REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR.

(1)

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA

SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA

SMA SESUAI GAYA BELAJAR

TESIS

Disusun untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh:

Santi Sri Rahayu Prajayanti 1302533

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR

SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA

MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF

SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Oleh

Santi Sri Rahayu Prajayanti S.Pd UPI Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Biologi Sekolah Pascasarjana UPI

© Santi Sri Rahayu Prajayanti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA

SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA

SMA SESUAI GAYA BELAJAR

SANTI SRI RAHAYU PRAJAYANTI 1302533

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing

Dr. Topik Hidayat, M.Si, Ph.D NIP.197004101997021001

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Biologi,

Dr. Bambang Supriatno, M.Si. NIP. 196305211988031002


(4)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kesulitan siswa pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan disebabkan oleh banyaknya jumlah materi dan istilah ilmiah sehingga menyebabkan beban kognitif. Ditinjau dari segi kegiatan pembelajaran, guru kurang dapat memfasilitasi kebutuhan siswa dalam belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang kurang baik. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji beban kognitif siswa pada pembelajaran Spermatophyta menggunakan reduksi didaktik bahan ajar dan tanpa reduksi didaktik bahan ajar sesuai gaya belajarnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah Quasy Experiment dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 dan X MIA 5 SMA N 2 Ciamis. Instrumen penelitian untuk mengetahui kemampuan menerima dan mengolah informasi siswa diukur menggunakan Task Complexity Worksheet yang diintegrasikan ke dalam LKS, usaha mental siswa diukur dengan angket Subjective Rating Scale menggunakan skala Likert, hasil belajar siswa diukur pada aspek penalaran dengan menggunakan tes tulis. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji beda dua rata-rata, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan uji korelasi antara usaha mental terhadap kemampuan penalaran pada kelas eksperimen -0,465 dan signifikan sedangkan pada kelas kontrol -0,023 dan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kelas kontrol masih memiliki beban kognitif yang lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Selain itu reduksi didaktik juga memfasilitasi siswa yang memiliki gaya belajar dominan auditori pada kelas eksperimen dalam mengolah informasi sehingga memiliki beban kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan gaya belajar yang lainnya.


(5)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Student difficulties in learning the classification of plants caused by a large amount of material and scientific terms, that condition will lead to cognitive load. In terms of learning activities, teachers are less able to facilitate the needs of students in learning process, so the learing process outcome is not very good. Consequently, this research has been done which aims to study the cognitive load of students in learning the classification of plants Spermatophyta by using didactical reduction teaching materials and without didactical reduction teaching materials in the style of learning. The research method is quasy experimental and the research design is Posttest Only Control Group Design. The samples of this study were students of class X MIA 2 and X MIA 5 SMA N 2 Ciamis. The research instrument to get information of taking ability and processing information of student is measured by using task complexity worksheet which is integrated with Student Worksheet, then, student mental effort is measured by questionnaire subjective rating scale by using Likert scale, and student learning outcome is measured on reasoning aspects by using pencil test. The data were analyzed statistically by mean, correlation, and regression test. Correlation test showed that the correlation between mental effort with students outcome at the experimental class have -0,465 and significance, and at control class have -0,023 and not significance. It showed that cognitive load at experimental class is lower than control class. Besides the reduction of didactic also facilitates the students who have learning auditory style for processing the information, so the cognitive load is lower than other learning styles.


(6)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Asumsi ... 7

F. Hipotesis ... 7

G. Manfaat Penelitian ... 7

H. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reduksi Didaktik ... 11

B. Bahan Ajar ... 23

C. Pembelajaran Klasifikasi Tumbuhan ... 30

D. Beban Kognitif ... 38

E. Gaya Belajar ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 51

B. Definisi Operasional ... 51

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 52

D. Instrumen Penelitian ... 53

E. Prosedur Penelitian ... 54


(7)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian ... 67

B. Pembahasan Penelitian ... 89

BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 104

B. Rekomendasi ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106


(8)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Simbol yang digunakan pada Flowchart ... 19

2.2. Perbedaan Ciri Khas Familia Pada Gymnospermae ... 35

2.3. Perbedaan Karakteristik Tumbuhan Monokotil dan Dikotil ... 37

2.4. Perbedaan Ciri Khas Familia Pada Dikotil ... 37

2.5. Perbedaan Ciri Khas Familia Pada Monokotil ... 37

2.6. Efek Beban Kognitif ... 39

2.7. Variabel dan faktor pada Model Gaya Belajar ... 43

3.1. Desain Penelitian Posttest-Only Design ... 51

3.2. Gambaran Umum Kegiatan Pembelajaran ... 56

3.3. Kriteria Validitas soal ... 58

3.4. Kriteria Reliabilitas Soal ... 59

3.5. Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ... 59

3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran ... 60

3.7. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran Materi Spermatophyta ... 61

3.8. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Penalaran ... 61

3.9. Kategorisasi Kemampuan Menerima dan Mengolah informasi dan Penalaran ... 62

3.10. Kategorisasi Usaha Mental ... 63

3.11. Interpretasi Koefisien korelasi ... 64

3.12. Interpretasi Validasi Bahan Ajar ... 66

4.1. Data Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 69

4.2. Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 69

4.3. Data Kemampuan Usaha Mental Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 70 4.4. Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis Usaha Mental pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 70


(9)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

4.6. Uji Prasyarat dan Uji Kemampuan Penalaran Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 72 4.7. Ketercapaian Kemampuan Penalaran Siswa Pada Kelas Kontrol dan

Eksperimen ... 73 4.8. Uji Korelasi (r) Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi,

Usaha Mental, dan Kemampuan Penalaran Pada kelas Kontrol dan eksperimen ... 74 4.9. Uji Regresi Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi, Usaha

Mental, dan Kemampuan Penalaran Pada kelas Eksperimen ... 75 4.10. Rekapitulasi Skor Gaya Belajar X mia 5 ... 77 4.11. Rekapitulasi Skor gaya Belajar X Mia 2 ... 79 4.12. Perbandingan Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi,

Usaha Mental, dan Kemampuan Penalaran berdasarkan Gaya Belajar .. 80 4.13. Perbandingan Uji Korelasi Beban Kognitif Berdasarkan Gaya Belajar . 81 4.14. Uji Korelasi (r) Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi,

Usaha Mental, dan Kemampuan Penalaran Siswa dengan Gaya Belajar Auditori pada kelas Kontrol dan eksperimen ... 82 4.15. Uji Regresi Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi Terhadap

Kemampuan Penalaran pada Gaya Belajar Auditori Kelas Eksperimen 84 4.16. Uji Korelasi (r) Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi,

Usaha Mental, dan Kemampuan Penalaran Siswa dengan Gaya Belajar Visual pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 84 4.17. Uji Regresi Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi Terhadap

Kemampuan Penalaran pada Gaya Belajar Visual Kelas Eksperimen ... 85 4.18. Uji Korelasi (r) Kemampuan Menerima dan Mengolah Infomasi,

Usaha Mental, dan Kemampuan Penalaran Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 86 4.19. Uji Regresi Usaha Mental Terhadap Kemampuan Penalaran pada

Gaya Belajar Kinestetik Kelas Eksperimen... 87 4.20. Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar dengan Reduksi Didaktik ... 88


(10)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Proses Hibridasi yang Dilakukan oleh Mendel ... 16

2.2. Analogi Fotosintesis ... 17

2.3. Siklus Hidup Gymnospermae ... 35

2.4. Siklus Hidup Angiospermae ... 36

2.5. Gambaran Perkembangan Beban Kognitif ... 38

2.6. Modalitas Belajar ... 44

3.1. Alur Penelitian ... 54

4.1. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Menerima Dan Mengolah Informasi (MMI), Usaha Mental (UM), Kemampuan Penalaran (HB) Pada Kelas Kontrol Dan Eksperimen. ... 67

4.2. Rekapitulasi Jumlah Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Pada Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 76


(11)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 111

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 116

3. LKS Gymnospermae ... 121

4. LKS Angiospermae ... 124

5. Bahan Ajar Spermatophyta dengan Reduksi Didaktik ... 127

B.INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-kisi dan Soal Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi .... 143

2. Rubrik dan Angket Usaha Mental ... 150

3. Kisi-Kisi dan Soal Kemampuan Penalaran ... 154

4. Format Reduksi Didaktik Bahan Ajar ... 161

5. Angket Respon Bahan Ajar untuk Siswa ... 177

6. Instrumen Gaya Belajar Siswa ... 178

C. PENGOLAHAN DATA 1. Analisis Data Soal Uji Coba Kemampuan Penalaran ... 182

2. Validasi Bahan Ajar oleh Ahli ... 186

3. Hasil Uji Coba Bahan Ajar ... 190

4. Rekapitulasi Data Siswa ... 191

5. Rekapitulasi Data Beban Kognitif Siswa ... 192

6. Rekapitulasi Gaya Belajar Siswa ... 201

7. Rekapitulasi Respon Bahan Ajar dengan Reduksi Didaktik ... 208

8. Pengolahan Data dengan SPSS ... 209

9. Interpretasi Analisis Beban Kognitif ... 218

10. Jawaban LKS Siswa ... 219

D.SURAT PENELITIAN Surat Izin Penelitian ... 229

E. DOKUMENTASI PENELITIAN Dokumentasi Penelitian ... 231


(12)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis dimana di dalamnya begitu beranekaragam makhluk hidup. Sebetulnya ini akan sangat memudahkan siswa untuk mempelajari materi klasifikasi makhluk hidup dengan mengacu pada kompetensi SMA kelas X mengenai keanekaragaman kingdom plantae. Pembelajaran klasifikasi ini bertujuan agar siswa mampu mengelompokkan jenis tumbuhan berdasarkan ciri morfologi yang dimiliki serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya siswa sering merasa kesulitan dalam mempelajari klasifikasi. Siswa sering menganggap bahwa pembelajaran klasifikasi merupakan materi hapalan dengan banyaknya konsep dan nama ilmiah. Terkadang pembelajaran yang dilakukan di kelas hanya berdasarkan teori saja tanpa melakukan observasi di lapangan, sehingga pembelajaran tersebut dirasa kurang bermakna bagi siswa. Hal ini menyebabkan siswa tidak mampu memahami materi tersebut dengan baik sehingga siswa akan lebih cepat lupa dengan materi klasifikasi tumbuhan.

Beberapa kesulitan tersebut juga diungkapkan oleh Rustaman (2010) yang menyatakan bahwa studi mengenai bagaimana seharusnya pembelajaran keanekaragaman belum banyak dilakukan, padahal selama ini bahan ajar tersebut dianggap sulit dan bersifat hafalan. Kekurangfahaman para guru di sekolah menyebabkan mereka mengajarkan materi keanekaragaman hayati (khususnya keanekaragaman tumbuhan) sebagaimana pengalaman belajar mereka sebelumnya.

Sejalan dengan pendapat Anwar (2014) yang menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan proses yang pada dasarnya cukup rumit, sebab di dalamnya berbagai faktor terlibat sekaligus dalam suatu kejadian. Pada proses tersebut terjadi transformasi ilmu (bahan ajar) dari pengajar (guru) ke pembelajar (siswa), dan dari hasil transformasi tersebut siswa memperoleh pengalaman belajar.


(13)

2

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya, pengalaman belajar yang baik didapatkan melalui pembelajaran yang bermakna. Hal ini sejalan dengan pendapat Ausubel (dalam Dahar,1989) yang menyatakan bahwa pada dasarnya belajar merupakan proses belajar bermakna yang merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdaftar dalam struktur kognitif seseorang. Hal ini tentu erat kaitannya dengan memori kerja siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Gathercole & Alloway (2009) bahwa setiap individu memiliki kapasitas memori yang berbeda-beda. Kapasitas memori ini sangat konsisten pada waktu yang berbeda walaupun terdapat pengaruh dari faktor-faktor lain.

Memori kerja memiliki kaitan dengan sistem kognitif, dimana jika terjadi peningkatan jumlah pernyataan pada memori kerja maka dapat menyebabkan beban kognitif. Hal ini dapat diartikan bahwa jika dalam suatu pembelajaran terdapat tugas-tugas yang membebani sistem kognitif siswa maka akan menimbulkan beban kognitif (Sweller, 1988).

Beban kognitif dalam hal ini, terdiri dari tiga komponen yaitu Instrisic

Cognitive Load (ICL) yang dapat dikaji melalui kemampuan siswa dalam

menerima dan mengolah informasi, Extraneous Cognitive Load (ECL) yang dapat dikaji melalui usaha mental siswa, dan Germane Cognitive Load (GCL) yang dapat dikaji melalui kemampuan penalaran siswa atau hasil belajar (Sweller, 2005).

Menurut Kalyuga (2011) ICL merupakan beban kognitif yang terkait dengan kemampuan memproses informasi yang diterima. Komponen ini memiliki interkoneksi yang simultan dengan memori kerja dalam mengkonstruksi skema kognitif. ECL terkait dengan beban yang muncul karena desain pembelajaran atau organisasi materi ajar. Komponen ini menyebabkan aktivitas memori kerja, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan pembentukan skema kognitif. Seperti yang diungkapkan oleh Sweller (2005) GCL adalah beban dalam mengkonstruksi skema kognitif. Komponen ini muncul karena pembelajar memperoleh pengalaman dari ICL atau ECL.

Menurut Paas, et al (2003) beban kognitif seseorang dapat dikatakan turun atau rendah apabila pembelajaran dapat mengatur ketiga komponen beban


(14)

3

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kognitif ECL sangat penting ketika ICL tinggi karena ada dua bentuk beban kognitif yang mempengaruhi pembelajaran. Jika ICL rendah maka level ECL menjadi kurang penting karena total beban kognitif mungkin tidak melebihi kapasitas memori kerja.

Banyak hal yang dapat menyebabkan beban kognitif, seperti ICL dapat disebabkan oleh element interactivity dan isolated/interacting elements. ECL dapat disebabkan oleh worked-example, completion, split-attention, modality,

redundancy, expertise reversal, guidance fading, goal-free. GCL dapat

disebabkan oleh variable examples dan imagination (Sweller, 2010).

Sweller & Chandler (1994) menyatakan bahwa beban kognitif memiliki hubungan yang kuat dengan materi yang dipelajari dimana terdapat perluasan elemen materi satu sama lain. Suatu tugas dikatakan sulit bukan karena kesulitan dalam memahami interaksi antar elemen materi pelajarannya, tetapi dikarenakan banyaknya jumlah materi pelajaran yang harus dipelajari.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu cara untuk mengendalikan beban kognitif siswa dalam pembelajaran. Mengacu pada penelitian Chandler & Sweller pada tahun 1991 (dalam Sweller & Chandler, 1994) yang menemukan bahwa pembelajaran dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi teks materi pelajaran yang menjelaskan suatu konten pada sebuah diagram. Hal ini dikenal dengan istilah redundancy effect. Hal ini sejalan dengan pendapat Moreno & Mayer (2003) bahwa beban kognitif siswa dapat diturunkan dengan beberapa cara seperti pengurangan jumlah penyampaian materi tanpa mengilangkan materi essensial yang diharapkan. Hal ini tentu erat kaitannya dengan bahan ajar. Gagne (dalam Dahar, 1989) menyatakan bahwa memori kerja manusia mempunyai kapasitas yang sangat terbatas. Sehingga pengetahuan seharusnya dapat disajikan dengan baik sehingga dapat mengurangi muatan memori kerja tersebut yang tertuang dalam suatu bahan ajar yang efektif.

Menurut Lestari (2013) bahan ajar merupakan sumber belajar yang memiliki peranan penting untuk menunjang proses pembelajaran. Bahan ajar sebaiknya mampu memenuhi syarat sebagai bahan pembelajaran karena banyak bahan ajar yang digunakan di dalam pembelajaran, umumnya cenderung berisikan


(15)

4

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

informasi bidang studi saja dan tidak terorganisasi dengan baik. Kualitas bahan ajar yang rendah dengan pembelajaran konvensional akan berakibat rendahnya prestasi belajar siswa. Bahan ajar dapat berperan memahami dan memberikan perlakuan sesuai dengan karakteristik siswa secara individual, menjembatani persoalan rendahnya aktualisasi diri siswa, sehingga materi yang kurang dipahami dapat dieksplorasi kembali melalui bahan ajar cetak.

Namun pada kenyataannya, materi pelajaran yang terdapat pada buku siswa biasanya memiliki jumlah yang banyak. Sebaiknya materi pelajaran yang disajikan pada siswa tidak sebanyak yang ada di buku teks pelajaran. Untuk itu dibutuhkan suatu pengelolaan bahan ajar salah satunya dengan reduksi didaktik. Reduksi didaktik adalah mengurangi tingkat kesulitan materi pengajaran baik secara kualitatif ataupun kuantitatif dengan jalan materi tersebut dibuat sesederhana mungkin sehingga lebih mudah dipelajari oleh peserta didik (Anwar, 2014).

Hal lain yang dapat menyebabkan beban kognitif adalah karakteristik siswa yang memberikan pengaruh terhadap kapasitas memori kerja dalam proses pengolahan informasi. Salah satu karakteristik siswa adalah adanya perbedaan individual yang berkaitan dengan information gathering meliputi gaya belajar,

learning preferences, dan tipe kepribadian (Plass et al, 2010).

Menurut Rose & Nicholl (dalam De Potter et al, 2002) salah satu contoh perbedaan individual, ditandai dengan cara belajar yang berbeda-beda dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan masing-masing. Dalam kenyataannya, kita semua memiliki gaya belajar itu, hanya saja biasanya satu gaya belajar yang mendominasi.

Gaya belajar dapat dikategorikan berdasarkan prefensi sensori atau kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi, maka gaya belajar individu dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu (De Potter & Hernachi, 2008).

Pembelajaran yang dapat memfasilitasi ketiga gaya belajar tersebut adalah pembelajaran yang berorientasi aktivitas siswa dengan menggunakan berbagai macam pendekatan dan media pembelajaran. Jadi pembelajaran dapat


(16)

5

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara klasikal tetapi sentuhannya individual, hal ini berarti bahwa guru harus dapat menyentuh siswa yang auditif dengan ceramah dan penjelasan guru, bagi siswa dengan gaya belajar visual guru dapat menggunakan berbagai alat dan media pembelajaran seperti media gambar, poster, OHP, LCD, CD interaktif, digital content, dan media visual lainnya sedangkan yang tipenya kinestetik guru harus menyentuhnya dengan pengalaman langsung seperti praktik, laboratorium, eksperimen, role playing, peragaan, observasi, dan unsur kinestetik lainnya (Rusman & Riyana, 2012).

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan suatu penelitian pembelajaran Spermatophyta melalui reduksi didaktik bahan ajar, sehingga diharapkan dengan adanya reduksi didaktik bahan ajar Spermatophyta dapat memfasilitasi siswa dalam pengendalian beban kognitif.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana efek reduksi didaktik bahan ajar terhadap pengendalian beban kognitif siswa dalam pembelajaran Spermatophyta sesuai gaya belajarnya?”. Rumusan masalah ini dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan beban kognitif siswa pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta menggunakan reduksi didaktik bahan ajar dan tanpa reduksi didaktik bahan ajar?

2. Bagaimana perbedaan beban kognitif pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta menggunakan reduksi didaktik bahan ajar dan tanpa reduksi didaktik bahan ajar sesuai gaya belajar siswa?

3. Bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar dengan reduksi didaktik yang digunakan pada kelas eksperimen?

C.Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas dalam pelaksanaannya, maka permasalahan tersebut dibatasi dalam hal berikut ini:


(17)

6

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Beban kognitif yang dimaksudkan dalam penelitian ini meliputi ICL, ECL, dan GCL yang akan dipaparkan sebagai berikut:

a. ICL pada penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengolah dan memperoleh informasi (MMI) selama kegiatan pembelajaran di kelas. MMI ini mengacu pada penelitian Brunken et

al (2010) dengan rubrik kemampuan menganalisis informasi

diadaptasi dari standar pemrosesan dan analisis informasi yang dikembangkan oleh Marzano et al (1993). Kemampuan menerima dan mengolah informasi yang dikaji memiliki tiga tahapan yaitu komponen informasi, integrasi informasi: interpretasi dan analisis relevansi informasi, dan aplikasi informasi.

b. ECL pada penelitian ini dibatasi pada usaha mental (UM) yang dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas. UM ini mengacu pada penelitian Brunken et al (2010).

c. GCL pada penelitian ini dibatasi pada kemampuan penalaran siswa atau hasil belajar (HB) yang mengacu pada taksonomi Marzano (1993) dengan kategori kemampuan penalaran seperti membandingkan, mengklasifikasikan, induksi, deduksi, analisis kesalahan, mengkonstruksi dukungan, dan abstraksi.

2. Reduksi bahan ajar disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar dan kompetensi inti pada materi Spermatophyta dengan menggunakan reduksi didaktik dan disajikan dalam bentuk flow chart, gambar, dan bagan. Proses reduksi didaktik yang dilakukan meliputi generalisasi, penggunaan gambar, dan partikularisasi.

3. Materi pelajaran pada penelitian ini merupakan materi biologi pada jenjang SMA kelas X mengenai Kingdom Plantae khususnya pada materi Spermatophyta yang dibatasi pada klasifikasi beberapa familia (terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di sekolah) meliputi Cycadaceae, Pinaceae, Cupresaceae, Gnetaceae, Ginkgoaceae, Malvaceae, Solanaceae, Anacardiaceae, Myrtaceae, Musaceae, Zingiberaceae, Poaceae, Orchidaceae.


(18)

7

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kajian gaya belajar siswa dalam penelitian ini meliputi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Mengkaji perbedaan beban kognitif siswa pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta menggunakan reduksi didaktik bahan ajar dan tanpa reduksi didaktik bahan ajar.

2. Mengkaji perbedaan beban kognitif siswa pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta menggunakan reduksi didaktik bahan ajar dan tanpa reduksi didaktik bahan ajar sesuai gaya belajarnya.

3. Mengetahui respon siswa terhadap reduksi didaktik bahan ajar Spermatophyta pada kelas eksperimen.

E.Asumsi

Moreno & Mayer (2003) menyatakan bahwa beban kognitif siswa dapat dikendalikan dengan beberapa cara seperti pengurangan jumlah penyampaian materi tanpa menghilangkan materi essensial yang diharapkan.

F. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 / Hipotesis alternatif yaitu “Terdapat efek reduksi didaktik bahan ajar terhadap pengendalian beban kognitif siswa dalam pembelajaran Spermatophyta sesuai gaya belajarnya”.

G.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, dengan aspek kajian seperti berikut ini:

1. Manfaat /Signifikansi Dari Segi Teori

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan secara keilmuwan. Bagi siswa diharapkan mendapatkan pengalaman pembelajaran khususnya pada bahan ajarnya yang bermakna dimana siswa dapat belajar untuk pengolahan informasi dengan usaha mental


(19)

8

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang rendah agar hasil belajar menjadi lebih baik. Dilihat dari segi psikologi siswa akan lebih mengenal gaya belajar sehingga akan dapat memaksimalkan kemampuan tersebut dalam kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Begitu juga bagi para guru yang mengetahui gaya belajar siswanya akan memudahkan dalam menentukan pembelajaran seperti apa yang dirasa cocok sehingga dapat memfasilitasi semua kebutuhan gaya belajar siswanya, sehingga dapat meningkatkan kebermaknaan suatu pembelajaran dan diharapkan dapat mengahasilkan hasil belajar yang lebih baik.

2. Manfaat/ Signifikansi Dari Segi Kebijakan

Memberikan gambaran pengendalian beban kognitif siswa melalui bahan ajar dengan menggunakan reduksi didaktik pada pembelajaran Spermatophyta kelas X SMA, sehingga guru dapat menyusun bahan ajar yang disesuaikan dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan karakteristik siswa pada sekolah tersebut.

3. Manfaat/ Signifikansi Dari Segi Praktik

Memberikan salah satu solusi alternatif dalam pengendalian beban kognitif siswa pada materi Spermatophyta melalui penggunaan reduksi didaktik pada bahan ajar tersebut dalam upaya melakukan penyederhanaan konsep sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna. 4. Manfaat/ Signifikansi Dari Segi Isu Serta Aksi Sosial

Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran dalam penggunaan bahan ajar melalui reduksi didaktik. Kekurangan dan kelebihan pada penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang relevan agar dapat memperoleh penelitian yang lebih baik.

H.Struktur Organisasi Tesis

Berikut ini adalah gambaran dari struktur organisasi tesis yang terdiri dari lima bab, yaitu:

1. Bab I Pendahuluan, pada bagian ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian dengan mengungkapkan beberapa kendala pembelajaran yang terjadi di sekolah dan dengan didukung oleh beberapa penelitian yang


(20)

9

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan, rumusan masalah penelitian yang mengembangkan permasalahan utama dari penelitian ini dan kemudian diturunkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian agar dapat mempermudah alur pada pembahasan, batasan masalah penelitian menggambarkan cakupan pada penelitian ini yang meliputi beban kajian beban kognitif – batasan reduksi didaktik yang digunakan – kajian materi dan kajian gaya belajar yang digolongkan berdasarkan modalitas siswa, tujuan penelitian ini merupakan cerminan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, asumsi yang menjelaskan teori yang mendukung pada penelitian ini, hipotesis memaparkan mengenai jawaban sementara dari peneliti, manfaat penelitian bagian ini memaparkan mengenai kelebihan dari penelitian yang diharapakan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan, dan struktur organisasi tesis yang menggambarkan kandungan setiap bagian pada tesis dan saling keterkaitan antar bagiannya.

2. Bab II Kajian Pustaka, bagian ini memaparkan mengenai kajian pustaka yang meliputi gambaran reduksi didaktik baik dari segi teoritis maupun dari segi psikologis siswa, bahan ajar mengenai karakteristik yang mengacu pada Departemen Pendidikan Nasional, pembelajaran klasifikasi tumbuhan dengan kajian secara pedagogik dan kajian materi Spermatophyta, beban kognitif merupakan gambaran keterkaitan antara ICL, ECL, dan GCL, dan gaya belajar dengan tiga kategori kajian mengenai auditori, visual, dan kinestetik.

3. Bab III Metode Penelitian, bagian ini memaparkan mengenai desain penelitian yang meliputi metode dan desain penelitian, definisi operasional memaparkan mengenai definisi istilah yang digunakan pada penelitian untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan, populasi dan sampel penelitian pada penelitian ini menggambarkan karakteristik siswa, instrumen penelitian ini menggambarkan mengenai alat ukur yang digunakan pada penelitian ini meliputi tes ICL, angket ECL, tes GCL, tes gaya belajar, dan angket


(21)

10

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

respon siswa terhadap bahan ajar (pada kelas eksperimen), prosedur penelitian, dan analisis penelitian.

4. Bab IV Temuan dan Pembahasan Penelitian, bagian ini menjelaskan mengenai temuan dan pembahasan penelitian yang menggambarkan kajian kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah informasi, usaha mental, kemampuan penalaran dan kajian berdasarkan kategori Marzano, uji korelasi dan regresi bean kognitif secara klasikal, kajian beban kognitif berdasarkan gaya belajar, dan yang terakhir mengenai respon siswa terhadap bahan ajar dengan reduksi didaktik.

5. Bab V Simpulan dan Rekomendasi, bagian ini memaparkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian. Rekomendasi yang disajikan pada penelitian ini menggambarkan kendala yang terjadi selama kegiatan penelitian berlangsung dan diharapkan dapat menjadi acuan perbaikan bagi peneliti yang akan mengkaji mengenai penelitian yang memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini.


(22)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51 BAB III

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment atau experimen semu (Frankel, 1993). Metode ini digunakan karena banyak faktor dari subjek penelitian yang tidak dapat dikendalikan.

Pemilihan sampel melalui Cluster Random Sampling dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only Design (Creswell, 2008). Desain penelitian ini digambarkan dengan rancangan seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest-Only Design

Kelompok Perlakuan Tes

Kontrol X1 T1

Eksperimen X2 T2

(Sumber: Creswell, 2008)

Keterangan:

X1 : Pembelajaran Spermatophyta dengan bahan ajar sekolah

X2 : Pembelajaran Spermatophyta dengan bahan ajar reduksi didaktik T1 & T2 : Postes

B.Definisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi operasional tersebut:

1. Beban kognitif adalah beban melakukan tugas tertentu pada sistem pengolahan kognitif. Beban kognitif yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen, yaitu ICL, ECL, dan GCL. Beban kognitif siswa merupakan keterkaitan antara ICL, ECL, dan GCL selama kegiatan pembelajaran. Beban kognitif dikatakan terkendali apabila korelasi antara usaha mental terhadap hasil belajar bernilai negatif dan signifikan serta korelasi antara kemampuan menerima dan mengolah informasi terhadap hasil belajar bernilai positif dan signifikan. Pengendalian beban kognitif


(23)

52

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengurangi

redundancy effect dengan cara reduksi didaktik bahan ajar

Spermatophyta.

2. Reduksi didaktik bahan ajar Spermatophyta dilakukan melalui tahap penyederhanaan dari jumlah teks yang banyak menjadi suatu rangkuman yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan kompetensi inti dari materi tersebut. Jenis reduksi didaktik yang digunakan adalah generalisasi, partikularisasi, dan penggunaan gambar yang kemudian disajikan dalam bentuk flowchart, bagan, dan gambar. Buku yang digunakan sebagai sumber bahan ajar melalui reduksi didaktik adalah buku Biologi untuk SMA / MA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013 karangan Irnanningtyas tahun 2013 dengan penerbit Erlangga.

3. Kategorisasi gaya belajar berdasarkan instrumen yang biasa digunakan oleh guru BP/BK di sekolah dengan mengadaptasi pada karakteristik gaya belajar pada buku Quantum Learning. Gaya belajar pada penelitian ini diukur dengan 30 item pernyataan mengenai kebiasaan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis gaya belajar siswa yaitu auditori, visual, dan kinestetik.

C.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Ciamis pada tahun pelajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol dan X MIA 5 sebagai kelas eksperimen.

Berdasarkan data siswa, salah satu karakteristik sampel dari penelitian ini adalah status ekonomi. Pada kelas kontrol terdiri dari 29,41% kurang mampu dan 70,89% mampu. Sedangkan pada kelas eksperimen terdiri dari 43,24% kurang mampu dan 56,76% mampu.

Ditinjau dari karakteristik gaya belajar, kedua kelas ini dikategorikan pada tiga kelompok gaya belajar yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Pada kelas eksperimen terdiri dari 14 siswa auditori, 15 siswa visual, dan 8 siswa kinestetik. Pada kelas kontrol terdiri dari 11 siswa auditori, 17 siswa visual, dan 6 siswa kinestetik.


(24)

53

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

1. Tes tulis untuk mengukur hasil belajar atau kemampuan penalaran (GCL) berupa soal uraian sebanyak 10 soal mengenai pengelompokkan tumbuhan berdasarkan divisionya. Pengukuran hasil belajar ini mengacu pada taksonomi Marzano mengenai berkpikir kompleks. Kemampuan berpikir yang diukur meliputi kemampuan mengkonstruksi dukungan, induksi, membandingkan, analisis kesalahan, deduksi, klasifikasi, dan abstraksi.

2. Tes untuk mengukur ICL berupa adalah Task complexity yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi pada pembelajaran Spermatophyta, pertanyaan ICL ini terintegrasi melalui LKS yang dikerjakan oleh siswa. Tes ini mengacu pada penelitian Brunken et.al (2010). Rubrik penilaian pada penelitian ini disediakan untuk melihat kelengkapan komponen yang digunakan untuk menganalisis informasi dengan skala penilaian mulai dari 1 sampai dengan 4. Aspek yang diukur pada rubrik kemampuan menganalisis informasi diadaptasi dari standar pemrosesan dan analisis informasi yang dikembangkan oleh Marzano et al (1993). Kemampuan menerima dan mengolah informasi yang dikaji memiliki tiga tahapan yaitu komponen informasi, integrasi informasi: interpretasi dan analisis relevansi informasi, dan aplikasi informasi.

3. Angket untuk mengukur ECL untuk mengukur usaha mental yang dilakukan oleh siswa dalam memahami materi pembelajaran melalui bahan ajar yang digunakan. Angket berbentuk Subjective Rating Scale yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengukur tingkat kesulitan siswa dengan menggunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban: sangat membantu, membantu, kurang membantu, tidak membantu, dan sangat tidak membantu. Angket usaha mental ini mengacu pada Brunken


(25)

54

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tes untuk mengukur gaya belajar siswa dengan 30 item pernyataan untuk mengelompokkan gaya belajar siswa ke dalam tiga kategori yaitu auditori visual, dan kinestetik. Tes ini mengacu pada Quantum Learning yang sebelumnya biasa digunakan di sekolah.

5. Angket untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan. Angket respon bahan ajar siswa mengacu pada instrumen dari Uhti (2013) yang kemudian dikembangkan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan penelitian (Lampiran B6) Angket ini terdiri dari 19 pernyataan dengan pilihan jawaban angket sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

E.Prosedur Penelitian

Secara garis besar, penelitian yang dilakukan memiliki tiga tahapan, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.1:

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian

Perizinan Penelitian

Pengolahan Data, Pembahasan, dan Kesimpulan

Pelaksanaan

Uji Coba dan Revisi Instrumen Pembuatan bahan ajar melalui

reduksi didaktik

Penentuan Sampel Penelitian

Pelaporan

Melaksanakan pembelajaran pada kelas

kontrol tanpa reduksi bahan ajar

Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan reduksi

bahan ajar

Posttest

Persiapan

Tes Gaya Belajar

Pengukuran GCL Pengukuran ECL Pengukuran ICL Judgement


(26)

55

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian 1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan RPP, pembuatan instrumen, dan pembuatan bahan ajar dengan reduksi didaktik. RPP pada penelitian ini mengenai rangkaian pembelajaran yang terdiri dari dua pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal essay untuk melihat kemampuan penalaran siswa, angket usaha mental (Subjective Rating

Scale), Task Complexity Worksheet untuk melihat kemampuan

menerima dan mengolah informasi, dan tes gaya belajar siswa. Penyusunan bahan ajar dengan membuat intisari dari buku pelajaran Biologi melaui proses reduksi didaktik.

b. Melakukan judgement instrumen kepada dosen yang sesuai dengan bidangnya dan selanjutnya melakukan uji coba instrumen. Setelah mendapatkan hasil uji coba instrumen maka dilakukan pengolahan data dan mengkategorikan apakah instrumen itu layak atau tidak. Apabila masih ada beberapa yang kurang layak untuk digunakan pada penelitian maka dilakukanlah revisi instrumen.

c. Melakukan observasi ke sekolah, kegiatan observasi yang dilakukan meliputi: kegiatan observasi mengenai tumbuhan yang memiliki jumlah banyak di sekitar sekolah dan melakukan diskusi dengan guru yang bersangkutan mengenai karakteristik siswa dan kendala siswa dalam pembelajaran Biologi. Kemudian menyiapkan persuratan izin penelitian baik dari kampus maupun dari sekolah (tempat mengajar). 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pada saat awal pembelajaran melakukan pemberian angket pada siswa untuk mengetahui gaya belajar siswa.

b. Proses pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelas ini sebenarnya sama perbedaanya terletak pada penggunaan bahan ajar selama kegiatan pembelajaran dimana pada kelas eksperimen diterapkannya reduksi bahan ajar sedangkan pada kelas kontrol tanpa reduksi bahan ajar. Selama kegiatan pembelajaran kedua kelas ini melakukan


(27)

56

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pengamatan ciri morfologi berbagai tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae yang ada di sekitar sekolah. Setelah melakukan pengamatan siswa akan melakukan diskusi dan presentasi. Selama kegiatan proses pembelajaran juga dilakukan tes untuk mengukur kemampuan menerima dan mengolah informasi (ICL) dan di setiap akhir pembelajaran siswa akan mengisi angket usaha mental (ECL). Tabel perbandingan rancangan pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Gambaran Umum Kegiatan Pembelajaran

No Aspek Kajian Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Kegiatan Pembuka

 Guru membawa beberapa contoh bentuk daun dan meminta siswa untuk mengelompokkannya.

 Guru membawa beberapa contoh bentuk daun dan meminta siswa untuk mengelompokkannya. 2 Kegiatan Inti  Guru memberikan

pengarahan mengenai observasi keanekaragaman Spermatophyta di sekitar sekolah dengan lembar kerja yang telah disediakan dan dibantu oleh buku pelajaran (buku yang biasa

digunakan di sekolah - Irnanningtyas. (2013). Biologi untuk SMA / MA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga).

 Siswa melakukan observasi keanekaragaman tumbuhan.  Siswa mempresentasikan

hasil observasi.

 Guru memberikan pengarahan mengenai observasi keanekaragaman Spermatophyta dengan menggunakan LKS dan bahan ajar dalam bentuk kumpulan flow chart, bagan, dan gambar yang telah dirancang sebelumnya.  Siswa melakukan observasi

keanekaragaman tumbuhan.  Siswa mempresentasikan

hasil observasi

3 Kegiatan Penutup

 Guru membantu siswa menyimpulkan

pembelajaran pada saat itu.  Guru memberikan tes ICL,

ECL, dan GCL.

 Guru membantu siswa menyimpulkan pembelajaran pada saat itu.

 Guru memberikan tes ICL, ECL, dan GCL.

c. Pemberian posttest, dilakukan setelah pembelajaran. Hal ini ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa (skor GCL).


(28)

57

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap Pelaporan

Melakukan pengolahan dan analisis data, analisis data kemampuan menerima dan mengolah informasi, usaha mental, dan kemampuan penalaran dengan menggunakan software SPSS 20 for windows meliputi uji normalitas, homogenitas, dan uji beda rata-rata. Melakukan analisis korelasi dan regresi sesuai dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian. Tahap yang terakhir adalah penarikan kesimpulan mengenai pengaruh reduksi bahan ajar dalam upaya untuk mengendalikan beban kognitif siswa.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan terdiri dari dua tahapan, pertama untuk uji coba instrumen yang pengujiannya dilakukan dengan menggunakan software

Anatest. Kedua, menganalisis data kemampuan penalaran pada taksonomi

Marzano, tes pengolahan informasi, dan data usaha mental, didapatkan dengan perhitungan menggunakan program Software SPSS 20 for Windows.

1. Teknik analisis uji coba Instrumen Penelitian a. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal didapat dengan cara mengkorelasikan setiap butir pertanyaan dengan skor total. Skor butir soal dianggap sebagai X dan skor total dianggap sebagai Y. untuk menguji validitas instrumen tes hasil belajar digunakan rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut :

(Arikunto, 2009) Keterangan :

Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y Skor tiap butir soal


(29)

58

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor total tiap butir soal Jumlah peserta tes

Interpretasi koefisien korelasi yang menunjukan nilai validitas ditunjukan oleh Tabel 3.3 (Arikunto 2009):

Tabel 3.3 Kriteria validitas soal Koefisien korelasi Kriteria

0,80-1,00 Sangat Tinggi

0,60-0,80 Tinggi

0,40-0,60 Cukup

0,20-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat Rendah

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan kestabilan skor yang diperoleh ketika instrumen diujikan secara berulang kepada seseorang dalam waktu yang berbeda. Nilai reliabilitas instrumen ditunjukan oleh Koefisien Reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik belah dua. Reliabilitas instrumen dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :

(Arikunto, 2009) Keterangan :

Reliabilitas Instrumen

Korelasi antara skor – skor tiap belahan tes

Interpretasi Reliabilitas Instrumen ditunjukan dalam Tabel 3.3 (Arikunto, 2009):


(30)

59

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda butir soal dihitung dengan dengan menggunakan persamaan berikut:

(Arikunto, 2009)

Keterangan:

DP = Indeks Daya Pembeda

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Banyaknya peserta tes kelompok atas

JA = Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda adalah dapat dilihat pada Tabel 3.5 (Arikunto, 2009):

Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

DP≤ 0,00 Sangat buruk, sebaiknya dibuang saja

0,00 – 0,20 Jelek


(31)

60

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat Baik

d. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu susah. Tingkat kesukaran suatu butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2009):

Keterangan : P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria acuan untuk tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.6 (Arikunto, 2009):

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran

2. Hasil analisis uji instrumen

Soal penalaran berupa essay sebanyak 10 soal. Uji coba dilakukan pada kelas yang sudah mendapatkan materi klasifikasi Spermatophyta. Uji coba instrumen untuk soal hasil belajar yang berupa essay, dilakukan dengan menggunakan software Ana-Test ver 4.0.9. Uji coba dilakukan di kelas X MIA 1 SMAN 2 Ciamis. Uji butir soal ini meliputi: uji validitas,

Rentang Keterangan

0,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

P = B

S


(32)

61

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan penskoran butir soal. Rekapitulasi hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran Materi Spermatophyta

No DP

(%)

Reliabil -itas

Tingkat Kesukaran

Korelasi Validitas Sign. Korelasi

Ket

1 64,00

0,89

Mudah 0,846 Sangat Tinggi

Sangat signifikan

Dipakai

2 55,00 Sedang 0,588 Cukup Signifikan Dipakai

3 53,33 Mudah 0,741 Tinggi Sangat

signifikan

Dipakai

4 50,00 Sedang 0,472 Cukup - Direvisi

5 60,00 Mudah 0,778 Tinggi Sangat

signifikan

Dipakai

6 77,50 Mudah 0,884 Sangat

Tinggi

Sangat signifikan

Dipakai

7 32,00 Sedang 0,598 Cukup Signifikan Dipakai 8 42,50 Sedang 0,653 Tinggi Signifikan Dipakai 9 47,14 Sedang 0,664 Tinggi Signifikan Dipakai

10 36,00 Mudah 0,784 Tinggi Sangat

signifikan

Dipakai

Berdasarkan hasil uji coba instrumen maka pada Tabel 3.8 dipaparkan mengenai indikator yang digunakan dalam penelitian

3.8 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Penalaran

No

Aspek kemampuan berpikir kritis

Indikator No. Soal Tingkat Kesukaran 1

Perluasan dan Penghalusan Pengetahuan

Membandingkan 9 Sedang

2 10 Mudah

3

Mengklasifikasikan

3 Mudah

4 7 Sedang

5 8 Sedang

6 Induksi 4 Sedang

7 Deduksi 5 Mudah

8 Analisis Kesalahan 2 Sedang


(33)

62

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dukungan

10 Abstraksi 6 Mudah

3. Teknik analisis Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh berupa data kemampuan menerima dan mengolah informasi, hasil angket usaha mental, dan hasil posttest dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS 20 for Windows yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji perbedaan rata-rata), uji korelasi, dan uji regresi. Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji statistik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Menghitung skor baik untuk kemampuan menerima dan mengolah informasi, usaha mental, dan kemampuan penalaran

Nilai tingkat kemampuan siswa dalam menganalisis informasi dan kemampuan penalaran merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2009) dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kategorisasi Kemampuan Mengolah Informasi dan Penalaran

Skor Keterangan

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah beban kognitif extranous personal siswa. Analisis angket mengenai proses pembelajaran digunakan untuk menjaring respon mengenai tanggapan siswa dalam pembelajaran Spermatophyta melalui reduksi bahan ajar. Dalam proses pengolahannya, teknik pengolahan yang digunakan adalah dengan menggunakan skala Likert yang mengacu pada kategorisasi menurut Arikunto (2009) dapat dilihat pada Tabel 3.10. Pengolahan ini dilakukan dengan cara menghitung rata-rata skor setiap jawaban


(34)

63

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden. Berikut adalah formulasi dari perhitungan angket respon siswa.

Rata-rata skor = total skor jumlah item

Persentase = Jumlah skor x 100% Jumlah skor maksimal

Setelah menghitung persentase usaha mental yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Maka akan dihitung rata-rata secara klasikal dan hasil rata-rata tersebut dapat diinterpretasikan sepertp pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kategorisasi Usaha Mental

Skor Keterangan

80-100 Tinggi Sekali

66-79 Tinggi

56-65 Cukup

40-55 Rendah

30-39 Sangat Rendah

b. Uji Normalitas

Uji Shapiro-Wilk (Shapiro-Wilk Test), uji normalitas yang sangat direkomendasikan untuk jumlah sampel kecil (n<50). Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2011).

c. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (sig.) ≥ 0,05 maka data homogen dan jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka data tidak homogen (Sugiyono, 2011).


(35)

64

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji hipotesis atau uji perbedaan rata-rata dilakukan menggunakan

Independent Sample T-test jika data berdistribusi normal dan

homogen. Namun jika terdapat data yang tidak berdistribusi normal ataupun tidak homogen maka dilakukan uji U Mann-Whitney. Hipotesis pengujian uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011).

H0: μ1 = μ2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen)

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H0 diterima. Artinya jika H0 diterima, maka tidak perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Namun jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka H1 diterima. Artinya jika H1 diterima, maka terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen e. Analisis korelasi

Korelasi dimaksudkan untuk menganalisis sejauh mana hubungan antara pembelajaran penggunaan reduksi bahan ajar dengan beban kognitif siswa dan gaya belajar siswa. jika korelasi bernilai positif, maka hubungan antara dua variabel bersifat searah. Sebaliknya jika korelasi bernilai negatif, maka hubungan antara dua variabel berlawanan arah. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan keduanya dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Produk

Momen Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan : n = Jumlah data

X = Investasi Aktiva Tetap Y = Return On Investment

Interpretasi dari besarnya nilai korelasi sampel antara variabel dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 3.11 (Sugiyono, 2011)

Tabel 3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Interpretasi

 

   

 

2 2 2 2

Y Y X X n Y X -XY n r           n


(36)

65

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,00 - 0,199 Korelasi sangat rendah

0,20 - 0,399 Korelasi rendah

0,40 - 0,599 Korelasi sedang

0,60 - 0,799 Korelasi kuat

0,80 - 1,000 Korelasi sangat kuat

f. Analisis Regresi

Korelasi dan regresi memiliki hubungan yang erat. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Analisis regresi digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksi melalui variabel independen atau prediktor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independent atau sebaliknya (Sugiyono, 2002). Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan pada analisis regresi.

Keterangan:

Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = harga Y bila X = 0 (harga kosntan)

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka pengingkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu r = koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan

variabel Y.


(37)

66

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sy = simpangan baku variabel Y

g. Analisis Bahan Ajar

Analisis bahan ajar dilakukan berdasar pendapat ahli dan menurut pendapat siswa. Analisis bahan ajar menurut pendapat ahli menggunakan instrumen yang mengacu pada Departemen Pendidikan Nasional (Lampiran B.5), analisis ini diberikan kepada dosen sedangkan untuk respon bahan ajar siswa mengacu pada instrumen dari Uhti (2013) yang kemudian dikembangkan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan penelitian (Lampiran B6) diberikan kepada siswa yang telah mendapatkan pembelajaran Spermatophyta, pengolahan skor analisis bahan ajar sebagai berikut: Hasil Analisis = (Skor hasil penelitian:skor maksimal) x 100%

Pengolahan tersebut kemudian dibuat kategori berdasar kategorisasi yang diadaptasi dari Arikuto (2009) dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Interpretasi Validasi Bahan Ajar

Skor Keterangan

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang


(38)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 104

BAB V

Simpulan dan Rekomendasi

A.Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan beban kognitif antara kelas eksperimen dan kontrol, dimana beban kognitif kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol. Hal ini berdasarkan adanya perbedaan yang signifikan pada aspek kemampuan mengolah informasi, usaha mental, dan kemampuan penalaran. Hal ini menunjukkan bahwa reduksi didaktik bahan ajar Spermatophyta yang digunakan pada kelas eksperimen dapat memfasilitasi siswa dalam proses pengolahan informasi dan usaha mental sehingga dapat mengendalikan beban kognitif.

2. Beban kognitif ditinjau dari gaya belajarnya, terdapat perbedaan beban kognitif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana semua gaya belajar masih memiliki beban kognitif, namun siswa dengan gaya belajar dominan auditori pada kelas eksperimen memiliki beban kognitif terendah bila dibandingkan dengan gaya belajar yang lain baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen.

3. Respon siswa terhadap bahan ajar dengan menggunakan reduksi didaktik terdapat pada kategori baik dengan respon siswa yang positif.


(39)

105

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Rekomendasi

Mengacu pada temuan dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, baik terkait dengan beban kognitif maupun dengan penggunaan reduksi didaktik pada bahan ajar, sebagai berikut:

1. Penggunaan keterangan pada Lembar Kerja Siswa dapat diperjelas supaya siswa lebih mudah untuk memahaminya.

2. Jumlah tumbuhan yang diamati dapat dikurangi sehingga dapat memaksimalkan waktu pembelajaran yang terbatas.

3. Penggunaan reduksi didaktik bahan ajar dalam penelitian ini dapat dikombinasi dengan reduksi didaktik dalam bentuk lain dan materi yang digunakan dapat dilengkapi sehingga dapat menjadi bahan ajar yang lebih baik. Pemilihan jenis reduksi didaktik perlu diperhatikan dan lebih dikaitkan dengan karakteristik materi yang akan direduksi.

4. Pengukuran gaya belajar siswa sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum dilaksanakan pembelajaran agar guru dapat memilih metode, strategi, ataupun pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan siswa.

5. Sampel siswa dapat diperbanyak untuk mempermudah dalam pengolahan data sehingga keanekaragaman gaya belajar yang dimiliki siswa dapat dihitung beban kognitifnya.


(40)

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 106

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2014). Pengolahan Bahan Ajar. Handout Perkuliahan Pengolahan Bahan Ajar Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Backer, C.A & R.C Bakhuizen v.d Brink J.r. (1963). Flora of Java I. P.

Noordhoff. Gronigen

Baharudin & Wahyuni, E.N. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Brünken, R., Seufert, T., &Paas, F.(2010).Measuring Cognitive Load. DalamPlass J. L.Moreno R., &Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 181 – 202).Cambridge:Cambride University Press.

Campbell, et al. (2004). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Coffield, et al. (2004). Learning Styles And Pedagogy In Post-16 Learning A

Systematic And Critical Review. Trowbridge: Cromwell Press Ltd

Conqruist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press: New York.

Creswell, J.W. (2008). Educational Research : Planning, Conducting, and

evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Pearson

Education Inc

Dahar, R. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

.

De Jong, T. (2010). Cognitive Load Theory, Educational Research, And Instructional Design: Some Food For Thought. Instructional Science. (38). 105-134.

De Potter, B, Reardon, M., Singer, S. (2002). Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Mizan Media Utama De Potter, B.& Hernachi, M (2008) . Quantum learning. Bandung : Mizan Media

Utama


(41)

107

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Feddern, B. (1986). Creative Microcomputing for Teachers and Children. United States of America : Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Frankel, J.R. (1993). How To Design and Evaluate Research in Education. San Fransisco : Universitas San Fransisco

Gathercole, S. & Alloway, T. (2009). Memori Kerja dan Proses Belajar. Jakarta: Indeks

Herlanti, Y., Rustaman N,Y., Setiawan W. (2008). Strategi Pengolahan Bahan Ajar IPA (Hasil Kajian Terhadap Teori Reduksi Didaktis dan Pedagogi Materi Subyek), Edusains 1(1), Juni 2008 ISSN 1979-7281. Halaman 26-38. Hindriana, A. F. & Rahmat, A. (2012). Model Pengintegrasian Struktur Tumbuhan Pada Fungsi Tumbuhan Untuk Menurunkan Beban Kognitif Dan Mengembangkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Alternatif Dalam Praktikum Transpirasi Tumbuhan. Prosiding SEMIRATA. BKS-PTN MIPA. FMIPA UNIMED.

Irnanningtyas. (2013). Biologi untuk SMA / MA Kelas X Berdasarkan Kurikulum

2013. Jakarta: Erlangga

Jamaludin, D.N. (2013). Pengaruh Project Based Learning terhadap Berpikir

Kritis, Berpikir Kreatif, dan Sikap Ilmiah Pada Materi Tumbuhan Biji. Tesis

Pend. Biologi UPI : tidak diterbitkan

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Models of Teaching (Second Edition). Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Kalyuga, S. (2011).” Informing: A Cognitive Load Perspective.” International Journal of an Emerging Transdiscipline. 14 (1). 34-45

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar untuk

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lang, H.R., & Evans, D.N .(2006). Models, Strategies, and Methods : For Effective Teaching. United States : Pearson Education, Inc.

Lawson, A.E. (1995). Science Teaching and Development of Thinking. Belmont: Wadsworth Inc.

Lestari, I. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang : Akademia


(1)

105

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Rekomendasi

Mengacu pada temuan dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, baik terkait dengan beban kognitif maupun dengan penggunaan reduksi didaktik pada bahan ajar, sebagai berikut:

1. Penggunaan keterangan pada Lembar Kerja Siswa dapat diperjelas supaya siswa lebih mudah untuk memahaminya.

2. Jumlah tumbuhan yang diamati dapat dikurangi sehingga dapat memaksimalkan waktu pembelajaran yang terbatas.

3. Penggunaan reduksi didaktik bahan ajar dalam penelitian ini dapat dikombinasi dengan reduksi didaktik dalam bentuk lain dan materi yang digunakan dapat dilengkapi sehingga dapat menjadi bahan ajar yang lebih baik. Pemilihan jenis reduksi didaktik perlu diperhatikan dan lebih dikaitkan dengan karakteristik materi yang akan direduksi.

4. Pengukuran gaya belajar siswa sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum dilaksanakan pembelajaran agar guru dapat memilih metode, strategi, ataupun pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan siswa.

5. Sampel siswa dapat diperbanyak untuk mempermudah dalam pengolahan data sehingga keanekaragaman gaya belajar yang dimiliki siswa dapat dihitung beban kognitifnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2014). Pengolahan Bahan Ajar. Handout Perkuliahan Pengolahan Bahan Ajar Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Backer, C.A & R.C Bakhuizen v.d Brink J.r. (1963). Flora of Java I. P.

Noordhoff. Gronigen

Baharudin & Wahyuni, E.N. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Brünken, R., Seufert, T., &Paas, F.(2010).Measuring Cognitive Load. DalamPlass J. L.Moreno R., &Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 181 – 202).Cambridge:Cambride University Press.

Campbell, et al. (2004). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Coffield, et al. (2004). Learning Styles And Pedagogy In Post-16 Learning A

Systematic And Critical Review. Trowbridge: Cromwell Press Ltd

Conqruist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press: New York.

Creswell, J.W. (2008). Educational Research : Planning, Conducting, and

evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Pearson

Education Inc

Dahar, R. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

.

De Jong, T. (2010). Cognitive Load Theory, Educational Research, And Instructional Design: Some Food For Thought. Instructional Science. (38). 105-134.

De Potter, B, Reardon, M., Singer, S. (2002). Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Mizan Media Utama De Potter, B.& Hernachi, M (2008) . Quantum learning. Bandung : Mizan Media


(3)

107

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Feddern, B. (1986). Creative Microcomputing for Teachers and Children. United States of America : Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Frankel, J.R. (1993). How To Design and Evaluate Research in Education. San Fransisco : Universitas San Fransisco

Gathercole, S. & Alloway, T. (2009). Memori Kerja dan Proses Belajar. Jakarta: Indeks

Herlanti, Y., Rustaman N,Y., Setiawan W. (2008). Strategi Pengolahan Bahan Ajar IPA (Hasil Kajian Terhadap Teori Reduksi Didaktis dan Pedagogi Materi Subyek), Edusains 1(1), Juni 2008 ISSN 1979-7281. Halaman 26-38. Hindriana, A. F. & Rahmat, A. (2012). Model Pengintegrasian Struktur Tumbuhan Pada Fungsi Tumbuhan Untuk Menurunkan Beban Kognitif Dan Mengembangkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Alternatif Dalam Praktikum Transpirasi Tumbuhan. Prosiding SEMIRATA. BKS-PTN MIPA. FMIPA UNIMED.

Irnanningtyas. (2013). Biologi untuk SMA / MA Kelas X Berdasarkan Kurikulum

2013. Jakarta: Erlangga

Jamaludin, D.N. (2013). Pengaruh Project Based Learning terhadap Berpikir

Kritis, Berpikir Kreatif, dan Sikap Ilmiah Pada Materi Tumbuhan Biji. Tesis

Pend. Biologi UPI : tidak diterbitkan

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Models of Teaching (Second Edition). Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Kalyuga, S. (2011).” Informing: A Cognitive Load Perspective.” International Journal of an Emerging Transdiscipline. 14 (1). 34-45

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar untuk

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lang, H.R., & Evans, D.N .(2006). Models, Strategies, and Methods : For Effective Teaching. United States : Pearson Education, Inc.

Lawson, A.E. (1995). Science Teaching and Development of Thinking. Belmont: Wadsworth Inc.

Lestari, I. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang : Akademia


(4)

Mansur, H.R. (2013). Mengenal Gaya Belajar Peserta Didik. [Online]. Diakses dari:http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=259:gaya-belajar&catid=42:widyaiswara&Itemid=203

Marzano J.R., Debra, P. & Jay, M. (1993). Assessing Student Outcomes:

Performance Assesment Using The Dimension of Learning Models.

Virginia: .Association for Supervision and Curiculum Development Alexandria.

Marzano J.R., & Kendall, J.S. (2008). Designing and Assessing Educational

Objective. United States of America : Corwin Press

Meissner, B., & Bogner, F. X. (2013). Towards Cognitive Load Theory as Guideline for Instructional Design in Science Education. World of Journal

Education. 3 (2): 24-37.

Moreno R & Mayer R. (1999). Cognitive Principles Of Multimedia Learning: The Role Of Modality And Contiguity. Journal of Educational Psychology, 91(2), 358–368.

Moreno, R & Mayer, R. (2003). Nine Ways to Reduce Cognitive Load in Multimedia Learning. Journal Of Educational Psychologist, 38(1), 43–52 Moreno R., & Park, B. (2010). Cognitive Load Theory: Historical Development

and Relation to Other Theories, Dalam Plass J.L., Moreno R., & Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 9 – 28), Cambridge: Cambride University Press.

Mousavi, et al. (1995). Cognitve Load by Mixing Auditory and Visual Presentation Modes. Journal of Educational Psychology, 87(2), 319-334 Nuraeni, H. (2014). Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup

Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Yang Memanfaatkan Potensi Lokal Untuk Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi Dan Berpikir Logis Siswa. Tesis Pendidikan Biologi UPI : tidak diterbitkan.

Paas, F., Renkl, A., & Sweller, J. (2003). Cognitive Load Theory and Instructional Design: Recent Developments. Journal Of Educational Psychologist, 38(1), 1–4

Plass, J.L, Kalyuga, S & Leutner, D (2010). Cognitive Load Theory: Individual Differences and Cognitive Load Theory, Dalam Plass J.L., Moreno R., & Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 4), Cambridge: Cambride University Press.


(5)

109

Santi Sri Rahayu Prajayanti, 2015

REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pritchard, A. (2009). Ways Of Learning Learning Theories And Learning Styles In

The Classroom: Second Edition. New York: Routledge

Rezaee, et al. (2011). Learning Styles and Overall Academic Achievement in a Specific Educational System. International Journal of Humanities and

Social Science. 1 (10), 143-152

Rusman, K, D & Riyana C. (2012) .Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi

dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Rustaman, N .(2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, N. (2010). Arah Pembelajaran Keanekaragaman Tumbuhan dan Asessmennya di LPTK dan Sekolah. Makalah Ilmiah pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. [Online]. Tersedia http://file.upi.edu/Direktori/Fpmipa/Jur._Pend._Biologi/195012311979032-Nuryani_Rustaman/Arah_Pembelajaran_.pdf

Rusyan, T., Kusdinar, A., Arifin, Z. (1994). Pendekatan dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sari, N.P (2010). Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap PrestasiBelajar

Matematika Siswa. Artikel Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Sardiman, A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sholahudin, A. (2010). Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Berbasis Reduksi Didaktik : Uji Kelayakan di SMA Negeri Kota Banjarmasin. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, 17 :166-177.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta

Susilana, R., et all .(2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI.

Sweller, J (1988). Cognitive Load during Problem Solving: Effects on Learning.


(6)

Sweller, J., & Chandler, P. (1994). Why Some Material Is Difficult To Learn.

Cognition and Instruction, 12(3), 185-233

Sweller, J. (2005). Implications Of Cognitive Load Theory For Multimedia Learning. Dalam Mayer, R.E. (Ed.), The Cambridge Handbook of

Multimedia Learning (hlm. 19 – 30). New York: Cambridge University Press.

Sweller, J. (2010). Cognitive Load Theory: Recent Theoretical Advances Dalam Plass J.L., Moreno R., & Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 19 – 47), Cambridge: Cambride University Press.

Tjitrosoepomo, G. (2010). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Uhti. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Konstektual Pada Pokok

Bahasan Segitiga Untuk Memfasilitasi Siswa dalam Mengembangkan kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis. Fakultas

Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi: Tidak di terbitkan.