PARTISIPASI SUPIR ANGKUTAN LYN JURUSAN JOYOBOYO-RUNGKUT DALAM PELAKSANAAN TERTIB LALU LINTAS DI KOTA SURABAYA.

PARTISIPASI SUPIR ANGKUTAN LYN JURUSAN JOYOBOYORUNGKUT DALAM PELAKSANAAN TERTIB LALU LINTAS DI
KOTA SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jurusan Ekonomi Pembangunan

Oleh:

CANDRA GALIH TAQWA
0541310118
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2011

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “PARTISIPASI SOPIR ANGKUTAN LYN U J URUSAN
J OYOBOYO - RUNGKUT DALAM PELAKSANAAN TERTIB LALU
LINTAS DI KOTA SURABAYA” Penulisan skripsi ini merupakan bagian dari
proses studi jurusan Administrasi Negara yang wajib ditempuh oleh setiap
mahasiswa yang merupakan prasyarat akademis untuk memperoleh gelar Sarjana
Administrasi Publik,fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Banyak pihak yang telah membantu penulis berupa petunjuk dan bimbingan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama kepada Ibu Dra Diana Hertati MSi selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi penelitian ini, penulis telah banyak menerima
sumbangan pikiran, tuntunan dan dukungan semangat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu sudah selayaknya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra.Ec.Hj.Suparwati,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.


i
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak Dr.Lukman Arif .MSi, selaku Ketua Program studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran“ Jawa Timur.
3. Dra. Hj.Susi Harjati, Map, selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran“ Jawa Timur.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.
5. Semua staf Dinas Perhubungan kota Surabaya yang telah membantu dalam
memberikan informasi-informasi yang penulis butuhkan.
6. Untuk kedua orang tuaku, terimakasih atas bantuan do’a restu yang di berikan.
7. Buat Rahmat, Icong, Panjul, Ipul, Adith, Temen-temen Miracle,Temen-temen
angkatan 05,Tube8 Community dan untuk sahabat dan teman-temanku yang
tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Dan seluruh teman-teman Administrasi Publik Angkatan 2004.

Akhirnya dengan segala keterbukaan, apabila penulis dalam membuat
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan diharapkan
adanya kritik dan saran yang sekiranya tidak memberatkan penulis dan bersifat
membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Surabaya,16Desember 2011

Penulis

ii
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
ABSTRAKSI ..............................................................................................Viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
1.4. Kegunaan Penelitian...................................................................... 9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 11
2.2. Landasan Teori ........................................................................... 16
2.2.1. Pengertian Partisipasi ....................................................... 16
2.2.2. Tingkat Partisipasi ............................................................ 18
2.2.3. Jenis Partisipasi ................................................................ 19
2.2.4. Terjadinya Partisipasi ....................................................... 19
2.2.5. Bentuk Partisipasi............................................................. 21

iv
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.2.6. Pengertian sopir ..................................... ...........................22
2.2.7. Pengertian Angkutan Umum............................................... 22
2.2.8. Peran Angkutan Umum..…………………………………. 25
2.2.9. Tujuan Pelayanan Angkutan Umum.................................... 26
2.2.10. Pengertian Tertib.................................................................. 27
2.2.11. Pengertian Lalu Lintas......................................................... 28
2.2.12.Pengendalian Lalu Lintas..................................................... 28
2.2.13.Pesyarataan Pengemudi dan Kendaraan............................... 31
2.2.14.Persyaratan Teknis Dan Laik Jalan Kendaraan Umum......... 32
2.2.15.Persyaratan Fisik Kendaraan Bermotor................................ 33
2.2.16.Peraturan dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor............... 34
2.2.17.Tata Cara Pengangkutan Penumpang................................... 35
2.2.18.Peraturan Lalu Lintas............................................................ 36
2.3. Kerangka Berpikir………………………………………………….37
2.4. Hipotesis........................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel............................... 39
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel............................. 48
3.3. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data..................................... 49

3.4. Metode Analisis Data...................................................................... 50

v
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Dinas Perhubungan Kota Surabaya..............53
4.1.1 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Surabaya................................53
4.1.2 Struktur Organisasi...............................................................................54
4.1.3 Deskripsi Jabatan dan Tugas Serta Tanggung Jawab..........................57
4.1.4 Komposisi Pegawai..............................................................................69
4.1.5 Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................72
4.1.6 Penyajian Data.....................................................................................73
4.1.7 Karakterisistik Responden...................................................................73
4.1.8 Data Tentang Variabel Partisipasi Sopir Angkot Lyn U Jurusan
Joyoboyo – Rungkut Surabaya.............................................................79
4.1.9 Pembahasan..........................................................................................91
BAB V

5.1 Kesimpulan.........................................................................................

94

5.2 Saran....................................................................................................

95

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

96

LAMPIRAN..................................................................................................... 97

vi
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berfikir.......................................................................... 37

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surabaya............... 58

vii
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar Jumlah Lyn U di Kota Surabaya.................................................. 7
Tabel 3.1. Instrumen Data dan Skala Pengukuran Variabel..................................... 46
Tabel 3.2. Tabulasi Partisipasi Sopir Angkot........................................................... 48
Tabel 3.3. Tabel Penolong Frekuensi Yang Diobservasi dan Yang
Diharapkan.............................................................................................. 50
Tabel 4.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin....................................... 69
Tabel 4.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan............................................ 70
Tabel 4.3 Komposisi Pegawai Bidang Angkutan Berdasarkan Golongan................. 71
Tabel 4.4 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Usia................................................... 72
Tabel 4.5 Karakteristik berdasarkan Usia Sopir Angkutan....................................... 74
Tabel 4.6 Karakteristik berdasarkan Status responden Sopir Angkutan.................... 75
Tabel 4.7 Karakteristik Tanggungan Keluarga Sopir Angkutan................................ 76
Tabel 4.8 Karakteristik berdasarkan Status Sopir Angkutan..................................... 77

Tabel 4.9 Karakteristik berdasarkan Agama Sopir Angkutan.................................

77

Tabel 4.10 Karakteristik berdasarkan Pendidikan Akhir Sopir Angkutan................ 78
Tabel 4.11 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U dalam Tertib membawa SIM............ 79
Tabel 4.12 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U dalam Tertib membawa STNK......... 80
Tabel 4.13 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U Tertib membawa Uji Kir................... 80

viii
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.14 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U dalam Kelengkapan Lampu, Kaca
Spion dan Klakson.............................................................................. 81
Tabel 4.15 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U Tertib memakai Sabuk
Pengaman Saat Mengemudikan Angkutan........................................ 82
Tabel 4.16 Partisipasi Sopir Tertib Membawa Dongkrak dan Alat Pembuka Ban
Cadangan........................................................................................... 82
Tabel 4.17 Partisipasi Sopir Tertib Membawa Segitiga Pengaman...................... 83

Tabel 4.18 Partisipasi Sopir Tertib Dalam Menaikan Penumpang....................... 84
Tabel 4.19 Partisipasi Sopir Tertib Dalam Menurunkan Penumpang................... 85
Tabel 4.20 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U Tertib Dalam Mematuhi Rambu
Rambu Lalu Lintas............................................................................. 86
Tabel 4.21 Partisipasi Sopir Tertib Dalam mematuhi Marka Jalan.......................86
Tabel 4.22 Partisipasi Sopir Tertib Dalam Mematuhi Aturan Berhenti................ 87
Tabel 4.23 Partisipasi Sopir Tertib Dalam berkendara mencegah hal – hal yang
menimbulkan kecelakaan................................................................... 88
Tabel 4.24 Partisipasi Sopir Tertib Dalam berperilaku Wajar dan konsentrasi
dalam mengemudikan Angkutan....................................................... 88
Tabel 4.25 Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U dalam Tertib Mengutamakan
keselamatan pengguna jalan.............................................................. 89
Tabel 4.26 Tabel Penolong dan Frekuensi yang di harapkan............................... 90

ix
Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
CANDRA GALIH TAQWA. PARTISIPASI SOPIR ANGKUTAN LYN U

JURUSAN JOYOBOYO – RUNGKUT DALAM PELAKSANAAN TERTIB
LALU LINTAS DI KOTA SURABAYA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U
Jurusan Joyoboyo – Rungkut dalam Pelaksanakan Tertib Lalu Lintas di Kota
Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan satu variabel
mandiri yaitu partisipasi sopir dalam pelaksanaan lalu lintas. Dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang di peroleh melalui kuisioner. Sampel penelitian
ini adalah seluruh Populasi di jadikan responden dengan unit analisis adalah. sopir
angkutan lyn U Jurusan Joyoboyo – Rungkut sebanyak 104 sopir.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “diduga terdapat perbedaan
partisipasi sopir angkutan lyn U jurusan Joyoboyo – Rungkut dalam pelaksanaan
tertib lalu lintas”. Untuk menguji hipotesis di gunakan uji stastistik rumus chi
kuadrat satu sampel.

Hasil penelitian menyatakan bahwa Partisipasi sopir angkutan lyn U jurusan
Joyoboyo – Rungkut dalam pelaksanaan tertib berlalu lintas di kota Surabaya
dalam kategori sedang, hal ini dapat dibuktikan dari jawaban kuisioner didapat 60
responden atau 57,69 % pada kategori sedang, sisanya 44 responden atau 42,31%
berada pada kategori tinggi sedangkan yang berada pada kategori rendah tidak
ada.

Uji Hipotesis menyatakan bahwa nilai Chi kuadrat hitung sebesar 55,71 ≥Chi
kuadrat tabel sebesar 9,210 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) artinya terdapat perbedaan signifikan tingkat
partisipasi sopir angkutan lyn U dalam pelaksanaan tertib lalu lintas.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Surabaya adalah ibukota Propinsi Jawa Timur yang merupakan kota
terbesar kedua dan kota pelabuhan terbesar kedua di Indonesia. Surabaya juga
merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang mengalami pertumbuhan
yang pesat, Kota Surabaya yang berkembang menjadi kota dagang dan jasa
mesyaratkan tersedianya kemudahan dan kecepatan akses, terutama di bidang
sarana prasarana transportasi, karenanya selain menjadi kota transit, Surabaya
juga menjadi tujuan bisnis.
Surabaya memiliki luas wilayah admintratif yang cukup besar, lebih
kurang 32,6 hektar. Sebagai kota dagang dan jasa menjadikan aktifitas
warganya sangat membutuhkan akses yang cepat, terutama transportasi
namun kebutuhan warga di kota surabaya demikian telah terpenuhi oleh
sarana prasarana kota memadai. Untuk menjangkau seluruh sudut kota, warga
kota tak perlu kuwatir karena kota surabaya memiliki kelengkapan sarana dan
prasarana yang memadai. tentunya persoalan-persoalan atau permasalahanpermasalahan disekitar perkotaan akan timbul. Salah satunya adalah
kemacetan lalu lintas yang merupakan bagian penting dari permasalahan di
kota-kota besar.
Maka untuk menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas maupun
kecelakaan lalu lintas diperlukan usaha-usaha yang optimal dari semua pihak,
baik dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya,

1

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis
dalam melancarkan roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Sehingga transportasi berperan sebagai penunjang, pendorong, dan penggerak
bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi dalam upaya peningkatan dan
pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya.
Pentingnya transportasi tercermin pada semakin meningkatnya
kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan
pelosok tanah air, bahkan dari dan luar negri. Menyadari pentingnya peranan
transportasi, maka lalulintas dan angkutan jalan harus di tata dalam satu
system transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan
tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan lalulintas
dan pelayanan angkutan yang tertib, selamat, aman, nyaman, cepat,
tepat,teratur, lancar, dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Sehingga

pemerintah

sebagai

pemegang

kekuasaan

Negara

mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelenggarakan serta melakukan
pengaturan dan pembinaan lalulintas dan angkutan jalan yang semata-mata
dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan lalulintas dan angkutan jalan
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien,
mampu memadukan dengan moda transportasi lainya, menjangkau seluruh
plosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Lalu lintas adalah kegiatan lalu-lalang atau gerak kendaraan, orang
atau hewan di jalan. Masalah yang dihadapi dalam perlalulintasan adalah
keseimbangan antara kapasitas jaringan jalan dengan banyaknya kendaraan
dan orang berlalu-lalang menggunakan jalan tersebut. Jika kapasitas jaringan
jalan sudah hampir jenuh, apalagi terlampaui, maka yang terjadi adalah
kemacetan lalu lintas. Sedangkan angkutan adalah kegiatan perpindahan orang
dan barang dari satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana (kendaraan). Yang harus di perhatikan adalah
keseimbangan antara kapasitas moda angkutan (armada) denganjumlah
(volume) barang maupun orang yang memerlukan angkutan. Bila mana
kapasitas armada lebih rendah dari yang di butuhkan , akan banyak barang
maupun orang tidak terangkut, atau keduanya dijejalkan ke dalam kendaraan
yang ada (Warpani, 2002:1).
Angkutan kota adalah angkutan dari suatu tempat ketempat lain di
daerah dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum
yang terikat dalam trayek, angkutan perbatasan adalah angkutan kota atau
angkutan pedesaan yang memasuki wilayah kecamatan yang berbatasan
langsung pada daerah atau kabupaten/kota, angkutan khusus adalah angkutan
yang mempunyai asal dan /atau tujuan tetap, yang melayani antar jemput
penumpang umum, antar jemput karyawan, permukiman, dan simpul yang
berbeda.
Lalu lintas dan angkutan jalan adalah dua hal yang tidak dapat di
pisahkan, karena lalu lintas juga diakibatkan adanya kegiatan angkutan.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sehingga mengingat penting dan strategisnya peranan lalu lintas dan angkutan
jalan dikuasai oleh Negara yang pembinaannya dilakukan oleh pemerintah.
Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan perlu di selenggarakan secara
berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan
pelayanannya kepada masyarakat dengan memperhatikan sebesar-besarnya
kepentingan umum dan kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan,
koordinasi antara wewenang pusat dan daerah serta antar instansi, sector dan
antar unsur terkait serta terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat
dalam penyelenggaraan lalulintas dan angkutan jalan, sekaligus dalam rangka
mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.
Pembinaan di bidang lalu lintas jalan meliputi aspek-aspek pengaturan,
pengendalian dan pengawasan lalu lintas harus di tujukan untuk keselamatan,
keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas. Aspek pengaturan mencakup
perencanaan, perumusan dan penentuan kebijaksanaan umum maupun teknis
untuk

mencapai

tujuan

persyaratan

keselamatan,

perizinan

dan

penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Aspek pengendalian
dilakukan baik di bidang pembangunan maupun oprasi berupa pengarahan
maupun bimbingan terhadap penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
Sedangkan aspek pengawasan adalah pengawasan terhadap penyelenggaraan
lalu lintas dan angkutan jalan.
Disamping itu dalam melakukan pembinaan lalu lintas jalan juga harus
di perhatikan aspek kepentingan umum atau masyarakat pemakai jalan,
kelestarian lingkungan, tata ruang, perkembangan ilmu pengetahuan dan

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

teknologi, hubungan internasional serta koordinasi antar wewenang Pembina
lalu lintas jalan di tingkat pusat dan daerah serta antar instansi, sector dan
unsure terkait lainya.
Transportasi jalan juga sebagai salah satu dari trasportasi nasional
diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan,
adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan, kesadaran
hokum, dan percaya pada diri sendiri. Adapun yang dimaksud dengan azaz
manfaat yaitu bahwa lalu lintas dan angkutan jalan harus dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan
rakyat dan perkembangan yang bersekinambungan bagi warga Negara. Asas
usaha bersama dan kekeluargaan yaitu bahwa penyelenggaraan

usaha

angkutan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa dan
dijiwai semangat kekeluargaan. Asas adil dan merata yaitu bahwa
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan harus dapat memberikan
pelayanan yang adil dan merata kepada segenap lapisan masyarakat, dengan
biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
Asas keseimbangan yaitu bahwa lalu lintas dan angkutan jalan harus
diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan yang serasi
antara sarana dan prasrana, antara kepentingan pengguna dan penyedia jasa
antara kepentingan individu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional
dan internasional.
Pengemudi atau sopir adalah orang yang mengemudikan kendaraan
bermotor, seperti mobil, bus,truk atau taksi. Dalam mengemudikan kendaraan

