Selanjutnya

;

'

LEMBARAN-NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No. 16, 1954.

DANA MONETER INTERNASIONAL. BANK INTERNATIONAL. KEANGGOTAAN REPUBLIK INDONESIA.
Undang-undang No. 5 tahun 1954, tentang keanggotaan
Republik Indonesia dari Dana Moneter Internasional
(International Monctery Fund) dan Bank Internasional
untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International
Bank for Reconstruction and Development) Penjelasa.r
dalam Tambahan Lembaran Negara No. 515).

Presiden Repuhlik lndo11esia,
Menimbang: bahwa Dana Moneter Internasional (selanjutnya
dinamakan "Dana") dan Bank Internasional untuk Rekonstruksi
dan Pembangunan (selanjutnya dinamakan "Bank") telah didirikan sesuai Konperensi Moneter dan Keuangan Perserikatan Bangsabangsa di Bretton Woods, New Hampshire di Amerika Serikat
dalam bulan Juli 1944;

bahwa Dana dan Bank telah menerima resolusi-resolusi yang
dilampirkan kepada undang-undang ini sebagai berturut-turur
lampiran A dan lampiran B, yang menetapkan peraturan-peraturan
dan syarat-syarat berdasarkan atas mana Republik Indonesia dapat
dipersilahkan menjadi anggota berturut-turut dari Dana dan Bank;
bahwa Republik Indonesia perlu menjadi anggota Dana dan
Bank tersebut;
.

Mengingat: pasal 118 dan pasal 120 Undang-undang Dasar
Setnentara Republik Indonesia;
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
UNDANG-UNDANG TENT ANG KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY FUND) DAN BANK
INTERNASIONAL UNTUK REKONTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK FOR RECONSTRUCTION
AND DEVELOPMENT).
Pasal 1
Presiden Republik Indonesia dapat memberi kuasa untuk:


1. Menanda tangani atas nama Pemerintah Republik Indonesia
berturut-turut pasal-pasal Persetujuan Dana dan pasal-pasal
Persetujuan Bank; dan
2. menyerahkan kepada Pemerintah Amerika Serikat dokumendokumen pernyataan penerimaan pasal-pasal Persetujuan Dana
dan pasal-pasal Persetujuan Bank, yang menyatakan bahwa
Pemerintah Republik Indonesia telah menerima, sesuai dengan
undang-undangnya, masing-masing pasal-pasal tadi dan peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang termuat dalam masingmasing resolusi yang bersama ini dilampirkan sebagai lampiran
A dan lampiran B sebagai syarat-syarat, atas dasar mana Republik Indonesia akan diperkenankan menjadi anggota Dana dan
Bank.
Pasal 2
(1) Menteri Keuangan dengan ini diberi kuasa untuk mengambil

segala tindakan guna memenuhi kewajiban-kewajiban dan
74

1954, No. 16

3

mempergunakan hak-hak Republik Indonesia menurut persetujuan-persetujuan dan resolusi-resolusi tersebut.

(2) Tindakan-tindakan yang dikuasakan kepada Menteri Keuangan menurut ayat 1 meliputi antara lain:
a. penunjukan penyimpanan untuk persediaan-persediaan
Dana dan Bank berupa mata uang Indonesia;
b. penunjukan suatu badan-perwakilan keuangan untuk
berhubungan dengan Dana dan Bank atas nama Pemerintah Republik Indonesia;
c. pembayaran atau tindakan-tindakan yang mengakibatkan
pembayaran dari jumlah-jumlah penyertaan Republik
Indonesia kepada berturut-turut Dana dan Bank;
d. pembayaran jumlah-jumlah lain yang mungkin perlu
dibayar karena keanggotaan dalam Dana atau Bank perlu
dibayar atau yang oleh Pemerintah Republik Indonesia
mungkin disanggupkan untuk dibayar kepada Dana atau
Bank atau kepada sesuatu anggota daripadanya;
e. penerima semua jumlah-jumlah yang mungkin akan dibayar oleh Dana dan Bank kepada Pemerintah Republik
·Indonesia;

ᄋセ@

f.


NᄋZセ@

J

.

[セMNゥGLᄋカウ・キエIZm_ャッ\^ョj@ 7 f';\ .. LセZ[WjNッBGコI\ᄋ@
セZ@

Zセ[ᄋ@

.._-..... ··_ MGNᄋ[ZエイセOL

mengadakan dan mengeluarkan surat-surat perbendaharaan yang tidak berbunga dan tidak dapat diperdagangkan
atau lain-lain obligasi-obligasi untuk diserahkan kepada
Dana atau Bank sebagai pengganti tiap-tiap bagian dari
ma ta uang Indonesia;

ゥセZ⦅@


g. mengadakan dan mengeluarkan lain-lain obligasi-obligasi
dengan peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang dapat
ditetapkan oleh Menteri Keuangan guna mengadakan
pinjaman-pinjaman untuk mendapat tiap-tiap jumlah
yang dibutuhkan guna pembayaran menurut peraturan
· ·· · yang mana saja dalam undang-undang ini, atau dalatn
:---_- -_-_- セ@ :_ -_ --- ,

J.1·· · セM@

,,..,.,,"!i', ......:.u
OjNセᄋZ\^キL@

- セM "-----

,

,
BGAᄋセ@


, - ".

