Pemberitaan Larangan Berjilbab Bagi Polwan di Republika.

ABSTRAK

Yurike Puspita Arini, 210110070294, 2014. Skripsi ini berjudul, Pemberitaan
Larangan Berjilbab Bagi Polisi Wanita (Polwan) di Republika. Analisis Framing
Model Robert M. Entman tentang Larangan Berjilbab Bagi Polisi Wanita (Polwan)
pada surat kabar Republika Jakarta Edisi 10 Juni-10 Juli 2013. Pembimbing
Utama Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si., Pembimbing
Pendamping Pandan Yudhapramesti, S.Sos., M.T. Departemen Jurnalistik,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembingkaian berita larangan
berjilbab bagi polwan seperti yang dituliskan Republika edisi 10 Juni-10 Juli 2013.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis pembingkaian
Robert M. Entman sebagai teknik penelitiannya. Hal ini digunakan untuk
mengetahui

bagaimana

mengidentifikasi

masalah,


media

massa

mengkonstruksi

memperkirakan

penyebab

realitas

masalah,

dengan
membuat

keputusan moral, dan penyelesaian masalah atas kasus tersebut.
Simpulan penelitian ini adalah pertama, Republika mengidentifikasikan
masalah larangan berjilbab bagi polwan sebagai masalah pelanggaran hak asasi.

Kedua, Republika memperkirakan sumber masalah dalam kasus ini adalah aturan
seragam resmi yang dimiliki Polri, yakni surat keputusan Kapolri No. Pol:
Skep/702/IX/2005. Ketiga, Republika menentukan keputusan moral bahwa tidak
boleh ada larangan bagi polwan untuk mengenakan jilbab karena hal itu berkaitan
dengan perintah agama yang dilindungi Pancasila dan UUD 1945. Keempat,
Republika menekankan penyelesaian agar Polri mengizinkan polwan berjilbab
dan mengubah aturan seragam resmi serta menyediakan desain seragam yang
disesuaikan dengan kondisi polwan ketika bertugas.
Saran dari hasil penelitian ini ditujukan bagi wartawan Republika agar
selalu berimbang dalam menuliskan pemberitaan dan selalu menerapkan konsep
jurnalisme damai dalam penulisan berita konflik. Hal ini dinilai penting agar
unsur konflik dan masalah hak asasi dalam pemberitaan tersebut tidak terlalu
mencuat dan mempertajam konflik pemberitaan.

v

ABSTRACT

Yurike Puspita Arini , 210110070294 , 2014. This thesis entitled: The News of
Prohibition Veiling For Policewoman in Republika. Framing Analysis Model

Robert M. Entman on Prohibition Veiling For Policewoman in Republika
newspaper, published on June 10 to July 10 , 2013. Main Supervisor Dr. Dadang
Rahmat Hidayat, S.Sos, S.H., M.Si. as an advisor, and Pandan Yudhapramesti,
S.Sos., M.T. As co-advisor, Department of Journalism, Faculty of Communication,
Padjadjaran University, Jatinangor.
The purpose of study was to determine the framing of news about the ban
headscarves for policewomen as it was written on Republika issued on June 10 to
July 10, 2013. This study applied qualitative method by using the framing analysis
research method of Robert M. Entman. This wa to find out how mass media
construct reality by identifying the problem , know about cause problem, to make
moral decisions, and treatment recommendation for that cause.
Research conclusions of this study was that: First, identify the problems
Republika ban headscarves for policewomen as a human rights violations. Second,
Republika estimated source of the problem in this case is owned by the rules
official police uniform , the Chief of Police No. Pol: Skep/702/IX/2005. Third,
Republika determine moral decision that there should be no prohibition for
policewomen to wear the hijab because it is related to a protected religious orders
Pancasila and the 1945 Constitution. Fourth, Republika stressed that the
completion of the Police allow policewomen veiling and change the rules of the
official uniform as well as providing uniform designs are adapted to the

conditions of a police officer while on duty .
Advice from the results of this study aimed to keep it balanced Republika
journalists in writing news and always apply the concept of peace journalism in
news writing conflict . It is considered important that the elements of conflict and
human rights issues in the news not too sticking out and sharpen the conflict
reporting.

vi