HUBUNGAN ANTARA KREDIBILITAS PENYULUH PROGRAM PENANAMAN POHON DENGAN SIKAP PESERTA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP.

ABSTRAK

Muhammad Fario Pb, 210110100116, Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Judul penelitian “Hubungan
Kredibilitas Penyuluh Program Penanaman 25.000 Pohon Dengan Sikap Peserta Terhadap
Lingkungan Hidup”. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. H. Iriana Bakti, M.Si sebagai
pembimbing utama dan sebagai pembimbing pendamping Aat Ruchiat Nugraha, S.Sos,
M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara kredibilitas
penyuluh program penanaman 25.000 pohon PT. Indonesia Power UBP Kamojang dengan
sikap peserta terhadap lingkungan hidup. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu
persyaratan untuk menempuh ujian sarjana Program S1 Jurusan Ilmu Hubungan
Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teori yang digunakan adalah Toeri
Kredibilitas Sumber (Source Credibility Theory) yang dikemukakan oleh Hovland.
Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan inferensial. Sampel dari penelitian ini adalah 95 orang dari 126
peserta yang mengikuti penyuluh program penanaman 25.000 pohon PT. Indonesia Power
UBP Kamojang yang dilaksanakan pada 5 Juni 2014 diambil dengan cara teknik sampling
acak sederhana.
Sementara itu, untuk mengumpulkan data, penulis melakukan penyebaran angket,

wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara kredibilitas penyuluh program penanaman 25.000
pohon dengan dengan sikap peserta terhadap lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar panitia acara menelusuri
karakteristik khalayak untuk menentukan pendekatan komunikator yang cocok dengan
karakteristik khalayak, dengan kemudian komunikator lebih banyak menggunakan humor
di sela-sela penyuluhan untuk membuat suasana akrab dengan peserta. Hal tersebut dapat
mempengaruhi penerimaan khalayak pada komunikator, karena komunikator yang terlalu
kaku dan tidak dapat menyuaikan dengan khalayak, justru akan mendapatkan penolakan
dari khalayak meskipun materi penyuluhan merupakan hal yang penting bagi para peserta.
Hal ini akan membuat tujuan dari acara tidak akan tercapai. Selain itu juga penggunaan
video diawal presentasi dapat dilakukan untuk gebrakan awal sehingga para peserta akan
menaruh perhatian pada komunikator hingga akhir penyuluhan.