PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

(1)

PERKEMBANGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH

TAPANULI SELATAN

Oleh :

Nelly Sartika Simamora NIM 3102121010

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI Diajukan Untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Nelly Sartika Simamora, Nim : 3102121010, “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan. (Pembimbing : Drs. Ponirin, M.Si). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhmmadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan dari periode ke periode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode field reseacrh dimana peneliti langsung turun kelapangan untuk mengadakan penelitian dan mengambil data yang seperlunya, dengan sumber primer dan sumber sekunder. Serta metode library research, yaitu peneliti melakukan penelusuran buku-buku yang berhubungan dengan topik penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode berpikir ilmiah, yaitu dengan cara menganalisis antara kajian teoritis dengan literatur yang tertuang dalam bab pembahasan untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: Pengembangan Muhammadiyah yang dimulai dari daerah Minangkabau, berdirilah muhammadiyah di sibolga. dilanjutkan dengan berdirinya muhammadiyah di padangsidimpuan, Sipirok, Tamiang, Batang Toru, Sigalangan, Sibuhuan, Sayur Matinggi, Simatorkis, serta Hutatonga. Kemudian terbitlah instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggal tentang “Apabila di Daswati II ada sedikitnya 5 Cabang Muhammadiyah, maka sudah dapat mendirikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah”. Kemudian unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli, mengadakan musyawarah dan membagi wilayah Tapanuli menjadi 3 daerah yakni : Pimpinan Muhammadiyah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah berkedudukan di Sibolga. Pimpinan Muhammadiyah Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan berkedudukan di Padangsidempuan. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Nias berkedudukan di Gunung Sitoli. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Berdiri 12 oktober 1967 berdasarkan keluarnya SK PP Muhammadiyah. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan terus meningkat dari periode ke periode. Walaupun kadang mengalami pasang surut. Perkembangan Pimpinan Daerah Muahammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki dampak pada bidang dakwah, pendidikan, dan kemasyarakatan. bertambahnya anggota Muhammadiyah di Tapanuli Selatan dikarenakan turun temurun, dari pendidikan muhammadiyah juga dikarenakan faktor pernikahan.


(6)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan penyertaan-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, karena kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dan tidak pernah luput dari kekhilapan. Dengan adanya kekurangan-kekurangan dari skripsi ini penulis mohon maaf.

Di dalam penyelesaian skripsi ini, tidaklah mudah bagaikan membalikkan telapak tangan, tetapi banyak kendala dan tantangan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan banyak pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi, yang memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya. 3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah


(7)

iii 4. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah.

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan masukan, saran dan nasehat kepada penulis sejak awal perkuliahan saampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang memberikan masukan dan saran kepada penulis.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah beserta stafnya yang telah memberikan ilmu kepada penulis dari awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

9. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai Kedua orang tua saya Bapak Johan Simamora dan ibuku Duma Sari Sihombing, yang merupakan motivator terbesar dalam hidup penulis untuk menyelesaikan studi di universitas negeri medan, terimakasih untuk kasih sayang, doa, dukungan moril, terutama dukungan materi yang telah kalian berikan kepada penulis. Kasih kalian tak terhingga sepanjang masa. Terimakasih

10.Yang saya sayangi dan kasihi kakak serta adik-adik saya Diana Yanti Simamora, Erfina Yanti Simamora, M.Si, Darwin Haholongan Simamora, Sari Depi Simamora, Hema Putri Simamora, Ali Sahrul Simamora, Muhammad Elvin Simamora, Sia Sappulan Simamora.


(8)

iv 11.Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

12.Buat sahabat saya yang saya sayangi Kiki Susanti, Monatia Sari, Ika Safitri, Julianita Tanjung, Ferdiana Arifah, Ayu Irma Putri, Rasyid Habibi, Mukhrizal, Nur Rahmatika Ginting. Terimakasih buat semua dukungannya dan bantuan dalam penyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman PPL saya di SMA Negeri 1 Selesai yaitu : Siti Sarah, Lena Banjarnahor, Dini Astri Suci, Mustika, Ifwanul Hakim, Cosmas Ginting, Herlin.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini penulis mohon maaf.