_

,f... 4..

セ@
-.,,.< _,,._,. ,,._ ,,_.__,,_,
f

-

.

_

.

,


--

,,

1954, No. 16

4

persetujuan-persetujuan itu, atau dalam resolusi-resolusi
itu, atau pembayaran atau tindakan-tindakan yang mengakibatkan pembayaran dari semua jumlah-jumlah yang
dibutuhkan guna melunasi tiapt-tiap surat perbendaharaan atau obligasi-o bligasi yang diadakan dan dikeluarkan
sebagai ditetapkan di atas.
Pasal 3
Bank Indonesia atas perintah Menteri Keuangan akan membayar dengan emas, atas nama Republik Indonesia, bagian dari
penyertaan-penyertaan Pemerintah Republik Indonesia, kepada
berturut-turut Dana dan Bank, yang harus dibayar dengan errias;
Pemerintah Republik Indonesia akan membayar dengan ma ta
uang Indonesia bagian dari penyertaan-penyertaan, kepada Dana
dan Bank, yang harus dibayar dengan mata uang Indonesia;
setiap jumlah yang harus dibayarkan dengan emas kepada Republik Indonesia oleh Dana dan Bank menurut pasal-pasal persetujuan masing-masing dalam hal penarikan diri daripadanya atau

likwidasi badan-badan itu, akan dipindahkan kepada Bank Indonesia, akan tetapi dengan syarat, bahwa jumlah emas yang harus
dipindahkan itu tidak akan melebihi jumlah emas yang dibayar
oleh Bank Indonesia sebagai bagian dari penyertaan-penyertaan
Republik Indonesia kepada Dana dan Bank, seterusnya dengan
syarat, bahwa jika jumlah emas yang diterima oleh Republik
Indonesia kurang dari jumlah emas yang dibayar oleh Bank Indonesia, Republik Indonesia akan membayar dengan mata uang
Indonesia kepada Bank Indonesla, sebagai penambah dari emas
itu, perbedaan antara jumlah emas yang dibayar oleh Bank Indonesia dan jumlah emas yang dipindahkan kepada Bank Indonesia;
hak Bank Indonesia untuk menerima pembayaran-pembayaran
demikian itu dari Pemerintah Republik Indonesia akan merupakan suatu milik Bank Indonesia, yang dapat dicantumkan pada
nera1,;anya dengan cara yang tepat.
'

,

Hak Republik Indonesia untuk menerima pembayaran-pemDana dan Bank·'akan merupakan
bayaran tersebut di ·atas セ、。イゥᄋ@
セᄋ@

5


1954, No. 16

suatu milik yang dapat dicantumkan dalam buku-buku perhitungannya dengan cara yang tepat.
Pasal 4
Peraturan-peraturan dalam Pasal IX ayat-ayat 2 sampai dengan 9 (yang mengenai kedudukan, kekebalan-kekebalan dan hakhak istimewa dari Dana) dan kalima t pertama dari Pasal VIII
ayat 2 (b) dari Persetujuan Dana (yang mengenai kontrak-kontrak
valuta yang melanggar peraturan-peraturan (pengawasan devisen)
dan Pasal VII ayat-ayat 2 sampai dengan 9 dari Persetujuan Bank
(yang mengenai kedudukan, kekebalan-kekebalan dan hak-hak
istimewa dari Bank) akan mempunyai kekuatan penuh dan pengaruh atas undang-undang dalam Republik Indonesia pada waktu
Republik Indonesia menerima keanggotaan dalam berturut-turut
Dana dan Bank.
Pasal 5
Undang-undang ini dinamakan "Undang-undang Dana Moneter Internasional dan Bank Internasional 19 53" dan mulai berlaku
pada hari diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 13 Januari 1954.


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SO EK.ARNO.
Diundangkan
pada tanggal 1 Pebruari 1954.

PERDANA MENTERI MEWAKILI
MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEHAKIMAN,

Gセ@ セNMᄋ

. oiCii>Y aoNDOKfJSUMo.

7


,,...


'Ai.fSASTROAMIDJOiCt' .,.....,,__ ·

1954, No. 16

6

LAMPIRAN A.
UNDANG-UNDANG NO MOR 5 T AHUN 1954
TENTANG
KEANGGOTAAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY
FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT).

