PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SMAN 20 MEDAN T.P 2013/2014.

(1)

Oleh:

Nenty Anggraini NIM 409421015

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Nenty Anggraini dilahirkan di Desa Harum Sari, pada tanggal 05 Mei 1991. Almarhum Ayah bernama Gianto dan Ibu bernama Siamah dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk di SDN Harum Sari Aceh Tamiang dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di MTs Muhammadiyah Kuala Madu Langkat-Binjai dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Tamiang Hulu dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantu Peta Konsep

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Termodinamika Di Kelas

XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembanding I, Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen pembanding II, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen pembanding III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan FMIPA UNIMED, serta Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Kepala SMAN 20 Medan, Bapak dan Ibu guru serta seluruh Staf Pegawai dan siswa kelas XI SMAN 20 Medan.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta Ibu Siamah yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, kepada Abang Syamsuddin, Kakak Sumarmi, Abang Sukadi, Kakak Ngatiyah yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.


(5)

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis Kak Suvera Santi, Kak Suci Widya Rahmi, Junisa, Rizcha Dwitya, Fitriani, Rafika Dini Damanik, Arif Sastra, Rahmi Sri Hanida, Ina Gadis Bangun Marike, Khairunnisa, Adelina Sarumpaet, Dwi Astini, Wirakaryati, Indah Pratiwi, Sundari, Priastuti, Halimatusyakdiyah, Nining Pratiwi, Siti Sarah, Supriyani, Taufik Hambali, Nurifa Zahro Harahap, Syukria Hadana Putra Lubis, yang telah memberi semangat dan membantu menyelesaikan skripsi ini, teman-teman Fisika Dik A 2009, teman-teman Fisika Dik A 2010, teman-teman PPLT SMANSABA serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, 2014

Penulis,

Nenty Anggraini NIM. 409421015


(6)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK TERMODINAMIKA DI KELAS XI SMAN 20 MEDAN T.P 2013/2014

Nenty Anggraini (409421015) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep pada materi pokok termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretest postest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Semester II SMAN 20 Medan yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah 132 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 15 soal dengan 5 option jawaban yang telah valid dan lembar observasi untuk aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua orang observer. Uji hipotesis menggunakan uji t satu pihak.

Hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,16 dengan standar deviasi 8,17 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 33,13 dengan standar deviasi 9,64. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 54,34 dengan standar deviasi 12,03 dan kelas kontrol 46,06 dengan standar deviasi 11,35. Rata-rata nilai aktivitas siswa selama menggunakan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep pada pertemuan I adalah 47,88, rata-rata nilai aktivitas pada pertemuan II adalah 55,77, dan rata-rata nilai aktivitas pada pertemuan ketiga adalah 63,64. Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung = 2,875 dan ttabel = 1,669, sehingga thitung > ttabel (2,875 > 1,669) maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep di SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

Kata kunci: Model pembelajaran advance organizer, Peta konsep , Hasil belajar, Aktivitas.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4 1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6 1.7 Definisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 88888

2.1Kerangka Teoritis 8 2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Aktivitas Belajar 10 2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 11 2.1.5 Model Pembelajaran Advance Organizer 12

2.1.6 Penerapan Advance Organizer 15

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Advance Organizer 16 2.1.8 Pengertian Media 16

2.1.9 Peta Konsep 17

2.1.10 Taksonomi Bloom 19

2.1.11 Materi Pembelajaran Termodinamika 21 2.2 Kerangka Konseptual 33

2.3 Hipotesis 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.3 Variabel Penelitian 35

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 35

3.5 Instrumen Penelitian 36

3.5.1 Tes Hasil Belajar 36


(8)

vii

3.6 Uji Validitas Tes 37

3.7 Prosedur Pelaksanaan 38

3.8Teknik Analisis Data 39

3.8.1Menentukan Rata-Rata dan Simpangan Baku 39

3.8.2 Uji Normalitas 39

3.8.3 Uji Homogenitas 40

3.8.4 Uji Hipotesis 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 43

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 43

4.1.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

4.1.1.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

4.1.2 Pengujian Analisa Data 45

4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretes 46

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretes 46

4.1.2.3 Uji Normalitas Data Postes 47

4.1.2.4 Uji Homogenitas Data Postes 47

4.1.2.5 Uji Hipotesis Penelitian 48

4.1.3 Observasi 48

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Struktur Model Pembelajaran Advance Organizer 13

Tabel 2.2 Tipe-Tipe Taksonomi Bloom yang telahn Direvisi 20

Tabel 3.1 Desain Penelitian 36

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Materi Pokok 37

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 46

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 46

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 47

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 47

Tabel 4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis 48

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I 49

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan II 51

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan III 52


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Usaha yang dilakukan Gas pada Piston 21

Gambar 2.2 Proses Isotermal 22

Gambar 2.3 Proses Isobarik 23

Gambar 2.4 Proses Isokhorik 23

Gambar 2.5 Proses Adiabatik 24

Gambar 2.6 Perjanjian Tanda pada Hukum I Termodinamika 25

Gambar 2.7 Siklus Termodinamika 29

Gambar 2.8 Siklus Carnot 30

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 44

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 45

Gambar 4.3 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63

Lampiran 2. Peta Konsep 101

Lampiran 3. LKS 104

Lampiran 4. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 110

Lampiran 5. Instrumen Penelitian 120

Lampiran 6. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 126

Lampiran 7. Deskriptor Observasi Belajar Siswa 128

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 129

Lampiran 9. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 138

Lampiran 10. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 141

Lampiran 11. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 144

Lampiran 12. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 147

Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol 150

Lampiran 14. Taksonomi Blomm 152

Lampiran 15. Perhitungan Statistik Dasar 157

Lampiran 16. Uji Normalitas Data 159

Lampiran 17. Uji Homogenitas Data 163

Lampiran 18. Uji Hipotesis Data 165

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 169

Lampiran 20. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 176

Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 177

Lampiran 22. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 178


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam atau sains adalah pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif tentang alam semesta beserta isinya. Pelajaran sains merupakan salah satu pelajaran yang berisi pengetahuan yang menekankan pada interaksi langsung dengan objek sasaran pelajaran guna memberikan pemahaman yang lebih nyata kepada siswa yang mempelajarinya. Pelajaran sains diarahkan agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-konsep keterkaitan dengan kehidupan nyata.

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Fisika merupakan bagian dari sains yang memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam. Selain itu, mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.

Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari seorang guru ke siswa. Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka.

Berdasarkan fakta proses belajar mengajar dilapangan bahwa guru dalam mengajarkan konsep dan teori fisika melalui kegiatan yang hanya berpusat pada guru, siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan secara aktif dan kurang membuka kesempatan untuk mengembangkan proses berpikir siswa. Pembelajaran dengan metode ini belum memberdayakan seluruh potensi siswa sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk


(13)

mengikuti pelajaran selanjutnya dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut.

Dari hasil studi pendahuluan di SMAN 20 Medan, siswa-siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena fisika tidak terlepas dari rumus-rumus dan materi yang sulit. Pernyataan ini didukung oleh Druxes (Harjanto, 2012) yang mengatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang “tidak disukai” dan merupakan pelajaran yang berat. Anggapan sebagian besar siswa yang menyatakan fisika sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menarik turut mempengaruhi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa itu sendiri.

Dari hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang studi fisika kelas XI SMAN 20 mengatakan bahwa minat belajar siswa masih rendah karena mereka selalu mengalami kebingungan dalam menyelesaikan soal-soal fisika, apalagi jika soal-soal diubah sedikit maka mereka kebingungan mengerjakannya. Siswa hanya dapat mengingat ataupun memahami soal-soal di saat hari itu saja tetapi jika tiba saat ujian mereka tidak bisa mengerjakan soal-soal kembali. Hal ini membuat siswa hanya menghafal rumus dan bukan memahami konsep fisika untuk menyelesaikan soal saat menghadapi ujian. Dalam pembelajaran digunakan pembelajaran konvensional yang hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar.

Berdasarkan masalah diatas salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika dan agar membuat siswa berminat terhadap materi fisika dan mampu mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidik agar siswa mau belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Menurut Ausubel (Joyce, 2009:281), model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran bermakna yang dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik. Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajaran,


(14)

3

artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu).

Adapun dalam beberapa penelitian yang relevan mengenai penerapan advance organizer dalam pembelajaran, yakni penelitian Indah (2011) menyimpulkan bahwa advance organizer memiliki pengaruh yang baik dalam meningkatkan hasil belajar belajar fisika siswa. Rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer mengalami peningkatan sebesar 75,9. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer mengalami peningkatan, pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 61,2, pada pertemuan II diperoleh nilai rata-rata 72,7, dan pertemuan III diperoleh nilai rata-rata 76,4. Sehingga diperoleh nilai rata-rata aktivitas selama menggunakan model pembelajaran advance organizer sebesar 70,1 dengan kategori aktif (baik). Namun, pada saat menerapkan model pembelajaran advance organizer peneliti menemukan kendala dalam membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok, sehingga tidak semua siswa mendapat pemahaman yang bermakna. Penelitian Denny (2012) menyimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer memiliki pengaruh yang baik dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran advance organizer adalah 72,50. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional 60,63. Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran advance organizer secara keseluruhan baik. Namun demikian, dalam menerapkan model pembelajaran advance organizer penulis menemukan kendala dalam penelitian antara lain, sulitnya untuk menjangkau setiap kelompok karena pengaturan posisi meja yang kurang tepat, tidak semua kelompok mendapat giliran untuk mempresentasikan hasil diskusinya karena waktu yang terbatas, dan adanya siswa yang menggangu temannya sehingga membuat keributan di dalam kelas. Penelitian Arko (2012) menyimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer pada materi kalor dinyatakan efektif karena hasil


(15)

belajar kelas eksperimen telah memenuhi KKM, hasil belajar kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, dan guru dapat mengelola kelas dengan baik. Hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran advance organizer diatas KKM yaitu sebesar 71,14 sedangkan hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dibawah KKM yaitu sebesar 64,41. Aktivitas siswa yang diamati selama pembelajaran mengalami peningkatan. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 66,00, pertemuan II diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 72,43, serta pada pertemuan III diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 78,40. Nilai aktivitas ini tergolong aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dikategorikan baik yaitu 71,14. Hal inilah yang memberikan kesimpulan bahwa aktivitas siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam penelitiannya, peneliti kurang mengaitkan isi materi dan kurang memberi contoh dalam materi tersebut sehingga model advance organizer kurang terlaksana dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model advance organizer dengan memperhatikan selektifitas dalam membimbing dan memperhatikan siswa dalam kelompok, efisiensi waktu dalam pelaksanaan pembelajaran, kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari dan memberi contoh dalam proses pembelajaran, penggunaan media agar siswa dapat lebih mengingat konsep dan menghubungkannya dengan materi yang diajarkan. Sehingga judul penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantu Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Termodinamika Di Kelas XI SMAN 20

Medan T.P 2013/2014”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari hasil investigasi awal sesuai latar belakang diatas, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah


(16)

5

2. Model penyampaian materi yang dilakukan guru masih menggunakan

model konvensional (satu arah)

3. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika masih rendah.

1.3Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Peneliti melakukan penelitian di kelas XI SMAN 20 Medan semester II T.P 2013/2014.

2. Menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep

pada penyampaian materi.

3. Materi pokok yang diajarkan adalah termodinamika.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran konvensional pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas XI SMAN 20 Medan T.P

2013/2014 selama pelaksanaan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep?

4. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep dan pembelajaran konvensional?


(17)

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI SMAN 20 Medan

selama pelaksanaan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep T.P 2013/2014.

4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 20

Medan melalui penerapan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep dan pembelajaran konvensional T.P 2013/2014.

1.6Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

advance organizer berbantu peta konsep di SMAN 20 Medan T.P 2013/2014 pada materi pokok termodinamika

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran

3. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa.

1.7Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

2. Model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran


(18)

7

pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model advance organizer berbantu

peta konsep pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P. 2013/2014 (kelas eksperimen) mengalami peningkatan, dimana sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 36,16 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 54,34.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P. 2013/2014 (kelas kontrol) mengalami peningkatan, dimana sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 33,13 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata postes siswa sebesar 46,06.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model advance organizer berbantu peta konsep pada pertemuan I rata-rata skor sebesar 47,88 yang termasuk kategori cukup aktif, pada pertemuan II meningkat menjadi 55,77 yang masih termasuk kategori cukup aktif, dan pada pertemuan III meningkat menjadi 63,64 yang termasuk kategori aktif. Dapat disimpulkan aktivitas siswa meningkat selama mengikuti pembelajaran dengan model tersebut.

4. Ada perbedaan yang signifikan dari model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014 dengan thitung > ttabel = 2,875 > 1,669 pada taraf siginifikansi α = 0,05.


(20)

60

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut

1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer ketika melakukan pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan lebih dari satu orang observer sehingga lebih mudah terlaksana dan terkontrol dalam melakukan pengamatan.

2. Dalam pembagian kelompok, berikan kebebasan kepada siswa untuk memilih

teman kelompoknya agar siswa tidak kaku dan malu dalam diskusi maupun dalam menyampaikan pendapat. Karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk memahami setiap materi yang dibebankan kepada masing-masing siswa.

3. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer diharapkan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok, selanjutnya terus memotivasi siswa agar percaya diri dalam menyampaikan pendapat.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed

Hamalik, Oemar., (2006), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hamsah, Alief., (2009), Metode Peta Konsep.

http://alief-hamsa.blogspot.com/2009/05/peta-konsep-adalah-suatu-ilustrasi.html. Harjanto, Arif., (2012), Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI)

Sebagai Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas., Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Haryadi, Bambang., (2007), Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Teguh Karya, Surakarta.

Joyce, Bruce., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Majid, Abdul., (2008), Perencanaan Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Munte, Denny., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Di Kelas XI SMA., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo Yogyakarta.

Noor, Juliansyah., (2010), Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Purwanto., 2008, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.


(22)

62

Sondix., (2013), Pengertian Aktivitas Menurut Para Ahli,

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html

Sudjana., (2005), Metoda Statistika Edisi Ke 6, Penerbit Tarsito, Bandung. Supiyanto., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Phibeta Aneka Gama, Jakarta. Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit

Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tumanggor, Arko., (2012), Pengaruh Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas X Semester II Sma Negeri 1 Hinai kab. Langkat T.P. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Wilis, Dahar., (1989), Teori-teori Belajar, Erlangga, Bandung.


(1)

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran konvensional pada materi pokok termodinamika kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI SMAN 20 Medan selama pelaksanaan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep T.P 2013/2014.

4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 20 Medan melalui penerapan model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep dan pembelajaran konvensional T.P 2013/2014.

1.6Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

advance organizer berbantu peta konsep di SMAN 20 Medan T.P

2013/2014 pada materi pokok termodinamika

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran

3. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang serupa.

1.7Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

2. Model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran bermakna yang dirancang utnuk memperkuat pengetahuan siswa tentang


(2)

pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model advance organizer berbantu peta konsep pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P. 2013/2014 (kelas eksperimen) mengalami peningkatan, dimana sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 36,16 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 54,34.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P. 2013/2014 (kelas kontrol) mengalami peningkatan, dimana sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 33,13 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata-rata-rata postes siswa sebesar 46,06.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model advance

organizer berbantu peta konsep pada pertemuan I rata-rata skor sebesar 47,88

yang termasuk kategori cukup aktif, pada pertemuan II meningkat menjadi 55,77 yang masih termasuk kategori cukup aktif, dan pada pertemuan III meningkat menjadi 63,64 yang termasuk kategori aktif. Dapat disimpulkan aktivitas siswa meningkat selama mengikuti pembelajaran dengan model tersebut.

4. Ada perbedaan yang signifikan dari model pembelajaran advance organizer berbantu peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi termodinamika di kelas XI SMAN 20 Medan T.P 2013/2014 dengan thitung > ttabel = 2,875 > 1,669 pada taraf siginifikansi α = 0,05.


(4)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut

1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer ketika melakukan pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan lebih dari satu orang observer sehingga lebih mudah terlaksana dan terkontrol dalam melakukan pengamatan.

2. Dalam pembagian kelompok, berikan kebebasan kepada siswa untuk memilih teman kelompoknya agar siswa tidak kaku dan malu dalam diskusi maupun dalam menyampaikan pendapat. Karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk memahami setiap materi yang dibebankan kepada masing-masing siswa.

3. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer diharapkan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok, selanjutnya terus memotivasi siswa agar percaya diri dalam menyampaikan pendapat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed

Hamalik, Oemar., (2006), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

System, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hamsah, Alief., (2009), Metode Peta Konsep. http://alief-hamsa.blogspot.com/2009/05/peta-konsep-adalah-suatu-ilustrasi.html.

Harjanto, Arif., (2012), Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI)

Sebagai Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas., Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Haryadi, Bambang., (2007), Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, Teguh Karya, Surakarta.

Joyce, Bruce., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Majid, Abdul., (2008), Perencanaan Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Munte, Denny., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Di Kelas XI SMA., Skripsi, FMIPA, Unimed,

Medan.

Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo Yogyakarta.

Noor, Juliansyah., (2010), Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Purwanto., 2008, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.


(6)

Sondix., (2013), Pengertian Aktivitas Menurut Para Ahli,

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html

Sudjana., (2005), Metoda Statistika Edisi Ke 6, Penerbit Tarsito, Bandung.

Supiyanto., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Phibeta Aneka Gama, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tumanggor, Arko., (2012), Pengaruh Pengaruh Model Pembelajaran Advance

Organizer Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas X Semester II Sma Negeri 1 Hinai kab. Langkat T.P. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Wilis, Dahar., (1989), Teori-teori Belajar, Erlangga, Bandung.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTU SIMULASI PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY (PHET) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 3 PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE DI SMAN 12 BANDA ACEH

0 5 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN HIPOTESIS DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 12 51

EFEKTIVTAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDEFINISIKAN DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

2 9 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU

0 0 11

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI PADA SMAN 1 SIBERUT TENGAH Nia Pusvita Dewi

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TALAMAU Listia Ariska

0 1 9

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IIS 2

0 1 9