Gambaran Pemahaman dan Sikap Pasien Diabetes Melitus Terhadap Pengobatan Alternatif Di RSUD Sumedang 2010.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN PEMAHAMAN DAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP PENGOBATAN ALTERNATIF DI RSUD SUMEDANG 2010

R. Harnandito Yudhitia,2011; Pembimbing : dr.Evi Yuniawati , M.K.M

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang membutuhkan perhatian yang panjang terhadap penatalaksanaannya agar dapat terhindar dari komplikasi yang dapat terjadi ataupun bahkan kematian. Selain itu, jumlah penderita diabetes melitus yang banyak dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,juga meningkatnya angka kejadian komplikasi pasien DM, menjadi ancaman yang cukup serius terhadap populasi manusia di dunia. Ironinya, kemajuan teknologi dan munculnya berbagai macam obat diabetes baru-baru ini, belum mampu menekan angka kejadian komplikasi pasien DM. Selain itu, masih banyaknya pasien DM yang belum memahami pilar-pilar pengobatan diabetes dan menggunakan pengobatan alternatif yang belum teruji khasiatnya, semakin menambah panjang cerita buruk pengobatan pasien DM, terutama di indonesia.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sikap dan pengetahuan pasien DM terhadap pengobatan alternatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel menggunakan kriteria insidental sampling. Subjek yang diteliti sebanyak 33 responden.

Mayoritas responden menggunakan pengobatan alternatif di samping pengobatan medis. Jenis-jenis pengobatan alternatif yang digunakan responden bermacam-macam. Sebagian besar pasien tidak meyakini bahwa pengobatan alternatif bisa memperbaiki kesehatan.

Kata kunci : Penyakit Diabetes Melitus, pemahaman dan sikap penderita Diabetes Melitus, pengobatan alternatif


(2)

v ABSTRACT

PICTURE OF UNDERSTANDING DIABETES MELLITUS PATIENTS ABOUT ALTERNATIVE MEDICINE IN THE SUMEDANG

DISTRICT HOSPITAL 2010

R. Harnandito Yudhitia, 2011; Advisor : dr.Evi Yuniawati ,M.K.M

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that requires long distinguished attention to avoid complications that may occur or even death. In addition, the number of people with diabetes mellitus are numerous and constantly increasing every year, also increased the incidence of complications of diabetes mellitus patients become a serious threat to human populations in world. Technological advances and the emergence of a variety of diabetes drugs recently, not yet able to suppress the incidence of complications of diabetes mellitus patients. In addition, there are many diabetic patients who do not understand the pillars of diabetes treatment and use alternative treatments that have not proven efficacy, further increasing the length of treatment bad story diabetic patients,especially in Indonesia.

The purpose of this research to know the description of attitudes and knowledge of diabetic patients to alternative treatments. This research method using descriptive method with cross sectional and questionnaire as a data collection tool. Samples using incidental sampling criteria. Subjects studied a total of 33 respondents. The majority of respondents using alternative treatments in addition to medical treatment. The types of alternative medicine used by respondents is mixed. Most patients do not believe that alternative medicine can improvehealth. Key words: Diabetes Melitus, understanding and attitudes of people with diabetes,alternative-medicine


(3)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Praktis ... 4

1.4.2 Manfaat Akademis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Diabetes Melitus ... 6

2.1 Anatomi pankreas ... 6

2.2 Histologi pankreas ... 7


(4)

viii

2.3 Fisiologi insulin ... 9

2.3.1 Pengaturan sekresi insulin... 9

2.3.2 Efek insulin ... 11

2.4 Definisi diabetes melitus ... 11

2.5 Prevalensi diabetes melitus ... 12

2.6 Klasifikasi ... 13

2.6.1 Diabetes melitus tipe I ... 13

2.6.2 Diabetes melitus tipe II ... 14

2.6.3 Diabetes melitus tipe lain ... 14

2.6.4 Diabetes melitus Kehamilan ... 14

2.7 Patogenesis ... 15

2.8 Gejala Klinik ... 15

2.9 Diagnosis ... 16

2.10 Komplikasi ... 17

2.11 Penatalaksanaan ... 17

2.12 Pencegahan ... 19

2.13 Pengobatan Alternatif ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 23

3.2 Rancangan Penelitian ... 23

3.3 Instrumen Penelitian ... 23

3.4 Pengumpulan Data ... 24

3.4.1 Sumber Data ... 24

3.4.2 Populasi ... 24

3.4.3 Sampel ... 24

3.4.4 Kriteria Pemilihan Subjek ... 25

3.4.4.1 Kriteria Inklusi ... 25

3.4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 25

3.5 Definisi Operasional ... 25

3.5.1 Pengetahuan ... 26


(5)

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 27

4.1.1 Lokasi Penelitian ... 27

4.1.2 Waktu Pelaksanaan ... 27

4.1.3 Jumlah Peserta ... 27

4.2 Hasil Penelitian ... 28

4.3 Pembahasan ... 39

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 43


(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu sebagai patokan

dan penyaring Diabetes melitus ... 17 Tabel 4.1 Identitas Responden ... 28 Tabel 4.2 Distribusi pertanyaan “Sudah berapa

lama anda menderita DM ?” ...29 Tabel 4.3 Distribusi pertanyaan” apakah ada anggota keluarga

yang menderita Diabetes melitus?”...29 Tabel 4.4 Distribusi pertanyaan “Faktor risiko Diabetes Melitus

bisa mengenai usia ?”...30 Tabel 4.5 Distribusi pertanyaan “apa yang anda ketahui

tentang penyebab Diabetes melitus?”...30 Tabel 4.6 Distribusi pertanyaan “Apa yang anda ketahui mengenai

pengobatan penyakit Diabetes Melitus?”...31 Tabel 4.7 Distribusi pertanyaan “Pengobatan apa yang sedang

anda jalani?”...31 Tabel 4.8 Distribusi pertanyaan “Apakah anda pernah

menggunakan pengobatan alternatif?”...32 Tabel 4.9 Distribusi pertanyaan “ Apa pendapat Anda mengenai

pengobatan alternatif dan medis?”...32 Tabel 4.10 Distribusi pertanyaan “Apa anda memiliki komplikasi

penyakit DM berupa ?”...33 Tabel 4.11 Distribusi pertanyaan “Berapa kadar gula

darah sewaktu terakhir?”...33 Tabel 4.12 Distribusi pertanyaan “Apakah anda tergabung dalam

komunitas PERSADIA?...34 Tabel 4.13 Distribusi pertanyaan “Apakah kepanjangan dari

PERSADIA?”...34 Tabel 4.14 Distribusi pertanyaan “ Sudah berapa lama anda

menggunakan pengobatan alternatif?”...35 Tabel 4.15 Distribusi pertanyaan “Apa yang menjadi alasan anda

memilih menggunakan pengobatan alternatif?”...35 Tabel 4.16 Distribusi pertanyaan “Dari mana anda mendapat


(7)

xi

informasi mengenai pengobatan alternatif tsb?”...36 Tabel 4.17 Distribusi pertanyaan “Apa efek yang didapatkan

setelah anda menggunakan pengobatan tsb?”...36 Tabel 4.18 Distribusi pertanyaan “Andaikan anda sudah berhenti

menggunakan obat alternatif, apa yang menjadi alasan

dihentikannya pengobatan tsb?”...37 Tabel 4.19 Distribusi pertanyaan “Apa jenis obat alternatif yang

anda gunakan?”...37 Tabel 4.20 Distribusi pertanyaan “Sudah berapa kali anda mengganti

jenis obat alternatif yang pernah anda gunakan...38 Tabel 4.21 Distribusi pertanyaan “Apa anda yakin bahwa pengobatan

alternatif tsb dapat membuat kesehatan anda menjadi.


(8)

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Anatomi pankreas... 7 2. Gambar 2.2 Insulin ... 10


(9)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 43 Lampiran 2 Hasil Kuesioner ... 47 Lampiran 3 Informed Consent ... 51


(10)

43

Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011

responden Di Tempat

Dengan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih atas ketersediaan saudara/i untuk mengisi angket ini. Segala isian yang anda isi dalam angket ini akan menjadi kerahasiaan yang akan kami jaga. Angket ini disusun sebagai alat untuk mengumpulkan data yang kami butuhkan untuk penelitian kami terhadap pasien-pasien diabetes.

Cara pengisian angket ini cukup melingkari huruf abjad di depan kalimat jawaban yang saudara pilih.Akan ada 4 pilihan jawaban.Misalnya, a,b,c atau d. Untuk beberapa pertanyaan, anda bisa menjawab lebih dari satu (ada penjelasan pada pertanyaan-pertanyaan tertentu).

Demikian lembar informasi ini dibuat agar menjadi penjelasan bagi responden juga ucapan terima kasih kami kepada responden yang sudah berpartisipasi bagi pengisian angket ini.

Tertanda

penulis

Angket Identitas diri


(11)

44

Nama :

Usia :

Jenis kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Pekerjaan :

Fasilitas berobat : ASKES / JAMKESMAS / MANDIRI

1. Sudah berapa lama anda menderita Diabetes Melitus ? a. < 1 tahun

b. 1- 5 tahun c. 6 -10 tahun d. >10 tahun

2. Apakah ada anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus ? a. ada, orang tua/nenek/kakek

b. ada, saudara/sepupu c. tidak ada

d. tidak tahu

3. Faktor risiko Diabetes Melitus bisa mengenai usia? a. hanya diderita anak kecil

b. hanya diderita usia dewasa-tua

c. bisa diderita oleh remaja muda hingga usia tua d. tidak tahu

4. Apa yang Anda ketahui tentang penyebab Diabetes Melitus? a . disebabkan oleh Infeksi

b. pola makan dan hidup yang tidak sehat c. diturunkan dari orang tua

d. tidak tahu

(Jawaban dapat lebih dari 1 )

5. Apa yang Anda ketahui mengenai pengobatan penyakit Diabetes Melitus? a. bisa sembuh dengan pengobatan medis dan perbaikan pola hidup b. bisa sembuh dengan pengobatan non medis dan perbaikan pola hidup c. tidak bisa disembuhkan dengan apapun

d. tidak tahu

6. Pengobatan apa yang sedang Anda jalani : a. diet saja

b. tablet c. insulin

d. alternatif (Herbal)

( pilihan dapat lebih dari satu )

7. Apakah anda pernah menggunakan pengobatan alternatif? a. pernah dan sekarang masih menggunakan

b. pernah, namun sekarang sudah tidak menggunakan c. belum pernah sama sekali


(12)

45

d. lainnya ... (diisi)

8. Apa pendapat anda mengenai pengobatan tradisional dan medis? a. pengobatan alternatif lebih baik

b. pengobatan medis lebih baik

c. sama saja antara pengobatan alternatif dan medis d. tidak tahu

9. Apa anda memiliki komplikasi penyakit dm berupa:

a. kaki sering kesemutan dan borok karena luka ( neuropati ) b. penyakit jantung

c. gangguan penglihatan d. tidak ada komplikasi

( jawaban dapat lebih dari 1 satu )

10. Berapa kadar gula darah sewaktu terakhir a.< 120 mg/dl

b. 120-200 mg/dl c. >200 mg/dl d. >300 mg/dl

11. Apakah anda tergabung dalam komunitas PERSADIA? Dan apakah anda aktif mengikuti program-program PERSADIA?

a. ikut , dan aktif

b. ikut, namun tidak aktif

c. tidak ikut, namun mengetahui mengenai PERSADIA d. tidak tahu mengenai PERSADIA sama sekali 12. Apakah kepanjangan dari PERSADIA?

a. Perhimpunan diabetisi b. Pergerakan Diabetisi c. Persatuan Diabetisi d. tidak tahu

(Bila belum pernah menggunakan alternatif, tidak perlu melanjutkan pengisian kuisoner) 13. Sudah berapa lama anda menggunakan pengobatan alternatif ?

a. < 1 bulan b. 1-6 bulan c. 7 – 12 bulan d. > 1 tahun

14. Apa yang menjadi alasan anda memilih menggunakan pengobatan alternatif? a. ada keyakinan bahwa obat tsb dapat menyembuhkan


(13)

46

b. merasa tidak sehat dengan pengobatan medis

c. merasa bahwa pengobatan tsb relatif lebih aman dibandingkan dgn pengobatan medis d. lainnya ... ( diisi )

15. Dari mana anda mendapat informasi mengenai pengobatan alternatif tsb? a. media elektronik/televisi/radio

b. media massa/koran/majalah c. teman/keluarga/saudara d. lainnya ... (diisi )

16. Apa efek yang didapatkan setelah anda menggunakan pengobatan alternatif tsb a. merasa lebih baik/sembuh

b. tidak ada perbaikan kesehatan c. menjadi lebih buruk/komplikasi d. lainnya ... (diisi )

17. Andaikan anda sudah berhenti menggunakan obat alternatif, apa yang menjadi alasan dihentikannya pengobatan tsb?

a. tidak sembuh b. rasa obat tidak enak c. merasa bosan d. lainnya ... (diisi )

18. Apa jenis obat/terapi alternatif yang anda gunakan a. daun salam

b. buah mengkudu c. baratawali d. Lainnya ... (diisi)

19. Sudah berapa kali Anda mengganti jenis obat alternatif yang pernah Anda gunakan? a. belum pernah (hanya memakai 1 jenis pengobatan alternatif)

b. lebih dari 1x,namun tidak lebih dari 3 kali pergantian c. lebih dari 3x berganti pengobatan alternatif

d. tidak ingat

20. Apa anda yakin bahwa pengobatan alternatif tsb dapat membuat kesehatan anda menjadi lebih baik/sembuh?

a. sangat yakin b. cukup yakin c. ragu-ragu d. tidak yakin


(14)

(15)

47

47 Lampiran 2 Identitas Responden

RESPONDEN USIA

(tahun)