Penulis, Agustus 2014


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaaat Penelitian ... 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ... 10

B. Kerangka Berpikir ... 15

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16


(10)

vi

C. Sumber Data ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

E. Teknik Analisa Data ... 19

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

1. Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Selatan ... 20

2. Keadaan Geografi dan Iklim ... 28

3. Komposisi Penduduk ... 29

B. Sejarah Berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 36

C. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 44

a. Peiode 1985-1990 ... 45

b. Periode 1991-1995 ... 59

c. Periode 1995-2000 ... 66

d. Periode 2000-2005 ... 75

e. Periode 2005-2010 ... 82

f. Periode 2010-2015 ... 89

D. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Tapanuli Selatan ... 92

BAB V : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98


(11)

vii LAMPIRAN

 Gambar Informan ... 100

 Pedoman Wawancara ... 101

 Daftar Informan ... 102

 Struktur Organisasi ... 103

 Peta ... 104

 Dokumentasi ... 105  Sejarah Ringkas Muhammadiyah Daerah Tapanuli Selatan

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1985-1990

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1991-1995

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1995-2000

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 2000-2005

 Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 2005-2010


(12)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Bupati dan Wakil Bupati TapanuliSelatan Periode ke Periode

... 27

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 30

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 32

Tabel 4.4 Jumlah Sekolah Di Kabupaten Tapanuli Selatan ... 35

Tabel 4.5 Cabang Muhammadiyah di Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ... 41

Tabel 4.6 Susunan Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1966... 43

Tabel 4.7 Cabang-Cabang Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1966 ... 44

Tabel 4.8 Formasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan periode 1985-199 ... 48

Tabel 4.9 Gambaran Sekolah Dasar (SD) Yang Masih Berjalan Sampai Periode Ini ... 53

Tabel 4.10 Nomor dan Tanggal Pendirian Cabang Periode 1985-1990 . 57 Tabel 4.11 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1991-1995 ... 60

Tabel 4.12 Pemekaran Cabang/Ranting dan Pendirian Ranting Muhammadiyah Periode 1991-1995 ... 61


(13)

ix Tabel 4.13 Daftar Cabang Muhammadiyah Se Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1991-1995 ... 63 Tabel 4.14 Data Perguruan Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 1991-1998 ... 64 Tabel 4.15 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 67 Tabel 4.16 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 Setelah Muktamar Muhammadiyah ke-44 ... 70 Tabel 4.17 Daftar Nama Ranting dan Cabang Muhammadiyah Se-Daerah Tapanuli Selatan Periode 1995-2000 ... 71 Tabel 4.18 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 2000-2005 ... 77 Tabel 4.19 Perkembangan Organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah Tapanuli Selatan Periode 2000-2005 ... 80 Tabel 4.20 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 2005-2010 ... 83 Tabel 4.21Data Cabang dan Ranting Muhammadiyah Periode 2005-2010 Setelah Pemekaran ... 87 Tabel 4.22 Susunan Personalia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 2010-2015 ... 89


(14)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Pamplet Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan

... 105

Gambar 2 : Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 105

Gambar 3 : Depan Kantor PDM Tapsel ... 106

Gambar 4 : Visi dan Misi Muhammadiyah di pajang di Kantor PDM Tapsel ... 106

Gambar 5 : Keadaan Perpustakaan di Kantor PDM Tapsel (Tempat Penyimpanan Arsip/Rak buku) ... 107

Gambar 6 : Keadaan Kantor PDM Tapsel ... 107

Gambar 7 : Struktur Kepemimpinan PDM Tapsel ... 108

Gambar 8 : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS)... 108

Gambar 9 : Gedung perkuliahan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ... 109


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 di kota Yogyakarta. Muhammadiyah dikenal dengan organisasi pembaruan pemikiran islam di Indonesia, mengusahakann umat islam kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dan bergerak di berbagai kehidupan umat.(Sudarno, 2009:29)

Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik (ini dibuktikan dengan jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah yang berjumlah ribuan). Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia


(16)

2 dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang ekstrem.

Dalam pembentukannya, menurut Weinata (1995:51) K.H Ahmad Dahlan juga terinspirasi dengan Surat Ali Imran ayat 104, yang terjemahannya berbunyi:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.

Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-7 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.

Pada awalnya perserikatan ini berkembang diwilayah pulau jawa saja, namun dalam waktu cepat dapat menyebar keseluruh Indonesia. Pada masa kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan, pengaruh Muhammadiyah terbatas di wilayah Yogjakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah pekalongan sekarang. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa perserikatan ini ke


(17)

3 Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar ke seluruh Indonesia, perserikatan ini menjadi organisasi Islam yang besar dan berpengaruh dalam pemerintahan Republik Indonesia.

Dalam periode kedua pada masa K.H. Ibrahim (1923-1933), Muhammadiyah melintasi pulau Jawa ke Sumatera, tepatnya pada bulan Juni 1926 berdirilah Muhammadiyah Daerah Minangkabau di Padang Panjang (Sumatera Barat).

Muhammadiyah berdiri di Sumatera Timur adalah tanggal 1 juli 1928, namun kegiatan propaganda (dakwah) gerakan muhammadiyah sudah dimulai sejak 25 Nopember 1927 di Jalan Nagapatan Kampung Keling Medan (sampai kini rumah itu masih ada, tetapi nampaknya dalam penguasaan orang lain). Didirikan oleh perantau-perantau dari Minangkabau,Jawa dan Mandailing, mereka dulu dikampung halamannya sudah menerima paham gerakan pembaharuan Islam, disebut Muhammadiyah. Terutama di Minangkabau yang sudah berdiri Muhammadiyah sejak tahun 1926 di Padang Panjang dan perantau Jawa Yogyakarta sudah berdiri Muhammadiyah sejak 18 Nopember 1912. Walaupun mereka bukan kategori mubaligh yang terampil dan sengaja dikirim, tetapi mereka simpatisan Muhammadiyah yang tersentuh hatinya dengan gerakan Muhammadiyah di Medan. Kemudian pada tanggal 20 Agustus 1930 berdirilah Muhammadiyah di Sibolga dengan dipelopori oleh A.A Mun’im, Marah Kamin, Gudang Sitompul, M. Saleh Thaib, Muhammad Panggabean, M. Thahir Rimin, Adam Sihombing, M. Jamir Panggabean, M. Thaib Simamora dan lain-lain


(18)

4 Tapanuli dan Sumatera Timur merupakan dua daerah administrasi pemerintahan sejak zaman Belanda sampai masa kemerdekaan . Hal ini disebut dengan residenansi yang dikepalai oleh seorang residen. Bekas Residen tersebut masih dapat dilihat pada administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan bermotor, seperti A = Keresidenan Banten, B = Keresidenan Jakarta, AB = Keresidenan Yogyakarta, BL = Keresidenan Aceh, BK = Keresidenan Sumatera Timur, BB = Keresidenan Tapanuli termasuk Nias, BA = Keresidenan Sumatera Barat.

Pada tiap daerah keresidenan itu, Hoofd Bestur (PP. Muhammadiyah) membentuk satuan organisasi, waktu itu disebut Konsul Muhammadiyah, seperti Konsul Muhammadiyah Sumatera Timur yang dipimpin Hamka dan Konsul Muhammadiyah Tapanuli dipimpin HA Mun'in dll. Untuk mengkoordinir kegiatan Konsul Muhammadiyah dalam satu daerah provinsi, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk perwakilan pimpinan pusat, untuk Sumatera Utara dibentuk perwakilan pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diketuai oleh Buya Bustami Ibrahim bertugas mengkoordinir Konsul Muhammadiyah Sumatera Timur dan Konsul Muhammadiyah Tapanuli.

Pada awal bulan Oktober 1930 diadakan openbare vergadering propaganda Muhammadiyah di Padangsidimpuan dengan mendatangkan seorang pembicara khusus dari Bukittinggi (Abd. Malik Shiddik), pada saat itu berdirilah Muhammadiyah Padangsidimpuan dengan status Cabang yang diketuai oleh Kari


(19)

5 Usman Siregar(berdasarkan surat keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah no.470 tanggal 26 April 1934, terhitung mulai tanggal 8 Muharram 1353 H atau bertepatan dengan tanggal 22 April 1934 M). Demikian juga di daerah Sipirok yang diawali dengan openbare Vergadering Propaganda Muhammadiyah pada tanggal 16 Oktober 1930, dalam openbare tersebut hadir Abdul Malik Shiddik dari Bukittinggi dan juga mendatangkan M. Shaleh dari Aek Habil. H.M Sultoni (diangkat sebagai ketua pertama sambil menunggu pelaksanaan congres) beliau menyerahkan tanahnya di depan sekolah Gouverment untuk dijadikan sekolah Muhammadiyah dan pada tanggal 4 Oktober 1931 diresmikan sekolah Muhammadiyah tersebut. Surat Keputusan Pengurus Besar Muhammadiyah no.478 tanggal 13 Juni 1934 M menetapkan H.M. Zainuddin sebagai ketua Muhammadiyah Sipirok (merupakan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan).

