HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA MEDAN.

ABSTRAK

Khairul Ahmadi, 055030546. Hubungan An tara Iklim Orgaoisasi dan Perscpsi

Terbadap Kepemimpioan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMP Negeri
Kota Medan. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2010.

-

Rumusan masalah penelitian ini adalah: ( l) apakah terdapat hubungan
yang signitikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru?, (2) apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru?, dan (3) apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
iklim organisasi dan Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah secara
bersama-sama dengan kineJja guru?.
Tujuan penelitian ini adalah: ( l) untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja guru, (2) untuk mengetahui
hubungan yang signitikan antara Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru, (3) untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara iklim
organisasi dan Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah secara bersamasama dengan kineJja guru. Metode penelitian ini adalah kuantitatifjenis deskriptif
studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel

penelitian ke dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Populasi penelitian ini adalah guru SMP Negeri Kota Medan yang berada di
masing-masing unit kerja. Untuk menentukan sam pel digunakan teknik Stratified
Proportional Random Sampling, dan berdasarkan perhitungan dan teknik tersebut
diperoleh jumlah sampel 60 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data ialah kuesioner skala Likert. Teknik analisis yang digunakan
ialah teknik korelasi dan regresi sederhana dan ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: I) lklim Organisasi mempunyai
hubungan yang signifikan dengan Kinerja guru dengan koefisien korelasi 0,570
dan memberikan sumbangan yang efektif sebesar 32%. Hal ini dapat diartikan
bahwa variasi yang teJjadi pada variabel lklim Organisasi sebesar 32% dapat
diprediksi dalam meningkatkan Kinerja guru, 2) Persepsi Tentang Kepemimpinan
Kepala Sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan KineJja guru
dengan koefisien korelasi 0,540 dan memberikan sumbangan yang efektif sebesar
28,7%. Hal ini diartikan bahwa variasi yang teJjadi pada variabel Persepsi
Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah sebesar 28,7% dapat diprediksi dalam
meningkatkan Kinerja guru, dan 3) Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan lklim Organisasi secara bersama-sama mempunyai hubungan
signifikan dengan Kinerja guru dengan koefisien korelasi 0, 755 dan memberikan
sumbangan efektif sebesar 60, 7%. Hal ini bermakna bahwa 60,7% dari variasi

yang teJjadi Kinerja guru dapat diprediksi oleh kedua variabel bebas tersebut.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa iklim organisasi dan Persepsi
terhadap kepemimpinan kepala sekolah terbukti secara empiris menjadi faktor
pendukung peningkatan kinerja guru.

ABSTRACT

Khairul Ahmadi. 055030546. Organizational Climate Relatio nships and
Perceptions of Leadership Against the Performance of Principal Junior High
School Teacher of Medan. Thesis: Postgraduate Program, State University of
Medan. 2010
The formulation of research problems are: (1) whether there is a
significant relationship between organizational climate with the performance of
teachers?, (2) whether there is a significant relationship between perceptions of
leadership by the principal teacher performance?, And (3) whether there is a
significant relationship between organizational climate and perceptions of
leadership of the principal together with the performance of teachers?. The
purpose of this study are: (I) to find a significant relationship between
organizational climate with the performance of teachers, (2) to determine
significant relationships between perceptions of leadership by the principal

teacher performance, (3) to find a significant relationship between organizational
climate and Perceptions of the principal's leadership together with the
performance of teachers. This research method is quantitative descriptive study of
the pattern korelasional correlative study by placing the research variables into
two groups of independent variables and bound variables. The population of this
study is teacher Medan City Junior High Schoo l located in each work unit. To
determine the sampling technique used Proportional Random stratified sampling,
and based on engineering calculations and obtained the number of samples is 60
people. Instruments used to collect data is the Likert scale questionnaire.
Engineering analysis is a technique used correlation and simple and multiple
regression.
The results of this study ind icate that: I) Climate Organization has a
significant relationship with the performance of teachers with 0.570 correlation
coefficient and the effective contribution of 32%. This means that the variation
occurs in the variable climate of the Organization 32% can be predicted in
improving teacher performance, 2) Perceptions About the Principal Leadership
has a significant relationship with teacher performance with correlation coefficient
0.540 and the effective contribution of 28.7%. This means that the variation
occurs in the perception variable Principal Leadership About 28.7% can be
predicted in impro\ling teacher performance, and 3) Perceptions About the