PENDIDIKAN terakhir

Jenis kelamin Pekerjaan Fasilitas berobat 1 59 SMA Laki-laki Pensiunan ASKES 2 49 DIII Laki-laki Pensiunan ASKES 3 47 S1 Perempuan PNS/Guru ASKES 4 60 SD Perempuan - ASKES 5 52 SMP Perempuan IRT ASKES 6 52 S1 Perempuan PNS/Guru ASKES 7 46 SMA Perempuan PNS ASKES 8 45 S1 Perempuan - ASKES 9 45 SMA Laki-laki PNS - 10 48 SD Laki-laki PNS ASKES 11 62 S1 Laki-laki Pensiunan ASKES 12 59 SMP Perempuan IRT ASKES 13 54 SMP Perempuan IRT ASKES 14 48 SMP Perempuan IRT ASKES


(16)

48

48

15 58 SMP Laki-laki IRT ASKES

RESPONDEN USIA

(tahun)

PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN

PEKERJAAN Fasilitas berobat 16 51 SMA Perempuan IRT MANDIRI 17 66 SMP Perempuan - ASKES 18 46 SD Laki-laki Pedagang ASKES 19 45 S1 Laki-laki PNS ASKES 20 47 S1 Laki-laki PNS ASKES 21 59 SMP Perempuan IRT ASKES 22 52 SD Laki-laki - JAMKESMAS 23 56 SD Perempuan IRT ASKES 24 48 SMP Laki-laki Pedagang MANDIRI 25 50 S1 Laki-laki PNS ASKES 26 50 SMP Laki-laki Pensiunan ASKES 27 61 SMP Perempuan IRT ASKES 28 44 S1 Perempuan PNS ASKES 29 48 S1 Perempuan PNS ASKES


(17)

49

49

30 69 SD Perempuan IRT ASKES 31 55 SD Perempuan IRT ASKES 32

33

46 53

SMA SD

Laki-laki Perempuan

PNS IRT

ASKES JAMKESMAS


(18)

Email: ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 51 dari 3

Judul:

Formulir Protokol

51

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: GAMBARAN PEMAHAMAN DAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF TERHADAP PENGOBATAN ALTERNATIF

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( R.Harnandito Y ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

2. ……… ( )


(19)

Email: ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 52 dari 3

Judul:

Formulir Protokol

52

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: GAMBARAN PEMAHAMAN DAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF TERHADAP PENGOBATAN ALTERNATIF

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan,

Penanggung jawab penelitian, Orangtua/wali subjek

( ) ( )


(20)

Email: ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 53 dari 3

Judul:

Formulir Protokol

53

( )


(21)

50

RIWAYAT HIDUP

Nama : R.Harnandito Yudhitia

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710180

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 24 Agustus 1988

Alamat :Jl.Berlian no12

Bandung

Riwayat Pendidikan :

SD Taruna Bakti Bandung, 2001 SMP Taruna Bakti Bandung, 2004 SMUN 3 Bandung , 2007

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, 2007


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus (DM), masih menjadi suatu penyakit yang diderita sebagian besar penduduk dunia (WHO, 2010). Tidak hanya dikarenakan karakteristiknya yang merupakan penyakit yang bersifat kronis, namun begitu sulitnya penanganan terhadap penderita DM/diabetisi menyebabkan sulitnya mengurangi angka kejadian dan komplikasi, bahkan kematian bagi penderita DM.

Prevalensi DM tipe 2 meningkat dengan cepat pada dekade terakhir, sampai lebih dari 40%. Peningkatan prevalensi obesitas lebih 60% dalam periode yang sama, berhubungan erat dengan perkembangan DM tipe 2. Diperkirakan 285 juta orang, atau 6,4% dari populasi orang dewasa di dunia, akan hidup dengan diabetes pada tahun 2010. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh hingga 438 juta pada 2030, atau 7,8% dari populasi orang dewasa. Sebanyak 70% kasus diabetes saat ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kelompok usia terbesar sebagai faktor risiko terkena diabetes saat ini adalah antara 40-59 tahun. Pada tahun 2030 ini kemungkinan jumlah berpindah ke kelompok usia 60-79 dengan beberapa 196 juta kasus. (WHO,2010)

Begitu banyak faktor yang menjadikan penanganan untuk DM ini menjadi sulit. Hal ini dikarenakan penanganan DM tidak hanya meliputi dimensi pengobatan medis saja, namun dipengaruhi pula oleh dimensi lainnya, seperti pemahaman, perilaku, dan sikap dari penderita DM terhadap penyakitnya.(PERKENI,2006)

Sebuah hal yang menarik bila kita perhatikan, bahwa berkembangnya ilmu dan teknologi dalam pengobatan, “belum mampu” menekan angka DM di dunia. Kita ketahui, akhir-akhir ini, semakin banyak ditemukan obat-obat yang dipercaya mampu untuk “menyembuhkan” DM ini. Namun, pada faktanya, kita masih


(23)

2

belum menemukan hasil yang menggembirakan.

Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan DM tidak hanya berfokus pada dimensi pengobatan/kuratif saja, namun perbaikan pemahaman, sikap, dan perilaku penderita DM menjadi hal penting. Kita mengenal 5 pilar pengobatan DM yang sudah menjadi guideline bagi para praktisi kesehatan,yaitu edukasi, pengaturan makan, olahraga, obat, dan pemantauan gula darah mandiri (PGDM).(PERKENI, 2006). Dari penjelasan tersebut, kita bisa melihat bahwa penanganan dengan obat seperti OHO dan insulin tidak akan berhasil bila tidak disempurnakan oleh pilar lainnya.

Di sisi lain, fenomena penderita DM yang semakin banyak menggunakan pengobatan alternatif yang belum teruji secara ilmiah, membuat permasalahan penanganan DM semakin panjang. Tidak sedikit dari penderita DM yang berobat ke dokter atau rumah sakit sudah dalam keadaan komplikasi, setelah sebelumnya menggunakan pengobatan alternatif. Memang tidak semua pengobatan alternatif itu buruk, namun tidak dapat kita pungkiri pula bahwa masih banyak pengobatan alternatif yang belum teruji kemanfaatannya bahkan keamanan dalam penggunaannya. Sebuah hal yang ironi ketika kita melihat, begitu banyak dari masyarakat kita yang menderita DM, lebih memilih pengobatan alternatif dibandingkan pengobatan secara medis yang sudah terbukti secara ilmiah mampu mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi bagi pasien DM.

Saat ini, pengobatan alternatif dijadikan masyarakat sebagai pengobatan pelengkap atau biasa disebut komplementer.Walaupun demikian, masih banyak pasien DM yang menggunakan pengoabatan alternatif sebagai satu-satunya pengobatan.Padahal, penelitian terhadap pengobatan alternatif ini masih harus terus dikembangkan untuk kita ketahui khasiatnya bagi penurunan kadar glukosa darah pasien DM. (Mayo clinic, 2011)

Penelitian terhadap khasiat pengobatan alternatif semakin digiatkan akhir-akhir ini, berhubung konsumsi pengobatan akternatif semakin meningkat dari tiap tahunnya. Seperti yang dilakukan Lembaga Nasional Diabetes, bekerjasama dengan lembaga-lembaga medis lainnya, melakukan penelitian terhadap obat-obat alternatif.


(24)

3

Kita mengenal beberapa pengobatan alternatif herbal seperti daun salam, bratawali, daun cinnamons, ataupun non herbal seperti “batu ajaib”, terapi ritual dan sebagainya. Memang, ada pengobatan alternatif yang memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah, namun ada pula pengobatan alternatif yang malah menciptakan masalah baru bagi kesehatan penderita DM karena efeknya yang memang tidak signifikan atau malah memberi efek buruk bagi kesehatan. Menjadi hal yang penting untuk memahami apa yang menyebabkan penderita DM lebih memilih pengobatan alternatif sebagai komplemen dari pengobatan medis atau bahkan memilih pengobatan alternatif sehingga “meninggalkan” pengobatan medis.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin mengetahui apa saja yang menjadi alasan penderita DM untuk memilih pengobatan alternatif, apa saja jenis-jenis obat alternatif yang menjadi pilihan, juga melihat seberapa baik pemahaman mengenai penyakit DM dan sikap pasien yang menggunakan pengobatan alternatif. Selain itu, pandangan penderita DM sendiri terhadap pengobatan alternatif akan menjadi bahan penelitian yang menarik.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Berapa banyak pasien DM yang menggunakan pengobatan alternatif untuk pengobatan penyakitnya

2. Bagaimana pemahaman dan pengobatan alternatif yang digunakan oleh penderita DM

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam bagian ini akan dijelaskan maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian ini.


(25)

4

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serta alasan dari pasien DM yang menggunakan pengobatan alternatif sebagai pilihan dalam pengobatan penyakitnya dan mengetahui variasi pengobatan alternatif yang sering dipilih pasien DM untuk dijadikan alternatif pengobatan selain pengobatan medis.

1.3.2 Tujuan

Mengetahui jenis-jenis pengobatan alternatif yang sering dipilih oleh pasien DM

Mengetahui karakteristik pemahaman dan perilaku pasien DM terhadap pengobatan alternatif

1.4.1 Manfaat Akademis

Mengembangkan wawasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dalam pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman dan sikap pasien dalam penggunaan pengobatan alternatif.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Rumah Sakit Umum Sumedang, dapat memetakan keadaan pemahaman, perilaku dan sikap pasien DM dalam menyikapi penyakit DM dan pengobatannya

Bagi Pasien DM dapat mempertimbangkan efek positif dan negatif dari pengobatan alternatif sebelum memilih pengobatan

Bagi peneliti, mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan antara pasien DM dengan penyakit dan pengobatannya yang berkaitan dengan pengobatan alternatif

Bagi Universitas Kristen Maranatha, menambah data tentang hal-hal yang berkaitan antara pasien DM dengan penyakit dan pengobatannya yang


(26)

5

berkaitan dengan pengobatan alternatif. 1.5 Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang berkaitan dengan banyak dimensi dalam hal pengobatannya. Pengobatan DM harus komprehensif, tidak hanya pengobatan dengan obat namun perubahan perilaku dan pola hidup sangat berpengaruh.(PERKENI,2006)

Hal ini mengakibatkan kesulitan dari para tenaga kesehatan untuk membantu mengobati pasien DM karena memiliki banyak keterbatasan. Ketidaktaatan pasien terhadap pengobatan medis yang sudah diarahkan dokter membuat pasien tidak mengalami perbaikan kesehatan yang signifikan. Salah satu ketidaktaatan terhadap pengobatan adalah sikap pasien yang memilih pengobatan alternatif yang belum teruji manfaatnya, bahkan hingga melepas pengobatan medis. Faktor-faktor yang memungkinkan penyebab ketidaktaatan pasien terhadap pengobatan medis dan lebih memilih pengobatan alternatif ini, menjadi permasalahan yang harus diketahui.

1.6 Metodologi

Jenis penelitian : deskriptif Rancangan penelitian : cross-sectional

Instrumen : kuesioner

Teknik pengambilan data : survei dengan wawancara langsung Populasi : Pasien Poli DM RSUD Sumedang,

Sampel : insidental sampling

Jumlah sampel : 33 orang

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah Poli DM RSUD Sumedang. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.


(27)

(28)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

1. Sebesar 57% responden memilih pengobatan alternatif sebagai pilihan pengobatan

2. Sebesar 56.5% responden belum memiliki pemahaman yang baik terhadap penyakit DM dan pengobatannya dengan presentase.

5.2 SARAN

1. Untuk dokter harus memahami bahwa sikap pasien terhadap pengobatan tergantung dari sejauh apa pemahamannya terhadap penyakit, maka sebaiknya dokter harus memberi pengertian yang jelas terhadap penyakit dan sikap yang harus dilakukan pasien ketika berobat.

2. Untuk kesehatan masyarakat harus lebih ditingkatkan pencerdasan masyarakat akan penanggulangan DM, bahwa penanggulangan DM tidak berfokus pada dimensi pengobatan saja, namun membuka pemikiran masyarakat untuk pencegahan dan pemilihan pengobatan lebih utama.

3. Untuk pengobatan alternatif, sebaiknya diadakan penelitian uji ilmiah terlebih dahulu untuk melihat manfaat dan efek sampingnya yang dilakukan oleh lembaga terkait.

4. Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian serupa, sebaiknya dilakukan penelitian pada populasi sampel yang lebih besar sehingga lebih bisa memberikan gambaran yang lebih baik.


(29)

41 DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2005. Anatomi Pankreas. Di unduh 2010 Oktober 12, Available from :

http://academic.kellogg.edu/herbrandsonc/bio201_mckinley/f20-13at_pancreas_c.jpg

Banerjee SK, Maulik SK. Pengaruh bawang putih terhadap gangguan kardiovaskular: review Journal. Nutrisi. 2002;1(1):4. 2002; 1 (1): 4.

Bonadkdar RA, Guarneri, E. Coenzyme Q10 . Amerika Dokter Keluarga. 2005;72(6): 1065–1069. 2005; 72 (6): 1065-1069.

Corwin E.J. 2009. Pankreas dan Diabetes Melitus. Dalam Elizabeth J. Corwin, editor: Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC. hAL.621, 625-627

Ganong W.F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor : H.M. Djauhari Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal.320-323

Gustaviani, Reno.2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus.In Aro.W.Sudoyo, dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam JilidIII.Edisi IV .Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI . h.1857-1859.

Guyton & Hall. 2002, Text Book of Medical Physiology, Alih Bahasa Adji D dan P Lukminto, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 378 – 383

Halat KM, Dennehy CE. Botanicals dan suplemen diet dalam neuropati perifer diabetes Praktek. Journal of American Dewan Keluarga. 2003;16(1):47–57. 2003; 16 (1) :47-57.

IDF Chooses Blue Circle to Represent UN Resolution Campaign Unite for Diabetes, 17 March, 2006

Mayo Clinic.20111. . Mayo Foundation untuk Pendidikan dan Penelitian Medis (MFMER). Available from:

http://www.mayoclinic.com/health/diabetes/DS01121/DSECTION=alternative-medicine

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p. 35-37, 152-160


(30)

42

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2006. Jakarta: PB PERKENI.

Powers, C.A. 2005. Diabetes mellitus. In: E. Braunwald, A.s. Fauci, D.L. Kasper, S.L. Hauser, D.L. Longo, J.L. Jameson, editors: Harrison’s principles of internal medicine. International edition 16th edition vol.2. New York: Mc Graw Hill. p. 2152-80.

Toni Handoko dan B. Suharto. 1995. Insulin, Glukagon, dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI

Suyono.S. 2007. Diabetes Mellitus di Indonesia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1874-8.

_______. 2007.Epidemiology of Type 2 Diabetes.Humana Press.Jakarta

Snell, R.S. 1997. Rongga abdomen. Dalam: Anatomi klinik. Edisi 3 Bagian 1. Jakarta: EGC. hal. 266-8.

Tim FK UI, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Media Aesculapius, Jakarta: 1999. ISBN 979-95607-0-5

Tjokroprawiro Askandar dkk.2007. Diabetes Mellitus, Buku Ajar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya, Cetakan I, Airlangga,University Press, Surabaya, p. 32-38, 46-70.

WHO. 1999. Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus and its Complication. World Health Organization Departement of Noncominicable Disease Survelance. Geneva


(1)

4

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serta alasan dari pasien DM yang menggunakan pengobatan alternatif sebagai pilihan dalam pengobatan penyakitnya dan mengetahui variasi pengobatan alternatif yang sering dipilih pasien DM untuk dijadikan alternatif pengobatan selain pengobatan medis.

1.3.2 Tujuan

Mengetahui jenis-jenis pengobatan alternatif yang sering dipilih oleh pasien DM

Mengetahui karakteristik pemahaman dan perilaku pasien DM terhadap pengobatan alternatif

1.4.1 Manfaat Akademis

Mengembangkan wawasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dalam pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman dan sikap pasien dalam penggunaan pengobatan alternatif.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Rumah Sakit Umum Sumedang, dapat memetakan keadaan pemahaman, perilaku dan sikap pasien DM dalam menyikapi penyakit DM dan pengobatannya

Bagi Pasien DM dapat mempertimbangkan efek positif dan negatif dari pengobatan alternatif sebelum memilih pengobatan

Bagi peneliti, mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan antara pasien DM dengan penyakit dan pengobatannya yang berkaitan dengan pengobatan alternatif

Bagi Universitas Kristen Maranatha, menambah data tentang hal-hal yang berkaitan antara pasien DM dengan penyakit dan pengobatannya yang


(2)

5

berkaitan dengan pengobatan alternatif. 1.5 Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang berkaitan dengan banyak dimensi dalam hal pengobatannya. Pengobatan DM harus komprehensif, tidak hanya pengobatan dengan obat namun perubahan perilaku dan pola hidup sangat berpengaruh.(PERKENI,2006)

Hal ini mengakibatkan kesulitan dari para tenaga kesehatan untuk membantu mengobati pasien DM karena memiliki banyak keterbatasan. Ketidaktaatan pasien terhadap pengobatan medis yang sudah diarahkan dokter membuat pasien tidak mengalami perbaikan kesehatan yang signifikan. Salah satu ketidaktaatan terhadap pengobatan adalah sikap pasien yang memilih pengobatan alternatif yang belum teruji manfaatnya, bahkan hingga melepas pengobatan medis. Faktor-faktor yang memungkinkan penyebab ketidaktaatan pasien terhadap pengobatan medis dan lebih memilih pengobatan alternatif ini, menjadi permasalahan yang harus diketahui.

1.6 Metodologi

Jenis penelitian : deskriptif Rancangan penelitian : cross-sectional

Instrumen : kuesioner

Teknik pengambilan data : survei dengan wawancara langsung Populasi : Pasien Poli DM RSUD Sumedang,

Sampel : insidental sampling Jumlah sampel : 33 orang

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah Poli DM RSUD Sumedang. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.


(3)

(4)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

1. Sebesar 57% responden memilih pengobatan alternatif sebagai pilihan pengobatan

2. Sebesar 56.5% responden belum memiliki pemahaman yang baik terhadap penyakit DM dan pengobatannya dengan presentase.

5.2 SARAN

1. Untuk dokter harus memahami bahwa sikap pasien terhadap pengobatan tergantung dari sejauh apa pemahamannya terhadap penyakit, maka sebaiknya dokter harus memberi pengertian yang jelas terhadap penyakit dan sikap yang harus dilakukan pasien ketika berobat.

2. Untuk kesehatan masyarakat harus lebih ditingkatkan pencerdasan masyarakat akan penanggulangan DM, bahwa penanggulangan DM tidak berfokus pada dimensi pengobatan saja, namun membuka pemikiran masyarakat untuk pencegahan dan pemilihan pengobatan lebih utama.

3. Untuk pengobatan alternatif, sebaiknya diadakan penelitian uji ilmiah terlebih dahulu untuk melihat manfaat dan efek sampingnya yang dilakukan oleh lembaga terkait.

4. Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian serupa, sebaiknya dilakukan penelitian pada populasi sampel yang lebih besar sehingga lebih bisa memberikan gambaran yang lebih baik.


(5)

41 DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2005. Anatomi Pankreas. Di unduh 2010 Oktober 12, Available from :

http://academic.kellogg.edu/herbrandsonc/bio201_mckinley/f20-13at_pancreas_c.jpg

Banerjee SK, Maulik SK. Pengaruh bawang putih terhadap gangguan kardiovaskular: review Journal. Nutrisi. 2002;1(1):4. 2002; 1 (1): 4.

Bonadkdar RA, Guarneri, E. Coenzyme Q10 . Amerika Dokter Keluarga. 2005;72(6): 1065–1069. 2005; 72 (6): 1065-1069.

Corwin E.J. 2009. Pankreas dan Diabetes Melitus. Dalam Elizabeth J. Corwin, editor: Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC. hAL.621, 625-627

Ganong W.F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor : H.M. Djauhari Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal.320-323

Gustaviani, Reno.2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus.In Aro.W.Sudoyo, dkk : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam JilidIII.Edisi IV .Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI . h.1857-1859.

Guyton & Hall. 2002, Text Book of Medical Physiology, Alih Bahasa Adji D dan P Lukminto, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 378 – 383

Halat KM, Dennehy CE. Botanicals dan suplemen diet dalam neuropati perifer diabetes Praktek. Journal of American Dewan Keluarga. 2003;16(1):47–57. 2003; 16 (1) :47-57.

IDF Chooses Blue Circle to Represent UN Resolution Campaign Unite for Diabetes, 17 March, 2006

Mayo Clinic.20111. . Mayo Foundation untuk Pendidikan dan Penelitian Medis (MFMER). Available from:

http://www.mayoclinic.com/health/diabetes/DS01121/DSECTION=alternative-medicine

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p. 35-37, 152-160


(6)

42

PERKENI. 2006. Konsensus Pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2006. Jakarta: PB PERKENI.

Powers, C.A. 2005. Diabetes mellitus. In: E. Braunwald, A.s. Fauci, D.L. Kasper, S.L. Hauser, D.L. Longo, J.L. Jameson, editors: Harrison’s principles of internal medicine. International edition 16th edition vol.2. New York: Mc Graw Hill. p. 2152-80.

Toni Handoko dan B. Suharto. 1995. Insulin, Glukagon, dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI

Suyono.S. 2007. Diabetes Mellitus di Indonesia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1874-8.

_______. 2007.Epidemiology of Type 2 Diabetes.Humana Press.Jakarta

Snell, R.S. 1997. Rongga abdomen. Dalam: Anatomi klinik. Edisi 3 Bagian 1. Jakarta: EGC. hal. 266-8.

Tim FK UI, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Media Aesculapius, Jakarta: 1999. ISBN 979-95607-0-5

Tjokroprawiro Askandar dkk.2007. Diabetes Mellitus, Buku Ajar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya, Cetakan I, Airlangga,University Press, Surabaya, p. 32-38, 46-70.

WHO. 1999. Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus and its Complication. World Health Organization Departement of Noncominicable Disease Survelance. Geneva


Dokumen yang terkait

Peran Konseling Farmasis Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Ditinjau dari Analisis Biaya Terapi di RSUD dr. Djoelham Binjai

1 40 104

HUBUNGAN JENIS PENGOBATAN DAN SIKAP DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

13 56 82

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KEPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan antara Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD DR. Moewardi Surakarta.

0 0 18

GAMBARAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA GAMBARAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TERHADAP KUNJUNGAN ULANG KONSULTASI GIZI.

0 1 6

GAMBARAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA GAMBARAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TERHADAP KUNJUNGAN ULANG KONSULTASI GIZI.

0 1 50

BIAYA MEDIK LANGSUNG DAN GAMBARAN PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI Biaya Medik Langsung Dan Gambaran Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rsud Banyudono Boyolali Tahun 2010.

0 2 17

PENDAHULUAN Biaya Medik Langsung Dan Gambaran Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rsud Banyudono Boyolali Tahun 2010.

0 2 10

GAMBARAN PERAWATAN KAKI DAN SENSASI SENSORIK KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK DM RSUD SUMEDANG.

1 7 1

DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN KAKI DI POLIKLINIK DIABETES MELITUS RSUD KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 2

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN LAKI-LAKI DIABETES MELITUS BERDASARKAN FUNGSI SEKSUAL DI INSTALASI RAWAT JALAN POLI-DM RSUD KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 1