Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (christm & Panz)Swingle) Terhadap Peningkatan Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan Dewasa.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

EFEK AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia

[Christm & Panz] Swingle) TERHADAP PENINGKATAN

KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PEREMPUAN

DEWASA

Yulianti Tjahyadi, 2014. Pembimbing 1 : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr. M.Kes Pembimbing 2 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Latar Belakang Kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai efek stimulan terhadap sistem saraf pusat.

Tujuan Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek air perasan buah jeruk nipis terhadap peningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

Metode Penelitian Bersifat eksperimental semu dengan rancangan pre test dan post test. Tiga puluh perempuan usia 18-23 tahun sebagai subjek penelitian yang diberi air perasan buah jeruk nipis, sebelum dan setelahnya diuji kewaspadaan dan ketelitian. Data yang diukur adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test dan banyaknya angka yang dapat dijumlahkan dalam satu menit pada tes ketelitian Addition Test. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan rerata waktu untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis (110,57 detik ) lebih cepat secara sangat bermakna dibandingkan sebelumnya (142,5 detik) dengan p=0,000. Rerata angka yang dapat dijumlahkan dalam 1 menit pada Additional Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis (64,57) lebih banyak secara sangat bermakna dibandingkan sebelumnya (49,97) dengan p = 0,000.

Simpulan Air perasan buah jeruk nipis meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

EFFECTS OF LIMES (Citrus aurantifolia [Christm & Panz]

Swingle) JUICE ON ALERTNESS AND AWARENESS IN

ADULT FEMALE

Yulianti Tjahyadi, 2014. 1st Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes 2nd Tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Background Alertness and awareness are required for daily activities.

Decreased alertness and awareness can reduce the quality of work and lead to accident. Lime is one herb that has a stimulant effect on the central nervous system.

Objective The purpose of this study was to determine the effect of lime juice on alertness and awareness in adult female.

Method This Research was quasy experimental with pre-test and post-test design. Thirty women 18-23 years old as subjects were asked to do Jhonson Pascal test for alertness and Addition Test for awareness test, before and after given lime juice. Data measured with Jhonson Pascal test for alertness and Addition Test for awareness test, were analyzed using paired t test with α = 0,05.

Results showed there were highly significant differences before and after given

lime juice: faster average time to complete Jhonson Pascal test (after : 110.57 seconds, before : 142.5 seconds) and better average numbers added in one minute Additional Test (after : 64.57, before : 49.97)with p = 0,000.

Conclusion Lime juice increased alertness and awareness.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... .i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... .xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Saraf Pusat ... 5

2.1.1 Serebrum ... 6

2.1.2 Formatio Reticularis ... 8

2.1.3 Reticular Activating System (RAS) ... 11

2.1.4 Sistem Limbik ... 12

2.2 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 13

2.2.1 Definisi Kewaspadaan ... 13


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Hal-Hal yang Meningkatkan Kewaspadaan ... 15

2.2.4 Definisi Ketelitian... 16

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketelitian ... 16

2.2.6 Fisiologi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 17

2.2.7 Tes Kewaspadaan ... 18

2.2.8 Tes Ketelitian ... 18

2.3 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) ... 19

2.3.1 Taksonomi Jeruk Nipis ... 20

2.3.2 Morfologi Jeruk Nipis ... 20

2.3.3 Kandungan Jeruk Nipis ... 21

2.3.4 Kegunaan Jeruk Nipis ... 22

2.3.5 Efek Samping dan Toksisitas Jeruk Nipis... 23

2.3.6 Mekanisme Kerja Air Perasan Buah Jeruk Nipis Terhadap Peningkatan Kewaspadaan dan Ketelitian ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Bahan Penelitian ... 25

3.1.2 Alat Penelitian ... 25

3.1.3 Subjek Penelitian ... 25

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Variabel Penelitian ... 26

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 27

3.3 Prosedur Kerja ... 28

3.3.1 Persiapan Penelitian ... 28

3.3.2 Prosedur Pembuatan Air Perasan Buah Jeruk Nipis ... 28

3.3.3 Pelaksanaan Penelitian ... 28

3.3.4 Uji Pendahuluan ... 30


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.5 Hipotesis Statistik ... 30

3.5.1 Hipotesis Statistik Kewaspadaan ... 30

3.5.2 Hipotesis Statistik Ketelitian ... 30

3.6 Kriteria Uji ... 31

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Pendahuluan ... 32

4.1.1 Uji Pendahuluan Tes Kewaspadaan ... 32

4.1.2 Uji Pendahuluan Tes Ketelitian ... 34

4.2 Hasil Penelitian ... 35

4.2.1 Tes Kewaspadaan ... 35

4.2.2 Tes Ketelitian ... 36

4.3 Pembahasan ... 37

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

4.4.1 Pengujian Hipotesis Kewaspadaan ... 38

4.4.2 Pengujian Hipotesis Ketelitian ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 46


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur Otak dan Batang Otak ... ...6 Gambar 2.2 Formatio Reticularis ... ...10 Gambar 2.3 Buah Jeruk Nipis ... ...19 Gambar 2.4 Bagan Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis Terhadap Peningkatan Kewaspadaan dan Ketelitian ... ...24


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Statistik Uji Tukey HSD dari Jhonson Pascal Test ... 33

Tabel 4.2 Hasil Statistik Uji Tukey HSD dari Addition Test ... 34

Tabel 4.3 Hasil Tes Kewaspadaan pada Jhonson Pascal Test ... 35


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kajian Etik ... ...46

Lampiran 2 Informed Consent ... ...47

Lampiran 3 Lembar Jhonson Pascal Test ... ...48

Lampiran 4 Lembar Addition Test ... ...50

Lampiran 5 Uji Pendahuluan Tes Kewaspadaan ... ...51

Lampiran 6 Uji Pendahuluan Tes Ketelitian ... ...52

Lampiran 7 Analisis Statistik Uji Pendahuluan Tes Kewaspadaan Pada Jhonson Pascal Test ... ...53

Lampiran 8 Analisis Statistik Uji Pendahuluan Tes Ketelitian Pada Addition Test ... ...55

Lampiran 9 Analisis Statistik Uji “t” Berpasangan Jhonson Pascal Test dan Uji Normalitas Shapiro Wilk ... ...57

Lampiran 10 Analisis Statistik Uji “t” Berpasangan Addition Test dan Uji Normalitas Shapiro Wilk ... ...58


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting di masyarakat. Kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan setiap orang untuk bekerja secara optimal. Misalnya saat mengerjakan tugas, mengerjakan soal ujian, mengendarai mobil, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya setiap orang memiliki kewaspadaan dan ketelitian tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kewaspadaan dan ketelitian dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Perempuan cenderung lebih teliti dibandingkan dengan laki-laki (Criss, 2009). Kewaspadaan dan ketelitian juga sangat dipengaruhi oleh konsentrasi sehingga konsentrasi yang optimal dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian (Schlosberg, 1961).

Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja dan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari penurunan semangat bekerja, tidak terlaksananya pekerjaan dengan baik, bahkan dapat menimbulkan berbagai jenis kecelakaan, seperti kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Contohnya seorang supir bila ceroboh dalam mengendalikan kendaraannya dapat mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, seseorang harus meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dengan berbagai cara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Cara-cara yang sering digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian antara lain menggunakan obat-obatan stimulan seperti amfetamin dan kokain (Rasmussen, 2008). Stimulan adalah zat yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat meningkatkan aktivitas otak, meningkatkan tingkat kewaspadaan dan energi, mengurangi rasa kantuk dan kelelahan serta meningkatkan mood (Ophardt, 2003). Obat-obatan ini banyak memiliki efek samping, yaitu ketergantungan yang dapat menimbukan hal yang membahayakan seperti


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

overdosis. Oleh karena itu, dicari alternatif lain untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian seperti menggunakan tanaman herbal yang akhir-akhir ini mulai banyak diteliti.

Tanaman herbal telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk pengobatan tradisional. Penggunaan tanaman herbal mempunyai banyak keuntungan dibandingkan penggunaan obat kimiawi, antara lain lebih sedikit efek sampingnya, tidak menyebabkan ketergantungan, tidak melewati pemrosesan secara kimiawi, lebih alami, lebih aman, lebih ekonomis dan lebih mudah didapat (Craig & Stitzel, 2004). Beberapa tanaman herbal diketahui mempunyai efek stimulan. Stimulan alami adalah zat stimulan yang terbentuk di alam seperti buah jeruk nipis, teh hijau, Ginkgo biloba dan Ephedra sinica (Bruneton, 1999;Ophardt, 2003;Miller, 2003).

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) merupakan

salah satu tanaman herbal yang mudah dicari dan kaya akan manfaat. Buah jeruk nipis telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai antioksidan, antikanker, mukolitik, dan membantu proses pencernaan. Buah jeruk nipis ini dapat digunakan untuk mengobati influenza, batuk, demam, sariawan, diare, batu ginjal. Khasiat lain, adalah sebagai obat pelangsing tubuh, menghilangkan ketombe, mengatasi haid yang tidak teratur (Budiana, 2013). Buah jeruk nipis dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian karena buah jeruk nipis mempunyai synephrine dan flavonoid (Miller, 2003). Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap kewaspadaan dan ketelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

 Apakah air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa.

 Apakah air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui manfaat salah satu buah-buahan khususnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian.

Tujuan penelitian adalah untuk menilai:

 Efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) dalam meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa.  Efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz]

Swingle) dalam meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk memperluas wawasan farmakologi mengenai tanaman herbal khususnya buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle).

Manfaat praktis penelitian ini diharapkan masyarakat dapat menggunakan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) untuk meningkatkan kemampuan pada pekerjaan yang memerlukan kewaspadaan dan ketelitian tinggi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kewaspadaan merupakan keadaan terjaga atau kesadaran terjaga yang adekuat, dapat melakukan aksi dan reaksi terhadap apa yang diterima (dilihat, didengar, dihirup, dikecap dan lainnya) serta bersifat sesuai dan tepat. Ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk sangat berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi, perhatian, dan intelektual (Quirk, 2001). Batang otak, terutama formatio reticularis, memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kewaspadaan dan ketelitian seseorang (Kinomura et al, 1996). Formatio reticularis merupakan pusat kewaspadaan, terdiri dari pusat


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

eksitasi dan pusat inhibisi. Bila pusat eksitasi yang terangsang, kewaspadaan akan meningkat. Sebaliknya bila pusat inhibisi yang terangsang, kewaspadaan akan menurun (Guyton & Hall, 2006).

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) mengandung Synephrine (Wibowo, 2013). Synephrine merupakan stimulan yang berhubungan dengan agen adrenergik lain, seperti epinephrine, norepinephrine, ephedrin serta m-synephrine. Hal tersebut menyebabkan synephrine bereaksi melalui α dan β adrenoreseptor yang dapat menstimulasi formatio reticularis (termasuk ARAS), sehingga seseorang menjadi waspada dan siaga (Miller, 2003; Boeree, 2012; Peixoto, et al., 2012; Vallejo, 2013; NINDS, 2013.

Buah jeruk nipis juga mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan, yang dapat melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel-sel otak (Connealy, 2008). Selain itu, flavonoid juga dapat memengaruhi aliran darah serebrovaskular dengan meningkatkan keaktifan endothelial Nitric Oxide Syntethase (eNOS) berfungsi sebagai vasodilator (Vauzour, et al., 2008). Dengan semakin lancarnya peredaran darah otak, kinerja otak akan semakin optimal (Mercado & Hilsabeck, 2005; Bethea, 2011).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

 Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan kewaspadaan pada perempuan dewasa.

 Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa.


(13)

40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

 Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan kewaspadaan perempuan dewasa.

 Air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan ketelitian pada perempuan dewasa.

5.2Saran

Penelitian efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa perlu dilanjutkan dengan:

 Mencari dosis pemakaian yang optimal.  Membandingkan dengan jenis jeruk yang lain.


(14)

60 Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yulianti Tjahyadi

Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 30 Juli 1993

Alamat : Kokosan no 26/27, Cilacap

Alamat Bandung : Surya Sumantri 63A, Bandung

Email : yuliantitjahyadi@gmail.com

Agama : Khatolik

Riwayat Pendidikan :

 Tahun 1999 : Lulus TK Pius, Cilacap  Tahun 2005 : Lulus SD Pius, Cilacap  Tahun 2008 : Lulus SMP Pius, Cilacap  Tahun 2011 : Lulus SMA Aloysius, Bandung

 2011-sekarang : sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung


(15)

EFEK AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) TERHADAP PENINGKATAN KEWASPADAAN DAN

KETELITIAN PADA PEREMPUAN DEWASA

EFFECTS OF LIMES JUICE (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) ON ALERTNESS AND AWARENESS IN ADULT FEMALE

Yulianti Tjahyadi, Dr. Sugiarto Puradisastra, dr. M.Kes, Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

2Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2Bagian Biologi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai efek stimulan terhadap sistem saraf pusat.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek air perasan buah jeruk nipis terhadap peningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

Metode Penelitian bersifat eksperimental semu dengan rancangan pre test dan post test. Tiga puluh perempuan usia 18-23 tahun sebagai subjek penelitian yang diberi air perasan buah jeruk nipis, sebelum dan setelahnya diuji kewaspadaan dan ketelitian. Data yang diukur adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test dan banyaknya angka yang dapat dijumlahkan dalam satu menit pada tes ketelitian Addition Test. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan rerata waktu untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis (110,57 detik ) lebih cepat secara sangat bermakna dibandingkan sebelumnya (142,5 detik) dengan p=0,000. Rerata angka yang dapat dijumlahkan dalam 1 menit pada Additional Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis (64,57) lebih banyak secara sangat bermakna dibandingkan sebelumnya (49,97) dengan p = 0,000.

Simpulan Air perasan buah jeruk nipis meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Kata Kunci : jeruk nipis, kewaspadaan, ketelitian

ABSTRACT

Alertness and awareness are required for daily activities. Decreased alertness and awareness can reduce the quality of work and lead to accident. Lime is a herb that has a stimulating effect on the central nervous system. The purpose of this study was to determine the effect of lime juice on alertness and awareness in adult females.


(16)

This research was quasy experimental with pre-test and post-test design. Thirty women 18-23 years old as subjects were asked to do Jhonson Pascal test for alertness and Addition Test for awareness test, before and after given lime juice. Data measured with Jhonson Pascal test for alertness and Addition Test for awareness test, were analyzed using paired t test with α = 0,05.

The result showed there were highly significant differences before and after given lime juice to complete Jhonson Pascal test (after : 110.57 seconds, before : 142.5 seconds) and Additional Test (after : 64.57, before : 49.97) with p = 0,000

The conclusion was Lime juice increased alertness and awareness. Key word: lime juice, alertness, awareness

PENDAHULUAN

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting di masyarakat. Kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan setiap orang untuk bekerja secara optimal. Misalnya saat mengerjakan tugas, mengerjakan soal ujian, mengendarai mobil, dan lain sebagainya. Pada dasarnya setiap orang memiliki kewaspadaan dan ketelitian tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kewaspadaan dan ketelitian dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Perempuan cenderung lebih teliti dibandingkan dengan laki-laki1.

Kewaspadaan dan ketelitian juga sangat dipengaruhi oleh konsentrasi sehingga konsentrasi yang optimal dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian2.

Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat mengurangi kualitas kerja dan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari penurunan semangat bekerja, tidak terlaksananya pekerjaan dengan baik, bahkan dapat menimbulkan berbagai jenis kecelakaan, seperti kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Contohnya seorang supir bila ceroboh dalam mengendalikan kendaraannya dapat mengakibatkan kecelakaan. Oleh karena itu, seseorang harus meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dengan berbagai cara untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Cara-cara yang sering digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian antara lain menggunakan obat-obatan stimulan seperti amfetamin dan kokain3.

Stimulan adalah zat yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat meningkatkan aktivitas otak, meningkatkan tingkat kewaspadaan dan energi, mengurangi rasa kantuk dan kelelahan serta meningkatkan mood4. Obat-obatan stimulan ini banyak

memiliki efek samping seperti ketergantungan yang dapat menimbukan hal yang membahayakan seperti overdosis. Oleh karena itu, dicari alternatif lain untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian seperti menggunakan tanaman herbal yang akhir-akhir ini mulai banyak diteliti.

Tanaman herbal telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk pengobatan tradisional. Penggunaan tanaman herbal mempunyai banyak keuntungan dibandingkan penggunaan obat kimiawi, antara lain lebih sedikit efek sampingnya, tidak menyebabkan ketergantungan, tidak melewati pemrosesan secara kimiawi, lebih alami, lebih aman, lebih ekonomis dan lebih mudah didapat5. Beberapa

tanaman herbal diketahui mempunyai efek stimulan. Stimulan alami adalah zat stimulan yang terbentuk di alam seperti buah jeruk nipis, teh hijau, Ginkgo biloba dan Ephedra sinica 4,6,7.


(17)

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) merupakan salah satu tanaman herbal yang mudah dicari dan kaya akan manfaat. Buah jeruk nipis telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai antioksidan, antikanker, mukolitik, dan membantu proses pencernaan. Buah jeruk nipis ini dapat digunakan untuk mengobati influenza, batuk, demam, sariawan, diare, batu ginjal. Khasiat lain, adalah sebagai obat pelangsing tubuh, menghilangkan ketombe, mengatasi haid yang tidak teratur8. Buah jeruk nipis dapat

meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian karena buah jeruk nipis mempunyai efek stimulan6. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk meneliti lebih lanjut tentang efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap kewaspadaan dan ketelitian. Tujuan penelitian adalah untuk menilai efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) dalam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

BAHAN DAN CARA

Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) yang sudah masak/matang yang didapat dari Lembang. Sebelum buah jeruk nipis diperas, buah jeruk nipis ditimbang dan ducuci dengan air mengalir sampai bersih. Setelah buah jeruk nipis bersih, buah jeruk nipis diperas.

Subjek penelitian terdiri dari 30 perempuan usia 18-23 tahun, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang dengan sukarela menjadi subjek penelitian, serta menandatangani informed consent. Satu hari sebelum penelitian, subjek penelitian diminta untuk istirahat cukup, tidur cukup, tidak melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, tidak merokok, serta tidak mengkonsumsi

alcohol, tidak mengkonsumsi obat-obat stimulan / depresan SSP, misalnya obat-obatan yang mengandung diazepam seperti obat flu atau obat sakit badan, dan CNS stimulan.