Principal Leadership and Organizational Climate jointly have a significant
relationship with teacher performance with correlation coefficient 0.755 and the
effective contribution of 60.7%. This means that 60.7% of the variations that
occurred teacher performance could be predicted by these two independent
variables.
The conclusion of this research is that the organizational climate and
perceptions of leadership of school princi pals are empirically proven to be a
contributing factor teacher performance improvement.

!!

I

' ..

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PERSEPSI
TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA MEDAN

Disusun dan Diajukan Oleh :


O leb :

KHAIRUL AHMADI
NIM : 055030546

Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 8 Maret 2010 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 8 Maret 20 10
Menyetujui,
Tim Pembimbing
Pembimbing I

~

Prof. Dr.I-f Syaiful Sagala, M.Pd~

IP


.

195805091986111001

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan

Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
~P
. 195805091986111001

~1
Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NIP. 1959112219866011 001

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
VnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.


Nam a

5

1. Prof.Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
NIP. 195805091986111001
(Pembimbing I)
2. Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NIP. 195911221986011001
(Pembimbing II )
3. Prof. Dr.Harun Sitompul, M.Pd
NIP. 196007051986011001
( Penguji)
4. Dr.Arif Rahman, M.Pd
NlP.I32002684
(Penguji)
5. Dr. Sukarman Purba, M.Pd
NIP. 19620523198703 1002
(Penguji)


Nama Mahasiswa
NIM
Tanggal Ujian

: Khairul Ahmadi
: 055030546
: 8 Maret 2010

KATA PENGANTAR
.lk-:r/~

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahrnat dari Tuhan Yang Maha Esa, Amiin.

Rasa tcrima kasih tcrutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr.H.
Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku pembimbing I, dan Syarifuddin, M.Sc, Ph.D.
selaku pembimbing II

yang selaJu memberikan bimbingan dan motiva'\i pada

penulis. Begitu juga rasa terirna kasi h penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Harun
Sitompul, M.Pd., Or.Arif Rahman, M.Pd dan Dr.Sukarman Purba, M.Pd sebagai
narasumber dalam pcnelirian ini. Tak lupa rasa terirna kasih juga penulis
sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan Prof.Dr.
Beltc rik Manullang, Direktur Program

P a ~ ca

sar

j an

Unive rsitas Ncgeri Medan,


serta scmua staf yang tclah memberikan fasilitas belajar selama penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ill

2. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Drs. Yasaratodo Wau, M.Pd. Ketua
Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas Negeri
Medan.

3. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan ·yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir,
yang dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.

4. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di SMP Negeri di Kota Medan.

5.

Para Kepala sekolah dan guru SMP Negeri Kota Medan yang telah

memberikan bantuan pada penulis dalam pengumpulan data di lapangan.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada

Ayah dan lbu beserta seluruh anggota keluarga tersayang, lstri Sahara, N. dan
ananda tersayang Nur Fadhi llah Ramadhani Nasution, N ur Faizah Khairiah
Nasution, Fa' aiz Akbar Nasution, dan Nurul Fadiyah Nasution yang dengan
penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang mendalam
semasa penulis mengikuti pendidikan ini. Akhimya, penulis berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kita semua mendapatkan kasih dan karuniaNya.
Medan,

