Proses Pembuatan Suling Diatonis Berbahan Bambu Buatan Engkur Kurdita.
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN
BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Departemen Pendidikan Seni Musik
RUBIANA
1106458
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
Proses Pembuatan Suling Diatonis Berbahan Bambu Buatan
Engkur Kurdita
Oleh Rubiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Rubiana 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
(5)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Proses Pembuatan Suling Diatonis Berbahan Bambu Buatan
Engkur Kurdita “. Fokus dalam penelitian ini hanya pada kajian organologi rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur Kurdita. Permasalahan yang paling pokok dalam penelitian skripsi ini adalah tentang bagaimana proses pembuatan rekorder sopran mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembuatan, hingga menjadi sebuah rekorder sopran berbahan bambu. Hal yang menarik dari rekorder sopran berbahan bambu ini adalah bagian rekordernya menggunakan bahan bambu. Tujuan penelitian ini adalah jawaban atas permasalahan yang peneliti temukan dan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat pada umumnya bambu dengan terstruktur agar mendapatkan kualitas rekorder sopran berbahan bambu yang baik tentang proses pembuatan rekorder sopran berbahan bambu berdasarkan pertimbangan ilmu organologi agar masyarakat lebih selektif dalam memilih alat musik khususnya rekorder. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah rekorder sopran berbahan bambu buata Engkur Kurdita. Penelitiannya mencakup pemilihan dan pengolahan bahan, proses pembuatan, hingga hasil akhir. Hasil penelitian yang diperoleh adalah rekorder sopran yang terbuat dari bahan bambu dengan desain hampir menyerupai rekorder berbahan sintetis. Dapat disimpulkan bahwa dalam membuat rekorder sopran berbahan bambu, harus teliti dan memahami kualitas bahan dalam memilih bambu yang baik, dan mengikuti segala proses pembuatan,
(6)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This thesis entitled “ Making Process Diatonic Flute Made From Bamboo Artificial
Engkur Kurdita “. The focus of this research is only in the study organological soprano recorder made of bamboo-made Engkur Kurdita. The most fundamental problem in this thesis is a study of how the process of making the soprano recorder from the selection of raw materials, the manufacturing process, to become a soprano recorder made from bamboo. The interesting thing from the soprano recorder made from bamboo are part rekordernya using materials including bamboo. The purpose of this research is the answer to the problems that researchers have found and to provide education to the public at large about the process of making bamboo-based soprano recorder consideration organological science so that the public is more selective in choosing a particular musical instrument recorder. The method used in this research is descriptive method of analysis with a qualitative approach. The object of this study is the soprano recorder made of bamboo buata Engkur Kurdita. His research includes the selection and processing of materials, the manufacturing process, until the final result. The results obtained are soprano recorder made of bamboo with a design almost resembles a recorder made from synthetic materials. It can be concluded that in making the soprano recorder made from bamboo, must be carefully and understand the quality of the ingredients in selecting a good bamboo, and follow any structured process of making bamboo with soprano recorder in order to get quality made from bamboo are good.
(7)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan penelitian... . 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Organologi ... 8
B. Konsep Dasar Akustik Organologi ... 10
C. Alat Musik Tiup Kayu ... 13
(8)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Jenis Bahan Dasar Baku Rekorder Sopran bahan Bambu ... 19
F. Sistem Pelarasan ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26
1. Tahap Persiapan ... 26
a. Observasi Awal ... 27
b. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ... 28
c. Perumusan Masalah Penelitian ... 28
d. Pembuatan Proposan Penelitian ... 28
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 29
3. Tahap Penyusunan Laporan ... 30
B. Metode Penelitian ... 30
C. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 31
D. Pengumpulan Data ... 31
a. Observasi ... 31
b. Wawancara ... 32
c. Studi literatur/Dokumentasi ... 33
E. Analisis Data ... 35
a. Reduksi Data ... 35
(9)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pengambilan Keputusan dan Verifikasi Data ... 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ... 43
1. Proses Pemilihan Bahan Baku ... 43
2. Proses Pembuatan Rekorder Sopran Berbahan Bambu Buatan Engkur Kurdita ... 50
3. Hasil Akhir Pembuatan Rekorder Sopran Berbahan Baku Buatan Engkur Kurdita ... 59
B. Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 64
B. Implikasi ... 65
C. Rekomendasi ... 65
DAFTAR PUSTAKA... 67
LAMPIRAN
(10)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005, halm.34). Pendapat lain dari Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu (Eagle Jr, dalam S.S Stevevs,1996. Halm.17). Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi (Syukur, 2005).
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dalam alur waktu dan ruang tertentu dengan urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati.
Alat musik merupakan komponen yang tidak dipisahkan dari seni musik itu sendiri. Peran alat musik dalam menghasilkan suara, bunyi-bunyian dan melodi sangat penting dalam permainan musik atau fungsi musik lainnya. Alat musik adalah suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut dengan alat musik.
Klasifikasi alat musik Mahillon-Sachs-Hornbostel dalam Pono Banoekamus (hal.222) mengatur klasifikasinya berdasarkan bahan yang menjadi sumber bunyi alat musik
(11)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi 5 jenis yaitu idiofon,sumber bunyinya berasal dari badal alat musik itu sendiri, aerofon sumber bunyi berasal hembusan udara, membranofon sumber bunyi berasal dari selaput tipis yang ditegangkan pada resonator, kordofon sumber bunyinya berasal dari dawai yang ditegangkan, dan elektrofon sumber bunyinya menggunak daya listrik. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik sangat berhubungan dengan bahan dari alat musik itu sendiri. Instrumen musik tiup kayu (woodwind instrument) merupakan instrumen musik yang menghasilkan suara dari getaran pada celah sempit yang terdapat pada tepi instrumen saat ditiup oleh pemainnya. Kebanyakan instrumen musik ini dulu dibuat dari kayu, namun beberapa di antaranya, seperti saksofon dan hampir semua jenis flute, umumnya terbuat dari bahan lain seperti logam atau plastik. Bahan alat musik ada yang terbuat dari sintetis ada yang terbuat dari bahan alam.
Alat musik berbahan bahan sintetis seperti trumpet, trombon, set drum, clarinet dan lain-lain. Sedangkan alat musik yang terbuat dengan menggunakan bahan bambu seperti rekorder, violin, gitar, gambus, kendang, angklung dan sebagainya. Perbedaan dari segi produksi sangat berbeda, jika alat musik berbahan alam(kayu,bambu,tanah liat,dll) dibuat dengan tangan manusia, sedangkan alat musik berbahan sintetis dibuat dengan bantuan alat pencetak atau mesin yang lebih memudahkan pembuatan dan proses pembuatannya lebih cepat. Salah satu alat musik berbahan sintetis yang mudah
ditemukan yaitu “rekorder”.
Alat musik Rekorder rmerupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari tekanan udara (aerophone) dan dimainkan dengan cara ditiup. Sebagai alat musik sederhana pada awalnya rekorder dimainkan dengan paduan kanan dan kiri, namun dengan perkembangan teknis rekorder dewasa ini hanya dikenal jari tangan kiri yang memainkan lubang nada bagian atas, sedangkan jari tangan kiri memainkan lubang nada bagian bawah, Rekorder yang memiliki kualitas bunyi yang baik ditentukan oleh kualitas alat musik itu sendiri baik dari bahan hingga proses pembuatannya. Untuk dapat membuat rekorder dengan kualitas yang baik, tentu saja harus membutuhkan perhitungan yang baik dari segi pemilihanbahan, dan proses pembuatan. Pada
(12)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umumnya rekorder yang kita temukan dalam sehari-hari yaitu rekorder yang terbuat dari bahan sintetis, yang diproduksi oleh mesin yang dapat menghasilkan ukuran, warna suara yang sama dalam waktu yang singkat. Pengguna rekorder berbahan sintetis di Indonesia memiliki persentase yang cukup tinggi, karena hampir diseluruh sekolah di wilayah Indonesia menggunakan rekorder sebagai media penbelajaran seni budaya. Masyarakat biasanya membeli rekorder berbahan sintetis tanpa memperhatikan dampak dari penggunaan alat berbahan sintetis. Rasa tidak peduli dan kurang fahamnya tentang kesehatan lingkungan ini yang akan membantu mempercepat dampak buruk bagi lingkungan dapat terjadi. Hal ini juga menjadi pemikiran peneliti terhadap dampak penggunaan alat musik rekorder berbahan sintetis tersebut terhadap alam dan msayarakat
Rekorder telah mengalami berapa transisi atau perubahan pada segi bahan dasar. Rekorder yang awalnya dibuat dengan menggunakan bahan dasar kayu, kemudian mengalami perubahan dengan menggunakan bahan sintetis, hingga pada saat ini peneliti menemukan modifikasi rekorder yang terbuat dengan menggunakan bahan bambu yang dibuat oleh Engkur Kurdita. Rekorder sopran berbahan bambu yang dimodifikasi oleh Engkur Kurdita ini memiliki dua versi yaitu versi pertama rekorder sopran berbahan bambu menggunakan tali sumber berupa cincin bambu dan sedangkan versi kedua menggunakan tali sumber berbahan rotan cacing.
Rekorder berbahan bambu buatan Engkur kurdita ini dibuat pada tahun 2001 atas permintaan dari Unit pelayanan Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) membuat rekorder sopran berbahan bambu untuk kepentingan perkuliah bagi mahasiswa Program Guru Sekolah dasar (PGSD). Pembuatan alat musik harus memahami tentang ilmu organologi dan akustik. Organologi merupakan ilmu yang mempelajari alat musik dengan fokus yang diutamakan adalah organ atau bagian fisik pada alat musik itu sendiri disertai dengan ilmu akustik yang juga menjadi peran penting antara alat musik dan bunyi yang dihasilkan dari alat musik itu sendiri. Organologi sangat terkait dengan akustik. Apaila organologi terkait dengan aspek-aspek seperti yang
(13)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijelaskan diatas, maka akustik terkait dengan peristiwa bunyi yang terjadi pada alat musiknya
Oleh karena itu penelitian ini menjadi motivasi peneliti untuk meneliti tentang alat musik rekorder berbahan bambu. Rekorder jenis ini pernah dibuat oleh Engkur Kurdita (salah seorang pengajar di Depertemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI Bandung).
Hal yang menarik tentang rekorder buatan Engkur Kurdita karena alat musik tersebut hampir seluruh bagan dan desainnya yang berbeda dengan rekorder pada umumnya Rekorder ini menggunakan bambu tamiang yang banyak tersebar di wilayah Indonesia. Bambu tamiang atau juga dikenal sebagai bambu wuluh (Schizotachyum Blumei Ness). Selain sebagai pengajar di UPI, Engkur Kurdita juga seorang pengrajin rekorder sunda. Beliau mendapatkan pengalaman pertama kali dalam membuat rekorder sopran berbahan bambu tamiang ketika diminta untuk membuat 800 buah rekorder sopran berbahan bambu. Permintaan untuk membuat rekorder sopran berbahan bambu itu untuk perkuliahan musik bagi mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka seluruh Indonesia pada tahun 2001. Setahun kemudian yakni 2002 beliau berniat memodifikasi rekorder sopran berbahan bambu tersebut dengan bahan yang sama namun dari modifikasi yang dibuat oleh beliau adalah mengubah bagian mouth piece rekorder bambu tersebut, tidak hanya dengan menggunakan bahan rotan cacing
sajatetapi bisa juga dengan menguunakan bahan bambu tamiang.
Modifikasi rekorder sopran berbahan bambu yang dibuat Engkur Kurdita menarik perhatian peneliti untuk diteliti sebagai skripsi dengan judul: “Proses Pembuatan Suling Diatonis Berbahan Bambu Buatan Engkur Kurdita “. Peneliti berasumsi bahwa rekorder berbahan bambu tersebut dapat mengurangi limbah non-organik berbahaya dilingkungan masyarakat serta lebih ramah lingkungan. Disamping itu dari hasil bunyinya rekorder sopran berbahan bambu memiliki karakter suara yang mendekati karakter suara rekorder berbahan kayu. Dilihat dari sisi fisiknya, rekorder
(14)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbahan bambu buatan Engkur Kurdita dapat didesaian lebih kecil dan pendek sehingga memungkinkan dapat dimainkan oleh anak yang memiliki anatomi jari lebih kecil dari anatomi orang dewasa.
Dipilihnya rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur kurdita oleh peneliti karena rekorder tersebut hampir keseluruhan bagan-bagannya rmenggunakan bambu dimana sebagian dari fisik alat musik tersebut memanfaatkan ruas batang bambu yang lebih besar serta sisa bambu untuk pembuatan rekorder sunda. Beberapa kelebihan rekorder sopran berbahan bambu yang dibuat oleh Engkur Kurdita tersebut, menjadi perhatian peneliti untuk menkaji alat musik tersebut dari sisi organologi dengan pertimbangan-pertimbangan akustiknya.
B. Rumusan Masalah
Organologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunannya. Organologi pada rekorder berbahan bambuakan dikaji berdasarkan bentuk rekorder sopran tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini disusuun dengan bentuk
kalimat Tanya, “Bagaimana suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur
Kurdita ?” Guna mengetahui dan mendiskripsikan rumusan masalah diatas, maka
disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pemilihan bahan baku untuk pembuatan suling diatonis buatan Engkur Kurdita?
2. Bagaimana proses pembuatan suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur Kurdita mulai dari bahan baku menjadi alat musik tiup?
3. Bagaimana hasil akhir proses pembuatan suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur Kurdita?
C. Tujuan Penelitian
(15)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Guna megetahui bahan yang digunakan dalam pembuatan suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur Kurdita ditinjau dari organologi.
2. Guna mengetahui bagaimana proses pembuatan suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur Kurdita ditinjau dari organologi.
3. Guna mengetahui hasil akhir proses pembuatan suling diatonis berbahan bambu buatan Engkur Kurdita ditinjau dari studi organologi
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Peneliti, dapat menambah wawasan tentang rekorder sopran berbahan bambu khususnya buatan Engkur Kurdita
2. Departemen Pendidikan Seni Musik UPI Bandung, Sebagai dokumentasi karyai lmiah yang memiliki hak intelektual civitas akademika.
3. Masyarakat, hasil penelitian meminimalisasi penggunaan rekorder sopran berbahan sintetis agar digantikan dengan produk serupa dari bahan alam yang ramah lingkungan serta hasil buatan lokal. Memberi kesadaran pada masyarakat bahwa tanaman bambu dapat diolah menjadi produk-produk ekonomi yang bernilai tinggi. Dengan demikian tanaman ini menjadi pedoman sebagai bahan baku untuk lapangan kerja baru serta menambah wawasan tentang rekorder rekorder sopran yang ramah lingkungan dan hasil buatan dalam negeri. Mengingatkan kembali kepada masyrakat Indonesia agar membudidayakan bambu di tanah air, karena sejatinya bambu di Indonesia ini sangat banyak dan dapat menjadi bahan olah produksi untuk membawa nama Indonesia keluar negeri, seperti angklung.
(16)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Pemerintah, memberi masukan pada pemerintah sebagai kebijakan agar masyarakat membudidayakan bambu non budidaya menjadi tanaman budidaya bambu. Mengingat bambu dapat digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat khususnya dalam pendidikan musik.
E. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang tentang alat musik dengan klasifikasi seumber bunyi, kemudian menjelasakan alat musik rekorder berbahan sintetis dan berbahan alami. Selanjutnya peneliti memaparkan latar belakang dari rekorder berbahan bambu yang dibuat oleh Engkur kurdita. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana proses pemilihan bahan baku, proses pembuatan dan hasil akhir pembuatan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Membahas tentang kajian-kajian teori yang digunakan dalm penelitian. Teori yang dijelaskan dalam BAB II ini mencakup organologi, konsep dasar akustik organologi, alat musik tiup kayu, rekorder, dan sistem pelarasan
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif dengan menggunakan pendekatan kualitatif
(17)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memaparkan hasil temuan dan membahas tentang penelitian peneliti berupa proses pemilihan bahan baku, proses pembuatan, dan hasil akhir pembuatan rekorder sopran berbahan bambu.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Menarik kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dan memberikan saran pada insan yang membaca skripsi ini
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
(18)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Dalam Sajono (2005, hlm.08) dinyatakan bahwa desain penelitian adalah pedoman, prosedur juga teknik perencanaan penelitian yang bermanfaat sebagai panduan untuk membangun strategi. Peneliti telah menyelesaikan penelitian ini dalam tiga tahapan yang digambarkan dalam bentuk skema. Tahapan-tahapan tersebut yakni :
Gambar 3.1 skema desain penelitian (Dokumentasi Rubiana)
1. Tahap persiapan a) Observasi
b) Persiapan pelaksanaan c) Perumusan masalah d) Pembuatan laporan
2. Tahap pelaksanaan Mengumpulkan data-data melalui : a) Wawancara
b) Pendokumentasian
3. Tahap penyusunan laporan : a. Pengumpulan data b. Pengolahan data c. Bimbingan
d. Menyusun laporan
LAPORAN PENELITIAN
(19)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tahap Persiapan
Pada 28 Maret 2014 Pada tahap ini peneliti mendatangi Engkur Kurdita selaku pengajar mata kuliah alat tiup di Departemen Pendidikan Seni Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Peneliti berkonsultasi tentang kemungkinan melakukan penelitian alat tiup yang terbuat dari bambu. Hasil konsultasi dengan beliau diperoleh gagasan untuk meneliti rekorder sopran berbahan bambu. Setelah gagasan telah didapat, peneliti membuat dan menetapkan tema dan judul penelitian Pada 05 Februari 2014. Peneliti menetapkan judul penelitian atas saran dari beberapa dosen dan rekomendasi dosen mata kuliah Metode Penelitian pada semester ganjil 2014-2015. Setelah mendapatkan penetapan dosen pembimbing oleh dewan skripsi, peneliti membuat proposal penelitian untuk skripsi sebagai syarat akhir tugas akhir studi S1 di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI Bandung.
Setelah proposal disetujui oleh ketua Departmenen Pendidikan Seni Musik UPI, peneliti selanjutnya memperoleh surat keputusan yang keluarkan oleh Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, nomor: 436/UN40.7A/DT/2015 tentang pengesahan Judul dan Penunjukan Pembimbing Skripsi yang menjadi landasan yuridis untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. Tono Rachmad P.H., M.Pd sebagai dosen pembimbing utama dan Toni Setiawan S., S.Pd., M.Sn., sebagai dosen pembimbing pendamping. Melalui bimbingan pertama, kedua pembimbing tersebut menyarankan untuk menghubungi kembali Engkur Kurdita sebagai nara sumber utama guna memperoleh data-data yang diperlukan selama proses penelitian. Perincian lebih lanjut tentang tahap persiapan ini, peneliti akan menguraikan mulai dari observasi awal.
a. Observasi Awal
Diawali dengan melakukan observasi awal kelokasi penelitian, untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi lokasi serta mengenal pembuatan suling
(20)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sunda yakni di Jl.jayagiri, Gang Jayagiri IV No. 83 RT 11/RW 03 bandung Barat tempat kediaman Engkur Kurdita. Dilokasi ini peneliti mendapatkan fakta bahwa rekorder berbahan bambu pernah dibuat oleh bapak Engkur Kurdita sekitar 18 tahun lalu. Namun ditempat kediaman beliau yang terakhir ini.
