Penelitian

1. Subjek penelitian dijelaskan mengenai prosedur traffic jam puzzle yang harus dikerjakan dalam keadaan tenang dan konsentrasi, jika subjek penelitian bersedia, maka subjek penelitian menandatangani informed consent. 2. Subjek penelitian mengerjakan traffic

jam puzzle dengan cara menggeser

semua mobil yang ada dengan cara memajukan atau memundurkan sehingga didapatkan jalan agar mobil merah dapat keluar menuju pintu keluar (exit), kemudian dihitung waktu dalam detik yang dibutuhkan hingga subjek penelitian berhasil menyelesaikan test tersebut.

3. Selanjutnya subjek penelitian minum air perasan jeruk nipis.

4. Setelah 20 menit, subjek penelitian kembali mengerjakan traffic jam puzzle dan dihitung waktunya untuk menyelesaikan test tersebut.


(19)

5. Waktu yang dibutuhkan pada saat pre test dan post test dicatat dalam detik dan diuji secara statistik.

6. Pola traffic jam puzzle untuk pre test dan post test berbeda tetapi masih dalam 1 level kesulitan.

HASIL

Berikut data hasil penelitian dalam detik yang diuraikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Fungsi Kognitif Pada Perempuan Dewasa Dalam Satuan Detik.

No. Pre Test

Post Test

No. Pre Test

Post Test 1 247 77 16 564 509 2 420 527 17 546 179 3 661 236 18 95 117 4 343 133 19 856 435 5 720 291 20 647 276 6 600 125 21 497 402 7 263 178 22 165 108 8 171 180 23 724 362 9 167 165 24 102 303 10 420 245 25 156 340 11 144 179 26 314 158 12 373 125 27 226 164 13 425 282 28 216 71 14 231 116 29 502 255 15 653 455 30 408 206 Data dalam detik menunjukkan terdapat perbedaan nilai yang terlalu jauh yaitu nilai terendah 71 detik dan tertinggi 856 detik, sehingga perlu ditransformasi dalam Ln. Berikut data hasil penelitian dalam Ln yang diuraikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Fungsi Kognitif Pada Perempuan Dewasa Dalam Satuan Ln.

No. Pre Test

Post Test

No. Pre Test

Post Test 1 5.51 4.34 16 6.34 6.23 2 6.04 6.27 17 6.30 5.19 3 6.49 5.46 18 4.55 4.76 4 5.84 4.89 19 6.75 6.08 5 6.58 5.67 20 6.47 5.62 6 6.40 4.83 21 6.21 6.00 7 5.57 5.18 22 5.11 4.68 8 5.14 5.19 23 6.58 5.89

10 6.04 5.50 25 5.05 5.83 11 4.97 5.19 26 5.75 5.06 12 5.92 4.83 27 5.42 5.10 13 6.05 5.64 28 5.38 4.26 14 5.44 4.75 29 6.22 5.54 15 6.48 6.12 30 6.01 5.33 Tabel 3 Rerata Hasil Fungsi Kognitif Pada

Perempuan Dewasa Dalam Satuan Ln.

N

Tes Fungsi Kognitif

t hit p Waktu

Sebelum

Waktu Sesudah

30 5,81 5,34 4.339 ,000 Keterangan :

N : jumlah subjek penelitian PEMBAHASAN

Uji t berpasangan dilakukan untuk melihat adanya perbedaan antara hasil pre test dan post test secara statistik. Pada uji t berpasangan didapatkan hasil t hitung > t tabel

dan p= 0,000 (p< 0,01) dengan hasil :

t hitung = 4,339

t tabel ( 29, 0.05) = 1,6991

t tabel ( 29, 0,01) = 2,462

t hitung > t tabel tolak H0

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil tes

traffic jam puzzle sesudah minum air

perasan jeruk nipis lebih cepat sangat signifikan (highly significant) dibanding sebelum minum air perasan jeruk nipis ( p = 0,000). Hal ini berarti air perasan jeruk nipis berefek meningkatan fungsi kognitif.