Resolusi mengenai keanggotaan untuk Republik Indonesia.
Karena, pada tanggal 24 Juli 1950, Pemerintah Republik
Indonesia mengemukakan permintaan untuk menjadi anggota
dari Dana Moneter Internasional sesuai dengan ayat 2 dari pasal II
dari pasal-pasal Persetujuan dari Dana; dan
Karena, sesuai dengan ayat 21 dari Peraturan-peraturan Dana,
Direktur-direktur Eksekutip telah berunding dengan wakil-wakil
dari Pemerintah dan telah mencapai persetujuan tentang peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang menurut pendapat Direkturdirektur Eksekutip mungkin Dewan Gubernur-gubernur ingin
menentukan untuk mempersilahkan negara itu menjadi ·anggota
dari Dana;
Maka dari itu, sekarang, Dewan Gubernur-gubernur, setelah
mempertimbangkan anjuran-anjuran Direktur-direktur Eksekutip,
dengan ini memu tuskan, bahwa peraturan-peraturan dan syaratsyarat atas dasar mana Republik Indonesia akan diperkenankan
menjadi anggota dari Dana adalah sebagai berikut:

1. Pembatasan-pembatasan:

:· '. [ᄋZセイGN^\エBA@

Sebagai dipergunakan dalam resolusi ini:
a. Perkataan "Dana" berarti Dana Moneter Internasional.
b. Perkataan ,'pasal.;.pasal" berarti pasal-pasal Persetujuan
Dana. .
...
fr.. - .

7

1954, No. 16

c. Perkataan "dollar" atau "$" berarti dollar Amerika Serikat
dengan berat dan kadar yang berlaku pada tanggal 1 Juli
1944.
d. Perkataan "anggota" berarti anggota dari Dana.
2. Quota:

Quota dari Republik Indonesia akan berjumlah $ 110.000.000.
3. Iuran:

Iuran dari Republik Indonesia akan sama besar dengan quotanya. Republik Indonesia akan membayar dengan emas sebagai
minimum, yang lebih kecil antara (i) 25 percent dari quotanya
atau (ii) 10 percent dari persediaan bersih resmi dari emas
dan dollar Amerika Serikat, dihitung menurut pasal XIX dari
Persetujuan Dana, pada tanggal Republik Indonesia mengemukakan pemberitahuan menurut ayat 7 dari resolusi ini. Bersama dengan pemberitahuan menurut ayat 7 dari resolusi ini,
Pepubblik Indonesia akan memberikan kepada Dana bahanbahan yang perlu untuk menetapkan persediaan bersih resmi
dari emas dan dillar Amerika Serikat. Iuran selebihnya akan
dibayar dengan uang Republik Indonesia.
4. Pembayaran Iuran:

Bagian dari iuran yang harus dibayar dengan emas akan dibayar paling akhir pada hari pasal-pasal ditanda tangani
atas nama Republik Indonesia. Dalam hal Republik Indonesia
tidak mendapat keanggotaan, emas yang dengan demikian
telah dibayar, akan dikembalikan kepadanya oleh Dana.
Bagian selebihnya dari iuran yang tidak dibayar dengan emas
akan dibayar sebelum hari ketigapuluh setelah nilai pari
pennulaan dari uang Republik Indonesia telah disetujui sesuai
dengan ayat 5 di bawah ini.
5. Penetapan nilai pari:

Dalam tigapuluh hari setelah ada permintaan yang bersangkut"'

79

1954, No. 16

8

an dari Dana, Republik Indonesia akan memberitahukan kepada Dana nilai pari dari uangnya berdasar atas kurs-kurs yang
berlaku pada tanggal Republik Indonesia menjadi anggota, dan
dalam enampuluh hari seterimanya pemberitahuan nilai pari
itu oleh Dana, Republik Indonesia dan Dana akan mendapat
persetujuan tentang nilai dari permulaan untuk uang; dengan
syarat, bahwa Dana dapat memperpanjang waktu enampuluh
ィセイゥ@
itu, dan bahwa Republik Indonesia akan dianggap telah
mengundurkan diri dari Dana, jika tidak tercapai persetujuan
mengenai nilai pari jika waktu perpanjangan berakhir. Dalam
waktu antara menerima keanggotaan dan penetapan nilai
pari permulaan menurut ayat ini, Republik Indonesia tidak
akan mengubah kurs uangnya yang berlaku pada waktu
menerima keanggotaan jika tidak ada persetujuan dari Dana
setelah ada perundingan lebih dahulu.
6. Transaksi-transaksi valuta dengan Dana:
Republik Indonesia tidak diperbolehkan mengadakan transaksi-transaksi valuta dengan Dana sebelum hari ketigapuluh
setelah nilai pari dari uangnya disetujui sesuai dengan ayat
5 tersebut di atas dan sebelum iurannya penuh dibayar.
7. Pemberitahuan dan Penerangan:
Sebelum menerima keanggota Republik Indonesia akan memberitahukan kepada Dana, bahwa segala tindakan yang perlu
telah diambil untuk menandatangani dan menyerahkan alat
pemyataan penerimaan dan menandatangani pasal-pasal,
sebagai tersebut dalam ayat 8a dan b dari resolusi ini, dan
Republik Indonesia akan memberikan kepada Dana tiap-tiap
penerangan mengenai tindakan itu yang mungkin dikehendaki
oleh Dana.
8. Penerimaan Keanggotaan:
Setelah Dana memberitahukan kepada Pemerintah Amerika