Saat ini bapak Engkur Kurdita tidak lagi produktif dalam membuat suling sunda ataupun rekorder berbahan bambu di kediamannya yang baru. Namun ketika beliau mendapat pesanan sewaktu-waktu untuk membuat suling sunda atau rekorder berbahan bambu oleh lembaga atau pesanan khusus seseorang, maka beliau akan membuatnya di kediaman beliau tersebut. Saat ini peneliti masih memiliki rekorder sopran berbahan bambu yang dibuat Engkur Kurdita pada tahun 1998. Rekorder sopran berbahan bambu tersebut, merupakan koleksi dari Tono Rachmad yang diberikan kepada peneliti pada tahun 2015 untuk diteliti
b. Persiapan pelaksanaan penelitiaan
Pada tahap ini peneliti membuat persiapan atau rencana melaksanakan penelitian guna menetapkan rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian pada tahap ini akan dilakukan persiapan yang akan dilakukan dalam peneitian.
c. Perumusan masalah Penelitian
Merumuskan masalah sangat penting dalam melakukan sebuah penelitian. Setelah melakukan beberapa studi pendahuluan, akhirnya peneliti mampu menetapkan rumusan masalah penelitian berkaitan dengan studi organology yang mencakup proses dan hasil akhir pembuatan rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur Kurdita.
d. Pembuatan proposal penelitian
Pada ini, peneliti membuat proposal penelitian untuk mendapatkan gambaran rancangan penelitian dan rekomendasi untuk merealisasikan rancangan penelitian
(21)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan disajikan dalam bentuk laporan penelitian tersebut dilapangan. Pada tahap ini peneliti telah mendapatkan gambaran umum dan rekomendasi judul penelitian dari dewan skripsi dan dosen pembimbing Akademik. Selanjutnya peneliti melakukan bimbingan dari keduanya untuk penulisan proposal penelitian, Setelah proposal penelitian dibuat, kemudian peneliti menyerahkan proposal penelitian kepada Derpartemen dan fakultas agar mendapatkan Surat Keputusan pelaksanaan penelitian yang akan dilampirkan pada laporan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah melakukan tahap persiapan diatas, peneliti melanjutkan ke tahap pelaksanaan penelitian berdasarkan proposal penelitian ini. Selama Penelitian, peneliti mengumpulkan data-data melalui observasi lanjutan, wawancara, dan pendokumentasian.
Waktu Tempat Kegiatan
Kamis, 02 Juli 2015 Kediaman Bapak Engkur Kurdita
Peneliti menyaksikan
pemlihan bahan baku
pembuatan suling sopran yaitu dengan menggunakan bambu tamiang
Kamis, 09 Juli 2015 Kediaman Bapak Engkur Kurdita
Peneliti menyaksikan
penyortiran bambu yang siap dikeringkan dan proses pengeringannya
Kamis, 23 Juli 2015 Kediaman Bapak Engkur Kurdita
Peneliti menyaksikan dan ikut serta dalam proses
(22)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pelaksanaan penelitian (Dokumentasi Rubiana)
3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti membuat laporan penelitian berupa hasil penelitian yang sebenarnya, yang diperoleh yang kemudian digambarkan dan dideskripsikan kedalam tulisan. Dalam membuat laporan, peneliti melakukan bimbingan dengan pembimbing utama yaitu Bapak Drs. Tono Racmad PH, M.Pd. Pada tanggal 03 maret 2015 di kantor jurusan FPSD UPI, peneliti melakukan bimbingan untuk pembuatan laporan pada BAB I, setelah meendapatkan bimbingan, peneliti ditugaskan untuk membuat revisian. Pada tanggal 13 Maret 2015 di kantor jurusan FPSD UPI, peneliti melakukan bimbingan untuk hasil revisi BB I dan bimbingan untuk BAB II. Kemudian pada tanggal 02 April 2015, peneliti melakukan bimbingan dengan dosen utama untuk penulisan BAB III dalam bentuk skripsi.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan Metode Deskriptif. pembuatan suli dimulai dari
pembuatan lubang,
mouthpiece dan pelarasan nada
Jum’at, 24 Juli 2015 Kediaman Bapak Engkur Kurdita
Peneliti menyaksikan dan ikut serta dalam proses
finshing, yaitu
pengamplasan dan
memberikan warna pada suling agar terlihat indah,
(23)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sutopo (2001, hlm.06), penelitian kualitatif didefinisikan sebagai aktivitas terprogram guna mendapatkan kegiatan praktik dari penafsiran responden dan informan terhadap dunia. Sedangkan untuk pengertian lainnya penelitian kualitatif (qualitating research) adalah penelitian yang bertujuan untuk memaparkan serta mengkaji fenomena , kejadian, kegiatan sosial, perilaku, kepercayaan, dan persepsi.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang hal yang baru diketahui, serta data yang memberikan penjelasan secara detail. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode berdasarkan arah dan sifat penelitian. Kecenderungannya untuk memberi pemaparan dan gambaran secara sistematis, factual dan akurat. Ketiga aspek tersebut terkait dengan fakta-fakta, sifat-sifat, dan hubungan antar fenomena yang terjadi dalam proses pembuatan suling rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur Kurdita. Menurut Sukmadinata (2005, hlm.28), landasan penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang beranggapan bahwa faktanya itu berdimensi keragaman, interasktif dan merupakan pertukaran pengalaman sosial yang ditafsirkan oleh setiap orang. Sementara menurut Danim, (2002, hlm.16) Peneliti yang melakukan penelitian kualitatif meyakini bahwa kebenaran itu dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui tealatah terhadap orang-orang diadalam interaksinya dengan situasi sosial mereka.
Sugiyono, (2005, hlm.18). Penelitian kualitatif mengkaji pandangan partisipan dengan strategi-strategi bersifat interaktif serta fleksibel. Penelitian kualitatif bertujuan memahami fenomena-fenomena sosial dari sisi pandangan partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah dimana peneliti merupakan instrumen penentu.
C. PARTISIPAN DAN TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian ini berlokasi di Jl.jayagiri, Gang Jayagiri IV No. 83 RT 11/RW 03 bandung Barat. Sementara subjek penelitian ini adalah Kajian Organologi
(24)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rekorder Berbahan Bambu. Partisipan yang juga terlibat dalam penelitian sekaligus bertindak sebagai narasumber pertama yaitu Engkur Kurdita. seperti, petani bambu, tokoh kesenian suling, dan pengrajin suling.
D. PENGUMPULAN DATA
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data penelitian ini, dilakukan melalui sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Widyata (2006, hlm.19) Kegiatan observasi ini merupakan proses penelitian, penafsiran, dan pengkajian secara individual. Observasi ini dilakukan melalui konsep non-partisipasi (non-participant) dimana peneliti hanya mengamati tanpa ikut langsung terlibat kedalam proses objek yang sedang di teliti. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat dalam kegiatan penelitian mengenai pembuatan rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur Kurdita
2. Wawancara
Wawancara, menurut Lexy J Moleong (1991, hlm.135) dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi ( 1989, hlm.192 ), wawancara, sebagai sesuatu proses tanya-jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat pemgumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data social, baik yang terpendam maupun yang memanifes. Wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivations, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya ;
(25)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya. Selain itu wawancara juga dapat digunakan untuk menangkap aksi-reaksi orang dalam bentuk ekspresi dalam pembicaraan-pembicaraan sewaktu tanya-jawab sedang berjalan. Di tangan seorang pewawancara yang mahir, wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sekaligus dapat mengecek dan sebagai bahan ricek ketelitian dan kemantapannya. Keterangan-keterangan verbal dicek dengan ekspresi-ekspresi muka serta gerak-gerik tubuh, sedangkan ekspresi dan gerak-gerik dicek dengan pertanyaan-verbal. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan data secara langsung terhadap subjek yang diteliti.
3. Studi Literatur/dokumentasi
Menurut sumber yang diambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun 2007 dalam setyaningsih (2007, hlm 38) mengenai Metode Penelitian : “Literature
Review is a critical analysis of the research conducted on a particular topic or question in the field of science” yang artinya Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature Review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat. Sedangkan Menurut Hasibuan (2001, hlm.38), Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai
(26)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa studi literatur adalah suatu kegitan yang menyangkut pencarian referensi tentang teori yang sesuai kasus atau masalah yang diperoleh. Materi yang valid untuk dimanfaatkan bahan studi literatur antara lain buku, jurnal, makalah ilmiah bahkan artikel website dari para akademisi. Tidak dianjurkan dalam penelitian ini untuk mengambil bahan studi literatur dari Wikipedia ataupun blog anonym yang diragukan autentisnya. Tahun terbit dokumen juga menjadi pertimbangan penting, tidak boleh lebih dari sepuluh tahun, hal ini mengingat pesatnya perubahan-perubahan ilmu pengetahuan apalagi untuk bidang yang berkembang pesat seperti Teknologi Informasi.
Studi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Penting juga untuk memberi arah penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi penelitian. Dalam melakukan studi literatur ada beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain : Mencari kesamaan (Criticize), mencari ketidaksamaan (Contrast), memberikan pandangan (Compare), membandingkan (Synthesize), dan meringkas. Hasil dari teknik tersebutlah yang kemudian ditulis sebagai landasan teori untuk analisis penelitian.
E. ANALISIS DATA
Setelah melakukan pengumpulan data baik itu melalui observasi, wawancara, studi literatur/dokumentasi maupun yang ada, data tersebut kemudian diolah dengan
(27)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan penyeleksian data berdasarkan kebutuhan penelitian. Kemudian data tersebut dianalisis dan diuraikan serta dideskripsikan melalui penafsiran ilmiah berdasarkan teori yang ada dengan maksud untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan valid. Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam widyata (2013, hlm.15) yakni data kualitatif tersebut, diawali dari pengumpulan data. Berlanjut pada reduksi data. Setelah itu berlanjut ke tahap display/penyajian data. Kemudian ke tahap, verifikasi/menarik kesimpulan.
Dikatakan Miles dan Huberman dalam setyaningsih (2007, hlm.39) Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlansgung terus menerus selama penelitian, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengklasifikasian data yang ada tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Reduksi data
Menurut sugiyono (2012, halm.12) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperluMenurut Miles & Huberman (sugiyono,1992, halm 20) reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
(28)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-nya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana. Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam proses pembuatan rekorder sopran berbahan bambu, seperti pemilihan bahan, prosedur pembuatan, hingga menghasilkan instrument rekorder sopran berbahan bambu yang memiliki kualitas yang baik. Dalam hal ini peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak diperlukan, guna mempermudah penelitian dalam melakukan mengklasifikan data yang valid.
2. Penyajian data
Penyajian data menurt Miles & Huberman (1992:21)) membatasi suatu "penyajian" sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan menyajikan data akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merancanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. Dalam mereduksi data setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari
(29)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian kualitatif adalah pada temuan.
Setelah data diperoleh berupa catatan maupun gambar tentang pemilihan bahan, proses pembuatan, dan hasil akhir pembuatan rekorder sopran berbahan bambu sudah direduksi, maka data kemudian disajikan dalam bentuk paparan lengkap. Data-data yang saling berhubungan dikelompokan sehingga menjadi kelompok-kelompok data yang selanjutnya disimpulkan.
3. Pengambilan kesimpulan dan Verifikasi Data
Setelah penyajian data langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah bersifat sementara dan akan berkembang setelah berada dilapangan. Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman (1992, halm.22) hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan "kesepakatan intersubjektif" atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatis yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami
(30)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kembali data-data dari hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan kepada beberapa pakar yang menguasai pengetahuan organology dan akustik seputar alat tiup berbahan bambu.
(31)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Rekorder bambu buatan Engkur Kurdita memiliki perbedaan dengan rekorder pada umumnya secara bentuk, jarak lubang, dan tekhnik penjariannya. Namun, secara fenomena akustik atau suara yang dihasilkan dari rekorder berbahan bambu ini memiliki karakter bunyi yang hampir sama Membuat rekorder sopran berbahan bambu berbahan bambu hasil modifikasi rekorder berbaban sintetis yang memliki kualitas hampir sama dengan kualiatas alat musik aslinya harus melakukan usaha yang membutuhkan kreatifitas seni dan memiliki keterampilan, pengalaman dalam hal membuat rekorder serta wawasan atau pengetahuan tentang ilmu organologi pun sangat penting guna mengetahui baik disaat memilih bahan yang berkualitas serta ketika proses pembuatan rekorder berlangsung agar rekorder yang dihasilkan merupakan rekorder yang berkualitas baik.
Proses pemilihan bahan bambu sangat perlu memperhatikan kualitas bahannya. Bambu yang bagus untuk digunakan dalalm pembuatan rekorder sopran berbahan bambu ini adalah bambu tamiang yang sudah tua atau usia 3 tahun. Dipilihnya bambu tamiang dengan usia yang tua dikarenakan pada usia ini bambu memiliki kondisi fisik yang kuat, pori-pori ruas yang padat dan memiliki daya tahan yang kuat atau tidak mudah pecah. Disamping itu pada saat proses pemilihan bambu sebagai bahan pembuatan rekorder hal yang harus diperhatikan adalah pada saat pengeringan, karena pada proses ini, bambu akan dipilih menjadi bahan siap untuk diproses. Waktu pengeringan bambu adalah kurang lebih selama 1 bulan. Waktu yang digunakan dalam proses pengeringan ini bertujuan agar bambu dapat terpilih sebagai bahan untuk peroses pembuatan rekorder. Secara umum proses pembuatan rekorder sopran berbahan bambu berbahan bambu buatan Engkur Kurdita
(32)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses penyelesaian dari pembuatan rekorder sopran berbahan bambu adalah sistem pelarasan yang menggunakan stem pluit dan diiringi dengan feeling. Pembuatan rekorder sopran berbahan bambu berbahan bambu buatan Engkur Kurdita apabila dilihat dari cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan suling pada umumnya. Namun, ada perbedaan saat membuat lubang untuk meniup pada rekorder sopran berbahan bambu ini yaitu perhitungan jarak antara lubang nada berbeda dengan suling sunda.
Dari bahan bambu yang digunakan untuk pembuatan rekorder sopran berbahan bambu ini, bambu tamiang atau bambu wuluh ini merupakan jenis bambu yang dapat menghasilkan bunyi rekorder bambu yang baik bisa dikatakan hampir menyerupai suara rekorder pada umumnya.
B. Implikasi
Penelitian tentang Organologi rekorder sopran berbahan bambu buatan Engkur Kurdita ini merupakan hasil karya ilmiah mengenai fakta-fakta tentang organologi rekorder sopran berbahan bambu yang ditinjau mulai dari bahan baku pembuatan, tahapan-tahapan proses pembuatan, dan hasil akhir. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan pemerintah tentang pemanfaatan bambu sebagai bahan dasar pembuatan alat musik rekorder serta menambah wawasan masyarakat tentang proses pembuatan rekorderr sopran berbahan bambudimulai proses tahap awal sampai tahap akhir pembuatan.
C. Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut :
(33)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penelitian perlu ditindak lanjuti guna mendapatkan berbagai temuan terbaru tentang pembuatan alat musik khusunya rekorder sopran berbahan bambu berbahan bambu.
2. Bagi penikmat musik khususnya yang senang dengan alat musik tiup seperti rekorder, alangkah lebih baik dapat menggunakan hasil produksi dalam negeri, dikarenakan rekorder berbahan sintetis dapat menimbulkan dampat buruk pada lingkungan, maka sebagai warga negara Indonesia harus mampu membantu mengurangi dampak buruk tersebut.
3. Bagi Departemen pendidikan seni musik UPI Bandung, peneliti menyarankan bahwa praktek ataupun pengetahuan tentang pembuatan alat musik perlu dimasukkan dalam bentuk perkuliahan agar mahasiswa nantinya akan mempunyai wawasan tentang organologi alat musik.
4. Bagi pemerintah agar dapat melestarikan atau membudidayakan tanaman bambu khususnya bambu tamiang untuk kelestarian seni budaya lokal Indonesia melalui produksi alat musik bambu yang memiliki kualitas Internasional.
(34)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(35)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sastrapradja, dkk. 1997. Beberapa JENIS BAMBU. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.
Purbajanti, Endang Dwi . 2013. Rumput dan Legum. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarosa, Samianji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasa-Dasar Kualitatif. Jakarta Barat: Indeks.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Banoe, Pono. 2008. Pengantar Akustik Organologi..
Banoe, Pono. 2000. Pengantar Pengetahuan Alat Musik.
Hendarto, Sri. 2011. Organologi dan Akustika. Bandung: CV Lubuk Agung.
Stevesn, S.S, dan Fred. 1997. Bunyi dan Pendengaran. Jakarta: Tira Pustaka Jakarta.
E. Hall, Donald. Musical Acoustics. California: Wadsworth Publishing Company. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.
Kennedy, Michael. 1985. The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.
Scholes, Percy A. 1980. The Oxford Companion to Music. London: Oxford University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
(36)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-N ONO_SUTARNO/KAMUS_BIO
(37)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(38)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(39)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(40)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(1)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sastrapradja, dkk. 1997. Beberapa JENIS BAMBU. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.
Purbajanti, Endang Dwi . 2013. Rumput dan Legum. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarosa, Samianji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasa-Dasar Kualitatif. Jakarta Barat: Indeks.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Banoe, Pono. 2008. Pengantar Akustik Organologi..
Banoe, Pono. 2000. Pengantar Pengetahuan Alat Musik.
Hendarto, Sri. 2011. Organologi dan Akustika. Bandung: CV Lubuk Agung.
Stevesn, S.S, dan Fred. 1997. Bunyi dan Pendengaran. Jakarta: Tira Pustaka Jakarta.
E. Hall, Donald. Musical Acoustics. California: Wadsworth Publishing Company. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.
Kennedy, Michael. 1985. The Oxford Dictionary of Music. London: Oxford University Press.
Scholes, Percy A. 1980. The Oxford Companion to Music. London: Oxford University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
(2)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-N ONO_SUTARNO/KAMUS_BIO
(3)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN
(4)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(5)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
(6)
RUBIANA, 2015
PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA