Analisis Capital Budgeting untuk Menilai Kelayakan Rencana Investasi pada Perusahaan Dian Jaya.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to find out how the feasibility of investment plans by the company Dian Jaya as one of the garment companies in Bandung in plans for a new machine t-shirt makers. Capital Budgeting Techniques used to analyze the feasibility of investment plans. Capital Budgeting Techniques used are Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return and Profitability Index. Sensitivity analysis was also used to measure and interpret the risk of uncertainty that may occur in the investment operation. The result is the expected conditions, Payback Period for such investment is 1 year 7 months 19 days, the Net Present Value of Rp. 1172139515, Internal Rate of Return of 112.1504%, and Profitability Index of 26.519. Based on the analysis of Capital Budgeting, can be concluded that the proper investment plan on the expected conditions. But when conditions are not expected (pessimistic) case, the investment plan is found not feasible. When conditions are optimistic, given the investment plan is feasible.


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelayakan rencana investasi yang dilakukan perusahaan Dian Jaya sebagai salah satu perusahaan garmen di bandung dalam rencana untuk mengadakan mesin baru pembuat kaos. Teknik Capital Budgeting digunakan untuk menganalisis kelayakan rencana investasi. Teknik Capital Budgeting yang digunakan adalah Payback Period, Net

Present Value, Internal Rate of Return dan Profitability Index. Analisis sensitivitas

juga digunakan untuk mengukur dan menginterpretasikan risiko ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam berjalannya investasi. Hasil yang diperoleh adalah pada kondisi yang diharapkan, Payback Period untuk investasi tersebut adalah 1 tahun 7 bulan 19 hari, Net Present Value sebesar Rp. 1.172.139.515, Internal Rate of Return sebesar 112,1504% dan Profitability Index sebesar 26,519. Berdasarkan analisis

Capital Budgeting, dapat diambil kesimpulan bahwa rencana investasi layak pada

kondisi yang diharapkan. Tetapi saat kondisi yang tidak diharapkan (pesimis) terjadi, rencana investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Saat kondisi optimis, rencana investasi dinyatakan sangat layak.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLISAN SKRIPSI………..……… iii

KATA PENGANTAR………... iv

ABSTRACT………... ix

ABSTRAK………. x

DAFTAR ISI……….. xi

DAFTAR GAMBAR……….xvi

DAFTAR TABEL……….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ……….………. 1

1.2.Identifikasi Masalah………... 5

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian………... 6

1.4.Kegunaan Penelitian………6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Investasi……….. 8


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.1.2. Risiko dalam Berinvestasi………. 9