..
80

9

1954, No. 16

Serikat, bahwa Republik Indonesia telah memenuhi syaratsyarat menurut ayat 7 dari resolusi ini, Republik Indonesia
akan menjadi anggota, mulai dari tanggal Repu blik Indonesia
telah memenuhi kewajiban-kewajiban berikut:
a.

Republik Indonesia akan menyerahkan kepada Pemerintah Amerika Serikat alat yang menyatakan penerimaan
pasal-pasal dan semua peraturan-peraturan dan syaratsyarat yang ditetapkan dalam resolusi ini menurut undangundangnya, dan bahwa segala tindakan-tindakan yang telah
diambil untuk memungkinkan penyelenggaraan semua
kewajiban-kewajibannya menurut pasal-pasal dan resolusi
ini; dan

b. Republik Indonesia akan menandatangani salinan asli
dari pasal-pasal yang disimpan dalam Arsip Pemerintah
Amerika Serika t.
9. Pembatasan waktu untuk penerimaan keanggotaan:

Republik Indonesia dapat menerima keanggotaan dari Dana
menurut resolusi ini hingga 16 Maret 1953; akan tetapi dengan
catatan, bahwa jika karena keadaan-keadaan Iuar biasa oleh
Direktur-direktur Eksekutip dianggap perlu untuk memperpanjang waktu dalam mana calon anggota dapat menerima
keanggotaan menurwt resolusi ini, Direktur-direktur Eksekutip
dapat memperpanjang waktu tadi hingga tanggal lain berikutnya yang dapat mereka tetapkan, akan tetapi sekali-kali tidak
melewati tanggal 16 September 1953.

1954, No. 16

10

LAMPIRAN A
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY
FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONTRUCTION AND DEVELOPMENT).
DANA MONETER INTERNASIONAL.

Sidang tahunan
Washington, September l 953.
Dewan Gubernur-gubernur ke VIII.
MEMUTUSKAN:

Bahwa ayat 6 pada Resolusi No. 7-9 dari Dewan Gubernurgubernur mengenai keanggotaan untuk Republik Indonesia harus
dibaca sebagai berikut:
6. Transaksi-transaksi valuta dengan Dana: Republik Indonesia tidak diperbolehkan mengadakan transaksi-transaksi valuta
dengan Dana sebelum hari ketigapuluh setelah nilai pari uangnya
disetujui sesuai dengan ayat 5 tersebut di atas dan sebelum iurannya dibayar. Akan tetapi Direktur-direktur Eksekutip pada setiap
waktu sebelum hari ketigapuluh yang dimaksudkan berhak mengijinkan transaksi-transaksi valuta dengan Republik Indonesia
atas peraturan-peraturan dan syarat-syarat sebagai yang termaktub
dalam ayat XX pasal 4 (d) (ii) dari pasal-pasal persetujuan.
DANA MONETER INTERNASIONAL.
Washington, September 19 53.

Sidang tahunan
Dewan Gubernur-gubernur

11

1954, No. 16

Resolusi mengenai memperpanjang waktu dalam mana Repulik Indonesia dapat menerima keanggotaan Dana.

MEMUTUSKAN:
Bahwa waktu dalam mana Republik Indonesia dapat menerima keanggotaan Dana menurut peraturan-peraturan dan syaratsyarat diuraikan dalam Resolusi Dewan Gubernur-gubernur No.
7-9 diperpanjang hingga 16 Maret 1954 akan tetapi jika karena
keadaan-keadaan luar biasa oleh Direktur-direktur Eksekutip
dapat memperpanjang waktu itu hingga tanggal yang akan ditetapkannya.