Buah jeruk nipis mengandung synephrine dan flavonoid.15 Synephrine dapat bermanfaat sebagai stimulan.11

Flavonoid dapat berefek vasodilatasi

sehingga meningkatkan aliran darah serebrovaskular.12 Dengan adanya efek synephrine dan flavonoid yang terkandung dalam jeruk nipis, dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang. Hal ini ditunjukkan dengan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat peningkatan pada rerata waktu dalam menyelesaikan permainan traffic jam puzzle setelah minum air perasan jeruk nipis dalam Ln (5,34) dibandingkan sebelum minum air perasan jeruk nipis (5,81).


(20)

[Christm & Panz] Swingle) terhadap fungsi kognitif pada perempuan dewasa adalah yang pertama kali dilakukan, dalam literatur belum ditemukan, yang ada hanya tinjauan tentang efek p-Synephrine terhadap metabolisme dan neuroprotektif flavonoid.

Hasil tinjauan mengenai efek p-Synephrine dalam Citrus aurantium dalam metabolisme menunjukkan bahwa

synephrine memiliki struktur seperti

epinefrin, norepinefrin. Hal tersebut menyebabkan synephrine bereaksi melalui α

dan β adrenoreseptor yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat.11,14,16

SIMPULAN

Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

SARAN

• Air perasan jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi kognitif seperti pada proses belajar, kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

• Penelitian menggunakan betuk ekstrak.

• Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian lainnya mengenai khasiat air perasan buah jeruk nipis terhadap fungsi kognitif yang lain seperti memori, kreativitas, dan atensi.

• Penelitian menggunakan bagian tanaman yang lain.

• Penelitian mengenai efek samping penggunaan air perasan buah jeruk nipis dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gagne, R.M. 1979. The Principles of instruction Design. New York : Saunders College Publishing.

2. Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

3. Flavel J.H. 1979. Metacognitive aspects of problem solving, in L.B. Resnick (ed.). The Nature of Intelligence. Hillsdale : Lawrence Erlbaum Associates. pp.231-235.

4. Preisseisen. 2008. Kognitif. http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v2 n2/pdf/ deluca.pdf. 19 Juni 2014.

5. Nehlig A. 2010. Is caffeine a cognitive enhancer? Journal of Alzheimer’s Disease, 20 : S85-S94.

6. Shukitt, H., Miller M.G. 2012. Berry fruit enhances beneficial signaling in the brain.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22 264107. 10 November 2014.

7. Rudy Salan. 2009. Penelitian faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan tradisi2onal tiga daerah, Palembang,

Semarang, Bali. Jakarta : Pusat

Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi. h.40.

8. Sastroamidjojo A.S. 2001. Obat asli Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

9. Setiawan Dalimartha. 2008. 1001 resep herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.

10.Setiawan Dalimartha, Felix Adrian. 2013. Fakta Ilmiah Buah & Sayur. Jakarta: Penebar Plus. h.40.

11.Miller R.A. 2003. www.nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3. html. 25 Agustus 2014.

12.Vauzour D., Vafeiadou K., Rodriguez-Mateos A., Rendeiro C., Spencer J. P. 2008. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of Effects. http://www.ncbi.

nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/, 4 Juli 2014.

13.Wheaton T.A., Stewart I. 1969. Biosynthesis of synephrine in citrus. http://www.sciencedirect.com/science/art

icle/pii/S0031942200857994. 5 Maret

2014.

14.Peixoto J.S., Comar J.F., Moreira C.T., Soares A.A., de Oliveira A.L., Bracht A., & Peralta R.M. 2012. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extracts and P-Synephrine on Metabolic Fluxes

in the Rat Liver.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22 592089. 11Mei 2014.

15.Anugerah Budipratama Adina, Fransiscus Feby Handoko, Indah Ikawati Setyarini, Endang Sulistyorini. 2014.

Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia).

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=1 83. 20 Juli 2014.

16.Stohs, S.J., Preuss, H.G., and Shara, M. 2011. The safety of Citrus aurantium


(21)

(bitter orange) and its primary

protoalkaloid p-synephrine.

http://www.nutratechinc.com/advz/studie s2011/safety/s3%20stohs%20preuss%20 0411.pdf. 2 November 2014.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anter E., Thomas S.R., Schulz E., Shapira O.M., Vita J.A. 2004.

Activation of

endothelial nitric-oxide synthase by the p38 MAPK in response to black tea

polyphenols. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoid

s/flavonoidrefs.html#ref37. 23 Januari 2014.

Anugerah Budipratama Adina, Fransiscus Feby Handoko, Indah Ikawati

Setyarini, Endang Sulistyorini. 2014.

Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia).

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=183. 20 Juli 2014.

Chang L.C., Kinghorn A.D. 2001. Flavonoids as cancer chemopreventive agents.

In : Trigali C. (ed).

Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation,

Characterisation and Biological Properties. New York : Taylor and

Francis. p.159-188.

Daniel S. Wibowo. 2008.

Neuroanatomi untuk mahasiswa kedokteran. Malang :

Bayumedia Publishing. h.58, 147-52.

Dewey J., 2002. In Strategi belajar mengajar. Jakarta : PT. Grasindo. h.111-124.

Duffy S.J., Vita J.A. 2003.

Effects of phenolics on vascular endothelial function.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12544657. 27 Januari 2014.

Duus P. 1996.

Diagnosis topik neurologi anatomi, fisiologi, tanda, gejala.

Jakarta: EGC. h.199-212.

Drake

V.J.

2008.

Flavonoids.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoids/.10

Juni

2014.

Emedicinehealth.

2014.

Lime.

http://www.emedicinehealth.com/lime-page3/vitamins-supplements.htm. 8 Desember 2014.

Fitzgerald T., Gruener G., Mtui E. 2008. Cerebral topography. In

Clinical

Neuroanatomy and Neuroscience.

5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

p.289-94, 367-88.

Flavel J.H. 1976. Metacognitive aspects of problem solving, in L.B. Resnick (ed.).

The Nature of Intelligence. Hillsdale : Lawrence Erlbaum Associates.

pp.231-235.

Gagne, R.M. 1979.

The Principles of instruction Design.

New York : Saunders

College Publishing.


(23)

Ghafar, M.F.A., Prasad, K.N., Weng, K.K., & Ismail, Amin. 2009.

Flavonoid,

Hesperidine, Total Phenolic Contents and Antioxidant Activities From

Citrus Species.http://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view/77908. 10

Juni 2014.

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Haaz S., Fontain K.R., Cutter G., Limdi N., Perumean C.S., Allison D.B. 2006.

Citrus aurantinum and synephrine alkaloids in treatment of overweight and

obesity. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16436104. 21 Januari 2014.

Hartono. 2009.

Kontribusi strategi kognitif dalam akselerasi pembelajaran.

https://ebekunt. wordpress.com/2009/04/06/. 7 Oktober 2014.

Healthline.

2014.

Lime

(Citrus

aurantifolia).

http://www.phoenixhollo.com/fr/Lime_mexicaine_1.html.

8

Desember

2014.

HPRC. 2014. Bitter Orange (Synephrine).

http://hprc-online.org/dietary-supplements/files/Monograph_Synephrine.pdf. 10 Juni 2014.

Johnson M., Kritz D., Barrett E., and Morton D. 2002.

Coffee consumption &

cognitive

function

among

other

adults.

http://aje.oxfordjournals.org/content/156/9/842.full. 20 November 2014.

Livingstone J.A. 1997. Metacognition : an overview. http://www.gse.buffalo.edu/

fas/shuell/ CEP564/Metacog.html. 20 Desember 2013.

Loukas M., Colborn G.L., Abrahams P.H., Carmichael S.W. 2010.

Gray’s

anatomy review. Philadelphia : Churchhill Livingstone.

Mercado J.M., Hilsabeck R. 2005. Untreated hypertension can lead to memory

loss by cutting down on blood flow to the brain. Neurology, 64(8) : E28-29.

Miller R.A. 2003. www.nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3.html. 25 Agustus 2014.

Nehlig A. 2010. Is caffeine a cognitive enhancer? Journal of Alzheimer’s Disease,

20 : S85-S94.

Peixoto J.S., Comar J.F., Moreira C.T., Soares A.A., de Oliveira A.L., Bracht A.,

& Peralta R.M. 2012.

Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit

Extracts and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in the Rat Liver.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22592089. 11Mei 2014.


(24)

Preisseisen. 2008.

Kognitif.

http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v2n2/pdf/

deluca.pdf. 19 Juni 2014.

Rudy Salan. 2009.

Penelitian faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan

tradisi2onal tiga daerah, Palembang, Semarang, Bali. Jakarta : Pusat

Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi. h.40.

Sarwono B. 2001. Khasiat dan manfaat jeruk nipis. Jakarta : AgroMediaPustaka.

Sastroamidjojo A.S. 2001. Obat asli Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Setiawan Dalimartha, Felix Adrian. 2013.

Fakta Ilmiah Buah & Sayur. Jakarta:

Penebar Plus. h.40.

Setiawan Dalimartha. 2008. 1001 resep herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.

Sherwood L. 2006. Introduction to human physiology.ed:6th. p. 151- 191.

Shukitt, H., Miller M.G. 2012.

Berry fruit enhances beneficial signaling in the

brain. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22264107. 10 November 2014.

Shukitt, H., Miller M.G., Chu Y.F., Lyle B.J., Joseph J.A. 2013.

Coffee but not

caffeine, has positive effects on cognition and psychomotor behavior in

aging. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23344884. 10 November 2014.

Sipendik. 2014. Kiat sukses menanam jeruk nipis.

https://www.sipendik.com/kiat-sukses-menanam-jeruk-nipis/. 29 Agustus 2014.

Soewoto H. 2001. Biokimia eksperimen laboratorium. Dublin : Widya Medika.

Stohs, S.J., Preuss, H.G., and Shara, M. 2011.

The safety of Citrus aurantium

(bitter

orange)

and

its

primary

protoalkaloid

p-synephrine.

http://www.nutratechinc.com/advz/studies2011/safety/s3%20stohs%20preus

s%200411.pdf. 2 November 2014.

Thomas A.N.S. 1989. Tanaman obat tradisional, Ed.1. (Yogyakarta) : Kanisius.

Tortora G.J., Derrickson B. 2013. Principles of Anatomy and Physiology, 14th ed.

United States of America: Wiley. p.400-402, 473-502, 524-541, 566-568.

Vauzour D., Vafeiadou K., Rodriguez-Mateos A., Rendeiro C., Spencer J. P.

2008.

The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of

Effects. http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/, 4 Juli

2014.


(25)

Wheaton T.A., Stewart I. 1969.

Biosynthesis of synephrine in citrus.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0031942200857994.

5

Maret 2014.

World

Health

Organization.

2003.

Traditional

medicine.


(1)

[Christm & Panz] Swingle) terhadap fungsi kognitif pada perempuan dewasa adalah yang pertama kali dilakukan, dalam literatur belum ditemukan, yang ada hanya tinjauan tentang efek p-Synephrine terhadap metabolisme dan neuroprotektif flavonoid.

Hasil tinjauan mengenai efek p-Synephrine dalam Citrus aurantium dalam metabolisme menunjukkan bahwa

synephrine memiliki struktur seperti epinefrin, norepinefrin. Hal tersebut menyebabkan synephrine bereaksi melalui α dan β adrenoreseptor yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat.11,14,16

SIMPULAN

Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) berefek meningkatkan fungsi kognitif pada perempuan dewasa.

SARAN

• Air perasan jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi kognitif seperti pada proses belajar, kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

• Penelitian menggunakan betuk ekstrak.

• Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian lainnya mengenai khasiat air perasan buah jeruk nipis terhadap fungsi kognitif yang lain seperti memori, kreativitas, dan atensi.

• Penelitian menggunakan bagian tanaman yang lain.

• Penelitian mengenai efek samping penggunaan air perasan buah jeruk nipis dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gagne, R.M. 1979. The Principles of instruction Design. New York : Saunders College Publishing.

2. Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

3. Flavel J.H. 1979. Metacognitive aspects of problem solving, in L.B. Resnick (ed.). The Nature of Intelligence. Hillsdale : Lawrence Erlbaum Associates. pp.231-235.

4. Preisseisen. 2008. Kognitif.

http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v2 n2/pdf/ deluca.pdf. 19 Juni 2014.

5. Nehlig A. 2010. Is caffeine a cognitive enhancer? Journal of Alzheimer’s Disease, 20 : S85-S94.

6. Shukitt, H., Miller M.G. 2012. Berry fruit enhances beneficial signaling in the brain.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22 264107. 10 November 2014.

7. Rudy Salan. 2009. Penelitian faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan tradisi2onal tiga daerah, Palembang, Semarang, Bali. Jakarta : Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi. h.40.

8. Sastroamidjojo A.S. 2001. Obat asli Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

9. Setiawan Dalimartha. 2008. 1001 resep herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.

10.Setiawan Dalimartha, Felix Adrian. 2013. Fakta Ilmiah Buah & Sayur. Jakarta: Penebar Plus. h.40.

