Peran SIstem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Keandalan Sistem Pengendalian Pembelian (Studi Kasus pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This Research aims to determine the application of accounting information systems in the buying cycle at PT. Intibara Nusalima, Jakarta and to know the implementation of the existing system of internal control within the company.

The research method used in this research is descriptive method of analysis through a case study approach is a method that provides a systematic and accurate picture of the facts, properties and relationships between phenomena are investigated within the company. Data collection techniques to achieve the purpose is to conduct field research and library research. Fieldwork was obtained by interview.

While the research literature obtained from the literature and books relating to the research conducted. Although the company has weaknesses in its implementation in general yag purchase accounting information systems implemented by the company had supported the internal control and reliable and reliably.

Accounting information systems in purchasing is applied to the company implemented a computerized. Accounting information systems applied in the purchase of most companies was appropriate and effective because it is in conformity with the theory so that it can support the purchase of the company’s internal control.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi dalam siklus pembelian pada PT. Intibara Nusalima, Jakarta serta mengetahui penerapan sistem pengendalian internal yang ada dalam perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis melalui pendekatan studi kasus yaitu metode yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta,sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti dalam perusahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan adalah melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan diperoleh dengan wawancara.

Sedangkan penelitian kepustakaan diperoleh dari literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Meski perusahaan memiliki kelemahan dalam pelaksanaanya, secara umum sistem informasi akuntansi pembelian yag diterapkan oleh perusahaan telah menunjang pengendalian internal dan dapat dipercaya dan andal.

Sistem informasi akuntansi dalam pembelian yang diterapkan pada perusahaan dilaksanakan secara komputerisasi. Sistem informasi akuntansi dalam pembelian yang diterapkan perusahaan sebagian besar sudah tepat dan efektif karena sudah sesuai dengan teori sehingga dapat mendukung pengendalian intern pembelian perusahaan.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAKSI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Sistem ... 11

2.1.1 Pengertian Sistem ... 11

2.1.2 Sistem Informasi ... 12

2.1.2.1 Pengertian Informasi ... 13


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Sistem Informasi ... 17

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.1.3.2 Tujuan sistem Informasi Akuntansi ... 20

2.1.3.3 Unsur-unsur sistem Informasi akuntansi ... 22

2.1.3.4 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ... 25

2.1.3.5 Peran Sistem Informasi Akuntansi (Value Chain) ... 28

2.1.3.6 Peran Sistem Informasi dalam Menambah Nilai Organisasi ... 30

2.2. Sistem Pengendalian Internal (SPI) ... 31

2.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal ... 31

2.2.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal ... 33

2.2.3 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal ... 35

2.2.4 Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal ... 36

2.3 Prosedur Pembelian ... 38

2.3.1 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Transaksi Pembelian ... 39

2.3.2 Fungsi yang Terkait dengan Prosedur Pembelian ... 39

2.3.3 Jaringan Prosedur yang Membentuk System Akuntansi Pembelian ... 42

2.4 Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Pembelian ... 43


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

3.2 Struktur Organisasi ... 53

3.3 Metode Penelitian ... 58

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.3.2 Analisis Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian ... 62

4.1.1 Prosedur Permintaan Barang Gudang ... 63

4.1.2 Prosedur Permintaan Pembelian ... 64

4.1.3 Prosedur Pembelian ... 64

4.1.4 Prosedur Penerimaan Barang di Kantor Pusat (Supplier Hanya Mengirimkan Surat Jalan, Invoice Menyusul Kemudian) ... 67

4.1.5 Prosedur Penerimaan Barang di Kantor Pusat (Apabila Supplier Mengirimkan Surat Jalan Dan Invoice) ... 70

4.1.6 Prosedur Pengiriman dan Penerimaan Barang Di Site ... 73

4.1.7 Prosedur Tukar Faktur / Invoice ... 74

4.2 Pembahasan... 76

4.2.1 Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian PT. Inti Bara Nusalima ... 76

4.2.2 Peran Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Keandalan Pengendalian Internal Pembelian ... 82


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.2.2 Sistem Pemberian Wewenang dan Prosedur

