Makanan Tradisional di Simpang Jalan.

Pikiran Rakyat
-o

o

Selasa

4

5
20

o Mar

6

7

21

22


OApr

. Kamis0 Jumalo Sablu

Rabu

OMei

8

9

10

23

@

OJun


25

OJul

11
26

0 Ags

12

o Mlnggu

13
27

o Sep

14


28

0

Okl

MakananTradisional
di SimpangJalan
BANDUNG,

(PR).-

Kurangnya perhatian generasi muda terhadap makanan
tradisional membuat produk
yang termasuk ke dalam budaya daerah ini berada di persimpanganjalan. Padahal, makanan tradisional memiliki prospek yang cerah dalam dunia
industri pangan tanah air.
"Generasi muda kurang
memberi perhatian karena terdesak oleh makanan siap saji.
Namun, ada usaha penggalian

kembali yang dilakukan untuk
mengembangkanjenis makanan tradisional yang memenuhi
selera kontemporer," ujar antropolog yang juga guru besar
Universitas Padjadjaran, Prof.
Kusnaka Adimiharja, saat
mempresentasikan makalah
dalam seminar dan pameran
kuliner Sunda "Peran Strategis
Makanan Tradisional Sunda
Dalam Menunjang Ketahanan
Panga'l dan Pariwisatadi Jawa
Barat", di Bale Rumawat Universitas Padjadjaran JIn. Dipati Ukur 35, Bandung, Selasa
(22/12).
Dalam seminar yang digelar
Jurusan Teknik Industri Pangan Fakultas Teknik Industri
Pertanian Universitas Padjadjaran ini, Kusnaka mengatakan, makanan tradisional khususnya kuliner Sunda saat ini
sudah memasuki dunia industri pangan, walaupun sistemnya masih belum pas. "Selain
I!l!miliki~ospek yang sangat

Klioinn


Humno;

cerah, industri makanan tradisional Sunda merupakan industri kreatif yang memiliki
daya saing kuat serta didukung
oleh sumber daya alam melimpah di Jawa Barat," ujarnya.
.

Sementara itu, Idawati Nazaruddin dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat mengatakan, hal-hal
yang harus diperhatikan pada
usaha kuliner Sunda di antaranya adalah sumber,bahan baku, pengangkutan, penyimpanan, pemasaran, pengolahan,
dan penyajian bahan makanan
yang harus memenuhi standar
nilai seni, ekonomis, dan higienis. "Usaha makanan tradisional pun sebaiknya menggunakan bahan yang menjadi komoditi daerah dan memberdayakan masyarakat lokal," katanya.
Seminar regional yang dihadiri 125 peserta inijuga memamerkan ragam makanan khas
Sunda seperti opa'k ketan, kolontong, dan rengginang. Selain itu, terdapat pula kreasi
makanan para Mahasiswa Fakultas Teknik Industri Pertanian yang menggunakan rasi
atau beras singkong.
Stan ini ramai dikunjungi
peserta karena keunikan dan

kreatifitasnya. Makanan yang
disajikan di antaranya risoles,
onigiri (nasi kepal khas Jepang), bubur pacar, dan serabi
yang terbuat dari rasi. (A157)*~*_

1I..""t4

'nnQ

15
29

ONov

16
30

.Des

31