11.Miller R.A. 2003.

www.nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3. html. 25 Agustus 2014.

12.Vauzour D., Vafeiadou K., Rodriguez-Mateos A., Rendeiro C., Spencer J. P. 2008. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of Effects. http://www.ncbi.

nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/, 4 Juli 2014.

13.Wheaton T.A., Stewart I. 1969.

Biosynthesis of synephrine in citrus. http://www.sciencedirect.com/science/art icle/pii/S0031942200857994. 5 Maret 2014.

14.Peixoto J.S., Comar J.F., Moreira C.T., Soares A.A., de Oliveira A.L., Bracht A., & Peralta R.M. 2012. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extracts and P-Synephrine on Metabolic Fluxes

in the Rat Liver.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22 592089. 11Mei 2014.

15.Anugerah Budipratama Adina, Fransiscus Feby Handoko, Indah Ikawati Setyarini, Endang Sulistyorini. 2014.

Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia). http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=1 83. 20 Juli 2014.

16.Stohs, S.J., Preuss, H.G., and Shara, M. 2011. The safety of Citrus aurantium


(2)

(bitter orange) and its primary protoalkaloid p-synephrine.

http://www.nutratechinc.com/advz/studie s2011/safety/s3%20stohs%20preuss%20 0411.pdf. 2 November 2014.


(3)

39

DAFTAR PUSTAKA

Anter E., Thomas S.R., Schulz E., Shapira O.M., Vita J.A. 2004. Activation of

endothelial nitric-oxide synthase by the p38 MAPK in response to black tea

polyphenols. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoid

s/flavonoidrefs.html#ref37. 23 Januari 2014.

Anugerah Budipratama Adina, Fransiscus Feby Handoko, Indah Ikawati

Setyarini, Endang Sulistyorini. 2014. Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia).

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=183. 20 Juli 2014.

Chang L.C., Kinghorn A.D. 2001. Flavonoids as cancer chemopreventive agents.

In : Trigali C. (ed). Bioactive Compounds from Natural Sources, Isolation,

Characterisation and Biological Properties. New York : Taylor and

Francis. p.159-188.

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk mahasiswa kedokteran. Malang :

Bayumedia Publishing. h.58, 147-52.

Dewey J., 2002. In Strategi belajar mengajar. Jakarta : PT. Grasindo. h.111-124.

Duffy S.J., Vita J.A. 2003. Effects of phenolics on vascular endothelial function.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12544657. 27 Januari 2014.

Duus P. 1996. Diagnosis topik neurologi anatomi, fisiologi, tanda, gejala.

Jakarta: EGC. h.199-212.

Drake V.J. 2008. Flavonoids.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoids/.10 Juni

2014.

Emedicinehealth. 2014. Lime.

http://www.emedicinehealth.com/lime-page3/vitamins-supplements.htm. 8 Desember 2014.

Fitzgerald T., Gruener G., Mtui E. 2008. Cerebral topography. In Clinical

Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

p.289-94, 367-88.

Flavel J.H. 1976. Metacognitive aspects of problem solving, in L.B. Resnick (ed.).

The Nature of Intelligence. Hillsdale : Lawrence Erlbaum Associates.

pp.231-235.

Gagne, R.M. 1979. The Principles of instruction Design. New York : Saunders


(4)

Ghafar, M.F.A., Prasad, K.N., Weng, K.K., & Ismail, Amin. 2009. Flavonoid, Hesperidine, Total Phenolic Contents and Antioxidant Activities From

Citrus Species.http://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view/77908. 10

Juni 2014.

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Haaz S., Fontain K.R., Cutter G., Limdi N., Perumean C.S., Allison D.B. 2006.

Citrus aurantinum and synephrine alkaloids in treatment of overweight and

obesity. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16436104. 21 Januari 2014.

Hartono. 2009. Kontribusi strategi kognitif dalam akselerasi pembelajaran.

https://ebekunt. wordpress.com/2009/04/06/. 7 Oktober 2014.

Healthline. 2014. Lime (Citrus aurantifolia).

http://www.phoenixhollo.com/fr/Lime_mexicaine_1.html. 8 Desember

2014.

HPRC. 2014. Bitter Orange (Synephrine).

http://hprc-online.org/dietary-supplements/files/Monograph_Synephrine.pdf. 10 Juni 2014.