Pencatatan (Otorisasi) ... 83

4.2.2.3 Pelaksanaan yang Wajar (Praktik yang Sehat) ... 83

4.2.2.4 Pengawasan Intern (Internal Auditor) ... 85

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN ... 97


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi PT. Intibara Nusalima ... 97

Lampiran B Prosedur Permintaan Barang Gudang ... 98

Lampiran C Prosedur Permintaan Pembelian ... 99

Lampiran D Prosedur Pembelian ... 100

Lampiran E Prosedur Penerimaan Barang di Kantor Pusat (Supplier Hanya Mengirimkan Surat Jalan, Invoice Menyusul Kemudian) ... 101

Lampiran F Prosedur Penerimaan Barang di Kantor Pusat (Apabila Supplier Mengirimkan Surat Jalan dan Invoice) ... 102

Lampiran G Prosedur Pengiriman dan Penerimaan Barang Di site ... 103

Lampiran H Prosedur Tukar Faktur / Invoice ... 104

Lampiran I Surat Jalan ... 105

Lampiran J Rekap Surat Jalan ... 106

Lampiran K Form Invoice ... 107

Lampiran L Rekap Invoice ... 108

Lampiran M Form Pembelian Barang ... 109

Lampiran N Form Penawaran ... 110


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya ditandai dengan semakin ketatnya persaingan usaha. Persaingan sehat sangat dibutuhkan dalam dunia usaha agar diantara usaha dapat terus berkembang sesuai tuntutan jaman dan mampu bertahan meneruskan kelangsungan hidupnya (Verico dalam bukunya Jendela Buku , 2006)

Perkembangan yang diiringi oleh kinerja perusahaan yang baik dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan menghadapi berbagai macam tantangan dan masalah, baik itu masalah eksternal maupun internal perusahaan. Masalah eksternal perusahaan adalah masalah yang berasal dari luar lingkungan perusahaan tersebut, misalnya persaingan usaha yang semakin tajam, menyebabkan kondisi perekonomian yang tidak menentu.

Masalah internal adalah masalah yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, misalnya ketidakefisienan kerja pegawai, pegawai yang kurang handal dan terlatih, bahkan konflik internal perusahaan. Untuk mengatasi masalah yang ada maka diperlukan manajemen perusahaan yang efektif dan handal.

Dalam perusahaan yang efektif dan handal haruslah didukung oleh suatu sistem dimana sistem itu membantu untuk dapat membantu proses kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut.


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

Menurut Barry E. Cushing yang diterjemahkan oleh Azhar Susanto dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi” menjelaskan bahwa :

“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.” (2004:24) Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan yang terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan erat satu sama lainnya yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Informasi sangat penting didalam suatu perusahaan, ibarat oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sistem informasi pertama yang ada didunia adalah sistem informasi ciptaan Tuhan yaitu yang berpusat diotak manusia.

Definisi sistem informasi menurut Marshall B Roomney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Krismiaji dalam bukunya “Sistem Informasi

Akuntansi” adalah sebagai berikut :

“Cara-cara yang diorganisasikan untuk menyimpulkan, memasukan, mengolah, menyimpan data dan melaporkan informasi dengan sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.” (2008:16)

Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Menurut La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi” ,menyatakan bahwa tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan 2. Untuk meningkatkan sistem pengendalian intern pada perusahaan 3. Untuk dapat menekankan biaya-biaya tata usaha

4. Untuk menyediakan suatu informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan dalam pengambilan suatu keputusan.

Meski memiliki sistem yang baik, pemilik perusahaan sebenarnya dapat merangkap beberapa jabatan sekaligus, misalnya selaku pemimpin perusahaan pemilik dapat mengawasi secara langsung para pegawainya yang dapat membuat pembukuan sendiri, bahkan melakukan manajemen terhadap perusahaanya sendiri tanpa mengalami kesulitan yang berarti.