Januari

Penulis,

Khairul Ahmadi

IV

20 I0

BAD I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakaag Masalab
Pengembangan lembaga pendidikan pada abad ke-2 1 harus seiring
dengan perkembangan kemajuan teknolo.gi dan komunikasi. Karena itu,
dunia pendidikan ditantang agar mampu mempersiapkan sumber daya
manusia yang dapat fungsional dalam abad ke-21 yang penuh kompetensi
dalam memasuki dunia kerja. Untuk menghadapi kompetensi itu, basil proses
belajar bukan sekedar penyerahan surat tanda tarnat belajar, tetapi mencapai
kualitas berupa kompetensi yang diperoleh selama belajar di sekolah yang
dapat diimplementasikan dalam masyarakat dan dunia kerja.
Karena itu, kemajuan suatu negara banyak ditentukan oleh kemaj uan
dunia pendidikannya. Kemajuan dunia pendidikan ini dapat dilihat dari
pengembangan

kelembagaan

sekolahnya.

Untuk

pengem bangan

ini,

kepemimpinan kepa la sekolah dituntut untuk mampu memberdayakan staf
Pemberdayaan staf dalam kelembagaan sekolah memerlukan suasana yang
menyenangkan, penuh keakraban, kekeluargaan dan hubungan yang harmonis
sesama staf sekolah dan tetap disiplin menjalankan tugas.
Untuk menghimpun kekuatan sekolah dalam kaitan pemberdayaan
staf diperlukan suatu kerangka acuan bagi perencanaan kemajuan sekolah.
Setiap personil sekolah misalnya harus selalu aktif dan kreatif melaksanakan
program-program sekolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sekolah
merupakan tempat berlangsungnya proses pendewasaan bagi peserta didik.
Artinya, ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik akan

menjadikannya berkembang sehingga akan mengoptimalkan potensi diri
masing-masing peserta didik itu untuk mampu hidup dimasa datang. Agar
proses ini beljalan secara optimal dan memberikan hasil yang baik maka
dibutuhkan guru-guru yang profesional.
Guru yang profesional dalam mendidik peserta didiknya akan
berupaya mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik. Oleh sebab
itu, guru dituntut untuk mampu mendidik peserta didik dengan sebaikbaiknya dan

semaksimal

mungkin.

Sebagaimana yang diungkapkan

Amstrong (1981:56) bahwa guru mempunyai tugas dan tanggung jawab
pengajaran, tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, mengembangkan
profesi, mengembangkan kurikulum, dan tanggung jawab membina hubungan
dengan masyarakat.
Untuk mewujudkan hal di atas, guru harus memiliki kinetja yang
tinggi. Dengan adanya kinetja yang tinggi akan diperoleh keberhasilan,
keinginan dan semangat kerja yang baik dalam melaksanakan tugas. Guruguru yang memiliki kinelja tinggi cenderung melaksanakan tugas semaksimal
mungkin. Artinya, guru yang memiliki kinerja yang tinggi akan selalu
berusaha untuk beketja lebih baik.
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi faktor yang sangat penting
dalam upaya guru bekerja dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
peningkatan kualitas ini adalah guru, karena guru merupakan salah satu faktor
yang bisa membuat pendidikan berhasil. O leh sebab itu, kinetja guru perlu
ditingkatkan agar tujuan pendidikan tercapai secara maksimal oleh pimpinan
sekolah. Namun saat ini, peningkatan kinerja guru belum mendapat perhatian

2

secara maksimal. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
pada September 2009 melalui pengamatan di SMP Negeri 3 dan SMP Negeri
27 menunjukkan bahwa gejala rendahnya kinerja guru. Hal ini tergambar
dari sikap kurangnya kedisiplinan guru-guru, baik dalam mengajar maupun
ketepatan wak.tu datang ke sekolah. Guru-guru suka menumpuk pekerjaan
yang semestinya diselesaikan di sekolah dan tidak adanya waktu guru untuk
membimbing siswa.
Di samping itu, lingkungan kerja yang tidak harmonis membuat guru
kurang nyaman dalam melaksanakan tugas. Dan adanya keluhan-keluhan dari
guru tentang sikap pemimpin yang kurang memberikan penghargaan dan
perhatian kepada guru. Hasto Kuncoro (2003:1) dalam penelitiannya juga