1954, No. 16

12

LAMPIRAN B
UNDANG-UNDANGNOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
K.EANGGOTAAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY
.FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT).
Resolusi tentang peraturan-peraturan dan syarat-syarat berdasar atas nama Republik Indonesia akan diperkenankan menjadi
anggota dari Bank.
Karena Pemerintah Republik Indonesia telah mengemukakan
permintaan untuk menjadi anggota dari Bank Internasional untuk
Rekonstruksi dan Pembangunan sesuai dengan ayat I (b) dari
Pasal II dari pasal-pasal Persetujuan Bank; dan
Karena, sesuai dengan ayat 20 dari Peraturan-peraturan Bank,
Direktur-direktur Eksekutip, setelah berunding dengan wakilwakil dari Pemerintah Republik Indonesia, telah mengemukakan
anjuran-anjuran kepada Dewan Gubernur-gubemur berhubung
dengan permintaan negara itu untuk menjadi anggota dari Bank;
Maka dari itu, sekarang Dewan Gubemur-gubemur, setelah
mempertimbangkan anjuran-anjuran Direktur-direktur Eksekutip,
dengan ini

MEMUTUSKAN:
bahwa peraturan-peraturan dan syarat-syarat berdasar atas
nama Republik Indonesia akan diperkenankan menjadi anggota
dari Bank adalah sebagai berikut:
1. Pembatasan-pembatasan:

Sebagai dipergunakan dalam resolusi ini:

I

I

:I

+ni

------

84

13

a.

Perkataan "Bank'' berarti Bank
Rekonstruksi dan Pembangunan.

1954, No. 16

Internasional

untuk

b. Perkataan pasal-pasal" berarti pasal-pasal dari persetujuan
Bank.
c.

Perkataan "dollar" a tau "$" berarti dollar Amerika Serikat
dengan berat dan kadar yang berlaku pada tanggal I Juli 1944.

d. Perkataan "iuran" berarti modal dari Bank untuk mana
anggota mendaftarkan diri.
e.

Perkataan "anggota" berarti anggota dari Bank.

2. luran:
Dengan menerima keanggotaan dari Bank, Republik Indonesia
akan mendaftarkan diri untuk 1.100 dari modal Bank seharga
dari $ 100.000,- sesero.
3. Keanggotaan dalam Daua:
Sebelum menerima keanggotaan dari Bank Republik Indonesia
akan menerima keanggotaan dan menjadi anggota dari Dana
Moneter Internasional.
4. Pembayaran luran:
a.

Sebelum menerima keanggotaan dalam Bank, Republik
Indonesia akan membayar kepada Bank:
(i) Emas atau dollar Amerika Serikat 2% dari iurannya;

dan
(ii) Sejumlah dengan uang Republik Indonesia, yang di-

. hitung dengan kurs. semestinya yang berlaku, akan
seharga dengan 18% dari iurannya.
b. Republik Indonesia akan menyetujui, bahwa dalam hal
pembayaran dari tiap bagian tersebut dalam ayat a (i) di
atas dengan emas, Bank akan mempunyai hak untuk
85

1954, No. 16

14

menolak emas demikian itu, yang menurut pendapatnya
tidak dapat dijual dengan bebas dan tidak bersyarat oleh
Bank kepada anggota-anggota yang meminta surat keterangan atau lain bukti tentang asal dari emas yang dibelinya.
5. Pemberitahuan dan penerangan:
Sebelum menerima keanggotaan dari Bank, Republik Indonesia akan memberitahukan kepada Bank, bahwa semua tindakan yang perlu telah diambil untuk menandatangani dan
menggerakkan alat pernyataan penerimaan dan menandatangani pasal-pasal yang disebut dalam ayat 6a dan b dari resolusi
ini dan Republik Indonesia akan memberikan kepada Bank
tiap-tiap penerangan mengenai tindakan tadi yang mungkin
dikehendaki oleh Bank.
6. Penerimaan keanggotaan:
Setelah Bank memberitahukan kepada Pemerintah Amerika
Serikat, bahwa Republik Indonesia (i) telah melunaskan
pembayaran-pembayaran menurut ayat 4 dari resolusi ini,
(ii) telah menyerahkan pemberitahuan menurut ayat 5 dari
resolusi ini; dan (iii) telah memberikan penerangan yang
diminta oleh Bank sesuai dengan ayat 5 tersebut, dan setelah
Republik Indonesia menjadi anggota dari Dana Moneter
Internasional, Republik Indonesia akan menjadi anggota dari
Bank, dengan iuran sebesar yang ditetapkan dalam ayat 2
dari resolusi ini, mulai dari tanggal Republik Indonesia telah
memenuhi kewajiban-kewajiban di bawah ini:
a.

i

l

l

·H.

I;t

I;•

86

Republik Indonesia akan menyerahkan kepada P€merintah Amerika Serikat alat yang menyatakan penerimaan
sesuai dengan Undang-undangnya pasal-pasal dan semua
peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan
dalam resolusi ini, dan bahwa telah diambil semua tindakan-tindakan yang perlu untuk memungkinkan penyeleng-

- 15

1954, No. 16

garaan semua kewajiban-kewajibannya menurut pasalpasal dan resolusi ini;
b. Republik Indonesia akan menandatangani salinan asli
dari pasal-pasal yang disimpan dalam Arsip Pemerintah
Amerika Serikat.
7. Pembatasan waktu untuk penerimaan keanggotaan:

Republik Indonesia dapat menerima keanggotaan dari Bank
menurut resolusi ini hingga tanggal 16 Maret 1953; akan tetapi
dengan catatan bahwa, jika dalam keadaan-keadaan luar biasa
oleh Direktur-direktur Eksekutip dianggap perlu untuk memperpanjang waktu dalam mana Republik Indonesia dapat
menerima keanggotaan menurut resolusi ini, Direktur-direktur
Eksekutif dapat memperpanjang waktu tadi hingga tanggal
lain berikutnya yang dapat mereka tetapkan, akan tetapi sekali-kala tidak meliwati tanggal 16 September 1953.

1954, No. 16

16

LAMPIRAN B
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY
FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONTRUCTION AND DEVELOPMENT).
BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN
PEMBANGUNAN.
Sidang tahunan
Washington, September 1953.
Dewan Gubemur-gubemur ke VIll.
Resolusi mengenai memperpanjang waktu dalam mana Republik Indonesia dapat menerima keanggotaa Bank.

MEMUTUSKAN:
Bahwa waktu dalam mana Republik Indonesia dapat ュ・ョセイゥ。@
keanggotaan Bank menurut peraturan-peraturan dan syarat-syarat
yang diuraikan dalam Resolusi Dewan gubernur-gubernur No. 73
diperpanjang hingga 16 Maret 1954, akan tetapi jika karena
keadaan-keadaan luar biasa oleh Direktur-direktur Eksekutip
dianggap perlu untuk memperpanjang waktu dalam mana Republik Indonesia dapat menerima keanggotaan maka Direktur-direktur Eksekutip dalam memperpanjang waktu itu hingga tanggal
yang akan ditetapkannya.

17

1954, No. 16

LAMPIRAN A
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONET ARY FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK
REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL
BANK FOR RECONSTRUCTION AND DEVEWPMENT).
RESOLUTION ON MEMBERSIDP FOR THE REPUBLIC OF
INDONESIA'
RESOLVED:
WHEREAS, on July 24, 1950, the Government of the Republic of Indonesia applied for admission to membership in the
International Monetary Fund in accordance with Section 2 of
Article II of the Article of Agreement of the Fund; and
WHEREAS, pursuant to Section 21 of the By-Laws of the
Fund, the Executive Directors have consulted with representatives of that Government and have agreed upon the terms and
conditions which, in the opinion of the Executive Directors, the
Board of Governors may wish to prescribe for admitting that
country to in the Fund;
NOW, THEREFORE, the Board of Governors, having considered the recommendations of the Excecutive Directors, hereby
resolves that the terms and conditions upon which the Republic of
Indonesia shall be admitted to membership in the Fund shall
be as follows:
1. Definitions: As used in this resolution:
a. The term ''Fund" means International Monetary Fund.
b. The term "Articles" means the Articles of Agreement
of the Fund.
c. The term "dollars" or "$" means United States dollars
89

1954, No. 16

18

of the weight and fineness in effect July 1, 1944.
d. The term "member" means member of the Fund.
2. Quota: The quota the Republic of Indonesia shall be
$ 110,000,000.
3. Subscription: The subscription of the Republic of Indonesia
shall be equal to its quota. The Republic of Indonesia shall
pay in gold, as a minimum, the smaller of (i) 25 per cent of
its quota; or (ii) 10 per cent of its not official holdings of
gold and United States dollars, calculated in accordance with
Article XIX of the Fund Agreement, as at the date the Republic of Indonesia makes the representation provided for
in paragraph 7 of thsis resolution. With the representation
provided for in paragraph 7 of this resolution, the Republic
of Indonesia shall furnish to the Fund the data necessary
to determine its not official holdings of gold and United
States dollars. The balance of the subscription shall be paid
in the currency of the Republic of Indonesia.
4. Payment of Subscription: The portion of the subscription to
be paid in gold shall be paid not later than the day the Articles
are signed on behalf of the Republic of Indonesia. In case
the Republic of Indonesia does not acquire membership, the
gold so paid shall be returned to it by the Fund. The remaining part of the subscription which has not been paid in gold
shall be paid before the thirtieth day after the initial par
value of the currency of the Republic of Indonesia has been
agreed in accordance with paragraph 5 below.
5. Determination of Par Value: Within thirty days after the
Fund so requests, the Republic of Indonesia shall communicate to the Fund the par value of its currency based on the
rates of exchange prevailing on the date the Republic of
Indonesia becomes a member, and within sixty days following the Fund's receipt of the communicated par value the
Republic of Indonesia becomes a member, and within sixty

