Hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR
ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

Gloria Hartanti Simanjuntak

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribusi orang tua pada kesulitan
belajar anak dan motivasi belajar anan. Subjek penelitian ini adalah 34 orang anak yang berada
dalam masa perkembangan pertengahan dan akhir anak dengan renta usia 6 – 14 tahun yang masih
aktif bersekolah dan 34 orang ibu yang memiliki anak dengan karakteristik tersebut. Hipotesis
penelitian ini adalah adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan
motivasi belajar anak. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan sua skala dalam model
Likert yaitu skala Atribusi dan skala Motivasi Belajar. Reliabilitas kedua skala diperoleh dengan
teknik Alpha – Cronbach dari program SPSS for windows versi 16.00. Berdasarkan uji asumsi
yang dilakukan dengan mengunakan korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS for
windows versi 16.00 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan signifikansi sebesar
0,069 (p > 0,01), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua dan
motivasi belajar anak.


Kata kunci : Motivasi Belajar, Atribusi Orang Tua, Kesulitan Belajar Anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CORRELATION PARENT’S ATTRIBUTION TO CHILD’S DIFFICULTY
LEARNING AND CHILD’S MOTIVATION TO LEARN
Gloria Hartanti Simanjuntak

ABSTRACT

This research aimed to find out the correlation between parent’s attribution to child’s
difficulty learning and child’s motivation to learn. Subjects in this research consisted of 34 childs
who was in their mid and late child, has 6-14 years old, still active in school and 34 mothers who
have child with this characteristics. Hypothesis in this research there was correlation correlation
between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn. Data in
this research were obtained by use two Likert scales, Atrribution scale and Motivation to Learn
scale. Reliability of scales were obtained by use Alpha- Cronbach technique of SPSS program for
windows version 16.00. The assumption test were obtained by Chi Square technique of SPSS
program for windows version 16.00 and were obtained significance level was 1,000 ( p>0,05),

which was there no correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and
child’s motivation to learn.

Keywords : Motivation to Learn, Parent’s Attribution, Child’s Difficulty Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR
ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh :
Gloria Hartanti Simanjuntak
NIM : 109114161

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karya ini saya persembahkan untuk :
Orang tua saya yang kuat,
diri sendiri dan mereka yang sedang berjuang melawan dirinya
sendiri.

iv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR
ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

Gloria Hartanti Simanjuntak

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribusi orang tua pada kesulitan
belajar anak dan motivasi belajar anan. Subjek penelitian ini adalah 34 orang anak yang berada
dalam masa perkembangan pertengahan dan akhir anak dengan renta usia 6 – 14 tahun yang masih
aktif bersekolah dan 34 orang ibu yang memiliki anak dengan karakteristik tersebut. Hipotesis
penelitian ini adalah adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan
motivasi belajar anak. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan sua skala dalam model
Likert yaitu skala Atribusi dan skala Motivasi Belajar. Reliabilitas kedua skala diperoleh dengan
teknik Alpha – Cronbach dari program SPSS for windows versi 16.00. Berdasarkan uji asumsi
yang dilakukan dengan mengunakan korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS for

windows versi 16.00 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan signifikansi sebesar
0,069 (p > 0,01), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua dan
motivasi belajar anak.

Kata kunci : Motivasi Belajar, Atribusi Orang Tua, Kesulitan Belajar Anak.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CORRELATION PARENT’S ATTRIBUTION TO CHILD’S DIFFICULTY
LEARNING AND CHILD’S MOTIVATION TO LEARN
Gloria Hartanti Simanjuntak

ABSTRACT

This research aimed to find out the correlation between parent’s attribution to child’s
difficulty learning and child’s motivation to learn. Subjects in this research consisted of 34 childs
who was in their mid and late child, has 6-14 years old, still active in school and 34 mothers who
have child with this characteristics. Hypothesis in this research there was correlation correlation

between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn. Data in
this research were obtained by use two Likert scales, Atrribution scale and Motivation to Learn
scale. Reliability of scales were obtained by use Alpha- Cronbach technique of SPSS program for
windows version 16.00. The assumption test were obtained by Chi Square technique of SPSS
program for windows version 16.00 and were obtained significance level was 1,000 ( p>0,05),
which was there no correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and
child’s motivation to learn.

Keywords : Motivation to Learn, Parent’s Attribution, Child’s Difficulty Learning

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
karunia, pertolongan, kasih dan bimbinga-Nya pada penulis sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Atribusi Orang Tua
pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak” dalam rangka
memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis
mendapatkan begitu banyak bantuan dan doa dari berbagai pihak. pada
kesempatan ini, dengan penuh rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, Msi. selaku Dekan Fakultas Psikologi.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si. selaku Ketua Program Studi
Fakultas Psikologi,arahan
3. Alm. Ibu Dra. Lusia Partidarmanastiti, M.S. selaku dosen pembimbing
akademik dan dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan,
semangat, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis.
4. Ibu Sylvia Carolina MYM, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi atas
waktu dan dukungan yang diberikan kepada penulis untuk tetap optimis
dalam menyelesaikan skripsi.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi atas bimbingan, pengarahan, dan
didikannya kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan di
Fakultas Psikologi.
6. Karyawan di sekretariat Fakultas Psikologi dan di Laboratorium Fakultas
Psikologi atas bantuannya dalam menyempurnakan perjuangan penulis
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
7. Bapak Drs. Hotlan Simanjuntak selaku ayah atas dukungan, doa, nasehat,
arahan, semangat, rasa percaya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga penulis mampu menempuh perkuliah di Fakultas Psikologi
Universitas Yogyakarta ini. Terima kasih atas kesabaran dan kasih sayang
yang telaha diberikan kepada penulis sehingga penulis menjadi optimis
dan semangat dalam menghadapi kendala-kendala selama menyelesaikan
pendidikan Psikologi ini.
8. Ibu Rimenda Surbakti, S.Pd. selaku ibu atas kasih sayang dan kesabaran
yang tidak pernah habis, atas kepercayaan dan keoptimisan akan
kemampuan penulis, atas dukungan dan doa yang diberikan kepada
penulis. Penulis tidak akan mampu percaya diri bila bukan karena ibu
Rimenda Surbakti yang mengajarkannya kepada penulis.

9. Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak, S. T. dan keluarga
selaku saudara atas perhatiannya, kasih sayangnya yang diberikan kepada
penulis. Penulis juga berterima kasih karena banyak hal yang telah dibagi
oleh Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak sehingga

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

wawasan penulis semakin terbuka dan mampu memandang sesuatu dari
sisi yang berbeda.
10. Saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak, S.T. selaku saudara atas perhatian
dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis. Penulis juga
berterima kasih karena penulis mampu memjadi pribadi yang lebih kuat,
disiplin, lebih realistis, lebih tangguh, mampu memprioritaskan hal yang
penting, lebih fokus dan lebih berani berkat kritikan dan tukar pikiran dari
saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak.
11. Teman-teman seperjuangan Psikologi 2010 atas kerja sama dan
dukungannya. Semoga kita bisa menjadi berkat dimana pun kita berada.
12. Sahabat-sahabat Naposobulung di gereja Huria Kristen Batak Protestan

Yogyakarta atas dukungan, pengalaman, dan perhatiannya kepada penulis.
Semua apa pun yang terjadi sungguh sangat berarti. Rogate, Jansen, Ruth,
Deni, Areri, Okta, Bang Iwan, Etha, Ariva, Frangki, Gabriel, Wulan,
Daniel, David, Riki, Bang Riko,Yanti, Naomi, Firman, Janwesh, Mario,
Tulus dan sahabat-sahabat lainnya yang tidak sempat disebutkan disini
namun ada didalam hati.
13. Semua pihak yang membantu penulis dalam mencari data penelitian atas
bantuannya. Bantuan ini sungguh sangat berarti bagi penulis.
14. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi subjek
penelitian.
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
terima kasih.
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat terbuka terhadap masukan berupa kritik dan saran agar skripsi
ini dapat menjadi lebih baik dan sempurna. Penulis juga berharap bahwa skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.


Penulis

Gloria Hartanti Simanjuntak

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................

ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................

v

ABSTRAK...................................................................................................

vi

ABSTRACT................................................................................................

vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............

viii

KATA PENGANTAR................................................................................

ix

DAFTAR ISI...............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL.......................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

xviii

BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................

1

B. Rumusan Masalah.............................................................................

7

C. Tujuan Penelitian..............................................................................

7

D. Manfaat Penelitian............................................................................

7

1. Manfaat Teoritis.........................................................................

7

2. Manfaat Praktis..........................................................................

7

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................

8

A. Motivasi Belajar...............................................................................

8

1. Definisi Motivasi Belajar...........................................................

8

a. Definisi Motivasi................................................................

8

b. Definisi Belajar...................................................................

8

2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi.................

9

3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...........................

10

4. Aspek Motivasi Belajar.............................................................

10

B. Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak............................

11

1. Atribusi......................................................................................

11

a. Definisi Atribusi.................................................................

11

b. Dimensi Atribusi.................................................................

12

c. Sumber Kesalahan Atribusi................................................

13

d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada
Anak....................................................................................

14

2. Kesulitan Belajar.......................................................................

17

a. Definisi Kesulitan Belajar..................................................

17

b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan
Belajar.................................................................................

18

c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak.............................

18

d. Jenis Kesulitan Belajar.........................................................

20

3. Anak dan Orang Tua..................................................................

21

a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak....

21

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua..................

23

C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar
Anak dan Motivasi Belajar Anak.....................................................
D. Hipotesis...........................................................................................

23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................

28

A. Jenis Penelitian.................................................................................

28

B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................

28

C. Definisi Operasional ........................................................................

28

D. Subjek Penelitian..............................................................................

29

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel......................................

30

F. Metode Pengumpulan Data..............................................................

30

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.................................................

37

1. Validitas......................................................................................

37

2. Reliabilitas..................................................................................

37

3. Seleksi Aitem..............................................................................

38

H. Teknik Analisis Data........................................................................

42

1. Uji Normalitas............................................................................

42

2. Uji Linearitas..............................................................................

42

3. Uji Hipotesis...............................................................................

43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................

44

A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................

44

B. Deskripsi Subjek...............................................................................

45

C. Deskripsi Data Penelitian.................................................................

46

xv

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hasil Penelitian.................................................................................

51

1. Uji Asumsi..................................................................................

51

a. Uji Normalitas......................................................................

51

b. Uji Linearitas........................................................................

52

2. Uji Hipotesis...............................................................................

53

E. Pembahasan......................................................................................

54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................

57

A. Kesimpulan.......................................................................................

57

B. Saran.................................................................................................

57

1. Subjek Penelitian........................................................................

57

2. Guru............................................................................................

58

3. Penelitian Selanjutnya................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

60

LAMPIRAN................................................................................................

63

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Diagram 2.1

Skema Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan
Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak.............................

27

Tabel 3.1

Blue Print Skala Atribusi Sebelum Uji Coba..........................

34

Tabel 3.2

Blue Print Sebaran Aitem pada Skala Atribusi Sebelum Uji
Coba.........................................................................................

35

Tabel 3.3

Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba.............

36

Tabel 3.4

Blue Print Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar Sebelum
Uji Coba...................................................................................

36

Tabel 3.5

Blue Print Seleksi Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba.....

39

Tabel 3.6

Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba....

40

Tabel 3.7

Blue Print Seleksi Aitem Skala Motivasi Belajar Setelah Uji
Coba.........................................................................................

41

Tabel 3.8

Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba....

42

Tabel 4.1

Deskripsi Ibu............................................................................

45

Tabel 4.2

Deskripsi Anak.........................................................................

46

Tabel 4.3

Deskripsi Data Penelitian.........................................................

47

Tabel 4.4

Deskripsi Data Penelitian Dimensi Atribusi............................

48

Tabel 4.5

Uji Normalitas..........................................................................

51

Tabel 4.6

Uji Liniearitas..........................................................................

52

Tabel 4.7

Uji Hipotesis............................................................................

53

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :
Skala Atribusi dan Motivasi Belajar..........................................................

63

Lampiran 2 :
Hasil Seleksi Aitem Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.........................

90

Lampiran 3 :
Reliabilitas Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.......................................

97

Lampiran 4 :
Uji Deskriptif Mean Empirik.....................................................................

99

Lampiran 5 :
Uji Normalitas............................................................................................

102

Lampiran 6 :
Uji Linearitas..............................................................................................

110

Lampiran 7 :
Uji Hipotesis...............................................................................................

xviii

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kesulitan belajar merupakan keadaan dimana anak mengalami
hambatan dalam proses belajar yang membuat anak tidak dapat mencapai
hasil belajar atau prestasi yang maksimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani,
2014). Banyak jenis hambatan dalam proses belajar seperti kekacauan
belajar,

ketidakmampuan

anak

dalam

mengikuti

kegitan

belajar,

ketidakmampuan anak dalam menguasai materi pelajaran, keterlambatan
anak dalam memahami materi, dan anak yang berpotensi tinggi memiliki
prestasi yang rendah (Warkitri dalam Irham dan Wiyani, 2014).
Kesulitan belajar ini memiliki faktor penyebabnya sendiri-sendiri.
Menurut Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014) faktorfaktor penyebab hambatan belajar anak dapat dikategorikan kedalam dua
sumber yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak (eksternal) dan faktor
yang berasal dari dalam diri anak (internal). Faktor eksternal merupakan
penyebab yang berasal dari luar diri anak seperti kondisi ruangan belajar,
beratnya materi pembelajaran, cara guru dalam menerangkan materi,
gangguan dari teman sekelas, gangguan dari beban pekerjaan lain diluar
sekolah yang menggangu anak dalam belajar diluar sekolah, kodisi keluarga
anak. Faktor internal beberapa diantaranya seperti kesehatan anak,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

kemampuan intelegensi anak, kondisi fisik anak, kepercayaan diri anak,
motivasi belajar anak.
Reformasi dalam dunia pendidikan Indonesia sudah sungguh sangat
diperlukan (Baswedan, 2014). Perhatian yang dibutuhkan untuk merevolusi
kondisi pendidikan Indonesi tentunya tidak hanya cukup dari pemerintah
saja namun juga sangat diperlukan bantuan dari tiap keluarga. Keluarga
adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Kinerja akademik
anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi didalam
rumah atau bersama keluarganya.
Sebelum dapat membantu anak dalam mengatasi kesulitan beljar yang
dialaminya, baik pemerintah maupun orang tua perlu untuk melihat hal-hal
apa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut dapat muncul
sehingga prestasi yang diraih anak rendah. Setiap anak memiliki faktor
penyebab yang berbeda-beda namun salah satu faktor eksternal umum yang
menjadi hambatan adalah mutu pendidikan Indonesia yang masih buruk.
Masih terdapat 75% sekolah di Indonesia yang tidak memenuhi standar
layanan minimum pendidikan (Baswedan, 2014). Nilai rata-rata uji
kompetensi guru di Indonesia sebesar 44,5 dimana nilai ini masih jauh dari
nilai yang diharapan yaitu 70. Berdasarkan pada pemetaan The Learning
Curve-Pearson pada tahun 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa mutu
pendidikan Indonesia berada pada posisi ke 40 dari 40 negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Faktor eksternal tidak hanya datang dari pihak sekolah saja, kondisi
keluarga juga memiliki pengaruh bagi prestasi yang dapat diraih oleh anak
didik. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak.
Kinerja akademik anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang
terjadi didalam rumah atau bersama keluarganya (Baswedan, 2014). Dengan
kata lain adalah bila keluarga tidak dapat berperan baik dan kurang mampu
mendukung anak dalam pendidikannya dapat menjadi tambahan hambatan
bagi anak untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Ada banyak hal yang dapat keluarga, terutama orang tua, berikan bagi
anak untuk dapat mendukung anak dalam proses belajarnya seperti
memasukkan anak kedalam sekolah yang berfasilitas lengkap yang tentunya
didukung oleh ekonomi keluarga, komunikasi yang baik dan positif, waktu
bersama anak, membantu anak untuk disiplin, mengapresiasi hasil belajar
anak, dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak hal yang dapat
dilakukan orang tua pada anak, beberapa perilaku orang tua pada anak
dipengaruhi oleh atribusi orang tua pada anaknya.
Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku
orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari
orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Atribusi merupakan bentuk
dasar dan yang mempengaruhi bentuk dari sosial kognitif seseorang atau
pola pemikiran seseorang (Miller, 1995). Pola pemikiran orang tua
mengenai anaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

bagaimana perilaku orang tua terhadap anaknya, yang karenanya akan
mempengaruhi pola perkembangan anak.
Dalam beratribusi pada umumnya individu atau orang tua melihat
suatu perilaku melalui tiga dimensi (Baron dan Byrne, 2004). Pertama
adalah dimensi locus (sebab-akibat) dimana orang tua melihat apakah faktor
penyebab prestasi rendah anak berasal dari dalam diri anak atau luar diri
anak. Kedua adalah stability (stabil-tidak stabil) dimana orang tua
mempertimbangkan apakah faktor penyebab hadir secara konsisten hadir
atau tidak selalu hadir mempengaruhi perilaku anak. Ketiga adalah
Controllability (dapat dikontrol-tidak dapat dikontrol) dimana orang tua
mempertimbangkan apakah faktor penyebab merupakan hal yang dapat
dikendalikan oleh anak atau tidak.
Selain faktor eksternal, faktor internal anak pun ikut berpengaruh pada
munculnya kesulitan belajar pada anak. Rasa malas, kurang disiplin, tidak
punya daya juang, motivasi belajar yang kurang merupakan faktor – faktor
internal anak yang dapat mengganggu anak dalam belajar. Seperti dimensi
ketiga dari atribusi diatas, faktor internal anak dapat dimasukkan kedalam
dua kategori yaitu faktor internal yang dapat dikontrol oleh anak dan faktor
internal yang tidak dapat dikontrol oleh anak.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang dapat
dikontrol oleh anak. Motivasi belajar anak dipengaruhi oleh dua hal yaitu
hal yang berada dalam diri anak dan hal yang berada diluar diri anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

(Winkel dalam Khodijah, 2014). Hal yang berada dalam diri anak yang
dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya adalah sikap anak.
Kekuatan kontrol anak ini ditentukan oleh bagaimana sikap anak dalam
mengatasi hambatan belajar demi mencapai tujuan belajar yang dicitacitakan. Bila anak bersikap lemah terhadap hambatan yang ada, bisa jadi
motivasi belajar anak rendah dan bila anak bersikap tegas dan kuat untuk
mencapai tujuan belajarnya bisa menjadikan motivasi belajar anak tinggi.
Selain hal yang berada dalam diri anak, motivasi belajar anak juga
dipengaruhi oleh hal yang berada diluar diri anak. Hal yang berada diluar
diri anak yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya
adalah peran dari orang tua. Apakah orang tua memberikan penghargaan
ataukah orang tua hanya memberikan hukuman bagi anak tentunya
mempengaruhi bagaimana motivasi belajar anak. Sampai pada penjelasan
ini kita dapat melihat bahwa motivasi belajar anak tidak hanya dapat
dikontrol oleh anak saja namun juga berada dibawah pengaruh orang tua.
Hal ini ikut turut menjelaskan bagaimana pola perilaku orang tua
mempengaruh pola perkembangan anak.
Hubungan antara orang tua dan anak tentu penting bagi pendidikan
anak seperti yang telah dibahas sebelumnya, walau pun seiring berjalannya
tumbuh kembang anak tingkat ketergantungan anak pada orangtua menurun
(Desmita, 2008). Walau pun ketergantungan anak menurun namun anak,
terutama anak yang berada pada periode pertengahan dan akhir, tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

meluangkan banyak perhatiannya pada orang tuanya. Anak memperhatikan,
memperlajari dan memahami bagaimana perilaku, sikap, motivasi orang tua
serta aturan yang dimainkan oleh orang tua. Selain bentuk perilaku yang
terlihat langsung oleh anak, hal-hal seperti motivasi orang tua, harapan
orang tua terhadap anak juga dapat dipahami dan disadari oleh anak yang
tentunya memberikan banyak pengaruh bagi kondisi intrinsik anak seperti
kepercayaan diri dan lain lainnya. Melihat kepada bagaimana pola
pemikiran orang tua dapat mempengaruhi pola pertumbuhan anak, maka
penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan atribusi orang
tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar
anak dan motivasi belajar anak ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi anak.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi di
bidang ilmu pengetahuan Psikologi terutama pada bidang atribusi orang
tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna bagi masyarakat, terutama bagi orang tua, guru dan peneliti
berikutnya mengenai hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar
anak dan motivasi belajar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi Belajar
a. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere (Prawira, 2011).
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong dan yang
mengarahkan perilaku individu (Petri dalam Khodijah, 2014). Kekuatan
tersebut ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
(tindakan) individu untuk dapat mencapai tujuannya (McDonald dalam
Khodijah, 2014). Selain sebagai pendorong, motivasi juga menjaga
kelangsungan perilaku individu tersebut (Eggen dan Kauchak dalam
Khodijah, 2014). Maslow (dalam Prawira, 2011) menyebutkan bahwa
motivasi bersifat tetap, tidak berakhir, berfluktuasi, kompleks dan
menjadi karakteristik dasar bagi perilaku individu. Berdasarkan pada
beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya
dorong dalam diri individu yang ditandai dengan timbulnya afektif dan
perilaku individu untuk mencapai tujuannya.
b. Definisi Belajar
Belajar adalah proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba
sesuatu sendiri, mendengarkan dan mengikuti petunjuk (Spears dalam
Khodijah, 2014). Belajar juga dapat diartikan sebagai proses memperoleh
8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

pengetahuan, memperoleh kompetensi, mempertajam keterampilan,
membentuk kebiasaan, membentuk sikap, mengatasi kendala dan proses
beradaptasi (Crow dkk; Bell dkk dalam Khodijah, 2014). Sejalan dengan
definisi

sebelumnya,

belajar

merupakan

proses

kognitif

yang

mentransformasikan stimulus dari lingkungan ke dalam fase pemrosesan
informasi untuk memperoleh suatu kapabilitas yang baru (Gagne dan
Briggs dalam Khodijah, 2014). Belajar merupakan proses dimana anak
memadukan konsep baru dan konsep lama yang telah diterimanya dari
lingkungan (Fosnot dkk dalam Khodijah, 2014). Proses belajar anak
ditandai oleh berubahnya perilaku anak yang disebabkan oleh
pengalaman belajar anak (Cronbach dalam Khodijah, 2014). Perilaku
atau tingkah laku hasil belajar anak tersebut memiliki sifat yang relatif
menetap pada diri anak (Morgan dalam Mustaqim, 2001). Kesimpulan,
belajar merupakan proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba,
mendengarkan dan mengikuti petunjuk untuk memperoleh pengetahuan,
kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan yang
baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses
beradaptasi.
2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi
Menurut Irham dan Wiyani (2014), Anak yang memiliki motivasi
belajar tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Anak memiliki ketekunan dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

b. Anak tidak mudah putus asa atau memiliki ketahanan untuk tetap
berusaha ketika menghadapi hambatan dalam belajar.
c. Anak mampu mempertahan fokus selama belajar.
d. Anak aktif terlibat selama proses belajar.
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Winkel (dalam Khodijah, 2014), faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar anak adalah sebagai berikut :
a. Faktor intrinsik
Faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
anak. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, kebutuhan, minat,
nilai, aspirasi, pengalaman, pendidikan, cita-cita dan sikap yang dimiliki
oleh anak.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang berasal dari hal diluar diri
anak. Faktor ekstrinsik dapat berupa hukuman atau penghargaan dari
guru dan atau orang tua.
4. Aspek Motivasi Belajar
Menurut Chernis dan Goleman (dalam Azizah, 2014) motivasi belajar
memiliki beberapa aspek yaitu :
a. Dorongan mencapai sesuatu
Anak dengan motivasi belajar yang baik memiliki tujuan dan
berjuang untuk mencapai tujuannya tersebut.
b. Komitmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Anak memiliki rasa memiliki tugas dan kewajiban untuk belajar
dengan baik. Anak memiliki rasa tangung jawab untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang dimilikinya dengan baik.
c. Inisiatif
Inisiatif merupakan pemikiran pribadi anak untuk memulai
menyelesaikan tugasnya tanpa disuruh terlebih dahulu oleh orang tua.
Inisiatif juga merupakan kesiapan untuk bertindak atau melakukan
sesuatu berdasakan peluang atau kesepatan yang tersedia.
d. Optimis
Optimis adalah sikap gigih dalam mengejar tujuan walau pun anak
mengalami kegagalan atau kemunduran. Optimis membuat anak tidak
gampang menyerah dan putus asa ketika mengalami kegagalan atau
kesulitan dalam kegiatan belajarnya.

B. Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar anak.
1. Atribusi
a. Definisi Atribusi
Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku
orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari
orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Manusia umumnya tidak
puas hanya mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain, tetapi juga
ingin tahu alasan dibalik perilaku tersebut. Selain itu artibusi juga
diartikan sebagai usaha individu dalam memahami perilaku orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

yang kemudian individu menarik kesimpulan mengenai apa yang
mendasari perilaku orang lain tersebut (Dayakisni dan Hundaniah, 2009).
Kesimpulan, atribusi merupakan upaya aktif individu untuk mengetahui
serta memahami hal-hal yang melatarbelakangi perilaku orang lain.
b. Dimensi Atribusi
Wiener (dalam Khodijah, 2014) menjelaskan tiga dimensi atribusi
yaitu:
1) Sebab – Akibat (locus)
Ketika individu mengatribusikan perilaku orang lain maka
individu mencoba memahami faktor yang menyebabkan perilaku
tersebut apakah berasal dari faktor luar diri (eksternal) atau faktor
yang berasal dari dalam diri (internal) orang tersebut.
2) Stabil – Tidak Stabil (Stability)
Selanjutnya

individu

mempertimbangkan

apakah

faktor

penyebab perilaku tersebut bersifat stabil atau tidak stabil. Bersifat
stabil artinya penyebab perilaku tersebut hadir secara konsisten
mempengaruhi perilaku orang tersebut. Bersifat tidak stabil artinya
penyebab perilaku tersebut tidak konsisiten hadir atau tidak selalu
hadir mempengaruhi perilaku orang tersebut.
3) Dapat Dikontrol – Tidak Dapat Dikontrol ( Controllability )
Individu pada umumnya juga mempertimbangkan sebab
perilaku tersebut apakah merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh
pelaku atau hal yang berada diluar kendali pelaku. Pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

untuk dapat beratribusi dalam dimensi ini, individu secara otomatis
juga beratribusi melalui dimensi sebab-akibat. Sehingga yang terjadi
adalah

individu

mempertimbangkan

sebab

perilaku

tersebut

merupakan hal internal yang dapat dikendalikan, hal eksternal yang
dapat dikendalikan, hal internal yang tidak dapat dikendalikan atau hal
eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku.
c. Sumber Kesalahan Atribusi
Baron dan Byrne (2004) menjelaskan beberapa sumber dasar
kesalahan dalam atribusi sebagai berikut :
1) Bias Korespondensi
Bias

korespondensi

adalah

kecenderungan

individu

mengabaikan penyebab eksternal yang jelas ikut mempengaruhi
timbulnya suatu perilaku. Bias ini disebabkan oleh karena individu
terlalu memfokuskan perhatiaannya pada perilaku orang lain, sehingga
konteks dimana perilaku itu terjadi menjadi terabaikan
2) Efek Aktor Pengamat
Efek aktor pengamat adalah kecenderungan untuk mengatribusi
perilaku diri disebabkan oleh faktor eksternal dan perilaku orang lain
disebabkan oleh faktor internal. Bias ini dapat terjadi karena individu
menyadari pengaruh eksternal pada perilakunya sendiri, namun tidak
menyadari pengaruh eksternal tersebut pada perilaku orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Bias Mengutamakan Diri Sendiri
Bias mengutamakan diri adalah kecenderungan mengatribusikan
perilaku diri yang positif sebagai akibat dari faktor internal dan
perilaku diri yang negatif sebagai akibat faktor eksternal. Bias ini
terjadi karena pada umumnya manusia menyukai keberhasilan dan
mempercayai bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari
dirinya sendiri bukan akibat dari hal-hal yang berasal dari luar dirinya.
Bias ini juga dapat terjadi karena manusia pada umumnya memiliki
kebutuhan untuk melindungi diri dan meningkatkan self esteem.
d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada Anak
Menurut Scott A Miller dalam Jurnalnya yang berjudul “ Parents’s
Attributions for Their Children’s Behavior” faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi atribusi orang tua pada perilaku anak adalah sebagai
berikut :
1) Faktor Objek Atribusi (Anak)
a) Usia Anak
Menurut Miller, orang tua akan memberikan penjelasan yang
berbeda mengenai perilaku anaknya yang berumur 5 tahun dengan
anaknya yang berumur 15 tahun. Hal ini dapat dikarenakan anak
umur 5 tahun memiliki kemampuan berfikir yang lebih rendah
dibandingkn dengan anak berusia 15 tahun. Pada umumnya, anak
yang berusia lima tahun masih lebih banyak membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

bimbingan dan krontrol dari orang yang lebih dewasa untuk
membantunya mengontrol perilakunya sendiri.
b) Jenis Kelamin Anak
Jenis kelamin anak juga mempengaruhi atribusi orang tua,
terutama pada prestasi yang diharapkan dari anak. Didapati bahwa
ibu lebih menaruh harapan lebih tinggi pada anak lelaki mengenai
prestasi anak dimasa depan dibandingkan pada anak perempuan.
Ibu didapati lebih mudah puas pada prestasi yang diperoleh oleh
anak perempuannya dan tidak terlalu menaruh harapan besar pada
pencapaian anak perempuan dimasa depannya.
c) Bentuk Perilaku Anak
Yang terakhir adalah perilaku anak yang akan diatribusi,
apakah perilaku tersebut baik atau buruk. Didapati bahwa ibu
memiliki kecenderungan untuk mengatribusi perilaku yang positif
pada