Pada hari penelitian, subjek penelitian perlu memenuhi persyaratan yaitu tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan ringan dan 4 jam setelah makan berat, tidak boleh merokok, tidak boleh minum teh, kopi, coklat, minuman bersoda, minuman yang mengandung alkohol, obat-obat stimulan / depresan SSP, misalnya obat-obatan yang mengandung diazepam seperti obat flu atau obat sakit badan, dan CNS stimulan.

Penelitian dilakukan di tempat yang tenang agar tidak mengganggu konsentrasi subjek penelitian. Subjek penelitian diminta untuk duduk tenang dan rileks dengan posisi senyaman mungkin dan meminimalisir pergerakan, mengerjakan pretest lembar Johnson Pascal Test dengan mencocokkan huruf-huruf pada kedua tabel, dan waktu pengerjaan tes ini dicatat. Kemudian subjek penelitian ditunjukkan lembar kerja Addition Test dengan melakukan penjumlahan angka-angka sebanyak mungkin pada Addition Test pada periode satu menit, dan banyaknya penjumlahan yang dapat diselesaikan dicatat.

Kemudian air perasaan buah jeruk nipis sebanyak 75cc dicampurkan dengan 125cc air mineral pada gelas. Subjek penelitian diminta meminum secara perlahan dan teratur kemudian mengerjakan post test setelah istirahat 15 menit, dengan cara yang sama seperti pada pretest.

Penilaian kewaspadaan dinilai dari lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikanlembar tersebut dan akurasi jawaban. Setiap kesalahan pada Johnson Pascal Test dikali tiga detik dan ditambahkan pada waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikan tes tersebut. Penilaian ketelitian dinilai dari banyaknya angka yang dapat dijumlahkan


(18)

dalam satu menit dan akurasi jawaban. Setiap kesalahan pada Addition Test dikali lima dan dikurangkan pada jumlah total hasil tes tersebut.

ANALISIS DATA

Data yang diukur adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan lembar Jhonson Pascal Test dalam detik dan banyaknya angka yang dapat dijumlahkan pada lembar Addition Test dalam waktu satu menit. Data dianalisis menggunakan

uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini didapatkan hasil tes kewaspadaan yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan lembar Jhonson Pascal Test setelah diberi air perasan buah

jeruk nipis lebih cepat dibandingkan sebelum minum air perasan buah jeruk nipis Hasil penelitian diuraikan pada tabel 4.1.

Hasil uji “t” berpasangan didapatkan nilai thitung = 6,568 lebih besar dibanding

ttabel =1,699 dan nilai p < 0,05, maka tolak

H0. Hal ini berarti waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan lembar Jhonson Pascal Test sesudah diberi air perasaan buah jeruk nipis lebih cepat daripada sebelum diberi air perasan buah jeruk nipis (p = 0.000).

Dari hasil tes ketelitian didapatkan jumlah angka yang diperlukan untuk menyelesaikan lembar Addition Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis lebih besar dibandingkan sebelum diberi air perasan buah jeruk nipis. Hasil penelitian diuraikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Tes Kewaspadaan dan Ketelitian RERATAERATA

SIGNIFICANCY SEBELUM SETELAH

KEWASPADAAN 142,5 detik 110,57 detik 0,000

KETELITIAN 49,97 64,57 0,000

Pada hasil uji “t” berpasangan didapatkan nilai thitung = 6,607 lebih besar

dibanding ttabel = 1,699 dan nilai p < 0,05,

maka tolak H0. Hal ini berarti jumlah

angka yang didapatkan untuk menyelesaikan lembar Addition Test setelah diberi air perasan buah jeruk nipis lebih banyak daripada sebelum diberi air perasan buah jeruk nipis (p = 0,000). Efek synephrine terhadap metabolisme adalah synephrine merupakan stimulan yang berhubungan dengan agen adrenergik lain, seperti epinephrine, norepinephrine, ephedrin serta m-synephrine. Hal tersebut menyebabkan synephrine bereaksi melalui α dan β adrenoreseptor yang dapat menstimulasi

formatio reticularis (termasuk ARAS), sehingga seseorang menjadi waspada dan siaga6,9,10,11,12.

Flavonoid menunjukkan bahwa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan, yang dapat melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel-sel otak13.

Selain itu, flavonoid juga dapat mempengaruhi aliran darah serebrovaskular dengan meningkatkan keaktifan endothelial Nitric Oxide Syntethase (eNOS) berfungsi sebagai vasodilator14. Dengan semakin lancarnya

peredaran darah otak, kinerja otak akan semakin optimal15,16.

Penelitian mengenai efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia


(19)

[Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa adalah yang pertama dilakukan, belum ditemukan dalam literatur, yang telah ditemukan hanya tinjauan efek synephrine terhadap metabolisme dan potensi neuroprotektif flavonoid.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal berikut, yaitu air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

SARAN

Penelitian perlu dilanjutkan dengan:

 Mencari dosis pemakaian yang optimal.

 Membandingkan dengan jenis jeruk yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

1.Criss, B.R. Gender Differences in Multitasking. [Online] 2009. [Cited: 21 9 2014.] http://Clearinghouse. missouriwestern.edu/815.php.

2. Schlosberg, R.S. Woodworth and H. Experimental Psychology. Revised. New York : Methuen and Co LTD, 1961. 3. Rasmussen, N. On Speed. New York : New York University Press, 2008.

4. Ophardt, Charles E. Central Nervous System. [Online] 2003. [Cited: 29 1 2014.] http://www.elmhurst.edu/~chm/vchemboo k/670drugcns.html.

5. Craig, Charles R and Stitzel, Robert E. Modern Pharmacology with Clinical Applications. sixth. s.l. : Lippincott William & Wilkins, 2004.

6.Miller, R A. Synephrine:A Natural Alternative to Ephedrine. [Online] 28 5 2003. [Cited: 20 1 2014.]

http://www/nwbotanicals.org/oak/altagri/s yn3.htm.

