PENGARUH STRATEGI SYNERGETIC TEACHING (PENGAJARAN SINERGIS) TERHADAP PEMBELAJARAN DRAMA OLEH SISWA KELAS SMA NEGERI 1 TALAWI KABUPATEN BATU BARA TAHUN PEMBELAJARAN 2011/ 2012.
PENGARUH STRATEGI
SYNERGETIC TEACHING
(PENGAJARAN SINERGIS) TERHADAP PEMBELAJARAN
DRAMA OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TALAWI
KABUPATEN BATUBARA TAHUN PEMBELAJARAN
2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ITA WAHYUNI
NIM 208311054
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Ita Wahyuni, NIM 208311054. Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) Terhadap Pembelajaran Drama Oleh Siswa Kelas SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pembelajaran 2011/ 2012. Skripsi. Medan. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) Terhadap Pembelajaran Drama dalam mengidentifikasi peristiwa. Pelaku, perwaakannya, dialog dan konflik pada pementasan drama Oleh Siswa Kelas SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pembelajaran 2011/ 2012. Sampel penelitian ini berjumlah 34 orang dari 165 populasi yang ada. Sampel tersebut akan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis), sedangkan kelas kontrol dikenai perlakuan metode ceramah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian control post-tes only desain group. Instrumen yang digunakan adalah mengidentifikasi peristiwa. Pelaku, perwaakannya, dialog dan konflik pada pementasan drama dari segi unsur intrinsik dalam bentuk essay.
Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,29 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 75,29. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai tes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji t diketahui 3,205 selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf 5% maupun 1% dengan dk = (N1+N2) – 2 = 66, maka diperoleh diperoleh taraf signifikansi 5% = 2,00 dan taraf signifikansi 1% = 2,65. Setelah dikonsultasikan, ternyata to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 2,00 < 3,205 > 2,65. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel, maka dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya penggunaan strategi strstegi synergetic teaching (pengajaran sinergis) digunakan dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi peristiwa. Pelaku, perwaakannya, dialog dan konflik pada pementasan drama.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis)digunakan dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi peristiwa. Pelaku, perwaakannya, dialog dan konflik pada pementasan drama Oleh Siswa Kelas SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pembelajaran 2011/ 2012.
(6)
PENGARUH STRATEGI
SYNERGETIC TEACHING
(PENGAJARAN SINERGIS) TERHADAP
PEMBELAJARAN DRAMA OLEH SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 1 TALAWI KABUPATEN BATUBARA
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Ita WahyuniUniversitas Negeri Medan (UNIMED)
ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of the strategy synergetic Teaching (Teaching Synergistic) Against Dramatic Learning in identifying events. Actors, dispositive, dialogue and conflict in staging drama By Grade SMA Negeri 1 Talawi Coal District Learning Year 2011/2012. The sample amounted to 34 people of 165 population. The sample will be divided into two classes, the experimental class and control class. Experimental class treatment strategies are synergetic Teaching (Teaching Synergistic), while the control class lectures are treatment methods.
The method used in this study is the experimental method to the study design post-test only control group design. The instrument used is to identify events. Actors, dispositive, dialogue and conflict in drama performances in terms of the intrinsic elements in the form of essays.
The average value of the experimental class was 80.29 while the control class is 75.29. Thus it can be said that the experimental class scores higher than the control cla
Based on the results of data analysis using t-test 3.205 note further consultation with TTable at the level of 5% and 1% with dk = (N1 + N2) - 2 = 66, then obtained acquired significance level of 5% = 2.00 and a significance level of 1% = 2.65. After consultation, it was to the TTable obtained greater than the 2.00 <3.205> 2.65. Due to that obtained more than TTable, it can be stated Ho is rejected and Ha accepted, meaning strstegi synergetic use of teaching strategies (teaching synergistic) is used to improve the ability to identify events. Actors, dispositive, dialogue and conflict in drama performances.
Based on the above data, it can be concluded that the synergetic Teaching Strategies (Synergistic Teaching) is used to improve the ability to identify events. Actors, dispositive, dialogue and conflict in staging drama By Grade SMA Negeri 1 Talawi Coal District Learning Year 2011/2012.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) Terhadap Pembelajaran Drama Oleh Siswa Kelas SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pembelajaran 2011/ 2012.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan
Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bapak Dr. Abdurrahman A.S, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Bapak M. Surip, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia
Bapak Drs. P. Sihombing, M.Pd,. selaku Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Rosdiana Siregar dan Bapak Drs. Azhar Umar, M.Pd,. selaku Dosen Pengarah Skripsi
Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia
Kepala sekolah dan guru SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara yang telah memberi banyak kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian
Ayah dan ibunda Tercinta penulis, adik-adik penulis : Edi, Nurul, Ami serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan dorongan agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan studi di FBS Unimed
Rerumputanku Samsir yang selalu menyemangati dan mendukung penulis sampai selesainya skripsi ini dan doanya.
