Mengajar untuk Kristus: Membawa Perbedaan, Menuju Perubahan.
Seminar Internasional " Faculty Enrichment Program" - UKRIDA & IAPCHE Jakarta, 20-25 Februari 2012
Mengajar untuk Kristus:
Membawa Perbedaan, Menuju Perubahan
Oleh:
Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno
Pendahuluan
Pendidikan boleh diartikan sebagai cara yang ditempuh oleh manusia dalam rangka
memperoleh dan atau meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya agar dapat berhasil
baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan dapat ditempuh
oleh manusia baik melalui kehidupan sehari-hari, melalui pengalaman, melalui berbagai
media, ataupun melalui berbagai lembaga pendidikan yang tersedia. Ada berbagai macam
jenis pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang diajarkan kepada siswa mulai dari tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi yang ditambahkan dengan berbagai keterampilan untuk
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam dunia nyata.Selain itu siswa juga diberikan
berbagai pendidikan karakter dan kemampuan untuk bekerja sama seorang dengan yang lain
yang kesemuanya ini dimaksudkan agar kelak dapat menjadi insan manusia yang bukan
hanya berpengetahuan dan berkeahlian tinggi namun juga berkepribadian luhur dan
menjunjung nilai-nilai kasih sayang dan mampu menghargai setiap perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Dari waktu ke waktu para ahli pendidikan selalu berupaya untuk mencari
proporsi terbaik dalam memberikan pengetahuan, keahlian dan karakter ini kepada para
siswa. Lalu bagaimana dengan para pendidik Kristen? Perbedaan apa yang bisa diberikan
para pendidik Kristen terutama guru dan dosen dalam melakukan tugas pendidikan yang
diembannya? Mengingat tingkat keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari kemampuannnya
untuk membawa perubahan bagi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari, dunia kerja,
dan dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara, maka perlu ditanyakan bagaimana
mengajar untuk Kristus dapat memberikan nilai tambah pada perubahan ini ke arah yang
lebih baik.
Mengajar untuk Kristus: Penerapan Penanaman Nilai-nilai Kristiani
Penerapan nilai-nilai kristiani mendukung bertumbuhnya siswa didik menjadi insan manusia
yang dicita-citakan.Artinya seorang pendidik bukan hanya sekedar menyampaikan
pengetahuan yang diajarkan tapi juga menyampaikan nilai-nilai yang positif.Lalu apa saja
poin penting yang perlu diperhatikan dalam penanaman nilai-nilai ini?
Pertama, harus disadari bahwa terdapat berbagai nilai-nilai Kristiani yang sama atau mirip
dengan nilai-nilai yang diajarkan secara umum seperti diantaranya tentang sopan santun,
tentang disiplin, tentang rajin belajar, dsb. Namun ada juga berbagai nilai-nilai kristiani yang
unik dan yang tidak sama atau bahkan sama sekali berbeda dengan yang diajarkan di
dunia.Misalkan saja tentang servant leadershipyang mengajarkan tentang kepemimpinan
kristiani yang tidak bersifat tangan besi melainkan bersifat melayani dimana kebesaran
seorang pemimpin dikaitkan bukan pada jumlah pengikut yang dimiliki melainkan pada
jumlah orang yang dilayani dan komitmen terhadap kaum kecil yang jelas berbeda dengan
kepemimpinan yang umum diajarkan di dunia ini.Pengajaran tentang pengampunan yang
tidak ada batasnya juga menjadi nilai yang unik untuk diajarkan kepada siswa
didik.Pengajaran tentang mengasihi yang bahkan mengajarkan untuk mengasihi musuh dan
orang yang berbuat jahat terhadap diri pribadi, mengampuni bahkan mendoakan
mereka.Pengajaran tentang memberi yang menekankan untuk memberi secara tersembunyi
dan memberi kepada pihak-pihak yang tidak dapat secara langsung membalas pemberian
tersebut.Berbagai nilai khusus ini menjadi pembeda antara nilai-nilai kristiani dan nilai-nilai
humanisme secara umum dan perlu diberikan perhatian khusus dalam pemberiannya kepada
siswa didik.
Kedua, seorang pendidik baik itu guru atau dosen harus menyadari bahwa dirinya memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi siswa. Pada umumnya apapun yang diajarkan oleh pendidik
dapat dengan mudah dipercayai oleh siswa walaupun dalam hal ini apa yang diterima siswa
di luar kelas seperti melalui media elektronik seperti film dan sinetron atau media cetak juga
dapat dengan mudah dipercayai oleh siswa. Artinya disini terjadi semacam perang informasi
yang dierima oleh siswa didik.Jadi ketika seorang pendidik berhenti mengajarkan tentang
nilai-nilai positif ini, tentang bagaimana berbagai hal di dunia ini menurut pandangannnya
yang lebih bijak dan berpengalaman terutama dalam nilal-nilai kristiani, maka itu sama
artinya dengan menjadikan media cetak dan elektronik menjadi satu-satunya sumber
informasi bagi siswa didik. Padahal seperti yang disebutkan di bagian pertama, ada nilai-nilai
Kristiani yang memiliki keunikan dan berbeda dengan nilai-nilai yang ada pada
umumnya.Kesadaran lain yang perlu dimiliki oleh pendidik yang berhubungan langsung
dengan pengaruh yang dimilikinya adalah tanggung jawab. Menjadi seorang pendidik
memberikan seseorang sebuah kuasa, kekuatan atau pengaruh kepada sekelompok siswa
didik yang mana hal ini nantinya akan dipertanggungjawabkan baik kepada atasan dan pada
akhirnya kepada Allah sendiri. Guru atau dosen disini perlu menyadari pengaruh dan
tanggung jawab yang dimilikinya dan berupaya mendayagunakannya untuk membantu siswa
melatih berbagai nilai positif tersebut.
Ketiga, kreativitas penanaman nilai-nilai positif tersebut melalui berbagai cara yang
menyenangkan. Misalnya saja belakangan ini terdapat keprihatinan di dunia pendidikan
tentang masalah nilai-nilai dan karakter siswa didik nasional.Hal ini mengundang banyak ahli
pendidikan menggagas suatu pendidikan yang lebih banyak memasukkan nilai-nilai dan
pendidikan karakter ke dalam pendidikan yang ternyata tidak sebatas hanya pada pendidikan
ilmu-ilmu nilai dan ilmu sosial saja melainkan sampai ilmu pengetahuan alam, seni, dsb.Hal
ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik dengan semaksimal mungkin untuk menanamkan nilainilai positif ini kepada siswa didik. Cara lain adalah misalnya dengan memanfaatkan
perubahan cara pendidikan yang mengarah kepada pembelajaran dua arah dimana terdapat
lebih banyak interaksi antara pendidik dan siswa didik. Interaksi ini merupakan media yang
sangat efektif dan menyenangkan untuk didayagunakan dalam penanaman nilainilai.Kedekatan hubungan pendidik dan siswa didik juga dapat didayagunakan lebih lanjut
dalam hal ini.Pendidikan modern yang bercirikan kreativitas perlu dimanfaatkan secara
kreatif pula oleh pendidik dalam penanaman nilai-nilai positif ini.
Keempat, pada akhirnya penanaman nilai-nilai Kristiani pada siswa didik berpulang pada
integritas tenaga pendidik. Tenaga pendidik menjadi contoh langsung dan teladan siswa didik
untuk dapat ditiru secara langsung atau bahkan jika seandainya siswa belum mampu secara
langsung mencontohnya maka perilaku dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh pendidik
diharapkan akan membekas pada ingatan siswa didik dan menjadi model yang dapat
dipertimbangkannya kelak dalam kehidupannya.Integritas di sini sangat penting artinya
karena dapat langsung mempengaruhi berhasil atau gagalnya upaya penanaman nilai-nilai
positiy yang diinginkan. Integritas yang buruk akan membuat siswa didik kurang
mempercayai segala perkataan dari pendidik sedangkan integritas yang baik akan membuat
penanaman nilai-nilai positif menjadi kuat dan kokoh. Untuk memiliki integritas yang baik
ini memang tidaklah mudah dan memerlukan proses belajar berkelanjutan dan bila
memungkinkan disertai kerjasama dari rekan lainnya.
Mengajar untuk Kristus: Komitmen dan Totalitas
Mengajar untuk Kristus tidak harus selalu berhubungan langsung dengan penanaman nilainilai Kristiani pada siswa. Pada dasarnya semua aktifitas kehidupan dan pekerjaan kita
termasuk dalam dunia pendidikan baik itu yang berhubungan atau bersentuhan langsung
dengan kerohanian ataupun yang lebih bersifat sekuler dapat dipersembahkan untuk Kristus.
Artinya di sini mengajar untuk Kristus tidak terbatas hanya pada pelajaran agama, pendidikan
karakter, dan pelajaran sejenis lainnya tetapi juga dapat dilakukan ketika seorang
mengajarkan pelajaran-pelajaran seperti matematika, biologi, dsb. Definisi mengajar untuk
Kristusdisini lebih kepada bagaimana seorang pendidik baik itu guru, dosen, mentor, dan
jenis pengajar lainnya mendedikasikan pekerjaannya dalam dunia pendidikan sebagai bentuk
pelayanan kepada Allah.
Kuncinya yang adalah sesuai dengan yang telah banyak diketahui yaitu komitmen dan
totalitas untuk memberikan yang terbaik atau yang lebih kita kenal dengan melakukan
pekerjaan dengansegenap hati.Seiring berjalannya waktu dalam melakukan pengajaran
seringkali hasil yang diperoleh atau kondisi di lapangan tidak sesuai dengan yang
diinginkan.Misalnya hasil belajar siswa yang jelek, kondisi dan situasi tertentu yang
membuat pembelajaran terhambat, hambatan dari berbagai hal, dsb.Hal ini dapat
menyebabkan kelelahan, keputus asaan atau bahkan stress yang menumpuk. Tenaga pendidik
mungkin dapat terbawa kepada suatu perasaan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sia-sia
dan lebih lanjut akan membawa kepada sikap melakukan aktivitas pengajaran sebagai
rutinitas tanpa disertai keinginan lebih lanjut untuk mengembangkannya.
Mengenai hal ini, Candra (2009:11) berpendapat bahwa terdapat tiga jenis atau tahap
kehidupan yaitu hidup yang berfungsi, hidup yang bermakna, dan hidup untuk Tuhan. Jika
seorang pendidik mendedikasikan kehidupannya untuk mengejar hidup yang berfungsi dan
hidup yang bermakna, maka manakala hasil yang diperoleh mungkin tidak sesuai dengan
yang diinginkannya maka ia akan terjebak ke dalam perasaan putus asa seperti di atas. Hanya
dengan terus mengingat bahwa pengajaran yang dilakukan adalah sebagai bentuk pelayanan
kepada Kristus maka maka seorang pendidik akan menemukan kekuatan untuk menjaga
kualitas pengajaran yang dilakukannya dan lebih lanjut terus menerus mengembangkannya.
Komitmen dan totalitas dalam melakukan kegiatan pengajaran akan kuat karena semuanya
didedikasikan kepada tujuan yang lebih besar sedangkan hasil yang terlihat sesaat dijadikan
sebagai tingkat ukuran untuk pengembangan lebih lanjut. Komitmen juga akan bertahan lebih
lama dan lebih kuat dan mampu melewati berbagai tantangan yang ada karena pandangan
ditujukan jauh ke depan dan melewati batas-batas umum.
Pada akhirnya pengajaran yang dilakukan selain sebagai bentuk pelayanan kepada Kristus
perlu juga dipandang sebagai sebuah bentuk kasih, dimana pendidik memberikan
pengetahuan, keahlian, dan menanamkan nilai-nilai yang berguna bagi siswa didik disertai
harapan akan kebaikan siswa didik. Kasih tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan dan
dengan komitmen dan totalitas yang penuh.Mother Theressa berpendapat: “Jangan
memandang bahwa kasih, supaya menjadi murni/tulus haruslah luar biasa besar/hebatnya;
melainkan yang kita butuhkan adalah mengasihi tanpa pernah mengenal lelah.”
Simpulan
Banyak orang memandang mengajar sebagai suatu panggilan hidup. Panggilan hidup
tentunya memiliki tujuan dan di sini tujuan yang terlihat adalah bagi para siswa.Mengajar
ditujukan untuk memperlengkapi siswa dengan berbagai pengetahuan, keahlian dan
menanmkan nilai-nilai positif yang kesemuanya itu secara harmonis saling mengisi dan
membantu kehidupan siswa kelak baik dalam dunia kerja maupun dalam bermasyarakat.Para
pendidik Kristen perlu ikut serta dalam menyukseskan tujuan ini.Dalam hal penanaman nilainilai Kristiani, para pendidikperlu menyadari akannilai-nilai Kristiani itu sendiri terutama
keunikannya yang tidak dimiliki nilai-nilai pada umumnya; menyadari besarnya pengaruh
dan tanggung jawab yang dimiliki; situasi dan kondisi yang dapat didayagunakan secara
kreatif dalam penanaman nilai-nilai positif tersebut; dan arti pentingnya integritas dalam hal
ini.Selain itu perlu disadari bahwa mengajar untuk Kristus dapat dipandang sebagai bentuk
pelayanan kepada Kristus dan dapat terjadi kapan saja dan mungkin pada berbagai disiplin
ilmu.Hal ini akan memberikan kekuatan yang lebih kepada pendidik dan membantu dalam
melewati masa-masa sulit atau dalam menghadapi kemungkinan hasil yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pengajaran juga perlu dipandang sebagai bentuk kasih kepada siswa
didik sehingga selalu membutuhkan komitmen, totalitas dan rasa senang dalam
melakukannya.
Referensi
Candra, B. (2009). True and Simple Life for Christian: Memilih antara Hidup Berfungsi,
Hidup Bermakna, Hidup untuk Tuhan. Tangerang: CV. Lifemedia Anugerah Pratama.
Engkoswara dan Meirawan, D. (2007). Revitalisasi Budaya Bangsa: Menuju Indonesia
Modern dan Sejahtera 2020. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan –
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia.
Jarden, J.J.(2009). Implementasi Nilai-nilai Hidup Kristiani di Universitas Kristen
Maranatha – ppt. Bandung: Badan Pelayanan Kerohanian Universitas Kristen Maranatha.
Newman, L.L. (2004). Faith, Spirituality, and Religion: A Model for Understanding the
Differences. College Student Affairs Journal; Spring 2004; 23, 2; Academic Research Library
pg. 102.
INTRODUCTION
Skill
Knowledge
Character
Quality of human resources
DEVELOPMENT
Education might determine human life
Education is a process of learning to
improve knowledge, skill, character, etc. in
order to be more successfull in workplace
and daily life.
From time to time education experts try to find best way
to perform quality education
How about Christian educators?
What difference can they make in their duties of teaching?
Teaching for Christ: Delivering Christian Values
The application of Christian values
support the growth of students
to become human beings aspire.
This means that an educator job is
not just simply pass on the
knowledge but also convey positive
values .
Important Points in
Delivering Christian Values
1.Recognize that there are Christian
Values/teaching that is similar to other common
positive values and there are Christian Values that
are unique and difference from common positive
values
examples: servant leadership, giving to
people who can’t give back, unlimited forgiveness,
etc.
2.Recognize the power and influence possessed
by an educator and the responsibility within it.
Important Points in
Delivering Christian Values
3.Recognize the needs of creativity and the
ability to use recent situation and
development in delivering Christian Values.
examples: through character and
values development trends in education,
through new student centered method, etc.
4.Recognize the importance of integrity in
delivering Christian Values
Teaching for Christ: Commitment and Totality
All what we do including teaching in any
discipline can be done for Christ
We dedicate our jobs as form of services to
Christ
The key was commitment and totality
Candra (2009:11) stated that there are 3
kinds of life: Functioned life, meaningful life,
and life for God
Dedicating our teaching for God will make us
strong, capable to give the best what we can,
and survive many problems and difficulties
Finally teaching should be seen as a form of love
We give students knowledge, skills, and values and
hoping for the best for their life.
We continuously give them all the best as proofs of
our commitment and totality
"Do not think that love, in order to be genuine, has to
be extraordinary. What we need is to love without
getting tired." ‐‐ Mother Theresa
Conclusion
Teaching is a calling. Teaching for Christ is first, through
the delivering of Christian Values. Teacher needs to recognize
that there are Christian Values that are different from common
positive values; that they have power, influence and
responsibility to deliver this values to students; that they need
to be creative and capable to utilize various recent trends and
development to deliver Christian values; and recognize the
importance of integrity in this matter.
Second, teaching for Christ can be expressed by
dedicating the job for Christ, giving wholehearted commitment
and totality. Finally teaching is a form of love to students.
Teachers should hope and do the best for students and teach
them, love them without getting tired
Thank
You
Teaching for Christ: Commitment and
One thing that Christian teachers have to understand is how very much influence we have
on the students that cross our paths. They will very seriously consider and very often
believe without question everything we tell them; unfortunately, they also believe
everything MTV tells them. Nonetheless, we can and should use this same power of
influence for God. Use it to fight the world’s propaganda, to point out the untruths being
presented by advertisers and the entertainment industry. What they never told us in
college is this: even though we have to say it is “just my opinion”, what we (adults in
authority) say even as opinion is almost as good as fact to many of them. Students trust
teachers to tell them the truth. We are some of the last people they have left to trust. So
please, give your "opinions" about God and faith and sin and hell. Study to make sure they
are in accordance with the Bible; if you lead them wrong you will be held accountable.
Scary, isn’t it? You are very powerful in their lives. For this reason the Bible says that not
many should presume to be teachers, and that we will be judged very strictly for how we
use the mightly power of our influence, because it DOES make a difference. The truth of
God's word will not return void‐‐Isaiah 55:11‐‐read that verse, it will inspire you! Cast your
bread upon the waters, man!! Read Ecclesiastes 11:1, 4‐6.
http://www.angelfire.com/tx2/beckyshomepa
ge/rabbi.html
“A teacher who is attempting to teach without inspiring the pupil with a desire to
learn is hammering on a cold iron.” ~ Horace Mann
"Watch your thoughts, they become words. Watch your words, they become your
actions. Watch your actions, they become habits. Watch your habits, they become
character. Watch your character, it becomes your destiny." ‐‐ Frank Outlaw
"Don't limit yourself. Many people limit themselves to what they think they can do.
You can go as far as your mind lets you. What you believe, you can achieve." ‐‐ Mary
Kay Ash
"One never notices what has been done; one can only see what remains to be
done." ‐‐ Marie Curie
"A very wise old teacher once said: "I consider a day's teaching wasted if we do not
all have one hearty laugh." He meant that when people laugh together, they cease to
be young and old, master and pupils, jailer and prisoners. They become a single
group of human beings enjoying its existence." ‐‐ Gilbert Highet
"To ensure that your work is also a play, I recommend that you develop a personal
mission statement. This will help you find what it is to enjoy so much that you lose track
of time when you're doing it." ‐‐ Ken Blanchard
"It is not what is poured into a student that counts but what is planted." ‐Linda Conway
"The greatest sign of a success for a teacher...is to be able to say, "The children are
now working as if I did not exist." ‐‐ Maria Montessori
"There are two kinds of people; those who do the work and those who take the credit.
Try to be in the first group; there is less competition there." ‐‐ Indira Gandhi
"Every time you wake up and ask yourself, "What good things am I going to do
today?," remember that when the sun goes down at sunset, it takes a part of your life
with it." ‐‐Indian proverb
"Do not think that love, in order to be genuine, has to be extraordinary. What we
need is to love without getting tired." ‐‐ Mother Theresa
"Tell me and I forget. Teach me and I remember. Involve me and I learn." ‐‐
Benjamin Franklin
"A hundred years from now, it will not matter what kind of car I drove, what kind of
house I lived in, how much money I had in the bank...but the world may be a better
place because I made a difference in the life of a child." ‐‐ Forest Witcraft
"I challenge you to make your life like a masterpiece. I challenge you to join the ranks of
those people who live what they teach, who walk their talk." ‐‐ Anthony Robbins
Mengajar untuk Kristus:
Membawa Perbedaan, Menuju Perubahan
Oleh:
Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno
Pendahuluan
Pendidikan boleh diartikan sebagai cara yang ditempuh oleh manusia dalam rangka
memperoleh dan atau meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya agar dapat berhasil
baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan dapat ditempuh
oleh manusia baik melalui kehidupan sehari-hari, melalui pengalaman, melalui berbagai
media, ataupun melalui berbagai lembaga pendidikan yang tersedia. Ada berbagai macam
jenis pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang diajarkan kepada siswa mulai dari tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi yang ditambahkan dengan berbagai keterampilan untuk
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam dunia nyata.Selain itu siswa juga diberikan
berbagai pendidikan karakter dan kemampuan untuk bekerja sama seorang dengan yang lain
yang kesemuanya ini dimaksudkan agar kelak dapat menjadi insan manusia yang bukan
hanya berpengetahuan dan berkeahlian tinggi namun juga berkepribadian luhur dan
menjunjung nilai-nilai kasih sayang dan mampu menghargai setiap perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Dari waktu ke waktu para ahli pendidikan selalu berupaya untuk mencari
proporsi terbaik dalam memberikan pengetahuan, keahlian dan karakter ini kepada para
siswa. Lalu bagaimana dengan para pendidik Kristen? Perbedaan apa yang bisa diberikan
para pendidik Kristen terutama guru dan dosen dalam melakukan tugas pendidikan yang
diembannya? Mengingat tingkat keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari kemampuannnya
untuk membawa perubahan bagi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari, dunia kerja,
dan dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara, maka perlu ditanyakan bagaimana
mengajar untuk Kristus dapat memberikan nilai tambah pada perubahan ini ke arah yang
lebih baik.
Mengajar untuk Kristus: Penerapan Penanaman Nilai-nilai Kristiani
Penerapan nilai-nilai kristiani mendukung bertumbuhnya siswa didik menjadi insan manusia
yang dicita-citakan.Artinya seorang pendidik bukan hanya sekedar menyampaikan
pengetahuan yang diajarkan tapi juga menyampaikan nilai-nilai yang positif.Lalu apa saja
poin penting yang perlu diperhatikan dalam penanaman nilai-nilai ini?
Pertama, harus disadari bahwa terdapat berbagai nilai-nilai Kristiani yang sama atau mirip
dengan nilai-nilai yang diajarkan secara umum seperti diantaranya tentang sopan santun,
tentang disiplin, tentang rajin belajar, dsb. Namun ada juga berbagai nilai-nilai kristiani yang
unik dan yang tidak sama atau bahkan sama sekali berbeda dengan yang diajarkan di
dunia.Misalkan saja tentang servant leadershipyang mengajarkan tentang kepemimpinan
kristiani yang tidak bersifat tangan besi melainkan bersifat melayani dimana kebesaran
seorang pemimpin dikaitkan bukan pada jumlah pengikut yang dimiliki melainkan pada
jumlah orang yang dilayani dan komitmen terhadap kaum kecil yang jelas berbeda dengan
kepemimpinan yang umum diajarkan di dunia ini.Pengajaran tentang pengampunan yang
tidak ada batasnya juga menjadi nilai yang unik untuk diajarkan kepada siswa
didik.Pengajaran tentang mengasihi yang bahkan mengajarkan untuk mengasihi musuh dan
orang yang berbuat jahat terhadap diri pribadi, mengampuni bahkan mendoakan
mereka.Pengajaran tentang memberi yang menekankan untuk memberi secara tersembunyi
dan memberi kepada pihak-pihak yang tidak dapat secara langsung membalas pemberian
tersebut.Berbagai nilai khusus ini menjadi pembeda antara nilai-nilai kristiani dan nilai-nilai
humanisme secara umum dan perlu diberikan perhatian khusus dalam pemberiannya kepada
siswa didik.
Kedua, seorang pendidik baik itu guru atau dosen harus menyadari bahwa dirinya memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi siswa. Pada umumnya apapun yang diajarkan oleh pendidik
dapat dengan mudah dipercayai oleh siswa walaupun dalam hal ini apa yang diterima siswa
di luar kelas seperti melalui media elektronik seperti film dan sinetron atau media cetak juga
dapat dengan mudah dipercayai oleh siswa. Artinya disini terjadi semacam perang informasi
yang dierima oleh siswa didik.Jadi ketika seorang pendidik berhenti mengajarkan tentang
nilai-nilai positif ini, tentang bagaimana berbagai hal di dunia ini menurut pandangannnya
yang lebih bijak dan berpengalaman terutama dalam nilal-nilai kristiani, maka itu sama
artinya dengan menjadikan media cetak dan elektronik menjadi satu-satunya sumber
informasi bagi siswa didik. Padahal seperti yang disebutkan di bagian pertama, ada nilai-nilai
Kristiani yang memiliki keunikan dan berbeda dengan nilai-nilai yang ada pada
umumnya.Kesadaran lain yang perlu dimiliki oleh pendidik yang berhubungan langsung
dengan pengaruh yang dimilikinya adalah tanggung jawab. Menjadi seorang pendidik
memberikan seseorang sebuah kuasa, kekuatan atau pengaruh kepada sekelompok siswa
didik yang mana hal ini nantinya akan dipertanggungjawabkan baik kepada atasan dan pada
akhirnya kepada Allah sendiri. Guru atau dosen disini perlu menyadari pengaruh dan
tanggung jawab yang dimilikinya dan berupaya mendayagunakannya untuk membantu siswa
melatih berbagai nilai positif tersebut.
Ketiga, kreativitas penanaman nilai-nilai positif tersebut melalui berbagai cara yang
menyenangkan. Misalnya saja belakangan ini terdapat keprihatinan di dunia pendidikan
tentang masalah nilai-nilai dan karakter siswa didik nasional.Hal ini mengundang banyak ahli
pendidikan menggagas suatu pendidikan yang lebih banyak memasukkan nilai-nilai dan
pendidikan karakter ke dalam pendidikan yang ternyata tidak sebatas hanya pada pendidikan
ilmu-ilmu nilai dan ilmu sosial saja melainkan sampai ilmu pengetahuan alam, seni, dsb.Hal
ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik dengan semaksimal mungkin untuk menanamkan nilainilai positif ini kepada siswa didik. Cara lain adalah misalnya dengan memanfaatkan
perubahan cara pendidikan yang mengarah kepada pembelajaran dua arah dimana terdapat
lebih banyak interaksi antara pendidik dan siswa didik. Interaksi ini merupakan media yang
sangat efektif dan menyenangkan untuk didayagunakan dalam penanaman nilainilai.Kedekatan hubungan pendidik dan siswa didik juga dapat didayagunakan lebih lanjut
dalam hal ini.Pendidikan modern yang bercirikan kreativitas perlu dimanfaatkan secara
kreatif pula oleh pendidik dalam penanaman nilai-nilai positif ini.
Keempat, pada akhirnya penanaman nilai-nilai Kristiani pada siswa didik berpulang pada
integritas tenaga pendidik. Tenaga pendidik menjadi contoh langsung dan teladan siswa didik
untuk dapat ditiru secara langsung atau bahkan jika seandainya siswa belum mampu secara
langsung mencontohnya maka perilaku dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh pendidik
diharapkan akan membekas pada ingatan siswa didik dan menjadi model yang dapat
dipertimbangkannya kelak dalam kehidupannya.Integritas di sini sangat penting artinya
karena dapat langsung mempengaruhi berhasil atau gagalnya upaya penanaman nilai-nilai
positiy yang diinginkan. Integritas yang buruk akan membuat siswa didik kurang
mempercayai segala perkataan dari pendidik sedangkan integritas yang baik akan membuat
penanaman nilai-nilai positif menjadi kuat dan kokoh. Untuk memiliki integritas yang baik
ini memang tidaklah mudah dan memerlukan proses belajar berkelanjutan dan bila
memungkinkan disertai kerjasama dari rekan lainnya.
Mengajar untuk Kristus: Komitmen dan Totalitas
Mengajar untuk Kristus tidak harus selalu berhubungan langsung dengan penanaman nilainilai Kristiani pada siswa. Pada dasarnya semua aktifitas kehidupan dan pekerjaan kita
termasuk dalam dunia pendidikan baik itu yang berhubungan atau bersentuhan langsung
dengan kerohanian ataupun yang lebih bersifat sekuler dapat dipersembahkan untuk Kristus.
Artinya di sini mengajar untuk Kristus tidak terbatas hanya pada pelajaran agama, pendidikan
karakter, dan pelajaran sejenis lainnya tetapi juga dapat dilakukan ketika seorang
mengajarkan pelajaran-pelajaran seperti matematika, biologi, dsb. Definisi mengajar untuk
Kristusdisini lebih kepada bagaimana seorang pendidik baik itu guru, dosen, mentor, dan
jenis pengajar lainnya mendedikasikan pekerjaannya dalam dunia pendidikan sebagai bentuk
pelayanan kepada Allah.
Kuncinya yang adalah sesuai dengan yang telah banyak diketahui yaitu komitmen dan
totalitas untuk memberikan yang terbaik atau yang lebih kita kenal dengan melakukan
pekerjaan dengansegenap hati.Seiring berjalannya waktu dalam melakukan pengajaran
seringkali hasil yang diperoleh atau kondisi di lapangan tidak sesuai dengan yang
diinginkan.Misalnya hasil belajar siswa yang jelek, kondisi dan situasi tertentu yang
membuat pembelajaran terhambat, hambatan dari berbagai hal, dsb.Hal ini dapat
menyebabkan kelelahan, keputus asaan atau bahkan stress yang menumpuk. Tenaga pendidik
mungkin dapat terbawa kepada suatu perasaan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sia-sia
dan lebih lanjut akan membawa kepada sikap melakukan aktivitas pengajaran sebagai
rutinitas tanpa disertai keinginan lebih lanjut untuk mengembangkannya.
Mengenai hal ini, Candra (2009:11) berpendapat bahwa terdapat tiga jenis atau tahap
kehidupan yaitu hidup yang berfungsi, hidup yang bermakna, dan hidup untuk Tuhan. Jika
seorang pendidik mendedikasikan kehidupannya untuk mengejar hidup yang berfungsi dan
hidup yang bermakna, maka manakala hasil yang diperoleh mungkin tidak sesuai dengan
yang diinginkannya maka ia akan terjebak ke dalam perasaan putus asa seperti di atas. Hanya
dengan terus mengingat bahwa pengajaran yang dilakukan adalah sebagai bentuk pelayanan
kepada Kristus maka maka seorang pendidik akan menemukan kekuatan untuk menjaga
kualitas pengajaran yang dilakukannya dan lebih lanjut terus menerus mengembangkannya.
Komitmen dan totalitas dalam melakukan kegiatan pengajaran akan kuat karena semuanya
didedikasikan kepada tujuan yang lebih besar sedangkan hasil yang terlihat sesaat dijadikan
sebagai tingkat ukuran untuk pengembangan lebih lanjut. Komitmen juga akan bertahan lebih
lama dan lebih kuat dan mampu melewati berbagai tantangan yang ada karena pandangan
ditujukan jauh ke depan dan melewati batas-batas umum.
Pada akhirnya pengajaran yang dilakukan selain sebagai bentuk pelayanan kepada Kristus
perlu juga dipandang sebagai sebuah bentuk kasih, dimana pendidik memberikan
pengetahuan, keahlian, dan menanamkan nilai-nilai yang berguna bagi siswa didik disertai
harapan akan kebaikan siswa didik. Kasih tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan dan
dengan komitmen dan totalitas yang penuh.Mother Theressa berpendapat: “Jangan
memandang bahwa kasih, supaya menjadi murni/tulus haruslah luar biasa besar/hebatnya;
melainkan yang kita butuhkan adalah mengasihi tanpa pernah mengenal lelah.”
Simpulan
Banyak orang memandang mengajar sebagai suatu panggilan hidup. Panggilan hidup
tentunya memiliki tujuan dan di sini tujuan yang terlihat adalah bagi para siswa.Mengajar
ditujukan untuk memperlengkapi siswa dengan berbagai pengetahuan, keahlian dan
menanmkan nilai-nilai positif yang kesemuanya itu secara harmonis saling mengisi dan
membantu kehidupan siswa kelak baik dalam dunia kerja maupun dalam bermasyarakat.Para
pendidik Kristen perlu ikut serta dalam menyukseskan tujuan ini.Dalam hal penanaman nilainilai Kristiani, para pendidikperlu menyadari akannilai-nilai Kristiani itu sendiri terutama
keunikannya yang tidak dimiliki nilai-nilai pada umumnya; menyadari besarnya pengaruh
dan tanggung jawab yang dimiliki; situasi dan kondisi yang dapat didayagunakan secara
kreatif dalam penanaman nilai-nilai positif tersebut; dan arti pentingnya integritas dalam hal
ini.Selain itu perlu disadari bahwa mengajar untuk Kristus dapat dipandang sebagai bentuk
pelayanan kepada Kristus dan dapat terjadi kapan saja dan mungkin pada berbagai disiplin
ilmu.Hal ini akan memberikan kekuatan yang lebih kepada pendidik dan membantu dalam
melewati masa-masa sulit atau dalam menghadapi kemungkinan hasil yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pengajaran juga perlu dipandang sebagai bentuk kasih kepada siswa
didik sehingga selalu membutuhkan komitmen, totalitas dan rasa senang dalam
melakukannya.
Referensi
Candra, B. (2009). True and Simple Life for Christian: Memilih antara Hidup Berfungsi,
Hidup Bermakna, Hidup untuk Tuhan. Tangerang: CV. Lifemedia Anugerah Pratama.
Engkoswara dan Meirawan, D. (2007). Revitalisasi Budaya Bangsa: Menuju Indonesia
Modern dan Sejahtera 2020. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan –
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia.
Jarden, J.J.(2009). Implementasi Nilai-nilai Hidup Kristiani di Universitas Kristen
Maranatha – ppt. Bandung: Badan Pelayanan Kerohanian Universitas Kristen Maranatha.
Newman, L.L. (2004). Faith, Spirituality, and Religion: A Model for Understanding the
Differences. College Student Affairs Journal; Spring 2004; 23, 2; Academic Research Library
pg. 102.
INTRODUCTION
Skill
Knowledge
Character
Quality of human resources
DEVELOPMENT
Education might determine human life
Education is a process of learning to
improve knowledge, skill, character, etc. in
order to be more successfull in workplace
and daily life.
From time to time education experts try to find best way
to perform quality education
How about Christian educators?
What difference can they make in their duties of teaching?
Teaching for Christ: Delivering Christian Values
The application of Christian values
support the growth of students
to become human beings aspire.
This means that an educator job is
not just simply pass on the
knowledge but also convey positive
values .
Important Points in
Delivering Christian Values
1.Recognize that there are Christian
Values/teaching that is similar to other common
positive values and there are Christian Values that
are unique and difference from common positive
values
examples: servant leadership, giving to
people who can’t give back, unlimited forgiveness,
etc.
2.Recognize the power and influence possessed
by an educator and the responsibility within it.
Important Points in
Delivering Christian Values
3.Recognize the needs of creativity and the
ability to use recent situation and
development in delivering Christian Values.
examples: through character and
values development trends in education,
through new student centered method, etc.
4.Recognize the importance of integrity in
delivering Christian Values
Teaching for Christ: Commitment and Totality
All what we do including teaching in any
discipline can be done for Christ
We dedicate our jobs as form of services to
Christ
The key was commitment and totality
Candra (2009:11) stated that there are 3
kinds of life: Functioned life, meaningful life,
and life for God
Dedicating our teaching for God will make us
strong, capable to give the best what we can,
and survive many problems and difficulties
Finally teaching should be seen as a form of love
We give students knowledge, skills, and values and
hoping for the best for their life.
We continuously give them all the best as proofs of
our commitment and totality
"Do not think that love, in order to be genuine, has to
be extraordinary. What we need is to love without
getting tired." ‐‐ Mother Theresa
Conclusion
Teaching is a calling. Teaching for Christ is first, through
the delivering of Christian Values. Teacher needs to recognize
that there are Christian Values that are different from common
positive values; that they have power, influence and
responsibility to deliver this values to students; that they need
to be creative and capable to utilize various recent trends and
development to deliver Christian values; and recognize the
importance of integrity in this matter.
Second, teaching for Christ can be expressed by
dedicating the job for Christ, giving wholehearted commitment
and totality. Finally teaching is a form of love to students.
Teachers should hope and do the best for students and teach
them, love them without getting tired
Thank
You
Teaching for Christ: Commitment and
One thing that Christian teachers have to understand is how very much influence we have
on the students that cross our paths. They will very seriously consider and very often
believe without question everything we tell them; unfortunately, they also believe
everything MTV tells them. Nonetheless, we can and should use this same power of
influence for God. Use it to fight the world’s propaganda, to point out the untruths being
presented by advertisers and the entertainment industry. What they never told us in
college is this: even though we have to say it is “just my opinion”, what we (adults in
authority) say even as opinion is almost as good as fact to many of them. Students trust
teachers to tell them the truth. We are some of the last people they have left to trust. So
please, give your "opinions" about God and faith and sin and hell. Study to make sure they
are in accordance with the Bible; if you lead them wrong you will be held accountable.
Scary, isn’t it? You are very powerful in their lives. For this reason the Bible says that not
many should presume to be teachers, and that we will be judged very strictly for how we
use the mightly power of our influence, because it DOES make a difference. The truth of
God's word will not return void‐‐Isaiah 55:11‐‐read that verse, it will inspire you! Cast your
bread upon the waters, man!! Read Ecclesiastes 11:1, 4‐6.
http://www.angelfire.com/tx2/beckyshomepa
ge/rabbi.html
“A teacher who is attempting to teach without inspiring the pupil with a desire to
learn is hammering on a cold iron.” ~ Horace Mann
"Watch your thoughts, they become words. Watch your words, they become your
actions. Watch your actions, they become habits. Watch your habits, they become
character. Watch your character, it becomes your destiny." ‐‐ Frank Outlaw
"Don't limit yourself. Many people limit themselves to what they think they can do.
You can go as far as your mind lets you. What you believe, you can achieve." ‐‐ Mary
Kay Ash
"One never notices what has been done; one can only see what remains to be
done." ‐‐ Marie Curie
"A very wise old teacher once said: "I consider a day's teaching wasted if we do not
all have one hearty laugh." He meant that when people laugh together, they cease to
be young and old, master and pupils, jailer and prisoners. They become a single
group of human beings enjoying its existence." ‐‐ Gilbert Highet
"To ensure that your work is also a play, I recommend that you develop a personal
mission statement. This will help you find what it is to enjoy so much that you lose track
of time when you're doing it." ‐‐ Ken Blanchard
"It is not what is poured into a student that counts but what is planted." ‐Linda Conway
"The greatest sign of a success for a teacher...is to be able to say, "The children are
now working as if I did not exist." ‐‐ Maria Montessori
"There are two kinds of people; those who do the work and those who take the credit.
Try to be in the first group; there is less competition there." ‐‐ Indira Gandhi
"Every time you wake up and ask yourself, "What good things am I going to do
today?," remember that when the sun goes down at sunset, it takes a part of your life
with it." ‐‐Indian proverb
"Do not think that love, in order to be genuine, has to be extraordinary. What we
need is to love without getting tired." ‐‐ Mother Theresa
"Tell me and I forget. Teach me and I remember. Involve me and I learn." ‐‐
Benjamin Franklin
"A hundred years from now, it will not matter what kind of car I drove, what kind of
house I lived in, how much money I had in the bank...but the world may be a better
place because I made a difference in the life of a child." ‐‐ Forest Witcraft
"I challenge you to make your life like a masterpiece. I challenge you to join the ranks of
those people who live what they teach, who walk their talk." ‐‐ Anthony Robbins