7. Bruneton, Jean. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants. 2nd. France : Lavoisier , 1999.

8. Budiana, N.S. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Kanker. Jakarta : Penebar Swadaya, 2013.

9. Boree, C.G. Neurotransmitters. [Online] 2009. [Cited: 12 4 2014.] http://webspace.ship.edu/egboer/genpsyne urotransmitters.html.

10. Peixoto, J. S., et al. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extract and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in the Rat Liver. [Online] 2012. [Cited: 4 4 2012.] http://www.ncbi.nih.gov/pubmed /22592089.

11. Vallejo, R. Synephrine. [Online] 2013. http//www.evolutionary.org/synephrine. 12. (NINDS), National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Brain Basics Understanding Sleep. [Online] 2013. http://www.ninds.nih.gov/disorders/brain_ basics/understanding_ sleep.html.

13. Connealy, L E. [Online] 5 11 2008.

[Cited: 21 1 2014.]

http://www.naturalnews.com/023811_anti oxidants_fruits_antioxidant.html.

14.Vauzour, D., et al. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of Effects. [Online] 2008. http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2593006/.

15. Mercado, J M and Hilsabeck, R. Untreated Hypertension Can Lead to Memory Loss by Cutting Down in Blood Flow to The Brain. [Online] 2005. [Cited: 10 8 2014.] http://www.ncbi. nlm.nih.gov:80/entrez/query.fcgi?cmd=Ret rieve&db=PubMed&list_uids=15851715&d opt=Abstract.

16.Bethea, A. Do Antioxidants Help Lower Cholesterol ?. [Online] 2 9 2011. [Cited: 12 1 2014.] http://www.livestrong.com /article/533396-do-antioxidants-help-lower-cholesterol/.


(20)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adal, A. 2013. Heavy Metal Toxicity. Retrieved from emedice.medscape.com. Anonim. 2013.

http://ummiummi.com/wp-content/uploads/2011/11/jeruk-nipis2.jpg. Diunduh tanggal 20 September 2014.

Anonim. 2014. http://antranik.org/wp-content/uploads/2011/11/reticular-formation-radiation-impulses-motor-projections.jpg?900771. Diunduh tanggal 12 Oktober 2014.

Barrett KE, Barman SM., Boitano S, Brooks HL. 2010. Ganong's Review of Medical Phyiology (23 ed.). Boston: McGraw Hill.

Bethea, A. 2011. Do Antioxidants Help Lower Cholesterol?. http://www.livestrong.com/article/533396-do-antioxidants-help-lower-cholesterol/. Diunduh tanggal 16 Januari 2014.

Boree, C.G. 2009. Neurotransmitters.

http://webspace.ship.edu/egboer/genpsyneurotransmitters.html. Diunduh tanggal 12 April 2014.

Bruneton, J. 1999. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants (2nd ed.). France: Lavoisier .

Budiana, N. 2013. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Kanker. Jakarta: Penebar Swadaya.

Connealy, L.E. 2008. The Importance of Antioxidants in Fruit and Vegetables. http://www.naturalnews.com/024710_antioxidants_fruits_antioxidant.html . Diunduh tanggal 15 Januari 2014.

Connealy, L.E. 2008. The Summer Fruits of Good Health-Antioxidant Explained. http://www.naturalnews.com/023811_antioxidants_fruits_antioxidant.html . Diunduh tanggal 15 Januari 2014.

Craig, C. R., & Stitzel, R. E. (2004). Modern Pharmacology with Clinical Applications (sixth ed.). Lippincott William & Wilkins.

Criss, B. 2009. Gender Differences in Multitasking.

http://Clearinghouse.missouriwestern.edu/815.php. Diunduh tanggal 18 Oktober 2014.

Daniel Wibowo. 2008. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Daniells, S. 2011. FDA Data Supports Bitter Orange Safety. http://www.nutraingredients-usa.com/Suppliers2/FDA-data-supports-bitter-orange-safety. Diunduh tanggal 19 Oktober 2014.


(21)

42 Universitas Kristen Maranatha

Daniells, S. 2011. Human Data Supports Bitter Orange / P-Synephrine Safety in Humans: Nutratech. http://www.nutraingredients-usa.com/Research /Human -data-supports-bitter-orange-p-synephrine-safety-in-humans-Nutratech. Diunduh tanggal 19 Oktober 2014.

Drake RL, Viogl W, Mitchell AW. 2005. Gray's Anatomy For Students (1 ed.). Philadelphia: PA:Elsevier Saunders.

Drake, V.J. 2008. Flavonoids.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoids/. Diunduh tanggal 30 Oktober 2014.

Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi (2 ed.). (W. J.S., Penerj.) Jakarta: EGC.

Emedicine Health. 2014. Lime. http://www.emedicinehealth.com/lime-page2/vitamins-supplements.htm. Diunduh tanggal 14 Oktober 2014. Fitzgerald MT, Gruener G, Mtui E. 2007. Clinical Neuroanatomy and

Neuroscience, Fifth Edition. Philadelphia: Elsevier.

Fugh-Berman A, Myers A. 2004. Citrus aurantium, an Ingredient of Dietary Supplements Marketed for Weight Loss: Current Status of Clinical and Basic Research. http://ebm.sagepub.com/content/229/8/698.long. Diunduh tanggal 3 Oktober 2014.

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong (22 ed.). Jakarta: EGC.

Ghafar MA, Prasad KN, Weng KK, Ismail A. 2009. Flavonoid, Hesperidine, Total PhenolicContents and Antioxidant Activities From Citrus Species. http://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view/77908. Diunduh tanggal 5 Oktober 2014.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Elsevier.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11 ed.). Philadelphia: PA: Elsevier Saunders.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Elsevier.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Vol. 11). Jakarta: EGC.

HPRC. 2014. Bitter Orange (Synephrine). http//hprc-online.org/dietary-supplements/files/Monograph_Synephrine.pdf. Diunduh tanggal 14 Oktober 2014.


(22)

43 Universitas Kristen Maranatha

Jellinger, K.A. 2009. Functional Pathophysiology of Conciousness Neuropsychiatr. 2009;23(2):115-33.

Jouvet, M. 1969. Handbook of Clinical Neurology vol.3. Amsterdam: North Holland Publising Company.

Jung, T. P., Makeig, S., Stensmo, M., Sejnowski, T. J. 1997. Estimating Alertness from the EEG Power Spectrum. IEEE Transaction on Biomedical Enginerring.

Kaplan, H. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat (1 ed.). Jakarta: Widya Medika. Katzung BA, Masters SB, Trevor AJ. 2009. Basic and Clinical Pharmacology (11

ed.). McGraw Hill.

Kinomura S, Geyer S, Ledberg A, Schleicher A, Schormann T. (1996). Two Different Areas Within The Primary Motor Cortex of Man. Nature.

Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. 2012. Harrison's Principle of Internal Medicine (18 ed.). McGraw Hill.

Martini, F. 2004. Fundamentals of Anatomy and Physiology (6 ed.). San Francisco: Peaarson Benjamin Cummings.

Mercado JM, Hilsabeck R. 2005. Untreated Hypertension Can Lead to Memory Loss by Cutting Down in Blood Flow to the Brain. http://www.neurologu.org/content/64/8/E28.full. Diunduh tanggal 10 Juli 2014.

Michael D Levine, MD. 2013. Hydrocarbon Toxicity.

http://emedicine.medscape.com/article/821143-overview.

Miller, R.A. 2003. Synephrine: a Natural Alternative to Ephedrine. http://www/nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3.htm. Diunduh tanggal 20 Mei 2014.

Mills, S., & Bone, K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine (2 ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone.

National Institute of Neurological disorders and Stroke (NINDS), N. I. 2013.

Brain Basics Understanding Sleep:

http://www.ninds.nih.gov/disorders/brain_basics/understanding_sleep.html . Diunduh tanggal 28 Juli 2014.

Oktaharfianto, N. U., & Lentera, M. N. (2011). Otak & Pikiran (Neuroscience, Neurophysicology, Neuropsychiatry Neurologi Perilaku Biologi) http://neuroscience-neuropsychology.blogspot.com/p/kuliah-1.html.


(23)

44 Universitas Kristen Maranatha

Ophardt, C. E. .2003. Central Nervous System.

http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/670drugcns.html. Diunduh tanggal 3 Oktober 2014.

Parvizi, J., & Damasio, A. 2000. Consciousness and the Brainstem.

Peixoto, J. S., Comar, J. F., Moreira, C. T., Soares, A. A., de Oliveira, A. L., Bracht, A., & Peralta, R. M. 2012. Effects ouxes in the Rat Liverf Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extract and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in The Rat Liver. http://www.ncbi.nih.gov/pubmed/22592089. Diunduh tanggal 4 April 2014.

Preedy, V. 2012. Caffeine Chemistry, Analysis, Functions and Effects. Croydon: UK: The Royal Society of Chemistry.

Quirk, R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English (3 ed.). England: Edinburgh : Tearson Education Limited.

Rasmussen, N. 2008. On Speed. New York: New York University Press. Diunduh tanggal 28 Oktober 2014.

Rukmana, R. 2003. Jeruk Nipis, Prospek Agribisnis, Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Santoso, H. B. 1998. Tanaman Obat Keluarga. Yogyakarta: Teknologi Tepat Guna.

Schlosberg, R. W. 1961. Experimental Psychology (Revised ed.). New York: Methuen and Co LTD.

Schottelius, B. A. 1978. Textbook of Physiology. Saint Louis: C.V. Mosby.

Setiawan, Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Setiawan Dalimartha dan Felix, Adrian. 2013. Fakta Ilmiah Buah dan Segar. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Sherwood, L. 2013. Human Physiology Form Cell To System (8th ed.). Toronto: Cengage.

Sidharta, P. 2005. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat.

Snell, R. S. 2010. Clinical Neuroanatomy (7 ed.). Philadephia: PA: Lippincott Williams & Wilkins.


(24)

45 Universitas Kristen Maranatha

Soedibyo, B. 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Stohs, S. J., Preuss, H. G., & Shara, M. 2011. The Safety of Citrus aurantium (Bitter Orange) and Its Primary Protoalkaloid P-Synephrine. http://www.nutratechinc.com/advz/Studies2011/Safety/S3%20Stohs%20Pr eus%200411.pdf. Diunduh tanggal 7 Oktober 2014.

Thomas, A. 1989. Tanaman Obat Tradisional . Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology (12

ed.). John Willey &Sons.

Vallejo, R. 2013. Synephrine. http//www.evolutionary.org/synephrine. Diunduh tanggal 2 Oktober 2014.

Vander, A., Sherman, J., & Luciano, D. 2003. Human Physiology The Mechanisms of Body Function (8 ed.). Boston: McGraw Hill.

Vauzour, D., Vafeiadou, K., Rodriguez-Mateos, A., Rendeiro, C., & Spencer, J. P. 2008. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of Effects. http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/. Diunduh tanggal 15 April 2014.

Wibowo, S. 2013. Herbal Ajaib. Pustaka Makmur.

Woolson, R. F. 1987. Statistical Methodes for the Analysis of Biomedical Data. New York: J. Wiley & Sons, Inc.


(1)

[Christm & Panz] Swingle) terhadap peningkatan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa adalah yang pertama dilakukan, belum ditemukan dalam literatur, yang telah ditemukan hanya tinjauan efek synephrine terhadap metabolisme dan potensi neuroprotektif flavonoid.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal berikut, yaitu air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada perempuan dewasa.

SARAN

Penelitian perlu dilanjutkan dengan:

 Mencari dosis pemakaian yang optimal.

 Membandingkan dengan jenis jeruk yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

1.Criss, B.R. Gender Differences in Multitasking. [Online] 2009. [Cited: 21 9 2014.] http://Clearinghouse. missouriwestern.edu/815.php.

2. Schlosberg, R.S. Woodworth and H. Experimental Psychology. Revised. New York : Methuen and Co LTD, 1961. 3. Rasmussen, N. On Speed. New York : New York University Press, 2008.

4. Ophardt, Charles E. Central Nervous System. [Online] 2003. [Cited: 29 1 2014.] http://www.elmhurst.edu/~chm/vchemboo k/670drugcns.html.

5. Craig, Charles R and Stitzel, Robert E. Modern Pharmacology with Clinical Applications. sixth. s.l. : Lippincott William & Wilkins, 2004.

6.Miller, R A. Synephrine:A Natural Alternative to Ephedrine. [Online] 28 5 2003. [Cited: 20 1 2014.]

http://www/nwbotanicals.org/oak/altagri/s yn3.htm.