Teman-teman Dik A Ekstensi 2008 Rohani Wahyuni Srg, Mardliah Saliha, Cynthia Yolanda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ika Fajar Rahmadani teman satu kos, dan khusunya Abangnda Hajiman Sarkawi yang selalu memberi motivasi saya untuk rajin belajar dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
(8)
Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terimakasih atas dukungan doa dan motivasinya. Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.
Seperti pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, demikianlah penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaannya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Medan, September 2012 Penulis,
ITA WAHYUNI NIM 208311054
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Landasan Teoritis ... 9
1. Strategi Pembelajaran... 9
2. Strategi pembelajaran Aktif... 9
3. Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) ... 10
4. Pengertian Kemampuan ... 17
5. Pembelajaran Drama ... 18
6. Pengertian Drama ... 19
7. Macam – macam Drama... 19
8. Unsur – unsure Pembangun Drama... 23
B. Kerangka Konseptual ... 35
C. Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Lokasi dan waktu Penelitian ... 38
B. Populasi dan sampel... 38
C. Metode Penelitian ... 39
D. Variabel Penelitian dan Operasional Penelitian... 40
E. Instrumen Penelitian ... 41
F. Desain Eksperimen ... 45
G. Organisasi Pengelolaan Data ... 50
H. Teknik analisis data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Deskripsi Data ... 56
B. Analisis Data ... 60
C. Ujian Homogenitas... 74
D. Pengujian Hipotesis ... 76
E. Temuan Hasil Penelitian ... 78
(10)
BAB V PENUTUP ... 93
A. Simpulan... 93
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Perincian Keadaan Siswa Kelas XI SMA Negeri I Talawi
Kabupaten Batubara Pada TP 2011/2012 ... 38
3.2 Aspek – Aspek Penilaian Dalam Kemampuan Mengidentifikasi Peristiwa, Pelaku, Dan Perwatakannya, Dialog, Konflik Pada Pementasan Drama ... 42
3.3 Desain Penelitian ... 46
3.4 Langkah-Langkah Yang Akan Dilaksanakan Dalam Penelitian ... 47
4.1 Hasil Post-TestMengidentifikasi Peristiwa, Pelaku, Perwatakannya, Dialog Dan Konflik Pada Pementasan Drama Di Kelas Eksperimen (X) ... 56
4.2 Hasil Post-TestMengidentifikasi Peristiwa, Pelaku, Perwatakannya, Dialog Dan Konflik Pada Pementasan Drama Di Kelas Kontrol (Y) . 58 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Mengidentifikasi peristiwa, pelaku, Perwatakannya, Dialog Dan Konflik Pada Pementasan Drama Dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) Di Kelas Eksperimen (X) ... 60
4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 63
4.5 Distribusi Frekuensi Skor Mengidentifikasi Peristiwa, Pelaku, Perwatakannya, Dialog Dan Konflik Pada Pementasan Drama Dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) Di Kelas Kontrol (X) ... 65
4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 67
4.7 Analisis Data Kelas Eksperimen (X) Dan Kelas Kontrol (Y) ... 69
4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen (X) ... 70
4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol (Y)... 72
4.10 Pengujian Normalitas Data Penelitian... 73
4.11 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Barltlet... 74
4.12 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 76
4.13 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 77
4.14 Persentase rata-rata Perolehan Skor Mengidentifikasi Peristiwa, Pelaku, Perwatakannya, Dialog Dan Konflik Pada Pementasan Drama ... 84
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen (X)... 62
4.2 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen (X) ... 64
4.3 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol (Y) ... 66
(13)
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya dalam dunia pendidikan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dibutuhkan manusia. Salah kunci sukses dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa adalah ketepatan berbahasa. Tanpa bahasa manusia tidak akan dapat mengungkapkan segala yang ada dalam pikirannya. Oleh karena itu bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam sehari – harinya. Penggunaan bahasa yang tidak teratur akan menyulitkan pembaca atau pendengar untuk dapat memahami isi pesan yang disampaikan. Ketepatan dan keteraturan dalam berbahasa itu tentu saja memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang luas dan mendalam mengenai ilmu kebahasaan.
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan atau ide, perasaan serta suatu hal kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Kosasih (2003 : 2) bahwa bahasa dapat kita artikan sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu. Rangkaian bunyi yang kita kenal sebagai kata melambangkan konsep.