90

19

1954, No. 16

days following the Fund's receipt of the comun.icated par
value the Republic of Indonesia and the Fund shall agree
on an initial par value for currency; provided that the Fund
may exi end the period of sicty days, and that the Republic of Indonesia shall be deemed to have with drawn from
the Fund if agreement on a par value pursuant to this paragraph, the Republic onf Indonesia shall not change its exchange rates prevailing at the time of accepting membership
without agreement with the Fund after prior consultation.
6. Exchange Transactions with the Fund: The Republic of Indonesia may not engage in exchange transactions with the
Fund before the the thirtieth day after the par value of its
currency has been agreed in accordance with paragraph 5
above and its subscription has been fully paid.
7. Representation and Information: Before accepting membership, the Republic of Indonesia shall represent to the Fund
that it has taken all action necessary to sign and deposit the
instrument _of acceptance and sign the Articles, as contemplated by paragraph 8 a. and b. of this resolution, and the Republic of Indonesia shall furnish to the Fund such information
in respect of such action as the Fund may request.
8. Acceptance of Membership: After the Fund shall have informed the Government of the United States of America that
fhe Republic of Indonesia has complied with the conditions set
forth in paragraph 7 of this resolution, the Republic of Indonesia shall become a member, as of the data when the Republic of Indonesia shall become a member, as of the data
when the Republic of Indonesia shall have complied with the
following requirements:
a.

The Republic of Indonesia shall deposit with the Government of the United States of America an instrument
Stating that it has accepted in accordance with its law the
Articles and all the terms and conditons prescribed in this
91

.

1954, No. 16

20

resolution, and that it has taken all steps necessary to
enable it to carry out all its obligations under the Articles and this resolution; and
b. The Republic of Indonesia shall sign the original copy of
the Articles hold in the Archives of the Government of
the United States of America.
9. Limitation on Period for Acceptance of Membership: The
Republic of Indonesia may accept membership in the Fund
pursuant to this resolution until March 16, 1953; provided,
however, that, if extraordinary cireumstances are deemed by
the Executive Directors to warrant an extension of the period
during which the apllicant may accept membership pursuant
to this resolution, the Executive Directors may extend such
period until such later date as they may determine but in
no event beyond September 16, 19 53.

i

l

21

1954, No. 16

LAMPIRAN A.

_1.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA MONETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONET ARY
FUND) DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT).
International Monetary Fund
Washingyon, September 19 53 .Eight Annual Meeting Board of Governors.
Resolution on the extension of the period for acceptance by
the Republic of Indonesia of membership in the Fund.
Resolved:
That the period in which the Republic of Indonesia may
accept membership in the Fund upon the terms and conditions
set forth in Resolution No. 7-9 the Board of Governors shall
be extended until March 1954, provided, however, that if extraordinary circumstances are deemed by the Executive Directors
to warrant the extension of the period during which Indonesia
may accept membership, the Executive Directors may extend
such period until such later date as they may determine.
International Monetary Fund
Washington, September 1953 .Eight Annual Meeting Board of Governors.
Resolved:
That paragraph 6 of Resolution No. 7-9 of the Board of Governors on Membership for the Republic of Indonesia be amended
93

1954, No. 16

22

to read as follows:
6. Ex-hange transactions with the Fund: The Republic of
Indonesia may not engage transactions with the Fund before
the thirtieth day after the par value of its currency has been
agreed in accordance with paragraph 5 above and its subcription
has been fully paid; provided, however, that at any time before
such thirtieth day the Executive Diretors are authorized to permit
exchange transactions with the Republic of Indonesia on the same
terms and conditions as those prescribed by Article XX, Section 4
(d) (ii) of the Articles.

23

1954, No. 16

LAMPIRAN B.
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
K.EANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DARI DANA . '
NETER INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY
FUND) DAN· BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK
FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT).
INTERNATIONAL BANK FOR
RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT
1818 H STREET, N.W.
Washington 25, D.C.
RESOLUTION RELATING TO THE TERMS AND CONDITIONS
ON WHICH THE REPUBLIC OF INDONESIA SHALL BE
AD.MITED TO MEMBERSHIP IN THE BANK

WHEREAS, the Government of the Republic of Indonesia
has applied for admission to membership in the International
Bank for Reconstruction and Development in accordance with
Section I (b) of Article II II of the Articles of Agreement of the
Bank;and
WHEREAS, persuant to Section 20 of the By-Laws of the
Bank, the Executive Directors, after consultation with representatives of the Government of the Republic of Indonesia, have
made recommendations to the Board of Governors with regard
to the application of that country for admission to membership
in the Bank;
NOW, THEREFORE, the Board of Governors, having considered the recommendations of the Executive Directors, hereby
95