7. Bruneton, Jean. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants. 2nd. France : Lavoisier , 1999.

8. Budiana, N.S. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Kanker. Jakarta : Penebar Swadaya, 2013.

9. Boree, C.G. Neurotransmitters. [Online] 2009. [Cited: 12 4 2014.] http://webspace.ship.edu/egboer/genpsyne urotransmitters.html.

10. Peixoto, J. S., et al. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extract and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in the Rat Liver. [Online] 2012. [Cited: 4 4 2012.] http://www.ncbi.nih.gov/pubmed /22592089.

11. Vallejo, R. Synephrine. [Online] 2013. http//www.evolutionary.org/synephrine. 12. (NINDS), National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Brain Basics Understanding Sleep. [Online] 2013. http://www.ninds.nih.gov/disorders/brain_ basics/understanding_ sleep.html.

13. Connealy, L E. [Online] 5 11 2008.

[Cited: 21 1 2014.]

http://www.naturalnews.com/023811_anti oxidants_fruits_antioxidant.html.

14.Vauzour, D., et al. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of Effects. [Online] 2008. http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2593006/.

15. Mercado, J M and Hilsabeck, R. Untreated Hypertension Can Lead to Memory Loss by Cutting Down in Blood Flow to The Brain. [Online] 2005. [Cited: 10 8 2014.] http://www.ncbi. nlm.nih.gov:80/entrez/query.fcgi?cmd=Ret rieve&db=PubMed&list_uids=15851715&d opt=Abstract.

16.Bethea, A. Do Antioxidants Help Lower Cholesterol ?. [Online] 2 9 2011. [Cited: 12 1 2014.] http://www.livestrong.com /article/533396-do-antioxidants-help-lower-cholesterol/.


(2)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adal, A. 2013. Heavy Metal Toxicity. Retrieved from emedice.medscape.com. Anonim. 2013.

http://ummiummi.com/wp-content/uploads/2011/11/jeruk-nipis2.jpg. Diunduh tanggal 20 September 2014.

Anonim. 2014. http://antranik.org/wp-content/uploads/2011/11/reticular-formation-radiation-impulses-motor-projections.jpg?900771. Diunduh tanggal 12 Oktober 2014.

Barrett KE, Barman SM., Boitano S, Brooks HL. 2010. Ganong's Review of

Medical Phyiology (23 ed.). Boston: McGraw Hill.

Bethea, A. 2011. Do Antioxidants Help Lower Cholesterol?. http://www.livestrong.com/article/533396-do-antioxidants-help-lower-cholesterol/. Diunduh tanggal 16 Januari 2014.

Boree, C.G. 2009. Neurotransmitters. http://webspace.ship.edu/egboer/genpsyneurotransmitters.html. Diunduh tanggal 12 April 2014.

Bruneton, J. 1999. Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants (2nd ed.). France: Lavoisier .

Budiana, N. 2013. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Kanker. Jakarta: Penebar Swadaya.

Connealy, L.E. 2008. The Importance of Antioxidants in Fruit and Vegetables. http://www.naturalnews.com/024710_antioxidants_fruits_antioxidant.html . Diunduh tanggal 15 Januari 2014.

Connealy, L.E. 2008. The Summer Fruits of Good Health-Antioxidant Explained. http://www.naturalnews.com/023811_antioxidants_fruits_antioxidant.html . Diunduh tanggal 15 Januari 2014.

Craig, C. R., & Stitzel, R. E. (2004). Modern Pharmacology with Clinical

Applications (sixth ed.). Lippincott William & Wilkins.

Criss, B. 2009. Gender Differences in Multitasking. http://Clearinghouse.missouriwestern.edu/815.php. Diunduh tanggal 18 Oktober 2014.

Daniel Wibowo. 2008. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Daniells, S. 2011. FDA Data Supports Bitter Orange Safety. http://www.nutraingredients-usa.com/Suppliers2/FDA-data-supports-bitter-orange-safety. Diunduh tanggal 19 Oktober 2014.


(3)

42 Universitas Kristen Maranatha

Daniells, S. 2011. Human Data Supports Bitter Orange / P-Synephrine Safety in

Humans: Nutratech. http://www.nutraingredients-usa.com/Research

/Human -data-supports-bitter-orange-p-synephrine-safety-in-humans-Nutratech. Diunduh tanggal 19 Oktober 2014.

Drake RL, Viogl W, Mitchell AW. 2005. Gray's Anatomy For Students (1 ed.). Philadelphia: PA:Elsevier Saunders.

Drake, V.J. 2008. Flavonoids. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/flavonoids/. Diunduh tanggal 30 Oktober 2014.

Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi (2 ed.). (W. J.S., Penerj.) Jakarta: EGC.

Emedicine Health. 2014. Lime. http://www.emedicinehealth.com/lime-page2/vitamins-supplements.htm. Diunduh tanggal 14 Oktober 2014. Fitzgerald MT, Gruener G, Mtui E. 2007. Clinical Neuroanatomy and

Neuroscience, Fifth Edition. Philadelphia: Elsevier.

Fugh-Berman A, Myers A. 2004. Citrus aurantium, an Ingredient of Dietary Supplements Marketed for Weight Loss: Current Status of Clinical and

Basic Research. http://ebm.sagepub.com/content/229/8/698.long. Diunduh

tanggal 3 Oktober 2014.

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong (22 ed.). Jakarta: EGC.

Ghafar MA, Prasad KN, Weng KK, Ismail A. 2009. Flavonoid, Hesperidine,

Total PhenolicContents and Antioxidant Activities From Citrus Species.

http://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view/77908. Diunduh tanggal 5 Oktober 2014.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Elsevier.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11 ed.). Philadelphia: PA: Elsevier Saunders.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Elsevier.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Vol. 11). Jakarta: EGC.

HPRC. 2014. Bitter Orange (Synephrine). http//hprc-online.org/dietary-supplements/files/Monograph_Synephrine.pdf. Diunduh tanggal 14 Oktober 2014.


(4)

43 Universitas Kristen Maranatha

Jellinger, K.A. 2009. Functional Pathophysiology of Conciousness

Neuropsychiatr. 2009;23(2):115-33.

Jouvet, M. 1969. Handbook of Clinical Neurology vol.3. Amsterdam: North Holland Publising Company.

Jung, T. P., Makeig, S., Stensmo, M., Sejnowski, T. J. 1997. Estimating Alertness from the EEG Power Spectrum. IEEE Transaction on Biomedical

Enginerring.

Kaplan, H. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat (1 ed.). Jakarta: Widya Medika. Katzung BA, Masters SB, Trevor AJ. 2009. Basic and Clinical Pharmacology (11

ed.). McGraw Hill.

Kinomura S, Geyer S, Ledberg A, Schleicher A, Schormann T. (1996). Two

Different Areas Within The Primary Motor Cortex of Man. Nature.

Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. 2012.

Harrison's Principle of Internal Medicine (18 ed.). McGraw Hill.

Martini, F. 2004. Fundamentals of Anatomy and Physiology (6 ed.). San Francisco: Peaarson Benjamin Cummings.

Mercado JM, Hilsabeck R. 2005. Untreated Hypertension Can Lead to Memory

Loss by Cutting Down in Blood Flow to the Brain.

http://www.neurologu.org/content/64/8/E28.full. Diunduh tanggal 10 Juli 2014.

Michael D Levine, MD. 2013. Hydrocarbon Toxicity. http://emedicine.medscape.com/article/821143-overview.

Miller, R.A. 2003. Synephrine: a Natural Alternative to Ephedrine. http://www/nwbotanicals.org/oak/altagri/syn3.htm. Diunduh tanggal 20 Mei 2014.

Mills, S., & Bone, K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy: Modern

Herbal Medicine (2 ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone.

National Institute of Neurological disorders and Stroke (NINDS), N. I. 2013.

Brain Basics Understanding Sleep:

http://www.ninds.nih.gov/disorders/brain_basics/understanding_sleep.html . Diunduh tanggal 28 Juli 2014.

Oktaharfianto, N. U., & Lentera, M. N. (2011). Otak & Pikiran (Neuroscience,

Neurophysicology, Neuropsychiatry Neurologi Perilaku Biologi)

http://neuroscience-neuropsychology.blogspot.com/p/kuliah-1.html. Diunduh tanggal 2 Oktober 2014.


(5)

44 Universitas Kristen Maranatha

Ophardt, C. E. .2003. Central Nervous System.

http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/670drugcns.html. Diunduh tanggal 3 Oktober 2014.

Parvizi, J., & Damasio, A. 2000. Consciousness and the Brainstem.

Peixoto, J. S., Comar, J. F., Moreira, C. T., Soares, A. A., de Oliveira, A. L., Bracht, A., & Peralta, R. M. 2012. Effects ouxes in the Rat Liverf Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extract and P-Synephrine on Metabolic

Fluxes in The Rat Liver. http://www.ncbi.nih.gov/pubmed/22592089.

Diunduh tanggal 4 April 2014.

Preedy, V. 2012. Caffeine Chemistry, Analysis, Functions and Effects. Croydon: UK: The Royal Society of Chemistry.

Quirk, R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English (3 ed.). England: Edinburgh : Tearson Education Limited.

Rasmussen, N. 2008. On Speed. New York: New York University Press. Diunduh tanggal 28 Oktober 2014.

Rukmana, R. 2003. Jeruk Nipis, Prospek Agribisnis, Budidaya dan Pascapanen.

Yogyakarta: Kanisius.

Santoso, H. B. 1998. Tanaman Obat Keluarga. Yogyakarta: Teknologi Tepat Guna.

Schlosberg, R. W. 1961. Experimental Psychology (Revised ed.). New York: Methuen and Co LTD.

Schottelius, B. A. 1978. Textbook of Physiology. Saint Louis: C.V. Mosby.

Setiawan, Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Setiawan Dalimartha dan Felix, Adrian. 2013. Fakta Ilmiah Buah dan Segar.

Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Sherwood, L. 2013. Human Physiology Form Cell To System (8th ed.). Toronto: Cengage.

Sidharta, P. 2005. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat.

Snell, R. S. 2010. Clinical Neuroanatomy (7 ed.). Philadephia: PA: Lippincott Williams & Wilkins.


(6)

45 Universitas Kristen Maranatha

Soedibyo, B. 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Stohs, S. J., Preuss, H. G., & Shara, M. 2011. The Safety of Citrus aurantium

(Bitter Orange) and Its Primary Protoalkaloid P-Synephrine.

http://www.nutratechinc.com/advz/Studies2011/Safety/S3%20Stohs%20Pr eus%200411.pdf. Diunduh tanggal 7 Oktober 2014.

Thomas, A. 1989. Tanaman Obat Tradisional . Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology (12

ed.). John Willey &Sons.

Vallejo, R. 2013. Synephrine. http//www.evolutionary.org/synephrine. Diunduh tanggal 2 Oktober 2014.

Vander, A., Sherman, J., & Luciano, D. 2003. Human Physiology The

Mechanisms of Body Function (8 ed.). Boston: McGraw Hill.

Vauzour, D., Vafeiadou, K., Rodriguez-Mateos, A., Rendeiro, C., & Spencer, J. P. 2008. The Neuroprotective Potential of Flavonoids: a Multiplicity of

Effects. http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2593006/. Diunduh

tanggal 15 April 2014.

Wibowo, S. 2013. Herbal Ajaib. Pustaka Makmur.

Woolson, R. F. 1987. Statistical Methodes for the Analysis of Biomedical Data.


Dokumen yang terkait

EFEK AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP EMAIL GIGI YANG MENGALAMI DISKOLORASI

2 36 76

EFEK LAMA PERENDAMAN AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP KEDALAMAN MIKROPOROSITAS EMAIL GIGI

1 8 17

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 4 14

PENGARUH AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Enterococcus Faecalis Dominan Pada Salura

0 3 14

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIK Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm.) Swingle) Terhadap Penyembuhan Ulkus Traumatik Pada Rattus No

0 6 16

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIK Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Christm.) Swingle) Terhadap Penyembuhan Ulkus Traumatik Pada Rattus No

0 1 9

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster.

1 12 19

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm & Panz) Swingle) Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Perempuan Dewasa.

1 3 25

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia [Christm & Panz] Swingle) terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa.

0 1 20