-z
~

menemukan bahwa terdapatnya kontribusi antara situasi kerja dan sikap
berkomunikasi terhadap unjuk kerja karyawan baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama. Ungkapan senada juga dikemukakan oleh
Dalan (2008:1) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa iklim organisasi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan

motivasi kerja guru dan

peningkatan kinerja guru dengan besar sumbangan

efektifnya mencapai

sebesar 23 %.
Upaya-upaya yang lebih maju dan konkret untuk mengatasi
permasalahan di atas yang dapat ditunjukkan guru adalah dengan
meningkatkan kinerjanya melalui penciptaan proses pembelajaran yang
kondusif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Upaya menciptakan
pembelajaran yang kondusif

yang dilaksanakan guru ini menyangkut

bagaimana guru mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi
3

siswa. Sehingga pada gilirannya akan mendorong peningkatan prestasi dan
hasil belajar siswa.
Oleh sebab itu, kinerja guru perlu ditingkatkan agar tujuan pendidikan
dan pembelajaran tercapai secara maksimal oleh guru. Untuk itu, perlu
dilakukan penelitian secara ilmiah dengan mengangkat judul hubungan antara
iklim organisasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di
SMP Negeri Ko ta Medan.

ldentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian

Jatar belakang masalah

di atas,

dapat

diidentifikasikan beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan
pcningkatan kinerja guru antara lain: Apakah latar belakang pcndidikan dapat
meningkatkan kineJja guru ? Apakah banyaknya beban tugas yang diberikan
dapat menurunkan

kineJja guru ? Apakah rendahnya pendapatan yang

diterima mengakibatkan rendahnya kinerja guru ? Apakah rendahnya kinerja
guru disebabkan rendahnya motif berprestasi guru ? Apakah komitmen
terhadap tugas

dapat meningkatkan kinerja guru ? Apakah pengetahuan

manajemen kelas dapat meningkatkan kinerja guru ? Apakah intensitas guru
mengikuti pelatihan berhubungan dengan peningkatan kinerja guru ? Apakah
iklim organisasi berhubungan dengan peningkatan kinerja guru ? Adakah
hubungan persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru?
..

4

C. Pembatasan Masalab
Berdasarkan Jatar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dipaparkan di atas, terungkap beberapa faktor yang berhubungan dengan
kinelja guru di SMP Negeri Kota Medan. Namun penelitian ini tidak
dilakukan pada semua faktor yang ada, karena peneliti lebih mengedepank.an
faktor-faktor yang dominan yang diduga berhubungan langsung dengan
kinerja guru di SMP Negeri Kota Medan. Oleh karena itu peneliti membatasi
masalah penelitian ini, pada faktor ikJim organisasi, persepsi tentang
kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja.
lkJim organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah
sifat-sifat kerja dan lingkungan kerja yang dirasakan

guru yang

mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugasnya. Persepsi tentang
Kepemimpinan kepala sekolah yang dimaksud adalah pandangan, pendapat,
penilaiari dari guru-guru terhadap perilaku yang diterapkan oleh kepala
sekolah melalui cara kepala sekolah mengarahkan, memotivasi, komunikasi,
mengawasi tugas-tugas guru, membimbing dan mendelegasikan wewenang.
Sedangkan kinerja guru dimaksudkan sebagai hasil kinetja guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengungkapkan
apakah :
I. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara iklim organisasi
dengan kinerja guru di SMP Negeri Kota Medan?

5

2. Apakah terdapat hubungan positif yang signiftkan antara persepsi tentang
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinetja guru di SMP Negeri Kota
Medan?
3. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara iklim organisasi
dan persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama
dengan kinerja guru di SMP Negeri Kota Medan?

