Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Belajar Matematika Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013 T1 202009099 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar atau yang sering disebut dengan PBM
berguna untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, pengalaman
kepada peserta didik. Menurut Krisna (2009: 2) Pembelajaran adalah
usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku
dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
Sebagai suatu proses usaha, dalam belajar tentu harus ada
yang diproses yaitu masukan (input) dan dari pemrosesan (output),
dalam proses belajar mengajar yang menjadi masukan mentah adalah
siswa. Siswa dibedakan menjadi siswa laki-laki dan siswa perempuan
yang tentunya masing-masing memiliki karakteristik berbeda, baik
secara fisiologis maupun psikologis (Perwanto, 1996: 111).
Penelitian tentang gender telah banyak dilakukan dalam
berbagai bidang ilmu terutama bidang ilmu pendidikan. Konsep gender
mulai mencuat pada beberapa decade yang lalu, sedangkan para ahli
pendidikan mulai menaruh perhatian yang besar terhadap masalah
gender. Salah satu alasan mengapa penelitian gender perlu dilakukan
yaitu karena selama ini masalah gender hampir terabaikan seperti
dikemukakan oleh Ihromi (Juwita, 2007: 3) yaitu: banyak penelitian
yang bersifat androsentris; generalisasi hasil penelitian yang
berlebihan sehingga hasil penelitian yang dilakukan terhadap laki-laki
dianggap berlaku pula untuk perempuan; dan sikap yang tidak peka
1
2
gender menyebabkan pengabaian jenis kelamin sebagai suatu
variabel sosial yang penting.
Beberapa hasil penelitian terkait dengan motivasi belajar
berdasarkan perbedaan jenis kelamin diantaranya adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2011) berdasarkan hasil uji
Independent Sample T-test didapat tingkat signifikansi 0,021 < 0,05,
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan motivasi
belajar matematika yang signifikan antara siswa laki-laki dan
perempuan kelas VIII di SMP N 1 Musuk. Hal ini juga diperkuat dengan
melihat nilai mean pada siswa laki-laki sebesar 84,19 dan siswa
perempuan sebesar 87,48 dimana motivasi belajar matematika siswa
perempuan lebih tinggi daripada siswa laki-laki dengan perbedaan
rata-rata sebesar 3,28832. Hasil dari penelitian ini adalah ada
perbedaan motivasi belajar matematika yang signifikan anatara siswa
laki-laki dan perempuan, dimana perempuan memiliki motivasi belajar
matematika yang lebih tinggi dari siswa laki-laki. Motivasi belajar
matematika siswa perempuan lebih tinggi mungkin disebabkan karena
sampai usia 14 tahun perempuan lebih konsisten untuk belajar
daripada
laki-laki,
sehingga
mengakibatkan
motivasi
belajar
matematika siswa perempuan lebih tinggi dari siswa laki-laki.
Akan tetapi kesimpulan yang diambil oleh Ningsih ternyata
berbeda dengan kesimpulan yang diambil oleh Husnul (2008), ia
menemukan bahwa tidak ada pebedaan motivasi belajar matematika
pada siswa dan siswi SMA.
Husnul juga mengungkapkan bahwa jenis kelamin perempuan
dan jenis kelamin laki-laki memiliki motivasi belajar matematika yang
termasuk dalam kategori rata-rata atau sedang yang mungkin
disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3
matematika seperti minat siswa terhadap pelajaran matematika,
perhatian orang tua terhadap nilai-nilai pelajaran siswa dan adanya
dukungan keluarga terhadap usaha siswa untuk belajar (lingkungan
keluarga) serta cara guru mengajar di sekolah (lingkungan sekolah).
Mengacu pada teori motivasi yang memperlihatkan bahwa
motivasi berpengaruh dalam proses belajar dan hasil penelitian di atas
maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
motivasi belajar matematika siswa dan siswi SMA. Adapun alasan
peneliti memilih siswa SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali adalah karena
berdasarkan hasil wawancara dengan guru, guru matematika melihat
antara siswa laki-laki dan perempuan memiliki motivasi yang berbeda,
sehingga peneliti bermaksud untuk memperjelas kecurigaan guru
tersebut secara lebih jelas apakah memang berbeda atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas maka, penulis mengadakan
penelitian dengan judul
Motivasi Belajar Matematika untuk Siswa
Laki-laki dan Perempuan Kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun
Ajara
/
.
B. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka,
masalah penelitia i i dapat diru uska sebagai: Apakah terdapat
perbedaan motivasi belajar matematika antara siswa laki-laki dan
perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran
/
?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan motivasi belajar matematika untuk siswa laki-laki
dan perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran
2012/2013.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah:
1
Manfaat Teoritis
Peneliti
ini
diharapkan
dapat
memberi
sumbangan
bagi
pengembangan ilmu dalam dunia pendidikan, sehingga diharapkan
guru-guru pembimbing pada khususnya dan guru pada umumnya
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2
Manfaat Praktis
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi guna
memperkaya
hasil-hasil
penelitian
atau
temuan
yang
mendukung adanya perbedaan motivasi belajar matematika
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
b. Bagi Guru
Bahan masukan untuk para guru agar lebih memperhatikan
motivasi belajar siswa dan dapat memotivasi siswa dalam
belajar matematika.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada orang tua untuk dapat memdorong siswanya agar
meningkatkan motivasi belajar siswa didalam atau pun diluar
sekolah.
d. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan untuk siswa selalu dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar atau yang sering disebut dengan PBM
berguna untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, pengalaman
kepada peserta didik. Menurut Krisna (2009: 2) Pembelajaran adalah
usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku
dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
Sebagai suatu proses usaha, dalam belajar tentu harus ada
yang diproses yaitu masukan (input) dan dari pemrosesan (output),
dalam proses belajar mengajar yang menjadi masukan mentah adalah
siswa. Siswa dibedakan menjadi siswa laki-laki dan siswa perempuan
yang tentunya masing-masing memiliki karakteristik berbeda, baik
secara fisiologis maupun psikologis (Perwanto, 1996: 111).
Penelitian tentang gender telah banyak dilakukan dalam
berbagai bidang ilmu terutama bidang ilmu pendidikan. Konsep gender
mulai mencuat pada beberapa decade yang lalu, sedangkan para ahli
pendidikan mulai menaruh perhatian yang besar terhadap masalah
gender. Salah satu alasan mengapa penelitian gender perlu dilakukan
yaitu karena selama ini masalah gender hampir terabaikan seperti
dikemukakan oleh Ihromi (Juwita, 2007: 3) yaitu: banyak penelitian
yang bersifat androsentris; generalisasi hasil penelitian yang
berlebihan sehingga hasil penelitian yang dilakukan terhadap laki-laki
dianggap berlaku pula untuk perempuan; dan sikap yang tidak peka
1
2
gender menyebabkan pengabaian jenis kelamin sebagai suatu
variabel sosial yang penting.
Beberapa hasil penelitian terkait dengan motivasi belajar
berdasarkan perbedaan jenis kelamin diantaranya adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2011) berdasarkan hasil uji
Independent Sample T-test didapat tingkat signifikansi 0,021 < 0,05,
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan motivasi
belajar matematika yang signifikan antara siswa laki-laki dan
perempuan kelas VIII di SMP N 1 Musuk. Hal ini juga diperkuat dengan
melihat nilai mean pada siswa laki-laki sebesar 84,19 dan siswa
perempuan sebesar 87,48 dimana motivasi belajar matematika siswa
perempuan lebih tinggi daripada siswa laki-laki dengan perbedaan
rata-rata sebesar 3,28832. Hasil dari penelitian ini adalah ada
perbedaan motivasi belajar matematika yang signifikan anatara siswa
laki-laki dan perempuan, dimana perempuan memiliki motivasi belajar
matematika yang lebih tinggi dari siswa laki-laki. Motivasi belajar
matematika siswa perempuan lebih tinggi mungkin disebabkan karena
sampai usia 14 tahun perempuan lebih konsisten untuk belajar
daripada
laki-laki,
sehingga
mengakibatkan
motivasi
belajar
matematika siswa perempuan lebih tinggi dari siswa laki-laki.
Akan tetapi kesimpulan yang diambil oleh Ningsih ternyata
berbeda dengan kesimpulan yang diambil oleh Husnul (2008), ia
menemukan bahwa tidak ada pebedaan motivasi belajar matematika
pada siswa dan siswi SMA.
Husnul juga mengungkapkan bahwa jenis kelamin perempuan
dan jenis kelamin laki-laki memiliki motivasi belajar matematika yang
termasuk dalam kategori rata-rata atau sedang yang mungkin
disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3
matematika seperti minat siswa terhadap pelajaran matematika,
perhatian orang tua terhadap nilai-nilai pelajaran siswa dan adanya
dukungan keluarga terhadap usaha siswa untuk belajar (lingkungan
keluarga) serta cara guru mengajar di sekolah (lingkungan sekolah).
Mengacu pada teori motivasi yang memperlihatkan bahwa
motivasi berpengaruh dalam proses belajar dan hasil penelitian di atas
maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
motivasi belajar matematika siswa dan siswi SMA. Adapun alasan
peneliti memilih siswa SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali adalah karena
berdasarkan hasil wawancara dengan guru, guru matematika melihat
antara siswa laki-laki dan perempuan memiliki motivasi yang berbeda,
sehingga peneliti bermaksud untuk memperjelas kecurigaan guru
tersebut secara lebih jelas apakah memang berbeda atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas maka, penulis mengadakan
penelitian dengan judul
Motivasi Belajar Matematika untuk Siswa
Laki-laki dan Perempuan Kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun
Ajara
/
.
B. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka,
masalah penelitia i i dapat diru uska sebagai: Apakah terdapat
perbedaan motivasi belajar matematika antara siswa laki-laki dan
perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran
/
?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan motivasi belajar matematika untuk siswa laki-laki
dan perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran
2012/2013.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah:
1
Manfaat Teoritis
Peneliti
ini
diharapkan
dapat
memberi
sumbangan
bagi
pengembangan ilmu dalam dunia pendidikan, sehingga diharapkan
guru-guru pembimbing pada khususnya dan guru pada umumnya
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2
Manfaat Praktis
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi guna
memperkaya
hasil-hasil
penelitian
atau
temuan
yang
mendukung adanya perbedaan motivasi belajar matematika
antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
b. Bagi Guru
Bahan masukan untuk para guru agar lebih memperhatikan
motivasi belajar siswa dan dapat memotivasi siswa dalam
belajar matematika.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada orang tua untuk dapat memdorong siswanya agar
meningkatkan motivasi belajar siswa didalam atau pun diluar
sekolah.
d. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan untuk siswa selalu dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar.