PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP Pengaruh Intensitas Belajar Kelompok Dan Persepsi Siswa Tentang Ketrampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kela
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI
SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI
KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013
JURNAL PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
DEWI ANA YUNIARI SUTARTO
A 210 090 047
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
T]MVERSITAS
MUHAMMADTYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAIY DAIY ILMU PENDIDIKAI\I
Jl. A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, Kartasura Telp. (027l)717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI
ILMIAII
Yang bertanda tangan dibawatr ini pembimbing slaipsi/ tugas akhir:
Nama
: Dra Hj. Titik Asmawati. S.E. M.Si
: 153
NIP/ NIK
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama
Dewi Ana Yuniari Sutarto
A2l0 090 047
NIM
Pendidikan Akuntansi
Progam Studi
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN
Judul Skripsi
PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR
GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS
VIII
SMP NEGERI 2
JATISRONO TAHUN AJARAN 2OI2/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN
MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS
VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013
Dewi Ana Yuniari Sutarto. A210090047. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.2013
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil
belajar siswa. 2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan guru dalam
mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII IPS SMP Negeri 2 Jatisrono yang berjumlah 190 siswa, dengan jumlah sampel
123 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi linier ganda, uji F, uji t, Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda diperoleh garis persamaan regresi Y = 86,063 +
0,456.X1 + 0,468.X2, yang berarti bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh intensitas belajar kelompok dan
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diambil
kesimpulan: 1) Intensitas Belajar Kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar.
Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar
50,60% dan Sumbangan Efektif sebesar 25,15%. 2) Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar
Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan
uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu
0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar 49,40% dan Sumbangan Efektif sebesar
24,55%. 3) Intensitas Belajar Kelompok dan Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar Guru
berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai
Fhitung > Ftabel sebesar 18,506 > 3,070 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti
intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Kata kunci:, Belajar Kelompok, Persepsi Siswa, dan Hasil Belajar
A. PENDAHULUAN
Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu direspon
oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan
sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan
berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing
secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh
Warga Negara Indonesia.
Hal ini dapat secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu
tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UndangUndang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, yaitu :
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia
serta, ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara”
Hasil belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut
merupakan hasil dari pengalaman. Dengan pengembangan teknologi informasi,
belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan
manusia.
Menurut Arikunto dalam Samino (2011:48)
“hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa
untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau matei yang
diajarkan sudah diterima siswa”.
Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa hasil belajar adalah hasil yang
menunjukkan perubahan perilaku secara keseluruhan tentang penguasaan siswa
akan materi pelajaran yang ditempuhnya dan cenderung menetap dari ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Slameto (2003:54) terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor pada pihak siswa dan
faktor pada luar siswa.
Faktor pada pihak siswa, yaitu faktor-faktor psikis
intelektual, yaitu meliputi taraf intelegensi dan faktor-faktor fisik yang meliputi
keadaan fisik. Sedangkan faktor pada luar siswa, yaitu yang pertama faktorfaktor sekolah yang meliputi pengaturan proses belajar mengajar, kurikulum,
disiplin sekolah dan fasilitas belajar. Kedua, faktor-faktor keluarga yang meliputi
cara orang tua mendidik anaknya, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.
Ketiga, faktor-faktor masyarakat yaitu meliputi pergaulan dengan teman,
interaksi terhadap masyarakat.
Menurut
Walgito
(2010:7) definisi
kelompok dilihat dari segi
interdependensi yaitu saling bergantung antara yang satu dengan yang lain.
Apabila kita analisis, pandangan atas dasar interdependensi tidaklah jauh berbeda
dengan pandangan atas dasar interaksi. Dalam membicarakan interaksi, maka
dapat dikemukakan bahwa dua orang atau lebih dapat berinteraksi, sehingga
membentuk suatu kelompok.Berdasarkan pengertian kelompok di atas, penulis
dapat menyimpulkan bahwa kelompok adalah sesuatu yang bekerja bersama
antara dua orang atau lebih yanng saling berhubungan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan bersama. Menurut Johnson (2012:477) belajar kelompok adalah
instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga para siswa bisa bekerja sama
untuk memaksimalkan kegiatan belajar setiap siswa. Dalam belajar kelompok,
para siswa mendiskusikan materi pelajaran secara bersama-sama, saling
membantu memahaminya, serta saling mendorong untuk bekerja keras.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui 1) pengaruh belajar
kelompok terhadap hasil belajar siswa. 2) pengaruh persepsi siswa tentang
ketrampilan guru dalam mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) hasil belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .
B. METODE PENELITIAN
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136), metode penelitian yaitu cara
yang digunakan oleh peneliti mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian
ini termasuk jenis penelitian asosiatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih Data yang digunakan
diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jatisrono Kelas VIII Tahun Ajaran
2012/ 2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 190 siswa. Sugiyono
(2008:115) mengemukakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karakeristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,
dengan taraf kesalahan 5%, maka sampelnya sebanyak 123 siswa. Teknik
sampling yang digunakan adalah non rondom sampling dengan cara undian, dan
teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat hasil belajar (Y) dan
variabel bebas intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru (X2). Instrumen penelitian yang berupa item
pertanyaan dalam angket yang berjumlah 40 item, yang terdiri dari 20 item
pertanyaan untuk variabel intensitas belajar kelompok (X1) dan 20 item
pertanyaan untuk variabel persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru (X2).
Angket sebelum digunakan terlebih dahulu di uji cobakan kepada anggota
populasi yang tidak menjadi sampel sebanyak 20 orang. Hasil uji coba instrumen
kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui
tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji validitas variabel
intensitas belajar kelompok(X1) terdapat 1 item pertanyaan dinyatakan tidak
valid, sedangkan dalam variabel persepsi siswa ketrampilan mengajar guru (X2)
terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika
memiliki nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu 0,444. Angket
dikatakan tidak valid jika r
xy
r
tabel
dan nilai r positif. Hasil uji
reliabilitas angket intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru memperoleh koefisien reliabilitas (r11) masing-masing
sebesar 0,456 dan 0.468. Nilai (r11) dari masing-masing variabel lebih besar dari
rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket
dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen
disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memeperoleh data. Setelah
data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan
uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan
persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat
analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat, dan dilanjutkan dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama, dan terakhir adalah mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif
(SE).
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil penelitian
SMP Negeri 2 Jatisrono yang terletak di Pandeyan, Jatisrono, Wonogiri
berdiri sejak tahun 1985. . SMP Negeri 2 Jatisrono termasuk kategori sekolah
SSN dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 201031220103.
Data hasil belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari
out put SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 95, nilai terendah
sebesar 75, nilai rata-rata sebesar 82,79, median atau nilai tengah sebesar
82,50, modus atau nilai yang sering muncul 77,50, dengan standar deviasi
sebesar 5,295 dan varian sebesar 28,0422. Data motivasi belajar (X1),
berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS versi 16.0
diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar 67, nilai terendah
sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,26, median atau nilai tengah sebesar
57,66
modus atau nilai yang sering muncul 53, dengan standar deviasi
sebesar 3,743 dan varian sebesar 14,014. Data persepsi siswa ketrampilan
mengajar guru (X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put
SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar
67, nilai terendah sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,754, median atau nilai
tengah sebesar 57,00, modus atau nilai yang sering muncul 53,00, dengan
standar deviasi sebesar 3,763 dan varian sebesar 14,157.