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

bermotor seorang sopir atau pengemudi wajib mentaati peraturan-peraturan
dalam berlalu lintas. Peraturan lalu lintas dan angkutan jalan dalam UndangUndang No 22 tahun 2009 antara lain adalah, pengemudi kendaraan bermotor
pada

waktu

mengemudikan

kendaraan

bermotor

di

jalan

mampu

mengemudikan kendaraannya dengan wajar, yang dimaksud dengan mampu
mengemudikan kendaraan dengan wajar adalah tanpa dipengaruhi keadaan
sakit, lelah atau minum sesuatu yang mengandung alcohol atau obat obatan
sehingga

dapat

kendaraannya

mempengaruhi

ataupun

oleh

kemampuanya

hal

lain.

dalam

Kendaraan

mengendalikan
bermotor

harus

mengutamakan keselamatan pejalan kaki serta mematuhi rambu-rambu marka
jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat
pengemudi, gerakan lalu lintas, berhenti dan parker, persyaratan teknis dan
laik jalan kendaraan bermotor, peringatan dan bunyi dan sinar, kecepatan
maksimum dan minimum, tatacara mengangkut orang dan barang, selain itu
pengemudi kendaraan roda empat wajib memakai sabuk keselamatan dan bagi
kendaraan roda dua wajib menggunakan helm.
Disamping itu pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki surat ijin
mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
sebagai bukti bahwah kendaraan bermotor tersebut telah didaftarkan, dan juga
tanda bukti lulus uji. Kendaraan umum atau angkutan harus memiliki uji kir.
Uji kir digunakan untuk memeriksa apakah kendaraan tersebut layak jalan
atau tidak. Uji kir penting untuk melindungi keselamatan penumpang dan
juga keselamatan pejalan kaki.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1.1
Daftar J umlah Lyn U Di Kota Surabaya
Kode

Rute

Jumlah

U

Joyoboyo – Rungkut PP

104

Sumber: Dinas Perhubngan Kota Surabaya

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahw a di kot a Surabaya
t erdapat 104 buah lyn U dengan rut e Joyoboyo – Rungkut . Dengan
banyaknya jum lah Lyn U di kota Surabaya secara t idak langsung berdampak
pada kemacetan, khususnya di daerah Rungkut , dikarenakan sopir lyn U yang

berhenti mendadak, berpindah lajur tanpa memberi tanda, hingga berhenti
berlama-lama di bahu jalan untuk mencari penumpang,
Pendapat diatas didukung pernyataan berita yang diambil dari
www.detik.com tanggal 18 Mei 2010 dengan judul “Perilaku ugal-ugalan para
sopir Angkutan Umum”, mengatakan :
“Salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di jalan-jalan protokol di
Surabaya adalah perilaku para angkutan umum. Mulai dari yang
berhenti mendadak, berpindah lajur tanpa memberi tanda, hingga
berhenti berlama-lama di bahu atau badan jalan untuk mencari
penumpang, tak peduli apakah ada halte atau tidak”.
Kemudian hal ini lebih khusus disebutkan dalam Harian Jawa Pos
tanggal 19 Mei 2010 dengan judul “Terminal sepi, ngetem di luar”, seperti
berikut :
“Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Joyoboyo
Radianto mengatakan, sudah berkali-kali menindak para sopir
angkutan yang melanggar rambu-rambu lalu lintas, termasuk rambu-

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

rambu ‘dilarang berhenti’.”mengangkut dan memberhentikan dan
menurunkan itu ada tempatnya, yaitu di halte”, ungkapnya”.
Dengan adanya fenomena seperti yang telah tersebut di atas,
menunjukkan bahwa di kota-kota besar seperti Surabaya, keadaan lalu
lintasnya memang telah mengalami masalah besar.
Semenetara berdasarkan pengamatan penulis sendiri, di lokasi Jalan
Raya Rungkut, terdapat sekelompok angkutan umum, lebih tepatnya angkutan
kota, yaitu Lyn U (warna coklat) yang sedang ngetem di tempat yang bukan
semestinya, atau dengan kata lain bukan pada terminal atau halte.
Lyn U sendiri dibagi menjadi tiga trayek, yang pertama yaitu Lyn U
untuk jurusan Joyoboyo- Rungkut ; berwarna coklat, yang kedua adalah untuk
jurusan Joyoboyo-Jagir-Rungkut Menanggal ; berwarna coklat, dan yang
ketiga untuk jurusan Pasar Wonokromo-Gunung Anyar ; berwarna hijau daun
(www.google.com).
Dari permasalahan di atas, menarik bagi penulis untuk menyusun
penelitian yang berjudul

“Partisipasi sopir angkutan Lyn U jurusan

Joyoboyo- Rungkut dalam Melaksanakan Tertib Berlalu Lintas di Kota
Surabaya”.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.2.

Per umusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas dapat diketahui bahwa masih
banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh angkutan umum yang
kurangnya kesadaran sopir angkutan umum dalam mentaati tata tertib lalu
lintas. Oleh karena itu di perlukanya partisipasi sopir angkutan umum yang
tinggi dalam pelaksanaan tertib ber lalu lintas untuk menghindari terjadinya
kecelakaan ataupun kemacetan lalu lintas, maka yang terjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “adakah perbedaan tingkat partisipasi sopir
angkutan Lyn U jurusan Joyoboyo - Rungkut dalam Melaksanakan Tertib
Berlalu Lintas di Kota Surabaya?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana Partisipasi Sopir Angkutan Lyn U jurusan Joyoboyo Rungkut dalam melaksanakan Tertib Lalu Lintas di Kota Surabaya.

1.4.

Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Berguna untuk menambah pengetahuan untuk berfikir serta memberikan
gambaran tentang kemampuan untuk melakukan perbandingan antara
teori yang di terima dibangku kuliah dengan keadaan yang ada di
lapangan dan merupakan prasarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
1 (S1).

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Bagi Universitas
Diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya yang
berkait dengan tema atau judul dan juga untuk menambah referensi
perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
khususnya Jurusan Admintrasi Publik.
3. Bagi Instansi
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi instansi yang nantinya bisa
berguna untuk meningkatkan mutu disiplin angkutan lyn U dalam tertib
berlalu lintas.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Peneitian Ter dahulu
Dalam penulisan kali ini akan disampaikan peneliti ter dahulu yang
membahas dan meneliti pokok kajian yang membahas dan meneliti pokok
kajian yang sama yakni sebagai berikut :
1. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh agus wahono mahasiswa fakultas
ilmu social dan ilmu politik universitas airlangga Surabaya yang berjudul
Kebijaksanaan Pengangkutan umum di kota Surabaya (2000).
Pelayanan pengangkutan umum perkotaan adalam merupakan salah satu
pelayanan umum yang keberadaannya semakin penting pada dewasa ini
dan pada mas-masa yang akan dating.kebutuhan akan pelayanan
pengankutan umum perkotaan meningkat seiring dengan pertumbuhan
kota. Dengan demikian tingkat kebutuhan akan keberadan pelayanan
pengangkutan umum perkotaan secara terus-menerus meningkat seiring
dengan perkembangan atau pertumbuhan kota.
Surabaya

merupakan

kota

terbesar

kedua di

Indonesia setelah

Jakarta.mengalami pertumbuhan yang pesat tentunya ada suatu persoalan
atau permasalahn-permasalahan di sekitar pelayanan pengangkutan umum
perkotaan timbul. Dengan demikian untuk mengatasi permasalahan

11

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

tersebut diperlikan penataan-penataan sedemikian rupa sehingga dapat
diwujudkan suatu pelayanan pengangkutan umum perkotaan yang aman,
nyaman dan lancer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan
pasti perbuatan kebijaksanaan pelayanan pengangkutan umum perkotaan,
kebijak sanaan yang mengatur pelayanan pengangkutan umum di
perkotaan, pihak-pihak yang menyelenggarakan atau mengolah pelayanan
pengangkutan umum perkotaan di kota Surabaya. Disampuing itu juga
untuk mengetahui dengan pasti sarana dan prasarana pelayanan
pengangkutan umum perkotaan yang ada, jenis angkutan umum perkotaan
yang ada serta besarnya tariff angkutan umum perkotaan yang berlaku dan
juga pengadaan sarana angkutan umum perkotaan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penyelenggaraan pengangkutan
umum di kota Surabaya dapat dikatakan mengalami perkembangan.
Dalam penyelenggaraan angkutan umum terdapat tiga pihak yang secara
langsung terlibat didalamnya yakni pihak pemakai jasa, pihak penyedia
jasa dan pihak pengatur. Perumusan kebijaksanaan tentang penyelenggara
pengangkutan umum perkotaan di kota Surabaya ada kalanya melibatkan
pihak pengelola angkutan kota maupun organda, bahkan pada perumusan
kebijakansanaan tertentu pengaruh mereka cukup besar.
2. Noer

Aini

mahasiswi

Fakultas

Ilmu

Admintrasi

Universitas

Pembangunan Nasional Veteran jawa timur yang berjudul factor-faktor
yang mempengaruhi disiplin sopir angkutan lyn H4W ( studi pada

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

himpunan Pengemudi Indonesia KOSGORO Surabaya) (2004). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi disiplin
supir angkutan lyn H4W di himpunan Pengemudi Indonesia (HPI)
KOSGORO Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantititatif terhadap lima variable
yaitu factor pembinaan, factor pendidikan,factor kesadaran, factor
lingkungan, dan factor pendapatan, sedangkan untuk variable Y adalah
disiplin supir. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh melalui kuisoner, sedangkan data skunder yang diperoleh
melalui data observasi dan dokumentasi yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah sopir angkutan lyn H4W sebanyak 480 sopir yang
terpilih untuk menjadi sampel sebanyak 214 sopir.
Hipotesa dalam penelitian ini ada lima sebagai berikut : (1) diduga
pembinaan sopir mempunyai pengaruh terhadap disiplin sopir lyn H4W,
(2) diduga pendidikan sopir mempunyai pengaruh dengan disiplin sopir
lynH4W, (3) diduga kesadaran sopir mempunyai pengaruh terhadap
disiplin sopir lyn H4W, (4) diduga lingkungan sopir mempunyai pengaruh
dengan disiplin sopir lyn H4W,(5) diduga pendapatan sopir mempunyai
pengaruhantara factor-faktor pembinaan,pendidikan,kesadaran,lingkungan
dan pedapatan digunakan rumus chi squere k sampel independen(k > 2).
Dari hasil analisis data diperoleh masing-masing variable yaitu vaktor
pembinaan dengan X2 hitung =20,816 lebih besar dari pada X2 tabel =

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

15,507 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh
antara factor pembinaan dengan disiplin sopir angkutan lyn H4W dan
tingkat kontingensinya atau keeratan sebesar 0,332 yaitu bersifat lemah,
untuk factor pendidikan dengan X2 hitung =5,981 lebih kecil dari pada X2
tabel=15,507 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada
pengaruh antara factor pendidikan dengan disiplin sopir angkutan lyn
H4W dan tingkat kontingensinyinya atau keeratan sebesar o,185 yaitu
bersifat lemah untuk factor kesadaran dengan X2 hitung= 28,869 lebih
besar dari pada X2 tabel +15,507 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima
artinya terdapat pengaruh antara factor lingkungan dengan disiplin sopir
angkutan lyn H4W dan tingkat kontingensi atau keeratan sebesar 0,379
yaitu bersifat lemah, dan untuk factor pendapatan dengan X2 hitung
=33,837 lebih besar dari X2 tabel =15 15,507 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh antara factor pendapatan dengan
disiplin sopir angkutan lyn H4W dan tingkat kontingensi atau keeratan
sebesar 0,413 yaitu bersifat lemah.
3. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh sigit murariyanto mahasiswa
fakultas ekonomi universitas airlangga Surabaya yang berjudul upaya
mengurangi kemacetan arus lalu lintas jalan di Surabaya untuk
memperlancar mobilitas angkutan penumpang dan barang (2001).
Negara-negara di dunia dalam pertumbuhan ekonominya banyak
mengawali pembangunan berbagai prasarana fisik.salah satu dari

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

prasarana fisik yaitu trasportasi, trasportasi itu sendiri merupakan
pendorng bagi bergeraknya aktifitas social ekonomi di suatu daerah atau
kawasan untuk mencapai proses pertumbuhan ekonomi. Salah satu fungsi
dari transportasi adalalah mendistribusikan hasil produksi dari sector peng
hasil barang yaitu sector pertanian, sector pertambangan, sektorindustri
kepada konsumen yang menggunakan serta

dalam melaksanakan

mobilitas manusia dari satu tempat ketempat yang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai langkah yang
strategis tentang penataan, pengendalian macet, pengaturan lalu lintas
serta mobilitas orang dan barang.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
diskripti digunakan untuk mendiskripsikan penyebab kemacetan yang
terjadi di kota Surabaya berdasarkan panjang dan kondisi jalan, jumlah
dan pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi dan umum setiap tahunnya,
pola pergerakan dan mobilitas penduduk, jam-jam sibuk yang terjadi pada
setiap hari dan kepadatan arus lalu lintas di pusat-pusat kegiatan ekonomi
pada saat jam sibuk. Dimana dalam penyajiannya dalam bentuk table.
Hasil penelitian untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Surabaya
adalah beratkan pada peranan angkutan umum, terutama bus kota untuk
mengendalikan

pertumbuhan

kendaraan

bermotor

di

Surabaya.

Pemanfaatan jalan sesuai dengan fungsinya dan pembangunan jalan
lingkar luar serta membuat kawasan perdagangan dan jasa yang tidak

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

terpusat di kawasan yang telah ada. Adapun persamaan dari penelitian ini
dengan penelitian terdahulu adalah obyek penelitian berada

di kota

Surabaya dan topic yang di ambil adalah tentang lalu lintas dan angkutan
umum. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan peneli terdahulu
adalah pada variable yang digunakan, penulis menggunakan satu variable ,
sedangkan peneliti

terdahulu

menggunakan

lima

variable

yaitu,

pembinaan, pendidikan, kesadaran, lingkungan, dan pendapatan serta
subyek dalam penelitian terdahulu adalah supir angkutan lyn H4W
sedangkan penelitian ini adalan sopir angkutan lyn U.

2.2.

Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Par tisipasi
Partisipasi

adalah penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap

individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehimgga pada akhirnya
mendorong individu tersebut untuk berperan serta dalam pencapaian tujuan
organisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggung jawaban bersama
(rahman,1998:128).
Partisipasi berti ambil bagian dalam suatu tahap atau lebih dari suatu
proses (hoofsteede dalam khairudin, 1992:124).
Partisipasi dalam pengertian dapat dijumpai adanya tiga hal pokok,
yaitu (davis dalam khairuddin, 1992:124) :

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

a. Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi.
b. Partisipasi menghendaki adanya kontribusi kepentingan atau
tujuan kelompok.
c. Partisipasi merupakan tanggung jawab terhadap kelompok.
Partisipasi didefinisikan sebagai kesediaan untuk membantu
berhasilnya setiap program sesuai kempuan setiap orang tanpa
berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri (Muhbayarto dalam
ndraha, 1990:102).
Partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama
(Bhattacharyya dalam ndraha, 1990:102).
Beberapa rincian tentang partisipasi adalah sebagai berikut
(Simatupang dalam Khairuddin, 1992:124) :
a. Partisipasi berti apa yang kita jalankan adalah dari usaha
bersama yang dijalankan bahu membahu dengan saudara kita
sebangsa dan setanah air untuk membangun masa depan
bersama.
b. Partisipasi berti pula sebagai kerja untuk mencapai tujuan
bersama diantara warga Negara yang mempunyai latar
belakang kepercayaan yang beraneka ragam dalam Negara
kita.
c. Partisipasi tidak hanya berti mengambil bagian dalam
pelaksanaan

rencana

pembangunan.

Bartisipasi

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berti

18

memberikan sumbangan agar dalam pengertian kita mengenai
pembangunan itu dan keadilan social tetap di junjung tinggi.
d. Partisipasi dalam pembangunan berti mendorng kearah
pembangunan yang serasi dengan martabat manusia
Dari pengertian diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa
partisipasi adalah keterlibatan individu dalam suatu kegiatan
bersama dengan berperan serta dalam pencapaian tujuan.

2.2.2. Tingkat Par tisipasi
Partisipasi terbagi tiga tingkatan (hoofsteede dalam khairudin,
1992:125) :
a. Partisipasi inisiasi (Inisiation Participation)

Adalah partisipasi yang mengundang inisiatif dari pemimpin desa,
baik formal maupun informal, ataupun dari anggota masyarakat
mengenai suatu proyek, yang nantinya proyek tersebut merupakan
kebutuhan bagi masyarakat.
b. Partisipasi legitimasi (legitimation Participation)

Adalah partisipasi pada tingkat pembicaraan atau pembuatan
keputusan tentang proyek tersebut.
c. Partisipasi eksekusi (Exceculion Participation)

Adalah partisipasi pada tingkat pelaksanaan.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.3. J enis Partisipasi
Partisipasi ada dua macam, yaitu (Rahardjo dalam Ndraha, 1990:102) :
1. Partisipasi vertical
Disebut partisipasi vertical karena bias terjadi dalam kondisi tertentu
masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak
lain, dalam hubungan mana masyarakat berada pada posisi sebagai
bawahan, pengikut atau klien.
2. Partisipasi horizontal
Disebut partisipasi horizontal karena pada suatu saat tidak mustahil
masyarakat mempunyai kemampuan untunk berprakasa, dimana setiap
anggota / kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu dengan
yang lain, baik dalam melakukan usaha bersama, maupun dalam
rangka melakukan kegiatan dengan pihak lain.

2.2.4. Ter jadinya Par tisipasi
Ditinjau dari segi motivasinya, partisipasi anggota masyarakat terjadi
karena (Khairuddin, 1992:126) :
a. Takut / terpaksa
Partisipasi yang dilakukan dengan terpaksa atau takut biasanya
akibat adanya perintah yang kaku dari atasan, sehingga masyarakat

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

seakan-akan terpaksa untuk melaksanakan rencana yang telah
ditentukan.
b. Ikut-ikutan
Sedangkan berpartisipasi dengan ikut-ikutan, hanya didorng oleh
rasa solidaritas yang tinggi diantara sesame anggota masyarakat
desa. Apalagi kalau yang memulai adalah pimpinan mereka,
sehingga keikutsertaan mereka bukan karena dorngan hati sendiri,
tetapi merupakan perwujudan kebersamaan saja, yang sudah
merupakan kondisi social budaya masyarakat desa.
c. Kesadaran
Yaitu partisipasi yang timbul karena kehendak dari pribadi anggota
masyarakat. Hal ini dilandasi oleh dorongan yang timbul dari hati
nurani sendiri. Dalam hal ini masyarakat dapat menerima
pembangunan karena mereka sadar bahwa pembangunan tersebut
semata-mata untuk kepentingan mereka juga. Karena itu apa yang
mereka lakukan bukan karena terpaksa atau ikut-ikutan, tetapi
karena kesadaran diri mereka sendiri.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.5. Bentuk Par tisipasi
bentuk atau tahap partisipasi adalah sebagai berikut (Ndraha,
1990:103) :
1. partisipasi dalam atau melalui kontak dengan pihak lain sebagai
salah satu titik awal perubahan sosian.
2. Partisipasi dalam memperhatikan atau menyerap dan memberikan
tanggapan terhadap informasi, baik dalam arti menerima (menaati,
memenuhi, melaksanakan),menerima dengan syarat,maupun dalam
arti menolaknya.
3. Partisipasi

dalam

perencanaan

pembangunan,

termasuk

pengembalian keputusan (penetapan rencana). Perasaan terlibat
dalam perencanaan perlu ditumbuhkan sedini mungkin di dalam
masyarakat. Partisipasi ini disebut juga partisipasi dalam
pengambilan

keputusan,

termasuk

keputusan

politik

yang

menyangkut nasib mereka, dan partisipasi dalam hal yang bersifat
teknis.
4. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan,
5. Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan
hasil pembangunan.
6. Partisipasi dalam menilai pembangunan, yaitu keterlibatan
masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.

2.2.6. Penger tian sopir
Sopir

adalah

orang

yang

melakukan

pekerjaan

menyopir

(Zain,1996:1348).
Sopir adalah pengemudi mobil seperti bis, truk, atau taksi (yuwono dan
Abdullah, 1994:391).
Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor
atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang
belajar mengemudikan kendaraan bermotor (Undang-undang No 22 tahun
2009).
Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa sopir adalah orang yang
pekerjaannya menyopir atau mengemudikan kendaraan bermotor seperti,
mobil, bus dan lyn.

2.2.7. Penger tian Angkutan Umum
Angkutan (transportasi) adalah kgiatan perpindahan orang dan barang
dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan sarana
(kendaraan) (warpani, 2002:1).

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Angkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan (Undang-Undang No.
22 Tahun 2009)
Angkutan penumpang dengan angkutan umum adalah angkutan
penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan
system sewa atau bayar (Warpani,2002:38).
Kendaraan umum adalah sebagai kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran (Peraturan
Pemerintah No.41 Tahun 1993).
Pengangkutan orang dengan kendaraan bermotor dilakukan dengan
menggunakan sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus, kendaraan khusus
kereta api (warpani, 2002:10).
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa angkutan adalah kegiatan
membawa dan memindahkan orang atau barang dengan menggunakan
kendaraan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan
dari satu tempat ke tempat lain dengan memungut bayar.Jenis Angkutan
umum di Indonesia dapat dibedakan dalam tiga kategori utama (warpani,
2002:42), yakni :
a) Angkutan Antar Kota
Angkutan antarkota adalah angkutan yang menghubungkan suatu kota
dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah admintrasi

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

propinsi (antark kota dalam propinsi) maupun yang berada di propinsi lain
(antarkota antar propinsi) yang berati angkutan daerah.

b) Angkutan Perkotaan
Angkutan perkotaan membentuk jaringan pelayanan antarkota yang
berada dalam daerah kota raya, sedangkan angkutan kota adalah angkutan
dalam wilayah admintrasi kota.
1. Angkutan umum massal
Angkutan umum massal kota di Indonesia pada umumnya dilayani
dengan bus sedang dan kecil, sedangkan bus besar hanya melayani
angkutan kota di beberapa kota besar, selebihnya, bus bus besar
melayani angkutan kota antar propinsi.
2. Paratransit
Paratransit adalah layanan angkutan umum dari satu pinyu ke pintu
dengan penumpang berkapasitas 5-12 orang, meskipun tujuan
penumpang berbeda-beda. Paratransit tidak memiliki trayek dan atau
jadwal tetap, dapat dimanfaatkan oleh setiap orang berdasarkan suatu
ketentuan tertentu (misalnya tariff,rute, pola pelayanan), dan dapat
disesuaikan dengan keinginan penumpang.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

c) Angkutan Pedesaan
Angkutan pedesaan adalah pelayanan angkutan penumpang yang
ditetapkan melayani trayek dari dank e terminal tipe c, ciri utama lain
yang membedakan angkutan pedesan dengan yang lainya adalah
pelayanan lambat, tetapi jarak pelayanan tidak ditentukan.

2.2.8. Peran Angkutan Umum
Pada umumnya kota yang pesat perkembanganya adalah kota yang
berada pada jalur system angkutan. Sejarah perkembangan sejumlah kota
besar di dunia menjadi bukti besarnya peran angkutan terhadap perkembangan
kota yang bersangkutan, sehingga peran utama angkutan umum adalah
(Warpani, 2002:39) :
a. Melayani

kepentingan

mobilitas

masyarakat

dalam

melakukan

kegiatannya, baik kegiatan sehari-hari yang berjarak pendek atau
menengah (angkutan perkotaan ? pedesaan dan angkutan antar kota dalam
propinsi) maupun kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi).
b. Dalam rangka pengendalian lalu lintas peran layanan angkutan umum
tidak bias ditiadakan. Dengan cirri khas yang dimilikinya, yakni lintasan
tetap dan mampu mengangkut banyak orang seketika, maka efisiensi
penggunaan jaringan jalan lebih tinggi karena pada saat yang sama
luasnya jalan sama dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Disamping itu

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

jumlah kendaraan yang berlalu-lalang di jalan dapat dikurangi dan dengan
demikian kelancaran lalu lintas dapat ditingkatkan.
c. Di bidang perangkutan, penghematan bahan bakar miinyak (BBM) sudah
lama menjadi pemikiran para ahli terkait dan energy surya menjadi salah
satu pilihan. Selain penghematan BBM, layanan angkutan umum juga
perlu ditingkatkan. Jika layanan angkutan umum sudah sedemikian baik
dan mampu menggantikan peranan kendaraan pribadi bagi mobilitas
masyarakat, maka ribuan kendaraan dapat dikandangkan selama waktu
tertentu. Akibat lanjutnya adalah penghematan konsumsi BBM

bagi

operasi angkutan.
d. Berkaitan dengan pengembangan wilayah, angkutan umum juga sangat
berperan

dalam

menunjang

interaksi

social-budaya

masyarakat.

Pemanfaatan sumber daya alam maupun mobilisasi sunber daya manusia
dan sumber daya tanah serta pemerataan pembangunan daerah berserta
hasil-hasilnya, didukung oleh system perangutan yang memadai dan
sesuai dengan tuntutan kondisi setempat.

2.2.9. Tujuan Pelayanan Angkutan Umum
Tujuan pelayanan angkutan umum adalah memberikan pelayanan yang
aman, cepat, nyaman, dan murah pada masyarakat yang mobilitasnya semakin
meningkat, terutama bagi paksawan dalam menjalankan kegiatanya.

Hak cipta@ milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Sedangkan tujuan pelayanan jasa ngkutan adalah menunjang kelancaran
mobilitas orang dan barang antar daerah.
Esensi dari operasi pelayanan angkutan umum adalah menyediakan layanan
angkutan pada saat dan tempat yang tepat untuk meemenuhi permintaan
masyarakat yang b