1954, No. 16

24

RESOLVES:
THAT the terms and conditions upon which the .Republic
of Indonesia shall be admitted to membership in the Bank shall
be as follows:
1. Definitions: As used in this resolution:
(a) The term "Bank" means International Bank for Reconstruction and Development.
(b) The term "Articles" means the Articles of Agreement
of the Bank.
(c) The term "dollars" or "$" means United States dollars
of the weight and fineness in effect on July 1 , 1944.
(d) The term "subscription" means the capital stock of the
Bank subscribed to bay a member.
(e) The terms "member" means member of the Bank.
2. Subscription: By accepting membership in the Bank, the
Republic of Indonesia shall subscribe to 1, 100 shares of the
capital stock of the Bank at the par value of $ 100,000 per
share.
3. Membership in the Fund: Begore accepting membership in
the Bank, the Republic of Indonesia shall accept membership
in and become a member of the International Monetary Fund.
4. Payments on Subscription:
(a) Before accepting membership in the Bank, the Republic
of Indonesia shall pay to the Bank:
(i) Gold or United States dollars equal to 2% of its subs-

cription; and
(ii) An, amount in the currency of the Republic of Indo-

ᄋセBLュGH「Itオ・ZQrエ^ヲゥョッイ。\ウャfp@

nesia, which, at the apporpriate prevailing exchange
• rate, shall be _equal in value to 18% of its subscription.

itif'eitae,,,·

............MN[Z]セᆳ
I

25

1954, No. 16

any part of the payment called for in pargraph (a) (i)
above in gold, the Bank shall have the right to reject any
such gold which, in its opinion, may not be sold freely
and unconditionally by the Bank to members requiring
certification or other evidence as to the origin of gold
purchased by them.
5. Representation and Information: Before accepting membership in the Bank, the Republic of Indonesia shall represent
to the Bank that it has taken all action necessary to sign and
deposit the instrument of acceptance and sign the Articles
as contemplated by paragraph 6 (a) and (b) of this resolution
and the Republic of Indonesia shall furnish to the Bank such
information in respect of such action as the Bank may request.
6. Acceptance of Membership: After the Bank shall have informed the Government of the United States of America that
the Republic of Indonesia (i) has made the payments called
for by paragraph 4 of this resolution: (ii) has made the representation called for bay paragraph 5 of this resolution;
· and (iii) has funrnished the information requested by the
Bank pursuant to said paragraph 5, and after the Republic
of Indonesia shall have become a member of the International
:Monetary Fund, the Republic of Indonesia shall become
a member of the Bank, with a subscription as set forth in
paragraph 2 of the Bank, with a subscription as set forth in
paragraph 2 of this resolution, as of the date when the Republic of Indonesia shall have complied with the following
requirements:
(a) The Republic of Indonesia shall deposit with the Government of the United States of America an instrument
Stating that it has accepted in accordance with its law the
Articles and all the terms and conditions prescribed in
this resolution, and that it has taken all steps necessary
to enable it to carry out all its obligations under the
07

--1954, No. 16

26

Articles and this resolution;
'

J

I

I

11

!

(b) The Republic of Indonesia shall sign the original capy of
the Articles hold in the Archives of the Government of
the United States of America.

7. Limitation on Period for Acceptance of Membership:
The Republic of Indonesia may accept membership in the
Bank pursuant to this resolution until March 16, 1953; provided, however, that, if exteraordinary circumstances are
deemed by the Executive Directors to warrant an extension
of the period during which the Republic of Indonesia may
accep membership pursuant to this resolution, the Executive
Directors may extend such period until such later date as
hey may determine, but in no event beyond September
16,1953.

,I
,

I

l
i
i
I

,I
I

!

"•

27

1954, No. 16

LAMPIRAN B.
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1954
TENTANG
KEANGGOT AAN REPUBLIK INDONESIA DANA MONETER
INTERNASIONAL (INTERNATIONAL MONETARY FUND)
DAN BANK INTERNASIONAL UNTUK REKONSTRUKSI
DAN PEMBANGUNAN (INTERNATIONAL BANK FOR
RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT).

International Bank for Reconstruction
and Development
Washington, September 1953.
Eight Annual Meeting Board of Governors.
Revolved:



That the period in which the Republic of Indonesia may
accept membership in the Bank upon the terms and conditions
set forth in Resolution No. 73 of the Board of Governors shall
be extended until March 16, 1954; provided, however, that if
extraordinary circumstances are deemed by the Executive Directors to warrant the extension of the period during which Indonesia may accept membership, the Executive Directors may
extend such period until such later date as they may determine.