2.1.3. Jenis-jenis Investasi……….. 10

2.1.3.1. Investasi yang Tidak Menghasilkan Laba…… 10

2.1.3.2. Investasi yang Tidak Dapat Diukur Labanya... 11

2.1.3.3. Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment……… 11

2.1.3.4. Investasi dalam Perluasan Usaha……… 11

2.2. Aliran Kas……… 12

2.2.1. Cash Out Flow (Initial Investment)…….………..12

2.2.2. Cash In Flow (Aliran Kas Masuk)………13

2.2.3. Terminal Cash Flow……….15

2.3. Capital Budgeting……….15

2.3.1. Peranan Capital Budgeting………...16

2.3.2. Pendekatan Terhadap Keputusan Capital Budgeting………17

2.3.2.1. Accept Reject Approach………...17

2.3.2.2. Ranking Approach………18

2.3.3. Cost of Capital……….19

2.4. Metode Penilaian Investasi………..22

2.4.1. Payback Period……….22 2.4.1.1. Kebaikan-kebaikan dan Kelemahan-


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

kelemahan Payback Period………...24

2.4.2. Net Present Value……….25

2.4.3. Internal Rate of Return……….26

2.4.4. Profitability Index………28

2.5. Analisis Sensitivitas………29

2.6. Kerangka Pemikiran………31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian……….35

3.1.1. Jenis Penelitian………..35

3.1.2. Jenis Data………..35

3.1.3. Teknik Pengumpulan Data………....36

3.1.4. Cara Pengolahan Data………...37

3.1.5. Analisis Sensitivitas………...39

3.2. Objek Penelitian………...39

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan………...39

3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan Dian Jaya………..40

3.2.3. Struktur Organisasi………40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Investasi Awal………47

4.2. Penyusutan (Depresiasi)………..48


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)……….49

4.3.2. Biaya Variabel (Variable Cost)………50

4.3.3. Biaya Total………54

4.4. Aliran Kas (Cash Flow)………54

4.5 Analisis Capital Budgeting………57

4.5.1. Payback Period……….57

4.5.2. Net Present Value………..58

4.5.3. Internal Rate of Return………..59

4.5.4. Profitability Index………..62

4.6. Hasil Perhitungan Menggunakan Capital Budgeting………62

4.7. Analisis Sensitivitas………...63

4.7.1.1 Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan masing- masing 10% sedangkan pendapatan turun sebesar 10% dan variabel lain dianggap tetap……….64

4.7.1.2. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan masing- masing 15% sedangkan pendapatan turun sebesar 15% dan variabel lain dianggap tetap……….68

4.7.2.1. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan masing-masing 10% sedangkan pendapatan naik sebesar 10% dan variabel lain dianggap tetap……….72

4.7.2.2. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan masing-masing 15% sedangkan


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha pendapatan naik sebesar 15% dan variabel lain

dianggap tetap………75

4.8. Hasil Perhitungan Capital Budgeting dalam Analisis Sensitivitas………..78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………..81

5.2. Saran………83

DAFTAR PUSTAKA………...86

LAMPIRAN……… 87

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)………128


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran……….. 34


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Metode, Batasan Definisi dan Kriteria Keputusan

dari Teknik Capital Budgeting………...37

Tabel II Biaya Pembelian Mesin untuk Produksi Kao…………47

Tabel III Tarif Penyusutan Mesin……….48

Tabel IV Rincian Biaya Tetap (dalam Rp)………...49

Tabel V Biaya Bahan Baku Kaos………50

Tabel VI Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Kaos…….. 51

Tabel VII Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Kaos per Tahun……….52

Tabel VIII Total Biaya Tenaga Kerja Langsung……….52

Tabel IX Total Biaya Variabel………..53

Tabel X Total Biaya (Total Cost) (dalam satuan Rp)…………..54

Tabel XI Proyeksi Pendapatan dari Hasil Penjualan Kaos………55

Tabel XII Proyeksi Net Cash Flow ( 2010-2019)………...56

Tabel XIII Proyeksi NPV dengan discounted factor 12%...59

Tabel XIV NPV Positif dengan Tingkat Diskonto 110%...60

Tabel XV NPV Negatif dengan Tingkat Diskonto 113%...61

Tabel XVI Hasil Perhitungan Menggunakan Capital Budgeting pada Kondisi yang Diharapkan (expected)……….62


(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha Tabel XVII Proyeksi NCF dengan kenaikan harga pembelian

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sebesar 10% dan penurunan harga jual 10%... 65

Tabel XVIII Proyeksi NCF dengan kenaikan harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sebesar 15% dan penurunan harga jual 15%... 69

Tabel XIX Proyeksi NCF dengan kenaikan harga jual 10% dan penurunan harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sebesar 10%... 72

Tabel XX Proyeksi NCF dengan kenaikan harga jual 15% dan penurunan harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sebesar 15%... 76

Tabel XXI Hasil Perhitungan Menggunakan Capital Budgeting pada Kondisi Pesimis dan Kondisi Optimis…………... 79


(11)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perhitungan Investasi Awal………...88

Lampiran B Perhitungan Tarif Penyusutan Mesin……….88

Lampiran C Perhitungan Rincian Biaya Tetap...89

Lampiran D Perhitungan Biaya Bahan Baku Kaos………90

Lampiran E Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung………..91

Lampiran F Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Kaos per Tahun………...91

Lampiran G Perhitungan Total Biaya Tenaga Kerja Langsung………….96

Lampiran H Perhitungan Total Biaya Variabel………..96

Lampiran I Perhitungan Total Biaya (Total Cost)………97

Lampiran J Perhitungan Proyeksi Pendapatan dari Hasil Penjualan Kaos………..98

Lampiran K Perhitungan Proyeksi Net Cash Flow ( 2010-2019)………..99

Lampiran M Perhitungan Payback Period pada Kondisi Expected……...100

Lampiran N Perhitungan Proyeksi NPV dengan discounted factor 12%...100

Lampiran O Perhitungan PV Cash Flow dengan tingkat diskonto 110% & 113%...101

Lampiran P Kondisi Pesimis 1 (Kenaikan Harga Pembelian Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja serta Penurunan Harga Jual 10%)…...102

Lampiran Q Kondisi Pesimis 2 (Kenaikan Harga Pembelian Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja serta Penurunan Harga Jual 15%)………....108

Lampiran S Kondisi Optimis (Penurunan Harga Pembelian Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja serta Kenaikan Harga Jual 10%)………115


(12)

xx Universitas Kristen Maranatha Lampiran T Kondisi Optimis ( Penurunan Harga Pembelian Bahan

Baku dan Biaya Tenaga Kerja serta Kenaikan


(13)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Garmen merupakan industri yang menghasilkan pakaian jadi. Berbagai jenis hasil produksi dari industri garmen,seperti celana, kemeja, jaket dan sweater. Garmen menjadi industri yang akan terus berkembang karena memberikan kontribusi yang kuat terhadap kehidupan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sandangnya. Maka dari itu industri garmen menjadi sangat potensial di dunia dalam menghasilkan komoditi yang terus berkembang dari satu periode ke periode berikutnya.

Kemajuan teknologi telah menyebabkan semakin berkembangnya industri garmen tersebut. Hal itu menjadikan industri garmen mengalami persaingan yang sangat ketat, terutama pada pangsa pasar global. Indonesia merupakan salah satu pengekspor hasil garmen terbesar yang ikut mengembangkan industri garmen dunia, Dari data sementara (Rakyat Merdeka, 2009), untuk penguasaan pasar garmen Indonesia berada pada peringkat kesembilan dunia sebagai negara penghasil garmen terbesar. Pada tutup buku 2008, di saat pertumbuhan ekspor komoditas lain anjlok, ekspor industri garmen Indonesia justru tumbuh positif, Direktur HRD & GA PT Asmara Karya Abadi, Sudjaja Wira, Industri garmen Indonesia masih berpeluang baik untuk mengungguli China. (Rakyat Merdeka, 2009). Sehingga dituntut untuk memiliki produktifitas, kualitas dan daya saing yang tinggi.


(14)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Banyaknya permintaan terhadap produk garmen dari Indonesia menyebabkan tingkat produksi meningkat. Hal itu membuat banyak perusahaan garmen di Indonesia harus memiliki banyak perusahaan subkontrak untuk menunjang tingginya tingkat permintaan tersebut.

Perkembangan yang pesat dari industri garmen baik di dalam maupun di luar negeri menjadikan perusahaan garmen dan perusahaan subkontrak tumbuh pesat dan menjadikan semakin ramainya persaingan pada industri tersebut seperti tercatat pertumbuhan ekspor industri garmen domestik naik menjadi sebesar 1,08 persen hingga akhir 2008. Volume ekspor garmen Indonesia saat ini sebesar 2,5-3 persen dari total ekspor garmen dunia.Saat ini ada lebih dari 2.000 industri garmen tersebar dalam berbagai segmen di Indonesia. (Rakyat Merdeka, 2009).

Semakin ketatnya persaingan ini tentu akan memberikan semangat kompetisi di satu pihak, namun di pihak lain dapat juga menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan dan perkembangan usaha. Ancaman ini tidak hanya datang dari faktor pesaing saja, tetapi juga banyak faktor lain yang memengaruhi dalam lingkungan bisnisnya. Keadaan ini memaksa dunia usaha untuk mau lebih peduli dan tanggap terhadap lingkungan usahanya, baik itu lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya. Dalam upaya meningkatkan kembali daya saing sektor industri garmen khususnya, diperlukan strategi yang tepat agar mampu mengakomodasi dan mengantisipasi kondisi lingkungan yang perubahannya cenderung terjadi secara cepat karena didorong oleh globalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi. Untuk mengantisipasi semua permasalahan itu strategi baru yang dapat menjadi salah satu alternatifnya adalah membuat investasi baru.


(15)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Dewasa ini dunia fashion berkembang dengan begitu pesat sebagai bentuk ekspresi jiwa dan identitas diri yang diwujudkan dalam bentuk model pakaian (fashion) yang mendapatkan tempat yang sangat penting di benak beberapa kalangan masyarakat. Keberadaan industri garmen besar maupun kecil mempunyai prospek yang cerah sehingga membuat banyak perusahaan besar atau pun kecil ikut berkompetisi pada pasar tersebut. Keinginan perusahaan-perusahaan tersebut pun tidak lepas dari harapannya untuk memberikan peningkatan terhadap keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.

Perusahaan tentunya diharapkan tidak hanya berorientasi kepada keuntungan semata namun perusahaan pun perlu dengan bijak memperhatikan lingkungan sekitarnya agar kelangsungan hidupnya mampu membantu mensejahterakan rakyat dan menyerap tenaga kerja sekitarnya. Direktur Pendidikan International Garment Training Center Kurnia Saputra meminta pemerintah mengoptimalkan industri garmen sebagai sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.

Dian Jaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang memproduksi sweater yang merupakan perusahaan subkontrak untuk perusahaan besar lainnya dengan pasar luar negeri. Dian Jaya berdiri dan berkembang di Bandung sejak tahun 1991. Perusahaan ini memiliki potensi untuk menarik banyak tenaga kerja baik dari lingkungan sekitar kota Bandung maupun kota lainnya yang berada di pulau Jawa. Pada dasarnya perusahaan Dian Jaya memiliki misi untuk mengembangkan usahanya dengan terus meningkatkan jumlah pekerja di dalamnya hingga mampu mengurangi pengangguran yang berada di sekitar lingkungan usahanya. Sampai saat ini mereka pun masih tetap teguh


(16)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha mempertahankan misi tersebut dan berharap dengan adanya usaha mereka dapat memberikan pengaruh positif terhadap generasi muda untuk terus berwirausaha dan menyerap tenaga kerja di Indonesia hingga akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Alternatif yang akan dipilih untuk mewujudkan misi tersebut adalah membuat investasi baru dalam perusahaannya dengan memulai pada usaha yang ditujukan pada pasar lokal. Investasi tersebut merupakan rencana untuk pembuatan kaos. Alasan perusahaan untuk berinvestasi pada mesin pembuat kaos ini adalah untuk membuat sumber pendapatan yang baru dan untuk meningkatkan jumlah keuntungan atau laba melalui penjualan kaos tersebut. Penilaian layak atau tidak layaknya investasi ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis Capital Budgeting.

Analisis Capital Budgeting dapat mengurangi risiko kegagalan dalam berinvestasi sehingga dapat menghindari risiko kerugian. Dengan melakukan analisis ini perusahaan mengharapkan akan mampu bertahan dengan adanya usaha baru yang akan dikelolanya sehingga mampu memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dan mengurangi pengangguran melalui rencana investasi yang ditanamkannya. Beberapa metode yang akan membantu dalam analisis tersebut adalah Payback Period yang akan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah ditanamkan oleh penanam modal berdasarkan

Cash Inflow yang dihasilkan oleh suatu proyek, Net Present Value atau nilai bersih

sekarang yang di dalamnya akan diukur kelayakan investasi dengan melihat nilai sekarang arus kas yang akan diterima dibandingkan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan, Internal Rate of Return yang dapat menunjukan tingkat


(17)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha dengan nol dan Profitability Indeks yang merupakan metode prediksi kelayakan suatu proyek dengan membandingkan nilai penerimaan-penerimaan bersih dengan nilai investasinya.