Pada muktamar Muhammadiyah ke-34 tahun 1959 di Jogjakarta, ditetapkan perwakilan pimpinan pusat Muhammadiyah di provinsi diganti dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, yang tugasnya tetap mengkoordinir Konsul Muhammadiyah gaya lama. Dan pada muktamar Muhammadiyah ke-36 tahun 1965 di Bandung, menetapkan struktur organisasi Muhammadiyah dengan mempedomani daerah administrasi pemerintahan RI dengan susunan sebagai berikut:

1. Cabang merupakan satuan anggota yang terbagi atas ranting-ranting. 2. Daerah ialah satuan cabang dalam daerah tingkat II (Kabupaten/Kodya), 3. Wilayah yaitu satuan daerah dalam Pemda Tingkat I.


(20)

6 Pimpinan daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan berada di Jalan S. Parman No. 16 Samp. SMU Muhammadiyah II, Padangsidimpuan. Adapaun cabang Muhammadiyah di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebagai berikut :

1. PC Muhammadiyah Sigalangan : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa Muhammadiyah) Kec. Batang Angkola.

2. PC Muhammadiyah Simatorkis : Jl. Sibolga Desa Simatorkis Kec. Angkola Barat (SD Muhammadiyah) Simatorkis – 22736.

3. PC Muhammadiyah Batangtoru : Jl. Melati (Mesjid Taqwa Muhammadiyah Pasar Batangtoru) Batangtoru – 22738.

4. PC Muhammadiyah Sipirok : Jl. Merdeka No. 95 Pasar Sipirok Sipirok – 22742. Feks. 0634.41358

5. PC Muhammadiyah Parsorminan : Jl. Padangsidimpuan - Sipirok (SD Muhammadiyah Parsorminan) Parsorminan.

6. PC Muhammadiyah Hutatonga : Jl. Mandailing (Mesjid Taqwa Muhammadiyah) Kec. Batang Angkola.


(21)

7 7. PC Muhammadiyah Tanotombangan : Jl. Mandailing Kec. Sayur Matinggi

(SD Muhammadiyah

Sihaborgoan)Sayur Matinggi-22774.

8. PC Muhammadiyah P. Sidimpuan Timur : Jl. Padangsidimpuan – Gunung Tua Desa Pargarutan Sampean Kec. Angkola Timur.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Latar belakang berdirinya Organisasi Muhammadiyah 2. Pengaruh Organisasi Muhammadiyah

3. Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan

4. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan


(22)

8 C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi batasan masalah

adalah “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten

Tapanuli Selatan”

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

2. Bagaimana Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

3. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.


(23)

9 F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Memberikaan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.

4. untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Soaial, Pendidikan Sejarah.

5. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam pembentukan karya ilmiah.


(24)

97 BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan

1) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Berdiri 12 oktober 1967 berdasarkan keluarnya SK PP Muhammadiyah.

2) Pengembangan Muhammadiyah dimulai dari daerah Minangkabau, kemudian di Sibolga, Sipirok, Tamiang, Batang Toru, Sigalangan, Sibuhuan, Sayur Matinggi, Simatorkis, serta Hutatonga. Kemudian terbitlah instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang “Apabila di Daswati II ada sedikitnya 5 Cabang Muhammadiyah, maka sudah dapat

mendirikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah”. Kemudian unsur

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli, mengadakan musyawarah dan membagi wilayah Tapanuli menjadi 3 daerah yakni : PDM Kabupaten Tapanuli Tengah berkedudukan di Sibolga. PDM Kabupaten Tapanuli Selatan berkedudukan di Padangsidempuan. PDM Kabupaten Nias berkedudukan di Gunung Sitoli.

3) Bertambahnya anggota Muhammadiyah di Tapanuli Selatan dikarenakan turun temurun, dari pendidikan muhammadiyah juga dikarenakan faktor pernikahan.

4) Perkembangan Pimpinan Daerah Muahammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki dampak pada bidang dakwah, pendidikan, dan kemasyarakatan.


(25)

98 B. Saran

1. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan tetap mempertahankan perkembangan organisai ini.