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors
dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0 melalui uji
Kolmogorov-Sminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi
normal atau tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari
daftar uji Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka
dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas diperoleh harga Lohitung < Ltabel dengan taraf
signifikan () = 0,05 dan N = 123, yaitu variabel hasil belajar 0,176 < 0,195,
variabel intensitas belajar kelompok 0,129 > 0,195, dan variabel persepsi
siswa tentang ketrampilan mengajar guru 0,148 < 0,195, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung <
Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan
memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji
linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu
variabel intensitas kelompok belajar 0,786 < 1,950 dan variabel persepsi siswa
tentang ketrampilan mengajar guru 1,301 < 2,110 dan nilai probabilitas
signifikan > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat berbentuk linier atau
garis lurus.
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar dengan SPSS for windows versi 16.0, diperoleh
persamaan Y = 86,063 + 0,456.X1 + 0,468.X2, berarti jika tidak ada nilai skor
intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru (X2), maka hasil belajar akan sama dengan 86,063. Setiap
penambahan satu skor intensitas belajar kelompok, maka skor hasil belajar
akan meningkat sebesar 0,456, dan setiap penambahan satu skor persepsi
siswa tentang ketrampilan
mengajar guru, maka skor hasil belajar akan
meningkat sebesar 0,468.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar secara individual dengan menggunakan SPSS for
windows versi 16.0, Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila : -t tab ( a
/2; n-k-1) ≤ ttab ( a /2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila
: thitung > ttabel ( a /2; n-k-1) atau thitung < -ttabel ( a /2; n-k-1) atau signifikansi <
0,05. Diketahui ttabel = t
(α/2, n-k-1)
= t
(0, 025; 120)
= 1,980. 1) uji pengaruh
intensitas belajar kelompok terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis
data diperoleh nilai thitung sebesar 3,213 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan
Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa intesitas
belajar kelompok berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar.
2) pengaruh persepsi siswa tenrang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh nilai thitung sebesar 2,764
dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel
yaitu 2,764> 1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,
yang berarti bahwa persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru
berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar.
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar secara bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for
windows versi 16.0, kriteria pengujian H0 diterima apabila F
atau signifikansi > 0, 05 dan H0 ditolak apabila F
hitung
hitung
> F
ttabel yaitu 3,213 >
1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini
berarti intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik intensitas belajar
kelompok semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Sebaliknya jika intensitas
belajar kelompok kurang baik maka tingkat hasil belajar juga akan menurun.
Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980
dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0, 001. Hal ini berarti
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif
terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru semakin tinggi pula hasil
belajar yang dirasakan pada siswa. Sebaliknya jika Persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru kurang baik maka hasil belajar akan menurun.
Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 18.506 > 3,07 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, hal ini berarti intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa peningkatan intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar,
sebaliknya penurunan intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru akan diikuti penurunan hasil belajar.
Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh
terhadap intensitas belajar kelompok. Persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru yang positif akan menambah kemauan siswa dalam belajar
kelompok, sehingga anak akan membiasakan diri untuk belajar kelompok. Hal
ini memungkinkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan intensitas belajar
kelompok dan persepsi siswa terhadap ketrampilan mengajar guru
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Variabel penggunaaan intensitas
belajar kelompok memberikan sumbangan relatif sebesar 50,60% dan
sumbangan efektif 25,15%, Sedangkan variabel persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru memberikan sumbangan relatif sebesar 49,40%
dan sumbangan efektif 24,55%. Total sumbangan variabel intensitas belajar
kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru memberikan
sumbangan sebesar 49,70% terhadap hasil belajar siswa. Dengan Demikian
Sumbangan Relatif yaitu intensitas belajar kelompok (X1) lebih besar
prosentasenya dari pada Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran 2012/2013.
2. Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif
terhadap hasil belajar belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun
ajaran 2012/2013
3. Intensiatas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa kelas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran
2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
David W. Jhonson dan Frank P. Jhonson, 2012. Dinamika Kelompok, Edisi
Kesembilan, Jakarta:PT.Indeks
Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar pedoman bagi
pendidik dan calon pendidik. Surakarta:fairuz Media.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang Republik Indonesian Nomor. 20 Tahun. 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Jogjakarta:Andi Offset.
SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI
KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013
JURNAL PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
DEWI ANA YUNIARI SUTARTO
A 210 090 047
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
T]MVERSITAS
MUHAMMADTYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAIY DAIY ILMU PENDIDIKAI\I
Jl. A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, Kartasura Telp. (027l)717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI
ILMIAII
Yang bertanda tangan dibawatr ini pembimbing slaipsi/ tugas akhir:
Nama
: Dra Hj. Titik Asmawati. S.E. M.Si
: 153
NIP/ NIK
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama
Dewi Ana Yuniari Sutarto
A2l0 090 047
NIM
Pendidikan Akuntansi
Progam Studi
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN
Judul Skripsi
PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR
GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS
VIII
SMP NEGERI 2
JATISRONO TAHUN AJARAN 2OI2/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN
MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS
VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013
Dewi Ana Yuniari Sutarto. A210090047. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.2013
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil
belajar siswa. 2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan guru dalam
mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII IPS SMP Negeri 2 Jatisrono yang berjumlah 190 siswa, dengan jumlah sampel
123 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi linier ganda, uji F, uji t, Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda diperoleh garis persamaan regresi Y = 86,063 +
0,456.X1 + 0,468.X2, yang berarti bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh intensitas belajar kelompok dan
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diambil
kesimpulan: 1) Intensitas Belajar Kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar.
Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar
50,60% dan Sumbangan Efektif sebesar 25,15%. 2) Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar
Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan
uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu
0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar 49,40% dan Sumbangan Efektif sebesar
24,55%. 3) Intensitas Belajar Kelompok dan Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar Guru
berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai
Fhitung > Ftabel sebesar 18,506 > 3,070 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti
intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Kata kunci:, Belajar Kelompok, Persepsi Siswa, dan Hasil Belajar
A. PENDAHULUAN
Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu direspon
oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan
sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan
berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing
secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh
Warga Negara Indonesia.
Hal ini dapat secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu
tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UndangUndang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, yaitu :
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia
serta, ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara”
Hasil belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut
merupakan hasil dari pengalaman. Dengan pengembangan teknologi informasi,
belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan
manusia.
Menurut Arikunto dalam Samino (2011:48)
“hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa
untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau matei yang
diajarkan sudah diterima siswa”.
Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa hasil belajar adalah hasil yang
menunjukkan perubahan perilaku secara keseluruhan tentang penguasaan siswa
akan materi pelajaran yang ditempuhnya dan cenderung menetap dari ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Slameto (2003:54) terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor pada pihak siswa dan
faktor pada luar siswa.
Faktor pada pihak siswa, yaitu faktor-faktor psikis
intelektual, yaitu meliputi taraf intelegensi dan faktor-faktor fisik yang meliputi
keadaan fisik. Sedangkan faktor pada luar siswa, yaitu yang pertama faktorfaktor sekolah yang meliputi pengaturan proses belajar mengajar, kurikulum,
disiplin sekolah dan fasilitas belajar. Kedua, faktor-faktor keluarga yang meliputi
cara orang tua mendidik anaknya, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.
Ketiga, faktor-faktor masyarakat yaitu meliputi pergaulan dengan teman,
interaksi terhadap masyarakat.
Menurut
Walgito
(2010:7) definisi
kelompok dilihat dari segi
interdependensi yaitu saling bergantung antara yang satu dengan yang lain.
Apabila kita analisis, pandangan atas dasar interdependensi tidaklah jauh berbeda
dengan pandangan atas dasar interaksi. Dalam membicarakan interaksi, maka
dapat dikemukakan bahwa dua orang atau lebih dapat berinteraksi, sehingga
membentuk suatu kelompok.Berdasarkan pengertian kelompok di atas, penulis
dapat menyimpulkan bahwa kelompok adalah sesuatu yang bekerja bersama
antara dua orang atau lebih yanng saling berhubungan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan bersama. Menurut Johnson (2012:477) belajar kelompok adalah
instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga para siswa bisa bekerja sama
untuk memaksimalkan kegiatan belajar setiap siswa. Dalam belajar kelompok,
para siswa mendiskusikan materi pelajaran secara bersama-sama, saling
membantu memahaminya, serta saling mendorong untuk bekerja keras.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui 1) pengaruh belajar
kelompok terhadap hasil belajar siswa. 2) pengaruh persepsi siswa tentang
ketrampilan guru dalam mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) hasil belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .
B. METODE PENELITIAN
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136), metode penelitian yaitu cara
yang digunakan oleh peneliti mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian
ini termasuk jenis penelitian asosiatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih Data yang digunakan
diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jatisrono Kelas VIII Tahun Ajaran
2012/ 2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 190 siswa. Sugiyono
(2008:115) mengemukakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karakeristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,
dengan taraf kesalahan 5%, maka sampelnya sebanyak 123 siswa. Teknik
sampling yang digunakan adalah non rondom sampling dengan cara undian, dan
teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat hasil belajar (Y) dan
variabel bebas intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru (X2). Instrumen penelitian yang berupa item
pertanyaan dalam angket yang berjumlah 40 item, yang terdiri dari 20 item
pertanyaan untuk variabel intensitas belajar kelompok (X1) dan 20 item
pertanyaan untuk variabel persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru (X2).
Angket sebelum digunakan terlebih dahulu di uji cobakan kepada anggota
populasi yang tidak menjadi sampel sebanyak 20 orang. Hasil uji coba instrumen
kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui
tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji validitas variabel
intensitas belajar kelompok(X1) terdapat 1 item pertanyaan dinyatakan tidak
valid, sedangkan dalam variabel persepsi siswa ketrampilan mengajar guru (X2)
terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika
memiliki nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu 0,444. Angket
dikatakan tidak valid jika r
xy
r
tabel
dan nilai r positif. Hasil uji
reliabilitas angket intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru memperoleh koefisien reliabilitas (r11) masing-masing
sebesar 0,456 dan 0.468. Nilai (r11) dari masing-masing variabel lebih besar dari
rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket
dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen
disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memeperoleh data. Setelah
data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan
uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan
persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat
analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat, dan dilanjutkan dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama, dan terakhir adalah mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif
(SE).
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil penelitian
SMP Negeri 2 Jatisrono yang terletak di Pandeyan, Jatisrono, Wonogiri
berdiri sejak tahun 1985. . SMP Negeri 2 Jatisrono termasuk kategori sekolah
SSN dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 201031220103.
Data hasil belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari
out put SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 95, nilai terendah
sebesar 75, nilai rata-rata sebesar 82,79, median atau nilai tengah sebesar
82,50, modus atau nilai yang sering muncul 77,50, dengan standar deviasi
sebesar 5,295 dan varian sebesar 28,0422. Data motivasi belajar (X1),
berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS versi 16.0
diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar 67, nilai terendah
sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,26, median atau nilai tengah sebesar
57,66
modus atau nilai yang sering muncul 53, dengan standar deviasi
sebesar 3,743 dan varian sebesar 14,014. Data persepsi siswa ketrampilan
mengajar guru (X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put
SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar
67, nilai terendah sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,754, median atau nilai
tengah sebesar 57,00, modus atau nilai yang sering muncul 53,00, dengan
standar deviasi sebesar 3,763 dan varian sebesar 14,157.
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors
dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0 melalui uji
Kolmogorov-Sminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi
normal atau tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari
daftar uji Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka
dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas diperoleh harga Lohitung < Ltabel dengan taraf
signifikan () = 0,05 dan N = 123, yaitu variabel hasil belajar 0,176 < 0,195,
variabel intensitas belajar kelompok 0,129 > 0,195, dan variabel persepsi
siswa tentang ketrampilan mengajar guru 0,148 < 0,195, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung <
Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan
memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji
linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu
variabel intensitas kelompok belajar 0,786 < 1,950 dan variabel persepsi siswa
tentang ketrampilan mengajar guru 1,301 < 2,110 dan nilai probabilitas
signifikan > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat berbentuk linier atau
garis lurus.
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar dengan SPSS for windows versi 16.0, diperoleh
persamaan Y = 86,063 + 0,456.X1 + 0,468.X2, berarti jika tidak ada nilai skor
intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru (X2), maka hasil belajar akan sama dengan 86,063. Setiap
penambahan satu skor intensitas belajar kelompok, maka skor hasil belajar
akan meningkat sebesar 0,456, dan setiap penambahan satu skor persepsi
siswa tentang ketrampilan
mengajar guru, maka skor hasil belajar akan
meningkat sebesar 0,468.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar secara individual dengan menggunakan SPSS for
windows versi 16.0, Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila : -t tab ( a
/2; n-k-1) ≤ ttab ( a /2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila
: thitung > ttabel ( a /2; n-k-1) atau thitung < -ttabel ( a /2; n-k-1) atau signifikansi <
0,05. Diketahui ttabel = t
(α/2, n-k-1)
= t
(0, 025; 120)
= 1,980. 1) uji pengaruh
intensitas belajar kelompok terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis
data diperoleh nilai thitung sebesar 3,213 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan
Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa intesitas
belajar kelompok berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar.
2) pengaruh persepsi siswa tenrang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh nilai thitung sebesar 2,764
dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel
yaitu 2,764> 1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,
yang berarti bahwa persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru
berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar.
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
terhadap hasil belajar secara bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for
windows versi 16.0, kriteria pengujian H0 diterima apabila F
atau signifikansi > 0, 05 dan H0 ditolak apabila F
hitung
hitung
> F
ttabel yaitu 3,213 >
1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini
berarti intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik intensitas belajar
kelompok semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Sebaliknya jika intensitas
belajar kelompok kurang baik maka tingkat hasil belajar juga akan menurun.
Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980
dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0, 001. Hal ini berarti
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif
terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik
persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru semakin tinggi pula hasil
belajar yang dirasakan pada siswa. Sebaliknya jika Persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru kurang baik maka hasil belajar akan menurun.
Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 18.506 > 3,07 dan
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, hal ini berarti intensitas
belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru
berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa peningkatan intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar,
sebaliknya penurunan intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru akan diikuti penurunan hasil belajar.
Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh
terhadap intensitas belajar kelompok. Persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru yang positif akan menambah kemauan siswa dalam belajar
kelompok, sehingga anak akan membiasakan diri untuk belajar kelompok. Hal
ini memungkinkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan intensitas belajar
kelompok dan persepsi siswa terhadap ketrampilan mengajar guru
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Variabel penggunaaan intensitas
belajar kelompok memberikan sumbangan relatif sebesar 50,60% dan
sumbangan efektif 25,15%, Sedangkan variabel persepsi siswa tentang
ketrampilan mengajar guru memberikan sumbangan relatif sebesar 49,40%
dan sumbangan efektif 24,55%. Total sumbangan variabel intensitas belajar
kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru memberikan
sumbangan sebesar 49,70% terhadap hasil belajar siswa. Dengan Demikian
Sumbangan Relatif yaitu intensitas belajar kelompok (X1) lebih besar
prosentasenya dari pada Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran 2012/2013.
2. Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif
terhadap hasil belajar belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun
ajaran 2012/2013
3. Intensiatas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan
mengajar guru secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa kelas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran
2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
David W. Jhonson dan Frank P. Jhonson, 2012. Dinamika Kelompok, Edisi
Kesembilan, Jakarta:PT.Indeks
Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar pedoman bagi
pendidik dan calon pendidik. Surakarta:fairuz Media.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang Republik Indonesian Nomor. 20 Tahun. 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Jogjakarta:Andi Offset.