karateristik

dan

personal

sang

anak

dari

pada

menghubungkannya pada pengaruh eksternal. Berlaku juga
sebaliknya, yaitu ibu cenderung mengatribusikan perilaku negatif
dengan pengaruh eksternal pada anak.
2) Faktor Subjek (Orang tua)
Atribusi yang berbeda juga dapat timbul walaupun orang tua
mengatribusikan perilaku yang sama pada anak yang sama. Hal ini
secara umum dapat dikarenakan oleh pengalam atau emosi yang
berbeda yang dialami oleh orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

a) Faktor dari perbedaan antara ayah dan ibu
Dari beberapa penelitian didapat beberapa perbedaan antara
atribusi ayah dan ibu. Ayah lebih sering menghubungkan pengaruh
eksternal pada perilaku anak dibandingkan dengan ibu. Disisi
lainnya ibu didapati lebih sering melihat pengaruh pengasuhan ibu
sendiri pada perilaku anak dibandingkan oleh ayah. Walau pun
tidak dapat dipastikan secara utuh perbedaan ini, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa ibu dan ayah memiliki perbedaan dalam
mengatribusi perilaku anak.
b) Individual differences among parents
Emosi atau mood yang sedang dialami oleh orang tua ketika
mengatribusi anak juga mempengaruhi atribusi itu sendiri. Seperti
didapati bahwa ibu yang sedang marah akan lebih cenderung
mengatribusi perilaku anak dengan lebih negatif. Atau juga ketika
ibu sedang senang, ibu juga akan cenderung mengatribusi perilaku
bermasalah anak dengan lebih negatif.
c) Cross Cultural Comparisons
Culture atau budaya keluarga juga mempengaruhi atribusi
orang tua. Budaya yang berbeda menaruh nilai-nilai dan harapan
yang berbeda pula, seperti budaya timur seperti Jepang dan China
lebih menaruh perhatian pada effort dari pada abiliti anak
dibandingkan dengan orang tua dari US.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

d) Parent versus other adults
Tentu saja bila dibandingkan orang dewasa yang lain orang
tua akan lebih bias ketika mengatribusi perilaku anaknya. Namun
juga tidak dapat dipungkiri juga bahwa orang tua memiliki
pengalaman bersama anak dan pengetahuan lebih mengenai anak
mereka dibandingkan orang lain, seperti guru. Namun bila kita
melihat lebih spesifik pada masalah bagaimana performasi anak
dalam perlajaran disekolah, tentu saja atribusi guru akan lebih tepat
dibandingkan dengan orang tua, selain itu juga guru memiliki data
murid lain yang bisa dibandingkan pada prestasi si anak.
e) Parent versus childrens
Orang tua bisa saja mengatribusi perilaku anak secara positif,
namun bagi anak itu sendiri sebagai perilaku bisa saja memiliki
atribusi yang berbeda dari orang tuanya yang tentunya akan lebih
akurat dibandingkan dengan atribusi yang dibuat oleh orang tua.
2. Kesulitan Belajar
a. Definisi Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak menunjukkan
kesenjangan antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi
akademik yang dicapai anak pada kenyataannya (Blassic dan Jones
dalam Irham dan Wiyani, 2014). Kesulitan belajar juga dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dimana anak mengalami hambatan-hambatan
dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat mencapai hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

optimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani, 2014). Dapat disimpulkan
bahwa kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih
rendah dibandingkan dengan potensi

yang dimiliki oleh anak

dikarenakan adanya hambata-hambatan yang dialami anak selama proses
belajar.
b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar
Karakteristik umum anak yang mengalami kesulitan belajar adalah
sebagai berikut (Bassett dkk; Chalfant; National Joint Committee on
Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008) :
1) Sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi.
2) Keterampilan membaca buruk.
3) Strategi belajar dan menghafal buruk.
4) Sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak.
5) Kurang memahami diri dan memiliki motivasi rendah dalam
menyelesaikan tugas akademik terutama bagi mereka yang tidak
menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi mereka.
6) Keterampilan motorik yang buruk.
7) Keterampilan sosial yang buruk.
c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak
Abu Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014)
menjelaskan faktor penyebab kesulitan belajar sebagai berikut :
1) Faktor Intern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Faktor Intern adalah faktor penyebab yang berasal dari diri anak.
Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu :
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang menyebabkan anak mengalami
kesulitan belajar diantaranya adalah sakit keras, kurang sehat,
kelemahan atau cacat tubuh, dan lain sebagainya.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dapat menyebabkan anak mengalami
kesulitan belajar diantaranya adalah inteligensi rendah, bakat
rendah, minat rendah, motivasi rendah, kesehatan mental yang
kurang baik, kepribadian dan kebutuhan yang khusus.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor penyebab kesulitan belajar yang
berasal dari luar diri anak. Faktor Eksternal dibagi menjadi dua yaitu:
a) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial penyebab kesulitan belajar diantaranya
adalah peralatan belajar yang tidak memadai dan tidak lengkap,
kondisi ruang belajar yang kurang layak, kurikulum yang tidak
efetif diterapkan bagi keselurahan anak, waktu proses belajarmengajar yang tidak disiplin, kurangnya tenaga guru, guru yang
kurang mampu mengampu mata pelajaran, guru yang menuntut
standar yang terlalu tingi bagi kemampuan anak dan lain
sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

b) Faktor Sosial
Faktor sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada
anak diantaranya adalah kondisi keluarga yang tidak mendukung
proses belajar anak, hubungan antara guru dan anak, hubungan
orang tua dan anak, pola pengasuhan orang tua, hubungan antar
saudara, teman bermain dan lingkungan sosial yang tidak
mendukung dan tidak sesuai dengan proses belajar anak diluar
sekolah.
d. Jenis Kesulitan Belajar
Warkitri (dalam Irham dan Wiyani, 2014) menjelaskan beberapa
jenis kesulitan belajar yang sering dialami oleh anak sebagai berikut :
1) Kekacauan Belajar
Kekacauan belajar adalah ketika proses belajar anak terganggu
karena munculnya suatu hal yang bertentangan dengan tujuan awal
dari pembelajarannya. Hal tersebut seperti teman yang mengganggu
selama proses belajar dikelas atau seperti tanggung jawab pekerjaan
rumah yang terlalu berat sehingga anak tidak memiliki waktu dan
tenaga untuk belajar kembali dirumah.
2) Ketidakmampuan Belajar
Ketidakmampuan belajar adalah ketika anak menunjukkan
gejala tidak mampu mengikuti kegiatan belajar dan atau menghindari
kegiatan belajar sehingga hasil belajar yang dicapai rendah.
3) Disfungsi Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Disfungsi belajar adalah ketika anak tidak mampu menguasai
materi pelajaran walau sudah mengikuti proses belajar dengan tekun.
Pada jenis kesulitan belajar ini, anak tidak menunjukkan adanya
gangguan secara mental, alat indra, ataupun gangguan fisik dan
psikologis lainnya.

4) Kurang Berprestasi
Kurang berprestasi adalah ketika anak dengan potensi
intelektual tinggi atau diatas normal memiliki prestasi belajar yang
rendah.
5) Lambat Belajar
Lambat Belajar adalah ketika anak sangat lambat menerima dan
memahami materi yang dipelajarinya dan membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan anak lain yang memiliki potensi intelektual
yang sama.
3. Anak dan Orang Tua
a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak.
Periode masa pertengahan dan masa akhir anak menurut
Aristoteles (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) berlangsung sejak
usia 7 tahun sampai 14 tahun. Disamping itu, Kohnstamm (dalam
Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa periode ini
berlangsung dari umur 6 tahun hingga 12 tahun. Ahli lainnya, Hurlock
(dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010), menyatakan bahwa periode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

berlangsung mulai usia 6 tahun hingga 11 tahun. Maka, berdasarkan
pada pendapat tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa periode
pertengahan dan akhir anak atau masa anak sekolah (school age)
berlangsung pada usia 6 tahun hingga 14 tahun.
Desmita (2008) menyatakan bahwa salah satu tanda yang
menunjukkan bahwa anak mulai memasuki masa pertengahan dan masa
akhir anak adalah masuknya anak ke sekolah dasar. Aristoteles dan
Kohnstamm (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyebut periode
ini sebagai masa anak sekolah. Sejalan dengan hal tersebut, Havighurst
(dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa salah satu
tugas perkembangan anak pada periode ini adalah mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung. Ketika anak memasuki usia 7 tahun, Piaget (dalam Santrock,
2002) menjelaskan bahwa terjadi perkembangan kognitif pada anak
yaitu berkembangnya pemikiran praoperasional menjadi pemikiran
operasional konkret. Pemikiran operasional konkret adalah operasi dari
tindakan mental yang memungkinkan anak untuk melakukan secara
mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Berdasarkan pada
beberapa penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa salah satu karakteriktik
yang nampak pada anak yang memasuki periode ini adalah
berkembangnya pemikiran kognitif anak yang beriringan dengan tugas
perkembangan anak yaitu mengembangkan keterampilannya dalam
membaca, menulis dan berhitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua.
Pada periode ini tingkat ketergantungan anak pada orang tua
berkurang dibandingkan dengan periode perkembangan sebelumnya
(Desmita, 2008). Kontrol dari orang tua terhadap anak juga ikut
berkurang seiring anak memasuki periode ini. Hal ini tidak mengartikan
bahwa orang tua benar-benar melepas kontrolnya pada anak namun orang
tua tetap mengontrol atau mengawasi anaknya secara tidak langsung.
Pada periode pertengahan dan akhir anak ini, anak lebih banyak
mempelajari dan memahami mengenai sikap, motivasi orang tua, aturan
dalam

keluarga

yang

memampukan

anak

untuk

lebih

dapat

mengendalikan tingkah lakunya sendiri.

C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar Anak dan
Motivasi Belajar Anak.
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih rendah
dibandingkan dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Hal ini dapat
dikarenakan adanya hambatan-hambatan yang dialami anak selama proses
belajar.
Pada umumnya anak yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan
beberapa ciri perilaku lain seperti sulit mempertahankan atensi ketika datang
distraksi, keterampilan membaca buruk, strategi belajar dan menghafal buruk,
sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak, kurang
memahami diri, motivasi belajar rendah terutama bagi anak yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi anak, keterampilan
motorik buruk dan keterampilan sosial buruk ( Bassett dkk; Chalfant; National
Joint Committee on Learning dalam Ormrod, 2008).
Motivasi belajar yang rendah menjadi ciri bagi anak yang mengalami
kesulita