TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT TERHADAP KERUGIAN ATAS BARANG YANG DIAKIBATKAN OLEH BAHAYA LAUT DALAM PENGIRIMAN MENGGUNAKAN KAPAL LAUT TERKAIT DENGAN HAGUE-VISBY RULES DAN KITAB U.
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT
TERHADAP KERUGIAN ATAS BARANG YANG DIAKIBATKAN OLEH
BAHAYA LAUT DALAM PENGIRIMAN MENGGUNAKAN KAPAL LAUT
TERKAIT DENGAN HAGUE-VISBY RULES DAN KITAB UNDANGUNDANG HUKUM DAGANG
FAWZAN IRCHAMSYAH
110110090379
ABSTRAK
Hukum pengangkutan barang melalui laut membebankan tanggung
jawab kepada seorang pengangkut untuk menjaga keselamatan barang
yang diangkutnya dari segala macam hal-hal yang dapat menyebabkan
kerusakan terhadap barang selama diperjalanan. Hal-hal tersebut
diantaranya adalah bahaya laut, dimana banyak sekali kasus
pengangkutan dimana barang mengalami kerusakan oleh peristiwa
bahaya laut. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui
peristiwa apa saja yang dapat tergolong kedalam bahaya laut serta
bagaimana pertanggungjawaban pengangkut dalam hal kerusakan yang
terjadi pada barang yang berakibat dari bahaya laut.
Metode pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif, yang menelaah bahan pustaka
primer, sekunder dan tersier, antara lain Hague-Visby Rules dan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang, konsep–konsep pengangkutan laut, dan
teori–teori tentang bahaya laut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, suatu peristiwa bahaya laut dapat
diartikan sebagai peristiwa-peristiwa yang dapat ditemui selama
pengangkutan laut, namun pada dasarnya belum ada definisi yang baku
mengenai bahaya laut menurut Hague-Visby Rules maupun Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang. Akan tetapi terdapat faktor-faktor yang
dapat menjadi sumber pertimbangan seorang hakim dalam menentukan
suatu peristiwa bahaya laut. Serta tanggung jawab pengangkut mengenai
kerusakan barang akibat bahaya laut, pengangkut dapat dimintai
pertanggungjawaban serta harus mengganti kerugian kepada pihak yang
dirugikan. Akan tetapi pengangkut juga diberikan kesempatan untuk
membuktikan bahwa kerusakan tersebut bukan merupakan kesalahan
pengangkut sehingga tanggung jawabnya dapat dibatasi oleh peraturan
yang terdapat di dalam Hague-Visby Rules dan Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang.
iv
TERHADAP KERUGIAN ATAS BARANG YANG DIAKIBATKAN OLEH
BAHAYA LAUT DALAM PENGIRIMAN MENGGUNAKAN KAPAL LAUT
TERKAIT DENGAN HAGUE-VISBY RULES DAN KITAB UNDANGUNDANG HUKUM DAGANG
FAWZAN IRCHAMSYAH
110110090379
ABSTRAK
Hukum pengangkutan barang melalui laut membebankan tanggung
jawab kepada seorang pengangkut untuk menjaga keselamatan barang
yang diangkutnya dari segala macam hal-hal yang dapat menyebabkan
kerusakan terhadap barang selama diperjalanan. Hal-hal tersebut
diantaranya adalah bahaya laut, dimana banyak sekali kasus
pengangkutan dimana barang mengalami kerusakan oleh peristiwa
bahaya laut. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui
peristiwa apa saja yang dapat tergolong kedalam bahaya laut serta
bagaimana pertanggungjawaban pengangkut dalam hal kerusakan yang
terjadi pada barang yang berakibat dari bahaya laut.
Metode pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif, yang menelaah bahan pustaka
primer, sekunder dan tersier, antara lain Hague-Visby Rules dan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang, konsep–konsep pengangkutan laut, dan
teori–teori tentang bahaya laut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, suatu peristiwa bahaya laut dapat
diartikan sebagai peristiwa-peristiwa yang dapat ditemui selama
pengangkutan laut, namun pada dasarnya belum ada definisi yang baku
mengenai bahaya laut menurut Hague-Visby Rules maupun Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang. Akan tetapi terdapat faktor-faktor yang
dapat menjadi sumber pertimbangan seorang hakim dalam menentukan
suatu peristiwa bahaya laut. Serta tanggung jawab pengangkut mengenai
kerusakan barang akibat bahaya laut, pengangkut dapat dimintai
pertanggungjawaban serta harus mengganti kerugian kepada pihak yang
dirugikan. Akan tetapi pengangkut juga diberikan kesempatan untuk
membuktikan bahwa kerusakan tersebut bukan merupakan kesalahan
pengangkut sehingga tanggung jawabnya dapat dibatasi oleh peraturan
yang terdapat di dalam Hague-Visby Rules dan Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang.
iv