E. Tuj uao Peoelitiao
Berdasackan identifikasi masalah di atas, penelitian ini bertujuan
untuk mengungkapkan:
I . Hubungan positif yang signifikan antara Iklim organisasi dengan kinerja
guru di SMP Negeri Kota Medan.

-z
~

2. Hubungan positif yang signifikan antara Persepsi tentang Kepemimpinan
'kepala sekolah dengan kinetja guru di SMP Negeri Kota Medan.
3. Hubungan positif yang signifikan antara lklim organisasi dan Persepsi
tentang kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan
kinetja guru di SMP Negeri Kota Medan.

F. Manfaat Peoelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Secara Teoretis

a. Untuk menambah khazanah pengetahuan tentang peningkatan kinetja
guru melalui iklim organisasi dan kepemimpinan kepala sekolah.

6

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
dalam rangka pegembangan penelitian.

2. Secara Praktis
a. Bahan penilaian bagi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Kota Medan

mengenai kinerja guru SMP Kota Medan untuk

ditingkatkan lebih baik pada masa akan datang,
b. Masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kota Medan dalam rangka
memperbaik.i efektivitas pembelajaran guru untuk masa yang akan
datang.
c. Para guru dalam meningkatan k.inerja untuk dapat diperbaiki di masa
akan datang.

-z·?

m

7

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan
Berdasark.an data dan basil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik
disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penguj ian kecenderungan variabel iklim organisasi kategori tinggi 0%,
kategori sedang sebesar 46,67%, kategori kurang sebesar 53,33% dan sedangkan
kategori rendah 0%. Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi
dalam penelitian ini cenderung kurang yang dibuktikan dengan 53,33% responden
masuk dalam kategori kurang. Berdasarkan basil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa iklim Organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan Kinerja
guru dengan koefisien korelasi 0,570 dan memberikan sumbangan yang efektif
sebesar 32%. Hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel Iklim
Organisasi sebesar 32% dapat diprediksi dalam meningkatkan Kinerja guru.
Hasil pengujian kecenderungan variabel persepsi tentang kepemimpinan kepala
sekolah kategori tinggi sebesar 2 1,67%, kategori sedang sebesar 75%, kategori
kurang sebesar 3,33% dan sedangkan kategori rendah 0%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian
ini cenderung sedang yang dibuktikan dengan 75% responden masuk dalam
kategori sedang.

Berdasarkan basil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
signifikan dengan

mempunyai hubungan yang

Kinerja guru dengan koefisien korelasi 0,540 dan memberikan

73

swnbangan yang efektif sebesar 28, 7%. Hal ini diartikan bahwa variasi yang terjadi
pada variabel Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah sebesar 28,7%
dapat diprediksi dalam meningkatkan Kinerja guru .
3. Selanjutnya, basil kecenderungan variabel kinerja guru kategori tinggi 00/o, kategori
sedang sebesar 36,67%, kategori kurang sebesar 63,33% dan sedangkan kategori
rendah 0%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa kinerja guru dalam

penelitian ini cenderung kurang yang dibuktikan dengan 63,33% responden masuk
dalam kategori kurang. Sedangkan basil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi secam
bersama-sama mempunyai hubungan signiftkan dengan kinerja guru dengan
koefisien korelasi 0,755 dan memberikan sumbangan efektif sebesar 60,7%. Hal ini
bermakna bahwa 60,7% dari variasi yang terjadi Kinerja guru dapat diprediksi
oleh kedua variabel bebas tersebut.

B. l mplikasi
Penelitian ini menemukan bahwa semua variabel prediktor yang diteliti yakni
iklim organisasi dan persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah, baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama memberikan hubungan yang berarti
terhadap kinerja guru. Oleh karena itu perlu lebih diperhatikan variabel prediktor ini
untuk ditingkatkan agar Kinerja guru dapat ditingkatkan secara optimal untuk masamasa yang akan datang hal ini dapat diketahu dari basil uji kecenderungan variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.

74

Berdasarkan basil pengujian pengujian kecenderungan menunjukkan bahwa
varibel iklim organisasi dalam penelitian ini cenderung kurang yang dibukti.kan dengan
53,33% responden masuk dalam kategori kurang, untuk variabel persepsi tentang
kepemimpinan kepala sekolah cenderung sedang yang dibuktikan dengan 75%
responden masuk dalarn kategori sedang. Sedangkan untuk variabel kineija gur u
dalam penelitian ini cenderung kurang yang dibuktikan dengan 63,33% responden
masuk dalam kategori kurang.
Memperhatikan uji kecenderungan di atas, terlihat babwa dari tiga variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terlihat bahwa kecenderungan variabel iklim
organisasi cenderung rendah jika dibandingkan dengan variabel yang lain, berdasarkan
hal ini implikasi dari data di atas masih dipendang perlu menciptakan kondisi, situasi,
iklim organisasi yang menyenangkan di setiap SMP yang ada di Kota Medan. Hal ini
menjadi penting mengingat Timpe (1 993:57) menyimpulkan bahwa karyawan akan
bekeija lebih optimal bila didukung oleh situasi atau iklim organisasi yang baik.
Dengan perkataan lain, iklim organisasi yang menyenangkan akan menjadi kunci
pendorong bagi para karyawan untuk menghasilkan kineija yang lebih baik.
Untuk mewujudkan hal ini maka kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor
utama guna mewujudkan iklim organisasi yang kondusif di sekolab sebab sebagaimana
dikemukakan oleh Nawawi (2000:47) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan mendorong sejumlah orang agar bisa bekeijasama dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

75

Berdasarkan basil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kecilnya hubungan
yang diberikan

Persepsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

maupun Iklim

Organisasi guru dalam temuan penelitian ini menujukkan bahwa persoal~
selama ini

keduanya

belum berlangsung secara optimal sehingga berimplikasi pada upaya

peningkatan kinerja guru. Memperhatikan hal ini kepala sekolah hendaknya dapat lebih
memperhatikan aspek kepemimpinan maupun kemampuan manajerial ini untuk: masamasa akan datang. Jika hal ini tidak mendapat perhatian dari kepala sekolah maka
akan muncul perilaku guru dalam pelaksanaan tanggung jawabnya dengan sepenuh
hati sehingga basil kerja yang dilakukan akan maksimal.
Begitu juga dengan Iklim Organisasi, walaupun dari basil analisis berdampak
positif terhadap k.inerja guru, namun demik.ian masih dianggap perlu meningkatkan
kerjasama, kekompakkan dan sinergisitas kepala sekolah dengan guru untuk: masamasa yang akan datang guna menciptakan suasana dan kualitas mengajar yang optimal
dan bermutu.

C. Saran
Saran-saran yang

disampaikan sehubungan dengan temuan

penelitian ini

adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan beserta jaj aran yang terkait lainnya terutama
dalam hal peningkatan kinerja guru

disarankan memberikan

perhatian khusus

dalam hal ini: (I) melakukan pembinaan terhadap kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas da n tanggung jawabnya dalam melaksanakan pembelajaran, (2)

76

memberikan reward bagi guru yang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya, (3)
membuka kesempatan pada guru untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang
yang lebih tinggi.
2. Peningkatan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah maupun pemberdayaan
komite sekolah dalam melaksanakan pengawasan hendaknya terus dikembangkan
melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan menjadi faktor
pendorong yang positifbagi peningkatan Kinelja guru.
Peneliti lain, disarankan menindak lanjuti penelitian ini dengan variabel-variabel
berbeda yang turut memberikan sumbangan terhadap Kinerja guru.

-

77

DAFfAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Hutauruk, Alpian. 2000. Unjuk Kerja Gwu SLTPN di Kota Madya Sibolga Tesis.
Universitas Negeri Padang.
Arikunto, Suharsimi.2003. Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifuddin 1997. Reliabilitas dan Validilas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Benton, William. 1994. The New Encyclopedia Britanica. Volume VIII. London:
Encyclopedia Britanica.
Cochran, W.O. 1977. Sampling Techinques. New Delhi : Eastern Private Limited
Davis, Keith, 1962. Human Relation in Business. New York: Random House
Dhanna, Agus, 1984. Gaya Kepemimpinan yang Efektif bagi Para Manejer. Bandung:
Sinar Baru
Gallerman, Soul.W, I985. Manajemen dan Bawahan. Jakarta : Pustaka Bimantara
Bimantara Presindo
Gibson, Ivanhevich, Donnelly, 1996. Organisasi. Edisi Kedelapan, Jilid 2, Jakarta: Bina
Aksara
Goldhaber, Geral, M, 1986. Organization Communication. Iowa: Win Brown
Good, Carter, Cart . AD, 1973. Dictionary of Education. Third Edition. New York:
McGraw Hill Book Company
Handoko, T. Hani, 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE
Herbert. G. Hicks dan G. Ray Gullet, 1995. Organisasi Teori dan Tingkah Laku (Alih
Bahasa: G. Kartasaputra). Jakarta: Bumi Aksara
Jablin, Freseric, M., el al. 1987. Hand Book of Organizational Communication: An
Interdisciplinari Perspective. New Bury Park: Sage Publications.
Kamars, Dachnel. 2002. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang: UPI Padang

78

Kast, Fremont. E. 1982. Organisasi dan Manajemen (M. Yasin, pent). Jakarta: Bina

Aksara.
Kohler, Jerry. W. et al, 1978. Organizational Communication. New York: Holt Rinehart
and Winston
Koontz, Harold. etal, 1984. Management, a System and Contingency Analysis of
Managerial Function. Tokyo: Mcgraw Hill, Kogakusha
Lidwin,G., dan P. Stringers, 1968. ClimaJe and Motivation: An Experimental Study
Harvard University
Martoyo, Susilo, 1987. Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan. Yogyakarta:
BPE
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera. (1993). Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: 84 tahun 1993, tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Sinar Grafika.
Mintorogo, Antonius, 1996, Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: STIA-LAN
Nawawi, Hadari, 2000. Kepemimpinan yang Efelaif. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Nana Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar-mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ndraha, Taliziduhu, 1999. Pengantar Teori Pengembangan Budaya Organisasi, Jakarta:
PT. Gramedia, Pustaka Utama
Nitisemito, A. Dale, 1993. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Nur, Agustiar Syah, 1995. Memahami Beberapa Konsep Kepemimpinan (mokalah).
Padang: IKIP Padang.
Payne, R.L., dan Pugh, D.A, 1916.0rganizational Structure and Climate: Chicago: Rond
McNally.
Prayitno, 1997. Seri Pemandu Pelaksana Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Buku I-IV.
Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Rahmat, Jalaludin. 1985. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya
Steers, Richard, M. Porter, L.W, l980. Motivation and Work Behaviour. New York:
McGraw-Hill Book Co.
79

Sanusi, dkk. 1999. Azas-azas Be/ajar-mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Simamora, H. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE-YKPN.
Sudjana. 1996. Teknik Ana/isis Kore/asi dan Regresi. Bandung: Transito.
Sudijono, A. 2002. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Sugiyono, 1994, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfa Beta.
Taiguri, Renato dan Litwin, G. (ed). 1968, Organizational Climate, Exploration of
Concept. Boston: Harvard University
Terry, George, R.1 986, Asas-Asas Manajemen (Penerjemah: Winardi). Bandung:Alwnni
Timpe, A. Dale, 1993, Kinerja, Jakarta: PT. Gramedia, Pustaka Utama.
Usman Husaini dan Pumomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Sinar
Grafika.
Wainer, B, 1972, Atribute on Theory Achievement Motivation and Educational Process,
Review of Educational Research

80