2. Kepada para komponen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan agar lebih meningkatkan kualitas kerja, karena Pimpinan Daerah Muhammadiyah ini dapat berkembang atas partisipasi komponen Pimpinan Daerah.

3. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah lebih memperhatikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta Ranting Muhammadiyah.


(26)

99 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: P.T Rineka Cipta

A. Suganto, A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru Gootschalk, Louis. Mengerti Sejarah. UI-Press

Kamal, Mustafa ‘dkk’. 1976. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.

Yogyakarta: Persatuan Yogyakarta

Mesiono. 2009. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis Monks, FJ.2006.Psikologi Perkembangan.Yogyakarta:Gajah Mada University

Press

Nasution, Tanwir (editor). 2001. Sejarah Ringkas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Perpustakaan Padangsidempuan.

Salam, Junus. 1962. K.H Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya. Banten: Al-Wasat publishing House

Sairin, Weinata. 1995. Gerakan Pembaruan Muhammadiyah. Jakarta: PT Fajar Interpratama

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Sudarno.dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis dan Organisasi. Surakarta: LPID Universitas Muhammadiyah Surakarta


(1)

7. PC Muhammadiyah Tanotombangan : Jl. Mandailing Kec. Sayur Matinggi (SD Muhammadiyah

Sihaborgoan)Sayur Matinggi-22774.

8. PC Muhammadiyah P. Sidimpuan Timur : Jl. Padangsidimpuan – Gunung Tua Desa Pargarutan Sampean Kec. Angkola Timur.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Latar belakang berdirinya Organisasi Muhammadiyah 2. Pengaruh Organisasi Muhammadiyah

3. Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan

4. Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan


(2)

8 C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi batasan masalah adalah “Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan”

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

2. Bagaimana Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

3. Dampak Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.


(3)

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai perkembangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Memberikaan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.

4. untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Soaial, Pendidikan Sejarah.

5. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam pembentukan karya ilmiah.


(4)

97 BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan

1) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Berdiri 12 oktober 1967 berdasarkan keluarnya SK PP Muhammadiyah.

2) Pengembangan Muhammadiyah dimulai dari daerah Minangkabau, kemudian di Sibolga, Sipirok, Tamiang, Batang Toru, Sigalangan, Sibuhuan, Sayur Matinggi, Simatorkis, serta Hutatonga. Kemudian terbitlah instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang “Apabila di Daswati II ada sedikitnya 5 Cabang Muhammadiyah, maka sudah dapat

mendirikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah”. Kemudian unsur

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli, mengadakan musyawarah dan membagi wilayah Tapanuli menjadi 3 daerah yakni : PDM Kabupaten Tapanuli Tengah berkedudukan di Sibolga. PDM Kabupaten Tapanuli Selatan berkedudukan di Padangsidempuan. PDM Kabupaten Nias berkedudukan di Gunung Sitoli.

3) Bertambahnya anggota Muhammadiyah di Tapanuli Selatan dikarenakan turun temurun, dari pendidikan muhammadiyah juga dikarenakan faktor pernikahan.

4) Perkembangan Pimpinan Daerah Muahammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki dampak pada bidang dakwah, pendidikan, dan kemasyarakatan.


(5)

B. Saran

1. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan tetap mempertahankan perkembangan organisai ini.

2. Kepada para komponen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Selatan agar lebih meningkatkan kualitas kerja, karena Pimpinan Daerah Muhammadiyah ini dapat berkembang atas partisipasi komponen Pimpinan Daerah.

3. Diharapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah lebih memperhatikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta Ranting Muhammadiyah.


(6)

99 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: P.T Rineka Cipta

A. Suganto, A. 1985. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru Gootschalk, Louis. Mengerti Sejarah. UI-Press

Kamal, Mustafa ‘dkk’. 1976. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Persatuan Yogyakarta

Mesiono. 2009. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis Monks, FJ.2006.Psikologi Perkembangan.Yogyakarta:Gajah Mada University

Press

Nasution, Tanwir (editor). 2001. Sejarah Ringkas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Perpustakaan Padangsidempuan.

Salam, Junus. 1962. K.H Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya. Banten: Al-Wasat publishing House

Sairin, Weinata. 1995. Gerakan Pembaruan Muhammadiyah. Jakarta: PT Fajar Interpratama

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Sudarno.dkk. 2009. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis dan Organisasi. Surakarta: LPID Universitas Muhammadiyah Surakarta