Johnson M., Kritz D., Barrett E., and Morton D. 2002. Coffee consumption &

cognitive function among other adults.

http://aje.oxfordjournals.org/content/156/9/842.full. 20 November 2014.

Livingstone J.A. 1997. Metacognition : an overview. http://www.gse.buffalo.edu/

fas/shuell/ CEP564/Metacog.html. 20 Desember 2013.

Loukas M., Colborn G.L., Abrahams P.H., Carmichael S.W. 2010. Gray’s

anatomy review. Philadelphia : Churchhill Livingstone.

Mercado J.M., Hilsabeck R. 2005. Untreated hypertension can lead to memory

loss by cutting down on blood flow to the brain. Neurology, 64(8) : E28-29.

Miller R.A. 2003. www.nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3.html. 25 Agustus 2014.

Nehlig A. 2010. Is caffeine a cognitive enhancer? Journal of Alzheimer’s Disease,

20 : S85-S94.

Peixoto J.S., Comar J.F., Moreira C.T., Soares A.A., de Oliveira A.L., Bracht A.,

& Peralta R.M. 2012. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit

Extracts and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in the Rat Liver.


(5)

41

Preisseisen. 2008. Kognitif. http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v2n2/pdf/

deluca.pdf. 19 Juni 2014.

Rudy Salan. 2009. Penelitian faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan

tradisi2onal tiga daerah, Palembang, Semarang, Bali. Jakarta : Pusat

Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi. h.40.

Sarwono B. 2001. Khasiat dan manfaat jeruk nipis. Jakarta : AgroMediaPustaka.

Sastroamidjojo A.S. 2001. Obat asli Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Setiawan Dalimartha, Felix Adrian. 2013. Fakta Ilmiah Buah & Sayur. Jakarta:

Penebar Plus. h.40.

Setiawan Dalimartha. 2008. 1001 resep herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.

Sherwood L. 2006. Introduction to human physiology.ed:6th. p. 151- 191.

Shukitt, H., Miller M.G. 2012. Berry fruit enhances beneficial signaling in the

brain. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22264107. 10 November 2014.

Shukitt, H., Miller M.G., Chu Y.F., Lyle B.J., Joseph J.A. 2013. Coffee but not

caffeine, has positive effects on cognition and psychomotor behavior in

aging. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23344884. 10 November 2014.

Sipendik. 2014. Kiat sukses menanam jeruk nipis.

https://www.sipendik.com/kiat-sukses-menanam-jeruk-nipis/. 29 Agustus 2014.

Soewoto H. 2001. Biokimia eksperimen laboratorium. Dublin : Widya Medika.

Stohs, S.J., Preuss, H.G., and Shara, M. 2011. The safety of Citrus aurantium

(bitter orange) and its primary protoalkaloid p-synephrine.

http://www.nutratechinc.com/advz/studies2011/safety/s3%20stohs%20preus s%200411.pdf. 2 November 2014.

Thomas A.N.S. 1989. Tanaman obat tradisional, Ed.1. (Yogyakarta) : Kanisius.

Tortora G.J., Derrickson B. 2013. Principles of Anatomy and Physiology, 14th ed.

United States of America: Wiley. p.400-402, 473-502, 524-541, 566-568. Vauzour D., Vafeiadou K., Rodriguez-Mateos A., Rendeiro C., Spencer J. P.

2008. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of

Effects. http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/, 4 Juli


(6)

Wheaton T.A., Stewart I. 1969. Biosynthesis of synephrine in citrus.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0031942200857994. 5

Maret 2014.

World Health Organization. 2003. Traditional medicine.


Dokumen yang terkait

EFEK AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP EMAIL GIGI YANG MENGALAMI DISKOLORASI

2 36 76

EFEK LAMA PERENDAMAN AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KEDALAMAN MIKROPOROSITAS EMAIL GIGI

1 8 17

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 4 14

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 3 14

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIK Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm.) Swingle) Terhadap Penyembuhan Ulkus Traumatik Pada Rattus No

0 6 16

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIK Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm.) Swingle) Terhadap Penyembuhan Ulkus Traumatik Pada Rattus No

0 1 9

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster.

1 12 19

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa.

0 1 20

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (christm & Panz)Swingle) Terhadap Peningkatan Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan Dewasa.

0 1 24