Keabsahan Pemutusan Hubungan Kerja pada PT. Delta Metro Guard melalui Short Messages Service (SMS) ditinjau dari UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan UU No.11 Tahun 2008 Tentang ITE.
ABSTRAK
KEABSAHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA
PADA PT. X MELALUI SHORT MESSAGES SERVICE (SMS) DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Hersenda Oktifiando
110113080168
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuka
jalan bagi pengguna teknologi dalam menyelesaikan suatu
kepentingan dalam bentuk formal. Salah satunya adalah penggunaan
Short Message Service (SMS) sebagai media untuk melaksanakan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di PT X. Tujuan hukum dalam
penelitian ini untuk mengetahui keabsahan PHK melalui SMS
berdasarkan UUK dan UU ITE serta mengetahui akibat hukum bagi
perusahaan atas PHK terhadap pekerjanya melalui SMS.
Penulis melakukan pendekatan secara yuridis normatif dengan
bahan berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier baik berupa
peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum dan hasil
penelitian. Penelitian ini menggunakan metodologi yuridis kualitatif,
penelitian pustaka. Teknik pengumpulan data penulis melakukan studi
dokumen, wawancara salah satu Human Resource Development
kantor pusat dari PT X dan pihak serikat buruh Riau-Bengkalis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa PHK
dilakukan PT. X, berdasarkan Pasal 155 ayat (1), (2), dan (3) UUK,
SMS dapat dikategorikan kepada PHK tidak melalui penetapan. Jika di
lihat dari sudut pandang UU ITE yaitu Pasal 5 ayat (3), maka SMS
tersebut hanya dapat dinyatakan alat bukti yang sah saja, dalam hal
ini pengaturannya harus merujuk pada prosedur PHK pada UUK.
Akibat hukum kepada PT. X atas 27 orang pekerja yang di PHK maka
batal demi hukum. Pekerja tersebut harus dipekerjakan kembali pada
periode berikutnya.
iv
iv
KEABSAHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA
PADA PT. X MELALUI SHORT MESSAGES SERVICE (SMS) DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Hersenda Oktifiando
110113080168
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuka
jalan bagi pengguna teknologi dalam menyelesaikan suatu
kepentingan dalam bentuk formal. Salah satunya adalah penggunaan
Short Message Service (SMS) sebagai media untuk melaksanakan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di PT X. Tujuan hukum dalam
penelitian ini untuk mengetahui keabsahan PHK melalui SMS
berdasarkan UUK dan UU ITE serta mengetahui akibat hukum bagi
perusahaan atas PHK terhadap pekerjanya melalui SMS.
Penulis melakukan pendekatan secara yuridis normatif dengan
bahan berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier baik berupa
peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum dan hasil
penelitian. Penelitian ini menggunakan metodologi yuridis kualitatif,
penelitian pustaka. Teknik pengumpulan data penulis melakukan studi
dokumen, wawancara salah satu Human Resource Development
kantor pusat dari PT X dan pihak serikat buruh Riau-Bengkalis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa PHK
dilakukan PT. X, berdasarkan Pasal 155 ayat (1), (2), dan (3) UUK,
SMS dapat dikategorikan kepada PHK tidak melalui penetapan. Jika di
lihat dari sudut pandang UU ITE yaitu Pasal 5 ayat (3), maka SMS
tersebut hanya dapat dinyatakan alat bukti yang sah saja, dalam hal
ini pengaturannya harus merujuk pada prosedur PHK pada UUK.
Akibat hukum kepada PT. X atas 27 orang pekerja yang di PHK maka
batal demi hukum. Pekerja tersebut harus dipekerjakan kembali pada
periode berikutnya.
iv
iv