Perusahaan yang telah berkembang menjadi besar memiliki permasalahan yang semakin kompleks. Pemilik perusahaan akan mengalami kesulitan jika tetap melakukan perangkapan tugas. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem untuk menjalankan fungsi manajemen perusahaan yang baik. Salah satu alat bagi pihak manajemen untuk menjalankan fungsinya dalam mengelola perusahaan adalah pengendalian internal.

Menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi”, menjelaskan pengertian dari sistem pengendalian internal yaitu:


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

“Sistem Pengendalian Internal adalah metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi operasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsurunsur yang membentuk sistem tersebut. ”(2001:163:164)

Menurut Robert N.Anthony dan Vijay Govindarajan yang diterjemahkan oleh Arif dalam bukunya “Sistem Penendalian Manajemen” tujuan diterapkannya sistem pengendalian internal yaitu:

1. Mengamankan harta perusahaan

Harta perusahaan perlu diamankan dari segala hal yang akan merugikan perusahaan, diantarannya berupa pencurian, penyelewengan, kecurangan dan lain-lain. Misalnya kenaikan barang dalam pembelian yang dilaksanakan oleh bagian pembelian dikarenakan adanya komisi, membuat laporan penerimaan barang oleh bagian penerimaan barang, yang tidak sesuai dengan keadaan fisik barang sebenarnya. Untuk mengatasi terjadinya kondisi di mana laporan tidak sesuai dengan keadaan fisik barang tersebut, maka perlu dibuat berbagai metode dan cara tertentu untuk mencegah terjadinya kecurangan.

2. Menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan

Laporan keuangan yang berisi informasi akuntansi keuangan dan laporan manajemen yang berisi antara lain informasi akuntansi manajemen harus memberikan informasi yang dapat dipercaya, tidak menyesatkan dan dapat diuji kebenarannya. Laporan keuangan dan laporan manajemen yang ditertibkan dari catatan-catatan akuntansi yang saling diuji coba, akan menghasilkan laporan keuangan yang terkendali dan berkualitas.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

3. Meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan

Dengan digunakannya berbagai metode dan prosedur untuk mengendalikan biaya yaitu dengan menyusun anggaran (budget), biaya standar, akan menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan biaya dengan tujuan akhir menciptakan efisiensi. 4. Ketaatan pada kebijakan-kebijakan yang telah digariskan pimpinan perusahaan

Kebijakan pimpinan yang ditetapkan dalam bentuk surat keputusan, merupakan alat pengendalian yang penting di dalam perusahaan yang harus ditaati dan dijalankan oleh setiap karyawan. Dengan surat keputusan, pimpinan perusahaan dapat mengendalikan berbagai aktivitas perusahaan khususnya pengeluaran antara lain biaya dan penerimaan antara lain dari pendapatan.

5. Keandalan pelaporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab untuk menyediakan laporan keuangan bagi para investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Manajemen mempunyai tanggungjawab yang sah dan professional untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara adil dan sesuai standar akuntansi keuangan.

6. Operasi perusahaan yang efektif dan efisien

Pengendalian di dalam perusahaan ditujukan untuk efektivitas dan efisiensi operasi untuk mengoptimalkan tujuan perusahaan. Bagian penting dari pengendalian adalah untuk menghasilkan informasi yang akurat, untuk membuat keputusan internal dalam arti khusus, dan digunakan untuk membuat keputusan bisnis. Bagian penting lainnya adalah untuk melindungi harta dan catatan agar tidak dicuri, disalahgunakan atau rusak secara tidak sengaja.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

7. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang ada

Terdapat beberapa hukum dan peraturan dimana organisasi diminta untuk mengikutinya, misalnya perlindungan lingkungan hukum dan hukum hak sipil yang tidak langsung berhubungan dengan akuntansi. Sedangkan yang berhubungan dengan akuntansi contohnya peraturan pajak pendapatan dan kejahatan manajemen dan pegawai.

Pengendalian internal mempunyai peran yang sangat penting. Jika pelaksanaanya tidak dilakukan secara memadai, kemungkinan besar akan berdampak kurang baik bagi perusahaan dan sebaliknya apabila pengendalian internal dilakukan maksimal maka seluruh aktivitas perusahaan akan terkendali dengan baik sehingga tujuan perusahaan akan tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

Agen pembelian merupakan ujung tombak pembelian dalam penyokongan alat-alat yang dibutuhkan perusahaan yang dipercayakan kepada pemegang merek yaitu pemasok barang khususnya yang berasal dari luar negri.

Sistem pembelian barang yang dimiliki perusahaan haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan agar tidak adanya kesalahan pencatatan ataupun persediaan. Sistem informasi akuntansi pembelian dapat membantu agar aktivitas pembelian dalam perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemimpin perusahaan.

Menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi”, menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi mengenai pembelian dapat mendukung dalam peningkatan jariangan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:


(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

1. Prosedur permintaan pembelian

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat perrnintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.

2. Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada petnasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembetian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan. 4. Prosedur penerimaan barang

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan peneriinaan barang dari pemasok tersebut.

5. Prosedur pencatatan utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

6. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemenan keandalan pengendalian aktivitas pembelian perusahaan.

Pengendalian internal perusahaan sangat dibutuhkan seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, khususnya dalam agen pembelian. Pengendalian internal dapat pembantu untuk mengawasi secara keseluruhan aktivitas yang ada dalam perusahaan, menjamin agar kebijakan dan pengarahan-pengarahan manajemen benar-benar dipatuhi. Pengendalian internal menyarankan tindakan-tindakan yang harus diambil dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan suatu perusahaan.

Pengendalian yang andal dapat menunjukan dan menentukan potensi kesalahan dan penyimpangan, menentukan prosedur pengendalian untuk menditeksi dan memperkecil potensi kesalahan dan penyimpangan tersebut. Didalam pengendalian internal terdapat rancangan pengujian pengendalian untuk masing-masing prosedur pengendalian, serta mendukung tercapainya tujuan-tujuan pengendalian yaitu menjamin keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Antara sistem akuntansi pembelian dan pengendalian internal pembelian memiliki hubungan saling menunjang dan kedua-duanya harus berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan khususnya agen pembelian tidak mungkin pelaksanakan sistem informasi akuntansi pembeliannya tanpa memiliki sistem pengendalian internal pembelian yang baik pula. Sistem pengendalian internal pembelian yang dijalankan harus didukung oleh sistem informasi akuntansi


(16)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha

pembelian yang baik, agar sistem pengendalian internal pembelian dapat mencapai sasaran antara lain menyediakan alat-alat guna kelancaran dan mendorong efisiensi yang dapat menunjang kinerja operasi dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai dasar

penyusunan proposal penelitian dengan judul “Peran Sistem Informasi Akuntansi

dalam Menunjang Keandalan Sistem Pengendalian Pembelian (Studi Kasus pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun tahap identifikasi masalah ini, penulis akan mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada melalui pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan sistem informasi akuntansi pembelian yang di terapkan pada PT. Inti Bara Nusalima (PT. IBN)

2. Sampai sejauh manakah manakah peran sistem informasi akuntansi terhadap keandalan sistem pengendalian pembelian PT. Inti Bara Nusalima (PT. IBN).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukanya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk memberikan gambaran apakan PT. Inti Bara Nusalima (PT. IBN) telah menerapkah sistem informasi akuntansi pembelian yang baik sehingga dapat meningkatkan keandalam sistem pengendalian pembelian

2. Untuk memberikan gambaran sejauh mana keandalan sistem informasi akuntansi terhadap sistem pengendalian pembelian perusahaan.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk pengendalian internal khususnya pembelian perusahaan berfungsi dengan baik atau tidak.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peranan sistem informasi akuntansi pembelian dalam mendukung keandalan pengendalian internal khususnya dalam pembelian.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang bermanfaat yaitu untuk menambah informasi tentang peran sistem informasi akuntansi pembelian dalam menunjang keandalan pengendalian internal pembelian perusahaan.


(18)

92 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta., maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta

a. Formulir yang digunakan sudah lengkap dan memadai dalam mendukung kelancaran pembelian

b. Pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi pembelian yang diterapkan oleh PT. Inti Bara Nusalima yaitu:

1) Prosedur Permintaan Barang Gudang 2) Prosedur Permintaan Pembelian 3) Prosedur Pembelian

4) Prosedur Penerimaan Barang dikantor pusat (Supplier hanya mengirimkan surat jalan, Invoice menyusul kemudian)

5) Prosedur Penerimaan Barang dikantor pusat (Apabila supplier mengirimkan surat jalan dan invoice)

6) Prosedur Pengiriman Dan Penerimaan Barang di Site 7) Prosedur Tukar Faktur / Invoice

c. Adanya dokumen yang memadai dengan mengunakan lembar rangkap serta fotocopian buktri-bukti transaksi dalam kelengkapan dokumentasi perusahaan.


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 93

Universitas Kristen Maranatha

d. Adanya pengotorisasian pejabat yang berwenang dalam setiap transaksi yang dilakukan perusahaan

2. Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keandalan Sistem Pengendalian

Pembelian PT. Intibara Nusalima, Jakarta

Berdasarkan penelitian analisis data yang penulis lakukan sistem informasi akuntansi berperan dalam menunjang sistem pengendalian internal didalam perusahaan, yaitu dalam:

1) Pemisahahan Fungsi dan Pekerjaan yang Tepat

Meskipun struktur organisasi yang ada pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta telah menunjukkan adanya pemisahan fungsi dan uraian-uraian tugas secara jelas. Tetapi terdapat beberapa bagian merangkap tugas. Terlihat dalam bagian gudang dalam permintaan barang, penerimaan barang bahkan pengiriman barang pada site perusahaan. Adanya perangkapan tugas ini dapat memungkinkan terjadinya kecurangan yang sangat besar

2) Sistem Pemberian Wewenang dan Prosedur Pencatatan (otorisasi)

Setiap kegiatan dalam prosedur pembelian yang terjadi pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah dilakukan dengan otorisasi secara memadai. Hal tersebut dapat dilihat pada formulir-formulir yang digunakan dalam prosedur pembelian PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta (dalam lampiran)

3) Pelaksanaan yang wajar (Praktik yang Sehat)

Pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah adanya dokumen-dokumen yang memadai, bukti kelengkapan dibuat rangkap dan tembus, karyawan-karyawan yang bekerja di PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah bekerja sesuai dengan bidang kehliannya.


(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 94

Universitas Kristen Maranatha

4) Pengawasan Intern (internal auditor)

Pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta dilakukannya pemeriksaan setiap aktivitas yang dilakukan oleh kepa divisi masing-masing dan adanya pencatatan yang dilakukan bagian akuntansi sebagai history transaksi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat, penulis memeberikan beberapa saran yang dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menyempurnakan peran sistem informasi penjualan dalam mendukung keandalan pengendalian internal pembelian perusahaan. Saran yang dianjurkan adalah:

1) Sebaiknya PT. Inti Bara Nusalima memisahkan fungsi permintaan barang, penerimaan barang dan pengiriman barang.

2) Sebaiknya proses audit internal dilakukan secara teratur dan fungsi audit internal yang berdiri sendiri. Dengan adanya fungsi internal audit sendiri diharapkan kegiatan operasional seluruh aktivitas pada PT. Inti Bara Nusalima dapat terpantau lebih baik.


(21)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. (1996). Diindonesiakan oleh Amir Abadi

Jusuf,Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 5, penerbit Salemba Empat, Jakarta Bodnar, George H. dan William, S. Hopwood. (2002). Sistem Informasi Akuntansi,

Jakarta: Salemba Empat.

Cushing, Barry E., Romey B. Marshall., and Steinbart P. John. (1997). Accounting Information System, Seventh Edition, Massachusetts: Addition Wesley Longman, Inc.

Emory, Donald R. dan Cooper, C. William. (1997). Metodologi penelitian, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga.

Hall, J. A. (2001). Edisi 3. Accounting Information Systems.OHIO: South-Westerm Collage Publishing.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntansi Publik, Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Donald E., Weygant, Jerry J., Warfield. Terry D. (2001.) Intermediate Accounting, Tenth Edition, New York: John Wiley dan Sons Inc.

La Midjan dan Azhar Susanto. (1997). Sistem Informasi Akuntansi ii. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.

La Midjan, dan Susanto, Azhar. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedelapan, Bandung: Lingga Jaya.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat. Munawir, S. (2005). Edisi Perta,a. Audit Modern. Yogyakarta: BPFE.

Nash F. John dan Martin B. Robert. (2001: 14). La Midjan & Azhar Susanto, “Accounting Information Sistem”, Jakarta: Salemba.

Romney, Marshall B., Barry E. Cushing, Paul J. Steintbart. (2008:2). Accounting Information System. Massachussets: Addition-Wesley Publishing Company, Inc.

Verico, Kiki. (2006). “Sulit Terapkan Pasar Bebas Asean Pada 2015”. Harian

Suara Merdeka (24 Agustus). Melalui


(22)

DAFTAR PUSTAKA 96

Universitas Kristen Maranatha

Wilkinson, Joseph W. (1993). Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Binarupa Aksara.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk pengendalian internal khususnya pembelian perusahaan berfungsi dengan baik atau tidak.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peranan sistem informasi akuntansi pembelian dalam mendukung keandalan pengendalian internal khususnya dalam pembelian.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang bermanfaat yaitu untuk menambah informasi tentang peran sistem informasi akuntansi pembelian dalam menunjang keandalan pengendalian internal pembelian perusahaan.


(2)

92 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta., maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta

a. Formulir yang digunakan sudah lengkap dan memadai dalam mendukung kelancaran pembelian

b. Pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi pembelian yang diterapkan oleh PT. Inti Bara Nusalima yaitu:

1) Prosedur Permintaan Barang Gudang 2) Prosedur Permintaan Pembelian 3) Prosedur Pembelian

4) Prosedur Penerimaan Barang dikantor pusat (Supplier hanya mengirimkan surat jalan, Invoice menyusul kemudian)

5) Prosedur Penerimaan Barang dikantor pusat (Apabila supplier mengirimkan surat jalan dan invoice)

6) Prosedur Pengiriman Dan Penerimaan Barang di Site 7) Prosedur Tukar Faktur / Invoice

c. Adanya dokumen yang memadai dengan mengunakan lembar rangkap serta fotocopian buktri-bukti transaksi dalam kelengkapan dokumentasi perusahaan.


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 93

Universitas Kristen Maranatha d. Adanya pengotorisasian pejabat yang berwenang dalam setiap transaksi yang

dilakukan perusahaan

2. Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keandalan Sistem Pengendalian Pembelian PT. Intibara Nusalima, Jakarta

Berdasarkan penelitian analisis data yang penulis lakukan sistem informasi akuntansi berperan dalam menunjang sistem pengendalian internal didalam perusahaan, yaitu dalam:

1) Pemisahahan Fungsi dan Pekerjaan yang Tepat

Meskipun struktur organisasi yang ada pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta telah menunjukkan adanya pemisahan fungsi dan uraian-uraian tugas secara jelas. Tetapi terdapat beberapa bagian merangkap tugas. Terlihat dalam bagian gudang dalam permintaan barang, penerimaan barang bahkan pengiriman barang pada site perusahaan. Adanya perangkapan tugas ini dapat memungkinkan terjadinya kecurangan yang sangat besar

2) Sistem Pemberian Wewenang dan Prosedur Pencatatan (otorisasi)

Setiap kegiatan dalam prosedur pembelian yang terjadi pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah dilakukan dengan otorisasi secara memadai. Hal tersebut dapat dilihat pada formulir-formulir yang digunakan dalam prosedur pembelian PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta (dalam lampiran)

3) Pelaksanaan yang wajar (Praktik yang Sehat)

Pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah adanya dokumen-dokumen yang memadai, bukti kelengkapan dibuat rangkap dan tembus, karyawan-karyawan yang bekerja di PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta sudah bekerja sesuai dengan bidang kehliannya.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 94

Universitas Kristen Maranatha 4) Pengawasan Intern (internal auditor)

Pada PT. Inti Bara Nusalima, Jakarta dilakukannya pemeriksaan setiap aktivitas yang dilakukan oleh kepa divisi masing-masing dan adanya pencatatan yang dilakukan bagian akuntansi sebagai history transaksi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat, penulis memeberikan beberapa saran yang dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menyempurnakan peran sistem informasi penjualan dalam mendukung keandalan pengendalian internal pembelian perusahaan. Saran yang dianjurkan adalah:

1) Sebaiknya PT. Inti Bara Nusalima memisahkan fungsi permintaan barang, penerimaan barang dan pengiriman barang.

2) Sebaiknya proses audit internal dilakukan secara teratur dan fungsi audit internal yang berdiri sendiri. Dengan adanya fungsi internal audit sendiri diharapkan kegiatan operasional seluruh aktivitas pada PT. Inti Bara Nusalima dapat terpantau lebih baik.


(5)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. (1996). Diindonesiakan oleh Amir Abadi

Jusuf,Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 5, penerbit Salemba Empat, Jakarta Bodnar, George H. dan William, S. Hopwood. (2002). Sistem Informasi Akuntansi,

Jakarta: Salemba Empat.

Cushing, Barry E., Romey B. Marshall., and Steinbart P. John. (1997). Accounting Information System, Seventh Edition, Massachusetts: Addition Wesley Longman, Inc.

Emory, Donald R. dan Cooper, C. William. (1997). Metodologi penelitian, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga.

Hall, J. A. (2001). Edisi 3. Accounting Information Systems.OHIO: South-Westerm Collage Publishing.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntansi Publik, Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Donald E., Weygant, Jerry J., Warfield. Terry D. (2001.) Intermediate Accounting, Tenth Edition, New York: John Wiley dan Sons Inc.

La Midjan dan Azhar Susanto. (1997). Sistem Informasi Akuntansi ii. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.

La Midjan, dan Susanto, Azhar. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedelapan, Bandung: Lingga Jaya.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat. Munawir, S. (2005). Edisi Perta,a. Audit Modern. Yogyakarta: BPFE.

Nash F. John dan Martin B. Robert. (2001: 14). La Midjan & Azhar Susanto,

“Accounting Information Sistem”, Jakarta: Salemba.

Romney, Marshall B., Barry E. Cushing, Paul J. Steintbart. (2008:2). Accounting Information System. Massachussets: Addition-Wesley Publishing Company, Inc.

Verico, Kiki. (2006). “Sulit Terapkan Pasar Bebas Asean Pada 2015”. Harian

Suara Merdeka (24 Agustus). Melalui


(6)

DAFTAR PUSTAKA 96

Universitas Kristen Maranatha Wilkinson, Joseph W. (1993). Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Binarupa


Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan (Studi Kasus pada PT. Central Georgette Nusantara Spinning).

0 0 21

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Secara Kredit dalam Menunjang Pengendalian Internal Pembelian (Studi Kasus pada PT Kemas Sarana Multiguna).

0 1 21

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Atas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus pada PT. Indra Jaya).

0 0 28

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Pengelolaan Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT Sugih Instrumendo Abadi, Cimahi).

1 7 36

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus PT Ultrajaya Milk Industry Tbk).

1 3 44

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Ekspor Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penjualan Ekspor (Studi Kasus Pada PT "X" Bandung).

0 0 39

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Penjualan PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung (Studi Kasus Pada PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung).

1 1 24

Peranan SIstem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada PT "X").

0 2 48

Peranan Sistem Informasi AKuntansi Pembelian Untuk Menunjang Sistem Pengendalian Intern Dalam Aktivitas Pelaksanaan Pembelian Barang Dagang (Studi Kasus Pada Toserba Asia, Tasikmalaya.

0 0 19

EVALUASI TERHADAP RESIKO KEAMANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN

0 1 132