Pada dasarnya tujuan berbahasa adalah agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek yaitu keterampilan menyimak, bicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini mempunyai hubungan yang sangat erat dan sama pentingnya satu sama lain. Semua aspek mengacu kepada
(14)
hakikat dan prinsip bahwa belajar bahasa adalah berkomunikasi. Pembelajaran mengarang di SMP yang tertuang dalam aspek menulis merupakan bagian pembelajaran Bahasa Indonesia KTSP (Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan) yang dituangkan pada salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dari segi bentuk makna dan fungsi menggunakan dengan tepat macam-macam tujuan keperluan dan keadaan. Tujuan umum akan dijabarkan menjadi dua yaitu:
1. Siswa mampu menyampaikan informasi secara lisan dan tertulis dengan konteks dan keadaan.
2. Siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman secara lisan dan tertulis.
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik yang potensial itu lebih berkembang terarah antara lain dengan cara memberikan pengetahuan, latihan- latihan maupun motivasi. Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam sumber daya manusia sehingga selalu diusahakan peningkatannya kearah yang lebih baik. Penciptaan proses belajar menarik salah satu usaha peningkatan kualitas pendidikan.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut oleh guru dapat dikuasai oleh siswa yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan siswa
(15)
bukan hanya sebagai individu dengan segala hal keunikan, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.
Dalam proses belajar mengajar (PBM) guru mentransfer banyak informasi penting pada siswa. Akan tetapi semua informasi itu dapat dihapalkan seketika juga. Upaya peningkatkan hasil belajar telah dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui studi lanjut, penataan, penambahan buku – buku paket, melengkapi laboraturium hingga kepembaharuan kurikulum. Namun demikian, masalah prestasi belajar yang optimal dan pemahaman materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum belum terpenuhi. Sebenarnya rendah prestasi hasil belajar siswa banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor internal siswa, kondisi belajar, dan pengajar (guru) yaitu penyampaian materi ajar sehingga siswa kurang memahami, nalar siswa yang kurang berkembang, dan siswa kesulitan – kesulitan dalam memahami materi tersebut.Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah melalui penggunaan model pembelajaran, metode pengajaran dan strategi pembelajaran yang tepat pada materi pokok yang diajarkan sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan. Hal ini dapat diketahui ketika penulis PPL- T bahwa pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran, metode pengajar dan strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam belajar. Guru lebih sering menjelaskan suatu materi dengan cara berceramah sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik pada pelajaran yang disampaikan. Dan Masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran Synergetic Teaching
(16)
(Pengajaran Sinergis) yang berpusat pada kompetensi siswa dalam pembelajaran drama
Strategi pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) dapat membantu meningkatkan hasil belajar dalam kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama.
Gambaran tujuan pembelajaran ini juga dinyatakan dengan jelas dalam tujuan pembelajaran drama “kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama”. (Debdikbud, 2006 : 240) menurut Kosasih drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama tidak jauh beda dengan lakuan serta dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Dalam pementasan drama maka siswa dituntut untuk memenuhi hal – hal sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
2. Memiliki pengetahuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
Drama merupakan salah satu karya sastra yang tidak mudah untuk dipahami. Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapakan dapat memnberikan kehidupan dan watak melalui tingkh laku (acting) atau dialog yang dipentaskan. Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam mengidentifikasi pementasan drama siswa harus memilki pengetahuan dan keterampilan serta adanya kemampuan untuk berlatih baik secara lisan maupun tertulis. Dengan
(17)
demikian melalui latihan, siswa mampu mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama secara optimal.
Salah satu alternatif untuk mempermudah pengajaran mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama yang dianggap kurang menarik adalah guru dituntut mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan yang diharapkan dapat meningkatkan gairah belajar siswa dalam menerima sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Salah satunya adalah Strategi Sinergetic teaching (Pengajaran Sinergis).
Untuk itu Stategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) sangat membantu dalam pembelajaran drama, karena Strategi Synergeic Teaching (Pengajaran Sinergis) merupakan sebuah perubahan langkah. Strategi ini memungkinkan para peserta didik yang telah mempunyai pengalaman – pengalaman berbeda mempelajari yang sama untuk membandingkan catatan – catatan (Silberman 2005 : 113). Hal ini sejalan yang dikemukakan oleh Ahmad (2007 : 125) bahawa Synergetic Teaching (Penagajaran Sinergis ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membandingkan catatan mereka.
Dari uraian diatas maka peneliti berkeinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siwa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012.
(18)
B. Identifikasi Masalah
Masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, ada beberapa masalah yang dapat di identifikasikan masalah yaitu:
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
2. Terdapat kesulitan bagi siswa dalam kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
3. Masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) yang berpusat pada kompetensi siswa dalam pembelajaran drama
4. Strategi pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) dapat membantu meningkatkan hasil belajar dalam kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mencapai sasarannya, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti. Melihat begitu luasnya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi, maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana Pengaruh Strategi Synergetic Teahcing (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/ 2012.
(19)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012?
2. Seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan :
1. Penulis mengetahui pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Mendeskripsikan seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
(20)
dialog, dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :
1. Sebagai masukan atau informasi bagi guru penelitian media yang tepat dalam pembelajaran drama.
2. Bagi guru Bahasa Indonesia adalah sebagai bahan masukan guna meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran drama.
3. Bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan pengalaman serta menambah cakrawala berpikir dan khususnya dalam kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama.
4. Bagi siswa untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama dengan menggunakan strategi synergetic teaching (pengajaran sinergis).
(21)
93 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siwa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012 seperti di bawah ini.
1. Ada pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran drama dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012.
2. Pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing yaitu perolehan nilai rata-rata kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012 seperti di bawah dengan menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) adalah 80,29.berada dalam kategori baik. Sedangkan dengan menggunakan metode ceramah adalah 75,29 berada dalam kategori cukup.
(22)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.
1. Berdasarkan hasil penelitian, Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama. Oleh karena itu, metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran drama dalam proses belajar-mengajar di kelas.
2. Pembelajaran mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) efektif besar hendaknya memperhatikan keaktifan siswa dan alokasi waktu agar diperoleh tujuan yang akan dicapai.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberikan masukan yang bersifat membangun bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka cipta
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatatif. Jakarta : Rajawali pres
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Bahasa Indonesia.
Bandung : Yrama Widya
Mardianto, dkk. 2010. Micro Teaching. Medan : Fakultas Tarbiyah IAN – SU Neelands, Jonathan. 1993. Pendidikan Drama (Pedoman Mengajarkan Drama
Semarang : Dahara Prize
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar.Padang : Quantum Teaching San Suyadi.2004. Telaah Drama (Konsep dan teori dan kajian.Medan : Generasi Silberman, Mel. 1996. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif ).
Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Suprihadi. 2009. Trik Termudah Mrnguasai Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra Jaya
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R dan D. Bandung : Alfabeta.
Rani, Supratman Abdul. 2006. Intisari Sastra Indonesia.Bandung : Pustaka Setia Walpole. 1997. Metode Statistik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
(1)
B. Identifikasi Masalah
Masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, ada beberapa masalah yang dapat di identifikasikan masalah yaitu:
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
2. Terdapat kesulitan bagi siswa dalam kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
3. Masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) yang berpusat pada kompetensi siswa dalam pembelajaran drama
4. Strategi pembelajaran Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) dapat membantu meningkatkan hasil belajar dalam kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mencapai sasarannya, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti. Melihat begitu luasnya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi, maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana Pengaruh Strategi Synergetic Teahcing (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/ 2012.
(2)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012?
2. Seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan :
1. Penulis mengetahui pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Mendeskripsikan seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
(3)
dialog, dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :
1. Sebagai masukan atau informasi bagi guru penelitian media yang tepat dalam pembelajaran drama.
2. Bagi guru Bahasa Indonesia adalah sebagai bahan masukan guna meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran drama.
3. Bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan pengalaman serta menambah cakrawala berpikir dan khususnya dalam kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama.
4. Bagi siswa untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama dengan menggunakan strategi synergetic teaching (pengajaran sinergis).
(4)
93 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) terhadap pembelajaran drama oleh siwa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012 seperti di bawah ini.
1. Ada pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran drama dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012.
2. Pengaruh hasil belajar siswa yang dibimbing yaitu perolehan nilai rata-rata kemampuan mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara pada Tahun Pembelajaran 20011/ 2012 seperti di bawah dengan menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) adalah 80,29.berada dalam kategori baik. Sedangkan dengan menggunakan metode ceramah adalah 75,29 berada dalam kategori cukup.
(5)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.
1. Berdasarkan hasil penelitian, Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama. Oleh karena itu, metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran drama dalam proses belajar-mengajar di kelas.
2. Pembelajaran mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama dengan Strategi Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis) efektif besar hendaknya memperhatikan keaktifan siswa dan alokasi waktu agar diperoleh tujuan yang akan dicapai.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberikan masukan yang bersifat membangun bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog dan konflik pada pementasan drama.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka cipta
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatatif. Jakarta : Rajawali pres
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Bahasa Indonesia.
Bandung : Yrama Widya
Mardianto, dkk. 2010. Micro Teaching. Medan : Fakultas Tarbiyah IAN – SU Neelands, Jonathan. 1993. Pendidikan Drama (Pedoman Mengajarkan Drama
Semarang : Dahara Prize
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar.Padang : Quantum Teaching San Suyadi.2004. Telaah Drama (Konsep dan teori dan kajian.Medan : Generasi Silberman, Mel. 1996. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif ).
Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Suprihadi. 2009. Trik Termudah Mrnguasai Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra Jaya
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R dan D. Bandung : Alfabeta.
Rani, Supratman Abdul. 2006. Intisari Sastra Indonesia.Bandung : Pustaka Setia Walpole. 1997. Metode Statistik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama