KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN.

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN
TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S 1 Gizi

Disusun Oleh :
LITUHAYU GUTOMO
J 310 080 078

PROGRAM STUDI GIZI S 1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


Sanitasi makanan sangat penting, terutama ditempat-tempat umum
yang erat kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Rumah Sakit
merupakan salah satu tempat umum yang memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat

yang

salah

satunya

adalah pelayanan

makanan untuk

menunjang proses kesembuhan, maka diperlukan tempat pengolahan
makanan yang kegiatannya berada di Instalasi Gizi Rumah Sakit. Usaha
yang dilakukan untuk penyehatan makanan dan minuman agar menghasilkan
makanan


yang

bermanfaat

dan

tidak

membahayakan

bagi

yang

memakannya, yaitu pengendalian faktor yang memungkinkan terjadinya
kontaminasi

yang


akan

mempengaruhi

pertumbuhan

kuman

dan

bertambahnya bahan aditif pada makanan dan minuman yang berasal dari
proses pengolahan makanan dan minuman yang disajikan di rumah sakit ,
agar tidak menjadi mata rantai penularan penyakit dan gangguan kesehatan
(Djarismawati, 2004).

Rumah Sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan inti kegiatan berupa pelayanan
medis

yang


diselenggarakan

melalui

pendekatan

preventif,

kuratif,

rehabilitatif dan promotif. Upaya untuk menunjang pelayanan medis bagi
pasien yang diselenggarakan oleh rumah sakit,

diperlukan

pengolahan

makanan yang baik dan memenuhi syarat higiene sanitasi makanan.


1

Pelayanan makanan diberikan untuk mencapai pelayanan gizi pasien
yang optimal dalam memenuhi kebutuhan gizi orang sakit, baik untuk
keperluan metabolisme tubuhnya,

peningkatan kesehatan ataupun untuk

mengoreksi kelainan metabolisme dalam upaya penyembuhan pasien
dirawat dan berobat jalan (Djarismawati, 2004).

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien, termasuk pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian
diit yang tepat (Depkes RI,2001). Pemberian diet yang tepat merupakan
salah satu upaya untuk mencapai kesehatan yang setinggi – tingginya.

Di Amerika Serikat, 25 % dari semua penyebaran penyakit melalui
makanan disebabkan oleh pengolah makanan yang terinfeksi dan higiene

perorangan yang buruk (Loken,1995).

Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus

diare yang diteliti pada 3 RS di Jakarta pada tahun 1995 masih sangat tinggi
yaitu 20 %, sedangkan keracunan makanan sebanyak 22 % (Djarismawati,
2004). Hasil dari penelitian-penelitian yang lain menunjukkan

proses

pencucian bahan makanan tidak dengan air yang mengalir,

tidak

menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), tidak memakai pakaian
kerja pada saat bekerja, dan memakai perhiasan pada saat pengolahan
makanan, dsb (Anwar,1995, Dewi dan Hartono,2003). Ada 3 kelompok
penderita penyakit yang tidak boleh dilibatkan dalam penanganan makanan,
yaitu penderita penyakit infeksi saluran pernapasan,
penyakit


pencernaan,

dan

kulit (Stokes,1984). Ketiga jenis penyakit ini dapat dipindahkan

2

kepada orang lain melalui makanan yang diolah atau disajikan kepada
penderita, yang terjadi pada orang sehatpun sebetulnya membawa milyaran
mikroorganisme didalam mulut, hidung, kulit dan saluran pencernaannya,
akan tetapi kebanyakan mikroorganisme ini tidak berbahaya, meskipun ada
pula beberapa jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia,
sehingga penjamah makanan harus mengikuti prosedur sanitasi yang
memadai untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditanganinya.
Penjamah

makanan


memegang

peranan

penting

dalam

melindungi

kesehatan penderita / pasien dirumah sakit dari penyakit akibat kontaminasi
makanan, untuk itu perlu diperhatikan 5 prinsip upaya sanitasi oleh penjamah
makanan di rumah sakit, yaitu pengawasan bahan makanan, penyimpanan
bahan makanan, pengolahan bahan makanan,

penyimpanan makanan

matang dan penyajian makanan (Djarismawati, 2004).

Berdasarkan hasil pengamatan dan beberapa kejadian kasus yang

ada, maka peneliti bermaksud mengetahui karakteristik pengetahuan dan
perilaku penjamah makanan tentang higiene sanitasi di rumah sakit,
khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas

maka dapat dikemukakan

permasalahan yaitu :

Bagaimana karakteristik pengetahuan dan perilaku

penjamah makanan

tentang higiene sanitasi dan daya terima makan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Sragen.

3


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik pengetahuan dan perilaku penjamah makanan
tentang higiene sanitasi dan daya terima makan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Sragen.

2. Tujuan khusus

1. Mendeskripsikan pengetahuan penjamah makanan tentang higiene
sanitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen.
2. Mendeskripsikan perilaku penjamah makanan tentang higiene sanitasi
di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen.
3. Menganalisis pola kecenderungan hubungan pengetahuan dan
perilaku penjamah makanan tentang higiene sanitasi di Rumah Sakit
Umum Daerah Sragen.
4. Mendeskripsikan daya terima makan pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Sragen.


D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat :
1. Bagi pembaca :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hal-hal tentang
pengetahuan penjamah makanan terhadap pentingnya higiene sanitasi
dan tentang daya terima makan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Sragen.

4

2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sragen :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
karakteristik penjamah makanan sehingga bisa dijadikan usulan untuk
mengadakan pelatihan dan pembinaan bagi penjamah makanan guna
meningkatkan pengetahuan dan perilaku penjamah makanan tentang
higiene sanitasi dan tentang daya terima makan pasien.

5

Dokumen yang terkait

Studi Tentang Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan Penjamah Makanan Pada Tempat Umum Pariwisata

0 42 14

Tinjauan pengetahuan, sikap dan praktek penjamah makanan tentang keamanan pangan dan sanitasi di rumah makan sekitar Kampus IPB Darmaga

0 8 153

Karakteristik Pengetahuan dan Perilaku Tentang Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 4 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 4 13

SKRIPSI Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 7 18

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Higiene Sanitasi Pengolah Makanan Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 6 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Di Sekolah Dengan Kejadian Diare Siswa Sd Negeri Bonagung I Kecamatan Tanon Kabu

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO ipi4674

1 2 15

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TENTANG HIGIENE SANITASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENAGA PENJAMAH MAKANAN JASA BOGA TIPE A2 (STUDI KASUS DI AZ DAN MN CATERING)

0 1 15

KORELASI ANTARA PRAKTIK HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN, SUHU MAKANAN DAN WAKTU TUNGGU TERHADAP MUTU MIKROBIOLOGIS DAN KADAR PROTEIN LAUK HEWANI MAKANAN SARING DI RUMAH SAKIT

0 0 12