Setelah menganalisis menggunakan metode-metode tersebut, untuk mengetahui perubahan-perubahan yang mungkin terjadi terhadap hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan, maka analisis sensitivitas dapat membantu dalam mengetahui sejauh mana perubahan biaya produksi yang terjadi akan memengaruhi kelayakan usaha.

Rencana investasi yang berkaitan erat dengan analisis Capital Budgeting memberikan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk melakukan penelitian dan dijadikan bahan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Capital Budgeting

untuk Menilai Kelayakan Rencana Investasi pada Perusahaan Dian Jaya”

1.2. Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah dipaparkan di atas maka perumusan identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana analisis investasi pada perusahaan Dian Jaya menggunakan Analisis Capital Budgeting dengan metode Payback Period, Net Present

Value, Internal Rate of Return dan Profitability Indeks dalam rencana

investasinya?

2. Bagaimana kelayakan rencana investasi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan Dian Jaya untuk mengambil keputusan yang tepat terhadap investasi tersebut?


(18)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana analisis investasi dengan menggunakan Analisis Sensitivitas

diterapkan untuk melihat dampak perubahan kondisi yang mungkin terjadi pada rencana investasi perusahaan Dian Jaya?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana analisis investasi pada perusahaan Dian Jaya menggunakan Analisis Capital Budgeting dengan metode Payback

Period, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Profitability Indeks dalam rencana investasinya.

2. Untuk mengetahui bagaimana kelayakan rencana investasi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan Dian Jaya untuk mengambil keputusan yang tepat terhadap investasi tersebut.

3. Untuk mengetahui bagaimana analisis investasi dengan menggunakan analisis sensitivitas diterapkan untuk melihat dampak perubahan kondisi yang mungkin terjadi pada rencana investasi perusahaan Dian Jaya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat yang berguna di antaranya :

1. Bagi penulis. Penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan dapat


(19)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha berguna untuk melatih diri dalam mengaplikasikan teori ekonomi khususnya manajemen keuangan dalam menganalisis permasalahan secara ilmiah dan sistematis dengan menggunakan analisis Capital

Budgeting untuk menilai kelayakan investasi.

2. Bagi perusahaan. Dengan menggunakan analisis Capital Budgeting diharapkan perusahaan dapat mempertimbangkan apakah rencana untuk investasinya tetap akan dilaksanakan ataupun tidak setelah melihat hasil penelitian ini.

3. Bagi pihak lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan informasi tentang kelayakan investasi sebagai acuan pengambilan keputusan dan menjadi sumber referensi untuk studi lanjutan untuk penelitian yang sejenis.


(20)

Bab V Kesimpulan dan Saran

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital

Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian Jaya adalah sebagai berikut :

1. Rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan Dian Jaya adalah sebesar Rp 44,200,000,00 dengan sumber dana oleh pihak internal perusahaan. Dana tersebut digunakan untuk pembelian aktiva tetap berupa mesin-mesin untuk proses produksi kaos.

2. Penilaian investasi dengan menggunakan analisis Capital Budgeting dalam menentukan kelayakan investasi yaitu :

a. Payback Period selama 1 tahun 7 bulan 19 hari, waktu ini lebih cepat dari

waktu yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu 3 tahun.

b. Net Present Value menunjukkan nilai positif, yaitu Rp 1.172.139.515

pada tingkat diskonto sebesar 12%.

c. Internal Rate of Return berada pada tingkat diskonto 112,1504%, lebih

besar dari tingkat diskonto (CoC) yang disyaratkan 12%.

d. Profitability Index yang dihasilkan yaitu 27,519 lebih besar dari 1.

Dari keempat indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi normal atau yang diharapkan (expected), saat tidak terjadi perubahan harga pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun harga


(21)

Bab V Kesimpulan dan Saran 82

Universitas Kristen Maranatha jual, rencana investasi tersebut dapat diterima sehingga layak untuk dilaksanakan.

3. Dengan menggunakan analisis sensitivitas dalam memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan adanya perubahan harga pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan harga jual mengalami penurunan sebesar 10% dan 15% diperoleh hasil sebagai berikut :

Rencana masih layak untuk dilaksanakan, karena hasil Payback Period kurang dari 3 tahun, NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari 12% dan nilai PI lebih besar dari 1, bila terjadi saat kondisi optimis yaitu :

a. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan sebesar 10% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami kenaikan sebesar 10% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 5 bulan 10 hari, NPV sebesar Rp 1.901.035.688, IRR sebesar 264,1727% dan PI sebesar 43,0099.

b. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan sebesar 15% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami kenaikan sebesar 15% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 3 bulan 22 hari, NPV sebesar Rp 2.265.489.638, IRR sebesar 352,3376 % dan PI sebesar 52,2554.


(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran 83

Universitas Kristen MaranathaRencana investasi sudah tidak layak untuk dilaksanakan, karena Payback

Period lebih dari 3 tahun, NPV negatif, nilai IRR lebih kecil dari 12% dan

nilai PI lebih kecil dari 1, bila terjadi kondisi pesimis saat :

a. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan sebesar 10% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami penurunan sebesar 10% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 5 tahun, 7 bulan, 25 hari, NPV sebesar Rp 443.260.018, nilai IRR sebesar 36,6401 %, dan PI sebesar 11,0285.

b. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan sebesar 15% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami penurunan sebesar 15% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 7 tahun, 10 bulan, 25 hari, NPV sebesar Rp 78.792.259, nilai IRR sebesar 15,9746 %, dan PI sebesar 2,7826.

5.2. Saran

Terdapat beberapa saran yang akan disampaikan, yaitu :

1. Rencana investasi ini memproyeksi mengenai target yang diharapkan (expected), pada pelaksanaannya perusahaan harus lebih hati-hati dalam menjaga dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat saja dalam dunia nyata berubah sewaktu-waktu sehingga dapat memperkecil risiko kelangkaan bahan


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran 84

Universitas Kristen Maranatha baku, bahan penolong dan pemborosan biaya tenaga kerja maupun biaya lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi laporan aliran kas perusahaan

2. Untuk proyek yang baru, perusahaan baru dapat merencanakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ketidakpastian (uncertainty) timbul saat perusahaan tidak memiliki sama sekali data historis untuk acuan pelaksanaan invetasi tersebut. Analisis sensitivitas memang hanya merupakan dasar untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dijalankan tersebut peka terhadap kondisi-kondisi tertentu, namun hal ini dilakukan untuk memberikan bantuan pada pihak manajemen supaya berhati-hati terhadap kondisi yang akan mengancam profit yang akan diterima perusahaan. Maka perusahaan diharapkan dapat melihat estimasi yang akan terjadi di saat kondisi tidak diharapkan (kondisi pesimis) agar dapat segera mengatasinya sebelum terjadi kerugian pada investasi tersebut saat dijalankan.

3. Pada dasarnya bila dilihat dari aspek keuangan, perusahaan layak untuk melakukan investasi pembelian mesin baru untuk pembuatan kaos tersebut, namun investasi dalam aktiva tetap itu tetap mengandung risiko atau ketidakpastian yang dikaitkan dengan Cash In Flow yang akan diterima perusahaan pada masa-masa yang akan datang. Untuk mengurangi risiko tersebut, perusahaan sebaiknya mengantisipasinya dari aspek lain yang mendukung tingkat penjualan perusahaan agar Cash In Flow yang diterima stabil atau yang lebih baik lagi meningkat. Perusahaan dapat menggunakan aspek


(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran 85

Universitas Kristen Maranatha pemasaran sebagai pendukung dari aspek keuangan yang dikhawatirkan tersebut. Perusahaan harus lebih mencermati persaingan yang akan muncul, baik berupa persaingan produk, harga, promosi, dan mencari lokasi yang strategis dalam pemasaran sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lebih dini, didukung dengan banyaknya inovasi terhadap kreativitas yang akan dituangkan pada produk dan aspek pemasarannya. Perusahaan juga akan lebih baik untuk selalu memperbaharui informasi mengenai produknya dari mulai desain, bentuk, mutu, pemanfaatan teknologi, dan lain-lain sehingga kualitas produk di pasar akan lebih unggul dari pesaingnya.


(25)

86

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, B. (1990). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ketiga, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.

Syamsuddin, L. (2007). Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan

Pengambilan Keputusan Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fahmi, I. (2006). Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi & Politik, Edisi Satu, PT Refika Aditama, Bandung.

Kuswadi. (2007). Analisis Keekonomian Proyek, Edisi Satu, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan, PT Grasindo, Jakarta.

Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi

Kedua, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

Yogyakarta.

Brealey, Richard A. and Stewart C. Myers. 2004. Principles of Corporate Finance. 7 th Edition. International edition. Mc Graw hill/ Irwin Internasionla. New York.

Brigham, Eugne F. and Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke 8. Buku 1. Alih bahasa ; Dodo Suharto dan Herman wibowo. Erlangga. Jakarta Mulyadi. 1998. Akuntansi Biaya untuk Manajemen. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Suad husnan dan Suwarsono Muhammad. 2005. Studi Kelayakan Proyek. Edisi ke 4.

UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Weston, J. Fred and Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi ke 9, edisi revisi jilid 1. Alih Bahasa ; Jaka Wasana dan Kbrandoko. Binarupa Aksara. Jakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian Jaya adalah sebagai berikut :

1. Rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan Dian Jaya adalah sebesar Rp 44,200,000,00 dengan sumber dana oleh pihak internal perusahaan. Dana tersebut digunakan untuk pembelian aktiva tetap berupa mesin-mesin untuk proses produksi kaos.

2. Penilaian investasi dengan menggunakan analisis Capital Budgeting dalam menentukan kelayakan investasi yaitu :

a. Payback Period selama 1 tahun 7 bulan 19 hari, waktu ini lebih cepat dari waktu yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu 3 tahun.

b. Net Present Value menunjukkan nilai positif, yaitu Rp 1.172.139.515 pada tingkat diskonto sebesar 12%.

c. Internal Rate of Return berada pada tingkat diskonto 112,1504%, lebih besar dari tingkat diskonto (CoC) yang disyaratkan 12%.

d. Profitability Index yang dihasilkan yaitu 27,519 lebih besar dari 1.

Dari keempat indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi normal atau yang diharapkan (expected), saat tidak terjadi perubahan harga pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun harga


(2)

jual, rencana investasi tersebut dapat diterima sehingga layak untuk dilaksanakan.

3. Dengan menggunakan analisis sensitivitas dalam memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan adanya perubahan harga pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan harga jual mengalami penurunan sebesar 10% dan 15% diperoleh hasil sebagai berikut :

Rencana masih layak untuk dilaksanakan, karena hasil Payback Period kurang dari 3 tahun, NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari 12% dan nilai PI lebih besar dari 1, bila terjadi saat kondisi optimis yaitu :

a. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan sebesar 10% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami kenaikan sebesar 10% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 5 bulan 10 hari, NPV sebesar Rp 1.901.035.688, IRR sebesar 264,1727% dan PI sebesar 43,0099.

b. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami penurunan sebesar 15% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami kenaikan sebesar 15% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 3 bulan 22 hari, NPV sebesar Rp 2.265.489.638, IRR sebesar 352,3376 % dan PI sebesar 52,2554.


(3)

Rencana investasi sudah tidak layak untuk dilaksanakan, karena Payback Period lebih dari 3 tahun, NPV negatif, nilai IRR lebih kecil dari 12% dan nilai PI lebih kecil dari 1, bila terjadi kondisi pesimis saat :

a. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan sebesar 10% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami penurunan sebesar 10% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 5 tahun, 7 bulan, 25 hari, NPV sebesar Rp 443.260.018, nilai IRR sebesar 36,6401 %, dan PI sebesar 11,0285.

b. Harga pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan sebesar 15% dan di saat yang bersamaan harga jual mengalami penurunan sebesar 15% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, kondisi ini menghasilkan PP selama 7 tahun, 10 bulan, 25 hari, NPV sebesar Rp 78.792.259, nilai IRR sebesar 15,9746 %, dan PI sebesar 2,7826.

5.2. Saran

Terdapat beberapa saran yang akan disampaikan, yaitu :

1. Rencana investasi ini memproyeksi mengenai target yang diharapkan (expected), pada pelaksanaannya perusahaan harus lebih hati-hati dalam menjaga dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat saja dalam dunia nyata berubah sewaktu-waktu sehingga dapat memperkecil risiko kelangkaan bahan


(4)

baku, bahan penolong dan pemborosan biaya tenaga kerja maupun biaya lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi laporan aliran kas perusahaan

2. Untuk proyek yang baru, perusahaan baru dapat merencanakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ketidakpastian (uncertainty) timbul saat perusahaan tidak memiliki sama sekali data historis untuk acuan pelaksanaan invetasi tersebut. Analisis sensitivitas memang hanya merupakan dasar untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dijalankan tersebut peka terhadap kondisi-kondisi tertentu, namun hal ini dilakukan untuk memberikan bantuan pada pihak manajemen supaya berhati-hati terhadap kondisi yang akan mengancam profit yang akan diterima perusahaan. Maka perusahaan diharapkan dapat melihat estimasi yang akan terjadi di saat kondisi tidak diharapkan (kondisi pesimis) agar dapat segera mengatasinya sebelum terjadi kerugian pada investasi tersebut saat dijalankan.

3. Pada dasarnya bila dilihat dari aspek keuangan, perusahaan layak untuk melakukan investasi pembelian mesin baru untuk pembuatan kaos tersebut, namun investasi dalam aktiva tetap itu tetap mengandung risiko atau ketidakpastian yang dikaitkan dengan Cash In Flow yang akan diterima perusahaan pada masa-masa yang akan datang. Untuk mengurangi risiko tersebut, perusahaan sebaiknya mengantisipasinya dari aspek lain yang mendukung tingkat penjualan perusahaan agar Cash In Flow yang diterima stabil atau yang lebih baik lagi meningkat. Perusahaan dapat menggunakan aspek


(5)

pemasaran sebagai pendukung dari aspek keuangan yang dikhawatirkan tersebut. Perusahaan harus lebih mencermati persaingan yang akan muncul, baik berupa persaingan produk, harga, promosi, dan mencari lokasi yang strategis dalam pemasaran sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lebih dini, didukung dengan banyaknya inovasi terhadap kreativitas yang akan dituangkan pada produk dan aspek pemasarannya. Perusahaan juga akan lebih baik untuk selalu memperbaharui informasi mengenai produknya dari mulai desain, bentuk, mutu, pemanfaatan teknologi, dan lain-lain sehingga kualitas produk di pasar akan lebih unggul dari pesaingnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, B. (1990). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ketiga, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.

Syamsuddin, L. (2007). Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fahmi, I. (2006). Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi & Politik, Edisi Satu, PT Refika Aditama, Bandung.

Kuswadi. (2007). Analisis Keekonomian Proyek, Edisi Satu, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan, PT Grasindo, Jakarta.

Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Kedua, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Brealey, Richard A. and Stewart C. Myers. 2004. Principles of Corporate Finance. 7 th Edition. International edition. Mc Graw hill/ Irwin Internasionla. New York.

Brigham, Eugne F. and Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi ke 8. Buku 1. Alih bahasa ; Dodo Suharto dan Herman wibowo. Erlangga. Jakarta Mulyadi. 1998. Akuntansi Biaya untuk Manajemen. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Suad husnan dan Suwarsono Muhammad. 2005. Studi Kelayakan Proyek. Edisi ke 4.

UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Weston, J. Fred and Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi ke 9, edisi revisi jilid 1. Alih Bahasa ; Jaka Wasana dan Kbrandoko. Binarupa Aksara. Jakarta.